• Tidak ada hasil yang ditemukan

CATU DAYA DC TETAP 5V DAN 12V 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "CATU DAYA DC TETAP 5V DAN 12V 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA."

Copied!
29
0
0

Teks penuh

(1)
(2)
(3)

KARYA ILMIAH

LAPORAN AKHIR PENELITIAN MANDIRI

BIDANG ILMU TEKNIK ELEKTRO

TAHUN 2015

CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A

UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Tim Peneliti :

PRATOLO RAHARDJO

JURUSAN TEKNIK ELEKTRO DAN KOMPUTER

FAKULTAS TEKNIK

(4)

DAFTAR ISI

3.2. Data-Data Penelitian ... 13

3.2.1. Sumber Data Penelitian ... 13

3.2.2. Jenis Data Penelitian ... 13

3.2.3. Teknik Pengumpulan data Penelitian ... 14

3.3. Metode Rancang-Bangun Alat atau Rangkaian ... 14

3.3.1. Alat ... 14

3.3.2. Diagram Alur Pembuatan Alat atau Rangkaian ... 15

3.3.3. Diagram Blok Alat atau Rangkaian ... 15

3.3.4. Skematika Rangkaian ... 16

3.4. Cara Kerja Rangkaian Keseluruhan ... 16

3.5 Jadwal Pelaksanaan Penelitian (Time Schedule) ... 17

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN ... 18

4.1. Hasil Pengujian dan Pembahasan ... 18

BAB V PENUTUP ... 20

5.1. Kesimpulan ... 20

6.2. Saran ... 20

(5)

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Keluarga IC Regulator Tegangan DC Positif 78XX ... 11

Tabel 2.2. Keluarga IC Regulator Tegangan DC Negatif 79XX ... 11

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Per Mingguan ... 17

(6)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Dioda Bridge ... 4

Gambar 2.2. Konstruksi Transformator ... 6

Gambar 2.3. Prinsip Kerja Kapasitor ... 6

Gambar 2.4. Fungsi Kapasitor pada Rangkaian Penyearah Gelombang ... 7

Gambar 2.5. Jenis dan Simbul Kapasitor Tetap ... 7

Gambar 2.6. Bentuk Fisik Kapasitor Polar ... 8

Gambar 2.7. Bentuk Fisik Kapasitor Non-Polar ... 9

Gambar 2.8. Bentuk Fisik Kapasitor Variable ... 10

Gambar 2.9. Contoh Rangkaian Catu Daya (Power Supply) sederhana +12 V DC .... 12

Gambar 3.1. Diagram Alur Pembuatan Rangkaian ... 15

Gambar 3.2. Diagram Blok Rangkaian Keseluruhan ... 16

Gambar 3.3. Rangkaian Catu Daya (Power Supply) menggunakan IC LM 7805 dan LM 7812 ... 16

Gambar 4.1. Lokasi Titik Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) ... 18

Gambar 4.2. Hasil Pengujian Rangkaian Catu Daya (Power Supply) pada Titik A ... 19

(7)

ABSTRAK

CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A

UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA

Ketersediaan catu daya (Power Supply, PS) DC untuk Laboratorium Elektronika adalah salah satu hal yang penting. Catu daya DC sangat mempengaruhi penampilan unjuk kerja keseluruhan dari suatu alat atau modul yang telah dikoneksikan. Catu daya DC yang kurang baik, sudah tentu akan menghasilkan tampilan unjuk kerja yang kurang baik dari alat atau modul yang telah dikoneksikannya itu.

Alat atau modul yang akan dikoneksikan itu biasanya mempunyai konsumsi tegangan sebesar +5V DC atau bisa juga +12V DC. Catu daya DC tetap dengan tegangan keluaran +5V dan +12V dan mampu mensuplai arus ke beban sampai dengan 10A adalah sudah mencukupi untuk kebutuhan sebuah Laboratorium Elektronika.

Pada penelitian mandiri ini, peneliti peneliti menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan 7812 agar menghasilkan tegangan keluaran DC sebesar +5V dan +12V. Keluaran arus 10A dapat diperoleh dengan menerapkan transistor eksternal sebagai penguat arus (current booster). Diharapkan dengan adanya catu daya DC tetap sebesar ini, tampilan unjuk kerja alat atau modul yang akan dikoneksikan itu tidak akan mengecewakan.

Untuk penelitian berikutnya, bisa dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) tetap universal, yaitu dengan menambahkan catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan -12 V, sehingga menjadi +5V, +12V, dan -12V. Selain itu juga perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) simetris variabel, yaitu rangkaian catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan negatif (minus) dan tegangan positif (plus) yang dapat diatur atau dapat di – adjust secara independen melalui potensiometer pengatur tegangan keluaran.

(8)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat-Nyalah penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini, dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Penelitian mandiri ini mengambil judul “ CATU DAYA DC TETAP +5V DAN +12V / 10A UNTUK LABORATORIUM ELEKTRONIKA ”.

Dalam penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini, kami banyak mendapat bantuan, bimbingan, dan saran, baik secara langsung maupun tidak langsung, dari berbagai pihak. Untuk itu ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kami sampaikan kepada :

1. Bapak Prof. Ir. Ngakan Putu Gede Suardana, M.T., Ph.D., selaku Dekan Fakultas Teknik Universitas Udayana.

2. Bapak Ir. I Nyoman Setiawan, M.T., selaku Ketua Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana.

3. Istri, dan kedua anak kami di rumah, yang telah memberikan dukungan dan doanya dalam penelitian ini.

4. Teman-teman seperjuangan penelitian mandiri di lingkungan Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana, yang telah memberi motivasi dalam penyusunan karya ilmiah laporan akhir penelitian mandiri bidang ilmu teknik elektro ini.

(9)

Bukit Jimbaran, Oktober 2015

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Salah satu hal yang penting bagi Laboratorium Elektronika adalah ketersediaan catu daya (Power Supply, PS) DC. Catu daya DC sangat mempengaruhi penampilan unjuk kerja keseluruhan dari suatu alat atau modul yang telah dikoneksikan. Catu daya DC yang kurang baik, sudah tentu akan menghasilkan tampilan unjuk kerja yang kurang baik dari alat atau modul yang telah dikoneksikannya itu.

Alat atau modul yang akan dikoneksikan itu biasanya mempunyai konsumsi tegangan sebesar +5V DC atau bisa juga +12V DC. Konsumsi tegangan +5V biasanya digunakan untuk suplai yang berkomponen digital atau TTL (Transistor-Transistor Logic). Sedangkan konsumsi tegangan sebesar +12V biasanya digunakan untuk suplai alat atau komponen elektronik umum. Di sisi lain, konsumsi arus juga perlu diperhatikan. Ketersediaan catu daya DC +5V DC dan +12V DC yang mampu mensuplai arus ke beban sampai dengan 10A adalah sudah mencukupi untuk kebutuhan sebuah Laboratorium Elektronika.

Pada penelitian mandiri ini, peneliti merancang dan membangun sebuah catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika. Untuk menghasilkan tegangan keluaran DC sebesar +5V dan +12V, peneliti menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan 7812. Keluaran arus 10A dapat diperoleh dengan menerapkan transistor eksternal sebagai penguat arus (current booster). Diharapkan dengan adanya catu daya DC tetap sebesar ini, tampilan unjuk kerja alat atau modul yang akan dikoneksikan itu tidak akan mengecewakan.

1.2. Rumusan Masalah

(11)

1.3. Batasan Masalah

Batasan permasalahan pada penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut :

1. Catu daya DC tetap menggunakan IC regulator tegangan 7805 dan 7812 agar menghasilkan tegangan keluaran +5V dan +12V.

2. Menggunakan transistor eksternal sebagai penguat arus agar catu daya DC menghasilkan arus sebesar 10A.

1.4. Tujuan

Tujuan dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk merancang dan membangun catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A, 2. Untuk mengetahui cara kerja catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A.

1.5. Manfaat

Manfaat dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut :

1. Terciptanya suatu catu daya DC +5V dan +12V / 10A yang murah dan handal untuk Laboratorium Elektronika,

2. Dapat digunakan sebagai referensi pustaka di masa yang akan datang, khususnya di bidang catu daya elektronika praktis.

1.6. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan dari penelitian mandiri ini adalah sebagai berikut : BAB I PENDAHULUAN.

Menjelaskan latar belakang, rumusan masalah, batasan masalah, tujuan, dan manfaat dari catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA.

(12)

BAB III METODOLOGI PENELITIAN.

Menguraikan tentang waktu, tempat, data-data dan alat-alat yang digunakan pada penelitian ini, serta menguraikan bagaimana cara merancang dan membangun catu daya DC tetap +5V dan +12V / 10A untuk Laboratorium Elektronika.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN.

Menjelaskan tentang hasil penelitian mandiri yang berupa sebuah catu daya yang telah dirancang berdasarkan pada bab III, dan menjelaskan bagaimana cara mengukur atau cara menguji alat yang telah dirancang dan yang telah dihasilkan tersebut.

BAB V PENUTUP

(13)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Dioda Bridge

Dioda bridge adalah sebuah komponen elektronika semikonduktor yang

berfungsi sebagai penyearah arus bolak-balik (AC). Disebut dioda bridge karena

di dalam komponen ini terdapat empat buah dioda yang dihubungkan saling

bertemu satu sama lain (bridgerectifier atau penyearah jembatan).

Dioda bridge merupakan penyearah arus bolak-balik satu gelombang

penuh, jadi akan dihasilkan tegangan DC (searah) yang lebih baik, yang

cenderung memiliki noise rendah. Saat ini, dioda bridge banyak digunakan pada

perangkat-perangkat elektronika modern, karena memang memiliki kinerja yang

baik.

Gambar 2.1. Dioda Bridge

(http://www.sisilain.net/2011/02/pengertian-dioda-bridge.html)

Transformator

Transformator adalah suatu alat listrik yang dapat memindahkan dan mengubah energi listrik dari satu atau lebih rangkaian listrik ke rangkaian listrik yang lain, melalui suatu gandengan magnet dan berdasarkan prinsip induksi-elektromagnet. Transformator digunakan secara luas, baik dalam bidang tenaga listrik maupun elektronika.

(14)

diubah menjadi energi listrik, alat konversi ini disebut generator atau sebaliknya dari bentuk energi listrik menjadi energi mekanik, sebagai alat konversi disebut motor.

Pada transformator, gandengan medan magnet berfungsi untuk memindahkan dan mengubah energi listrik dari rangkaian primer ke sekunder melalui prinsip induksi elektromagnetik. Dari sisi pandangan elektris, medan magnet mampu untuk menginduksikan tegangan pada konduktor sedangkan dari sisi pandangan mekanis medan magnet sanggup untuk menghasilkan gaya dan kopel (penggandeng).

Kelebihan medan magnet sebagai perangkai proses konversi energi disebabkan terjadinya bahan-bahan magnetik yang memungkinkan diperolehnya kerapatan energi yang tinggi. Kerapatan energi yang tinggi ini akan menghasilkan kapasitas tenaga per unit volume mesin yang tinggi pula.

Pengertian kuantitatif tentang medan magnet dan rangkaian magnet merupakan bagian penting untuk memahami proses konversi energi listrik. Induktansi, tegangan pada kumparan didefinisikan sebagai perubahan arus terhadap waktu yang melewati kumparan tersebut.

= L

... (2.1)

Atau ketika terjadi perubahan arus pada kumparan maka terjadi perubahan fluk magnetik yang menyebabkan terjadinya perubahan induksi tegangan.

= N

... (2.2)

di mana :

N = jumlah lilitan kumparan

φ = fluk magnet

(15)

Gambar 2.2. Konstruksi transformator

(http://elektronika-dasar.web.id/2015)

Kapasitor

Kapasitor atau kondensator adalah perangkat komponen elektronika yang berfungsi untuk menyimpan muatan listrik dan terdiri dari dua konduktor yang dipisahkan oleh bahan penyekat (dielektrikum) pada tiap konduktor, atau yang disebut keping. Zat dielektrik yang digunakan untuk menyekat kedua komponen tersebut berguna untuk membedakan jenis-jenis kapasitor. Terdapat beberapa kapasitor yang menggunakan bahan dielektrik, antara lain kertas, mika, plastik cairan dan masih banyak lagi bahan dielektrik lainnya.

Gambar 2.3. Prinsip kerja kapasitor (http://tienkartina.wordpress.com/.2010)

(16)

Gambar 2.4. Fungsi kapasitor pada rangkaian penyearah gelombang (http://goodarif.wordpress.com/.2012)

Berdasarkan bahan isolator dan nilainya, kapasitor dibagi menjadi dua yaitu kapasitor tetap dan kapasitor tidak tetap, yaitu :

1. Kapasitor Tetap

Kapasitor tetap adalah kapasitor yang memiliki kapasitansi tetap dan tidak dapat diubah-ubah.Pada kategori kapasitor tetap, terdapat 2 jenis kapasitor yang dapat dibedakan berdasarkan polaritas elektrodanya.

Gambar 2.5. Jenis dan simbol Kapasitor Tetap (http://elektronika-dasar.web.id/.2012)

a. Kapasitor Polar

(17)

magnesium, titanium, niobium, zirconium dan seng (zinc) permukaannya dapat dioksidasi sehingga membentuk lapisan metal-oksida (oxide film). Lapisan oksidasi ini terbentuk melalui proses elektrolisa, seperti pada proses penyepuhan emas. Elektroda metal yang dicelup ke dalam larutan elektrolit (sodium borate) lalu diberi tegangan positif (anoda) dan larutan elektrolit diberi tegangan negatif (katoda). Oksigen pada larutan electrolyte terlepas dan mengoksidai pada permukaan plat metal. Contohnya, jika digunakan Aluminium, maka akan terbentuk lapisan Aluminium-oksida (Al2O3) pada permukaannya.

Gambar 2.6. Bentuk fisik kapasitor polar (http://elektronika-dasar.web.id/.2012)

(18)

seluruhnya padat, maka waktu kerjanya (lifetime) menjadi lebih tahan lama.Kapasitor tipe ini juga memiliki arus bocor yang sangat kecil, jadi dapat dipahami mengapa kapasitor Tantalum menjadi relatif mahal.

b. Kapasitor Non-Polar

Kapasitor non polar adalah kelompok kapasitor yang dibuat dengan bahan dielektrik dari keramik, film dan mika.Keramik dan mika adalah bahan yang popular serta murah untuk membuat kapasitor yang kapasitansinya kecil.Tersedia dari besaran pF sampai beberapa uF, yang biasanya untuk aplikasi rangkaian yang berkenaan dengan frekuensi tinggi. Termasuk kelompok bahan dielektrik film adalah bahan-bahan material seperti polyester (polyethylene terephthalate atau dikenal dengan sebutan mylar), polystyrene, polyprophylene, polycarbonate, metalized paper dan lainnya.

Gambar 2.7. Bentuk Fisik Kapasitor Non – Polar (http://desnantara.blogspot.com/.2013)

2. Kapasitor Tidak Tetap / Kapasitor Variable

Kapasitor tidak tetap atau kapasitor variable adalah kapasitor yang nilai kapasitansinya dapat dirubah atau kapasitansinya dapat diatur sesuai keinginan dengan batas maksimal sesuai yang tertera pada kapasitor tersebut. Contoh suatu kapasitor variable (Varco / trimer kapasitor) tertulis 100 pF maka kapasitansi kapasitor tersebut dapat diatur maksimal 100 pF sampai mendekati 0 pF.

Gambar 2.8. Bentuk fisik kapasitor variable

(19)

Aplikasi dari kapasitor variable ini dapat ditemukan pada rangkaian penerima radio atau pembangkit gelombang, kapasitor variable ini juga dapat ditemui pada pemancar radio. Fungsi kapasitor variable ini pada rangkaian tersebut adalah untuk mengatur nilai frekuensi resonansi yang dihasilkan dari rangkaian pembangkit gelombang, dan sebagai trimer impedansi pemancar dan antena pada pemancar radio.

Rumusan-rumusan yang disimpan dalam keping-keping kapasitor yang bermuatan listrik sebagai berikut :

Q = C.V ... (2.3)

di mana :

Q = Muatan yang satuannya Coulumb C = Kapasitas yang satuannya Farad V = Tegangan yang satuannya Volt (1 Coulumb = 6,3 x 1018 elektron)

Kapasitor bisa berfungsi sebagai baterai karena tegangan tetap berada di dalam kapasitor meskipun sudah tidak dihubungkan, lamanya tegangan yang tertinggal bergantung pada kapasitas kapasitor itu sendiri. Contoh rumus lain dalam rangkaian kapasitor :

1. Rumus untuk kapasitor dengan rangkaian paralel

C Total = C1 + C2 + C3 ... (2.4)

2. Rumus untuk kapasitor dengan rangkaian seri

... (2.5)

IC Regulator Tegangan Tetap

(20)

tegangan tetap untuk tegangan DC positif. Sedangkan IC LM 79XX merupakan IC regulator tegangan tetap untuk tegangan DC negatif. Kedua IC regulator tegangan tetap ini memiliki 3 pin, yaitu pin input, pin ground, dan pin output. Besarnya tegangan keluaran dan tegangan masukan minimum untuk Kedua IC regulator tegangan tetap ini ditunjukkan seperti pada Tabel 2.1 dan Tabel 2.3 di bawah ini.

Tabel 2.1. Keluarga IC regulator tegangan DC positif 78XX

SERI IC TEGANGAN

Tabel 2.2. Keluarga IC regulator tegangan DC negatif 79XX

(21)

Gambar 2.9. Contoh rangkaian catu daya (power supply) sederhana +12 V DC. (http://elektronika-dasar.web.id/.2013)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1. Waktu dan Tempat Penelitian

Kegiatan penelitian ini dilakukan mulai awal Juli sampai dengan akhir Oktober 2015 (16 minggu). Penelitian dilakukan di Laboratorium Dasar Teknik Elektro (DTE) Gedung DI Lantai 2, JTEK – F.T. UNUD Kampus Bukit Jimbaran, Kab. Badung.

3.2. Data-data Penelitian 3.2.1. Sumber Data Penelitian

Data-data yang diperoleh pada kegiatan penelitian ini bersumberkan dari : 1. Pengamatan Langsung

Data ini diperoleh dari hasil pengukuran atau pengujian dan pengamatan secara langsung dari alat atau rangkaian yang dibuat yaitu catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A.

2. Studi Pustaka (Library Research)

Merupakan data yang diperoleh dari beberapa literatur yang berkaitan dengan catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A.

3.2.2. Jenis Data Penelitian

Jenis data yang digunakan pada penelitian ini dibagi menjadi dua, yaitu : 1. Data kuantitatif

(22)

Merupakan data yang tidak berupa angka misalnya teks pesan, bentuk gelombang keluaran pada osiloskop, indikator LED simulator, atau keluaran speaker alarm dari alat yang telah dibuat.

3.2.3. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Ada beberapa metode pengumpulan data yang digunakan dalam pada penelitian ini yaitu :

1. Metode observasi

Merupakan metode pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pengujian langsung terhadap parameter-parameter di dalam rancang-bangun catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A..

2. Metode kepustakaan

Merupakan metode pengumpulan data dengan cara mempelajari beberapa literatur yang diperoleh dari buku-buku referensi, majalah, internet, ataupun dari sumber-sumber lainnya yang dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

3.3. Metode Rancang – Bangun Alat atau Rangkaian 3.3.1. Alat

Alat-alat yang digunakan dalam membuat rangkaian catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A ini adalah sebagai berikut :

1. Perangkat keras, yang terdiri atas :

a. PCB polos, serbuk FeCl3 dan wadah pelarut PCB

b. Bor mini (mini drill) lengkap dengan Power Supply Adaptor c. Drey plus, drey minus segala macam ukuran dan Testpen d. Solder listrik 40W / 220V, pasta dan sepon pembersih solder e. Timah dan penyedot timah, serta tang, gunting, cutter, dan pinset f. Amplas halus, gergaji besi, plat pendingin aluminium, sekrup, dan baud g. Alat sablon lengkap untuk membuat PCB

(23)

a. Resistor dan Kapasitor

b. Transistor, IC Regulator Tegangan, dan plat aluminium pendingin c. Transformator CT untuk adaptor, dioda, bridge dioda, dan LED d. Kabel, jack konektor, dan sekrup plat aluminium pendingin 3.3.2. Diagram Alur Pembuatan Rangkaian

Diagram alur pembuatan rangkaian alat atau rangkaian yang dibuat yaitu catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A ditunjukkan

Gambar 3.1. Diagram alur pembuatan rangkaian.

Kegiatan penelitian diawali dengan studi pustaka, pengumpulan, dan pengolahan data. Kemudian dilanjutkan dengan kegiatan perancangan spesifikasi teknis rangkaian atau alat, pembelian komponen (spare-part), pembuatan rangkaian / alat, pengujian dan analisa rangkaian / alat, dan seterusnya, sampai dengan kegiatan penelitian ini benar-benar selesai (penulisan laporan penelitian).

(24)

Diagram blok alat atau rangkaian catu daya (Power Supply, PS) tetap +5V DC dan +12V DC / 10A ini ditunjukkan seperti pada Gambar 3.2.

Gambar 3.2. Diagram blok rangkaian keseluruhan.

3.3.4. Skematika Rangkaian

Rangkaian catu daya (Power Supply, PS) ini menggunakan IC regulator : LM7805 dan LM7812, sehingga masing-masing tegangan keluarannya adalah sebesar +5V DC dan +12V DC. Transistor eksternal dimaksudkan sebagai penguat arus agar diperoleh arus keluaran yang lebih besar. Dalam hal ini sampai dengan 10A.

Gambar 3.3. Rangkaian catu daya (power supply) menggunakan IC LM7805 dan LM7812.

3.4. Cara Kerja Rangkaian Keseluruhan

(25)

20V AC pada gulungan sekunder ini kemudian disearahkan oleh dioda jembatan (bridge diode) dan difilter kapasitor masukan C1 agar ripple atau kerut komponen tegangan AC dapat diperkecil. Setelah masuk dan keluar dari IC regulator tegangan 7805 dan 7812, maka tegangan akan difilter lagi oleh kapasitor keluaran, sehingga tegangan tersebut benar-benar mendekati tegangan arus searah atau DC. Tegangan keluaran masing-masing adalah +5V DC dan +12V DC. Untuk memperoleh arus keluaran yang lebih besar, maka diperlukan transistor eksternal TIP 3055 sebagai penguat arus.

3.5. Jadwal Pelaksanaan (Time Schedule)

Jadwal kegiatan pelaksanaan kegiatan penelitian ini ditunjukkan seperti pada Tabel 3.1.

Tabel 3.1. Jadwal Kegiatan Penelitian Per Mingguan.

No. Urutan Kegiatan Penelitian Bulan I Bulan II Bulan III Bulan IV

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

* = apabila khusus nomor urutan kegiatan ini benar-benar harus ada dan dilaksanakan

(26)

BAB IV

HASIL PENGUJIAN DAN PEMBAHASAN

4.1. Hasil Pengujian dan Pembahasan

Pengujian rangkaian catu daya (power supply) ini menggunakan Digital Multi Meter (DMM). Jack probe colok berwarna hitam (negative, min, atau common) DMM dihubungkan ke titik referensi. Jack probe colok berwarna merah (positive atau plus) DMM dihubungkan ke titik uji. Sedangkan saklar pemilih (switch selector) DMM pada posisi VAC atau VDC, sesuai dengan keperluan.

Untuk menguji atau mengukur tegangan AC, maka saklar pemilih (switch selector) DMM pada posisi VAC 700. Sedangkan untuk menguji atau mengukur

tegangan DC, maka saklar pemilih (switch selector) DMM pada posisi VDC 20.

Hasil pengujian atau pengukuran rangkaian catu daya ini dapat dilihat secara langsung pada tampilan LCD DMM.

Gambar 4.1. Lokasi titik pengujian rangkaian catu daya (power supply).

(27)

Tabel 4.1. Tabel hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply).

NO.

LOKASI PENGUJIAN

HASIL

PENGUJIAN KETERANGAN Blok Bagian Titik

Referensi Titik Uji

1 Rangkaian Catu Daya

(Power Supply) CT, 0, GND

A 4,99 V Q.C. Pass

B 12,02 V Q.C. Pass

Gambar 4.2. Hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada titik A.

Gambar 4.3. Hasil pengujian rangkaian catu daya (power supply) pada titik B.

(28)

BAB V

PENUTUP

5.1. Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat diambil setelah melakukan kegiatan penelitian mandiri ini pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana adalah sebagai berikut :

1. Toleransi tegangan keluaran yang dihasilkan oleh rangkaian catu daya (power supply) ini tidak lebih dari ±10%, sehingga rangkaian catu daya (power supply) ini telah bekerja dengan baik.

2. Rangkaian catu daya (power supply) ini bisa digunakan membantu Proses Belajar-Mengajar Mata Kuliah dan Praktikum Elektronika.

5.2. Saran

Adapun saran yang dapat diberikan dalam kegiatan penelitian mandiri ini pada Laboratorium Dasar Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektro dan Komputer Fakultas Teknik Universitas Udayana adalah sebagai berikut :

1. Perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply) tetap universal, yaitu dengan menambahkan catu daya (power supply) yang mengeluarkan tegangan -12 V, sehingga menjadi +5V, +12V, dan -12V. 2. Juga perlu dikembangkan atau dibuat rangkaian catu daya (power supply)

(29)

DAFTAR PUSTAKA

1. Anonim. 2014. Transistor NPN dan PNP. Available From : http://simplemotor.com/

2. www.datasheetcatalog.com datasheet Dioda 1N4001-4007

3. www.datasheetcatalog.com datasheet Regulator 7805 dan 7812

4. Boylestad, Robert & Louis Nashelsky, Electronic Devices & Circuit Theory 8th Edition, Prentice-Hall, Inc., 2002.

5. Hassul, Michael & Don Zimmerman, Electronic Devices & Circuits : Conventional flow version, Prentice-Hall, Inc., 1997.

Gambar

Gambar 2.1.  Dioda Bridge
Gambar 2.2. Konstruksi transformator(http://elektronika-dasar.web.id/2015)
Gambar 2.5. Jenis dan simbol Kapasitor Tetap (http://elektronika-dasar.web.id/.2012)
Gambar 2.6. Bentuk fisik kapasitor polar (http://elektronika-dasar.web.id/.2012)
+7

Referensi

Dokumen terkait

Arus dari selisih tegangan supply utama dan tegangan induksi pada rotor, atau disebut juga dengan arus armatur, jika rangkaian rotor dibuat tertutup.Saat kumparan

1) Persiapkan alat dan bahan yang akan digunakan. 2) Rangkai komponen sesuai dengan gambar rangkaian pengujian. 3) Sambungkan supply AC PLN pada nilai 380 V untuk mencatu daya

Akan dilakukan analisis mengenai gain tegangan keluaran, bentuk sinyal arus dan tegangan dari komponen, efisiensi konversi, dan pengujian konverter pada kondisi dinamis, antara

Dalam hal ini akan dibuat system catu daya emergency genset ( 200 KVA) yang dapat menghidupkan atau mematikan (ON-OFF) engine genset secara otomatis (tanpa peranan

Pada perancangan blok Rangkaian kontrol terdiri dari suplai daya, rangkaian kontrol, rangkaian driver, transformator pulsa dan sensor arus yang berupa toroida.. Gambar

Prinsip kerja rangkaian dapat dilihat pada blok diagram rangkaian dari alat ini dapat bahwa rangkaian power supply (catu daya) mendapatkan sumber 220V dari PLN

Pengujian konverter sepic dengan rangkaian kendali satu siklus, nilai output tegangan mendekati nilai set point 15 Volt yang sudah ditentukan Dari hasil pengukuran pada

Penelitian ini akan membahas pembuatan rangkaian elektronika untuk memanfaatkan keluaran tegangan AC yang berasal dari port audio smartphone untuk menghasilkan catu daya bertegangan DC