• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sudimara - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tudimara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Sudimara - Kecamatan Tabanan - Kabupaten Tudimara."

Copied!
28
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAMPINGAN KELUARGA KKN-PPM UNUD XIII

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/BANJAR : SUDIMARA /BANJAR KALANGANYAR

KECAMATAN : TABANAN

KABUPATEN : TABANAN

NAMA MAHASISWA : NI PUTU SURYA ENI

FAKULTAS/PS : ILMU BUDAYA/SASTRA INGGRIS

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN

KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

UNIVERSITAS UDAYANA

(2)

i

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM (Tematik Revolusi Mental) yang penulis kerjakan, maka penulis:

Nama Mahasiswa : Ni Putu Surya Eni

No. Mahasiswa : 1301305017

Desa/Kelurahan : Br. Kalanganyar/Sudimara

Kecamatan : Tabanan

Kabupaten/Kota : Tabanan

Fak/PS : Ilmu Budaya/Sastra Inggris

TandaTangan :

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan penulis selama di lokasi KKN PPM Tematik Revolusi Mental.

Tabanan, 21 Agustus 2016

Mengetahui/Menyetujui Mengetahui/Menyetujui

DPL Sudimara KK Dampingan

Drh. I Gusti Ketut Suarjana, M.P. I Ketut Santra

NIP. 19601111 198803 1 001

Mengetahui/Menyetujui

Perbekel Sudimara

(3)

ii

KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadapan Tuhan Yang Maha Esa karena berkat rahmat-Nya kegiatan KKN Tematik Revolusi Mental XIII ini dapat berjalan dengan lancar. Adapun KKN-RM ini terdiri dari kegiatan pemberdayaan kepada masyarakat di Desa Sudimara serta pendampingan keluarga.

Dalam penyelesaian program Keluarga Dampingan ini, penulis banyak mendapatkan bantuan dari berbagi pihak yaitu:

1. drh. I Gusti Ketut Suarjana, M.P., selaku dosen pembimbing lapangan yang telah memberi support, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan baik.

2. Drh. I Nyoman Ariadi selaku Kepala Desa Sudimara yang membantu penulis dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi dalam pelaksanaan program di Keluarga Dampingan.

3. Bapak I Ketut Santra, selaku kepala keluarga dampingan yang telah bekerjasama dengan baik dan terbuka, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan lancar.

4. Teman-teman KKN Tematik Revolusi Mental Periode XIII di Desa Sudimara yang telah memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang penulis hadapi.

Akhirnya, saya berharap semoga dengan laporan pendampingan keluarga ini dapat dimanfaatkan oleh para pihak yang terlibat dalam program ini guna mencapai sasaran sesuai yang diharapkan.

Sudimara, 21 Agustus 2016

(4)

iii

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………..i

KATA PENGANTAR ………ii

DAFTAR ISI ……….iii

BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ……….1

1.1Profil Keluarga Dampingan ………..1

1.2Ekonomi Keluarga Dampingan ……….3

1.2.1 Pendapatan Keluarga ………..3

1.2.2 Pengeluaran Keluarga ………4

BAB II IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS ……….6

2.1 Permasalahan Keluarga ……….6

2.2 Masalah Prioritas ………...6

2.2.1 Masalah Keuangan ……….7

2.2.2 Masalah Pendidikan ………...8

2.2.3 Masalah Kebersihan dan Kesehatan ………...8

BAB III USULAN PENSOLUSIAN MASALAH ………9

3.1 Program ……….9

3.1.1 Masalah Keuangan ……….9

3.1.2 Masalah Pendidikan ……….10

3.1.3 Masalah Kebersihan dan Kesehatan ……….10

(5)

iv

BAB IV PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA ………15

4.1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga ……….15

4.1.1 Waktu ………...15

4.1.2 Lokasi ………...15

4.1.3 Pelaksanaan ………..15

4.2 Hasil Pendampingan ………...16

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi ………..16

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan ………..16

4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kebersihan dan Kesehatan …..16

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga ………...17

BAB V PENUTUP ………18

5.1 Kesimpulan ……….18

5.2 Rekomendasi ………...18

(6)
(7)

1 BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

Kuliah Kerja Nyata Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN PPM) merupakan bentuk penegasan loyalitas dan soliditas Lembaga Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat (LPPM) untuk mewujudkan visi dan misi UNUD. KKN PPM merupakan suatu kegiatan intrakurikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada masyarakat. KKN PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empiris-praktis.

Salah satu program dari KKN PPM adalah Program Pendampingan Keluarga (PPK) yang merupakan program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN PPM di Universitas Udayana. Adanya program tersebut adalah bertujuan untuk lebih mendekatkan diri dengan masyarakat khususnya yang tergolong keluarga tidak mampu, sehingga nantinya mahasiswa dapat diharapkan mampu membantu maupun memberikan solusi terhadap permasalahan yang dihadapi oleh keluarga tersebut.

Dalam bab ini akan dijabarkan tentang profil keluarga dampingan termasuk perekonomian keluarga dampingan berupa pendapatan dan pengeluaran keuangan dari keluarga bapak I Ketut Santra. Identitas keluarga dampingan merupakan hal primer dalam pendataan keluarga dampingan. Dalam hal ini, mahasiswa selaku peneliti melakukan pendataan dan pendampingan terhadap keluarga kurang mampu dengan koordinasi serta pembagian oleh bapak Kepala Desa bersangkutan khususnya untuk Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan sebagai tempat penelitian.

1.1 Profil Keluarga Dampingan

(8)

2

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I Ketut Santra

No. Nama Status Umur

(Th) Pendidikan Pekerjaan Keterangan

1.

Sugiartini Menikah 31

Sekolah

Bapak I Ketut Santra merupakan salah satu keluarga yang dikategorikan dalam kriteria keluarga Kurang Sejahtera (KS). Bapak I Ketut Santra memiliki keluarga yang terdiri dari 7 anggota keluarga, yaitu Bapak I Ketut Santra sendiri sebagai suami merangkap kepala keluarga, seorang istri bernama Ni Wayan Loti, dan 5 orang anak yang masing-masing bernama Ni Wayan Rumiati, I Kadek Sulastra, Ni Komang Sugiartini, I Ketut Suryawan, dan I Wayan Yudiana. Empat dari lima orang anak dari Bapak I Ketut Santra sudah menikah. Hanya anak kedua yang belum menikah, sehingga keluarga Bapak I Ketut Santra hanya tinggal ber tiga yaitu dengan seorang istri dan seorang anak laki-lakinya yang kedua.

(9)

3

Dalam kesehariannya, bapak I Ketut Santra beserta istri dan seorang anaknya menempati sebuah rumah yang terdiri dari 1 bangunan utama yang terdiri dari 2 kamar tidur beserta sebuah ruang tamu yang sekiranya kurang layak untuk dihuni, karena kondisi bangunannya yang sangat memprihatinkan. Bapak I Ketut Santra juga memiliki bangunan lain berupa dapur. Dapur yang dimiliki oleh keluarga bapak I Ketut Santra sangat kecil dan keadaan bangunannya pun sudah tua dan banyaknya kerusakan. Dapur dari keluarga bapak I Ketut Santra menggunakan kayu bakar dan juga kompor gas yang biasanya digunakan oleh istrinya untuk memasak. Ibu Ni Wayan Loti lebih sering menggunakan kayu bakar untuk memasak air maupun memasak kebutuhan sehari-hari, dia menggunakan kompor jikalau terdesak. Kemudian untuk penerangan di rumah, bapak I Ketut Santra menggunakan lampu rendah daya listrik dan hanya memiliki satu skring untuk dua orang kepala keluarga. Jadi tagihan listriknya dibayar dan dibagi dua dengan tetangga disebelah rumahnya.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan

Ekonomi keluarga dampingan merupakan salah satu indikator dari standar tingkat kesejahteraan keluarga yang bersangkutan. Pengukuran tingkat kesejahteraan bertujuan untuk melihat dan mengidentifikasi sumber penghasilan keluarga dampingan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari mereka. Pada aspek ekonomi keluarga dampingan akan dibahas beberapa indikator utama sirkulasi dana dari keluarga dampingan yakni pendapatan keluarga sebagai sumber pemasukan serta pengeluaran sebagai hasil atas penggunaan dana yang didapatkan oleh keluarga dampingan yang bersangkutan yang dalam hal ini adalah keluarga bapak I Ketut Santra.

1.2.1 Pendapatan Keluarga

(10)

4

Santra yang hanya sampai jenjang SD dan Ni Wayan Loti yang juga sampai jenjang SD, mereka tidak mempunyai pilihan pekerjaan lain selain buruh tani.

Pendapatan dari keluarga bapak I Ketut Santra didapatkan dari penghasilan beliau sendiri, penghasilan istri, dan juga anaknya yang bekerja sebagai buruh las yang bekerja di tempat yang tidak tentu. Penghasilan yang mereka dapatkan merupakan penghasilan sebagai buruh tani di sawah orang lain yang digarapnya. Dengan penghasilan yang didapat dengan bekerja sebagai buruh, penghasilan yang didapat oleh keluarga bapak I Ketut Santra setiap bulannya tidak menentu. Hal ini yang menyebabkan bapak I Ketut Santra beserta istrinya sekiranya memiliki pekerjaan tambahan sebagai kuli serabutan untuk membantu dan menopang kebutuhan sehari-hari perekonomia keluarganya. Rata-rata penghasilan bapak I Ketut Santra beserta istrinya adalah Rp 1.000.000,00 per bulan ditambah dengan Rp 500.000,00 dari penghasilan anaknya. Dengan jumlah penghasilan ± Rp 1.500.000,00 per bulan,itu pun tergantung banyanknya jumlah pekerjaan yang mereka lakukan, kebutuhan keluarga bapak I Ketut Santra untuk sehari-hari memang terpenuhi namun pada saat tertentu kebutuhan keluarga bapak I Ketut Santra sulit untuk terpenuhi dikarenakan adanya acara-acara seperti upacara agama dan upacara adat lainnya yang membutuhkan tambahan pemasukan.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga

Pemenuhan kebutuhan dari bapak I Ketut Santra terbatas hanya pada pemenuhan kebutuhan pokok seperti untuk konsumsi, kesehatan, sosial dan lain – lain.

a. Kebutuhan Sehari – hari ( Konsumsi)

Perincian untuk kebutuhan sehari-hari keluarga bapak I Ketut Santra dalam sebulan adalah sebagai berikut :

Belanja per-hari : Rp 25.000 x 30 hari = Rp 750.000 Biaya lain-lain : Rp 10.000 x 26 hari = Rp 260.000

(11)

5 b. Kesehatan

Untuk biaya kesehatan, keluarga bapak I Ketut Santra telah mendapat sedikit kemudahan. Bapak I Ketut Santra beserta keluarga dapat menggunakan beberpa kartu yang didapatkan dari desa seperti JAMKESMAS dan Kartu Indonesia Sehat (KIS) untuk melakukan pengobatan medis, sehingga bila ada anggota keluarga yang sakit, ia dapat menggunakan kartu tersebut untuk dapat berobat secara gratis atau setidaknya mendapat keringanan biaya dari Puskesmas. Hal ini disebabkan karena keluarga bapak I Ketut Santra telah terdaftar sebagai salah satu keluarga yang kurang mampu sehingga mendapat pelayanan berobat gratis atau keringanan biaya dengan menunjukkan kartu fasilitas kesehatan yang beliau dapatkan.

c. Sosial

Kegiatan sosial yang ada di Desa Sudimara juga merupakan salah satu pemicu adanya pengeluaran bagi keluarga bapak I Ketut Santra. Mengenai biaya sosial, keluarga bapak I Ketut Santra tidak menganggarkan dana secara khusus. Keperluan-keperluan sosial yang diperlukan, seperti iuran banjar, uang untuk warga yang memiliki duka (sakit, kematian, ngaben), uang untuk hadiah apabila terdapat warga yang punya hajatan dan lain-lain. Jadi, apabila ada pengeluaran mendadak yang berkaitan dengan keperluan sosial, maka semua biaya tersebut disesuaikan dengan kondisi keuangan keluarga saat itu.

d. Lain – lain

(12)

6 BAB II

IDENTIFIKASI DAN PERMASALAHAN PRIORITAS

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai masalah-masalah yang dianggap sebagai permasalahan primer sehingga harus diprioritaskan untuk dibahas dan ditanggapi agar dapat ditentukan solusinya.

2.1 Permasalahan Keluarga

Identifikasi permasalahan yang dihadapi oleh keluarga dampingan dilakukan melalui pendekatan secara langsung dengan keluarga dampingan. Setelah beberapa kali mengadakan kunjungan ke rumah keluarga dampingan ditemukan beberapa masalah yang dihadapi keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan dengan KK dampingan yaitu pendapatan yang tidak banyak dan tak menentu sehingga penghasilan bapak I Ketut Santra perbulannya pun dirasa kurang untuk memenuhi kebutuhan keluarga. Sebagai lulusan SD dan memiliki skill atau kemampuan yang terbatas, I Ketut Santra juga kesusahan untuk mencari lapangan pekerjaan yang lebih baik dan bersifat tetap.

2.2 Masalah Prioritas

(13)

7

beliau dapatkan dari sawah tersebut juga di bagi lagi dengan pemilik sawah. Sehingga beliau hanya mendapatkan penghasilan yang tergolong sangat minim dan tidak menentu. Bapak I Ketut Santra tinggal di rumah dengan dua kamar tidur, satu kamar tamu, dan satu dapur. Beliau tidak memiliki kamar mandi sebagai prasarana MCK, sehingga keluarga bapak I Ketut Santra biasanya melakukan MCK di sungai yang letaknya tidak terlalu jauh dari rumahnya tersebut.

Pendidikan yang terbatas hanya sampai pada jenjang SD (Sekolah Dasar) juga sangat berpengaruh terhadap kemajuan perekonomia keluarga bapak I Ketut Santra. Pendidikan juga merupakan salah satu kunci penting untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan pemberdayaan manusia. Dengan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan maka akan banyak pilihan dalam bidang pekerjaan yang bisa digeluti sehingga dapat meningkatkan taraf hidup suatu keluarga. Pendidikan adalah kunci sukses masa depan yang lebih baik. Bahkan keterbatasan pendidikan dan pendapatan yang beliau peroleh juga berdampak pada anak-anak nya. Semua anak-anak dari bapak I Ketut Santra hanyalah tamatan SD, hal itu dikarenakan tidak adanya biaya untuk menyekolahkan anaknya, dan jumlah anak yang beliau miliki lebih dari dua orang.

2.2.1 Masalah Keuangan

(14)

8 2.2.2 Masalah Pendidikan

Masalah pendidikan merupakan masalah lain yang terdapat pada keluarga bapak I Ketut Santra. Masalah pendidikan memanglah perlu ditingkatkan apalagi bapak I Ketut Santra hanya tamatan sekolah dasar. Beliau menginginkan semua anaknya dapat menempuh pendidikan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Namun penghasilan yang tidak menentu menyebabkan bapak I Ketut Santra kesulitan untuk menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Sehingga beliau hanya dapat menyekolahkan kelima anaknya hanya sampai di jenjang sekolah dasar, akibat dari faktor perekonomian yang masih sangat minim dan kurang berkecukupan untuk membiayai pendidikan anak-anaknya. Hal ini menjadi masalah prioritas mengingat begitu krusianyal permasalahan terkait. Dimana pendidikan merupakan suatu investasi yang nantinya akan digunakan untuk kehidupan dan bekal untuk menggapai masa depan yang lebih baik.

2.2.3 Masalah Kebersihan dan Kesehatan

(15)

9 BAB III

USULAN PENSOLUSIAN MASALAH

Dalam bab ini akan dijelaskan mengenai saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan dalam memecahkan permasalahan yang terdapat dalam keluarga dampingan bersangkutan.

3.1. Program

Dengan identifikasi dan memprioritaskan masalah maka muncul usaha pemecahan masalah. Usaha-usaha tersebut merupakan program-program yang akan diberikan kepada keluarga dampingan untuk memecahkan masalah di dalam keluarga tersebut terutama masalah yang akan diprioritaskan. Program-program tersebut berupa alternatif-alternatif yang merupakan saran-saran dan motivasi bagi keluarga dampingan.

3.1.1.Masalah Keuangan

(16)

10 3.1.2. Masalah Pendidikan

Solusi yang dapat diberikan untuk masalah pendidikan adalah bapak I Ketut Santra tetap memberikan dukungan baik secara materiil dan moriil. Karena anak-anak bapak I Ketut Santra sudah menginjak usia yang dewasa, dan pendidikannya sudah terlanjur hanya sampai pada jenjang sekolah dasar saja. Hanya tersisa satu anak beliau yang belum menikah, sedangkan keempat anaknya sudah berkeluarga. Solusi yang dapat dilakukan adalah dengar cara menyarankan dan member motivasi untuk menempuh system kejar paket. Dan solusi lainnya yauitu, apabila anak kedua dari bapak I Ketut Santra sudah menikah dan mempunyai anak, I Kadek Sulastra harus berusaha untuk bekerja lebih giat lagi, agar nantinya ia dapat menghidupi keluarga kecil nya dan dapat menyekolahkan anaknya sampai ke jenjang yang tertinggi, agar keturunan beliau dapat memperoleh pendidikan yang lebih layak untuk memperbaiki kehidupan dan masa depannya.

3.1.3 Masalah Kebersihan dan Kesehatan

Solusi yang dapat diberikan terkait masalah kebersihan yaitu dengan lebih rajin dan lebih memperhatikan masalah kebersihan lingkungan sekitar serta memberikan beberapa dukungan dan motivasi untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat. Serta menyarankan untuk membuat kamar mandi sementara yang menggunakan air bersih agar dapat terhindar dari beberapa penyakit kulit seperti keluhan gatal-gatal yang sering dialami oleh bapak I Ketut Santra beserta istrinya.

3.2. Jadwal Kegiatan

(17)

11

Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

No. Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1. 23 Juli 2016 13.00-16.00 3’ Survey KK Dampingan di Banjar Dinas Kalanganyar.

2. 24 Juli 2016 13.00-16.00 3’ Memperkenalkan diri dengan keluarga dampingan, keluarga bapak I Ketut Santra.

3. 25 Juli 2016 10.00-13.00 3’ Meminta biodata keluarga I Ketut Santra berupa KK.

4. 26 Juli 2016 14.00-18.00 4’ Berbincang-bincang mengenai keadaan, keseharian, serta pekerjaan dari keluarga dampingan.

5. 27 Juli 2016 19.00-20.00 1’ Berkunjung serta memeriksa keadaan tempat tinggal KK Dampingan.

6. 28 Juli 2016 16.00-19.00 3’ Berbincang-bincang dengan anak I Ketut Santra.

7. 29 Juli 2016 17.00-19.00 2’ Menanyakan kendala serta permasalah yang dihadapi oleh bapak I Ketut Santra. 8. 30 Juli 2016 18.00-19.00 1’ Ramah-tamah dengan keluarga bapak I

Ketut Santra

9. 31 Juli 2016 17.00-19.00 2’ Membantu membersihkan pekarangan rumah ibu Ni Wayan Loti

10. 1 Agustus 2016

17.00 - 20.00 3’ Berbincang-bincang mengenai pekerjaan dan masalah yang dihadapi.

11. 2 Agustus 2016

18.00 – 21.00 3’ Berbincang-bincang serta wawancara KK dampingan terkait permasalahan perekonomian yang dihadapi.

12. 3 Agustus 2016

(18)

12 13. 4 Agustus

2016

11.00-13.00 2’ Menanyakan jaminan kesehatan yang dimiliki oleh KK Dampingan.

19.00-21.00 2’ Berbincang-bincang dan menanyakan permasalah yang dihadapi terkait penggunaan jaminan kesehatan yang dimiliki oleh KK Dampingan.

14. 5 Agustus 2016

17.00-21.00 4’ Berkunjung sekaligus membantu membersihkan rumah bapak I Ketut Santra

15. 6 Agustus 2015

16.00-20.00 4’ Berkunjung dan berbincang kembali seputar kegiatan KK Dampingan.

16. 7 Agustus 2016

16.00 – 19.00 3’ Berkunjung serta membantu memberikan informasi terkait penggunaan Kartu Indonesia Sehat (KIS).

17. 8 Agustus 2016

18.00-21.00 3’ Berbincang-bincang serta wawancara KK dampingan terkait permasalahan kebersihan dan kesehatan yang dihadapi. 18. 9 Agustus

2016

17.00-20.00 3’ Berbincang-bincang serta wawancara KK dampingan terkait permasalahan pendidikan yang dihadapi.

19. 10 Agustus 2016

18.00-21.00 3’ Berbincang-bincang serta membantu memberikan motivasi dan solusi dari permasalahan kebersihan dan kesehatan yang keluarga bapak I Ketut Santra hadapi.

20. 11 Agustus 2016

13.00-15.00 2’ Berbincang-bincang serta membantu memberikan motivasi dan solusi dari permasalahan pendidikan yang keluarga bapak I Ketut Santra hadapi.

(19)

13

2016 Dampingan untuk lebih memahami

permasalahan yang dihadapi oleh keluarga bapak I Ketut Santra.

22. 13 Agustus 2016

18.00-21.00 3’ Berkunjung dan berbincang kembali seputar kegiatan KK Dampingan

23. 14 Agustus 2016

13.00-16.00 3’ Melakukan kunjungan untuk identifikasi final permasalahan keluarga yang dihadapi oleh bapak I Ketut Santra. 24. 15 Agustus

2016

10.00-13.00 3’ Berdiskusi serta memastikan bahwa solusi yang telah disiapkan dan diberikan melalui diskusi telah memberi pengaruh positif terhadap keluarga I Ketut Santra

25. 16 Agustus 2016

16.00-19.00 3’ Berdiskusi sekaligus membantu pekerjaan I Ketut Santra.

26. 17 Agustus 2016

13.00-16.00 3’ Berkunjung ke KK Dampingan dan memberikan penyuluhan tentang pentingnya menjaga kesehatan.

27. 18 Agustus 2016

14.00-17.00 3’ Memastikan bahwa solusi yang telah disiapkan dan diberikan melalui diskusi telah memberikan pengaruh positif terhadap bapak I Ketut Santra dan

(20)

14

2016 I Ketut Santra sekaligus memberikan

(21)

15 BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

Kegiatan pendampingan KK tersebut dilaksanakan beberapa kali pertemuan di rumah bapak I Ketut Santra selama waktu KKN-PPM Unud Periode XIII dilaksanakan. Adapun rincian pelaksanaan kegiatan tersebut yaitu sebagai berikut :

4. 1 Pelaksanaan Pendampingan Keluarga

Pelaksanaan pendampingan keluarga yang dilakukan secara bertahap di tempat tinggal bapak I Ketut Santra.

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 30 kali dengan total waktu kunjungan selama 90 jam.Adapun rincian waktu tersebut dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi lingkungan yang telah ditentukan. Adapun lokasi lingkungan yang dimaksud adalah Lingkungan Banjar Adat Kalanganyar, Desa Sudimara, Kecamatan Tabanan, Kabupaten Tabanan.

4.1.3 Pelaksanaan

(22)

16

tersebut, dilakukan perbincangan santai. Jadwal kunjungan ke keluarga dampingan dilakukan sebanyak 30 kali selama sebulan. Dimana kunjungan rata-rata 1-5 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan mencapai 90 jam. Secara lebih terperinci pelaksanaan kegiatan ini dapat dilihat pada jadwal kegiatan mahasiswa di rumah keluarga tersebut.

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

4.2.1 Pendampingan Keluarga di Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum menunjukkan hasil yang sesuai dengan apa yang diharapkan, karena memerlukan waktu yang cukup lama dalam mengatasi suatu permasalahan yang dihadapi. Mahasiswa telah berusaha memberikan motivasi dan solusi dari masalah ekonomi yang berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari, solusi untuk menambah pekerjaan sampingan seperti olahan masakan dari sayur, serta memotivasi anak dari bapak I Ketut Santra untuk mencari tambahan pekerjaaan sampingan lainnya yang hasilnya lebih menjanjikan. Sehingga terjadi keseimbangan antara pemasukan dan pengeluaran.

4.2.2 Pendampingan Keluarga di Bidang Pendidikan

Dalam bidang pendidikan, kelima anak I Ketut Santra hanya menempuh pendidikan sampai di jenjang sekolah dasar. Dengan memberikan beberapa motivasi untuk anak kedua dari bapak I Ketut Santra, agar lebih mengerti bahwa pendidikan sangatlah penting untuk masa depan dan akan lebih baik lagi jika ia dapat menempuh kejar paket C.

4.2.3 Pendampingan Keluarga di Bidang Kebersihan dan Kesehatan

(23)

17

sehingga dibutuhkan teraturnya pola mandi serta penggunaan air bersih untuk mandi, agar tubuh terhindar dari penyakit gatal-gatal yang menyerang kulit akibat kurang terjaganya kebersihan tubuh.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

(24)

18 BAB V

PENUTUP

5.1.Kesimpulan

Program keluarga dampingan ini merupakan program wajib yang harus dilaksanakan oleh mahasiswa Universitas Udayana yang mengikuti kegiatan KKN-PPM. Secara umum pelaksanaan program keluarga dampingan KKN-PPM yang berlangsung selama kurang lebih 1 bulan 1 minggu dapat berjalan dengan cukup baik. Dilihat dari rencana kegiatan yang telah disusun maka program yang berhasil dilaksanakan semuanya dari rencana yang ada selama masa observasi. Hal ini tidak terlepas dari bantuan dan kerja sama keluarga KK dampingan. Keluarga I Ketut Santra termasuk keluarga miskin yang mengalami permasalahan dalam hal perekonomian, pendidikan, serta kebersihan dan kesehatan. Solusi yang dapat dilakukan untuk keluarga dampingan adalah diskusi membicarakan masalah, memberikan solusi dengan cara penyuluhan dan motivasi untuk menghadapi masalah tersebut. .

5.2Rekomendasi

Program kerja yang telah dilaksanakan memberikan manfaat yang sangat banyak baik terutama bagi penulis dalam melaksanakan kegiatan yang dijadwalkan. Demi kelancaran pendampingan keluarga berikutnya, beberapa saran yang dapat penulis berikan adalah sebagai berikut:

1. Perlu diberikan waktu yang lebih lama untuk persiapan program pendampingan keluarga yang akan dilaksanakan ketika KKN-PPM agar hasil yang diinginkan dapat tercapai dengan baik.

(25)

19

DAFTAR PUSTAKA

____.2016. “Buku Pedoman Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan

Masyarakat (KKN PPM)”. Lembaga Penelitian dan Pengabdian

(26)

20

LAMPIRAN

Menanyakan kartu keluarga dan mendata KK miskin

(27)

21

Kondisi rumah KK dampingan

(28)

22

Gambar

Tabel 1.1 Identitas Keluarga Bapak I Ketut Santra
Tabel 3.1 Jadwal Kegiatan

Referensi

Dokumen terkait

Pendidikan sangat penting guna mencerdaskan kehidupan bangsa. Kurangnya variasi dalam proses belajar dan mengajar sehingga kegiatan belajar dan mengajar menjadi membosankan

َ َأَك ىتحو ىق راَفُات ْمَل ْ َأَك ىَتَح ٌةَلَاثَمُم ُدْعَولا كلْصَو ن م سأيلا و رمتددددسا اذدددد تدددديبلا ةددددملكب ( ٌةددددَلَدثَُم ،قىراددددَىُده

Remaja putus sekolah dapat dikatakan memiliki orientasi masa depan bidang pekerjaan yang jelas apabila remaja tersebut telah menentukan tujuan yang jelas untuk suatu

kenyamanan bagi nasabah dalam melakukan transaksi dan penarikan tunai, Bank Syariah dipandang perlu menyediakan sejenis Kartu Kredit, yaitu alat pembayaran dengan

The objectives of this term paper are to identify the causes of difficulty in handling an aggressive student in NCEEC, to identify the effects of it, and to find out the best

Kampanye merupakan bagian dari political marketing yang digunakan organisasi politik dan politikus untuk melakukan pendekatan komunikasi politik kepada

Dengan pendekatan Balanced Scorecard manajemen dapat mengambil suatu keputusan setelah melihat hasil dari keempat perspektif yang dapat digunakan sebagai landasan

Anggota komunitas Viking mahasiswa Universitas “X” Bandung diharapkan dapat menilai kemampuannya untuk mengenali emosi diri seperti mengidentifikasi dan merasakan