• Tidak ada hasil yang ditemukan

Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Demulih - Kecamatan Susut - Kabupaten Bemulih.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Laporan Individu Pendampingan Keluarga KKN PPM UNUD Periode XIII Tahun 2016 Desa Demulih - Kecamatan Susut - Kabupaten Bemulih."

Copied!
21
0
0

Teks penuh

(1)

LAPORAN PENDAMPINGAN KELUARGA KKN PPM TEMATIK REVOLUSI MENTAL UNUD

PERIODE XIII TAHUN 2016

DESA/KELURAHAN : DEMULIH

KECAMATAN : SUSUT

KABUPATEN/KOTA : BANGLI

NAMA MAHASISWA : MADE MAHAT BUDHI ADNYANA

FAK/PS : FAKULTAS TEKNIK

LEMBAGA PENELITIAN DAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPPM)

(2)
(3)

HALAMAN PENGESAHAN

Dengan telah selesainya kegiatan KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Universitas Udayana di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli yang saya kerjakan, maka saya :

Nama Mahasiswa : Made Mahat Budhi Adnyana Fakultas : Teknik

NIM : 1304105099

Telah menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan selama di lokasi KKN PPM Tematik Revolusi Mental Periode XIII Universitas Udayana di Desa Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

(4)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa, Tuhan Yang Maha Esa, karena atas rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan kegiatan KK Dampingan KKN PPM di Desa Demulih tepat pada waktunya. Sehubungan dengan telah terselesaikannya laporan ini maka diucapkan terima kasih kepada berbagai pihak yang telah membantu, antara lain:

1. dr. Kadek Swastika, S.Ked, M.Kes, selaku dosen pembimbing lapangan karena dengan rendah hati telah memberikan dukungan, pengarahan dan pendampingan terhadap penulis sehingga dapat menyelesaikan program dengan sebaik mungkin.

2. Bapak I Nyoman Wijana, SE selaku Perbekel Desa Demulih beserta staf pegawai yang senantiasa memberikan informasi.

3. Keluarga Bapak Sang Made Gunantara. selaku KK Dampingan yang senantiasa menerima dengan baik penulis ketika berkunjung ke rumah.

4. Teman-teman Mahasiswa KKN PPM Unud Periode XIII di Desa Demulih yang memberikan semangat dan pendapat dalam pemecahan masalah yang dihadapi penulis.

Penulis menyadari bahwa tugas ini jauh dari yang diharapkan oleh para pembaca karena keterbatasan dan kurangnya referensi yang penulis miliki. Penulis mohon maaf dan sekaligus mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca untuk penyempurnaan pada penulisan yang lain kedepannya.

Demulih, 28 Agustus 2016

(5)

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN ... ii

KATA PENGANTAR ... iv

DAFTAR ISI ... v BAB I GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN ... 1.1 Profil Keluarga Dampingan ... 1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan ... 1.2.1 Pendapatan Keluarga Dampingan ... 1.2.2 Pengeluaran Keluarga Dampingan ... BAB II IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH ... 2.1 Permasalahan Keluarga ... 2.2.1 Permasalahan Ekonomi ... 2.2.2 Permasalahan Kesehatan ... 2.2.3 Permasalahan Prioritas ... BAB III USULAN PEMECAHAN MASALAH ... 3.1 Program ... 3.1.1 Penyelesaian Permasalahan Ekonomi ... 3.1.2 Penyelesaian Permasalahan Kesehatan ... 3.2 Jadwal Kegiatan ... BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENDAMPINGAN KELUARGA ... 4.1 Waktu ... 4.2 Lokasi ... 4.3 Pelaksanaan ... 4.4 Dampak ... 4.5 Hasil ... 4.6 Kendala ... BAB V PENUTUP ... 5.1 Simpulan ...

(6)

BAB I

GAMBARAN UMUM KELUARGA DAMPINGAN

1.1 Profil Keluarga Dampingan

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM) merupakan salah satu kegiatan dalam pendidikan tinggi yang diselenggarakan berdasarkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional juncto Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi (Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:5).

Kuliah Kerja Nyata Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKN-PPM)

adalah salah satu kegiatan intrakulikuler wajib yang memadukan pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi dengan metode pemberian pengalaman belajar dan bekerja kepada mahasiswa dalam kegiatan pemberdayaan masyarakat. KKN juga merupakan wahana penerapan serta pengembangan ilmu dan teknologi yang dilaksanakan di luar kampus, dalam waktu, mekanisme kerja dan persyaratan tertentu. Oleh karena itu, KKN-PPM diarahkan untuk menjamin keterkaitan antara dunia akademik-teoritik dan dunia empirik-praktis. Dengan demikian akan terjadi interaksi sinergis, saling menerima dan memberi serta saling asah, asih, dan asuh antara mahasiswa dengan masyarakat (Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:6).

(7)

program pokok tema dan non tema (program pendampingan keluarga) (Buku Pedoman KKN-PPMUNUD, 2016:23)

Program pokok non tema, yakni Program Pendampingan Keluarga (PPK) adalah program unggulan yang dikembangkan sebagai muatan lokal dalam pelaksanaan program KKN-PPM di Universitas Udayana. Program Pendampingan Keluarga termasuk program yang wajib dilaksanakan oleh setiap mahasiswa peserta KKN yang bersifat individu (Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62)

Maksud PPK adalah untuk membantu pemberdayaan keluarga melalui penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi dalam bidang wirausaha, pendidikan dan keterampilan, KB dan kesehatan serta pembinaan lingkungan untuk meningkatkan kepedulian dan kemampuan mahasiswa mempelajari serta

mengawasi permasalahan keluarga melalui bantuan penyusunan rencana dan pendampingan pada pelaksanaan program yang inovatif dan kreatif melalui penerapan ilmu dan teknologi bersama masyarakat dan lembaga pedesaan lainnya (Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62).

Sasaran PPK adalah Rumah Tangga Miskin (RTM) atau keluarga yang tergolong ke dalam keluarga pra-sejahtera (Pra-KS) atau keluarga yang mengalami ketertingalan sehingga perlu pendampingan agar keluar dari ketertinggalannya. Dalam program ini setiap mahasiswa wajib mendampingi satu keluarga yang tergolong rumah tangga miskin atau keluarga pra-sejahtera (Buku Pedoman KKN-PPM UNUD, 2016:62)

(8)
[image:8.595.67.520.337.613.2]

Sang Made Gunantara adalah seorang laki-laki yang lahir di Tanggahan Talang Jiwa pada tanggal 10 Mei 1975. Sang Made Gunantara menikah dengan seorang perempuan yang bernama Sang Ayu Kompyang Putri Suastini dan sudah memiliki dua orang anak bernama Sang Kompyang Agus Angga dan Sang Made Dwi Cahya. Namun 3 hari setelah melahirkan anak kedua, Ibu Sang Ayu Kompyang Putri Suastini mengalami pendarahan lalu meninggal dunia. Anak pertama dari Sang Made Gunantara saat ini masih bersekolah di SMPN 3 Bangli. Sedangkan anak kedua sedang bersekolah di SDN 3 Demulih. Penjelasan lebih lanjut dapat dilihat pada tabel di bawah ini

Tabel 1.1 Profil keluarga dampingan

No. Nama Status Umur Pendidikan Pekerjaan Ketera ngan 1 Sang Made

Gunantara

Kepala Keluarga

41 tahun SLTP/ Sederajat

Buruh Tukang Ukir dan Buruh

Bangunan

Sudah Kawin

2 Alm. Sang Ayu Kompyang Putri Suastini

- - - - Sudah

Kawin

3 Sang Kompyang Agus Angga

Anak 12 Tahun Belum Tamat SMP/ Sederajat

Tidak Bekerja Belum Kawin

4 Sang Made Dwi Cahya

Anak 7 Tahun Belum Tamat SD/ Sederajat

Tidak Bekerja Belum Kawin

(9)

Bapak Sang Made Gunantara sudah menggunakan jalikan untuk memasak. Bapak Sang Made Gunantara menggunakan penerangan listrik dengan sebesar 450 volt namun pembayarannya masih bergantung dengan keluarga lain. Untuk kebutuhan air, keluarga Bapak Sang Made Gunantara sudah menggunakan aliran PDAM. Untuk masalah administrasi, keluarga Sang Made Gunantara sudah memiliki KK (Kartu Keluarga) dan KTP (Kartu Tanda Penduduk) serta telah memiliki jaminan kesehatan.

1.2 Ekonomi Keluarga Dampingan 1.2.1 Pendapatan Keluarga

Keluarga Sang Made Gunantara termasuk keluarga dengan ekonomi

pas-pasan. Sang Made Gunantara bekerja sebagai buruh borongan memahat kayu serta sesekali menjadi buruh borongan bangunan. Penghasilan yang didapat dari buruh memahat kayu dan buruh bangunan sering kali tidak menentu karena tergantung daripada kesulitan pengerjaan. Namun jika ditotalkan dari berbagai jenis pekerjaan, Bapak Sang Made Gunantara menuturkan berpenghasilan Rp. 2.500.000,00/bulan. Selain melakukan pekerjaan borongan memahat kayu dan borongan bangunan, sering kali Bapak Gunantara melepas penat dengan bepergian ke sawah untuk memberikan makan ternak yang dimilikinya.

1.2.2 Pengeluaran Keluarga a. Kebutuhan Sehari-hari

Untuk kebutuhan sehari-hari, keluarga Sang Made Gunantara menghabiskan uang sebesar ± Rp55.000 per hari yang digunakan untuk membeli makan keluarga dan menghabiskan uang ± Rp 22.000,00 untuk membayar air.

b. Pendidikan

(10)

c. Kesehatan

(11)

BAB II

IDENTIFIKASI DAN PRIORITAS MASALAH

Untuk mengidentifikasi masalah yang dialami keluarga dampingan, maka dilakukan beberapa kali kunjungan ke kediaman keluarga dampingan. Selama kunjungan tersebut, dilakukan pendekatan secara kekeluargaan yaitu dengan melakukan obrolan-obrolan ringan dengan keluarga Bapak Gunantara mengenai program KKN terutama program KK dampingan, masalah kesehatan yang dialami, masalah perekonomian, masalah pendidikan, serta mengamati suasana tempat tinggal Sang Made Gunantara.

2.1Permasalahan Keluarga

Dalam waktu satu bulan pendampingan, telah dilakukan 19 kali pertemuan dengan Bapak Sang Made Gunantara. Dalam jangka waktu tersebut telah diidentifikasikan beberapa permasalahan yang dikeluhkan oleh keluarga Sang Made Gunantara. Beberapa masalah yang dihadapi oleh keluarga ini sesuai dengan hasil wawancara dan pengamatan penulis adalah sebagai berikut.

2.1.1 Masalah Ekonomi

Perekonomian keluarga Bapak Sang Made Gunantara saat ini masih rendah. Keluarga ini terdiri dari 3 orang yakni Bapak Sang Made Gunantara anaknya I Gede Sang Kompyang Agus Angga, dan Sang Made Dwi Cahya. Saat ini hanya Sang Made Gunantara bekerja sendiri untuk menangung semua anggota keluarga. Terlebih lagi kedua anaknya sedang bersekolah dan salah satu anaknya bersekolah yang jaraknya lumayan jauh dari rumah.

(12)

Pengeluaran perbulan pada keluarga ini mencakup kebutuhan sehari-hari yang perbulannya mencapai Rp. ±2.000.000,00.

2.1.2 Masalah Kurangnya Keterampilan yang Dimiliki

Bapak Gunantara hanya bekerja sebagai buruh bangunan dan buruh memahat kayu. Tidak ada keterampilan lagi yang dimiliki oleh Bapak Gunantara. Jika dimiliki, waktu harian telah habis digunakan sebagai buruh memahat kayu.

Adapun orang tua dari Bapak Sang Made Gunantara, bekerja ke sawah untuk memenuhi kebutuhannya dirinya sendiri. Karena tidak mungkin bergantung pada anaknya yang saat ini masih kekurangan juga. Bapak Gunantara juga hanya sedikit memiliki ternak yang mungkin bisa digunakan sebagai penambahan penghasilan dengan jangka waktu.

2.1.3 Masalah Kesehatan

Kesehatan dilihat dari lingkungan disekitar rumah Bapak Gunantara / natah Bapak Gunantara terlihat sangat bersih mengingat anak-anak Bapak Gunantara sekolah tidak sampai sore hari, sehingga memiliki cukup waktu untuk membersihkan.

2.2 Masalah Prioritas

(13)

BAB III

USULAN DAN SOLUSI MASALAH

3.1 Program

Adapun kegiatan yang dilakukan selama kegiatan pendampingan keluarga adalah:

3.1.1 Peningkatan Perekonomian Keluarga

Memberikan saran dan solusi mengenai hal-hal yang dapat dilakukan untuk dapat meningkatkan perekonomian keluarganya dengan melakukan usaha-usaha yang bermanfaat untuk meningkatkan kesejahteraan hidup keluarganya. Salah satu contohnya adalah dengan cara memelihara bebek atau hewan ternak babi melihat lahan yang tersedia dipekarangan Bapak Gunantara cukup untuk dibuatkan kandang. Lahan bisnis yang dimaksud adalah dengan menjual telur bebek dan atau menjual bebeknya dan hewan ternaknya saat ada upacara keagamaan di Pura. Selain itu, mahasiswa juga berusaha memberi solusi berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan pengeluaran sehari-hari agar tidak lebih besar pengeluaran daripada pendapatan, sehingga anak-anaknya bisa menabung untuk kebutuhan lainnya yang tidak terduga pada nantinya

3.2 Jadwal Kegiatan

Kegiatan KK dampingan dilakukan dalam bentuk kunjungan ke rumah Bapak Gunantra sebanyak 21 kali dalam sebulan pelaksanaan KKN-PPM. Adapun kegiatan yang dilakukan selama kunjungan tersebut adalah sebagai berikut.

No Tanggal Waktu Durasi Kegiatan

1 25 Juli 2016

13.00-16.00

3’ Survei tempat KK dampingan

Bapak Sang Made Gunantara

2 1 Agustus

2016

15.00- 17.30

2,5’ Bertemu dengan KK dampingan

(14)

3 4 Agustus 2016

14.00-19.00

5’ Menemani kegiatan sehari-hari

keluarga Bapak Gunantara dan juga menggali informasi mengenai keluarga tersebut.

4 5 Agustus

2016

08.00-12.00

4’ Berkunjung ke KK dampingan dan

mengidentifikasi masalah–masalah secara umum yang dihadapi Bapak Gunantara

5 7 Agustus

2016

13.00-18.00

5’ Berkunjung ke KK dampingan dan

berbincang dengan Bapak

Gunantra mengenai keluarga

tersebut

6 8 Agustus

2016

17.00-19.00

2’ Berkunjung ke KK dampingan

sekaligus memberikan bubuk abate

7 9 Agustus

2016

14.00-20.00

6’ Membantu anak-anak Bapak

Gunantara mengerjakan tugas

sekolah.

8 10 Agustus

2016

14.00-20.00

6’ Menggali berbagai potensi yang

ada pada keluarga tersebut, baik itu

potensi untuk permasalahan

ekonomi, kesehatan, dan

lingkungan.

9 11 Agustus

2016

07.00-14.00

7’ Membantu pekerjaan dapur Bapak

Gunantara

10 15 Agustus

2016

15.00-17.00

2’ Menggali hobi atau keahlian lain

yang dimiliki keluarga Bapak Gunantara

11 16 Agustus

2016

14.00-21.00

7’ Berkunjung ke KK dampingan

serta mengamati gaya hidup

(15)

12 17 Agustus 2016

13.00- 17.00

4’ Berbincang-bincang mengenai

solusi di bidang kesehatan

13 18 Agustus

2016

13.00-18.00

5’ Berbincang-bincang dengan Bapak

Gunantra mengenai keahlian yang dimiliki lagi.

14 19 Agustus

2016

16.00-18.00

2’ Berkunjung ke KK dampingan

15 21 Agustus

2016

15.00-18.00

3’ Berbincang-bincang mengenai

solusi di bidang ekonomi.

16 22 Agustus

2016

14.00-20.00

6’ Mengikuti kegiatan sehari-hari

keluarga Bapak Gunantra.

17 23 Agustus

2016

08.00-12.00

4’ Memberikan edukasi mengenai

pemberantasan demam berdarah

18 24 Agustus

2016

13.00-18.00

5’ Ramah tamah dengan KK

dampingan serta membantu

pekerjaan rumah

19 25 Agustus

2016

13.00-17.00

4’ Mengikuti kegiatan sehari-hari

keluarga Bapak Gunantara

20 26 Agustus

2016

14.00-19.00

5’ Penyerahan bantuan sembako

untuk keluarga Bapak Gunantara

21 27 Agustus

2016

14.00-18.00

4’ Ramah tamah dengan KK

dampingan sekaligus pamitan

(16)

BAB IV

PELAKSANAAN, HASIL, DAN KENDALA PENDAMPINGAN

KELUARGA

4.1 Pelaksanaan

4.1.1 Waktu

Waktu dari pelaksanaan pendampingan keluarga ini termasuk ke dalam

Jam Kerja Efektif Mahasiswa (JKEM) yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa

yaitu minimal 15 kali dalam sebulan. Adapun waktu yang jumlah kunjungan ke

keluarga dampingan yang penulis lakukan selama sebulan adalah sebanyak 21 kali

dengan total waktu kunjungan selama 91,5 jam.

4.1.2 Lokasi

Lokasi pendampingan keluarga adalah sesuai dengan lokasi desa yang

telah ditentukan. Adapun lokasi desa yang dimaksud adalah Desa Demulih,

Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli. Lokasi spesifik dari pelaksanaan kegiatan

ini adalah rumah Sang Made Gunantara di Dusun Tanggahan Talang Jiwa, Desa

Demulih, Kecamatan Susut, Kabupaten Bangli.

4.1.3 Kegiatan Pelaksanaan

Pelaksanaan kegiatan pendampingan keluarga ini dilaksanakan sesuai

dengan jadwal yang telah ditetapkan oleh kelompok mahasiswa KKN-PPM XI

Universitas Udayana di Desa Demulih. Kegiatan yang dilakukan berupa

kunjungan ke rumah keluarga Sang Made Gunantara. Selama kunjungan tersebut,

dilakukan obrolan-obrolan santai bersama anggota keluarga untuk menciptakan

suasana yang nyaman bagi keluarga tersebut dalam menceritakan masalah yang

mereka alami dan menerima solusi yang ditawarkan. Jadwal kunjungan ke

keluarga dampingan dilakukan sebanyak 21 kali selama sebulan, dimana

kunjungan rata-rata 3-6 jam untuk tiap kunjungan, sehingga total kunjungan

(17)

4.2 Hasil Pendampingan Keluarga

Hasil dari pendampingan keluarga Sang Made Gunantara yaitu :

4.2.1 Pendampingan Keluarga Bidang Ekonomi

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan selama ini belum

menunjukkan hasil yang signifikan atau belum sesuai dengan apa yang diharapkan

penulis, karena dalam mengatasi permasalahan ekonomi diperlukan waktu dalam

mengatasi permasalahan tersebut. Tetapi mahasiswa telah berusaha memberi

solusi berupa pengaturan keuangan rumah tangga baik dari segi pendapatan dan

pengeluaran sehari-hari agar tidak lebih besar pengeluaran daripada pendapatan,

sehingga Bapak Gunantara bisa menabung untuk kebutuhan lainnya seperti

sekolah anak-anaknya dan biaya yang tidak terduga pada nantinya. Selain itu

mahasiswa juga berusaha untuk memberikan solusi berupa penyuluhan mengenai

cara beternak hewan seperti babi, bebek, atau ayam yang nantinya dapat

digunakan sebagai peluang usaha atau membantu dalam mengurangi pengeluaran

saat ada upacara agama.

4.2.2 Pendampingan Keluarga Bidang Kesehatan

Hasil dari kegiatan pendampingan yang dilakukan dalam bidang kesehatan

menunjukkan hasil yang cukup. Keluarga Sang Made Gunantara sekarang

mengetahui cara pencegahan demam berdarah. Selain itu, keluarga juga

mengetahui bagaimana cara menghindari terjadinya demam berdarah di musim

hujan ini. Berdasarkan edukasi yang telah diberikan dan telah dilakukan evaluasi

dapat disimpulkan bahwa tidak ada jentik nyamuk.

4.3 Kendala Pendampingan Keluarga

Kendala yang dihadapi selama pendampingan keluarga dari Bapak

Gunantara adalah mahasiswa tidak dapat membantu secara optimal karena

(18)

bergantung dari orang tua sehingga mahasiswa hanya mampu memberikan solusi

dalam bentuk bertukar pikiran serta motivasi dalam menyelesaikan masalah dari

(19)

BAB V

PENUTUP

5.1 Simpulan

Dari berbagai hal yang dijelaskan di atas dapat disimpulkan bahwa

keluarga Bapak Sang Made Gunantara sebagai keluarga dampingan memiliki

masalah dari segi ekonomi. Solusi yang dapat dilakukan adalah diskusi

membicarakan masalah, memberikan solusi dan motivasi untuk menghadapi

masalah tersebut. Selain memberikan solusi masalah dan motivasi, sumbangan

berupa beberapa pakaian juga diberikan untuk meringankan sedikit serta beberapa

edukasi demam berdarah, untuk membantu Bapak Gunantara dalam bidang

kesehatan.

5.2 Saran

Saran yang dapat diberikan sebagai tindak lanjut kepada keluarga

dampingan diantaranya tetap bersemangat dan selalu bersyukur untuk menjalani

kehidupan dan dalam mencari nafkah untuk hidup walapun beban hidup

ditanggung oleh diri sendiri harus tetap sabar karena perjalanan hidup masih

sangat panjang. Serta memberikan sedikit gambaran tentang perilaku hidup bersih

dan sehat, sehingga keluarga Bapak Gunantara selalu terjaga kesehatannya. Peran

aktif dari keluarga sendiri untuk mensosialisasikan perilaku hidup bersih dan sehat

juga sangat berperan penting untuk membantu kendala dalam bidang kesehatan

(20)
[image:20.595.147.480.143.423.2]

LAMPIRAN

Gambar 1. Foto bersama Keluarga Bapak Gunantara

[image:20.595.160.466.467.679.2]
(21)
[image:21.595.140.487.113.372.2]

Gambar

Tabel 1.1 Profil keluarga dampingan
Gambar 2. Suasana Dapur Bapak Gunantara
Gambar 3. Pemberian kenang – kenangan kepada Bapak Gunantara

Referensi

Dokumen terkait

The findings of my analysis, however, may not represent jokes in general; therefore, a further research on ambiguity in jokes by using the same theories may also be worth doing

AN ALLS IS PENYEBAB BLOCKING CALL DAN DROPPED CALL PA DA HARI RA YA IDUL EITRI2012 TERHADAP UNJUK KERJA CDMA 2000-IX.. Budihardja Murtiunta , Andreas

Terkait dengan elite pesantren yang berada di wilayah pemerintahan memang cenderung pro kontra, namun sejauh ini, elit pesantren masih dipercaya mengemban amanah

[r]

[r]

[r]

Model budidaya pertanian yang mampu beradaptasi terhadap perubahan iklim. Teknologi jenis tanaman yang

Universitas Kristen Maranatha Diharapkan dapat memberikan sumbangan pemikiran bagi perusahaan dalam memperbaiki atau mempertahankan sistem informasi akuntansi penjualan yang