• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS KATA BENDA DALAM CERITA ANAK PADA MAJALAH BOBO EDISI OKTOBER 2012 Analisis Kata Benda dalam Cerita Anak pada Majalah Bobo Edisi Oktober 2012.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS KATA BENDA DALAM CERITA ANAK PADA MAJALAH BOBO EDISI OKTOBER 2012 Analisis Kata Benda dalam Cerita Anak pada Majalah Bobo Edisi Oktober 2012."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS KATA BENDA DALAM CERITA ANAK PADA MAJALAH BOBO EDISI OKTOBER 2012

NASKAH PUBLIKASI

Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat

Sarjana S-1

Program Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia, dan Daerah

Disusun oleh :

DEBBY CAHYA PRATIWI A.310090022

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA

(2)
(3)

1

ANALISIS KATA BENDA DALAM CERITA ANAK PADA MAJALAH BOBO EDISI OKTOBER 2012

Debby Cahya Pratiwi

A.310090022

Pendidikan Bahasa, Sastra Indonesia dan Daerah, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Muhammadiyah Surakarta

Abstrak

Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan jenis kata benda dan memaparkan bentuk kata benda dari segi morfologi pada cerita anak majalah Bobo. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan metode padan intralingual, sedangkan untuk teknik validitas data menggunakan metode trianggulasi teori. Cara pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan teknik simak dan teknik catat. Hasil penelitian mengenai kata benda dalam cerita anak pada majalah Bobo ditemukan jenis kata benda yang terbentuk melalui proses morfologi, yaitu kata benda berimbuhan (afiksasi), pengulangan (reduplikasi), pemajemukan. Kata benda melalui proses afiksasi terdiri dari prefiks pe-, sufiks an, konfiks per-an, konfiks pe-an dan infiks -em. Kata benda terbentuk melalui proses reduplikasi meliputi pengulangan seluruh atas bentuk dasar dan pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan. Jenis kata benda yang terakhir adalah kata benda yang terbentuk melalui proses pemajemukan yang meliputi, bentuk unsur kata berupa satu kata dan satu pokok dan bentuk unsur kata majemuk berupa pokok kata dan pokok kata.

Kata kunci: kata benda, morfologi

PENDAHULUAN

Penelitian mengenai kategori kata telah dilakukan, baik dari kategori kata

kerja (verba), kata benda (nomina), kata sifat (adjektiva), kata ganti (pronomina),

kata bilangan (numealia), kata keterangan (adverbia), kata sambung (conjuctio),

kata depan (prepositio), kata sandang (articula), dan kata seru (interjectio).

Kata benda merupakan kelas kata terbuka, kelas kata yang keanggotaannya

dapat bertambah atau berkurang sewaktu-waktu berkenaan dengan perkembangan

sosial budaya yang terjadi dalam masyarakat penutur suatu bahasa disebut kelas

kata terbuka (Chaer, 2011:65). Sebuah wacana terdapat kata benda. Kata benda

(4)

2

atau gagasan dari cerita anak tersebut. Pada cerita anak penggambaran kata benda

digambarkan secara langsung. Sehubungan dengan hal itu, tulisan ini akan

mencoba membahas tentang kata benda yang ada dalam cerita anak pada majalah

Bobo. Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan jenis kata benda dan memaparkan

kata benda dari segi morfologi pada cerita anak pada majalah Bobo

Kata benda adalah nama benda atau segala sesuatu yang dibendakan

(Rohmadi, 2009: 158). Berikut macam-macam kata benda.

a. Menurut Wujudnya.

1). Kata Benda Kongkrit

Kata benda kongkrit adalah kata benda yang dapat ditangkap oleh alat

indera kita.

2). Kata benda abstrak

Kata benda abstrak adalah kata benda yang tidak dapat ditangkap

dengan panca indera kita.

b. Menurut Bentuk atau Susunannya

1). Kata benda kata asal

Kata benda kata asal adalah kata benda yang tidak mengalami proses

afiksasi

2). Kata benda kata jadian

Kata benda kata jadian ini berasal dari bentuk asal yang mengalami

proses pengimbuhan (afiksasi). Kata benda kata jadian ini dibentuk

melalui proses reduplikasi, afiksasi, dan pemajemukan.

METODE

Sumber data penelitian ini adalah majalah Bobo edisi Oktober

2012. Setelah data ditemukan kemudian dicatat kalimat yang

menggunakan kata benda. Teknik analisis data dalam penelitian ini

menggunakan metode padan intralingual, metode padan intralingual

(5)

3

yang bersifat lingual, baik yang terdapat dalam satu bahasa maupun dalam

beberapa bahasa yang berbeda (Mahsun, 2007: 118), sedangkan untuk

teknik validitas data menggunakan metode trianggulasi teori.

PEMBAHASAN

Bentuk Kata Benda Deri Segi Morfologi 1. Afiksasi

a) Prefiks {pe-}

(1) “Bagaimana pendapatmu?’ tanyaku. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban Bocor Dua”)

Data di atas mengandung kata benda pendapatmu, kata pendapat

berasal dari kata dapat yang mendapat imbuhan prefiks {pe-}.

{ peN + bentuk dasar}

{peN + dapat }{+ mu}

mu yang mengikuti kata pendapat adalah sebagai enklitik

{peN + KK} { + mu}

Pendapat merupakan kata benda karena mempunyai arti pikiran;

anggapan, buah pemikiran atau perkiraan tentang suatu hal (seperti orang,

peristiwa) (KBBI: 236)

(2) Sepertinya pemilik Dalma belum bisa membawa kucingnya. (Bobo

edisi 11 Oktober 2012 judul “ Dua Kucing Nakal tetapi Imut”)

Data tersebut terdapat kata pemilik, kata itu merupakan kata benda

yang dibentuk dari kata dasar milik yang mendapat imbuhan prefiks pe-.

{pemilik}

{ peN + bentuk dasar}

{peN + milik },

{peN + KK}

Kata pemilik mempunyai arti seseorang yang memilik; empunya (KBBI:

(6)

4

(3) “Mungkin dia penipu,” bisik Jeje pada ketiga temannya. (Bobo edisi

11 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota Bahagia 1”)

Data diatas terdapat kata penipu yang merupakan kata benda yang

mendapat imbuhan yang berupa prefiks {pe-}.

{penipu}

{ pe + bentuk dasar}

{pe + tipu}

{pe +KB}

Kata penipu memiliki arti orang yang menipu; pengecoh (KBBI: 1199).

(4) Ia menyapa setiap pengunjung toko buku sambil menyodorkan sesuatu. (Bobo edisi 18 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota

Bahagia 2”)

Data tersebut mengandung kata benda, kata benda yang terdapat

pada data adalah kata pengunjung. Pengunjung merupakan kata benda kata

jadian, dengan kata dasar kunjung kemudian mendapat imbuhan prefiks

{pe-}.

{pengunjung}

{ pe + bentuk dasar}

{pe + kunjung }

{pe + KK}, pengunjung memiliki arti orang yang mengunjungi (KBBI:

614).

(5) Penduduk desa semakin penasaran saat beberapa warga mengaku melihat Pak Danu membaca mantra di tepi sungai. (Bobo edisi 25 Oktober 2012 judul “Misteri Sosok Putih di Tepi Sungai”)

Kalimat tersebut terdapat kata benda, kata benda yang terdapat

dalam kalimat tersebut adalah penduduk. Kata penduduk berasal dari kata

duduk yang mendapat imbuhan prefiks {pe-}. Kata penduduk berpola:

{penduduk}

{peN + bentuk dasar},

{peN + duduk}

(7)

5

Penduduk memiliki arti orang atau orang-orang yg mendiami suatu

tempat (kampung, negeri, pulau) (KBBI: 278).

(6) “Saya pelukis yang ternyata sama sekali tidak becus mengurus peternakan.” (Bobo edisi 25 Oktober 2012 judul “Misteri Sosok Putih di

Tepi Sungai”)

Data di atas terdapat kata pelukis, pelukis merupakan kata benda

yang berasal dari kata lukis mendapat imbuhan {prefiks pe-}. Kata pelukis

berpola:

{pelukis}

{pe + bentuk dasar}

{pe + lukis }

{pe + KK}

Pelukis mempunyai arti orang yg berprofesi melukis (seniman dll seni

lukis) (KBBI: 687).

b) Konfiks {pe an}

(6) Setiap malam sekitar tujuh, Mang Doleh berkeliling di sekitar

perumahan tempat tinggal Iyan untuk menjajakan bajigur, bandrek, dan aneka jajanan buatannya. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Data tersebut terdapat kata perumahan, yang merupakan kata

benda. Kata perumahan berasal dari kata rumah mendapat imbuhan

konfiks {pe- an}. Kata perumahan berasal dari pola berikut.

{perumahan}

{pe + bentuk dasar + an}

{pe + rumah + an = perumahan}.

{pe + KB +an}

Kata perumahan memiliki arti kumpulan beberapa buah rumah;

rumah-rumah tempat tinggal (KBBI: 967).

(7) “Aku baru pertama kali melakukan penyelidikan,” kata Andi sambil

(8)

6

Data tersebut terdapat kata penyelidikan, kata penyelidikan

merupakan kata benda yang berasal dari kata selidik yang mendapat

imbuhan konfiks {pe- an}. Kata penyelidikan memiliki pola sebagai

berikut.

{penyelidikan}

{pe + bentuk dasar + an}

{pe + selidik +an }

{pe + KS + an}

Penyelidikan mempunyai arti usaha memperoleh informasi melalui

pengumpulan data (KBBI: 1021).

(8) Itulah pengalaman penyelidikanku dan Andi tentang kasus bocor dua. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban Bocor Dua”)

Data di atas terdapat kat benda, kata benda yang terdapat pada data

di atas adalah kata pengalaman. Kata pengalaman merupakan kata benda

kata jadian. Kata pengalaman berasal dari kata alam yang mendapat

imbuhan {konfiks pe- an}. Kata pengalaman berasal dari pola berikut.

{pengalaman}

{pe + bentuk dasar + an}

{pe + alam +an }

{pe + KB + an}

Kata pengalaman mengandung arti sesuatu yang pernah dialami (dijalani,

dirasai, ditanggung) (KBBI: 26).

(9) Ia orang kota yang pindah ke desa untuk merintis usaha peternakan. (Bobo edisi 25 Oktober 2012 judul “Misteri Sosok Putih di Tepi

Sungai”)

Kata yang termasuk kata benda pada data tersebut adalah kata

peternakan. Kata peternakan berasal dari kata ternak mendapat imbuhan

{konfiks pe- an}. Kata pertenakan terbentuk dengan pola sebagai berikut.

{peternakan}

{pe + bentuk dasar + an}

(9)

7

{pe + KB +an}

setelah mendapatkan imbuhan kata ternak menjadi peternakan dan

memiliki arti usaha pemeliharaan dan pembiakan ternak (KBBI: 1185).

c) Konfiks {per- an}

(10) Sinar senter langsung menerangi ketiga anak di tempat

persembunyian mereka. (Bobo edisi 25 Oktober 2012 judul “Misteri

Sosok Putih di Tepi Sungai”)

Data di atas yang merupakan kata benda adalah kata

persembunyian, kata persembunyian berasal dari kata sembunyi yang

dilekati {konfiks per- an}. Proses terbentuknya kata persembunyian

sebagai berikut.

{persembunyian}

{per + bentuk dasar + an}

{per + sembunyi + an }

{per + KK + an}

kemudian kata persembunyian memiliki arti tempat bersembunyi (KBBI:

1028)

d) Sufiks {an}

Sufiks {an} banyak ditemukan dalam cerita anak. Berikut

pemaparan tentang kata benda yang terbentuk akibat proses {sufiks an}.

(11) Dia meletakkan bajigur dan jajanan buatan Mang Doleh di atas meja ruang tamu. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Dari data tersebut yang merupakn kata benda adalah kata jajanan.

Jajanan bersal dari kata jajan mendapat imbuhan {sufiks an}.

{jajanan}

{bentuk dasar + an}

{Jajan + an },

{KB + an}

(10)

8

(12) Uang itu kembalian belanja Ibu dari pasar tadi pagi. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Kata yang dicetak tebal pada data tersebut merupakan kata benda.

Kata kembalian berasal dari kata kembali mendapat imbuhan{sufiks an}.

{kembalian}

{bentuk dasar + an}

{kembali + an },

{KK + an}

kata kembalian memiliki arti hasil mengembalikan atau yang

dikembalikan (KBBI: 536).

(13) “Kasihan kalau tidak ada yang beli dagangannya, atau ada yang menipunya!” (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Kata dagangan pada data tersebut merupakan kata benda yang

terbentuk akibat mendapat imbuhan sufiks {–an}. Kata dagangan berasal

dari kata dagang mendapat imbuhan sufiks {–an}.

{dagangan}

{bentuk dasar + an} {+nya}

-nya pada kata dagangannya menduduki sebagai enklitik

{dagang + an }

{KB + an}

setelah kata dagang mendapat imbuhan sufiks {–an}, munculah arti baru,

arti dari dagangan adalah barang yang diperjualbelikan (KBBI: 229).

(14) Pukul tujuh malam, teriakan Mang Doleh belum terdengar. (Bobo

edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Kata teriakan pada data tersebut merupakan kata benda yang

terbentuk akibat mendapat imbuhan yang berupa sufiks {–an}. Kata

teriakan berasal dari kata teriak yang mendapat imbuhan sufiks {–an}.

{teriakan}

{bentuk dasar + an}

(11)

9

{KB +an}

Kata teriakan mempunyai arti hasil berteriak (KBBI: 1182).

(15) Dulu, waktu akan ulangan matematika. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban Bocor Dua”)

Data tersebut yang termasuk dalam kata benda kata jadian adalah

kata ulangan, karena kata ulangan bersal dari kata ulang yang mendapat

imbuhan sufiks {–an}

{ulangan}

{bentuk dasar + an}

{ulang +an }

{KK + an}

Dari proses imbuhan tersebut memunculkan arti baru, arti dari kata

ulangan adalah ujian untuk mengetahui kemampuan murid-murid tentang

bagian pelajaran yg sudah diajarkan (KBBI: 1239).

(16) Kenapa orang-orang menambal di Pak Gito, sering dua tambalan

sekaligus? Ini perlu dicurigai, pikirku. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban Bocor Dua”)

Data tersebut yang merupakan kata benda adalah kata tambalan.

Tambalan berasal dari kata tambal yang mendapat imbuhan sufiks {–an}.

{tambalan}

{bentuk dasar + an}

{tambal + an }

{KK +an}

setelah mendapatkan imbuhan {–an} kata tambal yang semula merupakan

KK sekarang menjadi KB dan menimbulkan arti baru. Kata tambalan

memiliki arti hasil pekerjaan menambal (KBBI: 1129).

(17) Lima belas menit kemudian, aku dan Andi kembali bertukar

pikiran. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban BocorDua”)

Data tersebut mengandung kata benda kata jadian, kata benda kata

jadian pada data tersebut adalah pikiran. Pikiran berasal dari kata pikir

(12)

10

{pikiran}

{bentuk dasar + an}

{Pikir + an },

{KB + an}

pikiran memiliki arti hasil berpikir (KBBI: 873).

(18) Dan yang paling istimewa, ada sebuah peti yang berisi aneka permen, kue, dan minuman lezat. (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota Bahagia 1”)

Data tersebut mengadung kata benda jadian, kata benda jadian

pada data tersebut adalah minuman. Minuman berasal dari kata minum

yang mendapat imbuhan sufiks {–an}.

{minuman}

{bentuk dasar + an}

{minum +an }

{KK + an}

Setelah mendapat imbuhan kata minum yang semula merupakan

kata kerja berubah menjadi kata benda dan memiliki arti baru, minuman

memiliki arti barang yang diminum (KBBI: 746).

(19) Ia tidak mempedulikan seruan anak-anak itu. (Bobo edisi 18 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota Bahagia 2”)

Kata seruan pada data tersebut temasuk dalam kata benda kata

jadian, karena kata seruan berasal dari kata seru yang mendapat imbuhan

sufiks{–an}.

{seruan}

{bentuk dasar + an}

{seru + an }

{KB + an}

Setelah mendapatkan imbuhan kata seru menjadi seruan, dan

menimbulkan arti baru, seruan memiliki arti panggilan (dengan suara

nyaring), ajakan, anjuran, peringatan (KBBI: 1052).

(13)

11

Kata pakaian pada data tersebut merupakan kata benda yang

terbentuk akibat mendapat imbuhan yang berupa {sufiks an}. Kata

pakaian berasal dari kata pakai yang mendapat imbuhan {sufiks an}.

{pakaian}

{bentuk dasar + an}

{Pakai + an = pakaian}

{KK+ an}

pakaian memiliki arti barang yang dipakai (KBBI: 813).

(21) “Ayo masuk! Tante sudah masak makanan spesial untuk kalian,”

sahut Mama Nina. (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Hitam Putih

Abu-Abu”)

Data tersebut yang termasuk dalam kata benda kata jadian adalah

kata makanan, karena kata makanan berasal dari kata makan yang

mendapat imbuhan sufiks {an}

{makanan}

{bentuk dasar + an}

{makan + an }

{KK + an}

setelah terjadi proses morfologi, muncullah arti baru dari kata makanan.

Kata makanan memiliki arti bahan yang dapat dimakan (KBBI: 701).

(22) Kini lukisan saya semakin laris, orang-orang bermobil mewah itu pembeli lukisan saya.” Jawab Pak Danu. (Bobo edisi 25 Oktober 2012 judul “Misteri Sosok Putih di Tepi Sungai”)

Data di atas yang termasuk kata benda adalah lukisan. Kata lukisan

berasal dari kata lukis yang dilekati sufiks {an}.

{lukisan}

{bentuk dasar + an}

{lukis + an }

{KK + an}

(14)

12

(23) Tentu saja Rica mendapat hukuman dari Pak Amru. (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Sapu Terbang Ricca”)

Data di atas yang merupakan kata benda adalah kata hukuman, kata

hukuman berasal dari kata hukum yang dilekati sufiks {-an}. Proses

terbentuknya kata hukuman sebagai berikut.

{hukuman}

{bentuk dasar + an }

{hukum + an },

{KB + an}

setelah terjadi proses morfologi, muncullah arti baru dari kata hukuman.

Kata hukuman memiliki arti siksa yang dikenakan kepada orang yang

melanggar undang-undang atau keputusan yang dijatuhkan oleh hakim

(KBBI: 411).

(24) “Ehm.. teorimu sudah benar, hanya perlu latihansaja.” (Bobo edisi

11 Oktober 2012 judul “Sapu Terbang Ricca”)

Data di atas yang merupakan kata benda adalah kata latihan, kata

latihan berasal dari kata latih yang mendapat imbuhan sufiks {-an}. Proses

terbentuknya kata latihan sebagai berikut.

{latihan}

{bentuk dasar + an}

{latih + an },

{KK + an}

setelah terjadi proses morfologi, muncullah arti baru dari kata latihan. Kata

latihan memiliki arti hasil berlatih (KBBI: 643).

e) Infiks

(25) Paus itu mengerti kini, gemuruh itu ternyata rombongan ikan teri. (Boboedisi 25 Oktober 2012 judul “Ikan Teri dan Paus”)

Data di atas yang merupakan kata benda adalah kata gemuruh, kata

gemuruh berasal dari kata guruh yang mendapat imbuhan yang berupa

infiks (sisipan) {-em-}. Proses terbentuknya kata gemuruh sebagai berikut.

(15)

13

{bentuk dasar + -em-}

{guruh + -em- }.

2. Reduplikasi

Berdasarkan tabel kata benda kata jadian proses reduplikasi. Proses

terbentuknya kata benda akibat reduplikasi sebagai berikut.

a) pengulangan seluruh atas bentuk dasar

(26) Kalau guru-guru percaya, mungkin aku tidak akan bingung. (Bobo

edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban Bocor Dua”)

Kata guru-guru berasal dari kata dasar guru yang mengalami

pengulangan keseluruhan atas bentuk dasar.

Guru guru-guru

Dari pengulangan tersebut kata guru menjadi guru-guru memiliki arti

banyak atau jamak.

(27) Orang-orang yang selalu jengkel biasanya ingin sekali tinggal di kota Bahagia.” (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota Bahagia 1”)

Kata orang-orang berasal dari kata dasar orang yang mengalami

pengulangan keseluruhan atas bentuk dasar.

Orang orang-orang

Dari pengulangan tersebut kata orang menjadi orang-orang memiliki

arti banyak atau jamak.

(28) “Bagaimana anak-anak?” tanya pak Ai Gahab sambil beranjak

dari tempat duduknya. (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota Bahagia 1”)

Kata anak-anak berasal dari kata dasar anak yang mengalami

pengulangan keseluruhan atas bentuk dasar.

Anak anak-anak

Dari pengulangan tersebut kata anak menjadi anak-anak memiliki arti

banyak atau jamak.

(29) Kaca-kaca jendela bersih mengkilap. (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Bus Jurusan Kota Bahagia 1”)

(16)

14

Kata kaca-kaca berasal dari kata dasar kaca yang mengalami

pengulangan keseluruhan atas bentuk dasar.

Kaca kaca-kaca

Dari pengulangan tersebut kata kaca menjadi kaca-kaca memiliki arti

banyak atau jamak.

(30) Dan masih banyak cita-cita yang bisa Loli capai nanti,” ayah Nina

menjelaskan. (Bobo edisi 11 Oktober 2012 judul “Hitam Putih Abu -Abu”)

Kata cita-cita berasal dari kata dasar cita yang mengalami

pengulangan keseluruhan atas bentuk dasar.

cita cita-cita

Dari pengulangan tersebut kata cita menjadi cita-cita memiliki arti

keinginan.

(31) Bulu-bulunya halus dan bersih. (Bobo edisi 25 Oktober 2012 judul “Gigi-Gigi Sipi”)

Kata bulu-bulu berasal dari kata dasar bulu yang mengalami

pengulangan keseluruhan atas bentuk dasar.

Bulu bulu-bulu

Dari pengulangan tersebut kata bulu menjadi bulu-bulu memiliki arti

banyak atau jamak.

b) pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan

(32) Sekitar satu jam kemudian, mereka sudah siap dengan buah-buahan dan bumbu rujak. (Bobo 4 Oktober 2012 judul “Superhero,

Atau Rujak”)

Kata buah-buahan berasal dari kata dasar buah yang mengalami

pengulangan bentuk dasar dengan imbuhan.

Buah buah-buahan

Pengulangan pada kata buah-buahan memiliki arti macam-macam atau

aneka ragam.

(17)

15

Pembentuk kata benda kata jadian melalui pemajemukan sebagai

berikut ini.

a) Bentuk unsur kata majemuk berupa satu kata dan satu pokok kata

Berikut uraian tentang kata majemuk berupa satu kata dan satu pokok

kata.

(33) Ada kacang rebus, ubi jalar, pisang dan kue katimus. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Data di atas kata ubi jalar merupakan kata majemuk berupa satu

kata atribut dan satu kata pokok. Berasal dari kata ubi dan jalar,

ubi + jalar

ubi sebagai kata pokok, sedangkan jalar sebagai kata atribut

(34) Mang Doleh memasukkan bajigur, kacang rebus dan katimus ke

kantong kresek. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “Bajigur Mang Doleh”)

Kata kantong kresek menunjukkan kata majemuk satu kata atribut

dan satu kata pokok,

kantong + kresek,

kata kantong sebagai kata pokok, sedangkan kresek kata atribut.

Aku dan Andi saling menepukkan telapak tangan kami sambil tersenyum. (Bobo edisi 4 Oktober 2012 judul “ Kasus Ban Bocor Dua”)

SIMPULAN

Kata benda imbuhan yang terdapat dalam cerita anak ini meliputi prefiks pe-,

konfiks pe-an, per-an, sufiks –an dan infiks –em. Kata benda berimbuhan pada

cerita anak menyatakan kata benda abstrak dan kata benda konkrit. Kata benda

melalaui proses pengulangan juga ditemukan dalam penelitian ini. Pengulangan

yang ditemukan meliputi pengulangan utuh atau seluruh dan pengulangan

(18)

16

penelitian ini yang meliputi, bentuk unsur kata berupa satu kata dan satu pokok

dan bentuk unsur kata majemuk berupa pokok kata dan pokok kata.

DAFTAR PUSTAKA

Alwi, Hasan. 2011. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Chaer, Abdul. 2011. Tata Bahasa Praktis Bahasa Indonesia. Jakarta: Rineka Cipta.

Majalah Bobo Edisi Oktober 2012.

Mahsun, 2011. Metode Penelitian Bahasa: Tahapan Strategi, Metode, dan Tekniknya. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Referensi

Dokumen terkait

atau dari bagian lain tubuh tumbuhan, seperti batang dan daun. 13 Agar lebih jelas dapat dilihat gambar perbedaan akar serabut dan akar tunggang di bawah..

Hasil penelitian untuk meningkatkan motivasi dan prestasi belajar matematika siswa melalui Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw Pada Siswa Kelas VIII B MTs SA

Kromatogram dari KG-SM dengan sampel senyawa α -pinena hasil distilasi fraksional minyak terpentin produksi perusahaan lokal. Hasil pemurnian α -pinena minyak terpentin secara

Skripsi berjudul Kajian Manfaat Puasa Bagi Kesehatan (Kesehatan Umum Dan Kesehatan Rongga Mulut) Penderita Diabetes Mellitus telah diuji dan disahkan oleh Fakultas

Memperoleh paling sedikit 1 (satu) pekerjaan sebagai penyedia dalam kurun waktu 4 (Empat) Tahun terakhir, baik dilingkungan Pemerintah maupun Swasta termasuk

Based on the explanation above, the researcher formulated the research question as follows: Can the implementation of information gap develop the speaking skill of the

3 2014 – ISSN 2331-1841 Page 7 After conducting the treatment to students, the researcher gave post-test in order to know their progress as well as to find whether or not

This is shown by result of test that 80% students strongly agreed about wordlist effectiveness in their speaking ability.. The use of wordlist also opened their