• Tidak ada hasil yang ditemukan

IDENTITAS DAN BATAS-BATAS ETNIK OCU DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "IDENTITAS DAN BATAS-BATAS ETNIK OCU DI KABUPATEN KAMPAR PROPINSI RIAU."

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

IDENTITAS DAN BAT AS - BAT AS

ETNIKOCU

Dl KABlJPATEN

KAMPAR PR()PINSI

RIAU

0 lc h :

SYAFRI Z Al.

NiM. OJ S050!t52

'h~~is

unt u k Memen uhi Seb.agian Persyantta n

Oalam !VIemperolch G elar Magister Sains

Program Studi Antropologi Sosial

PI(()(;RAM PASCA

SARJANA

(2)

TESIS

lDENTlTAS DAN

BATAS-BATAS

ETNIKOCU

DIKABUPATEN KAMPAR PROPINSI

RIAU

~~s

NEe'

Di"imun d. an .d. iajukan oleh:

~Ec'

~ ~ ~

$

~

~

.

~

:!

~

S\'AFRIZAI.

~

~

:

NPM .. 0150.fiOOS2

:

Telah Dipertahankan Didepan Panitia Ujian T esis

Pada Tanggal31 Januari 2004, d an Dinyatakan Telah Memenuhi Salah Satu Syamt Untuk Memperoleh Gelar M.,gister Sains

Program Studi Antropologi Sosial

()

~

-; \K.

etua

Pr,_n.m Studi

~

\ \Aniropol , · Sosial

\

'

.

\~~

~

Prof. Dr. B. A. Simanjtmtak

Nip. 130 935 475

Menyetujui Tim Pembimbing

Med<tn . :31 Januari 2004

r,'IINI

--- Pt~mhimbin g H.

:.L_J~

(3)

PERSETUJUAN DEWAN PENGUJI

UJIAN TESIS MAGISTER SAINS

PROGRAM STlJDI

ANTROPOLOGI

SOSIAL

NO.

NA MA

d:1

. . . . ~-· . . . •- ' • (> . . . · ~· ~· · . . . .

1. Prof. Dr. B. A. Simanjuntak

Nip. 130 935 475

(Ketua)

~

c~-P

2. Prof. Usman

Pelly.

M.

A.

P.hD

Nip. 130 215

071

(Anggota)

~

J

\

~

....

:.~··· ~

~

~~L-3.

Dr.

Ibrahim Gultom. M.Pd

... ... ... .

Nip. 131 571 763

~

~ -

tC

(Anggota)

;;.-<..r-.,

ru::c~-P>

., ---.oe=- - ~ "'_,...,..,

4. Dr. p hil Jchwan Azhari. M.S

... ... ... ... .

Nip. 131

~79

855

1:1

~~

(Anggota)

; /

CJ"''"'~

5.

Dr.

Ibnu Hajar Damanik. M .Si

Nip.131662 742

(Anggota)

/"p

</

0~

(4)

KATA PENGANTAR

Assalamu'alaikum Wr. wb,

Dengan penuh rasa kesyukuran kepada Allah Swt, penulis memulai dan dapat menuntaskan keseluruhan karya tulis ini. Kesyukuran tersebut lebih terasa karena penulis merasa tidak mungkin akan dapat menyelcsaikannya, karena terkait dengan berbagai ketidakcukupan, tugas dan berbagai aktivitas lain dalam waktu bersamaan dengan proses perkuliahan. Penyusunan karya tulis ini, tertuju kepada pemenuhan persyaratan untuk memperoleh gelar Magister Sains dibidang Antropologi Sosial yang diselenggarakan oleh Pascasarjana Universitas Negcri Medan. Penulis sadar bcnar, terlalu banyak pihak yang telah ikut memberikan motivasi, kontribusi langsung atau tidak langsung kepada penulis sejak awal perkuliahan sampai penyelesaian studi, sehingga tidak mungkin penulis paparkan semuanya dalam kata pengantar ini. Hanya Allah Swt saja lah yang kan memberikan imbalan yang setimpal, semoga dukungan tersebut sebagai amalan di sisiNya.

Sembah Sujud penuh makna, pertama sekali ananda aturkan kepada kedua orang tuak.-u, (Aim) Ayahanda, Tbunda (A mak), yang telah mclahirkan, mendidik, membersarkan, dan menyekolahkan ananda sehingga dapat berkehidupan seperti ini (Syukur Alhamdullah),

kepadamu orang tuaku memohon maaf sebcsar-besarnya atas kesalahan yang ananda perbuat, semoga Allah Swt melimpahkan Rahmatnya kepada mu orang tuaku, lapangkan kuburNya ya Allah. Kepada orang tuaku Ayahanda (!v!ertua laki-laki) , Ibunda (Mertua perempuan), yang telah susah payah mendoakan, memiklrkan ananda agar dapat menjalankan perkuliahan dengan baik. Kepada orang tuaku pinta maaf yang sebesar- · ~

besamya bila ada tindakan ananda yang tidak scnang dihati, semoga Allah Swt melimpahkan RahmatNya.

Untuk yang paling disayang, Abang scmbahkan rasa salut dan penghargaan secara '

khusus buat engkau lstri tercinta, yang setiap saat mcnemani abang, dan tempat berbagai

suka dan duka, tempat bersandar menyampaikan berbagai keluhan dalam mengarungi

kehidupan ini, khususnya re~jalanan perkuliahan ini . Scbagai suamimu, abang ucapkan terima kasih atas kesetiaan yang cngkau (l~ ' NA SA YANG) berikan, semoga Allah Swt, memberikan segala yang terbaik untuk kita berdua. Untuk si-buah hati, ananda beraua

(GlAND/VA FAKL!KA FJUZAL FJiRBY ANN/SA ZIIUFANI) tcmpat Papa melcpaskan kepenatan, Papa sayang kepada ananda bcrdua, semoga menjadi anak yang solehah, patuh dan betjas11 terhadap seluruh keluarga dan masyarakat.

Rasa terima kasih yang tiada tcrhingga, kam i (f?J7.A/, FNA) ucapkan KEPADA Pamanda (Mak Oncu) Syafaruddin, dan (Ctk Ita) Ritha Wardani, yang telah memberikan kepercayaan dalam bentuk dukungan nyata, sehingga proses perkuliahan ini dapat dimulai dan selesai. Dan tiada akan tcrlupakan dukungan moril yang adinda dapatkan dari abangda

(5)

Jmas - Damri - ly un - Jros -lra -- Yurian) yang senantiasa mcmbcrikan dukungan do,a untuk dapat menjalankan proses pe rkuliahan dengan scbaik-baiknya.

Yang terkait dengan peleksanaan dan penyusunan karya ilmiah ini, penulis

menyampaikan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor UN lME D,

Ibu Prof Dj anius p jamin, S.H. M.S., D irektur Pascasarj ana UNrMED, Prof Usman Pelly,

M.A. P.hD, beserta Asdimya ( Asdir 1, J>rof Dr. Belfri k Manullang. Asd ir fl. Or. Harun ·

S itompul. MT'd, Asdir llf, Prof /Jr. M Yakup, 1'vf. L'd), dan ucapan terima kasih yang tul us

penulis sampaikan kepada Ketua Pogram Studi Antropologi Sosial, Bapak Prof. Dr. 0 . A. Simanjuntak, dan Sekretaris Jurusan Thu Ora. Trisni Andayani. M.Si, beserta Bapak- ) Bapak Dosen yang senantiasa memberikan bekal keilmuan kepada penulis.

Ucapak terima kasih yang sangat mendalam penulis sampaikan khususnya kepada '

kedua Dosen Pembimbing, masing-masing Pembimbing I, (Dr. phil. lchwan A=han. M

S) , Pembimbing II (Dr. Jbnu Hajar IJamanik. M. Si) yang senantiasa menyediakan waktu

untuk menerima penulis untuk melakukan berbagai konsultasi, bimbingan, kritikan perbaikan terhadap penyempumaan karya t ul is ini. Dalam kcsempatan yang baik ini,

penulis juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada Bapa khusus Penguji (l'rof

U.rman Pelly. M.A. P.hD, f'roj: Dr. B. A. Simanjuntak, Dr. lhrahim Gultom. M I'd) , yang ~

telah memberikan masukan dan kritikan dalam berbagai model dan ketajaman, sehingga berbagai titik kelemahan dapat diperhaiki, yang gilirannya dapat mempertajam cara pikir, cara analisis masalah yang diteliti.

Rasa tcrima kasih juga penulis sampaikan kepada Abangda Khairil Anwar, Drs. M.AP, dan Agussani. Drs. M.AP secara langsung atau tidak langsung banyak memberikan dorongan, sehingga penulis dapat menyc!esaikan segala tugas tennasuk Tesis ini. Buat pihak-pihak sebagai sumber data (informant), para Tokoh Adat Ocu, Ccndikiawan Ocu, T okoh Agama Ocu, Pem uda/i Ocu, Birokrasi Ocu itu, serta rampungnya karya tulis ) ini, penulis sekali lagi manadahkan tangan, scraya mcngucapkan rasa syukur Alhamdulillahirobbil,alamin, ser.. }ga segala kemudahan akan sel;tlu penulis dapatkan dariNya, sehingga Tesis ini akan ciapat menjadi batu loncataan untuk kelanjutan pendidikan dimasa yang akan datang. Amin.. Diharapkan karya tulis ini ada manfaatnya untuk memherikan masukan kepada pihak-pihak yang mencoba untuk mdendekati,m memikirkan etnik Ocu diwilayah administartifKabupaten Kampar, yang pada gili rannya mengukuhkan etnik ini sebagai salah satu khasanah etnik dincgeri ini . Wassalam ...

Medan, 1

Penulis,

c,liiM 0

J

Februari

SYAFRIZAL

(6)

DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR DAFT AR T ABEL

BAB TV HASTL DAN PEMBAHASAN

Halarnan

1 4

4

5

5

6

6

21

27

27

28

29

29

30

31 31

32

34

34 34

34 39

(7)

l. 1 .4. Aspek Mata Penceharian ... ... ... .. . I. 1.5. Aspek Kerapatan Adat ... ... .. . .. . 1.1 .6. Aspek Tutur Sapaan dan Sistem Kekerabatan

l.2. Batas-Batas Etnik Ocu .. ... . .... .. .. ... . .. . ... ... .. . 1. Kontak Langsung Dengan Etnik Lain _,.. 2. Organisasi Kemasyarakatan ... ... .. .

2. L Munculnya Berbagai Bentuk Organisasi Sosial Kemasyarakatan Etnik Ocu 2.2. Organisasi Kemasyarakatan Bemuansa

Kesenian .. .. .. .. .. .. .. . . .. .... .. 2.3. Organisasi Kemasyarakatan Dibidang

Keolahragaan ... .. .. ... .. 3. Perkawinan · .. ... ... ... . ... .... .. .

Untuk Mempertahankan ldentitas dan Batas-Batas Ocu .. . ... .... .. .. .. ... . ... .. . .. .. .

1. Melakukan Misi Budaya ... .. .. ... ..

2. Melakukan Misi Budaya Dengan Menguasai Daerah Tertentu ... .. . .. . ... .... .. .. . .. . 3. lkut Dalam Berbagai Peristiwa Budaya

Yang Dikelola Pemerintah-Organisasi tertcntu 4. Kebijakan PEMDA Kabupaten Kampar

Mempertahankan Identitas Etnik Ocu

3. Problema Dalam Mempertahankan ldentitas dan Batas-Batas Etnik Ocu .. . .. . . .. . .. .. . .. . .. . .. . .. . .. . . .. .. .. ... . ... ..

I. Problem Pengaitan ldentita.<; Etnik Ocu Ke Identitas Wilayah Politis Kampar 2. Minimnya Penelitian Etnografi ... .... .. .. .

3. Kebijakan Pemerintah Daerah Melihat Problcmatika Etnik Ocu

BAB V KESIMPULAN .. .. .. .. ... ~

.1.1 .. -:"" ...

.... ... ..

vliiME.O

rJ

?

Lampiran~Lampiran

~

(8)

1

BAB I

PENDAHUIJUAN

1. Latar Belakang Masalah ~

MILIK PERPUSTAKA/'JN\

UN I

I\'!

E O

( '1:" Di Indonesia terdapat lebih dari 300 kelompok etnik yang berbeda-beda,

masing-masing mempunyai identitas kebudayaan tersendiri, dengan lebih dari dua

ratus bahasa khas (Geertz, 1981 : 1). Kepercayaan keagamaan j uga

bermacam-macam, adaptasi ekonomi juga mencapai cara-cara yang demikian berbeda-beda

seperti pertanian semi-nomr;_;.; yang berpindah.-pindah, penanaman sagu, penanaman

padi disawah, perusahaan perkebunan yang bermodal besar yang hasilnya untuk

diekspor, pedagang keliling kecilan, industri rumah tangga dan lain sebagainya.

<>

r

Menyangkut kemasyarakatan, Geertz ( 1981 : 1) menyebutkan terdapat perbedaan, mulai desa kecil yang terpencil dan kota besar moderen, jenis sistem

hubungan keluarga juga banyak macamnya, termasuk pola matrilineal, patrilineal,

dan pola campuran, sedangkan struktur politik tradisional terdapat mulai dari suku sampai kepada kerajaan. Aspek kepercayaan keagamaan walaupun terdapat sembilan

puluh lima persen penganut islam, tetapi masih terdapat juga berbagai kepercayaan .

keagamaan asli yang tidak mau hilang begitu saja, biasanya menggabungkan diri

(9)

2

Selanjutnya adaptasi ekonomi juga banyak macamnya, seperti kebanyakan

orang Indonesia dapat dikata.kan petani, dalam arti mereka petani kecil yang bebas

tidak mempunyai huhungan langsung dengan kota, baik dalam konteks benda ataupun

gagasan. Demikian juga dengan perbedaan giografis yang tergambar dari tiga tife

wnum masyarakat Indonesi· daerah persawahan di pedalaman yang kuat pengaruh

Hindunya; rakyat pantai yang berorientasi dagang dan kuat ke-islamannya ; dan

kelompok-kelompok suku yang umumnya menyembah berhala dan mendiami

daerah-daerah pedalaman yang bergunung-gunung. Ke-tiga ini sekaligus merupakan

bentuk-bentuk dasar yang merupakan latar belakang dari keragaman Indonesia.

Pendangan lain menyangkut keragaman etnik di Indonesia dikemukakan oleh

Junus Melalatoa dalam Kusumohamidjojo {2000: xi), diketahui tidak kurang dari 500

suk.u bangsa yang mendiami wilayah negaii.l Indonesia, dan 17.000 pulau besar dan

kecil. Uraian lain yang menerangkan kemajemukan dikemuk.akan oleh

Shadily (1961 : 181), adanya visibility yakni apa-apa yang nampak yang

memperkuat sangkaan adanya perbedaan bangsa-bangsa, umpamanya suku bangsa,

agama, wama kulit, bahasa, adat istiadat, dan lain sebagainya. Selanjutnya Shadily

(1961 : 182), mengemukakan Indonesia terdiri dari kurang lebih 300 suku bangsa

penduduk asli (suk.u Jawa, Batak, Sunda, Madura, Minangkabau dan sebagainya)

(10)

3

Disamping etnik yang dikenal dalam kepustakaan antropologi, terdapat

banyak etnik lainnya yang belum dikena!, atau dikelompokkan secara tidak tepat

menjadi kelompok etnik tertentu. Di antara kelompok etnik yang belum dikenal itu

misalnya kelompok etnik Ocu yang mendiami wilayah Kabupaten Kampar

Propinsi Riau yang mempunyai bahasa, identitas kultural, dan adat istiadat yang

berbeda dengan kelompok etnik lainnya. Tidak dikenalnya etnik Ocu selama ini,

dikarenakan minimnya atau belum adanya orang!ke lompok yang me!akukan

'SI ...

v

1 ::

Perbedaan antara satu budaya dengan yang lain, lingkup sejarahnya, dan

g .

hubungan antara satu suku dengan suku lainnya telah banyak dibahas secara panjang

penelitian secara mendalam terhadap etnik ini.

/ '

Iebar dalam ilmu antropologi. Namun sebagaimana disebut oleh Barth (1 988 : 9),

persoalan tumbuhnya kelompok etnik serta sifat ikatan budayanya belum pemah

diselidiki secara lebih menyc !.;ruh. Barth ( 1988 : 9), mengatakan bahwa biasanya

penalaran antropologi bersandar pada alasan bahwa ragam budaya tidak bersifat

melanjut (<iiscontinuous), dan walaupun kondisi masyarakat beragam, tetap terdapat

beberapa sifat budaya yang mirip, sehingga selalu dapat dicari titik temu bagi

perbedaan budaya antar kelompok tersebut. Terkait dengan ini, penulis ingin

menjelaskan Ocu sebagai sebuah etnik berdasarkan identitas dan batas-batasnya yang

(11)

86

BABV

KESIMPULAN

Dari hasil pembahasan data, terungkap adanya bentuk-bentuk atau aspek-aspek yang dapat dijadikan identitas etnik ocu dengan mernperlihatkan sifa1Jciri sebagai kriteria yang tegas yang dapat dianggap sebagai model asli etnik Ocu, scperti aspek: bistoris dan mitologis, aspek bahasa, aspek kesenian, aspek ekologi giografis, aspek kekerapatan adat, serta aspek tutur sapaan dan sis tern kekerabatan. ____..

f"'

Namun dalam perjalanannya identitas etnik Ocu. senantiasa melakukan

proses pembauran dengan kelompok lain, yang hakckamya akan memunculkan aspek-aspek pembatas dengan ctnik lain bcrupakan batas-batas sosial, ataupun termasuk batas wilayah. Adapun batas·batas etnik Ocu yang dimaksud sebagai

berikut :

'$),)

I. Melakukan kontak langsuli.g dengan etnik lain dengan menggunakan komunikasi bahasa asli Ocu dengan suku kata, dialek serta makna scndiri yang tidak

'

...

/ "

,

/ '

dimenge1ti oleh einik J ai~ . Terdapatnya kesulitan oleh etnik lain untuk memahami bahasa Ocu tersebut berarti merupakan pembatas antera etnik Ocu dengan etnik

(12)

87

2. Organisasi Kemasyarakatan.

Ivfunculnya berbagai mganisasi kemasyarakatan masyarakat Ocu, bukan saja

sebagai wadah tempat berhimpunnya orang-orang Ocu terutama didaerah

perantauan, akan tr.::tapi vang uinilai !ebih pokok adalah sebagai wadah untuk mendapatkan rasa aman hila selalu ber!:mbungan dengao kelompok orang Ocu.

Tentu sebaliknya merasa tidak am2.n bila berlir:dung dala.m organisasi kemasyarakatan masyarakat etnik lain. Adapun bentuk organisasi kemasyarakatan

tersebut antara laiu : .-~. Clo

(t

..

~

-Organisasi kemasyarakatan berbentLlk ikatan kekeluargaan Kampar.

Organisasi kekeluargaan bemuansa kesenian.

Oraganisasi kekeluargan bemuasa keolahragaan.

3. Adanya oraganisasi keermsyarakatan yang dibentuk diberbagai da<:rah, bahkan

diderah-daerah tertentu lebih dominan st:perti di Kepualauan Nattma, dapat menjadi

batll sandungan bagi keinginan orang Melay u untuk memisahk:an diri dan membentuk

Propinsi Kepri. P em~l akan tersebut memberikan pt;rnahaman bahwa tetap subur dan kentalnya primordialisme kesukuan scbagai etnik Ocu dengan melakukan

pcnolakan-penolakan terhadltp pembentukan Propinsi tcrsebut, sekaligus seb<1gai bt:ntuk

(13)

88

4. Perkawinan.

Masyarakat Ocu merupakan etnik dinilai terbuka dalam melakukan perkawinan

antar etnik, walaupun akan sangat selektif untuk hal-hal tertentu seperti

(

perbedaan agama. Perkawinan antar etnik yang dilakukan masyarakat Ocu sekaligus sebagai pembeda dengan etnik lain akan terlihat bi!a prosesi perkawinan

tersebut dilangsungkan dirumah masyarakat Ocu, dengan tegas dan santun

sehelum kegiatan demi kegiatan dilangsungkan, pihak tuan rumah (masyarakat

Ocu) terlebih dahulu menyampaikan bahwa perhelatan atau prosesi perkawinan

ini dilakukan secara adat kebiasaan etnik Ocu Adanya fenomcna seperti yang

diterangak diatas, memberikan pemahaman kepada kita terdapat batas-batas

pembeda anmtara etnik Ocu dengan etnik lain dalam aspek perkawinan antar

etnik.

E)(!

tn "'

~

c :. "'

5. Upaya yang dilakukan untuk mempertahankan

....

~~

(fe,'"

<".p..,~

identitas dan batas etnik -.,

Ocu antara lain :

Melakukan kegiatan pindall kedaerat. lain (mcrantau) dengan misi hudaya,

dengan membentuk organisasi kekeluargaan tcmpat berhimpun masyarakat

Ocu dalam tiap tingkatan. Misi budaya yang dimaksud adalah tetap

menggunakan atribut daerahnya dalam melakukan hubungan baik sesama

(14)

89

budaya Ocu yang dibawa keluar daerah lain tetap terjaga seperti didaerah aslinya ditiap aspeknya.

Melakukan Misi Budaya dengan menguasai suatu wilayah tertentu, yang

akhirnya masyarakat setcmpat harus mampu memahami adat kebiasaan orang Ocu daJam berhubungan antar anggota masyarakat. Misa1nya dominannya orang Ocu dipulau Natuna, yang mcr~j udikan bahasa Ocu sebagai bahasa

p(:ngantar masyarakatnya, bahkan etnik lain harus mampu berbahasa Oc u. lkut s~rta dalam berbagai peristiv1a budaya, denga11 menampi ikan bentuk scrta ragam budaya asJi orang Ocu agar dapat .:Jikenal olch masyarakat umum, yang tidak ter!epas dari pera.nan kebijakan pemerintah daerah Kabupaten Kampar sebagai motivator atau fa$ilitator. ~N~

~p. G~

~ 'P

.,. T f

w :;.

't

~"

' ....

6. Etnik Ocu dihadapkan kcpeda beberapa problema dalam mempertahankan

identitas dan batas-batasrtya, antara lain : /

Problema pengaitan identitas etnik Ocu ke identitas wilayah politik Kampar.

)

Hal ini dipandang sebaga1 pronblema yang sangat mendasar dalam tlpaya mempertahankan identitas dan batas-batas ~tnik Ocu, karena identitas etnik Ocu selalu diwakili dan dikaitkan dengan identitas wilayah politik, sehingga identitas etnik Ocu scmakin tidak dikenal oleh masyamk;.;t lain, yang

(15)

90

pemahaman yang menggabungkan ctBik Ocu kepada kelompok etnik lain

secara sembarangan.

Minimnya penelitian etnografi yang ·terkait dengan minimnya minat orang Ocu (kaum intelegtual Ocu, generasi muda Ocn) nntuk mengetahui seluk

beluk budaya sendiri melalui berbagai bentuk pcnyelidikan atau penclitian,

sehingga masih banyaknya asJX~k-a~pe k etnik Ocu yang oclum dikaji , yang

pada gilirannya tidak dikenal o!eh masyarakat lain.

Kebijakan pemerintah daerah Kubupaten Kampar, yang dinilai helum

metakukan hal yang maksimal untuk mencarikan jalam keluar, memajukan

ctnik Ocu, baik dari penyediaan dana tlntuk r~nelitian, konsevasi , maupun

(16)

KEPUSTAKAAN

Barth, Fredrik (l 969), Ethnic Groups and 8ound e ri(~ S , The Socia! Organization of Culture Difference, Little, Brown And Company, Boston, .Massachusetts.

Barth, Fredrik, ( 1988), Kelompok Etnik dan fJatasannya, te•."fema!wn ;V t r.in~

r.

Soesilo, Jakarta1 Universitas Indonesia Press.

Caroe, 1962, "The Pathan'' dalam Barth, Ke!ompok Ftnik Jan liatasannya,

Tefjemahan Nining L Soesilo, Jakarta, Universitas Indonesia Press.

Casltes, Lance (2001), Kehidupmr Polilik SuatuKere.I'Jdenan f) i ,\'uma!ero, 'f'opanu!i

1915-1945, Jakarta, Kepustakaan Populer Gramedia.

De Vos, George and L. Romanucci-Ross, Ethnic idctity, C ulture Continuities and Change, (1975), TI1c University Of C hicago Press. Chicago and London Diamond, Larry dan Plattner, Marc F. (1988), ivcwona!isme, Konf7ik r~·tnik, dan

Demokrasi, Bandung, lnstitut Teknologi Band ung.

Geertz, Clifford (1 999), After the Fact, Dua Negen. !~'mpat iJasa>varsa, Satu

Antropolog, Yogyakarta, LkiS.

Geertz, Hildred (1981), Aneka Budaya dan Komun ilas /) i lmlonesia, Jakarta,

Yayasan llmu-flmu Sosial & FIS --Ul.

Galkina, Helen (2002), Theoretical Approaches to Ethmc Jdentity, Sincronia, Mexico, ISSN 1562-384X, Departemento de Letras Centro Universitario de

~~~' Ciencias Sociales Y. Humanidades Uviversidad de G uadaiajara, Jalisco, di

f

~ akses Tanggal 14 Agustus 2003 .

Issacs, Harold R ( 1993 ), Pemt(jaan Terhadap Kelompok /~"tni· . /dentitas Kdompok

dan P erubahan Pofitlk. Jakarta, Yayasan Obor Indonesia.

Izigowitz, Karl G, { 1988), " Lingkungan Hid up di Laos",da la m Fredrik I3arth, Te!jemaban Nining L. Soesilo, Jakarta. Universitas Indonesia.

(17)

Knutsson, Karl Eric, Dikotomisasi dan Tntegrasi, dalam Barth ( I 988), Kelompok Etnik dan Batasann.ya, Jakarta, Universitas Indonesia.

Kahim. Audrey

R.

(1990), Pergoiakan Dacr11h /'ada Awa! K.!merdl'kaan. Jakarta, PT Temprint (Grafiti)

Kuper Adam dan Jessica. (2000), Ensiklopcdi Ihnu-!lmu Sosial (edisi kedua),

Acce ler~tor - Lyotard, Rajawali Press.

Kusumohamidjojho, Budiono (2000) Kel>lzinnekaan Masyc:rakm dt Indonesia, Suatu

Problematik Filsafat Kebudayacm, Jakarta, Grasindo, Gramedia Widiasarana

Indonesia.

Kleden, Ignas ( 1988), Sikap llmiah Dan Kritik Kebudayaan, Jakarta, LP3FS.

Kartodirdjo, Sartono (1990), K ebangki!an ;'\iasiuno! dan A iJ.< tfll tali . ,·n,; ~ fnt/(ln ,,sw . Jakarta, Universitas Gajah Mada.

Liddle, R. William ( 1992), Partisipasi dun l 'artai ['nliflk. l11<J.rmesia !'ada Awul Ordt!

Bam, Jakarta, PT. Temprit (Gratiti).

Moleong, Lexy J. (2000), Mdodologi P(;nelitian Kualitati(, Bandung, PT. Remaja Rosdakarya.

PeHy, .Qsman (1994), Urhanisast dan Adaptasi, Perana lv/isi Budoya Minangkabau

dan Manda iling (.~'trategi Adap la•:i Peranlauan dun !Judaya Tuan RumohJ ,

Jakarta, PT. Pustaka LP3J::S.

P3KD, (1977-1 978), Sejarah [)aerah Riau, Proyek Pe.ne/itian dun -"•:Jrlrah dan

Budaya, Jakarta, Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Rukmana, Maman (2002), Pikiran [(akyat, J'anggupan ,'ioai /,emJmgr; l ldal dan Kebudayaan Sunda, CimahL Arsip Gerbanga Har~iuang TJ-14.

(18)

Sanderson, K. Sh ~ phen , (2003}, Mak.ro S o ~ iolo g i , Scbuah Pe ndckatan Terhadap Realita.s Sosial (Edisi Kedua), Jakarata. PT. Raja Grafindo Persada.

Sibarani, Robert ( 2003), Bahasa Elnik Tak [>erlu i)icurfgai l'er/onggar Persatuan

Bangsa, Jakarta, Kompas, di akses ta nggal 14 Agustus 2003

Soekanto. Soerjono, ( l993), Kamus Sosiologi, cdisi haru, Jakarta, PT. Raja Clartino Persada.

Taneko, So leman B. (1986), Konscpsi Sistcm Sosial dan Sistern So s:al Indonesia. Jakarta, CV . Fajar Agung.

Universitas Negeri Medan, Program Pascasmjana (2002), Buku Pedoman Tahun Akademik 2002/2003, Mcdan.

Zulyanti, Hidayah ( 1997 : xxii), EnsiklorJedi Suku-Suku Hungsa Ur· illdonesia,

Jakarta, PT Pustaka LP3ES.

~r

r. /

\-c

_:;

Referensi

Dokumen terkait

Diharapkan hasil penelitian dapat memberikan informasi tentang karakteristik dan kepatuhan pasien minum obat yang berhubungan dengan keberhasilan pengobatan pasien

Hal ini sejalan dengan penelitian Ferdiansyah (2014) dalam Gustina (2014) mengenai faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kepatuhan diet pasien Diabetes

MKL algorithms are a group of algorithms that aim to optimally combine a set of predefined kernels (known as basis kernel) into a composite kernel (Gönen and

penulisan skripsi ini dengan judul “ HUBUNGAN ANTARA DUKUNGAN SOSIAL KELUARGA DENGAN KESEPIAN PADA LANJUT USIA di PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA GAU MABAJI

Open loop system merupakan sebuah sistem yang tidak menggunakan feedback dari hasil output sebelumnya. Sehingga Open loop system hanya akan memberikan output

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa yang memiliki perbedaan faktor yang mempengaruhi keinginan nasabah menabung di Bank Mandiri dan BCA dari aspek Fasilitas Bank,

42.Suatu informasi yang berguna bagi pemerintah yaitu untuk menyampaikan kebijakan yang sedang dibahas kepada masyarakat, dan bagi masyarakat untuk mengkritik atau

Sehingga auditor cenderung akan dirotasi apabila Kantor Akuntan Publik tidak memiliki reputasi yang baik. 4.4.4