• Tidak ada hasil yang ditemukan

NASKAH PUBLIKASI maryana fix

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "NASKAH PUBLIKASI maryana fix"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

NASKAH PUBLIKASI

PENGARUH KECUKUPAN MENU MAKAN SIANG TERHADAP KELELAHAN KERJA PADA PEKERJA DI PT. MUTU GADING

TEKSTIL KARANGANYAR

MARYANA R0209035

PROGRAM DIPLOMA 4 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET

(2)

Pengaruh Kecukupan Menu Makan Siang Terhadap Kelelahan Kerja Pada Pekerja PT. Mutu Gading Tekstil Karanganyar

The effect of sufficiency of lunch menu toward the fatigue of worker PT. Mutu Gading Tekstil Karanganyar

ABSTRACT

Maryana*), Diffah Hanim*), Siti Utari*) Faculty of Medicine Sebelas Maret University

Background: The institution were needed by workers according to the type of their work. Fulfilling the need of worked nutrition has aim to gain health and working force of workers in a level as high as possible. The lunch menu is extremely needed to recharge the wasted after completing the work. This research had aim to find out the influence the sufficiency of lunch menu toward the fatigue of the worker PT. Mutu Gading Tekstil Karanganyar.

Method: The research was analytic observational research with cross sectional. The target population was all morning-shift workers who work in spanning unit, which were 132 workers. By using purposive sampling technique, it is taken 30 workers. The collection of the data about age, weight, work load, and energy distribution is used to measure energy sufficiency. Likert-scale questionaire is used to measure work fatigue. The measurement of both variable is done 3 times (Monday, Wednesday, Friday). The data has analyzed with chi square.

Result: The energy suficiency (lunch menu) had significant influence (p = 0,024 < 0,05) toward work fatigue of workers in Mutu Gading Tekstil Karanganyar.

Conclusion: Derived from this research was that there was a significant influence of energy sufficiency toward worker’s fatigue, in which the workers getting sufficient energy do not tend to experience fatigue while the workers getting insufficient energy tend to experience fatigue.

(3)

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi kerja adalah gizi yang diperlukan pekerja sesuai dengan jenis pekerjaan. Pemenuhan kebutuhan gizi kerja bertujuan untuk memperoleh kesehatan dan daya tenaga kerja yang setinggi-tingginya. Menu makan siang sangat diperlukan untuk mengganti energi yang terbuang setelah melakukan pekerjaan. Pemberian gizi lewat makan siang berguna untuk mengatasi kelelahan kerja. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kecukupan menu makan siang terhadap kelelahan kerja pada pekerja PT. Mutu Gading Tekstil Karanganyar.

SUBJEK DAN METODE Jenis penelitian yang

digunakan merupakan

observasional analitik, dengan menggunakan pendekatan cross

sectional yaitu pengambilan data

dilaksanakan sekaligus pada satu saat yang sama (Notoatmojo, 2010). Data variabel bebas dan

variabel terikat. Penelitian dilaksanakan di PT.Mutu Gading tekstil Karanganyar pada unit

spinning. Penelitian dilaksanakan

selama 1 minggu terhitung tanggal 15-20 April 2013, pada saat jam makan siang.

Pengambilan sampel dengan teknik purposive sampling, menggunakan kriteria inklusi dan kriteria eklusi.

Pengambilan data dengan menggunakan lembar kuesioner untuk mengukur kelelahan kerja. Menu makan siang siang dianalisis dengan menggunakan Nutri-survey. Teknik pengolahan data dengan analisis data dilakukan menggunakan uji T-test untuk mencari pengaruh kecukupan menu makan siang terhadap kelelahan kerja.

HASIL

(4)

hari dan rata-ratanya. Pembagian responden menurut kecukupan energi pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan rata-rata ketiga hari tersebut.

Dapat dilihat bahwa pada hari Senin dan Rabu serta rata-rata per hari semua pekerja (100,0%) dikategorikan tidak mendapatkan energi yang cukup. Khusus hari Jumat diperoleh fakta yang bertolak belakang di mana sebagian besar yaitu 22 pekerja (73,3%) dikategorikan mendapatkan energi yang cukup dan hanya 8 pekerja (26,7%) yang tidak mendapatkan energi yang cukup. Berdasarkan distribusi ini maka hanya pengukuran hari jumat yang dapat digunakan dalam analisis bivariat, kedua hari yang lain maupun pengukuran rata-rata tidak dapat digunakan karena datanya bersifat konstan (semua pekerja dikategorikan sama).

Kelelahan ditentukan berdasarkan skor hasil kuesioner pengukur kelelahan. Pembagian responden menurut kelelahan pada hari Senin, Rabu, Jumat, dan rata-rata ketiga hari tersebut

selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1 (Terlampir). Teknik analisis yang digunakan adalah

independent samples t test apabila

data skor kelelahan kedua kelompok berdistribusi normal. Apabila data skor dari salah satu atau kedua kelompok tidak berdistribusi normal, maka teknik analisis yang digunakan adalah

mann-whitney test. Hasil

perhitungan uji normalitas diperlihatkan pada table 2 (Terlampir). Dengan demikian teknik analisis bivariat yang digunakan adalah independent

samples t test. Untuk hasil

perhitungannya terlampir di tabel 3.

PEMBAHASAN

Nilai uji Ttest sebesar -2,380 dengan P=0,044 sehingga hasilnya dinyatakan signifikan.

Gizi atau nutrisi dalam

menu makanan juga

(5)

Kelelahan kerja disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya adalah gizi, aktifitas kerja fisik, aktivitas kerja mental, stasiun kerja tidak ergonomis, sikap paksa, kerja statis, kerja bersifat monotoni, lingkungan kerja ekstrim, psikologis, waktu istirahat tidak tepat (Tarwaka, 2010). Kelelahan kerja di pengaruhi oleh kurangnya gizi dalam menu makan siang.

SIMPULAN

1. Hasil analisis rata-rata skor kelelahan pekerja yang pemenuhan energinya cukup (29,50) lebih kecil dibandingkan rata-rata skor kelelahan pekerja yang pemenuhan energinya tidak cukup (36,75). Ada selisih rata-rata sebesar -7,520 yang menunjukkan bahwa kelelahan pekerja yang pemenuhan energinya tidak cukup mengalami kelelahan yang lebih berat. P = 0,044.

2. Menu makan siang yang disajikan di perusahaan di PT. Muti Gading terdiri dari

makanan yang mengandung protein, lemak, karbohidrat yang sesuai % AKG.

SARAN

1. Dalam penyelenggaraan gizi di perusahaan, menu makan siang yang telah disediakan perusahaan haruslah diperhitungkan keseimbangan zat-zat gizi yang terkandung didalamnya seperti karbohidrat, protein, lemak, mineral, vitamin dan air.

2. Penyesuaian energi yang dibutuhkan karyawan dapat dilakukan dengan pemberian makan tambahan.

UCAPAN TERIMA KASIH Pada kesempatan ini secara khusus, perkenankan penulis menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih kepada :

1. PT. Mutu Gading Tekstil yang sudah memberikan ujin untuk melakukan penelitian.

(6)

kegiatan skripsi, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.

DAFTAR PUSTAKA Almatsier, S . 2009. Prinsip

Ilmu Gizi. Jakarta ; PT

Gramedia Pustaka Utama. Budiono, S. 2003. Bunga

Rampai Hiperkes Dan

Kesehatan Kerja.

Semarang: UNDIP Press Depkes.R.I. 2000. Rencana

Strategi Departemen

Kesehatan. Departemen

Kesehatan Ri, Jakarta. Hardinsyah dan D. Martianto,

1989. Menaksir Angka Kecukupan Energi dan Protein Serta Penilaian

Mutu Gizi Konsumsi

Pangan. Jakarta :

Wirasari.

Hardinsyah dan D. Martianto, 1992. Gizi Terapan : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dikti Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi IPB. Bogor

Kartasapoetra, Marsetyo. Ilmu

Gizi (Korelasi Gizi,

Kesehatan dan

Produktifitas Kerja),

Jakarta ; PT. Rieneka Cipta.

Notoatmojo, S. 2010.

Metodologi Penelitian

Kesehatan. Jakarta ; PT. Rieneka Cipta.

Nurmianto, E. 2003. Ergonomi,

Konsep Dasar Dan

Aplikasinya. Surabaya:

Guna Widya.

Puslitbang ABRI 2001 Heat

Stroke Pada Satuan

Lapangan Pendidikan.

Seminar Ergonomi ABRI.

Puslitbang ABRI dan Pusat Hiperkes. Jakarta. Dian Rakyat

Suma’mur PK, 2003. Ergonomi

untuk Produktivitas,

Jakarta: CV. Haji Mas Agung

Suma’mur PK, 2009. Higiene

Perusahaan dan

Kesehatan

(7)

Supriyasa. 2002. Penelitian

Status Gizi. Jakarta;

penerbit buku kedokteran, ECG

Tarwaka , dkk. 2004, Ergonomi

untuk Keselamatan

dan kesehatan kerja dan

produktifitas, Surakarta ;

UNIBA PRESS.

Tarwaka. 2010. Ergonomi

Industri. Solo: Harapan.

LAMPIRAN

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Kelelahan

Kelelahan Senin Rabu Jumat Rata-rata

n % n % n % n %

Lelah Tidak lelah

27 3

90,0 10,0

26 4

86,7 13,3

16 14

53,3 46,7

29 1

96,7 3,3 Total 30 100,0 30 100,0 30 100,0 30 100,0 Sumber: Pengolahan Data Primer 2013

Tabel 2. Hasil Perhitungan Uji Normalitas

Pemenuhan Energi P Keterangan

Cukup > 0,200 Normal

Tidak Cukup > 0,200 Normal

Sumber: Pengolahan Data Primer 2013

Tabel 3. Hasil Perhitungan Independent Samples t test

Pemenuhan Energi Rata-rata Selisih t p Keterangan

Cukup 29,50

-7,250 -2,380 0,044 Signifikan Tidak Cukup 36,75

[image:7.595.114.542.85.690.2]

Gambar

Tabel 1. Distribusi Responden berdasarkan Kelelahan

Referensi

Dokumen terkait

Peningkatan Profesionalisme Tenaga Pendidik dalam Upaya Mewujudkan Sumber Day a Manusia Pendidikan yang Unggul dan Mandiri.. Riset Kualitatif untuk Pendidikan

Evaluasi program Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yaitu suatu proses atau rangkaian kegiatan dari kegiatan/program kerja yang telah dicapai dengan target

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui seberapa jauh model pendidikan guru Sekolah Dasar Berasrama dapat meningkatkan sikap dan kepribadian calon guru SD.. Penelitian

This is influenced by soil texture factor in each layer of the peanut plants land, because the texture of the soil also determines a water system in the soil like infiltration

Hasil :penelitian dari 63 responden didapatkan analisa data dengan menggunakan uji mann-whitney dengan nilai signifikan &lt;0,05 menunjukan bahwa terdapat hubungan yang

Sesuai surat Wakil Rektor Bidang Umum, Perencanaan dan Keuangan Nomor: 268/UN51/KP/2016 tanggal 22 April 2016 tentang Pengumuman Lowongan Pekerjaan Tahun 2016, bersama

Penelitian ini difokuskan pada kohesi gramatikal yang terdiri atas aspek pengacuan (referensi), aspek penyulihan (substitusi), aspek pelesapan (elipsis), dan aspek kata

lebih rentan terkena stress karena beban kerja yang berlebihan dan sift kerja yang tidak teratur, dan masa kerja yang terlalu lama juga mempengaruhi stress karena semakin