• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK USIA 11-12 TAHUN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK USIA 11-12 TAHUN."

Copied!
137
0
0

Teks penuh

(1)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR SEPAKBOLA BERBASIS ANDROID UNTUK ANAK

USIA 11-12 TAHUN

SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Disusun oleh :

Rahman Asri Hananto

NIM. 13602241087

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KEPELATIHAN OLAHRAGA

FAKULTAS ILMU KEOLAHRAGAAN

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

(2)
(3)
(4)
(5)

MOTTO HIDUP

1. Waktu itu bagaikan pedang, jika kamu tidak memanfaatkannya menggunakan untuk memotong, ia akan memotongmu (menggilasmu) (H.R. Muslim).

2. Allah mencintai orang yang bekerja apabila bekerja maka ia selalu memperbaiki prestasi kerja (H.R. Tabrani).

(6)

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan untuk: 1. Allah Subhanahuwata’ala

2. Bapak dan Ibuku tercinta yang senantiasa memberikan kasih sayang, bimbingan, nasehat, dan doa demi keberhasilanku

3. Semua teman-teman yang telah memberikan semangat, doa dan dukungan untuk menyelesaikan karya ini.

(7)

PENGEMBANGAN MEDIA PEMBELAJARAN TEKNIK DASAR

Penelitian ini bertujuan untuk menghasilkan media pembelajaran teknik dasar sepakbola berbasis android anak untuk usia 11-12 tahun yang dapat digunakan oleh siswa sebagai sumber belajar secara mandiri.

Penelitian ini merupakan penelitian Research and Development atau penelitian pengembangan. Pengembangan media pembelajaran ini dilakukan dengan beberapa tahapan, yaitu: Potensi dan masalah, pengumpulan data, desain produk, validasi desain, revisi desain, uji coba kelompok kecil, revisi uji coba kelompok kecil, uji coba kelompok besar, revisi uji coba kelompok besar, produksi masal. Subjek uji coba adalah siswa SSO real madrid foundation yang terdiri dari uji coba kelompok kecil sejumlah 15 siswa dan uji coba kelompok besar sejumlah 30 siswa. Instrumen yang digunakan untuk mengumpulkan data dalam penelitian dan pengembangan ini berupa angket atau kuisioner. Teknik analisis data dengan menggunakan analisis statistik deskriptif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa media pembelajaran teknik dasar sepak bola berbasis android untuk anak usia 11-12 tahun layak digunakan sebagai sumber belajar siswa. Hal ini ditunjukkan dari beberapa penilaian yang telah dilakukan oleh ahli media, ahli materi dan uji coba lapangan. Hasil akhir penilaian dari ahli media menunjukkan bahwa teknik dasar sepak bola dinyatakan “Baik” dengan presentase 84% dan hasil penilaian dari ahli materi menunjukkan kategori “Baik” dengan presentase 90%. Hasil uji coba kelompok kecil mendapat kategori “Baik” dengan presentase 89% dan hasil uji coba kelompok besar mendapat kategori baik dengan presentase 92%.

(8)

KATA PENGANTAR

Dengan mengucapkan puji syukur kehadirat Allah SWT, atas segala rahmat dan karunia-Nya, sehingga skripsi dengan judul “Pengembangan Media Pembelajaran Teknik Dasar Sepakbola Berbasis Android untuk Anak Usia 11-12 Tahun” ini dapat diselesaikan dengan baik dan lancar.

Dalam penyusunan skripsi ini pasti mengalami berbagai kendala. Dengan segala upaya, skripsi ini dapat terwujud dengan baik berkat bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, sudah sepantasnya pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Sutrisna Wibawa, M.Pd. selaku Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan kepada penulis untuk menimba ilmu di Universitas Negeri Yogyakarta.

2. Bapak Prof. Dr. Wawan Sundawan Suherman, M.Ed. selaku Dekan Fakultas Ilmu Keolahragaan, Universitas Negeri Yogyakarta.

3. Ibu CH. Fajar Sri Wahyuniati, S.Pd., M.Or. selaku Ketua Jurusan PKL, Fakultas Ilmu Keolahragaan Universitas Negeri Yogyakarta.

4. Bapak Nawan Primasoni S.Pd. KOR., M.Or. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang dengan sabar berkenan memberikan waktu, nasihat, saran, serta motivasi.

5. Ibu Dr. Dra. Endang Rini Sukamti, MS. selaku Dosen Penasehat Akademik. 6. Bapak Ibu Dosen pengajar Jurusan Pendidikan Kepelatihan khususnya Prodi

Pendidikan Kepelatihan Olahraga yang telah membekali ilmu pengetahuan dan keterampilan.

7. Bapak Ibu Staff Administrasi FIK UNY yang telah memberikan kemudahan dan pelayanan yang memuaskan.

8. Pengurus SSO Real Madrid UNY yang telah memberikan segala bantuan dan ijin penelitian

(9)

10. Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah membantu terselesainya penulisan tugas akhir skripsi ini.

Semoga segala bantuan yang telah diberikan mendapat imbalan dari Allah S.W.T. Saran dan kritik yang membangun selalu diharapkan demi perbaikan-perbaikan di masa yang akan datang. Penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi siapa saja yang membutuhkan.

Yogyakarta, Penulis,

(10)

DAFTAR ISI

F. Spesifikasi Produk yang Diharapkan... 4

G. Manfaat Penelitian... 4

BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Hakikat Media Pembelajaran... 6

1. Pengertian Media Pembelajaran... 6

2. Jenis Media Pembelajaran... 8

3. Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran... 10

B. Hakikat Sepakbola... 11

(11)

E. Penelitian Relevan... 44

D. Validasi Ahli dan Subjek Uji Coba... 52

(12)

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1. Kisi-kisi Intrumen Ahli Media... 55

Tabel 2. Kisi-kisi Intrumen Ahli Materi... 56

Tabel 3. Kisi-Kisi Instrumen Tanggapan Siswa... 57

Tabel 4. Penskoran Jawaban Angket Media Pembelajaran Teknik Dasar Sepak Bola untuk Anak Usia 11-12 Tahun... 59

Tabel 5. Data Hasil Penilaian Media pembelajaran Teknik Dasar Sepak Bola Berbasis Android oleh Ahli Media... 61

Tabel 6. Data Hasil Penilaian Media pembelajaran Teknik Dasar Sepak Bola Berbasis Android oleh Ahli Materi... 62

Tabel 7. Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil... 73

Tabel 8. Hasil Angket Uji Coba Kelompok Kecil... 75

(13)

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale... 10

Gambar 2. Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam... 17

Gambar 3. Menendang Dengan Kaki Bagian Luar... 18

Gambar 4. Menendang Dengan Punggung Kaki... 19

Gambar 5. Menendang dengan Punggung Kaki bagian Dalam... 20

Gambar 6. Teknik Menghentikan/Menahan Bola... 24

Gambar 7. Teknik menyundul Bola... 26

Gambar 8. Menggiring Bola dengan kaki bagian dalam... 28

Gambar 9. Menggiring bola dengan kaki bagian luar... 28

Gambar 10. Menggiring bola dengan punggung kaki... 29

Gambar 11. Merampas bola sambil berdiri... 30

Gambar 12. Teknik Merampas Bola... 31

Gambar 13. Teknik Lemparan ke Dalam tanpa Awalan... 32

Gambar 14. Teknik Lemparan ke Dalam dengan Awalan... 33

Gambar 15. Gerak tipu dengan bola... 34

Gambar 16. Menangkap Bola Sambil Berdiri... 36

Gambar 17. Menangkap Bola Sambil Meloncat... 37

Gambar 18. Bagan Kerangka Berfikir Penelitian... 45

Gambar 19. Langkah-langkah penggunaan metode research and development... 48

Gambar 20. Tampilan menu pada aplikasi dan buku pedoman aplikasi... 66

Gambar 21. Tampilan Teknik Dasar Kontrol Bola... 68

Gambar 22. Tampilan Teknik Dasar Shooting dan Goalkeeper... 69

Gambar 23. Tampilan Pedoman Penggunaan Tombol Aplikasi dan buku pedoman penggunaan aplikasi... 70

Gambar 24. Tampilan Video pada Teknik Dasar Passing... 71

Gambar 25. Tampilan pada Teknik Dasar Kontrol Bola... 71

Gambar 26. Tampilan pada Teknik Shooting dan Goalkeeper... 72

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi... 86

Lampiran 2. Tampilan aplikasi... 88

Lampiran 3. ... 95

Lampiran 3.1 Kisi-Kisi Angket Penilaian Kualitas Media Pembelajaran... 96

Lampiran 3.2 Angket Penilaian Ahli Media... 99

Lampiran 3.3 Angket Penilaian Ahli Materi... 103

Lampiran 3.4 Angket Tanggapan Siswa... 106

Lampiran 4. Perbaikan Aplikasi berdasarkan Masukan Reviewer... 111

Lampiran 5. ... 113

Lampiran 5.1 SK Pembimbing... 114

Lampiran 5.2 Surat Validasi Ahli Media... 115

Lampiran 5.3 Surat Validasi Ahli Materi... 116

Lampiran 5.4 Permohonan Izin Penelitian... 117

Lampiran 5.5 Pemberian Izin Penelitian... 118

Lampiran 5.6 Surat Keterangan Penelitian... 119

Lampiran 6. ... 120

Lampiran 6.1 Data Skor Penilaian Ahli Media dan Ahli Materi... 121

Lampiran 6.2 Data Skor Penilaian Uji Coba Kelompok Kecil... 122

(15)
(16)

6789:; <9= 7>?@A 7 B7CDE; >9F 7<E7A7F 7=A; > 7<; GHIJ KLI E7= 78E; M 7E;> 7C

< 7A 7N <78O <@A O<; E7A7F = 9F ?;C 77C 78A 98 <9=7>?@ A 7 = 7E7 O<; 7 E;C; P Q; E7A 7F

7=A; > 7<; ;C;? 9:; <; F 789:; 89>C; > R89>C;>E7< 7: <9=7>?@A 7SD7F ?7:S 8O8@:;7A T;E9@S

E7C > O; < P U 9 N;C D D7 7=A; > 7<; ; C; E7= 78 E; M 7E; 7C < 9?7D7; < OF?9 : ? 9A7M 7 : <; < V7

<9W7: 7 F 7C E; :; E7C F9 F =9 :FOE7N <; < V7 E7A 7F F 9F 7N7F; F 789 :; 89>C; > R

89>C; > E7< 7: <9= 7>?@A7P X=A ;> 7<; ; C; E7= 78 E;DOC 7>7C E; G HIJ KLI E 7C E7= 78

E;7> <9 < <9W7:7 KY YZ LH[ P Q 9 < 7; C B7CD F9C 7:;> MO D7 7> 7C F9F?O78 <; < V7 8 ; E7>

M 9C ON E7A 7F F9C DDOC7>7C 7=A ;> 7<; ;C;P \98;> 7 <;<V 7 F9 :7<7 <9C7CD E9CD7C

F 9E;7=9F ?9A 7M 7 :7CCB7 F7> 7<; < V 7 7> 7CA9?;N F OE7NE7A 7FF 9CB9 :7= F 789:;

B7CD? 9 :7E 7= 7E 7F9 E; 7=9F? 9A7M7:7C89 :<9? O8 P

Q 7:; = 9C E7=78 E; 787< E7= 78 E;<; F= OA > 7C ? 7NV7 F9 E; 7 =9F?9A7M7:7C

F 9:O= 7> 7C 7A 78 787O= OC F9 E; 7 B7CD ?9 :]OCD<; OC 8O> F 9C B7F = 7; > 7C = 9 <7C

E7A 7F < O78O =9CD7M7:7C P Q 9CD7C E; ? 7C 8 O 7=A;> 7<; E; N7:7=>7C E7= 78

F 9C; C D> 78>7C N7<;A =9C D98 7NO 7C <;<V 7S F9F? 7CD>;8> 7C >9;CD; C 7C E7C F;C 78 S

F 9F ? 7C D>; 8>7C F@ 8;T7< ; :7CD< 7CD7C =7E 7 <778 = :7> 8; > E; A7=7CD7C A78;N7CS

F 9F ? 7C 8O >99]9> 8;] 7C =9C B7F =7; 7C =9 < 7CS F 9C;C D> 78> 7C = 9F7N 7F 7CS

F 9CB7M; >7C E 78 7 E9CD7C F9C 7:; > E7C 89:= 9 :W 7B7S F9F OE 7N> 7C =9C7] <; :7CS

<9 :8 7 F9F 7E78> 7C ;C]@ :F7< ; P6@ E9A =9F? 9A7M7:7C <9=9 :8; ; C; E; N7:7=> 7C E 7= 78

F 9F ? 7C 8O E7A7F=:@ <9 < =9C B7F= 7; 7C =9 < 7C E7:; =9C E;E;> 787O= 9A78; N>9 = 7E7

=9 <9:8 7E;E; >E9CD7CF9E;7B7CDF9CB9C7CD> 7C? 7D;<; < V7P

^_`a bc de feg hiejhi hk hl

m9 :E 7<7:>7C A78 7: ?9A7>7CD F 7< 7A7N E; 78 7< S F 7> 7 =9:F 7< 7A 7N7C B7CD

(17)

op q rstut stv tv tw xrv xt vy xrwv zw{xrwv zw |t}t ~ } rtw€‚t st} zu } tvytx

wƒ ~tv yp

„p …r| zt r s€r‚t †t ~tv € r~€t}z} Android st}zu †t ~tv y | z yƒv twtv |t‚ ts r‚ t xzutvt xtƒr s€zvt tv}rtw € ‚t p

‡p ˆr xr ~ytv xƒv ytv tv tw ƒ } zt | zv z ƒv xƒw €r‚t †t~ |tv €r ~‚t xzu xrwv zw |t} t ~

}rtw€‚twr t|tr‚ t xzu| z} rw‚tu} rtw€ ‚t‰ŠŠ‹Œ

p ‹r€r ~t t r‚ tx zu st}zu wƒ ~t v y †r‚t} t xtƒ w ƒ ~tv y srv t ~zw | t‚ t s

sr s€r ~zwtv rv †r‚t}tv Ž } ru zvyyt}z}t }ƒ‚zx ƒv xƒw sr stut sz st xr~z t vy

| z€r ~zwtv Ž ‚ru }r€t€ zxƒ Ž | zr~‚ ƒwtv } ƒt xƒ zv ‘t}z tv y srvt~zw |tv |t tx

sr sr ~sƒ|tur stu t s tv} z} t p

’“”•–— ˜ ™˜ š˜ ›œ˜š ˜ ˜ž

q t| t rvr‚zxztv zv z twtv | z€t xt}zŽ t z xƒ utvt x r ~€t xt} t| t

rvyr s€tv ytv sr| zt rs€r‚t †t~tv xrwv zw |t} t~ } rtw€ ‚t € r ~€t} z} androidŽ

wuƒ} ƒ} vtw r‚  swƒ} ztoo{o„xtuƒv p

Ÿ“ ¡ –¡ š ˜ ›œ˜š ˜ ˜ ž

‹r ~| t}t ~w tv ‚t x t~ € r‚twt vy s t} t‚tu Ž z| rv xz¢zw t}z st} t‚ tu Ž |tv €t xt} tv

st} t‚tu Ž stw t st} t‚ t u |t‚t s rv r‚ z xztv zv z |ttx | z~ƒ sƒ} w tv } r €tyt z €r ~zwƒ x£‹t ytz stvt srvƒ } ƒv sr| zt r s€r‚t †t ~tvt v yzv ‘t x z¢|tvsrv t ~zw t v y |tt x sr s r~sƒ|tu } z}t | t‚t s sr stu ts z xrwv zw |t} t~ } rtw €‚t ƒv xƒwtvtwƒ}ztoo {o„xt uƒv¤

¥“¦¡ §¡ ˜ ›”•› •¨™¨˜ ›

(18)

©ª« ¬ ­®¯ °¯ ± ² ®¯³´µ¶ · ±

¸ ¹º»¼½ ¾¿ÀÁ »Âà ¿Ä ÂÅ ½¿À »¿Å ¿Æ ÇÈÀ ÈÅÂÉ ¿À ÇÈÀÁÈ ÆÊ ¿À Á¿À ÂÀ  ÆÈ ÆǼÀ ¾¿Â

ÄÇÈ ÄÂË Â½¿ÄÂÄÈÊ ¿ Á¿ÂÊȹ½ ¼ÉÌ

ÍÎ Ï ¿ÄŸ ¹º»¼½ÇÈÀÁÈÆÊ ¿ÀÁ¿ÀÊÈ ¹¼Ç¿¿ÇŽ¿Ä ÐÑÒÓÔÕ Ò¾¿ÀÁ»¿Ç ¿É»Â ¿½ÄÈ Ä»Â SmartphoneÇÈÀÁÁ¼À ¿Î

ÖÎ ¸ ¹º» ¼½ ¿ÇŽ¿Ä  android ÂÀ  ÆÈ Æ¼¿É ÊÈÊÈ ¹¿Ç ¿ ½ºÆǺÀÈÀ ×Ê¿ Á¿À

¾¿ ½À ÂÌ Æ¿ÉÈ ¹Â ÉȽÀ  ½ ØÉÈ ½À ½ »¿Ä ¿¹ ÄÈÇ ¿½ Ê ºÅ¿Ù Á ¿ÆÊ ¿¹Ù Ú »ÈºÙ »¿À Û ¼ Á¿ ½ ¼ÂÄ

ÆÈÀ ÁÈÀ ¿Â Æ¿Éȹ ¾¿ À Á ¿» ¿ »¿Å¿Æ ¿ÇÅ Â ½¿Ä  ÉȹÄÈÊ ¼ÉÎ Ü Èà ÂÀÁÁ¿

ÇÈÀ Á Á¼À¿× Ä ÄÝ ¿ »¿Ç¿É ÆÈÀ Á¼½¼ ¹ ÉÂÀÁ½¿É ÇÈÆ ¿Ã ¿Æ ¿ÀÀ¾¿ »ÈÀÁ¿À

ÆÈÀ ÁÈ ¹Û¿½ ¿À ½¼ÂÄ Î Þ¿¹ÈÀ ¿ Ä È ÉÈÅ ¿Ã Ä ÈÅ ÈÄ ¿Â Ê È ¹Æ ¿ÂÀ ½¼Â Ä ÉÈ ¹ÄÈÊ ¼É ¿½ ¿À

Å ¿À ÁļÀÁƼÀ ß¼ÅÀ ÂÅ ¿Â»ÂÅ ¿¾¿ ¹Î

àÎ ¸ ¹º» ¼½ ¿ÇÅ Â ½¿Ä  ÂÀ  ¿½¿À »Â»È Ä¿ÂÀ »È À Á¿À Á¿ÆÊ ¿¹ »¿À ÚÂ»È º ¾¿ÀÁÆÈÀ ¿¹Â ½Ù

ÄÈà ÂÀ ÁÁ¿ Æ¿ÆÇ ¼ Æ ÈÀ ¿¹Â½ ÇÈ ¹Ã¿É¿À Ä ÄÝ ¿ »¿À » ¿Ç ¿É ÆÈÀ ÂÀÁ½¿É½ ¿À ÆÂÀ ¿ É

ÄÈ ¹É¿½È ÂÀÁÂÀ¿ÀÄ Â ÄÝ¿¼ÀÉ ¼½ÊÈÅ¿Û¿¹Î

áÎ âÇÅ Â ½¿ÄÂÂÀ ÊÈ ¹Ë¼ÀÁÄ Â ÄÈÊ ¿Á¿Â¿Å¿É Ê ¿À É ¼ÇÈÅ ¿ÉÂà »¿Å ¿Æ ÇÈÀ¾¿ÆÇ ¿Â¿ÀÆ ¿ÉÈ ¹Â

¾¿ÀÁ ½¼¹¿ÀÁ Ç ¿»¿ Ä ¿¿É Å ¿É Âà ¿À »Â Å ¿Ç ¿À Á¿À »¿À ÆÈ ÆÊÂÆÊ ÂÀ Á Ä ÂÄÝ ¿ ¼À ɼ½

»¿Ç ¿É ÊÈÅ ¿Û¿¹ Ä Èß¿ ¹¿ Æ ¿À »Â ¹Â ×ÂÀ » ÂÚ»¼ Æ¿¼Ç ¼À ÄÈ ß¿¹ ¿ Ê È ¹½ÈźÆÇ º½Î ãȻ ¿

ÂÀ  »¿Å¿Æ ÇÈÀÁÁ¼À¿¿ÀÀ¾¿ ÄÈÊ ¿ Á¿Â ÇÈÁ¿ÀÁ¿À Ä ÂÄÝ ¿ ¼À É ¼½ Ä ¼ÆÊȹ ÊÈÅ¿Û¿¹

É¿ÆÊ ¿Ã ¿À»¿Å ¿ÆÇ ¹ºÄ È ÄÇ ÈÆÊÈÅ ¿Û ¿¹ ¿À»¿ÀÅ¿ÉÂà ¿À Î

äªå² æ °²² ç³­æ ­è¯ ç¯² æ

ã¿ÀË¿¿É » ¿Å¿ÆÇÈÀÈÅÂÉ ¿À ÂÀ  »ÂÊ ¿Á ÆÈÀÛ¿»Â»¼¿Ù ¾¿Â ɼƿÀ Ë¿ ¿É ÄÈ ß¿¹¿

ÉȺ¹ÂÉ ÂÄ»¿ÀÆ¿ÀË ¿¿ÉÄ Èß¿ ¹¿Ç ¹¿½É ÄÎ

(19)

êëìíî ïíð ñ íò ó íì îëìôëì íó î ëõó í öëî ïë÷ íòíøíì ùíìô õíö íú õóôûìíñíì õí÷ íî öëî ïë ÷íòíøíì îíú ëøó üëöíñ ïý ÷ í ñ ðûüûü ì ùí úëñ ìóñ õíü í ø

üëöíñïý ÷ íþ

ÿþ êíì ííú øíñúóü

íþ í ôó ëñý ÷íð ëö íñý ÷í õó ðíøíöñ íì õíö íú îëî ïëøóñ íì óì ý øî íüó

îëìô ëìíóú ëñ ìóñüëöíñ ïý÷íõíìî ëî ïûíúüóü íú ë øî ýú ó íü óõí÷íî ïë÷íòíø

õíìïëø÷íú óð þ

ïþ í ôó ë÷ íú óð üëïí ôíó í÷íú ïíìúû íúíû öëìõûñ ûì ô õí÷íî öøýü ëü ïë ø÷íú óð

îë÷ íú óðñðûü ûüìùíöíõíîíú ëøóú ëñ ìóñõíüíøõ í÷ íîüëöíñ ïý ÷í

þ í ôó óü í í ôíø õíö íú î ëî öëøî ûõíð üóü í õí÷íî îëî íðíî ó ú ëñ ìóñ

(20)

mengembangkan konsep generalisasi serta bahan abstrak menjadi jelas

dan nyata, mampu melayani perkembangan belajar peserta didik yang

berbeda-beda, melibatkan peserta didik secara aktif, dan menyediakan

kesempatan kepada peserta didik untuk belajar mandiri.

(21)

Media pembelajaran diartikan sebagai segala daya yang dimanfaatkan

untuk kepentingan proses belajar mengajar baik langsung maupun tidak

langsung (Sudjana dan ahmad rivai dalam Pujiriyanto :2012:20). Segala

sesuatu yang dapat dipergunakan untuk merangsang pikiran, perasaan,

perhatian dan kemampuan atau ketrampilan pembelajar sehingga dapat

mendorong terjadinya proses belajar. Batasan ini cukup luas dan mendalam

mencakup pengertian sumber, lingkungan, manusia dan metode yang

dimanfaatkan untuk tujuan pembelajaran/ pelatihan. Media pembelajaran

interaktif merupakan salah satu alat bantu untuk menciptakan pembelajaran

yang lebih bervariasi, dilengkapi dengan alat pengontrol yang dapat

dioperasikan oleh pengguna, sehingga pengguna dapat memilih apa yang

dikehendaki untuk proses selanjutnya. Interaktif yang berarti suatu kegiatan

yang terdapat proses interaksi atau timbal balik dari subjek ke objek, atau

memiliki kemampuan untuk mengakomodasi pengguna.

Salah satu ciri media pembelajaran adalah bahwa media mengandung

dan membawa pesan atau informasi kepada penerima yaitu siswa. Sebagian

media dapat mengolah pesan dan respon siswa sehingga media tersebut bisa

disebut media interaktif. Pesan dan informasi yang dibawa oleh media bisa

berupa pesan yang sederhana dan bisa pula berupa pesan yang amat

komplek. Akan tetapi, yang terpenting media itu disiapkan untuk memenuhi

kebutuhan belajar dan kemampuan visual, serta siswa dapat aktiv

(22)

dapat menjawab dan memenuhi kebutuhan belajar perorangann dengan

menyiapkan kegiatan pembelajaran dengan medianya yang efektif guna

menjaminnya terjadinya pembelajaran.

Penggunaan media dalam pembelajaran dapat membantu anak dalam

memberikan pengalaman yang bermakna bagi siswa. Penggunaan media

dalam pembelajaran dapat mempermudah siswa dalam memahami sesuatu

yang abstrak menjadi lebih konkrit.

IJ KLM Ns OLdN PQL RbLS PTPrPM

Proses pembelajaran merupakan proses komunikasi dan berlangsung

dalam suatu sistem, maka media pembelajaran menempati posisi yang cukup

penting sebagai salah satu komponen sistem pembelajaran. Tanpa media,

komunikasi tidak akan terjadi dan proses pembelajaran sebagai proses

komunikasi juga tidak akan bisa berlangsung secara optimal. Media

pembelajaran adalah komponen integral dari sistem pembelajaran

Terdapat empat jenis dasar dari media pembelajaran menurut Leshin

dalam Azhar Arsyad (2006: 82-95) yaitu:

PJ OLdN PULrbPVNs O PMuVN P

Media ini bermanfaat khususnya bila tujuan kita adalah mengubah

sikap atau secara langsung terlibat dengan pemantauan pembelajaran

siswa. Misalnya, media manusia dapat mengarahkan dan mempengaruhi

proses belajar melalui eksplorasi terbimbing dengan menganalisis dari

waktu ke waktu apa yang terjadi di lingkungan belajar. Salah satu faktor

(23)

pelajaran yang interaktif. Dengan adanya manusia sebagai pemeran

utama dalam proses belajar maka kesempatan interaksi semakin terbuka

lebar.

bWXYdZ [\ Yrb[]Zs ^ Y_s

Pembelajaran berbasis teks yang interaktif mulai populer pada

tahun 1960-an dengan istilah pembelajaran terprogram (programmed instruction) yang merupakan materi untuk belajar mandiri. Dengan format ini maka setiap unit informasi disajikan dan respon siswa di

respon baik dengan menjawab pertanyaan atau berpartisipasi dalam

kegiatan latihan.

`W XYdZ [\ Yrb[Zs aZsu[b

Media berbasis visual memegang peran yang sangat penting dalam

proses belajar. Media visual dapat memperlancar pemahaman dan

memperkuat ingatan. Visual dapat pula menumbuhkan minat siswa dan

dapat memberikan hubungan antara isi materi pelajaran dengan dunia

nyata. Agar menjadi efektif, visual sebaiknya ditempatkan pada korteks

yang bermakna dan siswa harus berinteraksi dengan visual (image) itu untuk meyakinkan terjadinya proses informasi.

dWXYdZ [\ Yrb[]Zs codpuYrt

Stimulus pada komputer memberikan kesempatan untuk belajar

secara dinamis, interaktif, dan perorangan. Dengan simulasi, lingkungan

(24)

atau penerbangan dan pelayaran sangat bermanfaat jika tidak dikatakan

merupakan cara terbaik untuk memperoleh pengalaman nyata.

Keberhasilan simulasi oleh tiga faktor, yaitu skenario, model dasar, dan

lapisan pengajaran. Skenario harus mencerminkan kehidupan nyata. Ia

menentukan apa yang terjadi dan bagaimana hal itu terjadi, siapa

karakternya, objek apa yang ikut terlibat, apa peran siswa dan bagaimana

siswa berhadapan dengan simulasi itu.

ef guh ijk dlhmlh n llompdklqprbpsl tlulh

Memanfaatkan media sebagai alat bantu mengajar, Edgar Dale

(1969) dalam bukunya “Audio Visual Methods in Teaching” membuat klasifikasi tingkat dari yang paling konkret ke yang paling abstrak:

Gambar 1. Kerucut Pengalaman Edgar Dale (Sumber: Nurseto, 2011)

Klasifikasi tersebut kemudian dikenal dengan nama “kerucut

pengalaman” dari Edgar Dale dan pada saat itu dianut secara luas

(25)

belajar. Dalam kaitannya dengan fungsi media pembelajaran, dapat

ditekankan beberapa hal berikut ini:

a. Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi pembelajaran yang

lebih efektif.

b. Sebagai salah satu komponen yang saling berhubungan dengan

komponen lainnya dalam rangka menciptakan situasi belajar yang

diharapkan.

c. Mempercepat proses belajar.

d. Meningkatkan kualitas proses belajar-mengajar.

e. Mengkongkritkan yang abstrak sehingga dapat mengurangi terjadinya

penyakit verbalisme.

Sudjana dan Rivai (1992:2) mengemukakan beberapa manfaat

media dalam proses belajar siswa, yaitu: 1) dapat menumbuhkan

motivasi belajar siswa; 2) makna bahan pengajaran akan menjadi lebih

jelas sehingga dapat dipahami siswa dan memungkinkan terjadinya

penguasaan serta pencapaian tujuan pengajaran; 3) metode mengajar akan

lebih bervariasi, dan 4) siswa lebih banyak melakukan aktivitas selama

kegiatan belajar, tidak hanya mendengarkan tetapi juga mengamati,

mendemonstrasikan, melakukan langsung, dan memerankan.

vwxyz {z y |} ~pyzb€y

w ‚~ƒ „ ~{y ƒrt … ~t~rp{ €y ƒ

(26)

efisien. Yanuar Kiram (1992: 11), keterampilan adalah tindakan yang

memerlukan aktifitas gerak dan harus dipelajari agar mendapatkan bentuk

yang benar.

Menurut Cronbach dalam Endang Rini Sukamti, dkk (2011:13) : Mendefinisikan ketrampilan motorik dengan mengkaitkan pada kata otomatik cepat dan akurat. Setiap pelaksanaan ketrampilan yang terlatih merupakan rangkaian koordinasi dari beratus-ratus otot yang rumit yang melibatkan perbedaan isyarat dan koreksi kesalahan yang berkesinambungan.

Pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa Keterampilan

merupakan perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh

dalam melakukan gerak. Keterampilan gerak diperoleh melalui proses

belajar yaitu dengan cara memahami gerakan dan melakukan gerakan

berulang-ulang dengan kesadaran pikir akan benar tidaknya gerakan

yang telah dilakukan.

‡ˆ ‰ŠŠt‹ Œr p Ž‹‹ ‘‹ ’“ Šp‹ ”b• Ž‹

Dalam permainan sepakbola keterampilan dasar pemain sangat

penting. Menurut Komarudin (2011: 21) sepakbola merupakan kegiatan

fisik yang cukup kaya struktur pergerakan. Dilihat dari taksonomi gerak

umum, sepakbola bisa secara lengkap, dari mulai gerakan-gerakan dasar

yang membangun pola gerak yang lengkap, dari mulai pola gerak

lokomotor, nonlokomotor dan gerakan manipulatif. Keterampilan dasar ini

dianggap sebagai keterampilan dasar fundamental, yang sangat berguna

bagi pengembangan keterampilan-keterampilan lain yang lebih kompleks.

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 8) keterampilan dasar dalam sepakbola

(27)

dalam bermain sepakbola adalah gerakan berpindah tempat yaitu: lari ke

segala arah, meloncat, melompat dan meluncur. b. Keterampilan

Nonlokomotor dalam bermain sepakbola adalah gerakan-gerakan yang

tidak berpindah tempat yaitu : menjangkau, melenting, membungkuk,

meliuk. c. Keterampilan Manipulatif dalam bermain sepakbola adalah

gerakan-gerakan : menendang bola, menggiring bola, menyundul bola,

melempar bola dan menangkap bola bagi penjaga gawang.

Suatu pertandingan olahraga akan berlangsung dengan baik apabila

atlet bertanding telah menguasai teknik dasar dengan baik. Ditinjau dari

jenis keterampilannya, dalam bermain sepakbola terdiri atas tiga jenis

keterampilan yaitu keterampilan diskrit, kontinyu dan serial (Amung

Ma’mun dan Yudha M Saputra, 2000: 66). Menurut Komarudin (2011: 21)

sepakbola bisa dimasukkan menjadi beberapa kelas keterampilan. Jika

dilihat dari pola lingkungan dimana sepakbola dilakukan, sepakbola

termasuk permainan yang mengandalkan keterampilan terbuka (open skills). Artinya, sepakbola dimainkan dalam lingkungan yang tidak mudah diduga, selalu berubah-ubah setiap waktu. Menurut Schmidt

dalam Amung Ma’mun dan Yudha M Saputra (2000: 64) keterampilan

terbuka adalah keterampilan yang ketika dilakukan lingkungan yang

berkaitan dengan bervariasi dan tidak dapat diduga.

Pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik

(28)

nonlokomotor dan pola gerak manipulatif. Jika dilihat dari

kondisilingkungan masuk dalam kategori keterampilan terbuka (open skills).

–— ˜™š › œš™ržš ž›˜ ž›pžŸ ¡ ž

ž— ¢ž£œ

Teknik lari seorang pemain ditandai dengan lari dalam

memperoleh posisi serangan dan lari dalam bertahan.Dalam

melakukan lari untuk memenuhi kebutuhan tadi, pemain harus dapat

lari cepat berbelok atau merubah arah, berhenti lari mundur dan

mendadak start lagi. Untuk memperoleh kelincahan perlu diperhatikan

oleh pemain. Menurut Sardjono (1982: 17) "Lari dalam sepakbola

tidak sama dengan lari dalam atletik". Dalam atletik, lari tidak

mendapat gangguan sedikit pun, tetapi dalam sepakbola selalu tidak

bebas dimana seorang pemain kadangkadang terpaksa mengubah arah

berlari, berhenti, lari mundur, lari sambil melompat/meloncat dan beradu

badan dengan lawan.

b—¤™¡o¥pž¦§ ¤™¡ › ¨ž¦

Lompatan dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan, tolakan

satu kaki akan lebih menguntungkan karena memungkinkan pemain

melompat lebih tinggi, walaupun demikian didalam situasi yang

sesungguhnya tolakan dengan menggunakan dua kaki juga digunakan.

Biasanya lompatan dikombinasikan dengan gerakan menyundul bola,

(29)

melompat perlu dilatih berulang-ulang agar mendapatkan lompatan yang

tinggi.

©ª «¬r­®¯°pu­ ± tp­² ³´­­ µ­ ¶«¬r­® ¯°pu²­d­±

Seorang Pemain sepakbola dapat menipu lawan dengan jalan

tiba-tiba berhenti berlari atau merubah arah yang dikombinasikan dengan

gerak tipu badan bagian atas. Menurut Sardjono (1982: 18) "Pemain

sepakbola yang tidak dapat melakukan gerak tipu, maka pemain itu

tidak akan dapat menjadi pemain sepakbola yang baik”. Pemain

dikatakan berhasil melakukan gerak tipu apabila pada waktu pemain

melakukan gerakan pura-pura tapi oleh lawan dianggap itu sebagai

gerakan sebenarnya sehingga lawan akan mengikuti gerakan pura-pura.

·ª ¯¬® ± °®¸­¹ ­º» ¬p­®b³´­

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17-41), kemampuan dasar

keterampilan sepakbola meliputi: a. Menendang bola (kicking/passing),

b. Menghentikan bola (stoping), c. Menggiring bola (dribbling), d. Menyundul bola (heading), e. merampas bola(tackling), f. Lemparan ke dalam (throw-in), g. Menjaga gawang (goal keeping). Tujuh kemampuan dasar keterampilan sepakbola dapat dijelaskan sebagai

berikut:

¼½ ¾¬ ±¬ ±d­ ± ¿

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17), menendang bola merupakan

(30)

bermain secara efisien. Tujuan menendang bola adalah untuk

mengumpan(passing), menembak ke gawang (shooting at the goal),

dan menyapu untuk menggagalkan serangan lawan(sweeping).

Dilihat dari perkenaan bagian kaki ke bola, menendang

dibedakan menjadi beberapa macam, yaitu menendang dengan kaki

bagian dalam (inside), kaki bagian luar (outside), punggung kaki

(instep)dan punggung kaki bagian dalam(inside of the instep).

a) Menendang dengan kaki bagian dalam

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 17-18), pada umumnya

teknik menendang dengan kaki bagian dalam digunakan untuk

mengumpan jarak pendek (short passing). Analisis gerak menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Badan menghadap ke sasaran di belakang bola

(2) Kaki tumpu berada di samping bola ± 15 cm, ujung jari kaki

menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.

(3) Kaki tending ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan

sehingga mengenai bola.

(4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada mata kaki dan tepat

ditengah bola.

(5) Pergelangan kaki ditegangkan pada saat menendang bola.

(6) Gerak lanjut kaki tendang diangkat menghadap sasaran.

(7) Pandangan ditujukan ke bola dan mengikuti arah jalannya

(31)

(8) Kedua lengan terbuka di samping lengan.

(9) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 2. Menendang Dengan Kaki Bagian Dalam (Sucipto, dkk. 2000: 18)

b) Menendang kaki dengan bagian luar

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 19), pada umumnya teknik

menendang dengan kaki bagian luar digunakan untuk

mengumpan jarak pendek (sort passing). Analisis gerak menendang dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan di belakang bola, kaki tumpu di samping

belakang bola ± 25 cm, ujung kaki menghadap ke sasaran dan

lutut sedikit ditekuk.

(2) Kaki tending berada di belakang bola, dengan ujung kaki

menghadap ke dalam.

(3) Kaki tending ditarik ke belakang dan ayunkan ke depan

sehingga mengenai bola.

(4) Perkenaan kaki pada bola tepat pada punggung kaki bagian

(32)

(5) Gerakan lanjut kaki tending diangkat serong ± 45º

menghadap sasaran.

(6) Pandangan ke bola dan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

(7) Kedua lengan terbuka menjaga keseimbangan di samping

badan.

(8) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 3. Menendang Dengan Kaki Bagian Luar (Sucipto, dkk. 2000: 19)

c) Menendang dengan punggung kaki

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 20), pada umumnya

menendang dengan punggung kaki digunakan untuk menembak ke

gawang(shooting at the goal). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

(1) Badan di belakang bola sedikit condong ke depan, kaki

tumpu di letakan di samping bola dengan ujung kaki

menghadap sasaran, lutut sedikit ditekuk.

(2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan punggung kaki

(33)

(3) Kaki tendang tarik ke belakang dan ayunkan ke depan

sehingga mengenai bola.

(4) Perkenaan kaki tepat pada punggung kaki penuh dan tepat

pada tengah-tengah bola.

(5) Gerak lanjut kaki tendang diarahkan dan diangkat ke arah

sasaran.

(6) Pandangan mengikuti bola dan ke sasaran,ntuk lebih lanjut lihat

gambara di bawah ini:

Gambar 4. Menendang Dengan Punggung Kaki (Sucipto, dkk. 2000: 20)

d) Menendang dengan punggung kaki bagian dalam

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 21), pada umumnya

menendang dengan punggung kaki bagian dalam digunakan

untuk mengumpan jarak jauh (long passing). Analisis gerak menendang dengan punggung kaki bagian dalam adalah sebagai

berikut:

(1) Posisi badan berada di belakang bola, sedikit serong ± 40º

dari garis lurus bola. Kaki tumpu diletakan di samping

(34)

(2) Kaki tendang berada di belakang bola dengan ujung kaki

serong ± 40º ke arah luar. Kaki tending tarik ke belakang dan

ayunkan ke depan sehingga mengenai bola. Perkenaan kaki

pada bola tepat dipunggung kaki bagian dalam dan tepat pada

tengah bawah bola dan pada saat kaki mengenai bola,

pergelangan kaki ditegangkan.

(3) Gerak lanjut kaki tending diangkat dan diarahkan ke depan.

(4) Pandangan mengikuti jalannya bola ke sasaran.

(5) Lengan dibuka berada di samping badan sebagai

keseimbangan.

(6) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 5. Menendang dengan Punggung Kaki Bagian Dalam (Sucipto dkk, 2000: 21)

ÀÁ ÂÃÄ Å Æ ÃÄtÇ È ÉÄ bÊË É

Menghentikan bola merupakan salah satu teknik dasar dalam

permainan sepakbola yang penggunaannya bersamaan dengan teknik

menendang bola. Tujuannya menghentikan bola untuk mengontrol

bola. Dilihat dari perkenaan bagian badan yang pada umumnya

(35)

Bagian kaki yang biasa digunakan untuk menghentikan bola adalah

kaki bagian dalam, kaki bagian luar, punggung kaki, dan telapak

kaki.

a) Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam

Menghentikan bola dengan kaki bagian dalam pada

umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya

menggelinding, bola pantul ke tanah, dan bola di udara sampai

setinggi paha. Menurut Muhajir, (2007: 5), analisis gerak

menendang dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan segaris dengan datangnya bola. (2) Kaki tumpu

mengarah pada bola dengan lutut sedikit ditekuk. (3) Kaki

penghenti diangkat sedikit dengan permukaan bagian dalam kaki

dijulurkan ke depan segaris dengan datangnya bola. (4) Bola

menyentuh kaki persisi dibagian dalam/mata kaki. (5) Kaki

penghenti mengikuti arah bola. (6) Kaki penghenti bersama bola

berhenti dibawah badan. (7) Pandangan mengikuti jalannya bola

sampai bola berhenti. (8) Kedua lengan di buka disamping badan

menjaga keseimbangan.

b) Menghentikan bola dengan kaki bagian luar

Menghentikan bola dengan kaki bagian luar pada

umumnya digunakan untuk menghentikan bola yang datangnya

(36)

setinggi paha. Menurut Muhajir, (2007: 5), analisis gerak

menghentikan bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

(1) posisi badan menghadap kedatangnya bola. (2) kaki tumpu

berada di samping kurang lebih 30cm dari garis datangnya bola

dengan lutut sedikit ditekuk. (3) kaki penghenti diangkat sedikit

dengan permukaan kaki bagian luar dijulurkan ke depan

menjemput datangnya bola. (4) bola menyentuh kaki persis

dipermukaan kaki bagian luar. (5) Kaki penghenti mengikuti arah

bola. (6) Kaki penghenti bersama bola berhenti dibawah badan.

(7) Pandangan mengikuti jalannya bola sampai bola berhenti. (8)

Kedua lengan di buka di samping badan menjaga keseimbangan.

c) Menghentikan bola dengan punggung kaki.

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan

bola dengan punggung kaki adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan menghadap datangnya bola. (2) Kaki tumpu

berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk.

(3) Kaki penghenti diangkat sedikit dan dijulurkan sedikit kedepan

menjemput datangnya bola. (4) Bola menyentuh kaki persis di

punggung kaki.

d) Menghentikan bola dengan telapak kaki.

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan

(37)

(1) Posisi badan lurus dengan arah datangnya bola. (2) Kaki

tumpu berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit

ditekuk. (3) Kaki penghenti diangkat sedikit dengan telapak kaki

dijulurkan menghadap kesasaran. (4) Pada saat bola masuk ke

kaki, ujung kaki diturunkan sehingga bola berhenti di depan badan.

e) Menghentikan bola dengan paha.

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan bola

dengan paha adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan menghadap datangnya bola. (2) Kaki tumpu

berada pada garis datangnya bola dengan lutut sedikit ditekuk.

(3) Paha diangkat tegak lurus dengan badan ditekuk tegak lurus

dengan paha. (4) Bola mengenai paha tepat pada tengah-tengah

paha antara lutut dan pangkal paha.

f) Menghentikan bola dengan dada

Menurut Muhajir, (2007: 6), analisis gerak menghentikan bola

dengan dada adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan menghadap datangnya bola. (2) Kedua kaki

dibuka selebar bahu dengan kedua lutut sedikit ditekuk. (3) Dada

sedikit dibusungkan kedepan menghadap arah datangnya bola. (4)

(38)

Menahan bola

meneruskan bola dengan mempergunakan dahi yaitu daerah kepala di

atas kening di bawah rambut”. Ini sesuai dengan yang dikatakan oleh

Sucipto, dkk. (2000:32), “bahwa menyundul adalah memainkan bola

dengan kepala”.

Prinsip-prinsip teknik menyundul bola (Sukatamsi, 2001: 31):

a) Lari menjemput arah datangnya bola, pandangan mata tertuju

(39)

b) Otot-otot leher dikuatkan, dikeraskan dan difleksasi dagu ditarik

merapat pada leher,

c) Untuk menyundul bola digunakan dahi yaitu daerah kepala di atas

kedua kening dibawah rambut kepala,

d) badan ditarik ke belakang melengkung pada daerah pinggang,

kemudian dengan gerakan seluruh tubuh yaitu kekuatan otot

perut, kekuatan dorongan panggul dan kekuatan kedua lutut kaki

bengkok diluruskan, badan diayunkan dan dihentakkan ke depan

sehingga dahi dapat mengenai bola,

e) Pada waktu menyundul bola mata tetap terbuka dan tidak boleh

dipejamkan, dan selalu mengikuti arah datangnya bola dan

mengikuti kemana bola diarahkan dan selanjutnya diikuti dengan

gerak lanjutan untuk segera lari mencari posisi.

Macam-macam teknik menyundul bola:

a) Menyundul bola sambil berdiri.

Pada umumnya dilakukan saat datangnya bola maksimal

setinggi kepala. Analisis menyundul bola sambil berdiri adalah

sebagai berikut (Sucipto, dkk. 2000: 32):

(1) Posisi badan tegak, kedua kaki dibuka selebar bahu atau

salah satu kaki maju ke depan dan menghadap sasaran. Kedua

lutut sedikit ditekuk. (2) Lentingkan badan ke belakang, pandangan

(40)

Dan kedua lutut diluruskan, badan dilecutkan kedepan sehingga

dahi mengenai bola. (5) Seluruh berat badan diikutsertakan ke

depan, sehingga berat badan beradu di depan dan menghadap ke

sasaran. (6) Salah satu kaki maju ke depan sebagai gerak lanjutan.

b) Menyundul bola sambil meloncat.

Pada umumnya dilakukan ketika datangnya bola di luar

jangkauan,baik secara vertikal maupun horizontal. Analisis

menyundul bola sambil meloncat adalah sebagai berikut (Sucipto,

dkk. 2000: 33):

(1) Meloncat sesuai dengan datangnya bola. (2) Pada saat mencapai

titik tertinggi, badan dilentingkan, otot-otot leher dikontraksikan,

pandangan ke sasaran dan dagu merapat dengan leher. (3) Dengan

gerak bersamaan otototot perut, dorongan panggul dan dorongan

badan ke depan sehingga dahi mengenai bola. (4) Badan

dicondongkan ke depan dan mendarat dengan kedua kaki secara

eksplosif.

(41)

ÕÖ ×ØÙ ÚÚ ÛÛÙ Úr ÜÝÞ ß

Pada dasarnya menggiring bola adalah menendang

terputus-putus atau pelan-pelan, menggiring bola bertujuan antara lain untuk

mendekati jarak ke sasaran, melewati lawan, dan menghambat

permainan. Pemain dapat terkenal oleh karena memiliki kemampuan

menggiring bola yang baik.

a) Menggiring Bola dengan kaki Bagian Dalam

Pada umumnya menggiring bola dengan kaki bagian dalam

digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. Analisis menggiring

bola dengan kaki bagian dalam adalah sebagai berikut:

(1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang bola.

(2) Kaki yang digunakan untuk menggiring bola tidak ditarik

kebelakang hanya diayunkan ke depan. (3) Diupayakan setiap

melangkah, secara teratur bola disentuh/didorong bergulir ke depan.

(4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan kaki dengan demikian

bola tetap dikuasai. (5) Pada waktu menggiring bola kedua lutut

sedikit ditekuk untuk mempermudah penguasaan bola. (6) Pada saat

kaki menyentuh bola, pandangan ke arah bola dan selanjutnya

melihat situasi lapangan. (7) Kedua lengan menjaga keseimbangan di

(42)

Gambar 8. Menggiring Bola dengan kaki bagian dalam (Sucipto, dkk. 2000: 29)

b) Menggiring bola dengan kaki bagian luar

Menggiring bola dengan kaki bagian luar pada umumnya

digunakan untuk melewati/mengecoh lawan. Analisis menggiring

bola dengan kaki bagian luar adalah sebagai berikut:

(1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang

dengan punggung kaki bagian luar. (2) Kaki yang digunakan

menggiring bola hanya menyentuh/mendorong bola bergulir ke

depan. (3) Tiap melangkah secara teratur kaki menyentuh bola. (4)

Bola selalu dekat dengan kaki agar bola tetap dikuasai. (5) Kedua

lutut sedikit ditekuk agar bola tetap dikuasai. (6) Pada saat kaki

menyentuh bola pandangan ke arah bola, dan lihat situasi. (7) Kedua

lengan menjaga keseimbangan di samping badan.

(43)

c) Menggirng Bola dengan Punggung Kaki

Menggiring bola dengan punggung kaki pada umumnya

digunakan untuk mendekati jarak dan paling cepat dibandingkan

dengan bagian kaki lainnya. Analisis menggiring bola dengan

punggung kaki adalah sebagai berikut:

(1) Posisi kaki menggiring bola sama dengan posisi menendang

dengan punggung kaki. (2) Kaki yang digunakan menggiring bola

hanya menyentuh/ mendorong bola tanpa terlebih dahulu ditarik

kebelakang dan diayun ke depan. (3) Tiap melangkah secara teratur

kaki menyentuh bola. (4) Bola bergulir harus selalu dekat dengan

kaki dengan demikian bola tetap dikuasai. (5) Kedua lutut sedikit

ditekuk agar mudah menguasai bola. (6) Pandangan melihat bola

pada saat kaki menyentuh, kemudian lihat situasi dan kedua lengan

menjaga keseimbangan di samping badan.

Gambar 10. Menggiring bola dengan punggung kaki (Sucipto, dkk. 2000: 31)

àá âãä år päæ ç âãrãbut èoé ä

Menurut Sucipto, dkk. (2000:34), “Merampas bola adalah

(44)

a) Merampas bola sambil berdiri pada umumnya dilakukan jika

bola masih dalam jangkauan kaki. Merampas bola sambil berdiri

dapat dilakukan dari arah samping dan arah depan. Analisis teknik

merampas bola sambil berdiri adalah sebagai berikut:

(1) Menempatkan diri sedekat mungkin dengan lawan yang

sedang menguasai bola. (2) Memperhatikan kaki dan gerak lawan.

(3) Letakkan kaki tumpu di samping depan kaki lawan yang

menguasai bola dan kaki tumpu ditekuk agian lututnya sedikit. (4)

Kaki yang digunakan untuk merampas bola diangkat sedikit ke

belakang, kemudian ayunkan kedepan dan kenakan

ketengah-tengah bola. (5) Dengan kaki bagian dalam/luar dan dengan

menguatkan otot-otot kaki menahan bola dengan tekanan yang kuat.

(6) Apabila lawan berdiri dengan kaki rapat, maka cepat-cepat kaki

yang merampas bola menekan dan menarik bola sehingga bola

bergulir di alas kaki lawan kemudian bola dikuasai.

Gambar 11. Merampas bola sambil berdiri (Sucipto, dkk. 2000: 35)

b) Merampas bola sambil meluncur pada umumnya dilakukan jika

(45)

dilakukan dari arah samping dan arah depan. Analisis teknik

merampas bola sambil meluncur adalah sebagai berikut:

(1) Lari mendekati bola yang dikuasai lawan sehingga

memungkinkan untuk meluncur ke arah bola. (2) Padalangkah

terakhir kaki tumpu, lutut dibengkokkan dan titik berat badan

direndahkan. (3) Kaki yang lain meluncur ke arah bola dengan kaki

bagian dalam atau telopak kaki bola didorong kelusir penguasaan

lawan. (4) Dengan dibantuan tangan, badan direbahkan.

Gambar 12. Teknik Merampas Bola (Muhajir. 2007: 28)

êë ìíîpïðïñòí dïó ï îôtõrow ö÷ñ ë

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 36) "Lemparan ke dalam

merupakan satu-satunya teknik dalam permainan sepakbola yang

dimainkan dengan lengan dari luar lapangan permainan". Lemparan

ke dalam dapat dilakukan dengan atau tanpa awalan.

a) Lemparan ke dalam tanpa awalan

Lemparan ke dalam tanpa awalan dapat dilakukan manakala

(46)

(1) Posisi badan tegak, posisi kaki kangkang atau salah satu kaki ke

depan dan lutut sedikit ditekuk. (2) Bola dipegang di atas kepala

dengan jari-jari tangan dibuka seluas-luasnya, sehingga ujung jari

telunjuk kiri dan kanan, ujung ibu jari kiri dan kanan bertemu di

belakang bola. (3) Bola ditarik ke belakang kepala sambil

melentingkan badan. (4) Waktu melemparkan bola kuatkan

otot-otot perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan ke depan

dan dibantu dengan kedua lutut diluruskan serta badan dilecutkan

ke depan. (5) Gerak lanjutan kedua kaki berdiri di atas ujung-ujung

jari kaki dan dilanjutkan dengan gerakan lari atau berjalan ke

depan. (6) Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini.

Gambar 13. Teknik Lemparan ke Dalam tanpa Awalan (Sucipto, dkk. 2000: 37)

b) Lemparan ke dalam dengan awalan

Lemparan ke dalam dengan awalan dapat dilakukan manakala

sasaran jaraknya jauh. Analisis teknik lemparan ke dalam dengan

awalan adalah sebagai berikut:

(1) Posisi badan tegak menghadap sasaran, bola dipegang di depan

(47)

jari telunjuk kiri dan kanan, ujung ibu jari kiri dan kanan bertemu

di belakang bola. (2) Lari atau jalan untuk mendapatkan

momentum, sebelum batas lemparan tarik bola ke belakang kepala,

badan dilentingkan. (3) Waktu melemparkan bola kuatkan otot-otot

perut, panggul, bahu, dan kedua tangan diayunkan ke depan dan

dibantu dengan kedua lutut diluruskan dan badan dilecutkan ke

depan. (4) Gerak lanjutan kedua kaki berdiri di atas ujung-ujung

jari kaki dan dilanjutkan gerakan lari atau berjalan ke depan. (5)

Untuk lebih jelasnya, lihat gambar di bawah ini.

Gambar 14.Teknik Lemparan ke Dalam dengan Awalan (Sucipto, dkk. 2000: 38)

øù úûü ýr tþpu dûÿ üÿ bü (Feinting)

Gerak tipu dilakukan oleh seorang yang menguasai bola dengan

tujuan untuk melewati lawan, sehingga mampu melakukan operan bola

ke teman dengan baik ataupun mencetak gol ke gawang lawan. Perlu

diperhatikan bahwa di dalam melakukan gerak tipu, gerakan permulaan

bertujuan untuk mengganggu atau menghilangkan keseimbangan lawan,

(48)

keseimbangan badan sendiri (Sukatamsi 2001:187-188). cara

melakukan Gerak tipu adalah sebagai berikut :

a) gerak tipu dilakukan saat menguasai bola dan dihadang oleh pemain

bertahan. b) Dapat dilakukan dengan menggerakkan tubuh, kaki, atau

bola secepat mungkin ke arah yang berlawanan atau ke samping

lawan.c) Untuk itu gerakan tubuh juga dapat digunakan untuk

mengelabuhi lawan.d) Gerakan kedua kaki harus cepat bergerak dengan

memindahkan tumpuan kaki. e) memainkan bola dengan cepat

seringkali digunakan untuk membawa lawan salah arah sehingga tidak

mampu merebut bola yang sedang dalam penguasaan. f) Pandangan

mata yang terbuka dan selalu awas diperlukan saat akan melakukan

gerak tipu ini. g) Menjaga stabilitas tubuh dalam keadaan rileks.h)

Setelah berhasil melewati lawan bergerak cepat meninggalkan lawan

dengan bola dalam penguasaan.

(49)

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 38), menjaga gawang

merupakan pertahanan yang paling akhir dalam permainan

sepakbola. Teknik menjaga gawang meliputi: menangkap bola,

melempar bola, menendang bola. Menangkap bola dapat dibedakan

berdasarkan arah datangnya bola, ada yang datangnya bola masih

dalam jangkauan penjaga gawang (tidak meloncat) dan ada yang

diluar jangkauan penjaga gawang (harus dengan meloncat).

Melempar bola dapat dibedakan berdasarkan jauh dekatnya sasaran.

Menendang bola dapat dibedakan menjadi dua, yaitu tendangan

volley dan half-volley.

a) Menagkap bola sambil berdiri

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 38), mengkap bola sambil

berdiri dilakukan manakala datangnya bola masih dalam

jangkauan penjaga gawang dalam posisi berdiri, baik dari arah

vertikal maupun horisontal. Analisis teknik menangkap bola

sambil berdiri adalah sebagai berikut:

(1) Berdiri tegak, kaki dibuka selebar bahu dan berat badan

berada pada ujung-ujung kaki.

(2) Badan membungkuk sebatas pinggang dan kedua lutut sedikit

(50)

(3) Kedua tangan menggantung di depan dada dengan telapak

tangan menghadap ke datangnya bola dan jari-jari tangan

rileks.

(4) Jika bola datangnya bergulir di atas tanah, maka badan

direndahkan dengan berlutut atau membungkukkan badan

sehingga tangan ke bawah.

(5) Telapak tangan ditengadahkan ke bola dan tinggi rendahnya

gerakan badan disesuaikan dengan datangnya bola.

(6) Setelah bola masuk ke telapak tangan, segera tarik dan

dipeluk di depan dada untuk dilindungi.

(7) Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini:

Gambar 16. Menangkap Bola Sambil Berdiri (Sucipto, dkk. 2000: 39)

b) Menangkap bola sambil meloncat

Menurut Sucipto, dkk. (2000: 40), menangkap bola sambil

meloncat dapat dilakukan manakal datangnya bola diluar

(51)

vertikal maupun horisontal. Analisis teknik menangkap bola

sambil meloncat adalah sebagai berikut:

(1) Tangkapan bola diawali dengan loncatan sambil menjulurkan

lengan dengan telapak tangan menghadap bola menyerupai

mangkuk.(2) Loncat dapat dilakukan ke arah kiri, kanan, depan dan

ke atas sesuai dengan arah bola.(3) Setelah bola masuk telapak

tangan, segera tarik dan dipeluk ke dada.(4) Untuk bola atas

mendarat dengan kedua kaki secara eksplosif dan untuk bola-bola ke

samping, ke depan menjatuhkan diri dengan punggung dan pinggul

terlebih dahulu mengenai tanah serta kedua lutut ditekuk untuk

membantu melindungi bola.(5) Untuk bola-bola yang datangnya dari

lauar jangkauan kedua lengan, tetapi masih dalam jangkauan satu

lengan, bola ditinju atau ditif untuk disalurkan keluar bidang

gawang.(6) Mengeluarkan bola dari bidang gawang dilakukan

dengan pangkal telapak tangan atau bisa juga dengan kepalan

(52)

tor tor p u tr p

! "r#p b$

Setiap manusia pada umumnya dibekali kemampuan dasar

berupa kemampuan gerak dasar dalam kehidupan sehari-hari

kemampuan gerak sangat dibutuhkan baik untuk menyelesaikan

pekerjaan yang dilakukan secara individu maupun kelompok. Untuk

lebih menunjang setiap pekerjaan yang mempunyai karakteristik

yang rumit kemampuan gerak harus di tingkatkan.

Menurut Rusli Lutan (1988: 95) keterampilan adalah sebagai

satu perbuatan atau tugas dan lainnya sebagai sebuah indikator dan

tingkat kemahiran. Dengan demikian, keterampilan adalah suatu

perbuatan atau tindakan yang memerlukan aktivitas gerak yang harus

dipelajari sebagain sebuah indicator tingkat kemahiran untuk

mencapai tujuan yang efektif dan efisien. Bila keterampilan yang ada

pada anak tersebut diasah maka akan menjadikan anak tersebut

menjadi terampil dalam menjalaninya.

Begitu juga dalam sepakbola, keterampilan dasar akan

sangat berpengaruh terhadap kualitas permainan baik secara

individu maupun kelompok. Dalam permainan sepakbola keterampilan

dasar juga sangat penting. Seorang pemain sepakbola harus memiliki

keterampilan dasar yang baik. Baik buruknya kemampuan dasar

sepakbola seseorang dapat dilihat dari teknik-teknik dasar sepakbola

(53)

Adapun Faktor-faktor yang mempengaruhi keterampilan

sepakbola menurut Mohammad Sajoto dalam Fathan Nurcahyo, (2011:

3-8) antara lain:

a.Latihan

Keberhasilan atau prestasi akan dapat diraih apabila latihan

dilakukan secara rutin, terprogram dan sesuai dengan prinsip-prinsip

latihan. Jenis latihan yang sangat penting adalah latihan teknik,

taktik, mental dan kematangan bertanding dalam pencapaian

prestasi. Dengan mengetahui jenis-jenis latihan tersebut, pelatih dapat

merancang program latihan sesuai target yang akan dicapai.

b.Keluarga

Khususnya dukungan dari orangtua, adanya sikap orangtua

yang over protective (perlindungan yang berlebihan/terlalu mengekang aktivitas anak) terhadap anaknya ketika berkreativitas.

c.Pelatih

Metode melatih dan progam latihan yang diberikan oleh

pelatih akan berpengaruh terhadap kondisi fisik yang dimiliki setiap

pemain, dan hendaknya pelatih juga harus memperhitungkan

setiap kemampuan pemain yang dia miliki.

d.Pemain

Pemain adalah kunci dari segala rangkaian yang ada dalam

(54)

menjaga dan meningkatkan fisik serta teknik yang dimilikinya

dengan menambah porsi latihan di luar jadwal latihan dan mengatur

gaya hidup serta pola makan yang bergizi.

Keterampilan dasar seharusnya dapat perhatian pada tingkat

awal, dan pengajaran berlangsung berkesinambungan. Istilah

keterampilan dapat dinyatakan untuk menggambarkan tingkat

keahlian seseorang dalam melaksanakan tugas.

Menurut Anum Ma’mun dan Yudha M. Saputra (2000: 57)

keterampilan gerak adalah kemampuan untuk melakukan gerak

yang efektif dan efisien. Keterampilan gerak merupakan

perwujudan dari kualitas koordinasi dan kontrol tubuh dalam

melakukan gerakan berulang-ulang dengan kesadaran fikir akan

benar tidaknya gerakan yang dilakukan.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa

keterampilan dasar adalah kemampuan yang menunjukan tingkat

kemahiran yang dimiliki seseorang dalam bermain sepakbola dan

keberhasilan yang konsisten untuk mencapai suatu tujuan yang

efektif dan efisien serta dapat dilakukan dengan baik tanpa

menyusahkan diri sendiri dan tidak membuang-buang energi dalam

tubuh yang ada. Karena semua tindakan yang dilakukan sudah

dikuasai dengan sangat baik. Teknik ini akan sangat bermanfaat untuk

pemain sepakbola apabila dikuasai dengan baik. Teknik dasar

(55)

C. Android

Androidmerupakan sistem operasi yang paling berkembang dalam dunia saat ini. Perkembangan android tidak terlepas dari berkembangnya pasar

handphone dan tablet. Hal ini mengangkat pamor dari sistem operasi android. Pada tahun 2003 Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris white

bekerja sama membuat sitem operasi untuk perangkat mobile. Andi rubin berhasil membuat sistem operasi yang dijalankan pada sebuah handphoneyang dikenal dengan sidekick. Kemudian andy rubin membawakan kuliah yang dihadiri oleh Larry Tage dan Sergei Brin yang merupakan pendiri google. Kedua orang ini tertarik dengan materi yang dibawakannya. Dan pada bulan

Juli 2005 perusahaan yang didirikan oleh Rubin dibeli oleh google. Di tangan

google perjalanan android di mulai, dimana pada tahun 2007 google

mendaftarkan paten di bidang telepon seluler. Kemudian google

mengembangkan sistem operasi yang akan digunakan untuk ponsel. Ponsel

pertama yang menggunakan sistem operasi dari google berasal dari HTC

dengan seriHTC DreamatauT-Mobile G1yang diluncurkan pada tahun 2008. Menurut Teguh Arifianto (2011: 1) android merupakan perangkat bergerak pada sistem operasi untuk telepon seluler yang berbasis Linux.

Android menyediakan platform yang terbuka bagi para pengembang untuk menciptakan aplikasinya. Awalnya, Google Inc. Membeli Android Inc, yang merupakan pendatang baru yang membuat peranti lunak untuk

(56)

lunak, dan telekomunikasi, termasuk Google, HTC , Intel, Motorola, Qualcomm, T-Mobile,danNvidia.

GooglemerilisAndroidsecaraopen sourceadalah untuk penetrasi pasar produk berbasis Android dan mempermudah pengguna dalam mengakses layanan Google dan Android yang digunakan sebagai media baru penayangan iklan yang dapat menambah pendapatan Google, yang sebagian pendapatan tersebut untuk pengembangan OS dan aplikasi Android. Model periklanan dalam Android menggunakan AdMob (Advertising Mobile) yang ditayangkan lebih interaktif di dalam suatu aplikasi. Android tidak hanya dalam lingkup sistem operasi, tetapi juga pada level pengembangan aplikasi menggunakan

SDK Android. Keuntungan utama menggunakan Android yaitu Android

menawarkan pendekatan terpadu untuk pengembangan aplikasi sehingga

pengembang hanya perlu mengembangkan aplikasi untuk Androiddan aplikasi tersebut dapat berjalan pada perangkat yang berbeda, asalkan perangkat yang

didukung menggunakan Android.

Banyak vendor atau perusahaansmartphonedi dunia yang memproduksi

Android. Hal ini karena Android itu adalah sistem operasi yang open source

sehingga bebas didistribusikan dan dipakai oleh vendor manapun. Android

sebagaiplatformmasa depan karena:

1. Lengkap (Complete Platform): Para desainer dapat melakukann pendekatan yang komprehensif pada saat mengembangkan platform Android. Android

(57)

membangun software dan memungkinkan untuk peluang pengembangan aplikasi;

2. Terbuka, (Open Source Platform): Platform Android disediakan melalui lisensi open source. Pengembang dapat dengan bebas untuk

mengembangkan aplikasiAndroidsendiri menggunakanLinux Kernel2.6; 3. Free, artinyaAndroid adalahplatform yang bebas untuk develop. Tidak ada

lisensi atau biaya royalti untuk dikembangkan padaplatform Android. Tidak ada biaya keanggotaan diperlukan. Tidak diperlukan biaya pengujian. Tidak

ada kontrak yang diperlukan. Android dapat didistribusikan dan diperdagangkan dalam bentuk apapun.

%&'()( *t+r,st, *-. ( */0, (11 21 34( 5u.

Usia dini merupakan individu yang berbeda, unik, dan memiliki

karakteristik tersendiri sesuai dengan tahapan usianya. Masa usia dini dalam

cabang olah raga sepakbola adalah umur 11–12 tahun. Hal ini merupakan masa

pembinaan dimana stimulus seluruh aspek perkembangan berperan penting

pada masa pertumbuhan ini. Karena masa usia dini merupakan masa yang

penting perlu mendapat penanganan sebaik mungkin.

Pada usia anak-anak merupakan periode pertumbuhan dan

perkembangan yang cepat terutama sistem saraf dan pertumbuhan otot.

Menurut Piaget dalam C. Asri Budiningsih (2003:19) mengatakan bahwa

perkembangan kognitif merupakan suatu proses genetik. Artinya proses yang

(58)

makin bertambahnya umur seseorang, maka makin komplekslah susunan sel

syarafnya dan makin meningkat pula kemampuannya.

Proses belajar yang dialami seorang anak pada tahap sensori motor tentu

akan berbeda dengan proses belajar yang dialami oleh seorang anak pada tahap

preoperasional, dan akan berbeda pula dengan mereka yang sudah berada pada

tahap operasional konkrit. Secara umum, semakin tinggi tahap perkembangan

kognitif seseorang akan semakin teratur dan semakin abstrak cara berpikirnya.

Pelatih seharusnya memahami tahap-tahap perkembangan kognitif para

siswanya agar dalam merancang dan melaksanakan proses latihan sesuai

dengan tahap-tahap tersebut.

Pemain muda yang berbakat pada kelompok umur ini, membutuhkan

suatu klub sepakbola untuk menjadi anggota atau suatu diklat untuk

meningkatkan skill individunya dan memperkenalkan padanya permainan

sepakbola yang kompetitif. Pada umur antara 6-12 skill sepakbola yang benar

dipelajari sambil bermain sepakbola/ bertanding/ game akan dibarengi dengan

program metode dan rencana pendidikan sepakbola yang bertanggung jawab

bentuk latihan yang disederhanakan dan kompetisi dijalankan sebagai alat

untuk mengembangkan skill teknik dan pengertian dasar teknik. Prioritas harus

diberikan kepada usaha-usaha yang langsung mendidik anak-anak serta

merangsang skill dan kepribadian anak-anak setiap hari.

6789: 9; <t<=:>=: ?@ 9;9A= :

1. Skripsi oleh Cinthya Indrastyawati jurusan pendidikan biologi FMIPA UNY

(59)

Materi Sistem Indera untuk meningkatkan Motivasi hasil belajar siswa kelas

XI SMA N 2 Bantul”. Hasil penelitian ini berupa aplikasi yang dapat

dijadikan media pembelajaran untuk sistem indera oleh siswa SMA kelas XI

yang menggunakan smartphone android sebagai penunjang pembelajaran di

kelas.

2. Skripsi oleh Adib Febrianta jurusan pendidikan kepelatihan olahraga FIK

UNY dengan judul “Penyusunan Video Tutorial Teknik Dasar Sepakbola

Untuk Usia Dini”. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Penyusunan Video

Tutorial Teknik Dasar Sepakbola Untuk Usia Dini, layak digunakan sebagai

penunjang pemahaman siswa terhadap teknik-teknik dasar dalam cabang

(60)

Pada usia 11-12 tahun ini anak harus sering diberikan pemahaman dan

juga pelatihan mengenai teknik-teknik dasar dalam sepak bola. Teknik dasar

merupakan pondasi yang sangat baik untuk seorang pemain sepakbola dalam

mengembangkan bakatnya untuk menjadi pemain yang hebat. Dalam sebuah

pembinaan anak tentu sudah diajarkan atau dilatih teknik-teknik dasar

sepakbola, tetapi alangkah baiknya jika anak mempunyai media yang dapat

digunakan sebagai pedoman untuk berlatih secara mandiri untuk

meningkatkan pemahaman dan pengetahuannya. Ketika anak sudah

memahami bagaimana cara melakukannya, anak tersebut dapat berlatih secara

mandiri.

Salah satu media yang dapat digunakan oleh siswa sebagai pedoman

belajar dan berlatih adalah media pembelajaran berbasis android. Media ini terdapat beberapa menu diantaranya: menu profil, materi, kuis, dan games.

Dari semua menu tersebut terdapat materi berupa tulisan dan gambar, tutorial

video, dan soal-soal latihan. Harapannya dengan adanya media ini dapat

membuat siswa tertarik untuk selalu belajar teknik dasar sepakbola. Sehingga

pemahaman siswa meningkat dan dapat berlatih secara mandiri untuk

(61)

OP OQ QQ

RSTU V SWSXSYQTQPX

P.RZt[\ ZW ZnZ] ^t^_`

a bc bd ef egc ec e h bc ijc gkgc l bc bdefe gc mbc igc h bfnmb o pqpro st ru v

vpwpx yz{ pu| } Research and development gmgd g~ h bf nmb lbc bdef egc gci

meijc gk gc jc f jk h bci ~g€ edkgc l nmjk f b f bc fj meijc gk gc lbc bd e fegc gci

‚ b€ eƒgf gcgde€ e€ kb‚jfj~gc mgc jc f jk hbc ij„ e k bbƒbkf eƒgc lnmjk f b € b‚ jf

€jl gg m gl gf ‚bƒjci€e me h g€ g gk gf d jg€… h gkg mel bd jk gc l bcbd e fe gc jc fj k

hbc ij„ ekb bƒbkfe ƒgcl nm jkf b€ b‚ j f († j ienc n…‡014: 297).

a bcbdefe gc ec e ‚ bfj„ jgc jc f jk hbc ibh‚ gcik gc lnmjk gld ek g€ e android

fbc fgc i h gfbe fbkc e k mg€ g € blgk‚ nd g jc fjk gc gk j€ eg mec e gci mgl gf

meijc gk gc € b‚gige € jh ‚ b ‚bdg„ g mgc gd gf ‚gcf j mgd gh l bhg~gh gc hgfbe

€bˆgg hgc mee gci € jm g~ fb‰gdemg€ e mgc mec g fgkgc d g g k jcfjk me ijcg kgc

€b‚ g igehbme glbh ‚ bd g„ g gcnd b~g~d e‚ e mgcicg. O.VZŠ ^n^‹ ^UpZr_‹^on_]

Œc fj k hbci~ec mge kbh jc ikec gc h bdjg€cg l bc gƒ€e gc f b~gmgl

l bh g€ gd g~ gc mgd gh l bc bd ef egc ec e, h gkg l bdj me€ ghl ge kgc mbƒec e€ e nl bg€ enc gdgcimeijcg kgcm gdghl bcbd ef egcl bc ibh‚gcigcec e:

1. RZ\ ^_pZŽ Z]_ _ _`

‘bme g lbh‚ bd g„ggc gm gdg~ € bigdg € b€ jgf j g c i m gl gf me ijc gkgc

€ b‚gige lbgc f gg e€ e gf gj hgfbe. ‘bmeg lbh‚ bdg„ ggc gci m ekbh‚ gcik gc mgd gh l bc bd e fegc ec e gm gdg~ h bme g lbh‚ bdg„ ggc fbkc e k mg€ g € bl gk‚ nd g

(62)

Referensi

Dokumen terkait

Merupakan 2 komputer atau lebih yang saling berhubungan membentuk jaringan komputer hingga meliputi jutaan komputer di dunia (internasional), yang saling

Pada hari ini, Rabu Tanggal Dua Puluh Sembilan Bulan Oktober Tahun Dua Ribu Empat Belas, dengan ini Pokja Pengadaan Barang / Jasa ULP Dinas Pertanian Tanaman Pangan

Akan,tetapi terlepas dari semua alasan di atas,remaja menyalah gunakan narkoba,karena kepadanya ditawarkan oleh seseorang atau kelompok teman sebaya,agar mau

Program SAME ini mempunyai nilai tambah lebih dibanding PAR, juga dimaksudkan memfasilitasi dosen untuk mengembangkan penelitian yang telah dimulai pada saat mengambil

Interviewer : Tapi kalau menurut Anda, sebenarnya perlu ndak sih di ED (=English Department) ini diterapkan misalnya mata kuliah idiom atau misalnya ada sesuatu

Recio dan Oumeraci (2008) menyatakan bahwa beberapa saat setelah serangan gelombang, pasir terkumpul di ujung kan- tong dan mengurangi zona kontak dengan kantong di atas dan di

Pendirian/Anggaran Dasar yang dapat mewakili Direksi atau pihak yang sah berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar adalah pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “ Hubungan