SERTIFIKASI GURU DALAM
JABATAN
BAHAN AJAR
RAYON 134 UNIVERSITAS PASUNDAN BANDUNG 2012
DISUSUN OLEH:
Drs. H Atim Suparman, M.Pd
Pancasila sebagai dasar Negara
Pengertian Pancasila sebagai dasar
negara diperoleh dari alinea keempat
Pembukaan
UUD
1945
dan
sebagaimana
tertuang
dalam
Sejarah terbentuknya pancasila
Sejarah pembuatan Pancasila ini berawal dari pemberian janji kemerdekaan di kemudian
hari kepada bangsa Indonesia oleh Perdana Menteri Jepang saat itu, Kuniaki Koiso pada tanggal 7 September 1944. Lalu, pemerintah Jepang membentuk BPUPKI (Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan
Indonesia)]] pada tanggal 29 April 1945
(2605, tahun Showa 20) yang bertujuan untuk mempelajari hal-hal yang berhubungan
Secara Historis
Secara Historis istilah Pancasila pertama kali dikemukakan yaitu pada tanggal 1 Juni 1945 (dalam sidang Badan Penyelidik Usaha
Persiapan Kemerdekaan Indonesia) oleh Ir.
Soekarno yang memberikan nama “Pancasila” sebagai lima dasar dan pada saat itu beliau
Sejarah Perumusan Pancasila
Secara Etimologis
Sejak zaman Majapahit yaitu pada sekitar abad ke XIV, dalam buku Nagarakertagama karangan Prapanca dan buku Sutasoma karangan Tantular telah disebut-sebut istilah Pancasila. Istilah
Pancasila dalam kitab Sutasoma mempunyai arti berbatu sendi yang kelima (dari bahasa
Sansekerta) juga memiliki arti pelaksanaan
Peri Kebangsaan
Pada sidang
Di dalam
Persatuan
Kemudian pada 31 Mei 1945, Mr. Soepomo
Norma hukum dan peraturan
Norma sebagai pedoman, ukuran, aturan
atau kebiasaan.
Norma ialah sesuatu yang dipakai untuk
mengatur sesuatu yang lain atau sebuah
ukuran. Dengan norma ini orang dapat menilai kebaikan atau keburukan suatu perbuatan.
Jadi secara terminologi menjadi dua macam.
Pertama, norma menunjuk suatu teknik.
Kedua, norma menunjukan suatu keharusan. Kedua makna tersebut lebih kepada yang
bersifat normatif. Sedangkan norma-norma yang kita perlukan adalah norma yang
bersifat prakatis, dimana norma yang dapat diterapkan pada perbuatan-perbuatan
Hukum
Hukum dan norma merupakan dua hal yang saling
berkaitan dalam kehidupan kita dan biasa disebut dalam satu kesatuan. Baik hukum maupun norma berperan untuk mengatur kehidupan manusia
dalam kehidupan berbangsa dan bernegara yang secara resmi dianggap mengikat dan dikukuhkan oleh penguasa, pemerintah atau otoritas melalui lembaga atau institusi hukum.
Hukum merupakan norma yang memuat sanksi
yang tegas. Di Indonesia, istilah hukum digunakan dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjukkan norma yang berlaku di Indonesia. Hukum Indonesia adalah suatu sistem norma atau sistem aturan yang berlaku di Indonesia. Sistem aturan tersebut
Kekuasaan politik pemerintah pusat dan
daerah
Berdasarkan pasal 18 UUD 1945 indonesia adalah negara kesatuan yang menganut sistem desentralisasi, sehingga dikenal adanya pemerintahan daerah . Keberadaan pemerintah daerah itu setelah UUD 1945 diamandemen terdiri Dari Pemerintah Daerah
Propinsi dan Pemerintah Daerah
Dari sejumlah Peraturan Perundang-undangan
Pola penyerahan urusan kepada daerah, maka
apa yang menjadi urusan rumah tangga pemerintah daerah tergantung pada ada atau tidak adanya penyerahan urusan kepada daerah untuk diatur dan diurus sendiri sebagai urusan ruimah tangganya. Dengan pola penyerahan urusan besar kecilnya urusan otonomi daerah tergantung pada kebijakan politik pemerintah pusat atau
pemerintah tingkat atas. Sementara
Pemilu dan sistem demokrasi di Indonesia
Pemilu di Indonesia telah mempraktikkan beberapa sistem politik atas nama demokrasi.
Pemilu di Indonesia mengikut system
Sistem pemilihan dan pilkada di Indonesia
Namun demikian disisi lain, undang-undang
ini dalam pelaksanaannya juga telah
Menurut Fitriyah (2005:1) :
“Pentingnya PILKADA secara langsung
membuat semua daerah harus
mempersiapkan diri mereka sebaik-baiknya dan berusaha bagaimana dapat berlangsung demokratis dan berkualitas sehingga benar-benar mendapatkan kepala daerah dan wakil kepala daerah yang dapat membawa
kemajuan bagi daerah sekaligus
memberdayakan masyarakat daerahnya. Selain itu, salah satu tujuan
Pengembangan nilai demokrasi
Henry B Mayo dalam bukunya “Introduction to Demokratic Theory” merinci beberapa nilai yang terdapat dalam demokrasi, yaitu:
Menyelesaikan persoalan secara damai dan
melembaga.
Menjamin terselenggaaranya perubahan secara
damai dalam suatu masyarakat yang sedang berubah.
Menyelenggarakan pergantian pemimpin secara
teratur.
Membatasi pemakaian kekerasan sampai taraf yang
minimum.
Mengakui serta menganggap wajar adanya
keanekaragaman (diversity).