• Tidak ada hasil yang ditemukan

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BUPATI ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG NOMOR 2 TAHUN 2016

TENTANG

PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA BUPATI ENREKANG,

Menimbang : a.bahwa retribusi pelayanan kesehatan telah ditetapkan

dalam Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan;

b.bahwa beberapa jenis pelayanan kesehatan yang ada di

Puskesmas dan Jaringannya, dan Rumah Sakit belum diatur dalam Peraturan Daerah sebagaimana dimaksud dalam huruf a, sehingga perlu melakukan perubahan;

c.bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud

dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Daerah tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan;

Mengingat : 1. Pasal 18 ayat (6) Undang-Undang Dasar Negara Republik

Indonesia Tahun 1945;

2. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959 tentang

Pembentukan Daerah Tingkat II di Sulawesi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 1822);

(2)

3. Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5049);

4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan

(Lembaran Negara Indonesia Tahun 2004 Nomor 144, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);

5. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang

Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana telah diubah, terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5679);

Dengan Persetujuan Bersama

DEWAN PERWAKILAN RAKYAT DAERAH KABUPATEN ENREKANG dan

BUPATI ENREKANG MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DAERAH TENTANG PERUBAHAN ATAS

PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN.

(3)

Pasal I

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Enrekang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang Tahun 2011 Nomor 12), diubah sebagai berikut:

1. Ketentuan angka 1 Pasal 1 dihapus, angka 3, angka 7 dan

angka 10 diubah dan ditambah 2 (dua) angka yakni angka 27 dan angka 28, sehingga Pasal 1 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 1

1. Dihapus.

2. Daerah adalah Kabupaten Enrekang.

3. Pemerintah Daerah adalah Bupati sebagai unsur

penyelenggara Pemerintahan Daerah yang memimpin pelaksanaan urusan pemerintahan yang menjadi kewenangan daerah otonom.

4. Bupati adalah Bupati Enrekang.

5. Dinas Kesehatan, yang selanjutnya disebut Dinas

adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Enrekang.

6. Pusat Kesehatan Masyarakat dan jaringannya yang

selanjutnya disebut PUSKESMAS dan jaringannya adalah Puskesmas dan jaringannya yang terdiri dari Puskesmas Pembantu (PUSTU), Pos Kesehatan Desa (POSKESDES), Poliklinik Desa (POLINDES), Pos Pelayanan Terpadu (POSYANDU) se Kabupaten Enrekang.

7. Rumah Sakit Umum, yang selanjutnya disingkat RSU

adalah Rumah sakit Umum milik Pemerintah Kabupaten Enrekang.

(4)

8. Pejabat adalah Pegawai Negeri Sipil yang diberi tugas tertentu di bidang Retribusi Daerah sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku.

9. Retribusi Daerah, yang selanjutnya disebut Retribusi

adalah Pungutan daerah sebagai pembayaran atau jasa yang khusus disediakan dan / atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan Orang Pribadi atau Badan.

10. Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah pembayaran

atas pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya dan di RSU.

11. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan terhadap

orang yang masuk Rumah Sakit untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal diruang rawat inap.

12. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan terhadap

orang yang masuk rumah sakit dan menempati tempat tidur untuk keperluan observasi, perawatan,

diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medic dan

pelayanan kesehatan lainnya.

13. Pelayanan Rawat Jalan Tingkat Pertama, yang

selanjutnya disingkat RJTP adalah pelayanan kesehatan terhadap orang yang masuk ke puskesmas dan jaringannya untuk keperluan observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal diruang rawat inap.

14. Pelayanan Rawat Inap Tingkat Pertama, yang

selanjutnya disingkat RITP adalah pelayanan

kesehatan terhadap orang yang masuk ke puskesmas dan jaringannya dank arena kondisi sakitnya diharuskan menempati tempat tidur untuk keperluan

(5)

rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya.

15. Tindakan medik dan terapi adalah tindakan

pembedahan, tindakan pengobatan menggunakan alat dan tindakan diagnostik lainnya.

16. Bahan atau alat adalah obat, bahan kimia, alat

kesehatan bahan radiologi dan bahan lainnya yang digunakanlangsung dalam rangka observasi, diagnose,

pengobatan perawatan rehabilitasi medic dan

pelayanan kesehatan lainnya.

17. Perawatan Jenazah adalah kegiatan merawat jenazah

yang dilakukan oleh Rumah Sakit untuk kepentingan pelayanan kesehatan, pemakaman, dan untuk kepentingan proses peradilan.

18. Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat

lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat.

19. Masa Retribusi adalah suatu jangka waktu tertentu

yang merupakan batas waktu bagi wajib retribusi untuk memanfaatkan jasadan perizinan tertentu dari pemerintah daerah.

20. Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya

disingkat SKRD adalah surat ketetapan retribusi yang menentukan besarnya jumlah pokok retribusiyang terutang.

21. Surat Pendaftaran Objek Retribusi Daerah, yang

selanjutnya disingkat SPORD adalah surat yang dipergunakan oleh wajib retribusi untuk melaporkan data objek retribusi dan wajib retribusi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

22. Surat Keterangan Retribusi Daerah, yang selanjutnya

(6)

penyetoran retribusi yang telah dilakukan dengan menggunakan formulir atau telah dilakukan dengan cara lain ke kas daerah melalui tempat pembayaran yang ditunjuk oleh Kepala Daerah.

23. Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang

selanjutnya disingkat SKRDLB adalah surat ketetapan

retribusi yang menentukan jumlah kelebihan

pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar daripada retribusi yang terutang atau seharusnya tidak terutang.

24. Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya

disingkat STRD adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan/atau sasanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda.

25. Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk

menghimpun dan mengolah data, keterangan

dan/atau bukti yang dilaksanakan sevara objektif

dan professional berdasarkan suatu standar

pemeriksaan untuk menguji kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi dan/atau untuk tujuan lain dalam rangka melaksanaan ketentuan peraturan perundang-undangan.

26. Penyidikan tindak pidana dibidang retribusi adalah

serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil, yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti itu membentuk terang tindak pidana dibidang retribusi yang terjadi serta menemukan tersangkanya.

27. Pemeriksaan Jamaah Haji adalah serangkaian

kegiatan untuk menghimpun dan mengolah data kesehatan dengan sasaran khusus calon jamaah haji.

28. Pemeriksaan Lainnya adalah pemeriksaan rutin

(7)

2. Ketentuan Pasal 4 diubah, sehingga Pasal 4 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 4

Objek retribusi pelayanan kesehatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3, meliputi :

a. pelayanan kesehatan pada Puskesmas dan

Jaringannya; dan

b. pelayanan kesehatan pada RSU.

3. Ketentuan ayat (1) Pasal 5 diubah, sehingga Pasal 5

berbunyi sebagai berikut : Pasal 5

(1) Subjek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

mendapatkan/menikmati jasa pelayanan kesehatan di Puskesmas dan Jaringannya, dan RSU.

(2) Wajib retribusi adalah orang pribadi atau badan yang

menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi, termasuk pemungut atau pemotong Retribusi Jasa Umum

4. Ketentuan ayat (2) huruf A dan huruf E Pasal 9 diubah,

sehingga Pasal 9 berbunyi sebagai berikut : Pasal 9

(1) Struktur dan tarif pelayanan kesehatan di Puskesmas

dan jaringannya ditetapkan untuk pelayanan kesehatan dasar.

(8)

(2) Struktur dan besarnya tarif pelayanan kesehatan Puskesmas dan jaringan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) ditetapkan sebagai berikut :

A. UNIT RAWAT JALAN

TARIF PEMERIKSAAN DAN KONSULTASI KESEHATAN, IGD DAN TINDAKAN NON JASA PELAYANAN OPERATIF

No JENIS TINDAKAN TARIF (Rp)

1. Pemeriksaan/Konsultasi oleh Dokter

Umum/Gigi 15.000

2. Visum Et Revertum Luka 15.000

3. Visum Et Revertum Jenazah 20.000

4. Konsultasi Gizi 10.000

5. Konsultasi Klinik Sanitasi 10.000

6. Tes Buta Warna 10.000

7. Perawatan Luka 5.000/Lokasi

8. GP 4.000/Luka 9. Jahit Luka (0-5 jht) 10.000 10. Aff Hecthing 5.000 11. Jahit Luka (6-10 jht) 20.000 12. Aff Hecthing 10.000 13. Jahit> 10 Jht 2.000/Jht 14. Aff Hecthing 15.000 15. Pasang Infus 10.000

16. Aff Infus 4.000/ 1x Infus

17. Suntikan 5.000/ 1x Infus

18. Incisi Abses 20.000

19 Vena Seksi 30.000

20. Kumbah Lambung 30.000

21. Pemasangan Sonde Lambung 15.000

22. Aff Maag Slang 5.000

23. Pemakaian Suction 10.000

24. Kateterisasi Uretra 20.000

25. Aff Kateter 1.500

26. Explorasi Benda Asing 15.000

27. Reposisi Tulang Sendi 20.000

28. Perawatan Luka Bakar < 30% 15.000

29. Perawatan Luka Bakar > 30% 30.000

30. Pemasangan Endotrachealtube 20.000

31. Fiksasi Eksterna 15.000

32. Pemakaian Nebular 10.000

33. Sirkumsisi 50.000

34. Pemasangan 02/jam 2.500

(9)

36. Pasang Giudel 5.000 37. Ijeksi KB 5.000 38. Spuling Serumen 7.500 39. Pemasangan IUD 75.000 40. Pemasangan Implan 75.000 41. Pencabutan Implan 50.000 42. Pencabutan IUD 20.000

43. Pemeriksaan Polik KIA 5.000

44. Pemeriksaan Polik Konsultasi Lainnya 3.000

45. Konsultasi IMS (Insfeksi Menular

Seksual) dan NAPZA 10.000

46. Fisioterapi 40.000

47. Akupresur 40.000

48. Pengambilan spesimen Pap Smear 15.000

49. Pemeriksaan IV A (Inspekulo Visual

Asam Asetat) 10.000

50. Pelayanan Suntikan Vaksin Anti Rabies 15.000

B. TARIF LABORATORIUM

NO JENIS TINDAKAN TARIF (Rp)

Pemeriksaan sederhana 1. Haemoglobin 5.000 2. Erithrouchit 5.000 3. Leucocyt 5.000 4. Differensil 5.000 5. Trombocyt 10.000

6. Laju Endapan Darah (LED) 8.000

7. DDR 10.000 8. CLT 5.000 9. BLT 5.000 10. Urine Sedimen 5.000 11. Protein Urine 5.000 12. Reduksi 5.000 13. Bilirubin Urine 5.000 14. Urobili 5.000 15. Golongan Darah 20.000 16. Widal Test 10.000 17. BTA Sputum 10.000 18. Reitz Serum 10.000 19. Test Kehamilan 10.000

C. TARIF POLI GIGI

NO JENIS TINDAKAN TARIF (Rp)

1. Pencabutan Gigi Permanen Tiap Elemen 10.000

(10)

3. Pencabutan Gigi dengan Komplikasi 20.000

4. Tumpatan Permanen Tiap Elemen 10.000

5. Tumpatan Gigi Sulung Tiap Elemen 10.000

6. Tumpatan Sementara Gigi Permanen/Gigi

Sulung Ganti Obat 5.000

7. Mummifikasi/Pulpihm (bukan Pulf dan

jaringan saluran atas 5.000

8. Gigi Vektomi Per region 15.000

9. Alveklektomi Per region 15.000

10. Incisi Abses 15.000

11. Scalling 15.000

12. Pembuatan Gigi Palsu

- Gigi Pertama 20.000

- Gigi Kedua 10.000

- Gigi Ketiga dan seterusnya 15.000

- Gigi penuh rahang atas dan bawah

400.000

13. Tambalan Komposit 30.000

14. Odontectomi 50.000

15. Hetcting

5.000

D. TARIF PELAYANAN PERSALINAN

NO JENIS TINDAKAN FREK SATUAN TARIF

(Rp) KET.

1. Pemeriksaan

Kehamilan 4 kali 10.000 40.000 Standar 4 kali

2. Persalinan Normal 1 Kali 350.000 350.000

3. Pelayanan Nifas termasuk pelayanan bayi baru lahir dan KB pasca persalinan

3 Kali 10.000 30.000 Standar 3

kali 4. Pelayanan

persalinan tak maju dan atau pelayanan pra rujukan bayi baru lahir dengan komlikasi

1 kali 100.000 100.000 Pada saat

menolong Persalinan ternyata ada komplikasi wajib segera dirujuk 5. Pelayanan pasca keguguran persalinan pervaginam dengan emergenci dasar 1 kali 500.000 500.000 Dilakukan di puskesmas PONED

(11)

E. TARIF PELAYANAN AMBULANCE

No JENIS TINDAKAN TARIF (Rp)

1. Ambulance dalam kota (S/P5 Km) 75.000

2. Ambulance > 5 Km setiap 1 Km ditambah 7.500

3. Petugas Pendamping 80.000

F. TARIF UNIT RAWAT INAP

JENIS TINDAKAN TARIF (Rp)

Tarif Rawat Inap PKM/hr 50.000

5. Di antara Pasal 9 dan Pasal 10 disisipkan 1 (satu) Pasal yakni Pasal 9A, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 9A

Struktur dan tarif pelayanan kesehatan di Puskesmas dan jaringannya untuk pemeriksaan jemaah haji ditetapkan sebagai berikut :

JENIS TINDAKAN TARIF (Rp)

Pemeriksaan fisik dan diagnostik , yang terdiri atas : 1. BTA Sputum 2. BTA Kusta 3. Widal Tes 4. Haemoglobin 5. Differensil 6. Trombocyt

7. Laju Endapan Darah (LED)

8. DDR 9. Urine Sedimen 10. Protein Urine 11. Reduksi 12. Bilirubin Urine 13. Golongan Darah 14. Test Kehamilan 15. Pemeriksaan Faeces 16. GDS 17. Trigliserida 18. Cholesterol 300.000

(12)

6. Ketentuan Bagian Kedua diubah, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Bagian Kedua Rumah Sakit Umum

Pasal 10

7. Diantara angka 8 dan angka 9 huruf A Pasal 10 disisipkan 2 (dua) angka yakni angka 8A dan angka 8B, sehingga berbunyi sebagai berikut :

Pasal 10

8A. TARIF PELAYANAN POLI JIWA

NO JENIS KEGIATAN TARIF (Rp)

1. Konsul dokter 50.000

2. Kedaruratan jiwa (fiksasi, neuroleptisasi) 50.000

3. Terapi kognitif 45.000

4. Terapi perilaku (flooding, positive thinking) 45.000

5. Terapi suportif 45.000

6. Terapi keluarga (family therapi) 50.000

7. Terapi perkawinan (marital therapi) 50.000

8. Pemeriksaan bebas Nafza/Narkoba 25.000

9. Pemeriksaan tingkat

kecemasan/depresi/mania 30.000

10. Pemeriksaan intelegensia 30.000

11. Penanganan tes kesehatan jiwa (MMPI)

- MMPI anak dan remaja

- MMPI dewasa 225.000 225.000

8B. TARIF PELAYANAN POLI SPESIALIS SARAF

NO JENIS KEGIATAN JASA

SARANA PELAYANAN JASA TARIF (Rp)

1. Konsul 8.000 12.000 20.000

(13)

spesialis saraf

3. Tes perspirasi 34.000 51.000 85.000

4. Fundescopi 34.000 51.000 85.000

5. Pemberian obat

injeksi (blok saraf) 34.000 51.000 85.000

6. Tes helpike 40.000 60.000 100.000

7. Tes brandaroft 40.000 60.000 100.000

8. Lumbal punksi 120.000 180.000 300.000

9. Tes MMSE 34.000 51.000 85.000

10. Tes clock drawing 34.000 51.000 85.000

11. Tes clinical dementia

rating 34.000 51.000 85.000

12. EEG 340.000 510.000 850.000

13. EMG 340.000 510.000 850.000

8. Ketentuan Pasal 12 ditambahkan 1(satu) ayat yakni ayat (3), sehingga Pasal 12 berbunyi sebagai berikut :

Pasal 12

(1) Pemanfaatan penerimaan Retribusi Pelayanan

Kesehatan digunakan untuk meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan dengan rincian sebagai berikut :

a. jasa pelayanan sebesar 60%; dan

b. jasa sarana sebesar 40%.

(2) Tata cara penerimaan dan pemanfaatan jasa pelayanan

dan jasa sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diatur dengan Peraturan Bupati.

(3) Dikecualikan dari pemanfaatan jasa pelayanan dan jasa

sarana sebagaimana dimaksud pada ayat (1), pelayanan kesehatan yang diatur tersendiri dengan peraturan perundang-undangan.

(14)

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang.

Ditetapkan di Enrekang

pada tanggal 25 April 2016

BUPATI ENREKANG,

ttd

MUSLIMIN BANDO Diundangkan di Enrekang

pada tanggal 25 April 2016

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENREKANG, ttd

CHAIRUL LATANRO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2016 NOMOR 2

Salinan sesuai dengan aslinya

KEPALA BAGIAN HUKUM DAN PERUNDANG-UNDANGAN,

HAMING

NIP. 197005031998021011

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

(15)

PENJELASAN ATAS

PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG

NOMOR 2 TAHUN 2016 TENTANG PERUBAHAN ATAS PERATURAN DAERAH NOMOR 12 TAHUN 2011 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN

I. UMUM

Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah

dan Retribusi Daerah telah memberi kewenangan bagi daerah untuk memungut 3 (tiga) golongan Retribusi, salah satunya Retribusi Jasa Umum, yang didalamnya termasuk Retribusi Pelayanan Kesehatan. Retribusi Pelayanan Kesehatan ditetapkan dengan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011.

Hal mendasar dari perubahan Peraturan Daerah Nomor 12 Tahun 2011 ini adalah :

1. Objek pungutan bertambah; dan

2. perubahan tarif pada Puskesmas dan jaringannya, dan RSU.

Objek pungutan yang bertambah pada Puskesmas dan jarigannya adalah pemeriksaan jemaah haji sedangkan pada Rumah Sakit Umum Daerah bertambah poli jiwa dan poli saraf. Perubahan tarif pada Puskesmas dan Jaringannya berubah pada Unit Rawat Jalan dan pelayanan ambulance.

Dalam hal pemanfaatan penerimaan retribusi pelayanan kesehatan antara Puskesmas dan jaringannya, dengan Rumas Sakit Umum berbeda pembagian jasanya.

II. PASAL DEMI PASAL

Pasal 1

Cukup jelas. Pasal 4

(16)

Pasal 5

Cukup jelas Pasal 9

Cukup jelas. Pasal 9A

Pemeriksaan fisik dan diagnostik meliputi pemeriksaan awal jamaah haji sampai dengan 14 (empat belas) hari sejak kedatangan jamaah haji dari Mekkah.

Pasal 10 Cukup jelas. Pasal 12 Ayat (1) Cukup jelas Ayat (2) Cukup jelas Ayat (3)

Sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan maksudnya bahwa pembagian jasa sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12 ayat (1) dapat berbeda sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang mengatur pembagian jasa tersebut.

TAMBAHAN LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2016 NOMOR 16

(17)

Pasal II

Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan

pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Kabupaten Enrekang.

Ditetapkan di Enrekang pada tanggal BUPATI ENREKANG, MUSLIMIN BANDO Diundangkan di Enrekang pada tanggal

SEKRETARIS DAERAH KABUPATEN ENREKANG,

CHAIRUL LATANRO

LEMBARAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG TAHUN 2016 NOMOR

NOREG PERATURAN DAERAH KABUPATEN ENREKANG PROVINSI SULAWESI SELATAN

(18)

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan Perjanjian kerjasama Penitipan Paket antara Entitas dengan PT Eka Sari Lorena tanggal 6 Januari 2014, Entitas telah memperpanjang penitipan paket

Sikap sebagai gejala psikologis sulit untuk diamati. Hal ini dikarenakan sikap dipengaruhi oleh faktor yang ada dalam diri manusia yang dapat mendorong

Mural sering kali dikaitkan dengan Street art (Seni jalanan) karena lokasinya yang terkadang berada di jalan-jalan umum. Perbedaannya dengan coret-coretan cat

Beberapa ketentuan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Banjar Nomor 7 Tahun 2011 tentang Retribusi Jasa Usaha (Lembaran Daerah Kabupaten Banjar Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan

Peningkatan Pendapatan Petani Ternak Melalui Alih Teknologi Silase Ransum Komplit pada Kelompok Tani Kayu Sati Jorong taratak Baru Nagari Koto Laweh Kecamatan Lembang Jaya

Aktor-aktor tersebut di antaranya: 1) militer (SCAF (Supreme Council of Armed Forces)) yang mengambil alih kekuasaan sementara pada masa transisi; 2) kelompok Islam yang di

“Memandang Lautan” adalah serial karya seni lukis yang menjadi cara penulis untuk melihat permasalahan mengenai batas diri yang penulis alami dari berbagai sudut pandang,