PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT
CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL BUDI MULIA DUA
YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012 SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat
Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan
Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun oleh: Agustina Windarwanti
NIM: 081414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
i
PELAKSANAAN DAN EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN MATEMATIKA MENGGUNAKAN BAHASA INGGRIS DI KELAS X GLOBAL ASSESSMENT CERTIFICATE (GAC) SMA INTERNASIONAL
BUDI MULIA DUA YOGYAKARTA TAHUN AJARAN 2011/2012
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Matematika
Disusun Oleh : Agustina Windarwanti
NIM : 081414019
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA
JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA
iv
“Ketika kamu ditempa dengan kesakitan,
belum tentu kesakitan itu akan
membuatmu menderita, melainkan
kesakitan itu akan mengubahmu menjadi
lebih sempurna.”
Karya ini kupersembahkan untuk
orang-orang yang aku sayangi, yang selalu
mendukung dan menyemangatiku. . .
vi ABSTRAK
Agustina Windarwanti. 2012. Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012. Skripsi. Program Studi Pendidikan Matematika. Jurusan Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas Keguruan dan Ilmu Pengetahuan. Universitas Sanata Dharma.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui (1) pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris, (2) efektifitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika siswa. Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kualitatif-kuantitatif. Subjek pada penelitian ini adalah guru Matematika kelas X GAC dan siswa kelas X GAC yang berjumlah 23 orang. Analisis proses pembelajaran dilakukan secara deskriptif dengan menyamakan apa yang ada di lembar observasi dengan yang terekam di handycam; analisis kuesioner dilakukan dengan pemberian skor, perhitungan prosentase pengklasifikasian hasil perhitungan kuesioner.
Hasil penelitian menyatakan bahwa (1) Proses pembelajaran matematika dilaksanakan menggunakan Bahasa Inggris dan sebagian besar siswa dapat memahami materi yang disampaikan oleh guru. Guru berinteraksi dengan siswa menggunakan Bahasa Inggris, materi pembelajaran juga menggunakan Bahasa Inggris sedangkan siswa lebih senang menggunakan Bahasa Indonesia dalam berdiskusi dengan temannya. Tetapi guru selalu mendorong siswanya untuk bertanya atau berpendapat menggunakan Bahasa Inggris. (2) Minat siswa kelas X GAC sedang dan motivasi siswa kelas X GAC tinggi (3) Nilai ulangan dan nilai kuis siswa diatas KKM yang telah ditentukan, yaitu 55. Hal ini ditunjukkan dengan rata-rata nilai ulangan siswa adalah 7,35 dan rata-rata nilai kuis siswa adalah 7,86. Saran yang peneliti berikan adalah (1) Siswa hendaknya lebih intensif lagi dalam menggunakan Bahasa Inggris terlebih saat berinteraksi dengan sesama siswa. (2) bagi peneliti selanjutnya yang tertarik pada topik ini, dapat melakukan penelitian dengan objek yang lebih detail daripada penelitian yang peneliti lakukan, misalnya meliputi bagaimanakah tingkat pemahaman siswa terhadap materi Matematika yang disampaikan menggunakan Bahasa Inggris, kesulitan yang dihadapi oleh siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris serta bagaimana upaya untuk mengatasi kesulitan yang dihadapi oleh siswa. (3) bagi calon guru Matematika ada baiknya untuk meningkatkan kemampuan dalam Bahasa Inggris agar kecakapan dalam berkomunikasi menggunakan Bahasa Inggris dapat lebih baik sehingga kebutuhan akan guru Matematika yang mampu mengajar menggunakan Bahasa Inggris dapat terpenuhi. Kata kunci : efektivitas, pembelajaran Matematika, Bahasa Inggris, Global Assessment
vii ABSTRACT
Agustina Windarwanti. 2012. The Implementation and Effectiveness of Learning Mathematics using English in Class X Global Assessment Certificate (GAC) School Budi Mulia Two International School, Yogyakarta, Year 2011/2012. Undergraduate Thesis. Mathematics Education Study Program. Department of Mathematics and Science Education, Faculty of Teacher Training and Education. Sanata Dharma University.
The purpose of this research was to determine (1) the implementation of Mathematics learning using English, (2) the effectiveness of the process of Mathematics learning using English in terms of interest, motivation and Mathematics learning outcomes of students. The research was descriptive qualitative-quantitative research. The subjects in this research were the Mathematics teacher and the students of class X GAC totaling 23 people. The learning process analysis was conducted descriptively by comparing what was on the sheet with the recorded observations of the cam recorder. The analysis of the questionnaire was done by scoring, calculation of percentage of the result of the questionnaire.
The result stated that: (1) the learning process of Mathematics was done using English and most of the students could understand the learning material presented by the teacher. The teacher interacted with students using English and learning materials were also given using English while the students preferred to use Indonesian in the discussion with friends. But the teacher always encouraged students to ask or give opinion using English; (2) the interest of class X GAC was sufficient and the motivation was high; (3) the test and quiz score that was regarded as sufficient (KKM) was specified above 55. This was indicated by the average test scores of students which was 7,35 and the average quiz grade of the students were 7,86. The suggestions given by the researcher were as follows: (1) students should be more intensive in using English especially when interacting with fellow students; (2) the next researcher who is interested in this topic, can conduct research with more detail than the present research, for example by including what is the level of student’s understanding of Mathematics presented using English, and making efforts to overcome the difficulties faced by students; (3) for prospective Mathematics teachers it is good to improve their English skill in order to communicate in English better, so the need for a Math teacher to teach using English can be met.
ix
KATA PENGANTAR
Ucapan syukur dan terimakasih kehadirat Tuhan YME atas berkat dan
rahmatNya sehingga penulis dapat menyelesaikan penelitian dan skripsi dengan
judul “Pelaksanaan dan Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan
Bahasa Inggris di Kelas X Global Assessment Certificate (GAC) SMA
Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta Tahun Ajaran 2011/2012” dengan baik
dan lancar. Penulisan skripsi ini diajukan guna memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Sarjana Pendidikan dari Fakultas Pendidikan dan Ilmu
Pengetahuan Universitas Sanata Dharma.
Penulis menyadari bahwa penulisan skripsi ini bukanlah suatu hal yang
mudah untuk dilakukan. Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan
dukungan sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi ini dengan lancar. Oleh
karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah
berkenan membantu dan mendukung penulis :
1. Tuhan Yesus yang selalu memberkati dan mendampingi setiap langkah
penulis.
2. Bpk Rohandi, Ph.D selaku dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Sanata Dharma.
3. Bpk Dr. Marcellinus Andy Rudhito, S.Pd selaku ketua Program Studi
Pendidikan Matematika Universitas Sanata Dharma.
4. Bpk. Prof. Dr. St. Suwarsono selaku Dosen Pembimbing Akademik
serta Dosen Pembimbing Skripsi.
x
6. Ms Dra. Junita W. Arfani selaku Kepala Sekolah SMA Internasional
Budi Mulia Dua Yogyakarta yang telah bersedia memberikan ijin
kepada penulis untuk melakukan penelitian di sekolah yang ibu pimpin.
7. Ms Tien Tresnasih Utari, SE selaku Master of GAC yang telah bersedia
memberikan informasi mengenai kurikulum GAC kepada penulis.
8. Ms Biana Dwi Astuti, S.TP selaku guru matematika di kelas X GAC
yang telah bersedia membantu penulis dalam mengambil data.
9. Bapak dan Ibu yang selalu mendukung, mendoakan, dan memberikan
semangat setiap waktu dalam proses penyelesaian skripsi ini.
10. Anazt, Endah, Erna, Lia. Terimakasih untuk persahabatan yang sungguh
indah ini.
11. FM. Nian Destratomo yang selalu memberikan dukungan, perhatian dan
semangat dalam menyelesaikan skripsi.
Penulis menyadari masih terdapat kekurangan dalam skripsi ini. Oleh
karena itu, penulis kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan guna
menyempurnakan skripsi ini. Semoga skripsi ini bermanfaat bagi orang yang
membacanya. Terima kasih.
xi DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... ...i
HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING... ...ii
HALAMAN PENGESAHAN ... ...iii
HALAMAN PERSEMBAHAN ... ...iv
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ... ...v
ABSTRAK ... ...vi
ABSTRACT ... ...vii
PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH ... ...viii
KATA PENGANTAR ... ...ix
DAFTAR ISI ... ...xi
DAFTAR LAMPIRAN ... ...xiii
DAFTAR TABEL ... ...xiv
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang Masalah ... 1
B. Rumusan Masalah ... 2
C. Tujuan ... 3
D. Pembatasan Masalah ... 3
E. Pembatasan Istilah ... 4
F. Manfaat Penelitian ... 4
BAB II LANDASAN TEORI ... 6
A. Prinsip-prinsip Belajar ... 6
1. Pengertian Belajar ... 6
2. Teori-teori Belajar ... 9
B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika ... 10
xii
D. Minat ... 12
E. Motivasi ... 13
F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)... 15
G. SMA Internasional Budi Mulia DuaYogyakarta ... 18
H. GAC (Global Assessment Sertificate) ... 19
I. Kerangka Berpikir ... 20
BAB III METODE PENELITIAN ... 21
A. Tempat dan Waktu Penelitian ... 21
B. Jenis Penelitian ... 21
C. Objek dan Subjek Penelitian ... 21
D. Variabel Penelitian... 22
E. Bentuk Data ... 22
F. Metode Pengumpulan Data ... 22
G. Instrumen Penelitian ... 24
H. Teknik Pengujian Instrumen ... 28
I. Teknik Analisis Data ... 28
BAB IV ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN ... 32
A. Pelaksanaan Penelitian ... 32
1. Persiapan ... 32
2. Penelitian... 32
B. Hasil Penelitian ... 34
C. Analisis Data ... 57
D. Kekurangan Penelitian ... 63
BAB V PENUTUP ... 64
Kesimpulan ... 64
Saran ... 65
DAFTAR PUSTAKA ... 66
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
Ikhtisar Penjaminan Mutu SBI ... 68
Transkrip Pelakasanaan Pembelajaran ... 72
Kisi-kisi Kuesioner Siswa ... 89
Contoh Kuesioner Siswa ... 91
Tabulasi Kuesioner Siswa ... 97
Panduan Wawancara Master of GAC ... 104
Panduan Wawancara Guru ... 106
Panduan Wawancara Siswa... 107
Daftar Nilai Siswa ... 109
Foto-foto Penelitian ... 110
Surat Ijin Penelitian ... 111
xiv
Tabel 3.1 Lembar Observasi ... 25
Tabel 3.2 Pernyataan Minat ... 26
Tabel 3.3 Pernyataan Motivasi ... 26
Tabel 3.4 Skor Kuesioner ... 29
Tabel 3.5 Klasifikasi Skor ... 29
Tabel 4.1 Lembar Observasi Hari-1 ... 36
Tabel 4.2 Lembar Observasi Hari-2 ... 37
Tabel 4.3 Lembar Observasi Hari-3 ... 38
Tabel 4.4 Lembar Observasi Hari-4 ... 39
Tabel 4.5 Data Minat Siswa ... 43
Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa ... 44
Tabel 4.7 Data Wawancara Siswa ... 51
Tabel 4.8 Nilai Siswa ... 56
1 BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di era globalisasi ini, perubahan sekaligus kemajuan di berbagai
bidang dirasakan sangat cepat perkembangannya. Diantara banyak bidang
yang terus mengalami kemajuan, bidang teknologi informasi merupakan hal
yang paling mudah kita amati karena hampir setiap saat kita menggunakan
teknologi informasi tersebut. Segala bentuk perubahan sekaligus kemajuan
yang terjadi di berbagai bidang tersebut menuju pada satu titik, yaitu
persaingan internasional sehingga berbagai macam perubahan dan kemajuan
di berbagai bidang dikembangkan agar mempunyai daya saing di tingkat
internasional. Untuk menuju pada persaingan di tingkat internasional
diperlukan adanya standarisasi mutu terhadap bidang tersebut agar
berstandar internasional.
Diantara banyak bidang yang dikembangkan agar mempunyai daya
saing ditingkat internasional, bidang pendidikan adalah salah satunya.
Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kita serta
perlunya mengejar ketertinggalan negara kita jika dibandingkan dengan
negara lain di bidang pendidikan, maka pemerintah membuat satu langkah
besar dalam bidang pendidikan di negara kita, dimana hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya program Rintisan Sekolah Bertaraf Internasional
(RSBI) yang landasan hukumnya adalah UU No. 20 tahun 2003, pasal 50
menyelenggarakan sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua
jenjang pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang
bertaraf internasional, dalam hal ini adalah Sekolah Berstandar Internasional
(SBI)
Salah satu ciri SBI antara lain proses pembelajarannya yang
menggunakan Bahasa Inggris baik dalam interaksi antara guru dengan siswa
maupun dalam penyajian materi pembelajaran. .
Dengan adanya fenomena inilah penulis tertarik untuk meneliti
bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa
Inggris serta efektivitas proses pembelajaran tersebut ditinjau dari minat,
motivasi dan hasil belajar Matematika siswa.
Berdasarkan informasi yang
didapatkan dari guru yang mengajar di SMA Internasional Budi Mulia,
kurikulum yang diterapkan di SMA ini adalah kurikulum Global Assessment
Certificate (GAC). Kurikulum ini diperuntukkan bagi sekolah-sekolah yang
tidak menggunakan Bahasa Inggris sebagai bahasa utama, dengan kata lain
English as the Second Languange. Penerapan kurikulum GAC juga masih
tergolong baru karena kurikulum ini baru direalisasikan di SMA
Internasional Budi Mulia Dua pada tahun ajaran 2010/2011.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka rumusan masalah dalam
1. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan
Bahasa Inggris?
2. Bagaimanakah efektivitas proses pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris ditinjau dari minat dan motivasi siswa
serta hasil belajar siswa?
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui:
1. Pelaksanaan pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
2. Efektivitas proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa
Inggris ditinjau dari minat, motivasi serta hasil belajar Matematika
siswa.
D. Pembatasan Masalah
Dalam penelitian ini, masalah yang akan diteliti dibatasi sebagai
berikut:
1. Minat dan Motivasi yang akan diidentifikasi adalah minat dan motivasi
siswa kelas X GAC di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta
dalam pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
2. Efektivitas proses pembelajaran Matematika akan dilihat dari hasil
belajar Matematika siswa kelas X GAC di SMA Internasional Budi
Mulia Dua Yogyakarta dan melalui minat serta motivasi siswa yang
E. Pembatasan Istilah 1. Proses belajar
Proses belajar merupakan rangkaian seluruh aktivitas asimilasi serta
akomodasi yang terjadi melalui proses interaksi dengan lingkungan.
2. Hasil belajar
Kemampuan yang dimiliki oleh siswa setelah melalui tahapan proses
belajar.
3. Minat
Minat merupakan ketertarikan seseorang terhadap suatu hal yang dapat
terlihat dari perhatian ataupun tanggapan orang tersebut dalam suatu
proses.
4. Motivasi
Motivasi merupakan dorongan bagi seseorang saat memilih ataupun
menjalani suatu aktivitas yang dapat membuat orang tersebut gigih
dalam mencapai tujuan dari aktivitas yang sedang dijalani.
5. Efektivitas
Efektivitas merupakan hal yang diharapkan.
F. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi:
Melalui penelitian ini, peneliti dapat mengetahui proses pembelajaran
Matematika menggunakan Bahasa Inggris di SMA Internasional Budi
Mulia Dua Yogyakarta.
2. Guru
Penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan refleksi dan evaluasi dalam
proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris sehingga
nantinya dapat ditingkatkan menjadi lebih baik.
3. Sekolah
Melalui penelitian ini, sekolah dapat mengetahui informasi tentang
minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris sehingga sekolah dapat meningkatkan
mutu di bidang akademik.
4. Universitas
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan pihak universitas dapat
memberikan motivasi kepada mahasiswa tentang pentingnya
kemampuan berbahasa asing. Sehingga mahasiswa dapat menyesuaikan
6 BAB II
LANDASAN TEORI
A. Prinsip – prinsip belajar
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan suatu proses, suatu kegiatan dan bukan suatu
hasil atau tujuan (Hamalik, 2003 : 27). Menurut Winkel (1996 : 53)
belajar merupakan suatu aktivitas mental atau psikis, yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan
perubahan-perubahan dalam pengetahuan-pemahaman, ketrampilan dan
sikap-sikap. Perubahan itu bersikap relatif konstan dan berbekas.
Dimana faktor-faktor yang mempengaruhi belajar menurut Hamalik
(2003 : 31) antara lain:
a. Faktor kegiatan, penggunaan dan ulangan; siswa yang belajar
melakukan banyak kegiatan baik kegiatan neutral system, seperti
melihat, mendengar, merasakan, berpikir, kegiatan motoris, dan
sebagainya maupun kegiatan-kegiatan lainnya yang diperlukan
untuk memperoleh pengetahuan, sikap, kebiasaan, dan minat. Apa
yang telah dipelajari perlu digunakan secara praktis dan diadakan
ulangan secara kontinu di bawah kondisi yang serasi, sehingga
penguasaan hasil belajar menjadi lebih mantap.
b. Belajar memerlukan latihan, dengan jalan: relearning, recalling
kembali dan pelajaran yang belum dikuasai akan dapat lebih mudah
dipahami.
c. Belajar siswa lebih berhasil, belajar akan lebih berhasil jika siswa
merasa berhasil dan mendapatkan kepuasannya. Belajar hendaknya
dilakukan dalam suasana yang menyenangkan.
d. Siswa yang belajar perlu mengetahui apakah ia berhasil atau gagal
dalam belajarnya. Keberhasilan akan menimbulkan kepuasan dan
mendorong belajar lebih baik, sedangkan kegagalan akan
menimbulkan frustasi.
e. Faktor asosiasi besar manfaatnya dalam belajar, karena semua
pengalaman belajar antara yang lama dengan yang baru, secara
berurutan diasosiasikan, sehingga menjadi satu kesatuan
pengalaman.
f. Pengalaman masa lampau (bahan apersepsi) dan
pengertian-pengertian yang telah dimiliki oleh siswa, besar peranannya dalam
proses belajar. Pengalaman dan pengertian itu menjadi dasar untuk
menerima pengalaman-pengalaman baru dan pengertian-pengertian
baru.
g. Murid yang telah siap belajar akan dapat melakukan kegiatan
belajar lebih mudah dan lebih berhasil. Faktor kesiapan ini erat
hubungannya dengan masalah kematangan, minat, kebutuhan, dan
h. Belajar dengan minat akan mendorong siswa belajar lebih baik
daripada belajar tanpa minat. Minat ini timbul apabila murid
tertarik akan sesuatu karena sesuai dengan kebutuhannya atau
merasa bahwa sesuatu yang akan dipelajari dirasakan bermakna
bagi dirinya. Namun demikian, minat tanpa adanya usaha yang
baik maka belajar juga sulit untuk berhasil.
i. Kondisi badan siswa yang belajar sangat berpengaruh dalam proses
belajar. Bedan yang lemah, lelah akan menyebabkan perhatian tak
mungkin akan melakukan kegiatan belajar yang sempurna. Karena
itu faktor fisiologis sangat menentukan berhasil atau tidaknya
murid yang belajar.
j. Murid yang cerdas akan lebih berhasil dalam kegiatan belajar,
karena ia lebih mudah menangkap dan memahami pelajaran dan
lebih mudah mengingat-ingatnya. Anak yang cerdas akan lebih
mudah berpikir kreatif dan lebih cepat mengambil keputusan. Hal
ini berbeda dengan siswa yang kurang cerdas, para siswa yang
lamban.
Hilgard dan Brower dalam Hamalik (2007 : 45) mendefinisikan
belajar sebagai perubahan dalam perbuatan melalui aktivitas, praktek,
2. Teori – teori Belajar
Menurut Hamalik (2003 : 35), ada beberapa teori belajar
diantaranya:
a. Teori Psikologi Klasik
Menurut teori ini, hakikat belajar adalah proses
mengembangkan atau melatih pikiran.
b. Teori Mental State
Berdasarkan teori ini, belajar adalah memperoleh pengetahuan
melalui alat indera yang disampaikan dalam bentuk
perangsang-perangsang dari luar. Perangsang yang dimaksudkan dalam hal ini
adalah latihan. Semakin sering ulangan dan latihan, maka akan
lebih banyak dan lebih lama pengalaman dan pengetahuan itu
tinggal dalam kesadaran dan ingatan seseorang, dan sebaliknya
apabila kurang ulangan dan latihan maka pengalaman dan
pengetahuan akan cepat dilupakan.
c. Teori Psikologi Behaviorisme dan Belajar
Dalam teori ini, belajar ditafsirkan sebagai latihan-latihan
pembentukan hubungan antara stimulus dan respons. Dengan
memberikan rangsangan (stimulus) maka siswa akan merespons.
Hubungan antara stimulus-respons ini akan menimbulkan
B. Efektivitas Proses Pembelajaran Matematika
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, efektif berarti dapat
membawa hasil atau hasil guna. Dari pengertian tersebut, maka efektivitas
dapat diartikan sebagai hal yang diharapkan. Dalam penelitian ini,
efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris akan
dilihat dari minat, motivasi dan hasil belajar siswa.
Menurut Brooks dalam Widya Dharma (2001:46), ukuran dari kualitas
pembelajaran tidak terletak pada baiknya guru menerangkan, tetapi pada
kualitas dan kuantitas belajar siswa, dalam arti seberapa banyak dan
seberapa sering siswa terlibat secara aktif. Peran guru yang pokok adalah
menciptakan situasi, menyediakan kemudahan, merancang kegiatan, dan
membimbing siswa agar mereka terlibat dalam proses belajar mengajar
secara berkesinambungan.
Menurut Wotruba dan Wright (1985) dalam Uno (2011:174)
berdasarkan pengkajian dan hasil penelitian, ada 7 (tujuh) indikator yang
dapat menunjukkan pembelajaran yang efektif.
1. Pengorganisasian materi yang baik
2. Komunikasi yang efektif
3. Penguasaan dan antusiasme terhadap materi pelajaran
4. Sikap positif terhadap siswa
5. Pemberian nilai yang adil
6. Keluwesan dalam pendekatan pembelajaran
C. Hasil Belajar
Menurut William Burton dalam Hamalik (2003 : 30), bukti bahwa
seseorang telah belajar ialah terjadinya perubahan tingkah laku pada orang
tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dari tidak mengerti menjadi
mengerti. Tingkah laku memiliki unsur subjektif dan unsur motoris. Unsur
subjektif adalah unsur rohanian sedangkan unsur motoris adalah unsur
jasmaniah. Bahwa seseorang sedang berpikir dapat dilihat dari raut
mukanya, sikapnya dalam rohaniahnya tidak bisa kita lihat.
Tingkah laku manusia terdiri dari sejumlah aspek. Hasil belajar akan
tampak pada setiap perubahan aspek-aspek tersebut. Adapun aspek-aspek
itu adalah:
1. pengetahuan, 6. emosi,
2. pengertian, 7. hubungan sosial,
3. kebiasaan, 8. jasmani,
4. ketrampilan, 9. etis atau budi pekerti, dan
5. apresiasi, 10. sikap.
Hasil-hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai,
pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi, abilitas dan ketrampilan. Hasil-hasil
belajar itu lambat laun dipersatukan menjadi kepribadian dengan kecepatan
yang berbeda-beda. Hasil-hasil belajar yang telah dicapai adalah bersifat
kompleks dan dapat berubah-ubah (adaptable), jadi tidak sederhana dan
D. Minat
Menurut Muhibbin (2008 : 136), minat (interest) berarti
kecenderungan dan kegairahan yang tinggi atau keinginan yang besar
terhadap sesuatu. Menurut Reber dalam Muhibbin (2008 : 136), minat
memiliki ketergantungan terhadap banyak faktor internal lainnya seperti
pemusatan perhatian, keingintahuan, motivasi dan kebutuhan. Minat
diartikan sebagai suatu kondisi yang terjadi apabila seseorang melihat
ciri-ciri atau arti sementara situasi yang dihubungkan dengan
keinginan-keinginan atau kebutuhan-kebutuhannya (Sardiman, 1986 : 76). Menurut
Winkel (1983 : 30), minat merupakan kecenderungan yang menetap dalam
subjek untuk merasa tertarik pada bidang/hal tertentu dan merasa senang
berkecimpung dalam bidang itu. Minat terkait pula dengan perasaan dan
sikap. Perasaan adalah aktivitas psikis yang didalamnya subjek menghayati
nilai-nilai dari suatu objek. Sikap adalah kecenderungan dalam subjek
menerima atau menolak suatu objek berdasarkan penilaian terhadap objek
itu sebagai objek yang berharga/baik atau tidak berharga/baik. Dalam sikap
terdapat aspek kognitif dan aspek afektif.
Perasaan senang akan menimbulkan minat pula, yang diperkuat lagi
oleh sikap yang positif. Diantara hal-hal tersebut, mana timbul lebih dahulu,
sukar ditentukan secara pasti. Pada umumnya berlaku urutan psikologis
yaitu perasaan senang mempengaruhi seseorang untuk menunjukkan sikap
positif. Selanjutnya, minat seseorang dapat terlihat dari perasaan senang
Kiranya terdapat hubungan yang erat antara bermotivasi intrinsik, berminat
dan berperasaan senang. Sikap yang positif terhadap belajar di sekolah pasti
main peranan besar dalam menghubung-hubungkan ketiga hal itu, meskipun
sukar untuk menunjukkan fungsi dari sikap itu secara pasti. Perasaan tidak
senang menghambat dalam belajar karena tidak melahirkan sikap yang
positif dan tidak menunjang minat dalam belajar, motivasi yang intrinsik
juga sukar berkembang. Dengan demikian, suatu sumber bagi
gairah/semangat belajar yang seharusnya ada, menjadi tidak ada.
E. Motivasi
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan
kondisi-kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan ingin melakukan
sesuatu, dan bila ia tidak suka, maka akan berusaha untuk meniadakan atau
mengelakkan perasaan tidak suka itu (Sardiman, 1986 : 75). Menurut
McDonald dalam Hamalik (2007 : 173), “Motivation is a energy change
within the person characterized by affective arousal and anticipatory goal
reaction.” (Motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif dan reaksi untuk
mencapai tujuan.
1.
Dari perumusan McDonald tersebut terkandung tiga unsur yang saling
berkaitan, yaitu:
2.
Motivasi dimulai dari adanya perubahan energi dalam pribadi.
3. Motivasi ditandai oleh reaksi-reaksi untuk mencapai tujuan.
Menurut Winkel (1983 : 27), motivasi terdiri dari motivasi ekstrinsik
dan motivasi intrinsik. Motivasi ekstrinsik ialah bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan yang tidak secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar.
Misalnya anak rajin belajar untuk memperoleh hadiah yang telah dijanjikan
kepadanya oleh orang tua. Motivasi intrinsik ialah bentuk motivasi yang
didalamnya aktivitas belajar dimulai dan diteruskan berdasarkan suatu
dorongan yang secara mutlak berkaitan dengan aktivitas belajar. Misalnya
anak belajar karena ingin mengetahui seluk beluk masalah
selengkap-lengkapnya.
Salah satu motif yang tergolong dalam motivasi intrinsik ialah
achievement motivation (motivasi pencapaian), yaitu daya penggerak untuk
mencapai taraf prestasi belajar yang setinggi mungkin demi penghargaan
kepada dirinya sendiri. Ukuran mengenai “taraf yang setinggi mungkin” itu
ditentukan oleh siswa sendiri. Kalau taraf yang telah ditentukan itu tercapai,
siswa merasa puas dan memberikan pujian kepada dirinya sendiri; kalau
tidak, siswa merasa kecewa ( Winkel, 1983 : 29).
Dalam hal belajar, untuk mengetahui adanya motivasi belajar dalam
diri seorang siswa, terdapat beberapa indikator yang perlu diperhatikan.
Menurut Uno (2008 : 23), indikator motivasi belajar dapat diklasifikasikan
1.
2.
adanya hasrat dan keinginan berhasil;
3.
adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar;
4.
adanya harapan dan cita-cita masa depan;
5.
adanya penghargaan dalam belajar;
6.
adanya kegiatan yang menarik dalam belajar;
adanya lingkungan belajar yang kondusif, sehingga
memungkinkan seorang siswa dapat belajar dengan baik.
Motivasi pada dasarnya dapat membantu dalam memahami dan
menjelaskan perilaku individu, termasuk perilaku individu yang sedang
belajar. Ada beberapa peranan penting dari motivasi dalam belajar dan
pembelajaran, antara lain dalam (a) menentukan hal-hal yang dapat
dijadikan penguat belajar, (b) memperjelas tujuan belajar yang hendak
dicapai, (c) menentukan ragam kendali terhadap rangsangan belajar, (d)
menentukan ketekunan belajar.
F. Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
1.
Pada bagian ini, tulisan yang termuat dikutip dari Pedoman
Penjaminan Mutu tentang Penyelenggaraan Sekolah Bertaraf Internasional
pada Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah tahun 2007.
Konsepsi
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional merupakan
“Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional
salah satu negara anggota Organization for Economic Co-operation dan
Development (OECD) dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam nidang pendidikan sehingga memiliki daya
saing di forum internasional”. Pada prinsipnya, Sekolah/Madrasah
Bertaraf Internasional harus bisa memberikan jaminan mutu pendidikan
dengan standar yang lebih tinggi dari Standar Nasional Pendidikan.
Esensi dari rumusan konsepsi Sekolah/Madrasah Bertaraf
Internasional tersebut dijabarkan sebagai berikut:
1. Sekolah/Madrasah yang sudah memenuhi seluruh Standar Nasional
Pendidikan yaitu Sekolah/Madrasah yang sudah melaksanakan
standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar
pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana,
standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian.
2. Diperkaya dengan mengacu pada standar pendidikan salah satu
anggota OECD dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai
keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan dapat dilaksanakan
melalui dua cara sebagai berikut:
a. Adaptasi yaitu penyesuaian unsur-unsur tertentu yang sudah
ada dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada
standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
b. Adopsi yaitu penambahan unsur-unsur tertentu yang belum ada
dalam Standar Nasional Pendidikan dengan mengacu pada
standar pendidikan salah satu negara anggota OECD dan/atau
negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan.
3. Daya saing di forum internasional memiliki makna bahwa siswa
dan lulusan Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional antara lain
dapat: (a) melanjutkan pendidikan pada satuan pendidikan yang
bertaraf internasional, baik di dalam maupun di luar negeri; (b)
mengikuti sertifikasi bertaraf internasional yang diselenggarakan
oleh salah satu negara OECD dan/atau negara maju lainnya yang
mempunyai keunggulan tertentu dalam bidang pendidikan; (c)
meraih medali tingkat internasional pada berbagai kompetisi sains,
matematika, teknologi, seni, dan olahraga; dan (d) bekerja pada
lembaga-lembaga internasional dan/atau negara-negara lain.
2. Karakteristik
Sekolah/Madrasah Bertaraf Internasional memiliki karakteristik
keunggulan yang ditunjukkan dengan pengakuan internasional terhadap
proses dan hasil atau keluaran pendidikan yang berkualitas dan teruji
dalam berbagai aspek. Pengakuan internasional ditandai dengan
penggunaan standar pendidikan internasional dan dibuktikan dengan
dan/atau negara maju lainnya yang mempunyai keunggulan tertentu
dalam bidang pendidikan.
G.
Tulisan dibawah ini bersumber dari
SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta
SMA (Sekolah Menengah Atas) Internasional Budi Mulia Dua (BMD)
dirancang untuk meneruskan dan sebagai kelanjutan dari model
pembelajaran di lingkungan Perguruan Budi Mulia Dua yang
diselenggarakan pada tingkat Kelompok Bermain (Play Group), TK (Taman
Kanak-Kanak), SD (Sekolah Dasar) dan SMP (Sekolah Menengah
Pertama). Model yang berbasiskan pada nilai-nilai toleransi, kedisiplinan
positif, kelugasan (assertiveness), relijiusitas, seni dan sportivitas sebagai
praktik ini menekankan pada penghargaan siswa sebagai individu yang
unik. Dalam model pembelajaran semacam ini, setiap individu siswa
dibantu untuk mengembangkan diri sesuai dengan potensi dan minat yang
dia miliki. Dengan semangat yang sama, SMA Internasional BMD hadir dan
dirancang dengan 3 (tiga) orientasi dasar :
1. Keseimbangan Logika dan Intelegensia Sosial Kemampuan untuk
berfikir secara runtut dan mengaktualisasikannya dalam kehidupan
sehari-hari merupakan salah satu kunci sukses dan terampil dalam
kehidupan. Sebagai fase penting untuk memasuki kehidupan yang nyata,
SMA adalah arena untuk belajar sukses dan terampil dalam hidup. Di
berfikir dan bertindak secara runtut, penuh perhitungan, bertanggung
jawab, berinisiatif dan kreatif untuk menyelesaikan setiap persoalan yang
dihadapinya.
2. Universalisme Islam, Islam menawarkan sudut pandang nilai dan etika
yang universal. Kehadiran SMA Internasional BMD dimaksudkan untuk
menyemai nilai-nilai dan etika universal Islam itu. Sebuah usaha untuk
memperkenalkan Islam sebagai ajaran yang mudah untuk dijalani dalam
kehidupan sehari-hari.
3. "Global Citizenship" Sejalan dengan sudut pandang nilai dan etika Islam
yang universal itu, siswa SMA Internasional BMD didorong untuk
memiliki kesadaran sebagai bagian dari komunitas internasional. Yaitu
sebagai warga dunia yang sadar bahwa sekecil apapun peran yang dapat
mereka sumbangkan akan bermakna bagi masyarakat di belahan dunia
yang lain.
H. GAC (Global Assessment Certificate)
Bersumber dari
dengan Master of GAC, SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta
menandatangani kerjasama GAC (Global Assessment
Certificate/Sertifikat Penilaian Global) dengan ACT Education Solution yang berpusat di IOWA City US pada tanggal 26 Maret 2010. GAC
adalah sebuah Program Foundation Studies (Pra Universitas) yang
untuk lulus dari sekolah menengah dengan kemampuan bahasa inggris
dalam banyak mata pelajaran. GAC juga membekali siswa dengan
pengetahuan, ketrampilan dan kepercayaan diri untuk masuk dan dengan
sukses menyelesaikan program sarjana di salah satu dari banyak
universitas di luar negeri.
I. KERANGKA BERPIKIR
Menyadari akan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan kita
serta perlunya mengejar ketertinggalan negara kita jika dibandingkan
dengan negara lain di bidang pendidikan, maka pemerintah membuat satu
langkah besar dalam bidang pendidikan di negara kita, dimana hal tersebut
ditunjukkan dengan adanya program Sekolah Bertaraf Internasional (SBI)
yang landasan hukumnya adalah UU No. 20 tahun 2003, pasal 50 ayat 3
yang menyatakan bahwa pemerintah dan/atau Pemda menyelenggarakan
sekurang-kurangnya satu satuan pendidikan pada semua jenjang
pendidikan untuk dikembangkan menjadi satuan pendidikan yang bertaraf
internasional
Ditinjau dari landasan teori yang telah dikupas, dapat diduga
bahwa minat siswa tergolong sedang, dan motivasi serta hasil belajar siswa
di SMA Internasional Budi Mulia Dua Yogyakarta tahun ajaran 2011/2012
secara umum adalah tinggi.
. Penelitian ini dilakukan dengan objek pelaksanaan serta
efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris
21 BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan di SMA Internasional Budi Mulia Dua
pada bulan Mei 2012.
B. Jenis Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif
kualitatif-kuantitatif karena data yang diperoleh dalam bentuk kuesioner/angket
akan dianalisis secara kualitatif sedangkan data yang diperoleh dalam
bentuk skor akan dianalisis secara kuantitatif. Dalam penelitian ini,
peneliti akan mengungkapkan berbagai kejadian yang terjadi selama
proses pembelajaran Matematika yang dilaksanakan menggunakan Bahasa
Inggris yang meliputi minat serta motivasi siswa dalam menjalani proses
pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris dan dalam
memahami materi pembelajaran yang juga disajikan dalam Bahasa
Inggris. Pemahaman siswa akan materi pembelajaran ini diteliti dengan
melihat hasil belajar siswa.
C. Objek dan Subjek Penelitian
Objek penelitian adalah hal yang akan diteliti. Dalam penelitian ini,
objek yang diambil oleh peneliti adalah Pelaksanaan dan Efektivitas
Subjek penelitian adalah individu atau kelompok yang datanya akan
dicari dalam rangka mencari jawaban terhadap masalah yang diteliti.
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa-siswi SMA Internasional Budi
Mulia Dua kelas X (GAC) tahun ajaran 2011/2012.
D. Variabel Penelitian
Variabel-variabel yang akan diteliti adalah:
1. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah proses pembelajaran
Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
2. Variabel terikat dalam penelitian ini adalah minat, motivasi, hasil
belajar siswa.
E. Bentuk Data
Bentuk data yang digunakan adalah deskripsi, diantaranya transkrip
video proses pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris,
transkrip wawancara siswa, guru dan Master of GAC.
F. Metode Pengumpulan Data
Data-data yang digunakan dalam penelitian ini diperoleh melalui:
1. Observasi
Observasi dilakukan untuk mengetahui keadaan dan suasana kelas
serta kondisi siswa yang akan diteliti. Data-data yang diperoleh
tentang kondisi siswa dalam proses pembelajaran. Dalam proses
observasi ini akan menggunakan media Handycam untuk merekam
aktivitas siswa dan guru saat proses pembelajaran berlangsung. Selain
menggunakan Handycam, peneliti juga menggunakan lembar
observasi.
2. Kuesioner/angket
Kuesioner/angket ini digunakan untuk mengambil data tentang
minat serta motivasi siswa dalam mengikuti pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris. Dalam kuesioner ini terdapat
pernyataan baik positif maupun negatif yang ditujukan dan harus
dijawab oleh siswa untuk mengetahui seberapa besar minat serta
motivasi siswa dalam mengikuti proses pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris.
3. Wawancara
Wawancara ini dilakukan untuk memberi penguatan atau
penegasan pada data yang telah diperoleh dari kuesioner/angket.
Wawancara ini dilakukan secara langsung dengan beberapa
narasumber berbeda, diantaranya Master of GAC, guru dan juga
siswa.
4. Efektivitas Pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa
Inggris dalam penelitian ini akan ditinjau dari segi minat, motivasi dan
dilakukan menggunakan kuesioner, sedangkan untuk hasil belajar
siswa akan dilihat dari nilai kuis dan ulangan siswa.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen merupakan alat yang secara langsung bisa digunakan untuk
mengumpulkan data secara operasional. Dalam penelitian ini, instrumen
yang digunakan peneliti antara lain:
1. Lembar Observasi
Menurut Masidjo (1995 : 59), observasi adalah suatu teknik
pengamatan yang dilaksanakan secara langsung atau tidak langsung
dan secara teliti terhadap suatu gejala dalam suatu situasi di suatu
tempat. Dalam penelitian ini, teknik observasi atau pengamatannya
adalah pengamatan tak langsung, sehingga menggunakan instrumen
pengamatan dalam hal ini berupa lembar observasi. Lembar observasi
adalah suatu pedoman yang memuat daftar gejala atau aspek tingkah
laku yang mungkin muncul dan akan diamati.
Berikut adalah lembar observasi yang digunakan oleh peneliti saat
penelitian berlangsung.
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
2. Guru menyampaikan materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
pembelajaran
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
5. Guru mendorong siswa untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris
6. Guru membuat rangkuman pembelajaran
7. Guru memberikan tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
9. Sebagian besar siswa mengemukakan pendapat menggunakan Bahasa Inggris
10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
11. Siswa dapat mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
14. Kelas dilengkapi dengan perangkat multimedia yang mendukung proses pembelajaran
15. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris
Tabel 3.1 Lembar Observasi
2. Kuesioner/angket
Kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data atau informasi
yang memungkinkan peneliti mempelajari sikap-sikap, keyakinan,
perilaku, dan karakteristik dari subjek yang sedang diteliti. (wikipedia)
Sedangkan kuesioner menurut Masidjo (1995 : 70) adalah suatu daftar
responden tentang pribadinya atau hal-hal yang diketahuinya.Dalam
penelitian ini, kuesioner yang akan digunakan berisi pernyataan positif
ataupun negatif tentang minat serta motivasi siswa dalam mengikuti
pembelajaran Matematika yang menggunakan Bahasa Inggris. Skala
yang digunakan dalam kuesioner ini adalah skala Likert.
Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan
persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.
Instrumen penelitian yang menggunakan skala Likert dapat dibuat
dalam bentuk checklist ataupun pilihan ganda (Sugiyono, 2010 : 134).
1.
Kuesioner minat dan motivasi ini didasarkan pada kisi-kisi yang
telah dibuat sebelumnya, dimana rincian kuesioner adalah sebagai
berikut:
Kuesioner Minat
Jenis Penyataan
Positif Negatif
1, 2, 4, 6, 8, 10, 14, 17, 18, 19, 20, 22, 23, 27, 29
3, 5, 7, 9, 11, 12, 13, 15, 16, 21, 24, 25, 26, 28, 30
2.
Tabel 3.2 Pernyataan Minat
Kuesioner Motivasi
Jenis Penyataan
Positif Negatif
1, 2, 3, 4, 5, 7, 9, 10, 11, 13, 14, 17, 19, 20, 21, 23, 24, 28, 30
6, 8, 12, 15, 16, 18, 22, 25, 26, 27, 29
3. Wawancara
Wawancara merupakan percakapan antara dua orang atau lebih dan
berlangsung antara narasumber dan pewawancara. Tujuan dari
wawancara adalah untuk mendapatkan data at
4.
di mana
sang pewawancara melontarkan pertanyaan-pertanyaan untuk dijawab
oleh orang yang sedang diwawancarai. (wikipedia) Dan menurut
Masidjo (1995 : 72), wawancara adalah suatu proses tanya jawab
sepihak antara pewawancara (interviewer) dan yang diwawancarai
(interviewee), yang dilaksanakan sambil bertatap muka, baik secara
langsung maupun tidak langsung, dengan maksud memperoleh
jawaban dari interviewee. Dalam wawancara ini, ada beberapa
pertanyaan ataupun pernyataan yang diajukan oleh peneliti bersifat
terbuka dan tidak kaku, artinya dapat disesuaikan dengan jawaban
ataupun tanggapan dari narasumber terkait.
Lembar evaluasi
Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa
kelas X GAC. Lembar evaluasi ini dibuat oleh guru yang mengampu
mata pelajaran Matematika. Lembar evaluasi terdiri dari kuis dan
ulangan. Soal kuis dan ulangan dibuat menggunakan Bahasa Inggris
dan waktu untuk mengerjakan dibatasi, 10 menit untuk soal kuis dan
120 menit untuk soal ulangan. Soal kuis maupun ulangan berjenis
H. Teknik Pengujian Instrumen
Dalam suatu penelitian, tingkat kredibilitas data yang diperoleh sangat
menentukan mutu dari penelitian itu sendiri. Untuk mendapatkan hasil
yang maksimal, maka perlu dilakukan uji validitas instrumen terhadap
instrumen-instrumen yang akan digunakan dalam pengumpulan data
penelitian. Dalam pelaksanaan penelitian ini, peneliti didampingi oleh guru
yang mengajar Matematika di kelas X dan dari tiga kelas X, kelas yang
menggunakan Bahasa Inggris hanya ada di satu kelas yaitu kelas X GAC
sehingga peneliti tidak melakukan uji validitas secara statistik melainkan
menggunakan Uji Pakar. Dalam hal ini Dosen Pembimbing sebagai pakar
yang melakukan pengujian terhadap seluruh instrumen yang digunakan
oleh peneliti.
I. Teknik Analisis Data
Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Analisis data observasi dilakukan dengan menyesuaikan jawaban
dalam lembar observasi yang telah diisi dengan rekaman aktivitas saat
proses pembelajaran berlangsung yang terekam dalam Handycam.
2. Analisis data kuesioner/angket dilakukan dalam tiga tahapan yaitu:
a) Pemberian skor
Data minat dan motivasi siswa dalam pembelajaran
kuesioner/angket yang diisi oleh masing-masing siswa. Pemberian
skor pada hasil kuesioner menggunakan pedoman berikut:
Alternatif jawaban Skor Positif Negatif STS 1 5
TS 2 4
RR 3 3
S 4 2
SS 5 1
Tabel 3.4 Skor Kuesioner
b) Perhitungan prosentase
Untuk memperoleh prosentase minat dan motivasi siswa, dihitung
dengan cara:
% =skor yang diperoleh siswa
skor total × 100%
c) Pengklasifikasian hasil perhitungan
Klasifikasi minat dan motivasi siswa dilakukan dengan
menggunakan pedoman Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II
menurut Masidjo (1995 : 157) sebagai berikut:
Prosentase Skor (%) Klasifikasi
81 – 100 Sangat Tinggi
66 – 80 Tinggi
56 – 65 Sedang
46 – 55 Rendah
≤46 Sangat Rendah
3. Wawancara
Analisis data yang diperoleh dari wawancara dengan Master of
GAC, guru dan siswa akan dilakukan secara deskriptif.
4. Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa Inggris
Efektivitas pembelajaran Matematika menggunakan Bahasa
Inggris akan ditinjau dari minat dan motivasi siswa yang terlihat
selama proses pembelajaran berlangsung. Minat dan motivasi siswa ini
dapat dilihat dari perhatian siswa selama pembelajaran berlangsung,
pemahaman siswa akan materi yang disampaikan oleh guru, keaktifan
siswa dalam mengerjakan setiap tugas yang diberikan oleh guru baik
tugas mandiri maupun tugas kelompok. Selain minat dan motivasi,
efektivitas juga akan dilihat dari perhatian, pemahaman dan keaktifan
siswa, dimana perhatian, pemahaman dan keaktifan siswa akan jelas
terlihat hasilnya dalam evaluasi yang diberikan oleh guru kepada siswa
baik menggunakan kuis maupun ulangan. Hasil belajar yang tampak
dalam nilai siswa dihitung dari rata-rata nilai siswa dengan rincian
prosentase sebagai berikut:
1. Assessment 1, bobotnya 20%
2. Assessment 2, bobotnya 20 %
3. Assessment 3, bobotnya 50 %
Nilai dari empat assessment tersebut akan ditotal. Nilai total
tersebut akan dibandingkan dengan Kriteria Ketuntasan Minimal
(KKM) yaitu sebesar 55. Keefektifan proses pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris akan ditinjau dari minat, motivasi dan
32
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
A. Pelaksanaan Penelitian
1. Persiapan
Sebelum melakukan penelitian, peneliti melakukan beberapa
persiapan diantaranya pengurusan surat ijin penelitian serta
instrumen-instrumen penelitian yang meliputi kuesioner minat dan motivasi
siswa, lembar pengamatan serta lembar wawancara. Selain persiapan
instrumen serta pengurusan surat ijin penelitian, peneliti juga
mempersiapkan peralatan yang akan digunakan untuk membantu
memperlancar proses pengambilan data penelitian, diantaranya
handycam untuk merekam proses pembelajaran serta tape recorder
untuk merekam percakapan selama proses wawancara berlangsung.
2. Penelitian
Penelitian dilaksanakan sebanyak 7 kali pertemuan. Empat
pertemuan untuk pengamatan proses pembelajaran Matematika
menggunakan Bahasa Inggris, satu kali pertemuan untuk pengisian
kuesioner minat dan motivasi siswa, dan 2 kali pertemuan untuk
wawancara siswa. Waktu pelaksanaan penelitian sudah ditentukan
berdasarkan kesepakatan antara guru dengan peneliti dimana
a. Observasi/Pengamatan
Proses observasi atau pengamatan dilaksanakan sebanyak
empat kali. Banyaknya proses observasi ini ditujukan untuk
membandingkan sejauh mana konsistensi penggunaan Bahasa
Inggris dalam pembelajaran Matematika. Adapun waktu
pelaksanaan observasinya sebagai berikut:
1) Rabu, 9 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
2) Jumat, 11 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
3) Rabu, 16 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
4) Rabu, 23 Mei 2012 pukul 07.25 – 09.00 WIB
b. Pengisian Kuesioner
Pengisian kuesioner dilaksanakan setelah siswa menjalani
proses belajar Matematika menggunakan Bahasa Inggris.
Pengisian kuesioner minat dan motivasi siswa ini dilaksanakan
pada hari Jumat tanggal 25 Mei 2012.
c. Wawancara
Proses wawancara ini berlangsung dalam tiga tahapan.
Tahapan pertama adalah wawancara dengan siswa untuk
mengetahui bagaimana minat dan motivasi siswa. Wawancara
siswa ini dilaksanakan untuk menguatkan data minat dan motivasi
siswa yang telah diperoleh dari kuesioner. Dalam wawancara ini,
peneliti bekerjasama dengan guru untuk memilih enam dari
berprestasi tinggi, dua orang siswa berprestasi sedang dan dua
orang siswa berprestasi rendah. Wawancara dengan siswa
dilaksanakan pada hari Jumat, 8 Juni 2012 dan hari Selasa 12 Juni
2012. Tahapan kedua adalah wawancara dengan guru untuk
mengetahui bagaimana perkembangan siswa dari awal semester
hingga akhir semester dengan penggunaan Bahasa Inggris dalam
pelajaran Matematika. Tahapan ketiga adalah wawancara dengan
Master of GAC yang bertujuan untuk mengetahui sejauh apa
perkembangan penggunaan kurikulum GAC yang telah berjalan
selama dua tahun ajaran, yaitu dari tahun ajaran 2010/2011 dan
tahun ajaran 2011/2012. Karena terkendala oleh kesibukan dari
guru maupun Master of GAC, maka wawancara dengan
narasumber guru dan Master of GAC tidak dilakukan secara
langsung melainkan dengan menggunakan email.
B. Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini berupa data yang diperoleh dari kuesioner
Minat dan Motivasi siswa dalam pembelajaran Matematika menggunakan
Bahasa Inggris, data rekaman proses pembelajaran yang direkam
menggunakan handycam serta rekaman percakapan dalam wawancara
yang direkam menggunakan tape recorder.
1. Observasi
a. Deskripsi data lembar observasi
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam
menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Tugas kelompok Task 6.1
hal 153-154
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan diskusi kelas
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya menggunakan Bahasa Inggris
Ketika siswa bertanya
menggunakan Bahasa
Guru langsung mengakhiri pembelajaran setelah waktu habis.
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
Guru meminta siswa
mempelajari terlebih dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya.
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
pendapat menggunakan Bahasa Inggris
Terbatas hanya saat
menjawab
pertanyaan/berpendapat kepada guru saja.
10. Saat berdiskusi,
sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
Siswa lebih senang
menggunakan Bahasa
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi
dengan perangkat multimedia yang mendukung proses
pembelajaran
14. Soal kuis/ ulangan menggunakan Bahasa Inggris
Belum ada kuis/ulangan
Tabel 4.1 Lembar Observasi I
2) Jumat, 11 Mei 2012
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam
menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Part C, graph of quadratic equation.
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan video
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya
Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan kuis.
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang
berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi
dengan perangkat
Tabel 4.2 Lembar Observasi II
3) Rabu, 16 Mei 2012
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam
menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Part C, graph of quadratic equation.
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Hanya menggunakan
ceramah.
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya
Guru langsung mengakhiri pembelajaran dengan memberikan tugas.
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
Page 168, number 8.
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
pendapat menggunakan Bahasa Inggris
10. Saat berdiskusi,
sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
Tidak ada diskusi pada hari itu.
mengerjakan tugas secara mandiri maupun secara kelompok
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi
dengan perangkat
Tidak ada kuis/ulangan.
Tabel 4.3 Lembar Observasi III
4) Rabu, 23 Mei 2012
No. Aspek Pengamatan Ya Tidak Keterangan
1. Guru membuka
pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
Guru mengucapkan salam
menggunakan Bahasa Inggris, mengabsen siswa. 2. Guru menyampaikan
materi pelajaran menggunakan Bahasa Inggris
3. Guru menggunakan media berbasis teknologi untuk mendukung proses pembelajaran
Menggunakan Ppt
4. Guru menggunakan metode pembelajaran yang bervariasi
Menggunakan diskusi kelas dan juga ceramah.
5. Guru mendorong siswa
untuk bertanya
7. Guru memberikan
tugas/pekerjaan rumah untuk siswa
8. Tugas/pekerjaan rumah yang diberikan oleh guru kepada siswa menggunakan Bahasa Inggris
Tidak ada tugas/pekerjaan rumah.
9. Sebagian besar siswa mengemukakan
pendapat menggunakan Bahasa Inggris
Terbatas hanya saat
menjawab
10. Saat berdiskusi, sebagian besar siswa menggunakan Bahasa Inggris
Siswa lebih banyak
menggunakan Bahasa
12. Siswa menggunakan buku pelajaran yang berbahasa Inggris
13. Kelas dilengkapi
dengan perangkat
Tidak ada kuis/ulangan.
Tabel 4.4 Lembar Observasi IV
b. Rekaman proses pembelajaran
1) Rabu, 9 Mei 2012
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen siswa kemudian mengajak siswa membaca
Al-Quran terlebih dahulu. Setelah membaca Al-Quran, guru
mulai membahas materi pelajaran. Materi hari itu tentang
fungsi dan relasi. Sebelum menjelaskan, guru mengawali
dengan memberikan tugas diskusi terlebih dahulu. Siswa
diminta berpasangan untuk mengerjakan tugas yang diberikan.
Tugas dikerjakan di selembar kertas dan dikumpulkan pada
waktu yang sudah ditentukan. Guru berkeliling untuk
mengecek pekerjaan siswa. Setelah waktu habis, guru meminta
siswa untuk mengumpulkan jawaban mereka. Setelah semua
memaparkan gagasannya tentang fungsi dan relasi. Guru
memaparkan beberapa contoh tentang fungsi dan relasi,
kemudian guru meminta siswa untuk menarik kesimpulan dari
apa yang telah disampaikan. Guru menampilkan slide yang
berisi diagram panah dan meminta siswa untuk menjawab
apakah itu adalah fungsi atau relasi, dan menanyakan apa
alasannya. Guru kemudian memberikan beberapa soal dan
meminta beberapa siswa untuk maju mengerjakan di papan
tulis. Setelah siswa selesai mengerjakan, guru mengoreksi
pekerjaan siswa dan memberi kesempatan siswa untuk
bertanya jika ada hal yang belum dimengerti. Karena tidak ada
yang bertanya, guru menutup pelajaran hari itu dengan
memberikan tugas kepada siswa untuk mempelajari terlebih
dahulu materi yang akan diajarkan pada pertemuan selanjutnya
karena pada pertemuan selanjutnya, guru akan memberikan
satu soal untuk kuis. Setelah menyampaikan hal tersebut, guru
kemudian mengakhiri proses pembelajaran.
2) Jumat, 11 Mei 2012
Guru membuka pelajaran dengan mengucapkan salam,
mengabsen siswa dan memulai proses pembelajaran dengan
mengajak siswa mengingat kembali tentang pembelajaran pada
pertemuan sebelumnya. Guru menanyangkan beberapa video
pembelajaran hari itu tentang gradien garis dan grafik
persamaan kuadrat. Sebelum pelajaran berakhir, guru
memberikan satu soal kepada siswa untuk dikerjakan sebagai
kuis. Guru mengakhiri pembelajaran saat waktu pengerjaan
kuis berakhir.
3) Rabu, 16 Mei 2012
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen dan mengajak siswa untuk membaca
Al-Quran terlebih dahulu. Guru mereview materi hari sebelumnya
tentang cara-cara menyelesaikan persamaan kuadrat. Guru
kemudian melanjutkan materi dengan menanyangkan slide
tentang Diskriminan. Beberapa soal diberikan kepada siswa
tentang jenis-jenis akar berdasarkan nilai diskriminannya.
Setelah memberikan penjelasan, guru memberi kesempatan
kepada siswa jika ada hal yang ingin ditanyakan. Guru
kemudian melanjutkan materi tentang menggambar grafik
fungsi kuadrat. Diakhir pembelajaran, guru memberikan
pekerjaan rumah kepada siswa. Dan akan dibahas pada
pertemuan selanjutnya.
4) Rabu, 23 Mei 2012
Guru mengawali pembelajaran dengan mengucapkan
salam, mengabsen siswanya. Setelah itu, guru menayangkan
dimulai dengan membahas pekerjaan rumah yang diberikan
pada pertemuan sebelumnya. Guru menanyakan dan mengecek
pekerjaan siswa, kemudian meminta salah satu siswa untuk
maju menuliskan hasil pekerjaannya di papan tulis. Guru
kemudian memberikan penjelasan tentang sumbu simetri dan
titik puncak. Setelah menjelaskan dan memberikan contoh,
guru kemudian membentuk siswa menjadi beberapa kelompok
dan meminta siswa mengerjakan soal dalam kelompok.
Masing-masing kelompok terdiri dari tiga atau empat orang.
Setiap kelompok diberi satu buah soal yang berbeda dan setiap
anggota kelompok bertanggungjawab untuk menyelesaikan
soal tersebut. Soal dikerjakan dalam waktu 15 menit, jawaban
harus dikumpulkan saat waktu pengerjaan tugas berakhir.
2. Kuesioner
Data yang telah diperoleh oleh peneliti melalui kuesioner Minat
dan Motivasi Siswa dalam Pembelajaran Matematika Menggunakan
Bahasa Inggris dianalisis dan dikelompokkan dalam lima kriteria
dengan menggunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II. Hasil
klasifikasi prosentase kuesioner minat dan motivasi siswa kelas X
GAC adalah sebagai berikut:
a. Minat
No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat
1. 48, 67 % Rendah
3. 66% Tinggi
4. 54, 67% Sedang
5. 70% Tinggi
6. - -
7. 56, 67% Sedang
8. 68% Tinggi
9. 62% Sedang
10. 55, 34% Sedang
11. 72% Tinggi
12. 52% Rendah
13. 53, 33% Rendah
14. 44% Rendah
15. 69, 34% Tinggi
16. 50, 67% Rendah
17. 56% Sedang
18. 76, 67% Tinggi
19. 82, 67% Sangat Tinggi
20. 79, 34% Tinggi
21. 58, 67% Sedang
22. 61, 34% Sedang
23. 62% Sedang
Tabel 4.5 Data Minat Siswa
b. Motivasi
No. Siswa Persentase Klasifikasi Minat
1. 80, 67% Tinggi
2. 74% Tinggi
3. 74, 67% Tinggi
4. 58% Sedang
5. 82, 67% Sangat Tinggi
6. - -
7. 87, 33% Sangat Tinggi
8. 79, 34% Tinggi
9. 78% Tinggi
11. 82% Sangat Tinggi
12. 68, 67% Tinggi
13. 82, 67% Sangat Tinggi
14. 74% Tinggi
15. 86% Sangat Tinggi
16. 68,67% Tinggi
17. 65, 34% Sedang
18. 86, 67% Sangat Tinggi
19. 86% Sangat Tinggi
20. 67, 34% Tinggi
21. 72, 67% Tinggi
22. 82, 67% Sangat Tinggi
23. 79, 34% Tinggi
Tabel 4.6 Data Motivasi Siswa
3. Wawancara
a. Wawancara dengan siswa
Berikut adalah rincian hasil wawancara peneliti dengan enam
orang siswa yang dipilih berdasarkan kemapuan akademiknya,
dimana dua siswa dengan kemampuan akademik tinggi, dua siswa
dengan kemampuan akademik sedang, serta dua siswa dengan
kemampuan akademik rendah.
S1 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang pertama.
S2 : siswa dengan kemampuan akademik tinggi yang kedua.
S3 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang pertama.
S4 : siswa dengan kemampuan akademik sedang yang kedua.
S5 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang pertama.
S6 : siswa dengan kemampuan akademik rendah yang kedua.
Pertanyaan Jawaban
1. Saat memilih sekolah dulu
apakah sekolah ini adalah
pilihan pertama? Jika ya, apa
alasannya?
S1: Ya. Soalnya dari SMP udah disini,
jadi udah tau segala macamnya
disini.
S2: Bukan. Tapi karena nem nya nggak
daripada masuk sekolah negeri yang
biasa-biasa aja mending masuk ke
swasta yang bagus.
S3: Ya. Soalnya kan aku nyarinya yang
kelas internasionalnya.
S4: Bukan.
S5 : Ya, soalnya SMP juga dari sini.
S6 : Ya, soalnya SMP nya juga disini.
2. Ketika masuk ke kelas GAC,
apa itu keinginanmu atau
keinginan orangtua? Apa
alasannya?
S1 :Dua duanya. Abisnya kan nanti
dapet sertifikat jadi nantinya lebih
gampang kalo mau sekolah di luar
negeri. Kalo orangtua alasannya juga
sama.
S2 : Keinginanku sama orangtua juga.
Soalnya biar bisa meningkatkan
kemampuan Bahasa Inggris,
orangtua juga sama.
S3 : Dua-duanya. Alasannya biar nanti
kalo kuliah di luar negeri kita jadi
lebih terbiasa.
S4 :Keinginanku sama orangtua.
Soalnya aku mau tau aja kelas
internasional tu gimana. Kalo
orangtua pengennya biar Bahasa
Inggrisnya lebih maju.
S5 : Keinginanku karena tesnya kan juga
memenuhi jadi daripada masuk kelas
reguler kan biasa.
S6 :Orangtua. GAC nanti ngebantu di
Bahasa Inggrisnya.
3. Apa motivasimu masuk ke
kelas GAC?
S1 : Kuliah di luar negeri.
S2 : Supaya Bahasa Inggrisnya terus
meningkat.
S3 :Mau improve skill inggris trus kalo
misalnya nanti kuliah bisa over seas.