Persembahan Karyaku Ini…
Buat Tuhan Yesus yang telah menjadi teman sejati dalam hidupku
Untuk Bapak dan Ibuku, yang telah memberikan kesempatan untuk
belajar dan menjadi seperti sekarang ini. Serta dan doa dan dukungan
kalian yang tiada henti
Buat Eyang Hadi dan Eyang Tugiman terimakasih atas doa dan
semangat yang diberikan ke penulis
Untuk kakakku Mbak Nita dan Mas Tanto dan adikku Fika, terima
kasih ya sudah mendoakan dan mendukungku
Buat keluarga besarku di rumah om Totok, bulik Ina, keponakanku
Ripka, om Wardoyo terimakasih atas nasehat dan semangat dan doa
buat penulis
PERNYATAAN KEASLIAN KARYA
Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini tidak
memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan dalam
kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.
Yogyakarta 18 Juni 2007
ABSTRAK
HUBUNGAN MOTIVASI SISWA DAN PERSEPSI SISWA TERHADAP KEGIATAN EKSTRAKURIKULER DENGAN PATISIPASI SISWA
DALAM KEGIATAN EKSTRAKURIKULER
Studi Kasus : Sekolah Menengah Umum BOPKRI II, Jl. Jenderal Sudirman No.87 Yogyakarta
Yulianto Sukarno Wibowo Universitas Sanata Dharma
Yogyakarta 2007
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan antara 1) motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegoiatan ekstrakurikuler, 2) persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler dan 3) motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Penelitian ini dilaksanakan pada kegiatan ekstrakurikuler, SMU BOPKRI 2 Yogyakarta pada bulan Juli sampai dengan Agustus 2005. Populasi penelitian ini adalah siswa kelas 2 SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berjumlah 326 siswa. Jumlah sample sebanyak 100 siswa diambil dengan teknik proporsional random sampling. Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, kuesioner dam dokumentasi. Untuk menjawab permasalahan pertama dan kedua digunakan analisis korelasi product moment, sedangkan untuk menjawab permasalahan ketiga digunakan analisis korelasi ganda dan taraf signifikasi 5%.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) ada hubungan positif dan signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( rx1y = 0,384 dan thitung = 4,117 >
ttabel = 1,6606). 2) Ada hubungan positif dan signifikansi antara persepsi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ( rx2y = 0,289 dan thitung = 2,988 > ttabel = 1,6606 ). 3) Ada
ABSTRACT
A RELATIONSHIP BETWEEN STUDENTS’ MOTIVATION AND THEIR PERCEPTION TOWARDS EXTRACURRICULUM ACTIVITIES AND
THEIR PARTICIPATION IN EXTRACURRICULUM ACTIVITIES
A Case Study at BOPKRI II Senior High School, Jl. Jenderal Sudirman 87 Yogyakarta
Yulianto Sukarno Wibowo Sanata Dharma University
Yogyakarta 2007
This research aims to know whether there are any relationship beetwen : 1) students’ motivation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities, 2) students’ perception towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities and 3) students’ motivation and their paricipation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities.
This research was conducted in extracurriculum activities at BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta from Juli until Agustus 2005. In this research, the population were 326 students of the second grade of BOPKRI 2 Senior High School Yogyakarta. The samples were 100 students taken by applying
proportional random sampling technique. The data were gathered by using the technique of interview, questionnaire and documentation. To answer the question number one and two, a technique of product moment correlation analysis was employed. Whereas to answer the question number three multiple regression correlation analysis with coefficient analysis on 5 % signification degree was applied.
The result of research indicates that : 1) there is a positive and significant relationship beetwen students’ motivation towards extracurriculum activities and their participation in extracurriculum activities ( rx1y = 0,384 and thitung = 4,117 >
ttabel n= 1,6606 ) ; 2) there is a positive and significant relationship beetwen
students’ perception towards extracurriculum activities and their perception in extracurriculum activities ( rx2y = 0,289 and thitung = 2,988 > ttabel = 1,6606 ) and 3)
Kata Pengantar
Puji dan Syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunia-Nya, sehingga penulis mampu menyelesaikan skripsi yang berjudul “ Hubungan Motivasi Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler “.
Tujuan skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat guna memperoleh gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi, selain itu diharapkan dapat memberikan manfaat bagi institusi Universitas Sanata Dharma, SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dan terutama bagi penulis.
Banyak pihak yang telah memberikan bantuan dan perhatian bagi penulis dalam menyelesaikan skripsi ini, sehingga pada kesempatan ini penulis menyampaikan ungkapan terima kasih pada penghormatan kepada :
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma. 2. Ketua Jurusan Ilmu Pengetahuan Sosial, Fakultas Keguruan dan Ilmu
Pendidikan, universitas Sanata Dharma.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi Universitas Sanata Dharma
4. Y.Harsoyo, S.Pd, M.Si, selaku dosen pebimbing I terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
5. L.Saptono, S.Pd, M.Si, selaku dosen pebimbing II terima kasih bimbingannya sehingga penulis bisa menyelesaikan skripsi ini.
6. Bapak Yoni terima kasih telah mendampingi penulis dalam mepertanggungjawabkan skripsi ini.
7. Mbah Hadi dan Mbah Tugiman terima kasih atas dukungannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.
8. Bapak dan Ibuku terhormat terima kasih atas bantuan dan dukungan baik moral maupun materiil sehingga penulis dapat menyelesaikan penulis ini. 9. Kakakku Mbak Nita dan Mas Tanto dan adikku Fika terima kasih atas
10.Buat seseorang yang kucintai dan sayangi cicilia vika colina terima kasih atas dukunganmu, tawa, keceriaan dan kesedihannya sehingga penulis dapat menyelesaikan kuliah ini.
11.Teman- teman Pendidikan Ekonomi Angkatan “98”
( Deddy, Pandu, Wisnu, Yuli, Agus, Yus, Nuning, Prapto, Alfons, Bambang, Aan, Agnes, Sun, Hari, Apri, Uli, Moko, Devung, Asti) terima kasih atas kebersamaannya.
12.Semua pihak yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang telah banyak membantu penulis menyelesaikan skripsi ini.
Penulis menyadari masih banyak kekurangan dari skripsi ini. Oleh karena itu penulis senantiasa menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun demi kesempurnaan dalam penyusunan skripsi yang akan datang. Akhir kata semoga skripsi ini berguna bagi penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………..i HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING………..ii HALAMAN SUSUNAN PANITIA PENGUJI………iii HALAMAN MOTTO………iv HALAMAN PERSEMBAHAN………v PERNYATAAN KEASLIAN KARYA………....vi PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI………vii ABSTRAK………..viii ABSTRACT………ix KATA PENGANTAR………x DAFTAR ISI………...xii DAFTAR TABEL………...xiv DAFTAR LAMPIRAN………...xv
BAB I PENDAHULUAN……….… 1
A. Latar Belakang Masalah………... 1
B. Batasan Masalah………... 3
C. Rumusan Masalah………... 3
D. Tujuan Penelitian………. 4
C. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ………..….. 10
1. Pengertian Persepsi ……… 10
2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler ……….. 11
D. Kerangka Berpikir……… 11
E. Hipotesisi………. 13
F. Hubungan Antara Variabel……….. 13 BAB III METODOLOGI PENELITIAN………. 15
A. Jenis Penelitian………. 15
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian ……… 15 C. Subjek dan Objek Penelitian………... 15 D. Populasi dan Sampel Penelitian ……….. 16 E. Variabel dan Pengukurannya ……….. 17 F. Teknik Pengumpulan Data ………. 20 G. Teknik Analisis Data ……….. 24 BAB IV HASIL TEMUAN LAPANGAN………. 31
A. Gambaran Umum Sekolah ………. 31
B. Sumber Daya Manusia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ……… 38 C. Siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta ……… 39 BAB V ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN………41
A. Deskripsi Data ………. 41
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data ……….. 45
C. Pengujian Hipotesis ……… 49
D. Pembahasan Hasil Penelitian ……….. 56
BAB VI PENUTUP ……… 61
A. Kesimpulan ………. 61
B. Keterbatasan Penelitian ……….. 62
C. Saran ……… 63
DAFTAR PUSTAKA………... 64
DAFTAR TABEL
DAFTAR LAMPIRAN
BAB I PENDAHULUAN
A. latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan modal yang sangat penting dalam proses
pembangunan bangsa dan negara. Pendidikan merupakan kekuatan dalam
pembangunan sekaligus sebagai kunci pembuka terwujudnya masa depan
bangsa yang dicita – citakan. Mengingat pentingnya pendidikan bagi suatu
bangsa, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal berkewajiban untuk
menyiapkan sumber daya manusia yang tangguh dan terampil. Sumber daya
manusia yang demikian dikatakan mampu mengelola dan menggali potensi
alam Indonesia.
Kehidupan sekolah dikembangkan berdasarkan kurikulum pendidikan
menengah nasional yang mencakup aspek : penelitian pendidikan dan
pengabdian masyarakat. Dengan adanya kurikulum pendidikan menengah
nasional diharapkan pendidikan menengah nasional menjadi bagian yang
integral dari pembangunan nasional bangsa yaitu menghubungkan ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan kebutuhan masyarakat.
Siswa baik sebagai individu maupun kelompok dalam kehidupan sehari –
hari pasti akan terlibat dalam kegiatan – kegiatan yang berinteraksi dengan
masyarakat, baik masyarakat yang sempit seperi dirumah sendiri, di asrama, di
Dalam kehidupan sehari – hari itulah terjadi interaksi yang dampaknya bisa
positif atau negatif terhadap siswa itu sendiri. Salah satu cara sekolah untuk
membantu perkembangan dan kematangan siswa adalah dengan menyediakan
program untuk menyalurkan kreativitas dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
SMU BOPKRI II sebagai salah satu sekolah umum membantu siswa
dalam perkembangan kepribadiannya. Salah satu kegiatan yang dilaksanakan
adalah membentuk kegiatan ekstrakurikuler. Kegiatan dalam kegiatan
ekstrakurikuler diberikan untuk menumbuhkembangkan bakat dan minat yang
dimiliki siswa. Kegiatan dalam kegiatan ekstrakurikuler dapat menumbuhkan
rasa tanggung jawab, meningkatkan kedisiplinan, rasa setia kawan dan lain –
lain.
Namun dari berbagai macam kegiatan ekstrakurikuler tergantung dari
siswa itu sendiri. Artinya, siswa memandang atau berpendapat kegiatan
ekstrakurikuler dirasa tidak bermanfaat dan tidak penting atau sebaliknya
kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat. Pendapat dari siswa yang positif
atau yang memandang bahwa kegiatan ekstrakurikuler sangat bermanfaat
belum tentu akan ikut dalam kegiatan tersebut. Hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor antara lain : jarak antara sekolah dengan tempat tinggal yang
jauh dan lain – lain. Dari keterangan di atas pendapat atau persepsi siswa yang
positif belum tentu akan mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, akan tetapi siswa
yang berpendapat atau berpersepsi negatif dapat dipastikan tidak akan
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler. Di samping itu motivasi sangat berperan
sangat berpengaruh terhadap diri siswa untuk mengikuti kegiatan
ekastrakurikuler dan partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan
ekstrakurikuler masih rendah.
Perbedaan peran serta antara siswa yang satu dengan siswa yang lainnya
dalam mengikuti kegiatan kegiatan ekstrakurikuler disebabkan oleh beberapa
faktor seperti motivasi siswa, persepsi motivasi terhadap kegiatan
ekstrakurikuler, teman sebaya, latar belakang ekonomi, jarak tempat tinggal,
kondisi jasmani dan lain – lain. Berdasarkan uraian tersebut di atas, penelitian
ini mengambil judul Hubungan Antara Motivasi Siswa Dan Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler Dengan Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler dan merupakan studi kasus pada SMU BOPKRI II Jl. Jenderal Sudirman No. 87.
B. Batasan Masalah
Mengingat begitu banyak faktor yang dapat mempengaruhi siswa untuk
mengikuti kegiatan ekstrakurikuler, maka perlu diadakan pembatasan terhadap
penelitian . Peneliti memfokuskan pada motivasi siswa, persepsi siswa dan
partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler, juga mengingat
keterbatasan waktu, tenaga dan biaya yang dimiliki peneliti.
C. Rumusan Masalah
1. Apakah ada hubungan antara motivasi siswa dengan partisipasi siswa
2. Apakah ada hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ?
3. Apakah ada hubungan antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler ?
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dengan partisipasi
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
2. Untuk mengetahui hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
3. Untuk mengetahui hubungan antara motivasi siswa dan persepsi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
E. Manfaat Penelitian 1. Bagi Penulis
Penelitian ini merupakan tambahan wawasan dari kehidupan nyata untuk
dihubungkan dengan teoritis di bangku kuliah dan buku – buku literatur
yang ada.
2. Bagi Siswa
Hasil penelitian ini dapat menjadikan masukan bagi siswa dalam
3. Bagi Organisasi Kesiswaan
Hasil penelitian ini diharapkan menjadi masukan bagi organisasi kesiswaan
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Kegiatan Ekstrakurikuler
1. Pengertian Kegiatan Ekstrakurikuler
Menurut Direktorat Jendral Pendidikan Menengah Umum ( 1998 :
8 ) kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilakukan di luar
jam pelajaran tatap muka, dilaksanakan di sekolah agar lebih memperkaya
dan memperluas wawasan, pengetahuan atau kemampuan peningkatan
nilai atau sikap dalam rangka penerapan pengetahuan dan kemampuan
yang telah dipelajari dari berbagai mata pelajaran dalam kurikulum.
Berdasarkan hal tersebut di atas, dapat disimpulkan bahwa kegiatan
ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang dilaksanakan di luar jam
pelajaran tatap muka dengan maksud memperluas wawasan pengetahuan,
kemampuan nilai, sikap dan ketrampilan.
2. Tujuan dan Ruang Lingkup Kegiatan Ekstrakurikuler
Tujuan kegiatan ekstrakurikuler menurut Winarno ( 1998 : 8 ) adalah :
1. Meningkatkan pengetahuan siswa baik aspek kognitif, afektif dan
psikomotor.
2. Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya membina pribadi
3. Dapat mengetahui dan mengenal serta membedakan hubungan satu
pelajaran dengan pelajaran lain.
Sesuai dengan tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler maka jenis kegiatan
ekstrakurikuler menurut Winarno adalah :
1) Karya Ilmiah Remaja
2) PMR atau UKS
3) Kesenian ( menari, band, karawitan, vokal group )
4) Pecinta Alam
5) Jurnalistik
6) Teater
7) Majalah Dinding
8) Pramuka
9) Karate
10)Olah Raga ( basket, volly )
Macam – macam kegiatan tersebut tidak semua dilaksanakan di
tiap sekolah. Hal tersebut tergantung pada kemampuan setiap sekolah yang
disesuaikan dengan kebutuhan siswa, imajinasi guru, fasilitas yang tersedia
dan biaya yang dapat dikumpulkan.
3. Tingkat Partisipasi
Siswa mempunyai tingkat partisipasi yang berbeda dalam suatu
kegiatan ekstrakurikuler. Tingkat partisipasi siswa dalam suatu kegiatan
memiliki motif yang berbeda. Perbedaan nampak dari usaha maupun cara
sekolah yang lain mempunyai kegiatan yang berbeda. Untuk mengukur
tingkat partisipasi siswa dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah :
1. Waktu yang digunakan siswa untuk aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
Kegiatan ekstrakurikuler bagi sekolah yang masuk pagi dilaksanakan
pada sore hari dan pagi hari untuk siswa yang masuk siang. Siswa
secara normal dikatakan aktif bila yang bersangkutan menggunakan
waktunya untuk kegiatan ekstra kurikuler ( 2 x 7 x 2 ) jam per
minggu, sehingga lebih dari 28 jam per minggu untuk kegiatan
ekstrakurikuler baik yang dilaksanakan pada pagi hari maupun siang
hari.
2. Jumlah kegiatan yang diikuti
Tolak ukur lain yang digunakan adalah jumlah kegiatan yang diikuti.
Siswa yang mengikuti kegiatan ekstrakurikuler lebih dari satu macam
mempunyai tingkat partisipasi tinggi.
3. Kedudukan siswa dalam kegiatan tersebut
Faktor lain yang perlu diperhatikan adalah kedudukan siswa dalam
kegiatan ekstrakurikuler . Status atau jabatan pengurus inti, pengurus
biasa atau anggota akan menentukan tingkat partisipasi juga. Dengan
kata lain siswa yang menjabat sebagai pengurus inti mempunyai
tingkat partisipasi yang tinggi.
B. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengertian Motivasi
Motivasi adalah keadaan psikologis dan fisiologis dalam diri pribadi
seseorang yang mendorong individu untuk melakukan aktivitas – aktivitas
tertentu untuk mencapai tujuan.Menurut MC. Donald dalam Sardiman A.M
(1986 : 73), motivasi adalah perubahan energi dalam diri seseorang yang
ditandai dengan munculnya “ feeling “ dan didahului dengan tanggapan
terhadap adanya tujuan. Sedangkan menurut Dakir (1967 : 163), motivasi
dapat diartikan yang memberi alasan (penyebab) seseorang untuk berbuat.
Motivasi inilah yang menjadi pendorong sehingga seseorang tersebut dapat
pro maupun kontra terhadap sesuatu hal.
Woodworth ( 1951 : 315 ) dalam Dakir ( 1967 : 166 ) memberikan
penjelasan terhadap adanya sesuatu motivasi :
1. Motivasi adalah semua kondisi yang membangkitkan dan
mempertahankan kegiatan .
2. Kondisi itu terdapat dalam diri seseorang dan tidak pernah terjadi
terlepas dari proses mentalnya.
3. Dorongan itu tidak ditanamkan oleh orang lain, melainkan tumbuh
dengan sendirinya sebagai pembawaan dan dari pengalaman hidupnya.
4. Semua tingkah laku bertujuan dan berakar pada motivasi tersebut.
Tidak ada suatu perbuatan yang terlepas dari motivasi dan tujuan.
Menurut Anita E. Woolfolk ( 1986 : 312 ) “ motivation is general
Motivasi dapat juga dikatakan sebagai serangkaian usaha untuk
menyediakan kondisi – kondisi tertentu, sehingga seseorang itu mau dan
ingin melakukan sesuatu. Jadi motivasi itu dapat dirangsang oleh faktor –
faktor dari luar tetapi motivasi itu tumbuh dal diri seseorang. Motivasi
belajar adalah merupakan faktor psikis yang bersifat non intelektual.
Peranannya yang khas adalah dalam hal pertumbuhan gairah, merasa senang
dan semangat untuk belajar.
Menurut Martin Handoko ( 1992 : 61 ), motivasi dapat diukur dengan
dua cara yaitu :
a. Mengukur faktor – faktor luar tertentu yang diduga menimbulkan
dorongan dalam diri seseorang.
b. Mengukur aspek tingkah laku tertentu yang mungkin menjadi ungkapan
menjadi ungkapan dari motif tertentu.
2. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah suatu daya
dorong yang timbul didalam diri siswa terhadap suatu kegiatan
ekstrakurikuler. Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
tidaklah sama setiap individunya. Ada siswa yang mempunyai pandangan
yang menjadikan suatu dorongan kuat dalam diri siswa untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler apabila kegiatan tersebut menarik sesuai dengan
bakat dan minat siswa. Adapula siswa yang mempunyai pandangan yang
menjadikan bukan merupakan suatu dorongan yang kuat dalam diri siswa
menarik dan tidak sesuai dengan bakat dan minat siswa. Ini menunjukkan
bahwa motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler berbeda
tergantung dari sisi mana siswa memandang suatu kegiatan
ekstrakurikuler.
C. Persepsi Siswa terhadap kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengertian Persepsi
Keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler salah satunya
adalah dipengaruhi oleh persepsi siswa itu sendiri terhadap kegiatan
ekstrakurikuler.
“ Perception is the process by which we organize and interprehese
patern in environment “ ( Atkinson, 1983 : 133 ). Sedangkan definisi
persepsi menurut Jay Brauns ( 1979 : 294 ) “ Perception can be defined as
an organism’s awareness of objects and events in environment, brought
about by stimulation of the organism’s sense program “.
Sedangkan pendapat Pearson yang dikutip Abdurrahman ( 1993 : 29 )
tentang persepsi adalah subyektif, aktif dan kreatif. Pearson dalam hal ini
persepsi lebih menekankan pada faktor subyektivitas. Pendapat tersebut
hampir sama dengan pendapat yang telah diuraikan diatas yang pada
prinsipnya memungkinkan terjadinya perbedaan persepsi terhadap obyek
yang sama. Dengan faktor yang subyektif ini orang dalam mempersepsikan
obyek tergantung dari wawasan serta kebutuhan yang dianggap perlu bagi
Menurut Irwanto ( 1989 : 96 ), dkk terdapat beberapa faktor yang
berpengaruh terhadap persepsi, yaitu :
a) Perhatian yang selektif.
b) Ciri – ciri rangsang.
c) Nilai – nilai dan kebutuhan hidup.
d) Pengalaman masa lalu.
2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler adalah cara pandang
atau tanggapan siswa terhadap suatu kegiatan ekstrakurikuler. Persepsi
mahasiswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler tidak sama setiap individunya.
Ada mahasiswa yang beranggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler adalah
kegiatan yang positif yang dapat mendukung kegiatan akademiknya.
Adapula siswa yang beranggapan bahwa kegiatan ekstrakurikuler hanya
sebuah kegiatan yang bersifat negatif yang dapat menganggu kegiatan
akademik. Ini menunjukkan bahwa persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler berbeda tergantung dari sisi mana siswa memandang suatu
kegiatan ekstrakurikuler.
D. Kerangka Berpikir
1. Hubungan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan
Seperti diuraikan di atas, motivasi dipengaruhi oleh banyak faktor.
Ketidak samaan pandangan atau anggapan akan mengakibatkan seseorang
mempunyai motivasi yang berbeda – beda terhadap suatu objek yang sama.
Motivasi yang positif terhadap suatu objek akan mengakibatkan obyek
tersebut berguna bagi dirinya. Begitu juga dalam diri siswa. Siswa yang
mempunyai motivasi yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan
menganggap kegiatan itu menarik dan penting baginya. Selanjutnya ia akan
tertarik dan mencoba untuk berpartisipasi dengan aktif dalam kegiatan
ekstrakurikuler tersebut. Siswa tidak akan mempunyai motivasi yang baik
apabila informasi yang ia dapatkan hanya setengah – setengah.
2. Hubungan antara persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan
partisipasi siswa didalam kegiatan ekstrakurikuler
Seperti diuraikan di atas, persepsi dipengaruhi oleh banyak faktor.
Ketidaksamaan kondisi baik kondisi fisik maupun non fisik serta motivasi
akan mengakibatkan perbedaan seseorang dalam mepersepsikan suatu objek
yang sama
Persepsi yang positif terhadap suatu objek akan mengakibatkan objek
tersebut berguna bagi dirinya. Begitu juga dalam diri siswa. Siswa yang
mempunyai persepsi yang positif terhadap kegiatan ekstrakurikuler akan
menganggap kegiatan itu penting baginya. Selanjutnya ia akan tertarik dan
mencoba untuk mengikuti dengan aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler
tersebut. Siswa tidak akan dapat berpersepsi dengan baik dan benar apabila
E. Hipotesis
1. Ada hubungan positif antara motivasi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
2. Ada hubungan positif antara persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
3. Ada hubungan positif antara motivasi siswa dan persepsi siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler secara bersama – sama dengan partisipasi siswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler.
F. Hubungan Antar Variabel
Keterkaitan antara variabel bebas dengan variabel terikat divisualisasikan
pada paradigma penelitian sebagai berikut ini :
Gambar 1. Hubungan antara variabel bebas ( X ) dengan variabel ( Y )
X1
X2
rX1Y
rX2Y
rX12Y Y
Keterangan :
X1 = Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
X2 = Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
rX1Y = Hubungan antar X1 dan Y
rX2Y = Hubungan antar X2 dan Y
BAB III
METODELOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang akan dilakukan adalah studi kasus, yakni penelitian
yang dilakukan terhadap objek yang dapat ditarik dari hasil penelitian. Ini
hanya berlaku terhadap objek yang diteliti dalam waktu tertentu.
B. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian 1. Lokasi Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada SMU BOPKRI II di Jalan Jenderal
Sudirman No. 87.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Oktober
C. Subjek dan Objek Penelitian 1. Subjek Penelitian
Subjek yang diteliti adalah siswa SMU BOPKRI II yang mengikuti
2. Objek Penelitian
Objek yang diteliti adalah motivasi siswa dan persepsi siswa tentang
kegiatan ekstrakurikuler serta partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler.
D. Populasi dan Sampel Penelitian
1. Populasi yaitu kumpulan yang lengkap dari seluruh elemen yang sejenis
akan tetapi dapat dibedakan satu sama lain, yang disebabkan karena adanya
karakteris yang berlainan. Populasi dalam penelitian ini adalah siswa –
siswi kelas II sebanyak 326 siswa.
2. Sampel yaitu sebagian atau wakil populasi yang diteliti. Apabila subjeknya
kurang dari 100 lebih baik diambil semuanya sehingga penelitiannya
merupakan populasi. Selanjutnya bila subjeknya besar dapat diambil antara
10 % - 15 % atau 20 % - 25 % atau lebih, tergantung pada ( Suharsimi
Arikunto, 1991 : 104 ) :
a. Kemampuan penelitian dilihat dari segi waktu, tenaga dan biaya.
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya resiko yang ditanggung oleh peneliti untuk penelitian
yang resikonya besar dan tentu saja sampelnya lebih besar dari
hasilnya akan lebih baik.
3. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik random
sampling dengan cara undian sehingga setiap subjek mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi anggota sampel.
E. Variabel dan Pengukurannya 1. Variabel
Dalam penelitian ini variabel penelitian ada 2 yaitu :
a. Variabel Tergantung ( dependent variable )
Dalam penelitian ini yang menjadi variabel tergantungnya adalah
partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
b. Variabel Bebas ( independent variable )
Dalam penelitian ini variabel bebasnya adalah motivasi siswa dan
persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler.
2. Pengukuran
a. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur
berdasarkan indikator yang meliputi adalah sebagai berikut ini :
Tabel III.1 Kisi – kisi kuesioner Motivasi Siswa
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN
POSITIF
PERTANYAAN NEGATIF
Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
1. Kemauan untuk mengikuti
kegiatan ekstrakurikuler
1, 2, 3, 4, 5
2. Kerelaan waktu 6, 7, 8, 10 9
4. Keinginan untuk menguasai materi
16, 17, 18, 19, 20
Untuk dapat menganalisis partisipasi siswa tentang kegiatan
ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel III.2 Ketentuan pemberian skor
Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif
Sangat Setuju ( SS ) 4 1
Setuju ( S ) 3 2
Tidak Setuju ( TS ) 2 3
Sangat Tidak Setuju ( STS ) 1 4
b. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur
berdasarkan sebagai berikut :
Tabel III.3 Kisi – kisi kuesioner Persepsi Siswa
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN
POSITIF
PERTANYAAN NEGATIF
Persepsi siswa tentang kegiatan ekstrakurikuler
1. Kebutuhan individu 1, 2, 3, 4, 5, 6 18, 19, 20
2. Visi dan misi dalam
organisasi 10, 11, 17
3. Tujuan organisasi 7, 8, 9
4.Bentuk dan macam kegiatan
ekstrakurikuler
5. Hubungan
personalia 14
6. Bukti keterlibatan di organisasi sekolah dan masyarakat
15, 16
Untuk dapat menganalisis motivasi siswa tentang kegiatan
ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut ini:
Tabel III.4 Ketentuan pemberian skor
Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif
Sangat Setuju ( SS ) 4 1
Setuju ( S ) 3 2
Tidak Setuju ( TS ) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
c. Partisipasi Siswa Terhadap kegiatan Ekstrakurikuler
Partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diukur
berdasarkan sebagai berikut ini :
Tabel III.5 Kisi – kisi kuesioner Partisipasi Siswa
VARIABEL INDIKATOR PERTANYAAN
POSITIF
PERTANYAAN
NEGATIF
Partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
1.Rasa senang 1, 3, 4
2. Perhatian 2, 5
3. Keinginan berkecimpung didalamnya
7, 8 ,9
4. Jabatan dalam organisasi
Untuk dapat menganalisis persepsi siswa tentang kegiatan
ekstrakurikuler penulis menentukan kriteria penilaian sebagai berikut :
Tabel III.6 Ketentuan pemberian skor
Jawaban Skor Susun Positif Skor Susun Negatif
Sangat Setuju (SS) 4 1
Setuju ( S ) 3 2
Tidak Setuju (TS) 2 3
Sangat Tidak Setuju (STS) 1 4
G. Teknik Pengumpulan Data 1. Angket atau Kuesioner
Kuesioner merupakan suatu teknik pengumpulan data dengan cara
membuat dengan pertanyaan atau pernyataan yang dibagikan pada
responden. Data yang dicari dengan kuesioner meliputi motivasi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler, persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Pengujian kuesioner dilakukan dengan :
a. Uji Validitas
Menurut Suharsimi Arikunto ( 1989 : 218 ) suatu instrumen yang
baik harus valid dan reliabel1. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila
mampu mengukur apa yang diinginkan dan dapat mengungkapkan dasar
dari variabel yang diteliti secara tepat ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 136 ).
validitas faktor ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 139 ). Suatu validitas
dikatakan mempunyai validitas butir yang tinggi apabila butir tersebut
mempunyai dukungan yang besar terhadap skor dari keseluruhan butir (
skor total ).
Untuk menguji validitas instrumen pada penelitian ini
menggunakan rumus Product Moment dari Pearson. Adapun rumusnya
sebagai berikut ( Suharsimi Arikunto, 1989 : 225 )
)
(
)
(
) }
{
(
) }
(
{
∑
−∑
∑
∑
∑
∑
−∑
−2 2
2 2
Y Y
N X
X N
Y X
XY N
Keterangan :
X = Skor dari tes pertama
Y = Skor dari tes kedua
XY = Hasil kali skor X dengan Y untuk setiap responden
2
X = Kuadrat dari skor tes pertama
2
Y = Kuadrat dari skor tes kedua
∑
= Tanda jumlahUntuk mengetahui validitas butir digunakan taraf signifikan 5 %, artinya
suatu butir pernyataan dikatakan valid jika koefisien korelasi yang
diperoleh lebih besar atau sama dengan koefisien korelasi dalam taraf
signifikan 5 %.
Dari hasil penelitian diketahui n = 100 dan db = n-2, jadi derajat
kebebasannya sebesar 98 ( db = 100-2 ). Sehingga rtabel adalah 0,135.
rtabel dengan taraf signifikansi 5% tersebut dinyatakan valid, jika rhitung
lebih kecil dari nilai rtabel dinyatakan tidak valid. Adapun rangkuman dari
hasil pengukuran validitas tersaji pada tabel berikut ( lampiran 2, hal 70)
Tabel III.7 Rangkuman Pengujian Validitas
No X1=
Motivasi siswa
X2 =
Persepsi siswa
rhitung rtabel Ket rhitung rtabel Ket
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 0,4013 0,5370 0,4577 0,4520 0,3670 0,3854 0,3422 0,4018 0,4471 0,3629 0,3568 0,3511 0,3307 0,3430 0,3059 0,3211 0,3476 0,3119 0,3345 0,3334 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid 0,3994 0,4259 0,4321 0,4072 0,3503 0,4188 0,3483 0,3546 0,3899 0,3852 0,3341 0,3596 0,3351 0,3630 0,3223 0,3205 0,3261 0,3230 0,3337 0,3140 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 0,135 Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid Valid
c. Uji Reliabilitas
Yang dimaksud reliabilitas kuesioner adalah sejauh mana suatu alat
pengukur dapat dipercaya atau diandalkan. Pengujian reliabilitas
kuesioner dilakukan dengan teknik belah dua yaitu ganjil genap.
dengan menggunakan Alpha dari Cronbach yang rumusnya sebagai
berikut :
⎥ ⎦ ⎤ ⎢
⎣ ⎡ −∑ −
= 2 2
11
1
1 t
b k
k r
σ σ
Keterangan :
11
r = reliabilitas instrumen k = banyaknya butir pertanyaan
2 b
σ
∑ = jumlah varian butir
2
t
σ = varian total
Untuk menginterpretasikan tinggi rendahnya reliabilitas instrumen
pedoman yang digunakan sebagai berikut :
Tabel III.8 Pedoman tinggi rendahnya Reabilitas
No Tingkat Penguasaan Kriteria Penilaian
1 0,80 – 1,00 Sangat tinggi
2 0,60 – 0,79 Tinggi
3 0,40 – 0,59 Cukup
4 0,20 – 0,39 Rendah
5 0,00 – 0,19 Sangat rendah
Hasil pengujian reliabilitas menunjukkan bahwa semua varabel
penelitian ini reliebel. Berikut ini sisajikan hasil pengujian ketiga
Tabel III.9 Rangkuman Pengujian Reliabilitas
No Variabel rhitung rtabel Kesimpulan Kriteria
1 2 3
X1
X2
Y
0,8074 0,7922 0,7146
0,135 0,135 0,135
Reliabel Reliabel Reliabel
Sangat Tinggi Tinggi Tinggi
2. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto ( 1996 : 146 ), metode dokumentasi
adalah metode metode pengumpulan data mengenai hal – hal atau variabel
yang berupa benda – benda tertulis seperti buku – buku, majalah,
dokumen, peraturan – peraturan dan sebagainya. Teknik ini digunakan
untuk memperoleh data mengenai sejarah sekolah dan data mengenai
kegiatan ekstrakurikuler.
I. Teknik Analisis Data 1. Statistik Deskriptif
a. Mendiskripsikan data hasil penelitian
Peneliti akan menyajikan data – data yang diperoleh dari
kuesioner yang dibagikan pada siswa tentang hubungan antara
motivasi dan persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan
partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler. Dalam hal ini
peneliti akan menyusun sebuah tabel frekuensi yaitu tabel yang berisi
tabulasi data dari skor – skor data yang diperoleh dari jumlah
dibagikan pada siswa. Kemudian peneliti akan memasukkan skor –
skor data ke dalam tabulasi tersebut dan juga jumlah relatif dari skor –
skor data yang masuk kedalam tabulasi data yang dibuat.
b. Klarifikasi data hasil penelitian
Untuk menentukan apakah hubungan antara motivasi dan
persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi
siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler tersebut sangat tinggi, tinggi,
cukup, rendah, dan sangat rendah, peneliti akan mengacu pada
penelitian acuan patokan tipe II ( PAP tipe II ) ( Masidjo, 1995 : 157 ).
Alasan pemilihan penilaian acuan patokan karena penilaian ini
mempunyai patokan tertentu yang sudah pasti atau mutlak harus
dipenuhi. Sedangkan alasan pemilihan tipe II karena batas nilai cukup
adalah 56 %. Penulis mempertimbangkan bahwa batas ini cukup
realistis sehingga bisa dicapai oleh siswa.
Adapun patokan penilaian tersebut adalah :
81% - 100% : Sangat tinggi 66% - 80% : Tinggi 56% - 65% : Cukup 46% - 55% : Rendah
dibawah 46% : Sangat Rendah
2. Pengujian Normalitas dan Liniearitas
a. Pengujian Normalitas
Uji Normalitas dalam penelitian ini digunakan untuk
Dalam uji Normalitas ini digunakan rumus Chi – kuadrat sebagai
berikut ( Sudjana, 1996 : 291 ) :
(
)
∑
−=
e e o
f f f X
2 2
Keterangan :
X = Nilai Chi – kuadrat.
o
f = Frekuensi yang diperoleh dari sampel.
e
f = Frekuensi yang diharapkan dari sampel sebagai pencerminan dari populasi.
Apabila harga Chi – kuadrat yang diperoleh melalui perhitungan lebih
kecil dari harga Chi – kuadrat tabel dengan taraf signifikansi 5% pada
derajat kebebasan jumlah kelas interval dikurangi satu ( k – 1 ), maka
data dari variabel tersebut berdistribusi normal. Sebaliknya, jika harga
Chi – kuadrat melalui perhitungan atau observasi lebih besar dari pada
harga Chi – kuadrat tabel, maka data variabel tersebut berdistribusi
tidak normal.
b. Pengujian Linieritas
Pengujian linearitas data digunakan untuk mengetahui apakah
masing-masing variabel bebas mempunyai hubungan liear atau tidak
dengan variabel terikat. Rumus yang digunakan dalam pengujian
linearitas sebagai berikut :
F = 2
2
e TC
S s
2 ) ( 2 − = K TC JK Src k n E JK Se − = ( ) 2
JK (TC) = Tuna Cocok
JK (E) = Kekeliruan
Setelah di dapatkan Fhitung kemudian diuji dengan taraf signifikan 5%
dengan derajat kebebasan sama dengan k-2 lawan n-k, jika Fhitung<
Ftabel maka kedua variabel dinyatakan mempunyai hubungan linear.
Sebaliknya jika hubungan antar variabel bebas dan variabel terikat
dikatakan tidak linear apabila Fhitung>Ftabel pada taraf signifikan 5%.
3. Pengujian Hipotesis Penelitian
a. Untuk menjawab permasalahan nomor 1 sampai 2 yaitu hubungan
antara motivasi siswa ( X1 ) dengan partisipasi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler ( Y ), hubungan antara persepsi siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler ( X2 ) dengan partisipasi siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler ( Y ), digunakan teknik analisis korelasi
Product – Moment. Adapun rumusnya adalah sebagai berikut (Sudjana,
1996 : 363) :
(
)(
)
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−(
∑
)
}
− = 2 2 2 2 Yi Yi n Xi Xi n Yi Xi XiY n r Keterangan :X = Jumlah nilai X
Y = Jumlah nilai Y
n = Jumlah subjek yang diselidiki
Untuk memberikan penafsiran terhadap nilai rxy dapat dilihat pada
tabel berikut :
Tabel III.10 Penaksiran Terhadap Nilai Rxy
Setelah diperoleh harga r hitung, kemudian dibandingkan dengan
harga r tabel dengan taraf signifikansi 5% dengan ( n ) sama dengan
160. Apabila harga r hitung lebih besar atau sama dengan harga r
tabel, maka hipotesis diterima. Sebaliknya, apabila harga r hitung
lebih kecil dari harga r tabel, maka hipotesis ditolak. Alternatif lain
adalah dengan menggunakan uji t.
Rumusnya sebagai berikut uji t dengan derajat kebebasan atau db = ( n
– 2 ) ( Sugiyono, 2002 : 215 )
2
1 2
r n r t
− − =
Dimana : r= Koefisien korelasi sederhana
n= Jumlah sampel
b. Untuk menjawab rumusan masalah ke-3 variabel hubungan antara
motivasi siswa ( X1 ), persepsi siswa ( X2 ) secara bersama – sama
dengan partisipasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler ( Y )
digunakan analisis korelasi ganda dengan dua variabel. Adapun
{ }
∑
∑
∑
+ = 1 2 2 2 , 1 y y x b y x a Ry Keterangan :
{ }1,2
y
R = Koefisien korelasi antara variabel y dengan x1 dan x2
a = Koefisien variabel bebas x1
b = Koefisien variabel bebas x2
∑
x1y = Jumlah hasil kali antara x1 dengan y∑
x2y = Jumlah hasil kali antara x2 dengan y2
y = Jumlah kuadrat kriterium
Untuk menguji signifikansi antara variabel bebas secara bersama –
sama dengan variabel terikat digunakan uji statistik F yang ditentukan
dengan rumus sebagai berikut ( Sudjana, 1996 : 385 ) :
{
1}
/{
1}
/ 2 2 − − − = k n R k R Freg Keterangan :
R = Jumlah kuadrat koefisien korelasi berganda
k = Banyaknya variabel bebas ( dk pembilang )
n = Jumlah sampel 1
− −k
n = dk penyebut
Harga Fhitung yang diperoleh dikonsultasikan dengan Ftabel dengan db
( derajat bebas ) : { ( k : n – k – 1 ) } pada taraf signifikasi 5 %. Jika
Fhitung > Ftabel, maka Ry (1,2,3) signifikasi dan koefisien korelasi
menunjukkan hubungan positif dan signifikasi antara variabel bebas
BAB IV
HASIL TEMUAN LAPANGAN
A. Gambaran Umum Sekolah 1. Data Kelembagaan Sekolah
a. Nama Sekolah
SMU BOPKRI 2
b. Jenjang Akreditasi
Jenjang akreditasi SMU BOPKRI 2 adalah disamakan.
c. Alamat Sekolah
SMU BOPKRI 2 beralamat di Jl Jenderal Sudirman No. 87.
2. Sejarah Singkat Sekolah
Yayasan BOPKRI Yogyakarta didirikan pada tanggal 18
Desember 1945 dengan akta notaris. Asas dan tujuan BOPKRI adalah :
1. Dasar pendidikan BOPKRI adalah Kitab Suci yaitu Firman Tuhan.
2. Turut setia dengan pemerintah dengan usaha mempertinggi derajat
bangsa Indonesia pada umumnya dalam dunia pengetahuan dan
kebudayaan.
3. Memperluas pengajaran dan pendidikan Kristen di dalam Negara
sekolah, baik yang memeberikan pendidikan umum maupun
kejuruan.
Struktur organisasi sekolah sangatlah penting artinya bagi
pelaksanaan proses kegiatan belajar mengajar. Sebab hal ini berhubungan
dengan masalah tata kerja personal dari suatu sekolah. Tanpa struktur
organisasi, sekolah tidak akan bisa melaksanakan kegiatannya secara
efektif dan efisien.
SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dipimpin oleh seorang kepala
sekolah. Dimana dalam melaksanakan tugasnya, kepala sekolah dibantu
oleh kepala urusan tata usaha dan 4 wakil kepala sekolah, yaitu :
1. Wakil kepala sekolah sekolah urusan kesiswaan.
2. Wakil kepala sekolah urusan kurikulum
3. Wakil kepala sekolah urusan sarana dan prasana
4. Wakil kepala sekolah urusan hubungan masyarakat
Secara sistematik struktur organisasi SMU BOPKRI 2 Yogyakarta adalah
STRUKTUR ORGANISASI SMU BOPKRI 2 YOGYAKARTA
YAYASAN BOPKRI YOGYAKARTA
DINAS P dan P KOTA YOGYAKARTA
KOMITE SEKOLAH
KA.UR TATAUSAHA
WAKASEK KESISWAAN
WAKASEK KURIKULUM
WAKASEK SANPRAS
WAKASEK HUKERMAS
TIM 13 KOORD
BP/BK
BALT BANG UPJ DEWAN
GURU
WALI KELAS
Keterangan :
--- = garis kerjasama ___________________ = garis komando
Personalia dan Pembagian Tugas
1. Kepala Sekolah
Kepala sekolah secara umum memepunyai tugas sebagai berikut :
a. Memimpin dan bertanggung jawab atas semua kegiatan persekolahan.
b. Bertanggung jawab atas penyelenggarakan sekolah terhadap dinas P dan
P kota Yogyakarta dan kepada yayasan BOPKRI Yogyakarta.
c. Sebagai supervisor semua kegiatan yaitu menyelenggarakan supervisi
mengenai kegiatan BP, ketatausahaan, dan lain – lain.
d. Sebagai manajer dalam pengelolaan sekolah.
2. Wakil Kepala Sekolah
Wakil Kepala Sekolah bertugas memebantu Kepala Sekolah dalam
melaksanakan tugas – tugasnya dan menggantikan kedudukan kepala sekolah
apabila kepala sekolah berhalangan atau sebab lain sehingga tidak dapat
menjalankan tugasnya, tetapi mendapat surat tugas dari kepala sekolah. Selain
itu wakil kepala sekolah juga bertugas mengkoordinir staf di bawahnya.
3. Dewan Guru
Tugas guru sesuai dengan kedudukannya adalah sebagai berikut :
a. Guru wali kelas
Guru wali kelas bertugas mengatur administrasi kelas, membantu guru
dalam membimbing anak didik, mempersiapkan kenaikan kelas dan
b. Guru bidang studi
Guru bidang studi bertugas menyusun program semesteran, menyusun
satuan pelajaran, mengatur evaluasi, melaksanakan kegiatan belajar
mengajar, melaksanakan evaluasi pada setiap semester dan tahunan.
c. Guru piket
Guru piket bertugas antara lain mengisi daftar presensi guru, mengisi
daftar dan kartu izin siswa masuk dalam kelas maupun ke luar kelas,
bertanggung jawab jika ada kelas kosong dan lain –lain.
4. Tenaga Non – Edukatif
Tenaga non-edukatif di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta terbagi menjadi
beberapa bagian yaitu :
a. Tenaga Tata Usaha ( TU )
Tenaga TU dibagi menjadi beberapa bagian yaitu :
1 ) Bagian Personalia
Bagian ini bertugas mengurus gaji guru dan karyawan sekolah,
pengusulan kenaikan golongan, pangkat, pensiunan, mutasi, danlain
– lain. Selain itu bagian personalia juga mempunyai tugas lain yaitu
memberikan laporan kepala sekolah untuk dilaporkan kepada kanwil
dan yayasan serta menerima instruksi – instruksi untuk membuat
2) Bagian Statistik
Bagian ini mempunyai tugas mencatat dan memberi laporan kanwil
mengenai jumlah guru, pegawai, siswa, dan jumlah kelas setiap tiga
bulan sekali.
3) Bagian Absensi
Bagian ini memepunyai tugas mencatat dan mengarsipkan data –
datasiswa baru. Data siswa baru tersebut diperoleh dari STTB SLTP
dan juga keterangan pribadi.
4) Bagian Agenda Surat – Surat
Bagian ini menerima SPP dan memberikan tanda bukti pembayaran.
5) Bagian Penggajian
Bagian ini bertugas membuat konsep gaji guru dan pegawai yang
diajukan ke bendahara sekolah, serta mengambil di BPD ( Bank
Pemerintah Daerah ). Bagi guru BOPKRI dengan menggunakan
tabungan “ SUTERA “ sedangkan untuk DPK dari dinas P dan P
menggunakan tabungan “ SIMPEDA “.
b. Tenaga Perpustakaan
Tenaga perpustakaan bertugas :
1) Menambah koleksi buku.
2) Menerima saran dan permintaan para pengunjung menginventaris
buku baru, baik buku perpustakaan maupun buku teks.
3) Membubuhi cap perpustakaan.
5) Menjilid buku majalah dan koran.
6) Melakukan penagihan bagi peminjam buku yang tidak
mengembalikan buku tepat waktu.
7) Membuat laporan kegiatan perpustakaan sekolah.
c. Pesuruh
Tenaga pesuruh bertugas :
1) Membersihkan seluruh ruangan yang ada di sekolah.
2) Memelihara tanaman di sekolah.
3) Memperbaiki inventaris sekolah yang rusak ringan.
4) Mengatur surat –surat dinas.
5) Menyediakan minum untuk guru dan karyawan.
6) Melayani kegiatan praktikum.
d. Keamanan / Satpam
Keamanan bertugas :
1) Membantu pengamanan dalam penyetoran atau pengambilan uang di
bank.
2) Mengatur parkir.
3) Mengawasi siswa keluar atau masuk kelas dan lain – lain.
B. Sumber Daya Manusia SMU BOPKRI 2 Yogyakarta
Kualitas dan kredibilitas suatu sekolah sangat dipengaruhi oleh sumber
yang baik sangat menunjang bagi sekolah, yang dituntut untuk mampu
menghasilkan lulusan yang memiliki kompetensi profesional yang tinggi.
SMU BOPKRI 2 Yogyakarta memiliki dua macam tenaga personalia,
yaitu guru dan karyawan. Jumlah personalia di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta
adalah sebagai berikut :
1. Tenaga Guru
a. Tenaga guru tetap DPK : 14 orang
b. Guru tetap yayasan : 11 orang
c. Guru tidak tetap : 32 orang
2. Karyawan
a. Karyawan tetap yayasan : 11 orang
b. Karyawan tidak tetap : 15 orang
c. Pesuruh tetap yayasan : 4 orang
d. Pesuruh tidak tetap : 3 orang
e. Keamanan : 4 orang
C. Siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta
1. Jumlah siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta
Jumlah siswa SMU BOPKRI 2 Yogyakarta dapat dilihat di
tabel bawah ini :
Tabel IV.10. Jumlah Siswa SMU BOPKRI 2
KELAS LAKI PEREMPUAN JUMLAH SISWA
Kelas I
I A 23 15 38
I C 25 14 39
I D 22 16 38
I E 27 12 39
I F 23 13 36
I G 21 16 37
I H 19 18 37
∑
183 120 303Kelas II
II A 23 18 41
II B 22 19 41
II C 20 22 42
II D 27 13 40
II E 28 9 37
II F 23 19 42
II G 27 14 41
II H 29 23 42
∑
199 137 326Kelas III
Bahasa 8 13 21
IPA 1 15 18 33
IPA 2 20 10 30
IPS 1 23 12 35
IPS 2 22 14 36
IPS 3 18 15 33
IPS 4 17 16 33
IPS 5 17 16 33
∑
140 114 254Total 522 361 883
2. Jumlah Kelas
Jumlah kelas yang ada di Smu BOPKRI 2 Yogyakarta adalah untuk kelas I
berjumlah 8 kelas yaitu kelas IA, IB, IC, ID, IE, IF, IG, dan IH. Untuk kelas II
berjumlah 8 kelas meliputi kelas IIA, IIB, IIC, IID, IIE, IIF, IIG dan IIH.
Untuk kelas III berjumlah 8 kelas meliputi kelas III IPA1, III IPA2, III IPS1,
3. Asal siswa
Siswa di SMU BOPKRI 2 Yogyakarta berasal dari seluruh nusantara, dari
sabang sampai merauke.
4. Kondisi sosial ekonomi keluarga
Secara garis besar, kondisi sosial ekonomi keluarga siswa SMU BOPKRI 2
Yogyakarta merata. Ada yang berasal dari keluarga yang memiliki sosial
BAB V
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Dalam bab ini akan disajikan analisis data dan pembahasan hasil
penelitian. Analisis data meliputi deskripsi data, pengujian prasyarat analisis
(normalitas dan linieritas) dan pengujian hipotesis. Pengujian normalitas dan
hipotesis dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan komputer program SPS
(Seri Program Statistik) edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih, sedangkan
untuk uji linieritas digunakan bantuan komputer program SPSS.
A. Deskripsi Data
Deskripsi data dalam penelitian ini memaparkan tentang harga rata-rata
(mean), median, modus dan standar deviasi dari masing-masing variabel dalam
penelitian ini. Untuk penilaian deskripsi data ini menggunakan rumus Penilaian
Acuan Patokan (PAP) tipe II.
1. Motivasi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Dari data diperoleh skor terendah 49 dan skor tertinggi 72 dengan
mean 62,42, median 62,9, modus 63,68 dan standar deviasi 254,14
(perhitungannya dapat dilihat dilampiran 3). Dari data tersebut dibuat tabel
distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 8 dan panjang interval 3 seperti
Tabel V.11. Distribusi Frekuensi Motivasi Siswa
No Interval kelas Frekuensi Frekuensi Relatif (%) 1 2 3 4 5 6 7 8 49-51 52-54 55- 57 58-60 61-63 64-66 67-69 70-72 2 7 10 12 24 25 10 10 2 7 10 12 24 25 10 10
Jumlah 100 100
Dalam memberikan interpretasi penilaian motivasi siswa terhadap
kegiatan ekstrakurikuler digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP) tipe II.
Tabel tersebut tampak di bawah ini :
Tabel V.12. Interpretasi Penilaian Motivasi Siswa
Kelompok Skor Frekuensi Frekuensi (%) Penilaian 69-80 60-68 54-59 48-53 <48 13 60 22 5 13 60 22 5 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Kurang Sangat Rendah
100 100
Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat diketahui bahwa motivasi
siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler kelas II SMU BOPKRI 2
Yogyakarta tinggi, karena frekuensi yang paling besar yaitu 60% ada pada
penilaian tinggi.
2. Persepsi Siswa Terhadap Kegiatan Ekstrakurikuler
Dari data diperoleh skor terendah 44 dan skor tertinggi 69 dengan
(perhitungannya dapat dilihat dilampiran 3). Dari data tersebut dibuat tabel
distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 8 dan panjang interval 4 seperti
tertera dibawah ini :
Tabel V.13. Distribusi Frekuensi Persepsi Siswa
No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi
(%) 1 2 3 4 5 6 7 8 38-41 42-45 46-49 50-53 54-57 58-61 62-65 66-69 0 4 16 20 32 15 11 2 0 4 16 20 32 15 11 2
Jumlah 100 100
Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel persepsi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
tipe II. Tabel tersebut tampak di bawah ini :
Tabel V.14. Interpretasi Persepsi Siswa
Kelompok Skor Frekuensi Frekuensi (%) Penilaian 69-80 60-68 54-59 48-53 <48 1 20 39 27 13 1 20 39 27 13 Sangat Tinggi Tinggi Cukup Rendah Sangat Rendah
100 100
Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat diketahui persepsi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta
3. Partisipasi Siswa Dalam Kegiatan Ekstrakurikuler
Dari data diperoleh skor terendah 22 dan skor tertinggi 35 dengan
mean 28,02, median 27,67, modus 26,5 dan standar deviasi 118,64
(perhitungannya dapat dilihat dilampiran 3). Dari data tersebut dibuat tabel
distribusi frekuensi dengan jumlah kelas 7 dan panjang interval 2 seperti
tertera dibawah ini :
Tabel V.15. Distribusi Frekuensi Partisipasi Siswa
No Interval Kelas Frekuensi Frekuensi
(%) 1 2 3 4 5 6 7 22-23 24-25 26-27 28-29 30-31 32-33 34-35 1 23 24 23 15 8 6 1 23 24 23 15 8 6
Jumlah 100 100
Dalam memberikan interpretasi penilaian variabel partisipasi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler digunakan Penilaian Acuan Patokan (PAP)
tipe II. Tabel tersebut tampak dibawah ini :
Tabel V.16. Interpretasi Penilaian Partisipasi Siswa
Berdasarkan kategori penilaian di atas dapat diketahui partisipasi
siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler siswa kelas II SMU BOPKRI 2
Yogyakarta cukup, karena frekuensi yang paling besar ada dua yaitu 35%
pada penilaian cukup dan rendah maka penulis memakai frekuensi paling atas
yaitu 35% pada penilaian cukup.
B. Pengujian Prasyarat Analisis Data
Dalam penelitian ini pengujian hipotesis menggunakan analisis korelasi
Product Moment dari Karl Pearson dan korelasi ganda. Agar kesimpulan
tidak menyimpang dari yang seharusnya maka terlebih dahulu dilakukan uji
normalitas dan uji linieritas sebagai prasyarat untuk dilakukan analisis data.
Analisis ini dapat dilakukan apabila memenuhi syarat antara lain : skala data
interval atau rasio, datanya berdistribusi normal, mempunyai hubungan linier
antara masing-masing variabel bebas dengan terikat.
1. Uji Normalitas
Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui kondisi
masing-masing variabel apakah datanya berdistribusi normal atau tidak. Uji
normalitas dalam penelitian ini menggunakan analisis Chi Kuadrat ( X2 )
dengan taraf signifikansi 5%. Kriteria pengujian normalitas yaitu jika
analisis Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari harga Chi
Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan derajat kebebasan = k-1 dengan taraf
signifikansi 5% berarti distribusi data normal, demikian pula sebaliknya.
SPS edisi Sutrisno Hadi dan Yuni Pamardiningsih. Hasil analisis uji
normalitas sebaran / distribusi data masing-masing variabel dapat dilihat
sebagai berikut :
a. Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X1 yaitu motivasi
siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diperoleh dengan harga
Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) sebesar 14,344 (lampiran 5)
sedangkan nilai Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan taraf
signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 sebesar 16,919 (lampiran
5). Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
distribusi data variabel motivasi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler (X1) berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat
hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel ( X2tabel ).
b. Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel X2 yaitu persepsi
siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler diperoleh dengan harga
Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) sebesar 4,952 (lampiran 5)
sedangkan nilai Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan taraf
signifikansi 5% dan derajat kebebasan 9 sebesar 16,919 (lampiran
5). Dari hasil perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa
distribusi data variabel persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler (X2) berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat
hitung ( X2 hitung ) lebih kecil dari Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ).
c. Berdasarkan hasil uji normalitas data variabel Y yaitu partisipasi
hitung ( X2 hitung ) sebesar 16,389 (lampiran 5) sedangkan nilai
Chi Kuadrat tabel ( X2 tabel ) dengan taraf signifikansi 5% dan
derajat kebebasan 9 sebesar 16,919 (lampiran 5). Dari hasil
perhitungan tersebut dapat disimpulkan bahwa distribusi data
variabel partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler (Y)
berdistribusi normal, karena Chi Kuadrat hitung ( X2 hitung ) lebih
kecil dari Chi Kuadrat tabel ( X2tabel ).
Dari data uji normalitas dapat dibuat tabel untuk seluruh variabel sebagai
berikut :
Tabel V.17. Rangkuman Hasil Uji Normalitas
No Variabel db X2 hitung X2 tabel Kesimpulan 1
2
3
Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler Partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
9
9
9
14,344
4,952
16,389
16.919
16,919
16,919
Normal
Normal
Normal
Dari hasil perhitungan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa data
semua variabel bebas dan variabel terikat berdistribusi normal. Hasil uji
normalitas sebaran secara lengkap dapat dilihat pada lampiran 5.
2. Uji Linieritas
Uji linieritas digunakan untuk mengetahui data masing-masing variabel
bebas mempunyai hubungan yang linier atau tidak dengan variabel terikat.
Dalam pengujian linieritas ini dibantu dengan menggunakan komputer
Kriteria pengambilan keputusan yaitu tolak hipotesis model regresi
linier. Jika F≥(1-α)(k-2,n-k). Untuk distribusi F yang digunakan diambil
derajat kebebasan (dk) pembilang = k-2 dan derajat kebebasan (dk) penyebut
= n-k.
Setelah dilakukan uji lineritas dari masing-masing variabel dapat diperoleh hasil
sebagai berikut :
Tabel V.18. Hasil Uji linieritas
No Variabel Bebas Variabel terikat Dk Pembilang dk penyebut F Hitung F Tabel Kesimpulan 1 2 Motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakur ikuler Persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakur ikuler Partisipa si siswa dalam kegiatan ekstrakur ikuler Partisipa si siswa dalam kegiatan ekstrakur ikuler 21 20 77 78 1,171 1,293 1,706 1,720 Linier Linier
Dari tabel di atas diketahui bahwa F hitung antara masing-masing
variabel bebas dengan variabel terikat lebih kecil dari pada F tabel dengan taraf
signifikansi 5%. Hal ini dapat disimpulkan bahwa hubungan antara
C. Pengujian Hipotesis
Dalam penelitian ini terdapat 3 hipotesis. Pengujian hipotesis pertama
dan kedua menggunakan analisis korelasi Product Moment dengan rumus
sebagai berikut :
(
)( )
(
)
{
∑
∑
−∑
∑
}
{
∑
∑
−( )
∑
}
− = 2 2 2 1 2 1 1 1 Y Y n X X n Y X Y X n rxySetelah diketahui koefisien korelasi dari dua variabel (rxy), selanjutnya
dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah koefisien korelasi (rxy)
signifikan atau tidak. Untuk pengujian tersebut digunakan uji t dengan rumus
sebagai berikut :
2 1 2 r n r t − − =
Langkah selanjutnya t hitung tersebut kemudian dibandingkan dengan
t tabel untuk membuktikan apakah korelasi dari dua variabel signifikan atau
tidak. Jika t hitung lebih besar dari t tabel maka korelasi antara dua variabel
signifikan sehingga hipotesis diterima dan sebaliknya.
Sedangkan untuk variabel ketiga menggunakan analisis korelasi ganda
seperti yang telah diuraikan pada metodologi penelitian. Hasil pengujian
masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah :
1. Pengujian Hipotesis Pertama
Untuk menguji hipotesis pertama yang menyatakan ada hubungan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk
mencari nilai korelasi antara motivasi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
penulis menggunakan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
r hitung dari variabel motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,384
(lampiran 7). Nilai rxy sebesar 0,384 artinya korelasi antara motivasi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan
ekstrakurikuler adalah positif dan rendah.Ini berarti bahwa terdapat
hubungan yang rendah antara motivasi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler.
Positif artinya jika motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
meningkat maka partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler juga
meningkat, dan sebaliknya.
Setelah nilai r hitung diketahui selanjutnya dilakukan uji signifikansi
untuk menguji nilai rxy tersebut signifikan atau tidak. Untuk pengujian
signifikansi ini digunakan uji t. Perhitungan harga t hitung adalah sebagai
berikut :
2
1 2
r n r t
2 384 , 0 1 2 100 384 , 0 − − = 147456 , 0 1 98 384 , 0 − = 852544 , 0 801406056 , 3 = 923333092 , 0 801406056 , 3 = = 4,117047346
= 4,117 (pembulatan)
Kriteria pengambilan keputusan yaitu hipotesis akan diterima apabila t
hitung lebih besar dari t tabel, demikian pula sebaliknya hipotesis akan
ditolak apabila t hitung lebih kecil dari t tabel dengan derajat kebebasan
(db)= n-2.
Berdasarkan tabel distribusi t diperoleh t tabel untuk derajat
kebebasan (db)= 98 pada taraf signifikansi 5% sebesar 1,6606. Apabila
dibandingkan dengan t tabel yaitu sebesar 1,6606 maka diperoleh
kesimpulan t hitung lebih besar dari pada t tabel. Dari uraian di atas dapat
diambil kesimpulan bahwa ada hubungan positif dan signifikan antara
motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa
dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,384. Ini berarti bahwa
kesimpulan yang diperoleh dapat digeneralisasikan pada populasi siswa
kelas II SMU BOPKRI 2 Yogyakarta tahun ajaran 2005/2006. Dengan
signifikan antara motivasi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan
partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler diterima.
2. Pengujian Hipotesis Kedua
Untuk menguji hipotesis kedua yang menyatakan ada hubungan
positif dan signifikan antara persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
diuji dengan menggunakan rumus korelasi Product Moment. Untuk
mencari nilai korelasi antara persepsi siswa terhadap kegiatan
ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler
penulis menggunakan bantuan komputer program SPS edisi Sutrisno Hadi
dan Yuni Pamardiningsih. Hasil perhitungan tersebut menunjukkan bahwa
r hitung dari variabel persepsi siswa terhadap kegiatan ekstrakurikuler
dengan partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler sebesar 0,289
(lampiran 7). Nilai rxy sebesar 0,289 artinya korelasi antara persepsi siswa
terhadap kegiatan ekstrakurikuler dengan partisipasi siswa dalam kegiatan
ekst