• Tidak ada hasil yang ditemukan

Table of content Daftar isi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Table of content Daftar isi"

Copied!
80
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

OPENING

PRESIDENT’S SPEECH

HUMAN INITIATIVE IN FIGURES

04

08

13

Pembukaan

Sambutan Presiden

Human Initiative dalam angka

23

25

26

28

29

31

33 HISTORY OF ORGANIZATION

VISION AND MISSION PRINCIPLES

INTERNATIONAL RECOGNITION IMPORTANT JOURNEY

STRUCTURE OF THE ORGANIZATION AWARDS

ABOUT US

14

16

17

17

18

20

20

Flood and Landslides

Emergency Response to Forest Fire(Karhutla) Earthquake in Central Sulawesi

Wamena Riot Emergency Response Sunda Strait Tsunami

School of Palestine

Humanitarian Aid in Myanmar and Somalia

PROGRAM PERFORMANCE

A. Initiative for Disaster Management

Sejarah Organisasi Visi dan Misi Prinsip

Pengakuan Internasional Perjalanan Penting Struktur Organisasi Penghargaan

Banjir dan Longsor

Tanggap Darurat Kebakaran Hutan (Karhutla) Gempa di Sulewasi Tengah

Tanggap Darurat Kerusuhan Wamena Tsunami Selat Sunda

Sekolah Palestina

Bantuan Kemanusiaan di Myanmar dan Somalia

Daftar isi

Table of content

Kinerja Program Tentang Kami

(3)

38

39

40

41

42

43

44

45 Recovery from Earthquake in Lombok

Assistance for Coffee Farmers Assistance for Brown Sugar Farmers Assistance for Weaving Artisans

B. Project Management

Recovery from Earthquake in Central Sulawesi

Relief Item Shelter

Emergency Latrine

Cash Based Assistance

or Multipurpose Cash Assistance (MPCA)

Construction of School of Initiative

Home: Hug, Opportunity, Mentality, and Education Kafalah Orphans

Orphans Tahfidz Scholarship

Be A Star (Beasiswa Akselerasi Pintar)

RAMADAN

FINANCIAL REPORT QURBAN

69 73 76

D. Initiative for Children

63

65 66 68

C. Initiative for Empowerment

47

49

50

52

53 Tujak Coffee

Kekait Brown Sugar (KBS) Pringgasela Woven Fabric Small Traditional Shop Empowerment Pillar

Pembangunan Sekolah Inisiatif

Pendampingan Petani Kopi Pendampingan Petani Gula Aren Pendampingan Perajin Kain Tenun

Kopi Tujak

Kekait Brown Sugar (KBS) Kain Tenun Pringgasela Warung Initiative Pilar Pemberdayaan

Latrine Darurat

Bantuan Berbasis Uang Tunai / Multipose Cash Assistance (MPCA)

Laporan Keuangan

Pemulihan Gempa di Sulawesi Tengah

Pemulihan Gempa di Lombok

(4)

Pembukaan

OPENING

Cerita aksi kemanusiaan Human Initiative dari tahun ke tahun bak membaca perjalanan panjang seorang manusia. Perjalanan kemanusiaan yang tiada akhirnya. Kami sadar betul perjalanan ini ada rintangan tapi Kami tak lupa untuk menemukan cara bahagia menikmati perjalanan ini.

Maka Kami memilih untuk menguatkan tubuh agar tetap tangguh melewati segala medan, melewati panas terik dan menerabas hujan, serta tak lupa memperbanyak kawan sepanjang perjalanan. Itulah gambaran Human Initiative mengarungi samudera aksi kemanusiaan.

Dua dasawarsa perjalanan organisasi bukan waktu sebentar dan mudah Kami lewati. Modal utama ketahanan organisasi adalah masyarakat.

Ya, masyarakat menerima apa yang Kami suguhkan.

The story of The Human Initiative humanitarian actions from one year to another is like reading a story of a man’s journey. A never-ending human journey. We are aware that this journey faces us with obstacles, but we never forget to find a way to be happy to enjoy it.

Berawal dari aksi kemanusiaan di Ambon tahun 1999, organisasi ini lahir bernama Yayasan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU). Kementerian Hukum dan HAM menerbitkan surat izin Yayasan PKPU tepat pada 10 Desember 1999. Keberterimaan masyarakat atas aksi kemanusiaan PKPU menjadi energi tambahan untuk Kami yang berupaya tetap bertahan di awal pendirian. Alhamdulillah Kami berhasil melewati masa kritis itu.

S

tarting with our humanitarian actions in 1999, this organization was born and named Pos Keadilan Peduli Ummat Foundation (PKPU). The Ministry of Law and Human Rights issued a license to the PKPU Foundation on December 10th, 1999. The community welcoming the humanitarian actions of PKPU was an additional fuel for us to keep strong in the beginning of our establishment. Alhamdulillah, praise be to Allah, we have passed the critical period.

Thus, we chose to strengthen ourselves to keep strong to pass through all fields, the heat and rain, not forgetting to have many friends along the way. That is how we portray The Human Initiative taking actions in humanity.

Two decades for an organization is not a short time and we easily passed through it. The strength to have in an organization is the community. Indeed, the community welcomes what we offer.

(5)

Salah satu adaptasi Kami adalah mengubah nama dan lembaga berikut menguatkan budaya dan nilai organisasi. Perubahan ini juga sebagai bentuk adaptasi Kami terhadap perundang-undangan yang baru oleh pemerintah.

Kami berupaya sedetil mungkin dalam mengusung perubahan lembaga. Dimulai dengan melakukan survey untuk menjaring opini stakeholder. Kami juga melibatkan pihak luar untuk mengolah hasil survey serta memberikan pendapat sebagai pertimbangan Kami dalam menggulirkan perubahan lembaga.

One of our actions in adjusting with time was to change the name and agency to strengthen the agency culture and values. This transformation was also a form of our adjustment to the new legislation issued by the government.

We strive to be as detailed as possible to make changes. We started with surveys to obtain stake- holders’ opinion. We also involved an external agency to populate the result of the survey and provide us with insight for us to consider in making this transformation.

Seiring dengan antusiasme masyarakat terutama muslim dalam berzakat pada awal-awal 2000-an PKPU juga memfokuskan diri sebagai lembaga amil zakat. Hasilnya dua tahun setelah Kami mendirikan yayasan, lembaga ini mendapat izin sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional dari Kementerian Agama.

Along with the enthusiasm of the community in paying their zakat in the beginning of the year 2000, PKPU also focused itself as an agency to manage zakat fund. As a result, two years after the establishment of the foundation, the agency received a license as a National Zakat Agency from the Ministry of Religious

Affairs.

Momentum lain yang tak kalah berdampak terhadap lembaga ini adalah perkembangan dunia digital dalam satu dasawarsa terakhir. Kami wajib beradaptasi.

Sebab di luar sana banyak organisasi, baik korporasi maupun lembaga nirlaba, yang tergopoh-gopoh merespon perkembangan zaman digital. Tak sedikit yang bertumbangan. Kami melihat perkembangan zaman digital bukan momok menakutkan tetapi tantangan. Kami optimistis bisa melewatinya sebab gen lembaga ini telah terlatih mengarungi badai tantangan.

Transformasi terus berjalan. Berkiprah di antara aksi kemanusiaan menyadarkan Kami bahwa perlu ada pembenahan internal di sana-sini. Kami wajib memantaskan diri sebagai lembaga yang ingin terus berkembang. Salah satu momentum yang membuat Kami berbenah diri adalah terjadinya tsunami Aceh pada 2004. Kami menilai bencana dahsyat itu memicu banyak lembaga kemanusiaan untuk memperbaiki diri dalam mengelola aksi kebencanaan.

Another moment that also impacted this agency was the development of digital era in the last decade. We had to adapt. Indeed, out there, many organizations, both corporates or non-profit organizations, had difficulties in responding the digital era. Many collapsed. We see the digital era, not as something scary, but a challenge. We are optimist that we can pass through this, because our genes have been trained to pass through challenges.

The transformation continued. Taking part in humanitarian actions made us aware that there was a need to internal improvement. We had to make ourselves fit as an agency that was willing to evolve. One of the moment that made us want to improve ourselves was the Aceh tsunami in 2004. We considered that this huge disaster triggered many humanitarian agencies to improve themselves in managing disasters.

(6)

Dari hasil menelisik perspektif publik tentang Lembaga, Kami berketetapan untuk merombak organisasi. PKPU yang awalnya mengurusi zakat, wakaf, dan program kemanusiaan akhirnya membelah diri atau spin-off. Zakat dan Wakaf dibuatkan organisasi masing-masing yaitu Iniziatif Zakat Indonesia dan Inisiatif Wakaf. Adapun PKPU berfokus pada program-program kemanusiaan. Pemisahan ini juga mengadaptasi kemampuan SDM yang ternyata mengerucut pada dua kemampuan yaitu kemampuan mengelola zakat, dan kemampuan mengelola program kemanusiaan non-zakat.

Pada transformasi awal pasca spin-off, nama lembaga masih menggunakan embel-embel nama lama yaitu PKPU Human Initiave. Per 2019 Kami memulai aktivitas kemanusiaan dengan nama dan logo baru yang resmi yaitu Human Initiative.

Kami menyadari perubahan nama dan logo, juga kantor baru, bukan tujuan perubahan yang kami inginkan. Perubahan di level itu hanyalah sekadar seremoni perubahan yang berdampak kecil- kalau enggan disebut tidak berdampak- terhadap perubahan yang sebenar-benarnya.

Momen lain yang juga mempengaruhi organisasi ini adalah perkembangan era digital pada akhir dasawarsa. Kami harus beradaptasi. Memang di luar sana banyak sekali organisasi, baik korporasi maupun organisasi non-profit yang mengalami kesulitan dalam memahami era digital. Banyak yang jatuh.

Kami melihat era digital, bukan sebagai sesuatu yang menakutkan, tapi sebagai tantangan. Kami optimis bahwa kami bisa melewati ini, karena gen kami telah dilatih untuk melewatinya tantangan.

B

ased on the result of the analysis of public perspective on Agency, we decided to overhaul the agency. PKPU which started with the management of zakat, waqf, and humanitarian program would finally spin off. For zakat and waqf, separate agencies were established for each of them, i.e., Iniziatif Zakat Indonesia and Inisiatif Wakaf. As for PKPU, it focused on humanitarian programs. This separation was also meant to adjust the capacity of human resources as it focused on two capacities, namely the capacity to manage zakat and the capacity of non-zakat humanitarian programs.

Another moment that also impacted this agency was the development of digital era in the last decade. We had to adapt. Indeed, out there, many organizations, both corporates or non-profit organizations, had difficulties in responding the digital era. Many collapsed. We see the digital era, not as something scary, but a challenge. We are optimist that we can pass through this, because our genes have been trained to pass through challenges.

In the beginning of the transformation, after the spin-off, the name of the agency still used PKPU The Human Initiative. In 2019, we started our humanitarian activities with a new official name and logo, i.e., The Human Initiative.

We were aware that the change in name and logo, and office, was not the only purpose. These changes were only a ceremonial with a small impact - if we do not want to say it no impact - on the real changes.

(7)

Karakter Agile Organization menjadi pilihan tepat yang akan membantu Human Initiative kepada keinginan menjadi lembaga kemanusiaan berskala internasional. Sebab kemanusiaan itu tidak ada batasnya dan tidak dibatasi negara. Maka mencanangkan sebagai lembaga kemanusiaan berskala global bukan hal yang mustahil.

Dengan membangun karakter Agile Organization, Human Initiative lebih mudah tahu bagaimana cara dan memantaskan diri menjadi lembaga kemanusiaan berskala global. Kolaborasi menjadi salah satu ciri khas Human Initiative dalam aksi-aksi kemanusiaan.

Di berbagai program kemanusiaan Kami mengutamakan kolaborasi dengan berbagai lembaga lain baik lokal maupun internasional. Puncak dari kolaborasi adalah saat Human Initiative menghadapi krisis kemanusiaan Rohingya di Myanmar. Dari pengalaman itu Kami terus menjalin kolaborasi-kolaborasi lain guna menyuguhkan program yang bermanfaat untuk kemanusiaan.

T

he changes are planted in The Human Initiative human resources’ mindset. The changes that we made was to transform this agency to have an Agile Organization character. Agile Organization is an organization in the midst of organizational digitalization that can adapt fast, able to be collaborative, and flexible, the transformation being an agile organization and not a temporary transformation where we put a temporary solution. This is a character we have wanted and we have strive since 2019.

Being Agile Organization was the right choice that would help The Human Initiative to achieve its hope to become an international humanitarian agency. Because humanity has no boundaries and is not limited by the state. Thus, declaring a humanitarian agency on a global scale is not impossible.

By building the character of an Agile Organization, it would be easier for The Human Initiative to know how to be and establish themselves as a global humanitarian institution. Collaboration is one of the characteristics of The Human Initiative in humanitarian actions. In all humanitarian programs, we prioritize collaboration with other agencies both local and international. The peak of this collaboration was when The Human Initiative was facing Rohingya humanitarian crisis in Myanmar. This experience encouraged us to continue other collaborations to offer beneficial programs for the humanity.

Adanya perubahan itu tertanam pada mindset SDM Human Initiative. Perubahan yang Kami usung adalah mentransformasi lembaga ini memiliki karakter sebagai Agile Organization. Agile Organization adalah organisasi yang tangkas di tengah digitalisasi organisasi. Memiliki sifat beradaptasi cepat, kolaboratif, dan fleksibel. Transformasi yang diusung organisasi yang Agile bukan perubahan yang sifatnya tambah sulam semata. Inilah karakter yang Kami inginkan dan Kami ikhtiarkan sejak Human Initiative mengarungi 2019.

(8)

Sambutan Presiden

PRESIDENT’S SPEECH

Tahun 2019 adalah tahun pertama lembaga ini resmi bernama Human Initiative.

Sebelumnya PKPU dan PKPU Human Initiative. Sebagai lembaga yang menggariskan agile sebagai karakter organisasi, Kami tertantang agar perubahan nama – juga logo- tidak sekadar seremoni transformasi organisasi. Esensi sebagai agile organization harus benar-benar teraplikasikan di setiap denyut aktivitas Human Initiative.

2019 was the first year this agency became officially The Human Initiative. It had been PKPU and PKPU The Human Initiative. As an agency that determines agile as its character, we are challenged so that the name change - and the logo, is not only a symbol of organization transformation. The essence as an agile organization shall be applied in every The Human Initiative actions. praesent luptatum zzril delenit augue duis dolore te feugait nulla facilisi.

Presiden Human Initiative President of Human Initiative

Tomy Hendrajati

(9)

Agile secara bahasa adalah tangkas. Konteks dalam kelembagaan, agile berarti organisasi yang efektif, fleksibel, mampu berkolaborasi, dan mudah beradaptasi di segala situasi.

Untuk menjadi organisasi yang berkarakter agile tantangannya adalah membangun sumber daya manusia yang benar-benar memahami dan mempraktekkan agile organization.

Semangat agile bukan benar-benar dimulai 2019. Jauh sebelum itu, bibit-bibit untuk menanamkan semangat agile itu sudah Kami tebar. Banyak transformasi yang kami lakukan di level manajemen dan SDM.

Di level manajemen Kami melakukan spin-off yang bertujuan untuk memecah organisasi induk menjadi tiga manajemen dengan fokus berbeda. Di tahap ini Kami memulai dengan menggelar survey untuk menelisik perspektif masyarakat terhadap kiprah lembaga saat bernama Yayasan PKPU. Apa yang Kami dapatkan dari hasil survey itu benar-benar menjadi pijakan untuk menentukan langkah Kami selanjutnya hingga menjadi Human Initiative.

Agile by definition means able to move quickly and easily. In the context of an organization, being agile means being effective, flexible and able to collaborate and to adapt easily in any situation. The challenge being an agile organization is to build human resources who really understand and apply agile as the organization’s character.

The spirit of agility did not really start in 2019.

Long before 2019, we had started to plant the spirit of agility. We have changed a lot at management level and human resources.

Adapun di level SDM Kami mengutak-atik formula yang pas untuk bisa meledakkan potensi SDM yang ada. SDM yang Kami miliki mayoritas adalah generasi milenial yang kompatibel dengan semangat agile organization. Alhamdulillah, sejauh Kami melangkah apa yang Kami dapatkan sesuai ekspektasi: antara harapan SDM dan harapan organisasi bisa selaras.

As for Human Resources level, we tried different formula to find a suitable one to explore the potential within the existing human resources. The majority of our staff is millennial who is compatible with the spirit of an agile organization.

Alhamdulillah, praise be to Allah, we have got what we have expected: the human resources’ expectation and that of organization can be harmonized.

At management level, we did spin-off to divide the parent organization into three managements with different focus. At this level, we started to conduct a survey to analyze public perspective on an agency’s performance, named PKPU Foundation.

The result of this survey was a base to

determine our next step until we became

The Human Initiative.

(10)

Bagaimana hasilnya? Kami tidak perlu mengklaim bahwa apa yang Kami lakukan benar. Cukup pengakuan dari pihak luar yang menjelaskan kualitas Kami.

Cara Kami mengelola SDM adalah dengan menghargai setiap upaya tim sekalipun upaya itu gagal. Kami menghargai setiap kegagalan. Kegagalan bukan berarti buruk. Sebaliknya kegagalan berarti Kami ditunjukkan lebih cepat bahwa Kami perlu segera mengubah rencana. Cara pandang seperti ini yang membuat Kami lebih bergairah membangun tim.

Pengakuan itu datang dari tiga NGO Internasional yang berbasis di Inggris di bawah payung Disaster Emergency Committee (Komite Darurat Bencana).

Disaster Emergency Committee adalah kelompok badan amal Inggris yang mengkoordinasi dan meluncurkan permohonan kolektif untuk mengumpulkan dana bantuan darurat dan cepat bagi korban bencana dan krisis kemanusiaan di seluruh dunia. Pada 2019 mereka akan menggulirkan dana bantuan untuk bencana alam Palu.

The way we manage HR is to appreciate every team effort even if the effort fails. We appreciate any failure. Failing is not something bad. On the contrary, that means that we are being showed a way faster that we need to change the plan immediately.

This perspective makes us more passionate in team building.

And what is the result? We do not need to claim that what we have been doing is a correct one. Recognition from other parties describe our quality.

This recognition comes from three International NGO based in England under Disaster Emergency Committee. Disaster Emergency Committee is an English charity foundation association that coordinates and launches collective proposal to collect emergency fund fast for the victims of disasters and humanitarian crisis all over the world. In 2019, they disbursed fund to help survivors in Palu natural disaster.

Komite ini diwakili tiga lembaga NGO untuk menggelar kontes dalam rangka mencari mitra lokal. Di tahap inilah Human Initiative patut berterima kasih. Dua dari tiga NGO memilih Human Initiative sebagai mitra. Setelah ketiganya sadar bahwa sama-sama mengharapkan Human Initiative sebagai mitra, salah satu perwakilan NGO mendatangi Kami dan menyampaikan bahwa Human Initiative menjadi primadona untuk dipilih sebagai rekan dalam menggulirkan dana bantuan dari Disaster Emergency Committee.

T

he committee was represented by three NGOs to organize a competition to search for local partners. During this phase, The Human Initiative would like to thank the partners. Two of the three NGOs chose The Human Initiative as partner.

After the foundation was aware that the three of them wished to have The Human Initiative as a partner, one of the representatives of the NGO came to us and conveyed that The Human Initiative was a star to be chosen as a partner in disbursing fund from the Disaster Emergency Committee.

(11)

W

e were curious of the reasons of these international NGOs to chose The Human Initiative.

It turned out that they considered The Human Initiative positively and appreciated The Human Initiative humanitarian programs. Their interest was on how we run our programs and apply standards of humanitarian aid applied internationally.

Kami penasaran mengapa NGO bertaraf internasional itu sama-sama memilih Human Initiative? Ternyata mereka menilai dan mengapresiasi capaian program kemanusian Human Initiative. Ketertarikan mereka terletak pada bagaimana Kami menjalankan program dan menerapkan standar umum bantuan kemanusiaan yang berlaku di tingkat global.

Bagi Human Initiative, pengakuan tersebut adalah sebuah apresiasi yang pantas disyukuri. Kami meyakini daya tarik Human Initiative bakal menguat karena beberapa tahun sebelumnya Kami sangat mendalam dan serius menerapkan standar sphere dalam pelaksanaan program. Sphere merupakan standar umum dalam aksi-aksi kemanusiaan bertaraf global yang menjadi semacam Kode Etik dan acuan bagi kalangan aktivis kemanusiaan level internasional.

Terkait dengan ketertarikan beberapa NGO di bawah payung Disaster Emergency Committee terhadap Human Initiative, Kami memilih netral.

Kami yakin reputasi NGO internasional sama-sama berkualitas sehingga tidak ada masalah dengan siapa Kami harus bermitra. Yang terpenting adalah penerima manfaat benar-benar merasakan kemanfaatan dari kolaborasi tersebut. Inilah salah satu karakter dalam agile organization.

Dengan makin banyaknya NGO yang ingin berkolaborasi dengan Human Initiative, Kami perlu memantaskan diri dan memperbaiki kualitas secara berkesinambungan. Tidak ada kata selesai dan akhir dalam perbaikan diri. Ini juga kebutuhan Kami sebagai organisasi yang ingin menjadi lembaga kemanusiaan tingkat global.

For The Human Initiative, the recognition is an appreciation to be grateful for. We believe that the appeal of The Human Initiative will contrinue to strengthen because several years earlier we were very keen in implementing sphere standards in running our programs. Sphere is a normal standard in international humanitarian actions which has became the Ethical Code and a reference among international humanitarian activists.

As for the interest of several NGOs under the Disaster Emergency Committee to The Human Initiative, we chose to be neutral. We are sure that the reputation of these international NGOs is of excellent quality that there is no difference with whomever we partner. The most important is that the beneficiaries can really feel the benefits from this collaboration. This is one of the characters of an agile organization.

With the increasing number of NGO willing to collaborate with The Human Initiative, we need to make ourselves fit and improve our quality continuously. There is no end in this improvement.

This is our need as an agency that is willing to become a global humanitarian agency

(12)

A

nother one of our efforts is to strengthen this agility by establishing a Squad Team. The team consists of personnel from different directorates.

The philosophy of the establishment of a Squad Team duplicates the philosophy of the establishment of a start up, that is the ability to apply information technology to solve organizational issues. The Squad Team consists of cross-departmental members in The Human Initiative. With this model, The Human Initiative HR are demanded to adapt quickly amidst the rapid evolution.

That was the focus of The Human Initiative in 2019.

The spirit of collaboration carried by the agency and the strengthening of agility of our human resources are our valuable assets to bring this agency to the international level

.

Salah satu upaya Kami lainnya untuk menguatkan karakter agile adalah membangun Tim Squad. Tim ini beranggotakan personil gabungan dari lintas direktorat . Filosofi pembentukan Tim Squad menduplikasi filosofi berdirinya perusahaan rintisan (start-up) yaitu kemampuan menerapkan teknologi informasi untuk memecahkan persoalan organisasi.

Tim Squad terdiri dari anggota lintas departemen di Human Initiative. Dengan model seperti ini SDM Human Initiative dituntut untuk cepat beradaptasi dengan zaman yang tengah bergulir cepat.

Itulah fokus Human Initiative sepanjang 2019.

Semangat kolaborasi yang diusung organisasi juga penguatan karakter agile pada SDM yang Kami miliki merupakan modal berharga menyongsong lembaga ini bertaraf internasional.

(13)

Human Initiative dalam angka

HUMAN INITIATIVE IN FIGURES

Revenue & Beneficiaries 2019

Penghimpunan Dana & Penerima Manfaat

Penerima Manfaat

(Beneficiaries)

Penghimpunan Dana 189.539.621

599.449

Empowerment

11.530

Penerima Manfaat (Beneficiaries)

Project Management

92.673

Penerima Manfaat (Beneficiaries)

Child Protection

11.651

Penerima Manfaat (Beneficiaries)

Disaster Management

28.239

Penerima Manfaat (Beneficiaries)

Ramadhan

157.886

Penerima Manfaat (Beneficiaries)

Qurban

297,470

Penerima Manfaat (Beneficiaries)

(14)

Tentang Kami

ABOUT US

Lembaga Kemanusiaan Nasional PKPU Human Initiative lahir pada 10 Desember 1999 bernama awal Yayasan Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU).

Kelahiran lembaga ini merespon krisis multidimensi yang melanda Indonesia sejak 1997 - 1999. Diperparah lagi terjadinya musibah bencana alam maupun bencana kemanusiaan. Krisis multidimensi itu menyebabkan jatuhnya korban sipil. Ini membuat sejumlah aktivitis sosial berinisiatif menghimpun bantuan dari masyarakat.

T

he National Humanitarian Agency PKPU The Human Initiative was born on December 10, 1999 with an initial name Pos Keadilan Peduli Ummat (PKPU) Foundation. The establishment of this foundation was to respond multidimensional crisis that hit Indonesia from 1997 to 1999. It was worsened by natural disasters and humanitarian disasters. This multidimensional crises claimed civilians. It

forced a few social activists to take initiative to collect help from the community.

HISTORY OF ORGANIZATION

Sejarah Organisasi

(15)

Tak hanya menyalurkan bantuan, para pegiat sosial ini juga menyoroti keadaan masyarakat prasejahtera yang perlu uluran tangan dengan menyusun sejumlah program pengentasan kemiskinan. Para pegiat sosial ini menilai perlu ada program untuk mengentaskan ketergantungan masyarakat prasejahtera tadi menuju kemandirian.

Inilah yang menginisiasi lahirnya Yayasan PKPU.

Selanjutnya Yayasan PKPU ditetapkan sebagai Lembaga Amil Zakat Nasional pada 8 Oktober 2001 berdasarkan Surat Keputusan Menteri Agama No. 441.

Dalam perjalanannya pengalaman PKPU dalam pengelolaan bantuan kemanusiaan meningkatkan kapasitas sumber daya manusia. Interaksi PKPU semakin mengembang dan meluas. Tidak hanya ke dalam negeri, jalinan kerja sama dengan lembaga internasional semakin menguat. Pada 22 Juli 2008, PKPU terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai NGO dengan Special Consultative Status with the Economic Social Council. Dua tahun kemudian PKPU resmi terdaftar sebagai Organisasi Sosial Nasional berdasarkan Keputusan Menteri RI No. 08/Huk/2010 pada 29 Januari 2010.

Sepuluh bulan kemudian PKPU terdaftar di Uni Eropa dengan nomor registrasi EuropeAid ID No.

2010-CSD-1203198618 pada 8 Oktober 2010.

Perjalanan penting lembaga ini kembali ditorehkan pada awal 2016 dengan memecah lembaga atau spin-off. Pasca spin-off, PKPU berfokus mengelola dana kemanusiaan dan mengubah nama menjadi PKPU Human Initiative. Lembaga ini memilih memfokuskan pada program kemanusian. Adapun fungsi zakat infak dan sedekah diemban oleh lembaga lain. Pada 2019 lembaga ini resmi bertransformasi dari PKPU Human Initiative menjadi Human Initiative.

Not only active in distributing aids, the social activists highlighted low-economy community who needed help by preparing programs to alleviate poverty. They considered that there was a need of programs to alleviate the dependence of the underprivileged people towards independence. This initiated the establishment of PKPU Foundation. Further, PKPU Foundation was determined as a National Zakat Management Agency on October 8th, 2001 based on the Decree of the Ministry of Religious Affairs No. 441.

In the course of PKPU’s experiences in the management of humanitarian aid, it increased its capacity in terms of human resources. PKPU’s interaction developed and widened. Not only domestically, their relation with international agencies strengthened. In July 22nd, 2008, PKPU was registered in the United Nations as an NGO with Special Consultative Status with the Economic Social Council. Two years later, PKPU was officially registered as a National Social Agency based on the decree of the Ministry of Law and Human Rights No.

08/Huk/2010 on January 29, 2010.

Ten months later, PKPU was registered in the European Union with the registration number Europe Aid ID No.

2010-CSD-1203198618 on October 8th, 2010. The important journey of this agency was written in the beginning of 2016, by spinning-off the agency. After the spin-off, PKPU focused in managing humanitarian fund and changed its name into PKPU The Human Initiative. This foundation chose to focus on humanitarian programs. Managing zakat, infaq and charity was transferred to another agency. In 2019, this agency was officially transformed from PKPU The Human Initiative to The Human Initiative.

(16)

01

02

03

04 05

Mendayagunakan program kegawatdaruratan, pemulihan, dan pemberdayaan dalam meningkatkan kualitas dan kemandirian penerima manfaat.

Utilizing emergency, recovery and empowerment programs in improving the quality and independence of beneficiaries.

Melakukan kegiatan studi, riset, pengembangan, dan pembangunan kapasitas yang relevan bagi peningkatan efektivitas peran organisasi masyarakat sipil, dalam memberi alternatif solusi dan/atau inovasi terhadap krisis kemanusiaan yang berlarut-larut (protracted crisis).

Conducting studies, research, development and capacity building activities that are relevant to increase the effectiveness of the role of civil society organizations, to provide alternative solutions and / or innovations for protracted crisis.

Mengembangkan program-program yang bersifat advokasi baik secara mikro, meso dan makro guna mendorong keadilan & kesetaraan di masyarakat.

Developing advocacy programs both micro, meso and macro to encourage justice & equality in the society

Menjalin kemitraan dan kolaborasi antar manusia, dunia usaha, pemerintah, media, dunia akademis dan organisasi masyarakat sipil (Civil Society Organization - CSO) lainnya atas dasar keselarasan nilai-nilai yang dianut organisasi.

Establishing partnerships and collaborations between people, business, government, media, academia and other Civil Society Organizations (CSOs) based on the conformity of the values adopted by the institution.

Membangun kapasitas dan kompetensi organisasi yang efektif, inovatif, akuntabel dan berorientasi kepada kualitas pelayanan.

Building the capacity and competence of organizations that are effective, innovative, accountable and service quality oriented.

Menjadi organisasi kemanusiaan dunia terpercaya dalam membangun kemandirian.

To become a trusted world humanitarian organization in building independence.

VISION

Visi

MISSION

Misi

(17)

1.

PRINCIPLES

INTERNATIONAL RECOGNITION

Prinsip

Pengakuan Internasional

Oriented to

Measurable Results

Berorientasi pada Hasil yang Terukur

2.

Participative

Partisipatif

3.

Collaborative

Sustainable Process

Kolaboratif

Keberlanjutan Proses

The Human Initiative has been registered at the United Nations since 2008 as an NGO with “Special Consultative Status with the Economic Social Council” to take oart in international humanitarian activities. Two years later, another recognition came from the European Union: PKPU was officially registered in the Europe Aid with registration number Europe ID No. 2010-CSD-1203198618.

Human Initiative telah terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada 2008 sebagai

NGO dengan “Special Consultative Status with the Economic Social Council” untuk

berkiprah dalam aktivitas kemanusiaan internasional. Dua tahun kemudian pengakuan

datang dari Uni Eropa; PKPU resmi terdaftar di Europe Aid dengan nomor registrasi

EuropeAid ID No. 2010-CSD-1203198618.

(18)

IMPORTANT JOURNEYS

Perjalanan Penting

The Human Initiative was born and started to manage humanitarian aids in Maluku experiencing horizontal conflict.

Human Initiative lahir dan mengelola bantuan kemanusiaan di Maluku yang dilanda konflik horizontal.

The Human Initiative was registered as a National Zakat Management Agency

Human Initiative ditetapkan sebagai Organisasi Amil Zakat Nasional.

Organizing humanitarian aids and programs for Aceh tsunami victims which amount is 5 folds more than the previous years.

Mengelola bantuan kemanusiaan dan program

untuk korban Tsunami Aceh yang volumenya 5x lipat dari sebelumnya.

It was registered at the United Nations as NGO with Special Consulative Status with the Economic Social Council.

Terdaftar di Perserikatan Bangsa-Bangsa sebagai NGO dengan Special Consulative Status with the Economic Social Council.

1999 2001 2005 2008

(19)

It was Determined as the National Social Organization and registered as insititutional partner in the European Union for social program. conflict.

Law on Zakat Management was issued, internally shifting the management of the organization.

Spin-off and changed its name into PKPU The Human Initiative focusing in humanitarian programs, no longer managing zakat, infak and sadaqah.

The agency activities started to use The Human Initiative as the agency official name. It had still used PKPU Initiative. It is not only a new name and new logo, the transformation of the agency was strengthened by applying agility in managing the organization starting with HR strengthening, the way the team prepares plans and implements the programs.

Ditetapkan sebagai Organisasi Sosial Nasional dan terdaftar sebagai partner organisasi di Uni Eropa untuk program sosial.

Terbit Undang - Undang tentang Pengelolaan Zakat yang mengubah tata kelola organisasi secara internal.

Spin-off dan mengubah nama menjadi PKPU Human Initiative yang berfokus pada program kemanusiaan, tidak lagi mengelola zakat, infak, dan sadaqah.

Aktivitas organisasi mulai menggunakan Human Initiative sebagai nama resmi lembaga. Sebelumnya masih PKPU Human Initiative. Tidak hanya nama dan logo baru, transformasi lembaga juga dikuatkan dengan penerapan karakter agile dalam pengelolaan organisasi dimulai dari penguatan SDM, cara bekerja tim dalam menyusun rencana dan pelaksanaan program.

2012 2016 2019

2010

(20)

STRUCTURE OF THE ORGANIZATION

Struktur organisasi

AWARDS

Penghargaan

Rebuilding Fund Program

Receiving an award from Numico Group, Netherlands in “Rebuilding Fund” program, building 500 houses and schools for the Jogjakarta earthquake victims in 2006.

Program Rebuilding Fund

Mendapatkan penghargaan dari Numico Group, Netherland dalam program “Rebuilding Fund”

pembangunan 500 perumahan dan sekolah, bagi korban gempa Yogyakarta 2006.

2010

Hero from the Disaster Land

Suharjoni, from the Disaster Risk Management The Human Initiative, was selected as one of the nine nominees for “Hero from the Disaster Land” according to Tempo Magazine for special edition for the Selected Figures published in December 2010.

Pahlawan dari Tanah Bencana

Suharjoni, Disaster Risk Management Human Initiative, terpilih sebagai satu dari sembilan orang

“Pahlawan dari tanah bencana” versi majalah Tempo edisi khusus Tokoh Pilihan yang terbit Desember 2010.

2011

The Best Humanitarian NGO

Receiving “The Best Humanitarian NGO” at the International Conference on Family of the Islamic World organized by the Union NGOs of the Islamic World on May 7-8, 2011.

LSM Kemanusiaan Terbaik

Meraih "The Best Humanitarian NGO” pada acara The International Conference on Family of The Islamic World yang diselenggarakan The Union NGOs of The Islamic World (UNIW) tanggal 7-8 Mei 2011.

2006

Tomy Hendrajati

President of Human Initiative

Vice President Resources Vice President

Communication Network and Development

Vice President Operation Sri Adi Bramasetia

Romi Ardiansyah Andjar Radite

(21)

2011

Platinum in the Consumer Field

On December 15, 2011, The Human Initiative supported Program Gizi Kita (Our Nutrition Program) and Program Ayo Melek Gizi (Nutrition Literacy) which made PT. Sarihusada Generation Mahardhika win a Platinum Award for the 2011 Indonesian CSR Consumer Awards for the industrial and manufacturer sectors.

Platinum bidang Konsumen

Pada 15 Desember 2011, Human Initiative mendukung Program Gizi Kita dan Program Ayo Melek Gizi yang mendorong PT. Sarihusada Generasi Mahardhika meraih Penghargaan Platinum bidang Konsumen Indonesian CSR Awards 2011 untuk sektor industri dan manufaktur.

2012

Award from BNPB

Eko Sulisto from The Human Initiative’s Disaster Risk Management was awarded by the National SAR AGENCY for his participation in the handling of the victims of Sukhoi SJ100 plane crash in the Mount Salak area, Bogor, West Java, May 2012.

Penghargaan dari BNPB

Eko Sulisto dari The Human Initiative’s Disaster Risk Management mendapatkan penghargaan dari Badan SAR Nasional atas partisipasinya dalam penanganan korban kecelakaan pesawat Sukhoi SJ100 di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat, Mei 2012.

Finalist in the MDG's Award Program

The Finalist in the 2012 MDG's Award Program in Pondok Sagita Program (Sadar Gizi Ibu dan Balita / Maternal and Toddler Nutrition Consciousness)

Finalis dalam Program Penghargaan MDG

Finalis Program MDG's Award 2012 Program Pondok Sagita (Sadar Gizi Ibu dan Balita / Maternal and Toddler Nutrition Consciousness)

2013

Sincerest Appreciation

Sincerest Appreciation to The Human Initiative in the commemoration of World Humanitarian Day 2013 in Indonesia from UN OCHA (UN Office for The Coordination Humanitarian Affairs) Penghargaan yang paling tulus

Apresiasi Sejati untuk Inisiatif Manusia dalam peringatan Hari Kemanusiaan Sedunia 2013 di Indonesia dari UN OCHA (UN Office for The Coordination Humanitarian Affairs) Indonesia.

2018

Award from BNPB

Award from BNPB for being considered to have contributed to supporting the Government in disaster management, 2018.

Penghargaan dari BNPB

Penghargaan dari BNPB karena dinilai telah berjasa mendukung Pemerintah dalam penanggulangan bencana, 2018.

2019

2019 Padamitra+ Awards

Awards from DKI CSR Forum in the category of Poverty Eradication Penghargaan Padmamitra+ Awards 2019

Penghargaan dari Forum CSR DKI dalam kategori Pengentasan Kemiskinan Nusantara Expedition Program

An Award from the Coordinating Ministry for Human Development and Culture for participa- tion in the Nusantara Expedition program

Program Ekspedisi Nusantara

Penghargaan dari Kementerian Koordinator bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan untuk partisipasi program Ekspedisi Nusantara

(22)

Kinerja Program

PROGRAM PERFORMANCE

A. Initiative For Disaster Management

T he National Disaster Management Authority (BNPB) recorded 3,768 natural disasters such as hydro-meteorology and geological occurred in Indonesia in 2019. Most of disasters were hydrometeorological disasters. As for geological, there were not a great number but their impact was significant. Natural disasters that have hit various regions in Indonesia were flood, landslides, earthquakes, forest and land fires, tornadoes, drought and abrasion.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat 3.768 bencana alam berupa bencana hidrometeorologi dan geologi terjadi di Indonesia sepanjang 2019.

Mayoritas bencana didominasi jenis bencana hidrometeorologi. Adapun bencana

geologi meski tidak banyak terjadi namun tetap berdampak signifikan. Ragam

bencana yang melanda berbagai wilayah di Indonesia di antaranya banjir, tanah

longsor, gempa bumi, kebakaran hutan dan lahan, angin puting beliung, kekeringan,

dan abrasi.

(23)

Flood and Landslides

Banjir dan Tanah Longsor

There were 13 cases that hit Indonesia in 2019. Flood in South Sulawesi that hit 13 regencies and cities on January 22nd, 2019 was categorized as a major disaster. The disaster claimed tens casualties and some people were missing. Hundreds of houses were damaged, and thousands of people were forced to evacuate. This flood in South Sulawesi was recorded as the worst flood in the last decade.

The 13 regencies and cities in the Province of South Sulawesi had to suffer from material and immaterial loss. The Human Initiative responded to the flood to help the victims in the Regency of Jeneponto. The Human Initiative deployed an emergency response team and distributed aids in the form of health services, water kitchens, public kitchens, cooking sets, hygiene kits, school kits and other urgent needs. The aid from the Human Initiative targeted 1,122 beneficiaries in the Regency of Jeneponto.

Ada 13 kasus bencana besar yang melanda sepanjang 2019. Banjir di Sulawesi Selatan yang melanda 13 kabupaten dan kota pada 22 Januari 2019 termasuk kategori bencana besar. Akibat bencana itu puluhan orang meninggal dunia dan hilang, ratusan rumah rusak, dan ribuan orang terpaksa mengungsi.

Banjir di Sulawesi Selatan ini tercatat sebagai banjir terparah dalam satu dekade terakhir

Kerugian material dan immaterial ditanggung

oleh 13 Kabupaten dan Kota di Provinsi

Sulawesi Selatan. Human Initiative merespon

banjir Sulawesi Selatan ini khususnya untuk

korban di Kabupaten Jeneponto. Human

Initiative menerjunkan tim tanggap darurat

dan juga telah menyalurkan bantuan berupa

layanan kesehatan, dapur air, dapur umum,

cooking set, hygiene kits, school kits dan

kebutuhan mendesak lainnya. Bantuan dari

Human Initiative menyasar 1.122 penerima

manfaat yang berada di Kabupaten

Jeneponto.

(24)

A day after the flood, a Rescue Team was deployed to Sentani. Volunteers from The Human Initiative Rescue Team coordinated with the BNPB, the local government, and several agencies to take emergency responses and prepare the distribution of aids in form of basic food packages and hygiene kits.

Sehari setelah bencana terjadi, Tim Rescue telah diterjunkan ke Sentani. Relawan dalam Tim Rescue Human Initiative berkoordinasi dengan BNPB, pemerintah setempat, dan sejumlah organisasi dalam aksi-aksi tanggap darurat serta persiapan penyaluran bantuan berupa paket sembako dan hygiene kit.

In the same month, it was the Regency of Bandung, West Java which suffered from flood. Five districts from the Regency of Bandung were hit by the flood with three districts were severely damaged. The Human Initiative Team distributed help in form of food item, clean water or portable kitchen and logistic help. Another flood where The Human Initiative rescue team was deployed was the one in Bengkulu in April 2019.

Di bulan yang sama giliran Kabupaten Bandung Jawa Barat yang dilanda banjir. Lima kecamatan di Kabupaten Bandung diterjang banjir dengan tiga kecamatan dalam kondisi cukup parah. Tim Human Initiative menyalurkan bantuan berupa food item, distribusi bantuan air bersih atau dapur air, dan bantuan logistik. Banjir lain yang direspon oleh Human Initiative dengan menerjunkan tim tanggap darurat adalah banjir di Bengkulu pada April 2019.

After the flood in South Sulawesi, flood occurred again in other regions. The Human Initiative deployed its team in one of disasters where the impact caused casualties in great number which was the flash flood in the Sentani District, Jayapura Regency, Papua, on March 18, 2019. According to the National Disaster Management Authority (BNPB), the cause of the flash flood was the landslide in the upper stream of the river.

The disasters claimed lives, some victims were seriously and lightly injured, thousands were forced to evacuate, and some regions were isolated.

Pascabanjir di Sulawesi Selatan, banjir terjadi kembali di berbagai wilayah. Human Initiative menerjunkan tim di salah satu bencana yang berdampak munculnya korban jiwa dalam jumlah besar yaitu banjir bandang di Distrik Sentani, Kabupaten Jayapura, Papua pada 18 Maret 2019.

Menurut Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) penyebab banjir bandang adalah tanah longsor di bagian hulu sungai. Akibat bencana ini puluhan orang meninggal, luka berat dan ringan, ribuan orang terpaksa mengungsi, dan beberapa daerah terisolir.

(25)

It weakened the economy of Riau, schools and the airport were closed and thousands of people suffered from acute respiratory infections. The Pekanbaru Human Initiative volunteer team responded at the very beginning of the fire. The Human Initiative distributed masks, conducted medical check-up and distributed free medicine while coordinating with other parties, i.e., the BPPD, local government (Head of village), and health service in the affected location.

In Pekanbaru City, the Human Initiative team distributed 1,000 masks. In the addition to the said aids, in four districts in the Regency of Pelawan, the team distributed N95 masks and organized medical check-ups and distributed free medicine.

Dampaknya perekonomian Riau lumpuh, sekolah diliburkan, bandara ditutup, dan ribuan warga terjangkit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA).

Tim relawan Human Initiative Pekanbaru telah melakukan respons sejak awal terjadi Karhutla.

Respons yang dilakukan berupa berbagi masker, pelayanan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis, serta berkoordinasi dengan berbagai pihak yaitu BPPD, pemerintahan setempat (Kades), dan Puskesmas di lokasi terdampak.

Di Kota Pekanbaru tim Human Initiative mendistribusikan 1.000 masker. Selain bantuan tadi, di empat kecamatan di Kabupaten Pelawan tim menyalurkan masker N95 dan menggelar layanan kesehatan dan pengobatan gratis.

Smog from forest and land fires (Karhutla) in Riau occurs recurrently every year. In 2019, forest fire in Riau hit 6,464 acres. This was the worst since 2015. The fire took place in five regencies and cities: Rokan Hilir Regency, Bengkalis Regency, Dumai City, Kampar Regency, and Pekanbaru City. The widest fire took place in the Regency of Rokan Hilir, i.e., 82 acres.

Kabut asap kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Riau selalu terulang setiap tahun. Pada 2019 Karhutla di Riau mencapai 6.464 hektar lahan. Ini Karhutla terparah sepanjang 2015-2019. Karhutla terjadi di lima kabupaten dan kota yaitu Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Bengkalis, Kota Dumai, Kabupaten Kampar, dan Kota Pekanbaru. Karhutla paling luas terjadi di Kabupaten Rokan Hilir yakni 82 hektar.

Emergency Response to Forest Fire (Karhutla)

Tanggap Darurat Kebakaran Hutan(Karhutla)

(26)

Earthquake in Central Sulawesi

Gempa di Sulewasi Tengah

The voluntaeer team from the Human Initiative arrived at the location on Day 3.

Many locations could only be reached by sea due to limited land routes. This was the obstacle in reaching the affected location. On the location, the response team from The Human Initiative distributed aids in form of ready-made food, basic food ingredients, clean water, mats, blankets and medicines.

Tim relawan Human Initiative tiba di lokasi bencana pada H+2. Banyak lokasi bencana yang hanya bisa ditempuh dengan jalur laut akibat terbatasnya jalur darat. Ini membuat kendala dalam menjangkau lokasi bencana. Di lokasi ini tim tanggap darurat Human Initiative menyalurkan distribusi bantuan berupa makanan capat saji, bahan makanan pokok, air bersih, tikar, selimut dan obat-obatan.

After the rainy season in the mid of 2019, it was an earthquake that hit South Halmahera, Province of Maluku Utara on Monday, July 14, 2019. A 7.2 SR earthquake hit South Halmahera claiming lives and forcing 2,000 people to evacuate in 14 evacuation points.

People’s panic remained since after the major one, aftershocks occurred up to 65 times with an average depth of 10-15 kilometers.

Setelah musim hujan mereda di pertengahan 2019, giliran gempa bumi melanda Halmahera Selatan, Provinsi Maluku Utara pada Ahad 14 Juli 2019.

Gempa berkekuatan 7,2 skala richter mengguncang wilayah Halmahera Selatan dan mengakibatkan korban meninggal dunia dan lebih dari 2.000 warga mengungsi yang tersebar di 14 titik pengungsian.

Kepanikan masyarakat terus melekat sebab pascagempa utama, gempa susulan terjadi hingga 65 kali dengan kedalaman rata-rata 10-15 kilometer.

(27)

Gempa bumi terjadi kembali lagi di Indonesia bagian timur. Kali ini gempa bumi berkuatan 6,5 skala richter mengguncang Pulau Ambon dan Pulau Seram Provinsi Maluku pada 26 September 2019. Pusat gempa berjarak 42 kilometer sebelah timur laut Kota Ambon dengan kedalaman 10 kilometer.

Another earthquake took place in the eastern part of Indonesia. A 6,5 SR earthquake hit Ambon Island and Seram Island, the Province of Maluku on September 26, 2019. The epicenter was 42 kilometers at the northeast of Ambon City with a depth of 10 kilometers.

Guncangan gempa bumi ini dirasakan sebagian besar masyarakat di Pulau Ambon dan Pulau Seram.

Guncangan terkuat dirasakan di Kota Ambon, Salahutu, Amalatu dan Kairatu. Lindu juga dirasakan hingga Banda, Maluku Tengah. Gempa bumi ini mengakibatkan 23 orang meninggal dunia, satu diantaranya tertimbun longsor juga menyebabkan puluhan bangunan rusak di antaranya di Kecamatan Salahutu, kampus Universitas Pattimura, kampus IAIN Ambon dan Bandar Udara Internasional Pattimura.

Most of the people in Ambon and Seram Islands felt the earthquake shocks. The strongest shocks were felt in the cities of Ambon, Salahutu, Amalatu and Kairatu. The earthquake was also felt up to Banda, Central Maluku. It claimed 23 lives, one of whom was buried by the landslides and damaged dozens of buildings, including in Salahutu District, Pattimura University campus, IAIN Ambon, and Pattimura International Airport.

After North Maluku, earthquake occurred in the western part of Java Island. On August 2nd, 2019, a 7.4 SR earthquake with an epicenter of 10 km at the coordinates of 7.45 South Latitude - 104.58 East Longitude, stunned the residents of Pandeglang, the Province of Banten. This earthquake had the potential for a tsunami, so the local government urged the community to immediately evacuate to a higher place. This tsunami early warning was responded to by The Human Initiative, which deployed a rapid response team from the head office and West Java branch offices to help evacuate the community to a safer place.

Setelah Maluku Utara, gempa bumi terjadi kembali di bagian barat Pulau Jawa. Pada 2 Agustus 2019 gempa bumi berkekuatan 7,4 Skala Richter dengan kedalaman 10 Kilometer berpusat di koordinat 7,45 Lintang Selatan - 104,58 Bujur Timur, menghentak masyarakat Pandeglang Provinsi Banten. Gempa bumi ini berpotensi tsunami sehingga pemerintah setempat menghimbau masyarakat untuk segera mengungsi ke tempat yang lebih tinggi. Peringatan dini tsunami ini ditanggapi oleh Human Initiative yang menerjunkan tim respon cepat dari kantor pusat dan kantor cabang Jawa Barat untuk membantu mengevakuasi masyarakat ke tempat yang lebih aman.

Selain merespon bencana gempa bumi yang terjadi pada 2019, Human Initiative juga melanjutkan program penanganan pascabencana gempa bumi gempa bumi, tsunami, dan likuefaksi yang terjadi di Sulawesi Tengah pada 2018. Skala bencana yang besar dengan meninggalkan korban dan kerugian di sana-sini, mengharuskan program pemulihan berkesinambungan. Human Initiative bersama Catholic Relief Service menggulirkan program untuk memulihkan kehidupan para penyintas bencana sejak Oktober 2018 hingga Desember 2019. Kerjasama lintas sektoral bertujuan membantu penyintas di Kabupaten Donggala, Kota Palu dan Kabupaten Sigi untuk dapat memenuhi kebutuhan dasar.

Aside from responding to the 2019 earthquake, the Human Initiative continued the program handling the recovery after the earthquake, tsunami, and liquefaction that took place in Central Sulawesi in 2018. The great scale of the disaster causing life loss and material loss forced a continuous recovery program. The Human Initiative along with the Catholic Relief Service organized a program to recover the survivors from October 2018 to December 2019. Cross-sectoral cooperation was intended to help the survivors in the Regency of Donggala, the City of Palu and the Regency of Sigi to meet their basic needs.

The Human Initiative distributed aid in form of food items, established portable kitchen posts and carried out psychosocial programs to ease the burden on survivors scattered in various points. 1,061 beneficiaries in 7 evacuation points have benefited the aids from The Human Initiative.

Human Initiative menyalurkan bantuan berupa Food Item, mendirikan pos dapur air dan melaksanakan program psikososial untuk meringankan beban penyintas yang tersebar di berbagai titik. Sebanyak 1.061 jiwa penerima manfaat yang tersebar di tujuh titik pengungsian telah merasakan bantuan dari Human Initiative.

(28)

Wamena Riot Emergency Response

Tanggap Darurat Kerusuhan Wamena

A social conflict occurred in Wamena, Papua, on September 23, 2019. Arson burned 10 offices, 351 shop houses, 150 motorbikes, 100 cars, 27 houses and 1 market. Thousands of non-natives and Papuans had to flee. The City Hall of Jayawijaya was also burned. The cause of this conflict was allegedly due to a racial comment from a teacher at SMA PGRI Wamena. The school had tried to mediate the students and the teacher to settle.

Unfortunately, the racial expression had spread and triggered anarchy.

Konflik sosial terjadi di Wamena, Papua pada 23 September 2019. Aksi pembakaran mengakibatkan hangusnya 10 kantor, 351 ruko, 150 motor, 100 mobil, 27 rumah, dan 1 pasar. Ribuan warga pendatang dan warga papua mengungsi. Kantor Bupati Jayawijaya bahkan tak luput dibakar masa.

Konflik sosial bermula karena dugaan ucapan rasis oleh seorang guru di SMA PGRI Wamena. Pihak sekolah telah berupaya memediasi para pelajar dan guru untuk saling memaafkan. Apa lacur, kalimat bernada rasis terlanjur menyebar luas dan memicu aksi anarkis.

The students were gathered in front of the school demanding the school management to solve the alleged racial comment and were getting emotional. The protest continued to the City Hall. The arrest of the protesters by the police added the complexity of the problem. The protests grew and could not be stopped. The first fire was set on 9 in the morning in Wamena destroying shops, followed by another fire at STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena. They claimed lives. The local government stated that there were 33 victims.

25 were not native Papua.

Para pelajar yang berkumpul di gerbang sekolah menuntut manajemen sekolah menyelesaikan tuduhan ujaran rasis, tersulut emosinya. Aksi protes berbelok ke kantor Bupati. Sempat diwarnai penangkapan pada kelompok yang protes oleh apparat menambah pelik persoalan. Aksi protes membesar dan tak terbendung. Blarrr…. api pertama berkobar sekitar jam 9 pagi di Wamena menggasak bangunan ruko, disusul api di STISIP Amal Ilmiah Yapis Wamena. Korban berjatuhan.

Pemerintah setempat menyatakan korban mencapai 33 orang meninggal. Sebanyak 25 korban meninggal adalah warga pendatang.

Responding a social conflict is not the same as handling a natural disaster. We need to be careful in determining the steps to be taken.

The principles valued by the Human Initiative in handling Wamena social conflict was do not hurt, meaning that the aids provided should not trigger a new conflict.

Merespon bencana berupa konflik sosial sangat berbeda dengan penanganan bencana alam. Perlu kehati-hatian dalam menentukan langkah apa yang akan diambil. Prinsip yang dipegang Human Initiative dalam penanganan konflik sosial Wamena adalah do no hurt artinya bantuan yang digulirkan jangan sampai memberikan efek konflik yang berkelanjutan atau memicu konflik baru.

In responding the conflict in Wamena, the Human Initiative maintained the coordination with the local government. The aid distribution was conducted symbolically. The reason was that if the aid had been distributed in person, it would have added to suspicion from the local people to new comers.

Pada saat melakukan respon terhadap konflik di Wamena, Human Initiative sangat menjaga koordinasi dengan pemerintah setempat. Distribusi bantuan pun dilakukan dengan simbolik. Alasannya jika bantuan disalurkan secara langsung khawatir menambah kecurigaan warga lokal terhadap warga pendatang.

In handling the social conflict in Wamena, the aid needed was to facilitate the affected residents who were mostly non-native to return to their homeland. For those who had arrived to their homeland, The Human Initiative provided them with capital to ease their economy condition.

Dalam penanganan konflik sosial di Wamena, bantuan yang sangat diperlukan adalah mempermudah warga terdampak yang merupakan warga pendatang Wamena untuk kembali ke daerahnya masing-masing. Untuk warga terdampak yang sudah sampai di daerah asalnya, Human Initiative memberikan bantuan modal untuk ikut meringankan ekonominya.

(29)

The initial donation comes from Karang Taruna Keagungan, West Jakarta. A donation of Rp10.9 million was distributed directly by the management of Karang Taruna of Kelurahan Keagungan, West Jakarta. Furthermore, the Human Initiative also raised fund for Indonesians via an e-commerce platform, Tokopedia. Tokopedia users can donate starting from Rp25 to 100 thousand with various options of payment method. This facilitates people to donate.

Donasi awal datang dari Karang Taruna Keagungan Jakarta Barat. Donasi sebesar Rp 10,9 juta diberikan langsung oleh pemangku Karang Taruna Kelurahan Keagungan Jakarta Barat. Selain itu Human Initiative juga menggalang dana masyarakat Indonesia melalui platform ecommerce Tokopedia.

Pengguna Tokopedia dapat berdonasi mulai dari nominal Rp 25 – 100 ribu dengan berbagai pilihan metode pembayaran. Ini memudahkan masyarakat untuk berdonasi.

N

o tsunami took place in 2019. The last tsunami occurred in the Sunda Strait at the end of 2018. However, the handling and recovery of victims took place in 2019. The Human Initiative distributed aid packages for victims of the Sunda Strait tsunami to several locations in the Banten area.

Tidak ada bencana tsunami pada 2019.

Bencana tsunami terakhir terjadi di pesisir Selat Sunda pada akhir 2018. Namun penanganan dan pemulihan korban berlangsung pada 2019. Human Initiative menyalurkan paket bantuan untuk para korban tsunami Selat Sunda ke beberapa lokasi di wilayah Banten.

Sunda Strait Tsunami

Tsunami Selat Sunda

(30)

Dari donasi yang terkumpul lewat Tokopedia, Human Initiative mampu mendistribusikan bantuan berupa 265 food items, 200 school kits, dan 100 cooking set. Beberapa lokasi tempat penyaluran paket bantuan di antaranya adalah Kampung Bandongan di Carita, Kampung Tanjung Lame di Kecamatan Sumur, Kampung Nelayan di Kecamatan Sumur, SD Penimbang 1, Kampung Karet di Kecamatan Sumur dan Desa Sidamukti di Kecamatan Sukaresmi.

In addition to the breakthrough with Tokopedia, the Human Initiative also collaborates with Influencer Moeslem Humanity or IMH Qurotul Uyun. This collaboration could provide an aid in form of a boat for fishermen in Banten. The aid was given directly to the Association of Puteri Kembang Fishermen in Kampung Mengpek, Desa Tanjung Jaya, Pandeglag, Banten on February 23, 2019.

Selain terobosan dengan Tokopedia, Human Initiative juga menjalin kerjasama dengan influencer moeslem humanity atau IMH Qurotul Uyun. Kerjasama ini mampu menyalurkan bantuan berupa satu unit perahu untuk nelayan banten.

Bantuan tersebut langsung diserahkan pada Kelompok Nelayan Puteri Kembang di Kampung Karang Mengpek, Desa Tanjung Jaya, Pandeglang, Banten pada 23 Februari 2019.

With the collected donation from Tokopedia, the Human Initiative could distribute 265 food items, 200 school kits, and 100 cooking sets. The locations of distribution of aid packages were Kampung Badongan in Carita, Kampung Tanjung Lame in Sumur District, Kampung Nelayan in Sumur District, SD Penimbang 1, Kampung Karet in Sumur District and Sidamukti Village in Sukaresmi District.

(31)

2019 was the year of humanity collaboration for the Human Initiative. In collaboration with Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, and Nurul Hayat, the Human Initiative built a school in the West Bank of Palestine. One of the activities in this synergy was a Charity Concert for Palestine entitled “Voice of Children” in Balai Kartini, South Jakarta. This synergy was the spirit of humanity to build a better Palestine with educational program, that was Indonesian School for Palestine.

Tahun 2019 merupakan tahun terwujudnya humanity collaboration bagi Human Initiative.

Bersama Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dan Nurul Hayat, Human Initiative bersinergi membangun sekolah di Tepi Barat Palestina. Salah satu kegiatan dari sinergi ini yaitu pada Juni 2019 diadakan Konser Amal Palestina Bertajuk ‘Voice of Children’

di Balai Kartini, Jakarta Selatan. Sinergi ini merupakan semangat kemanusiaan untuk membangun Palestina yang lebih baik melalui program pendidikan yaitu Sekolah Indonesia untuk Palestina.

The building was bought and renovated and transformed into a school with a standard design of an inclusive school. The Indonesian School for Palestine would welcome 200 students both with normal physical conditions and with special needs such as visual impairment or hearing loss.

Gedung yang sudah dibeli kemudian direnovasi menjadi sebuah sekolah dengan standar rancangan sekolah inklusif. Kelak gedung Sekolah Indonesia untuk Palestina ini akan mengakomodasi 200 siswa dengan kondisi fisik normal maupun dengan kondisi fisik berkebutuhan khusus seperti siswa yang mengalami gangguan penglihatan atau kehilangan pendengaran.

Indonesian School of Palestine Program started with the purchasing of a building in the region of Ras Al Amood, Jerusalem, West Bank of Palestine, which was then enlisted as a waqf object. This building was located about 1.5 km from the Al Aqsa Mosque, with an area of 660 m2 land and 190m2 building.

Program Sekolah Indonesia untuk Palestina dimulai dari pembelian sebuah gedung di kawasan Ras Al Amood, Jerusalem, Tepi Barat Palestina, yang kemudian didaftarkan sebagai objek wakaf.

Gedung ini berjarak sekitar 1,5 km dari Masjid Al-Aqsa, dengan luas tanah 660 m2 dan luas bangunan 190 m2

School of Palestine

Sekolah Palestina

Referensi

Dokumen terkait

Jalan yang mana yang harus dilalui Kojib agar bisa ke Kantor Pajak?..

Instalasi gawat darurat (IGD) adalah bagian dari fasilitas pelayanan kesehatan yang dikhususkan untuk penanganan awal bagi pasien yang menderita sakit dan cedera yang dapat

Sesuai dengan hasil keputusan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan untuk tahun buku 2019, beliau menjabat sebagai komite audit pada PT Eastparc Hotel Tbk sejak

13) Setelah itu, periksa kelengkapan data yang harus diunggah dalam website finance intranet yang ada. Setelah itu cek apakah nomimal yang sudah ada di dalam aplikasi

Grafik Hubungan Jarak Sarad terhadap Produktivitas Sistim Kabel Adapun volume kayu, dengan nilai koefisien determinasi (R 2 ) 63,2 % untuk produktivitas efektif dan 45,5 %

Menemukan inspirasi di alam dan menghormati lingkungan adalah kunci untuk filosofi Oriflame. Oriflame terus berusaha untuk membuat produk- produknya, proses dan

Menjelaskan Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Tujuan Lain dengan benar 5.21.. Menjelaskan Kewajiban Wajib Pajak dalam Pemeriksaan Kantor untuk

Ketika diaktivasi dalam tanggap pada kedaruratan, pengkaji radiologi akan mengevaluasi bahaya radiologi atau resiko yang berhubungan dengan hilangnya atau penemuan sumber atau