• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I PENDAHULUAN

A. Konteks Penelitian

Menurut Undang-undang Republik Indonesia No. 20 Th 2003 tentang sistem pendidikan nasional disebutkan pengertian pendidikan sebagai berikut :

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajardan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritural keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.”

Abu Hurairoh r.a meriwayatkan bahwa Rosululloh SAW bersabda :

اًقُلُخ ْمُهُنَسْحَأ اًناَمْيِإ َنْيِنِمْؤُمْلا ُلَمْكَأ

“Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah orang yang berakhlak paling mulia.” (HR. Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ahmad)1

Ibnu Qayyim menuturkan : Keseluruhan isi agama Islam merupakan akhlak. Jadi, barang siapa yang akhlaknya lebih luhur daripada dirimu, berarti ia memiliki derajat agama yang lebih tinggi daripada dirimu.”

Akhlak ini menempati posisi yang sangat penting dalam Islam sehingga setiap aspek diajarka berorientasi pada pembentukan dan

1 Mahmud Al-Mishri, Enisklopedia Akhlak Muhammad SAW, (Jakarta: Pena Pund Aksara, 2009) hal. 31

(2)

pembinaan akhlak yang mulia yang disebut akhlakul karimah. Memiliki pengetahuan dan keterampilan, memiliki kesehatan jasmani dan rohani yang bertujuan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan manusia seutuhnya manusia yang berakhlakul karimah yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT sesuai yang dicontohkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Pendidikan adalah salah satu bidang yang sangat penting dalam pembangunan suatu bangsa dan negara, karena pembangunan suatu bangsa yang tidak dibarengi dan diiringi dengan pembangunan akhlak, moral dan etika bangsanya, maka pembangunan itu akan mengalami ketidakseimbangan. Karena pendidikan akhlak untuk menumbuhkan insan- insan yang beradab yang sanggup meneruskan perjuangan generasi sebelumnya dalam membangun suatu bangsa.

Untuk mewujudkan tujuan tersebut, maka mutu suatu pendidikan agama Islam perlu ditingkatkan lagi terutama masalah akhlak, agar pengetahuan tentang agama bisa seimbang dengan pengetahuan umum yang dimilikinya. Sehingga yang berasal dari sekolah umumnya, dan sekolah yang berbasis agama pada khususnya memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas hidup dalam masyarakat dan bertaqwa kepada Allah SWT guna mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat.

Siswa mempunyai akhlak yang mulia, akan tetapi sekarang kebanyakn siswa-siswi tidak mempunyai akhlak mulia lagi.

(3)

Allah SWT yang Maha Mengetahui siapa diri kita yang sebenarnya, menolong kita agar dapat mengetahui kekurangan yang harus diperbaiki, memberitahu jalan yang harus ditempuh, dan memberikan karunia semangat sehingga kita tidak dikalahkan oleh kemalasan, kebosanan, dan oleh hawa nafsu.

Dan mudah-mudahan pula warisan terbaik diri kita yang dapat diwariskan kepada keluarga, keturunan, dan lingkungan adalah keindahan akhlak kita. Karena ternyata keislaman seseorang tidak diukur oleh luasnya ilmu. Keimanan seseorang tidak diukur oleh hebatnya pembicaraan.

Kedudukan seseorang dididi Allah tidak juga diukur oleh kekuatan ibadahnya semata. Tapi semua kemuliaan seseorang yang paling benar Islamnya, yang paling baik imanny, yang paling dicintai oleh Allah, yang paling tinggi kedudukannya dalam pandangan Allah dan yang akan menemani Rosulullah SAW ternyata sangat khas, yaitu orang ynag paling mulia akhlaknya.

Walhasil sehebat apapun pengetahuan dan amal kita, sebanyak apapun harta kita, setinggi apapun kedudukan kita, jika akhlaknya rusak maka tidak bernlai. Kadang kita terpesona kepada topeng duniawi, tapi setelah tahu akhlaknya buruk , maka pesona pun akan pudar.2

Yakinlah bahwa Rosulullah SAW diutus ke dunia adalah untuk menyempurnakan akhlak. Hal ini dinyatakan sendiri oleh beliau ketika

2 AAgym, Kumpulan Tausyiyah KH Abdullah Gymnastiar,: Menejemen Qolbu, Jakarta, 2012, hal. 42

(4)

menjawab pertanyaan salah seorang sahabatnya, “Mengapa engkau diutus ke dunia ini ya Rosul?”. Rosul menjawab, “Innama buitsu liutamimma makarimal akhlak.”Sesungguhnya aku diutus ke dunia hanyalah untuk menyempurnakan akhlak.”

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, penulis tertarik untuk meneliti dan membahas masalah akhlak tersebut di dalam skripsi dengan judul “PENTINGNYA MENANAMKAN AKHLAKUL KARIMAH KE DALAM DIRI ANAK SEBAGAI PEDOMAN DALAM BERTINDAK DI MA NURUL ULUM PURWOSARI.”

B. Penegasan Judul

Agar nantinya tidak terjadi penyimpangan-penyimpangan dalam pembahasan, maka peneliti merasa perlu untuk menegaskan judul, penelitian ini berjudul ”Pentingnya Menanamkan Akhlakul Karimah ke Dalam Diri Anak sebagai Pedoman dalam Bertindak di MA Nurul Ulum Purwosari.” Adapun makna istilah yang terdapat dalam judul adalah:

1. Penanaman

Kata penanaman berasal dari kata dasar “tanam”, yang artinya adalah menaruh, memasukkan, atau memelihara.3

Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan penanaman adalah membangkitkan, memasukkan atau memberi dorongan kepada anak

3 Antoni Idel, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Gitamedia Press, 2009, hal. 737

(5)

kedalam suatu hal yang sesuai dengan ajaran islam, yaitu agar menjadi pribadi yang berakhlakul karimah.

2. Akhlakul karimah

Kata akhlak berasal dari bahasa arab, jamak dari “khuluqun”

yang menurut bahasa artinya budi pekerti, perangai, tingkah laku atau tabiat. Dan akhlakul karimah adalah budi pekerti mulia atau tingkah laku yang mulia.4

Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan penanaman akhlakul karimah adalah pemberian nilai-nilai budi pekerti, dan tingkah laku yang mulia yang sesuai dengan ajaran islam.

3. Pedoman

Pedoman artinya adalah kumpulan ketentuan dasar yang dijadikan arah bagaikan harus bertindak, pokok yang menjadi petunjuk atau pegangan dalam melakukan sesuatu.5

Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan pedoman adalah dasar-dasar pegangan hidup dalam bertingkah laku siswa MA Nurul Ulum Purwosari yaitu akhlakul karimah yang bersumber dari Al- Qur’an dan hadist.

4. Dalam bertindak

4 Asmaran As, Pengantar Studi Akhlak, Raja Grafindo Persada, Jakarta, 2002, Hal. 1

5 Antoni Idel, Op. Cit, hal. 591

(6)

Brtindak artinya adalah berbuat atau melakukan suatu tindakan.6

Dalam skripsi ini yang dimaksud dengan “dalam bertindak”

adalah dalam bertingkah laku, yang diharapkan nantinya anak bisa bertingkah laku atau berbudi pekerti yang mulia sesuai dengan ajaran islam.

5. MA Nurul Ulum Purwosari

MA Nurul Ulum Purwosari adalah nama madrasah atau sekolah agama tingkat atas (SLTA), yang dijadikan lokasi penelitian.

C. Alasan Pemilihan Judul

Pemilihan judul ini didasarkn atas pertimbangan:

1. Sebagai sarana untuk berpartisipasi di dalam lembaga pendidikan agar mengetahui akhlak yang dimiliki anak di MA Nurul Ulum Purwosari dan bagaimana upaya menanamkan akhlakul karimah.

2. Sebagai usaha untuk mengubah bangsa agar lebih baik, maka salah satu caranya adalah dengan pendidikan. Selain itu, untuk memperbaiki agama Islam agar lebih baik pula, maka salah satu caraya adalah dengan menanmkan akhlakul karimah ke dalam diri anak khususnya di MA Nurul Ulum Purwosari ini, karena Islam akan dinilai baik salah satunya dengan akhlak yang dimiliki oleh umatnya.

6 Antoni Idel, Op. Cit, hal. 761

(7)

3. Kajian ini cukup menarik, karena belum pernah ditemui penelitian yang didasarkan atas penelitian yang sama permasalahannya dan mengambil daerah yang sama pula.

D. Fokus Penelitian

Dalam penelitian ini penulis mencoba merumuskan masalahnya sebagai berikut :

1. Bagaimana pentingnya menanamkan akhlakul karimah dalam diri anak sebagai pedoman dalam bertindak di MA Nurul Ulum Purwosari ?

2. Bagaimana pedoman dalam bertindak untuk menanamkan akhlakul karimah dalam diri anak di MA Nurul Ulum Purwosari ?

3. Upaya apa yang dilakukan untuk menanamkan akhlakul karimah dalam diri anak sebagai pedoman dalam bertindak di MA Nurul Ulum Purwosari ?

E. Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian yang hendak dicapai adalah:

a. Untuk mengetahui pentingnya menanamkan akhlakul karimah dalam diri anak sebagai pedoman dalam bertindak di MA Nurul Ulum Purwosari.

b. Untuk mengetahui pedoman-pedoman dalam bertindak guna menanamkan akhlakul karimah dalam diri anak di MA Nurul Ulum Purwosari.

(8)

c. Untuk mengetahui upaya apa yang harus dilakukan dalam menanamkan akhlakul karimah dalam diri anak sebagai pedoman dalam bertindak di MA Nurul Ulum Purwosari.

F. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat hasil penelitian ini mencakup 2 (dua) hal yaitu:

1. Manfaat Akademik Ilmiyah

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan dorongan kepada semua lembaga untuk lebih memberikan perhatian tehadap bimbingan ataupun suatu mata pelajaran agama yang khususnya tentang akhlakul karimah di bidang pendidikan.

2. Manfaat Sosial Praktis a. Bagi siswa/anak

Hasil penelitian ini diharapkan semakin meningkatkan akhlakul karimah didalam diri anak khusunya di MA Nurul Ulum Purwoari.

b. Bagi orang tua

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan bahan untuk pemikiran dan masukan bagi orang tua untuk selalu meningkatkan kerja sama dalam rangka menanamkan akhlakul karimah ke dalam diri anak.

c. Bagi peneliti

Penelitian ini akan memberi manfaat yang sangat berharga berupa pengalaman praktis dalam penelitian ilmiah. Sekaligus dapat

(9)

dijadikan referensi ketika mengamalkan ilmu terutama di lembaga pendidikan.

d. Bagi almamater

Hasil penelitian ini diharapkan juga dapat dijadikan sebagai bahan sumbangan pemikiran dalam rangka turut serta mempersiapkan generasi yang memiliki pribadi yang berpola pikir Islam, berakhlakul karimah serta berguna bagi agama, nusa dan bangsa.

G. Metode Pembahasan

Yang dimaksud dengan metode pembahasan dalam penulisan skripsi ini adalah pola berfikir yang dipilih dalam memecahkan masalah penelitian sesuai dengan sentral penelitian. Adapun metode pembahasan yang digunakan dalam penulisan skripi ini adalah:

1. Metode Deduktif

Metode deduktif adalah menarik kesimpulan dari pernyataan umum menuju pernyataan-pernyataan khusus dengan menggunakan penalaran atau rasio (berfikir rasional).7

Metode deduktif ini digunakan untuk mengemukakan permasalahan secara garis besarnya, kemudian diterangkan secara terprinci.

7 Nana Sudjana, Tuntunan Penyusunan Karya Ilmiah, Sinar Baru Algensindo, Bandung, 2011, hal.6

(10)

2. Metode Induktif

Sedangkan berpikir induktif adalah kebalikan dari berpikir deduktif, yakni pengambilan keimpulan dimulai dari pernyataan atau fakta-fakta khusus menuju pada kesimpulan yang bersifat umum. Proses berpikir induktif tidak dimulai dari teori yang bersifat umum, tetapi dari fakta atau data khusus berdasarkan pengamatan lapangan atau pengalaman empiris.8

3. Metode Ilmiah

Metode ilmiah adalah menggabungkan antara berpikir deduktif dan induktif yang nantinya akan menghasilkan data yang bersifat ilmiah.

Metode ini juga disebut dengan metode komparasi sebagaimana Winarto Surachmad memberikan gambaran yang jelas tentang metode ini, dijelaskan olehnya, ”penyelidikan komparatif dapat dilakukan dengan meneliti hubungan lebih dari satu fenomena yang sejenis, dengan menunjukkan unsur-unsur persamaan dan perbedaan atau memiliki dua buah kondisi dalam mana tumbuh sesuatu yang bentuknya berlainan sesungguhnya hakikatnya sama.”9

Dengan menggunakan metode komparasi ini dimaksudkan untuk mengadakan perbandingan dari berbagai pendapat atau kaidah yang lebih relevan dengan permasalahan yang dibahas.

8 Ibid, hal.7

9 Winarto Surachmad, Dasar-Dasar Tehnik Research: Pengantar Metodologi Ilmiah, Bandung, 1978, hal.172

(11)

H. Sistematika Pembahasan

Adapun sistematika pembahasan dalam skripsi ini dapat diuraikan sebagai berikut:

Bab pertama, merupakan bab Pendahuluan yang meliputi konteks penelitian, fokus penelitian, tujuan penelitian, kegunaan penelitian,penegasan judul, alasan pemilihan judul, metode pembahasan, serta sistematika pembahasan.

Bab kedua, ini merupakan Kajian Pustaka yang meliputi pengertian akhlakul karimah, penanaman akhlakul karimah, aspek-aspek dalam penanaman akhlakul karimah, dan metode penanaman akhlakul karimah.

Bab ketiga, pada bab ini memaparkan tentang Metode Penelitian yang meliputi pendekatan dan jenis penelitian, kehadiran peneliti, lokasi penelitian, data dan sumber data, tehnik pengumpulan data, serta tehnik analisis data.

Bab keempat, bab ini merupakan paparan data dan temuan hasil penelitian sesuai dengan rumusan masalah atau focus penelitian yang meliputi: Data Keadaan MA Nurul Ulum Purwosari, Keadaan Akhlak yang dimiliki siswa MA Nurul Ulum Purwosari, pedoman dalam bertindak untuk menanamkan akhlakul karimah ke dalam diri anak di MA Nurul Ulum Purwosari, danupaya yang dilakukan untuk menanamkan akhlakul karimah ke dalam diri anak di MA Nurul Ulum Purwosari.

Bab kelima, merupakan kesimpulan dari seluruh rangkaian pembahasan, baik dalam bab pertama, kedua, ketiga, maupun bab keempat.

(12)

Sehingga pada bab kelima ini berisikan kesimpulan-kesimpulan dan saran- saran agar semua upaya yang pernah dilakukan serta segala hasil yang telah dicapai bias ditingkatkan lagi kearah yang lebih baik.

Referensi

Dokumen terkait

Selain hasil pengukuran konsentrasi partikel debu di plot contoh SR pada jarak 1000 m, hasil pengukuran plot-plot contoh lainnya yang menggunakan metode dan

Biskuit bebas gluten yang sudah pernah dibuat yaitu biskuit yang terbuat dari tepung maizena, tepung beras, tepung mokaf dan tepung kentang, oleh karena itu peneliti

Analisis stilistika pada ayat tersebut adalah Allah memberikan perintah kepada manusia untuk tetap menjaga dirinya dari orang-orang yang akan mencelakainya dengan jalan

Pada lama penyimpanan, pemberian asap cair dengan level yang berbeda pada bakso daging sandung lamur (Pectoralis profundus) sapi Bali menunjukkan perbedaan yang sangat

Proses pembuatan propilena oksida dengan bahan baku isobutana, udara, dan propilena dalam fase cair dilakukan dengan menggunakan katalis Molybdenum

didapat dengan pemanas air menggunakan kolektor pada umumnya dengan ukuran yang sama. Sedangkan untuk kemampuan menghasilkan kalor, Metal Roof lebih baik dari pada

Penelitian ini menguji pengaruh kepemimpinan transformasional dan sistem kompensasi terhadap kepuasan kerja serta kinerja dosen, dengan mengambil studi kasus pada Universitas