1
KURIKULUM
MADRASAH ALIYAH UNGGULAN TECHNO SCIENTIST MALANG
Tahun Pelajaran 2022/ 2023
KEMENTERIAN AGAMA KABUPATEN MALANG MADRASAH ALIYAH UNGGULAN TECHNO SCIENTIST
Jl. Wonokoyo 95, Boro, Tawangargo, Karangploso, Malang, Jawa Timur, Post Code: 65152, Telp: 0341 5059776, Mobile Phone: 081320309858
Website: http://mautechnos.sch.id
2 BAB I
PENDAHULUAN
A. Rasional
Kurikulum merupakan seperangkat pengalaman belajar yang harus dikuasai siswa dalam mencapai tujuan di bawah tanggung jawab sekolah.
Untuk dapat mencapai tujuan pendidikan di sekolah maka diperlukan kurikulum yang relevan. Kurikulum pada hakikatnya adalah program yang direncanakan dan dilaksanakan untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada awalnya kurikulum diartikan sejumlah mata pelajaran yang harus diberikan kepada siswa. Pada pengertian modern, kurikulum diartikan seluruh
pengalaman belajar di bawah tanggung jawab sekolah untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Untuk itu, kurikulum harus senantiasa dikembangkan sejalan dengan perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan masyarakat.
Bahkan dalam penjelasan yang lebih luas, hal itu juga untuk memenuhi kebutuhan dunia kerja, dan pengembangan manusia, baik dari aspek kepribadian maupun kompetensi yang harus dimiliki sesuai dengan perkembangan.
B. Landasan
Penyusunan kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist memiliki landasan sebagai berikut.
1. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
2. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2021 tentang Standar Nasional Pendidikan
3. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 37 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomor 24 Tahun 2016 tentang Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar Pelajaran pada Kurikulum 2013 pada Pendidikan Dasar dan Menengah
3 4. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 61 Tahun 2014 tentang Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
5. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Kegiatan Ekstrakurikuler pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
6. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kegiatan Ekstrakurikuler Wajib pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
7. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 79 Tahun 2014 tentang Muatan Lokal Kurikulum 2013
8. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 39 Tahun 2008 tentang Pembinaan Kesiswaan
9. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 62 Tahun 2014 tentang Ekstrakurikuler
10. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 63 Tahun 2014 tentang Pendidikan Kepramukaan Sebagai Ekstrakurikuler Wajib
11. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 45 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2014 tentang Peran Guru Teknologi Informasi dan Komunikasi dan Guru Keterampilan Komputer dan Pengelolaan Informasi dalam Implementasi Kurikulum 2013
12. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 111 Tahun 2014 tentang Bimbingan Konseling pada Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah
13. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2015 tentang Kriteria Lulusan Peserta Didik, Penyelenggaraan Ujian Nasional, dan Penyelenggaraan Ujian Sekolah/ Madrasah/
Pendidikan Kesetaraan pada SMP/ MTs atau yang Sederajat dan SMA/
MA/ SMK atau yang Sederajat
4 14. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Ujian yang Diselenggarakan Satuan Pendidikan dan Ujian Nasional
15. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2007 tentang Standar Pengelolaan Pendidikan oleh Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah
16. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2016 tentang Standar Kompetensi Lulusan Pendidikan Dasar dan Menengah
17. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 21 Tahun 2016 tentang Standar Isi Pendidikan Dasar dan Menengah 18. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
22 Tahun 2016 tentang Standar Proses Pendidikan Dasar dan Menengah 19. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor
23 Tahun 2016 tentang Standar Penilaian Pendidikan
20. Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2018 tentang Penguatan Pendidikan Karakter pada Satuan Pendidikan Formal
21. Peraturan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 66 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri Agama Nomor 90 Tahun 2013 tentang Penyelenggaraan Pendidikan Madrasah
22. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 184 Tahun 2019 tentang Pedoman Implementasi Kurikulum pada Madrasah
23. Keputusan Menteri Agama Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2019 tentang Kurikulum PAI dan Bahasa Arab pada Madrasah
24. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah
25. Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Nomor 5164 Tahun 2018 tentang Petunjuk Teknis Penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran pada Madrasah
5 C. Tujuan
Pengembangan Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist memiliki tujuan sebagai berikut.
1. Penyelenggaraan pendidikan di Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist berpedoman pada kurikulum guna mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
2. Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dapat mengatur dan mengarahkan proses pembelajaran di madrasah beserta seluruh pihak yang terlibat dalam proses tersebut untuk mencapai tujuan bersama.
D. Prinsip Pengembangan Kurikulum
Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dikembangkan berdasarkan prinsip umum pengembangan kurikulum sebagai berikut.
1. Relevansi
Prinsip relevansi terdiri atas dua yaitu relevansi keluar dan relevansi ke dalam.
a. Relevansi keluar
Tujuan, isi, dan proses pembelajaran harus relevan/ sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan, serta perkembangan masyarakat.
b. Relevansi ke dalam
Kesesuaian atau konsistensi seluruh komponen dalam kurikulum yang meliputi tujuan dan isi pembelajaran, proses penyampaian, serta penilaian secara terpadu.
2. Fleksibilitas
Prinsip fleksibilitas dalam pengembangan kurikulum berarti bahwa kurikulum disusun dan dikembangkan untuk mempersiapkan peserta didik pada kehidupan sekarang dan masa depan, dimana pun peserta didik berada, serta bagi peserta didik yang berlatarbelakang dan memiliki kemampuan yang berbeda – beda. Kurikulum sebagai panduan dan acuan madrasah yang kukuh, namun dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian yang didasarkan pada kondisi daerah, kemampuan, dan latar belakang peserta didik.
6 3. Kontinuitas
Prinsip kontinuitas berarti bahwa kurikulum menyediakan pengalaman belajar yang berkesinambungan berdasarkan perkembangan dan proses belajar peserta didik. Berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang pendidikan selanjutnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
4. Praktis/ Efisiensi
Kurikulum yang praktis atau efisien yaitu kurikulum yang mudah dilaksanakan dengan menggunakan alat yang sederhana dan biaya murah.
Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan diasumsikan dilaksanakan dalam berbagai keterbatasan misalnya keterbatasan waktu, biaya, alat, dan personalia pendidikan.
5. Efektivitas
Prinsip efektivitas berkaitan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum, baik secara kualitas maupun kuantitas. Kurikulum merupakan uraian dari perencanaan pendidikan yang mengacu pada kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, kurikulum harus memperhatikan hubungan antara aspek utama kurikulum (tujuan dan isi pembelajaran, pengalaman belajar, dan penilaian) dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Adapun prinsip – prinsip lain yang juga menjadi acuan pengembangan kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist adalah sebagai berikut.
1. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik serta tuntutan lingkungan.
2. Kurikulum dikembangkan secara terpadu berdasarkan keberagaman karakteristik dan kondisi peserta didik.
3. Kurikulum dikembangkan secara tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
4. Kurikulum dikembangkan dengan melibatkan pemangku kepentingan untuk menjamin relevansi atau kesesuaian pendidikan dengan kebutuhan kehidupan di masyarakat.
7 5. Kurikulum dikembangkan secara menyeluruh dan berkesinambungan atas
seluruh bidang kajian keilmuan dan jenjang pendidikan.
6. Kurikulum dikembangkan untuk pendidikan sepanjang hayat peserta didik.
7. Kurikulum dikembangkan dengan memperhatikan kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
E. Acuan Operasional Penyusunan Kurikulum
Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dikembangkan dengan memperhatikan acuan operasional sebagai berikut.
1. Peningkatan iman dan takwa serta akhlak mulia 2. Agama
3. Peningkatan potensi, kecerdasan, dan minat sesuai dengan tingkat perkembangan dan kemampuan peserta didik
4. Perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni 5. Persatuan nasional dan nilai – nilai kebangsaan 6. Keragaman potensi, karakteristik, dan budaya daerah 7. Tuntutan pembangunan daerah dan pembangunan nasional 8. Tuntutan dunia kerja
9. Dinamika perkembangan global
10. Sesuai dengan visi, misi, tujuan, dan ciri khas Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist.
2 BAB II
TUJUAN SATUAN PENDIDIKAN
A. Tujuan Pendidikan Menengah
Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas tinggi berbasis teknologi informasi dan komunikasi untuk mengembangkan dan menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia, mandiri, dan mampu menerapkan menerapkan ilmunya di masyarakat sebagai bagian dari upaya ikut serta mencerdaskan kehidupan bangsa.
B. Visi Satuan Pendidikan Visi
Terwujudnya madrasah aliyah yang unggul dalam proses dan hasil pendidikan berbasis agama, ilmu pengetahuan, dan teknologi.
Misi
1. Menyelenggarakan pendidikan dan pembelajaran di sekolah yang berpusat pada peserta didik dengan menggunakan pendekatan pembelajaran yang efektif, inovatif, dan humanis, serta mengoptimalkan pemanfaatan teknologi.
2. Menyelenggaraan bimbingan yang efektif dan inovatif dengan pendekatan humanistik untuk mengembangkan kemampuan dan kepribadian siswa secara optimal.
3. Menyelenggarakan penelitian untuk mengembangkan dan menerapkan ilmu pengetahuan dan teknologi untuk menunjang proses pendidikan dan pembelajaran yang berkualitas tinggi.
4. Menyelenggarakan pengabdian kepada masyarakat dalam rangka untuk membangun hubungan dan kerjasama yang baik untuk mendukung penyelenggaraan pendidikan yang efektif.
3 5. Menyelenggarakan pengelolaan lembaga yang kredibel, akuntabel,
transparan, dan profesional yang menjamin peningkatan kualitas pendidikan secara berkelanjutan.
Tujuan
1. Menghasilkan lulusan yang cerdas, religius, berakhlak mulia, mandiri, dan mampu menerapkan ilmunya di masyarakat;
2. Menghasilkan program bimbingn dan konseling yang efektif berbasis pendekatan humanistik, sehingga dapat mengembangkan potensi dan kepribadian siswa secara optimal.
3. Menghasilkan karya kreatif yang unggul untuk menunjang proses pendidikan dan pembelajaran yang efektif bagi siswa.
4. Menghasilkan karya pengabdian yang efektif sehingga dapat mendorong masyarakat untuk menunjang proses pelaksanaan pendidikan yang efektif, 5. Menghasilkan kinerja sekolah yang efektif, efisien, transparan, akuntabel, dan
profesional untuk menjamin pertumbuhan kualitas pelaksanaan pendidikan yang berkelanjutan.
4 BAB III
STRUKTUR DAN MUATAN KURIKULUM
A. Kerangka Dasar 1. Landasan Filosofis
Kurikulum dikembangkan dengan landasan filosofis yang memberikan dasar bagi pengembangan seluruh potensi peserta didik menjadi manusia Indonesia berkualitas yang tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Pada dasarnya tidak ada satu pun filosofi pendidikan yang dapat digunakan secara spesifik untuk pengembangan kurikulum yang dapat menghasilkan manusia yang berkualitas. Kurikulum nasional dikembangkan berdasarkan filosofi sebagai berikut.
a. Pendidikan dilaksanakan berakar pada budaya bangsa dan kearifan lokal untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan masa yang akan datang.
Pandangan ini menjadikan Kurikulum dikembangkan berdasarkan budaya bangsa Indonesia yang beragam, diarahkan untuk:
1) Membangun kehidupan masa kini dan untuk membangun dasar masa depan yang lebih baik
2) Mempersiapkan peserta didik untuk kehidupan masa depan
Dengan demikian, tugas utama kurikulum adalah mempersiapkan generasi muda bangsa. Untuk mempersiapkan kehidupan masa kini dan masa depan peserta didik, Kurikulum mengembangkan pengalaman belajar dengan memberikan kesempatan luas bagi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diperlukan bagi kehidupan di masa kini dan masa depan. Pada waktu yang bersamaan tetap mengembangkan kemampuan mereka sebagai pewaris budaya bangsa dan orang yang peduli terhadap permasalahan yang terjadi di bangsa dan masyarakat.
b. Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif.
5 Filosofi ini memiliki pandangan bahwa prestasi bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam isi kurikulum untuk dapat dipelajari peserta didik. Proses pendidikan merupakan pemberian kesempatan pada peserta didik untuk mengembangkan potensi dirinya menjadi memiliki kemampuan untuk berpikir rasional dan kecemerlangan akademik dengan memberikan makna terhadap apa yang dilihat, didengar, dibaca, dipelajari dari warisan budaya berdasarkan makna yang ditentukan oleh lensa budayanya. Kemudian, disesuaikan juga dengan tingkat kematangan fisik dan psikologis peserta didik. Selain itu dalam Kurikulum , keunggulan budaya tersebut dipelajari untuk menimbulkan rasa bangga, diaplikasikan dan dimanifestasikan dalam kehidupan pribadi, kehidupan bermasyarakat, serta kehidupan berbangsa dan bernegara.
c. Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan akademik melalui pendidikan disiplin ilmu.
Filosofi ini menentukan bahwa isi kurikulum adalah disiplin ilmu dan pembelajaran disiplin ilmu (essentialism). Melalui filosofi ini, kurikulum wajib memiliki nama mata pelajaran yang sama dengan nama disiplin ilmu.
d. Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik daripada masa lalu. Hal tersebut dilakukan melalui peningkatan kemampuan intelektual, komunikasi, sikap sosial, kepedulian, dan kemampuan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih baik (experimentalism and social reconstructivism).
Dengan filosofi ini, Kurikulum bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik dalam berpikir reflektif bagi penyelesaian masalah sosial dan membangun kehidupan di masyarakat menjadi lebih baik.
2. Landasan Sosiologis
Kurikulum dikembangkan berdasarkan kebutuhan atas perubahan rancangan dan proses pendidikan dalam rangka memenuhi dinamika
6 kehidupan masyarakat, bangsa dan negara sebagaimana tercantum dalam tujuan pendidikan nasional. Perkembangan bangsa Indonesia tidak lepas dari perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni. Perubahan tersebut terjadi karena berkembangnya tuntutan baru dalam masyarakat, dunia kerja dan ilmu pengetahuan yang berdampak pada tuntutan perubahan kurikulum secara berkelanjutan.
3. Landasan Pedagogis
Kurikulum bertujuan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan yang bertolak pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya sebagaimana yang dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi tersebut menegaskan bahwa kedudukan kurikulum ditujukan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan konteks lingkungan dan jamannya.
4. Landasan Teoritis
Kurikulum dikembangkan atas teori pendidikan berdasarkan standar (standar-based education) dan teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based education). Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan pengalaman belajar seluas – luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.
Kurikulum menganut pembelajaran yang dilakukan oleh guru (taught curriculum) dalam bentuk proses yang dikembangkan berupa kegiatan pembelajaran di sekolah, kelas, dan masyarakat. Selain itu, Kurikulum juga menganut pengalaman belajar langsung peserta didik (learned-curriculum) sesuai dengan latar belakang, karakteristik, dan kemampuan awal peserta didik. Pengalaman belajar langsung secara individual oleh peserta didik menjadi hasil belajar bagi dirinya sendiri, sedangkan hasil belajar seluruh peserta didik menjadi hasil kurikulum.
5. Landasan Yuridis
Landasan yuridis Kurikulum adalah:
a. Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
7 b. Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasional;
c. Undang – Undang Nomor 17 Tahun 2005 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala ketentuan yang dituangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional;
dan
d. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
B. Struktur Kurikulum
Muatan kurikulum sesuai dengan Pasal 37 Undang – Undang Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Permendikbud Nomor 61 Tahun 2014. Struktur kurikulum merupakan sekelompok mata pelajaran yang dapat diikuti dan diambil selama peserta didik menempuh pendidikan seperti tertuang dalam PP Nomor 32 Tahun 2013 Pasal 77 Ayat (1) yang menyatakan bahwa struktur kurikulum merupakan pengorganisasian Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), muatan pembelajaran, mata pelajaran, dan beban belajar pada setiap satuan pendidikan dan program pendidikan, dalam Ayat (4).
Struktur kurikulum untuk satuan pendidikan menengah terdiri atas: (1) muatan umum; (2) muatan peminatan akademik; dan (3) muatan pilihan lintasan/
peminatan.
1. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
Undang – Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 Ayat (3) mengamanatkan bahwa pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa. Hal tersebut juga diatur dengan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional Pasal 3 yang menegaskan bahwa pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan
8 kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Standar Kompetensi Lulusan (SKL) digunakan sebagai acuan utama dalam pengembangan standar isi, standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, serta standar pembiayaan. Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di Madrasah.
Tabel 2.1 Standar Kompetensi Lulusan Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist
Dimensi Kualifikasi Kemampuan
Sikap Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap: beriman dan bertakwa kepada Tuhan YME, berkarakter, jujur, dan peduli, bertanggungjawab, pembelajar sejati sepanjang hayat, serta sehat jasmani dan rohani, sesuai dengan perkembangan anak di lingkungan keluarga, madrasah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, kawasan regional, dan internasional.
Pengetahuan Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif pada tingkat teknis, spesifik, detil, dan kompleks berkenaan dengan: ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora. Mampu mengaitkan pengetahuan di atas dalam konteks diri sendiri, keluarga, madrasah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa, negara, serta kawasan regional dan internasional Keterampilan Memiliki keterampilan berpikir dan bertindak: kreatif, produktif,
kritis, mandiri, kolaboratif, dan komunikatif melalui pendekatan ilmiah sebagai pengembangan dari yang dipelajari di satuan pendidikan dan sumber lain secara mandiri.
2. Kompetensi Inti (KI)
Kompetensi Inti (KI) Sekolah Menengah Atas (SMA)/Madrasah Aliyah (MA) merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan (SKL) yang harus dimiliki seorang peserta didik Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist pada setiap tingkat kelas.
9 Melalui Kompetensi Inti (KI), sinkronisasi horizontal berbagai kompetensi dasar antar mata pelajaran pada kelas yang sama dapat dijaga. Selain itu, sinkronisasi vertikal berbagai Kompetensi Dasar (KD) pada mata pelajaran yang sama pada kelas yang berbeda dapat dijaga pula.
Rumusan Kompetensi Inti (KI) menggunakan notasi sebagai berikut.
a. Kompetensi Inti-1 (KI-1) untuk kompetensi inti sikap spiritual b. Kompetensi Inti-2 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap sosial c. Kompetensi Inti-3 (KI-2) untuk kompetensi inti sikap pengetahuan d. Kompetensi Inti-4 (KI-4) untuk kompetensi inti sikap keterampilan
Uraian tentang Kompetensi Inti (KI) untuk Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 2.2 Kompetensi Inti Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist
Kompetensi Inti Kelas 9 Kompetensi Inti Kelas 10 Kompetensi Inti Kelas 11 Menghayati dan
mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya Menghayati dan
mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro- aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin,
tanggungjawab, peduli (gotong royong, kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural berdasarkan rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab
Memahami, menerapkan, menganalisis dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban
10 terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
terkait penyebab fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di
madrasah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang
dipelajarinya di madrasah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
Mengolah, menalar, dan menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di madrasah secara mandiri, bertindak secara efektif dan kreatif, dan mampu
menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan
3. Mata Pelajaran
Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist terdiri atas mata pelajaran umum Kelompok A, mata pelajaran umum Kelompok B, dan mata pelajaran peminatan akademik kelompok C. Mata pelajaran peminatan akademik Kelompok C dikelompokkan atas mata pelajaran Peminatan Matematik dan Ilmu Pengetahuan Alam, mata pelajaran Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial, Peminatan Bahasa dan Budaya, dan Peminatan Keagamaan.
Mata pelajaran Kelompok A merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sebagai dasar penguatan kemampuan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara.
Mata pelajaran umum kelompok B merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik terkait lingkungan dalam bidang sosial, budaya, dan seni.
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan
11 minat, bakat dan/ atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
4. Struktur Kurikulum
Tabel 2.3 Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist Peminatan MIPA
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Per Minggu
KELOMPOK A (UMUM) X XI XII
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan Lokal - - -
KELOMPOK C (PEMINATAN) Peminatan Akademik:
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau Informatika 6 4 4
Jumlah 51 51 51
Tabel 2.4 Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist Peminatan IPS
12
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan
KELOMPOK A (UMUM) X XI XII
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan Lokal - - -
KELOMPOK C (PEMINATAN) Peminatan Akademik:
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau Informatika 6 4 4
Jumlah 51 51 51
Tabel 2.5 Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist Peminatan Bahasa dan Budaya
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan
KELOMPOK A (UMUM) X XI XII
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 2 2 2
b. Akidah Akhlak 2 2 2
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
13 2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan Lokal - - -
KELOMPOK C (PEMINATAN) Peminatan Akademik:
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau Informatika 6 4 4
Jumlah 51 51 51
Tabel 2.6 Struktur Kurikulum Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist Peminatan Keagamaan
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan
KELOMPOK A (UMUM) X XI XII
1 Pendidikan Agama Islam
a. Al-Qur’an Hadis 4 4 4
b. Akidah Akhlak 4 4 4
c. Fikih 2 2 2
d. Sejarah Kebudayaan Islam 2 2 2
2 Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan 2 2 2
3 Bahasa Indonesia 4 4 4
4 Bahasa Arab 4 2 2
5 Matematika 4 4 4
6 Sejarah Indonesia 2 2 2
7 Bahasa Inggris 3 3 3
KELOMPOK B (UMUM)
1 Seni Budaya 2 2 2
14 2 Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan 2 2 2
3 Prakarya dan Kewirausahaan 2 2 2
4 Muatan Lokal*) - - -
KELOMPOK C (PEMINATAN) Peminatan Akademik:
1 Ilmu Tafsir 2 2 2
2 Ilmu Hadis 2 3 3
3 Ushul Fikih 2 3 3
4 Bahasa Arab 2 3 3
Mata Pelajaran Pilihan:
Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dan/atau Informatika 6 4 4
Jumlah 51 51 51
C. Peminatan dan Mata Pelajaran Pilihan 1. Ketentuan/ Kriteria Peminatan
Mata pelajaran peminatan akademik kelompok C merupakan program kurikuler yang bertujuan mengembangkan kompetensi sikap, kompetensi pengetahuan, dan kompetensi keterampilan peserta didik sesuai dengan minat, bakat dan/atau kemampuan akademik dalam sekelompok mata pelajaran keilmuan.
Tabel 3.1 Mata Pelajaran Peminatan Akademik Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist
Mata Pelajaran Alokasi Waktu
Perpekan X XI XII I. Peminatan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
1 Matematika 3 4 4
2 Biologi 3 4 4
3 Fisika 3 4 4
4 Kimia 3 4 4
II. Peminatan Ilmu Pengetahuan Sosial
1 Geografi 3 4 4
2 Sejarah 3 4 4
3 Sosiologi 3 4 4
4 Ekonomi 3 4 4
III. Peminatan Bahasa dan Budaya
15
1 Bahasa dan Sastra Indonesia 3 4 4
2 Bahasa dan Sastra Inggris 3 4 4
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya 3 4 4
4 Antropologi 3 4 4
IV. Peminatan Keagamaan
1 Ilmu Tafsir 2 2 2
2 Ilmu Hadis 2 3 3
3 Ushul Fikih 2 3 3
4 Bahasa Arab 2 3 3
Mata Pelajaran Pilihan
Pilihan Lintas Minat 6/ 9 4/ 8
D. Muatan Kurikulum 1. Muatan Nasional
Muatan pada tingkat nasional terdiri atas Kelompok Mata Pelajaran A, Kelompok Mata Pelajaran B, dan khusus untuk Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist ditambah dengan Kelompok Mata Pelajaran C (Peminatan), termasuk bimbingan konseling dan ekstrakurikuler wajib pendidikan kepramukaan. Secara rinci muatan kurikulum tingkat nasional dapat dilihat pada Tabel 2.2 Kompetensi Inti Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist.
2. Muatan Lokal
Kurikulum muatan lokal merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan pembelajaran yang disusun oleh satuan pendidikan sesuai dengan keragaman potensi daerah, karakteristik daerah, keunggulan daerah, kebutuhan daerah, dan lingkungan sekitar sekolah yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan.
Muatan lokal dapat berupa kurikulum yang memuat materi tentang karakteristik daerah atau karakteristik satuan pendidikan.
Prinsip pengembangan muatan lokal yang menjadi perhatian setiap satuan pendidikan yaitu sebagai berikut.
1. Kebermanfaatan
2. Kesesuaian dengan perkembangan peserta didik
16 3. Keutuhan dalam pengembangan semua kompetensi
4. Fleksibilitas dalam jenis, bentuk, dan pengaturan waktu
5. Substansi kurikulum muatan lokal mencakup keseluruhan dimensi (pengetahuan, sikap, dan keterampilan)
6. Jenis muatan lokal yang dipilih oleh satuan pendidikan dan pengaturan waktunya bersifat fleksibel sesuai dengan kondisi dan karakteristik satuan pendidikan
7. Penetapan muatan lokal berorientasi pada upaya pengenalan, pelestarian, dan pengembangan potensi daerah untuk kepentingan nasional dan untuk menghadapi tantangan global
Dokumen pendukung pelaksanaan kegiatan pembelajaran muatan lokal mengacu pada ketentuan yang dikembangkan oleh pemerintah dengan memenuhi standar berikut.
1. Kompetensi dasar yang mengacu pada kompetensi inti
2. Silabus yang memuat pembelajaran dengan pendekatan saintifik dan penilaian otentik
3. Buku teks pelajaran (buku peserta didik dan buku guru) berbasis aktivitas dan karya
4. Perangkat administrasi pembelajaran
Mekanisme pengembangan muatan lokal pada Kurikulum di satuan pendidikan dengan prosedur berikut.
1. Analisis konteks lingkungan alam, sosial dan/ atau budaya daerah atau satuan pendidikan
2. Identifikasi kompetensi yang menjadi keunggulan lokal 3. Perumusan kompetensi inti dan kompetensi dasar
4. Penentuan tingkat satuan pendidikan yang sesuai untuk setiap kompetensi dasar
5. Penetapan muatan lokal sebagai bagian muatan pembelajaran atau menjadi muatan pembelajaran
6. Penyusunan silabus dan rencana pelaksanaan pembelajaran 7. Penyusunan buku teks pembelajaran
17 Mekanisme pelaksanaan program muatan lokal memperhatikan ketentuan berikut.
1. Muatan lokal diselenggarakan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan sumber data pendidikan yang tersedia
2. Setiap satuan pendidikan dapat menambah beban belajar maksimal 2 (dua) jam/ minggu untuk muatan lokal yang ditetapkan sebagai muatan pembelajaran yang berdiri sendiri
3. Kebutuhan sumber daya pendidikan sebagai implikasi penambahan beban belajar muatan lokal ditanggung oleh pemerintah daerah yang menetapkan
Sementara, daya dukung minimal yang perlu mendapat perhatian adalah sebagai berikut.
1. Kebijakan Muatan Lokal berupa dasar kebijakan
2. Sumber daya pendidikan perlu dipenuhi sesuai dengan kemampuan satuan pendidikan
3. Tenaga pendidik pengampu muatan lokal yang memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sesuai dengan mata pelajaran muatan lokal tersebut
4. Sarana dan prasarana satuan pendidikan muatan lokal yang ditetapkan oleh pemerintahan daerah harus dipenuhi oleh pemerintah daerah.
Begitu pula dengan ketentuan yang ditetapkan oleh satuan pendidikan harus dipenuhi oleh satuan pendidikan
E. Ketuntasan Belajar
Ketuntasan belajar didasarkan pada 3 pertimbangan, yaitu intake peserta didik, kemampuan daya dukung (sarana/ prasarana), dan kompleksitas tiap -tiap mata pelajaran yang berorientasi pada indikator pencapaian kompetensi.
Berdasarkan pertimbangan tersebut, ditentukan ketuntasan belajar setiap mata pelajaran yang memungkinkan adanya perbedaan antara Kriteria Ketuntasan Minimum (KKM) mata pelajaran yang satu dengan mata pelajaran lain.
18 BAB IV
PENGEMBANGAN DIRI PESERTA DIDIK
A. Bimbingan Konseling
Layanan Bimbingan dan Konseling (BK) adalah sebuah upaya sistematis, objektif, logis, berkelanjutan, dan terprogram oleh konselor atau Guru BK untuk memfasilitasi peserta didik/ konseli mencapai kemandirian sehingga memiliki kemampuan, memahami menerima, mengarahkan, mengambil keputusan, dan merealisasikan diri secara bertanggungjawab untuk mencapai kebahagiaan dan kesejahteraan hidupnya.
Dalam implementasi Kurikulum , bimbingan dan konseling dilaksanakan oleh Guru BK sesuai dengan tugas pokoknya untuk membantu tercapainya tujuan pendidikan nasional, khususnya dalam membantu peserta didik mencapai perkembangan diri secara optimal, mandiri, sukses, sejahtera, dan bahagia dalam kehidupannya. Adapun kegiatan layanan bimbingan dan konseling yaitu sebagai berikut.
1. Masalah pribadi peserta didik 2. Masalah sosial peserta didik 3. Masalah belajar peserta didik 4. Pengembangan karir peserta didik
5. Kesiapan peserta didik untuk bersaing masuk PTN
Untuk mencapai tujuan tersebut diperlukan kolaborasi kerja dan hubungan yang sinergis antara Guru BK, kepala sekolah, seluruh pendidik dan tenaga kependidikan, orang tua peserta didik, dan pihak – pihak yang dapat membantu dalam kelancaran proses dan pengembangan peserta didik secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial dan karir.
B. Kegiatan Ekstrakurikuler 1. Pengertian dan Tujuan Umum
Kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan kurikuler yang dilakukan oleh peserta didik di luar jam belajar kegiatan intrakurikuler dan
19 kegiatan kokurikuler. Kegiatan ekstrakurikuler dilaksanakan di bawah bimbingan dan pengawasan sekolah dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja sama, dan kemandirian peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional. Kegiatan ekstrakurikuler terdiri atas ekstrakurikuler wajib dan ekstrakurikuler pilihan sebagai berikut.
a. Ekstrakurikuler wajib
Kegiatan ekstrakurikuler wajib yaitu kegiatan ekstrakurikuler yang wajib diikuti oleh seluruh peserta didik. Kegiatan ekstrakurikuler wajib tersebut diselenggarakan oleh sekolah/ madrasah dalam bentuk pendidikan kepramukaan.
b. Ekstrakurikuler pilihan
Kegiatan ekstrakurikuler pilihan adalah kegiatan ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan oleh sekolah/ madrasah dan dapat diikuti oleh peserta didik sesuai bakat dan minatnya masing – masing.
2. Fungsi
Kegiatan ekstrakurikuler di Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist memiliki fungsi sebagai berikut.
a. Fungsi pengembangan. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan kreativitas peserta didik sesuai dengan potensi, bakat dan minat masing – masing.
b. Fungsi sosial. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan rasa tanggung jawab sosial peserta didik.
c. Fungsi rekreatif. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan suasana rileks dan menggembirakan bagi peserta didik yang menunjang proses pembelajaran.
d. Fungsi persiapan karir. Kegiatan ekstrakurikuler berfungsi untuk mengembangkan kesiapan karir peserta didik.
3. Tujuan
Kegiatan ekstrakurikuler diselenggarakan dengan tujuan untuk mengembangkan potensi, bakat, minat, kemampuan, kepribadian, kerja
20 sama, dan kemandirian masing – masing peserta didik secara optimal dalam rangka mendukung pencapaian tujuan pendidikan nasional.
C. Program Pengembangan Diri
Pengembangan diri peserta didik di Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist didasarkan pada kondisi objektif madrasah sehingga dipilih dan ditetapkan kegiatan pengembangan diri, angtara lain sebagai berikut.
1. Kegiatan Pembiasaan Diri 2. Kegiatan Tahfidz
3. Upacara Bendera
4. Latihan Dasar Kepemimpinan Peserta Didik 5. Kegiatan Paskibra
6. Kegiatan Olahraga 7. Seni dan Budaya
8. UKS dan Palang Merah Remaja (PMR) 9. Kelompok Ilmiah Remaja (KIR)
10. Kompetisi Sains Madrasah 11. Kompetisi Teknologi Madrasah 12. Kepramukaan
D. Mekanisme Pelaksanaan Pengembangan Diri
Mekanisme pelaksanaan pengembangan diri bagi peserta didik di Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist adalah sebagai berikut.
1. Kegiatan pengembangan diri untuk seluruh siswa dilaksanakan secara kontinyu, misalnya melaksanakan Sholat Dhuha dan Tadarusan setiap hari di jam pertama.
2. Pengembangan diri dilaksanakan sesuai jadwal kegiatan yang ditetapkan, misalnya di hari Sabtu atau hari belajar setelah pulang sekolah sesuai dengan jadwal masing-masing yang dibina oleh Guru dan Pelatih yang memiliki kualifikasi baik dan profesional berdasarkan Surat Keputusan Kepala Madrasah.
21 Tabel 4.2 Jenis Kegiatan Ekstrakurikuler
No. Nama Kegiatan Hari Waktu
1 Pramuka 2 Bola Voli 3 Basket
4 Marching Band 5 Badminton 6 PMR 7 Banjari 8 KIR 9 Futsal 10 Tenis Meja 11 Robotik 12 Paskibra 13 Silat
14 Desain Grafis 15 Teknik Informatika 16 Kaligrafi
17 Jurnalistik
18 Islamic Study Club (ISC) 19 Al Qur an Study Club (ASC) 20 Olimpiade Sains Nasional (OSN) 21 English Club (EC)
22 Arabic Club (AC)
23 Desain Komunikasi Visual (DKV) 24 Manajemen Informatika
25 Entrepreunership
3. Kegiatan pengembangan diri bagi peserta didik Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dinilai dan dilaporkan secara berkala kepada madrasah dan pihak orang tua dalam bentuk kualitatif sebagaimana tercantum dalam tabel berikut.
22 Tabel 4.3 Kategori Penilaian Kualitatif Kegiatan Pengembangan Diri
Kategori Range Nilai Keterangan
A 91 – 100 Sangat Baik
B 71 – 90 Baik
C 56 – 70 Cukup
D 40 - 55 Kurang
E < 40 Sangat Kurang
E. Kenaikan Kelas
Pada sistem paket peserta didik dinyatakan naik kelas apabila memenuhi persyaratan berikut.
1. Menyelesaikan seluruh program pembelajaran dalam dua semester pada tahun pelajaran yang diikuti.
2. Deskripsi sikap minimal BAIK yaitu memenuhi indikator kompetensi sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
3. Deskripsi kegiatan ekstrakurikuler pendidikan kepramukaan minimal BAIK sesuai dengan kriteria yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
4. Tidak memiliki lebih dari 2 (dua) mata pelajaran yang masing-masing nilai pengetahuan dan/ atau keterampilan di bawah KKM. Apabila ada mata pelajaran yang tidak mencapai ketuntasan belajar pada semester ganjil dan/
atau semester genap, nilai akhir diambil dari rerata semester ganjil dan genap pada mata pelajaran yang sama pada tahun pelajaran tersebut.
5. Kehadiran siswa harus mencapai sekurang-kurangnya 85% selama hari efektif belajar di setiap semester. Kecuali sakit yang dibuktikan dengan surat dokter.
Untuk kriteria kenaikan kelas saat ini kelas X dan XI yang dijadikan pedoman adalah kriteria ketuntasan mata pelajaran yang dilakukan pada setiap akhir semester. Peserta didik dapat dinyatakan Naik pada mata pelajaran apabila telah mencapai KKM mata pelajaran tersebut.
23 Peserta didik yang telah mencapai ketuntasan dalam setiap mata pelajaran diberi layanan program pengayaan. Bagi peserta didik yang belum mencapai ketuntasan diberi layanan program perbaikan atau remedial.
F. Program Remedial
Program remedial di Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dilaksanakan berdasarkan mekanisme berikut.
1. Remedial wajib diikuti oleh siswa yang belum mencapai KKM dalam setiap indikator dan/ atau Kompetensi Inti.
2. Kegiatan remedial dilaksanakan di dalam atau di luar jam pembelajaran.
3. Kegiatan remedial meliputi remedial pembelajaran dan remedial penilaian.
4. Penilaian dalam program remedial dapat berupa tes maupun nontes.
5. Kesempatan mengikuti kegiatan remedial diberi waktu sampai sebelum Penilaian Harian berikutnya.
G. Program Pengayaan
Program pengayaan di Madrasah Aliyah Unggulan Techno Scientist dilaksanakan berdasarkan mekanisme berikut.
1. Pengayaan diikuti oleh siswa yang telah mencapai KKM dalam setiap Kompetensi Inti.
2. Kegiatan pengayaan dilaksanakan di dalam satau di luar jam pembelajaran.
3. Penilaian dalam program pengayaan dapat berupa tes maupun non tes.
4. Nilai pengayaan yang lebih tinggi dari nilai sebelumnya bisa diperhitungkan.
Penilaian hasil belajar dilakukan untuk menilai pencapaian kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran. Hasil penilaian mata pelajaran untuk semua kelompok mata pelajaran pada setiap akhir semester dilaporkan pada orang tua/ wali peserta didik dalam bentuk Laporan Hasil Belajar peserta didik (LHB) atau rapor.
H. Peminatan, Lintas Minat dan Pendalaman Minat 1. Peminatan
24 Peminatan peserta didik dapat diartikan sebagai berikut.
a. Suatu pembelajaran berbasis minat peserta didik sesuai kesempatan belajar yang ada dalam satuan pendidikan.
b. Suatu proses pemilihan dan penetapan peminatan belajar atau bidang kompetensi keahlian belajar yang ditawarkan oleh satuan pendidikan.
c. Suatu proses pengambilan pilihan dan keputusan oleh peserta didik tentang peminatan belajar, bidang keahlian atau kompetensi keahlian yang didasarkan atas pemahaman potensi diri dan peluang yang diselenggarakan pada satuan pendidikan.
d. Dasar yang dipakai pertimbangan untuk penetapan peminatan adalah:
nilai raport SMP/ MTs, nilai ujian SMP/ MTs, rekomendasi guru BK SMP/ MTs, hasil tes psikologi, hasil tes bakat minat, dan asesmen orientasi pembelajaran siswa.
Kelompok peminatan sebagai berikut.
a. Peminatan Matematika dan Ilmu Alam (MIPA) 1) Matematika
2) Biologi 3) Fisika 4) Kimia
b. Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial (IPS) 1) Geografi
2) Sejarah 3) Sosiologi 4) Ekonomi
c. Peminatan Bahasa dan Budaya 1) Bahasa dan Sastra Indonesia 2) Bahasa dan Sastra Inggris
3) Bahasa dan Sastra Asing Lainnya d. Peminatan Keagamaan
1) Ilmu Tafsir 2) Ilmu Hadis 3) Ushul Fikih
25 4) Bahasa Arab
2. Lintas Minat
Lintas Minat adalah mata pelajaran yang dapat dipilih diluar kelompok peminatan, sesuai dengan ketentuan. Setiap peserta didik diberi kesempatan untuk memilih mata pelajaran diluar mata pelajaran kelompok peminatannya. Hal ini dimaksudkan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan potensi sesuai bakat dan minatnya.
3. Pendalaman Minat
Pendalaman minat merupakan suatu program yang dirancang bersama antara MA dengan Perguruan Tinggi yang bertujuan untuk memberikan kesempatan kepada peserta didik yang memiliki kemampuan lebih agar dapat memperkaya pengetahuannya tentang mata pelajaran di MA dengan program studi dan mata kuliah dasar yang akan dipilihnya di Perguruan Tinggi. Tujuan program pendalaman minat di MA adalah sebagai berikut.
1. Meningkatkan kompetensi peserta didik untuk persiapan masuk Perguruan Tinggi.
2. Efisiensi pembelajaran dengan sinkronisasi kompetensi mata pelajaran MA dengan RPS/SAP Mata Kuliah program studi yang dipilih di Perguruan Tinggi.
Langkah-langkah penentuan pendalaman minat antara lain sebagai berikut.
1. Menjelaskan tentang pengertian pendalaman minat agar peserta didik memahami jurusan dan mata pelajaran yang akan dipilih dalam menunjang cita-cita / pilihan program studi di Perguruan Tinggi.
2. Mengumpulkan data dari berbagai sumber data untuk memberikan informasi yang lengkap tentang minat dan kemampuan peserta didik, serta pilihan program studi di perguruan tinggi yang akan diambil.
3. MA bekerjasama dengan Perguruan Tinggi (PT) untuk melaksanakan pendalaman materi mata pelajaran kepada peserta didik tertentu yang memiliki minat untuk melanjutkan ke Perguruan Tinggi.
26 4. Perguruan Tinggi menyediakan dosen untuk membimbing/mengajar peserta didik yang memilih pendalaman minat sesuai dengan program studi yang akan dituju di perguruan tingi, serta memberikan program pelatihan bagi guru MA agar memahami Rencana Perkualiahan Semester (RPS) dan Satuan Acara Perkuliahan (SAP), sehingga dapat memberikan bekal kemampuan yang cukup kepada siswa sehingga berhasil masuk ke perguruan tinggi yang dituju sesuai dengan cita-citanya.
I. Pendidikan Kecakapan Hidup dan Pendidikan Keunggulan Lokal dan Global
1. Pendidikan Kecakapan Hidup
Kecakapan hidup adalah kecakapan yang dimiliki manusia untuk mampu beradaptasi dan berani menghadapi permasalahan hidup, dan mampu memecahkan persoalan yang dihadapi, serta dan dapat mencapai kehidupan dengan wajar dan berbahagia. Tujuan pendidikan kecakapan hidup adalah untuk melaksanakan pendidikan sesuai dengan fitrahnya yaitu mengembangkan potensi peserta didik dalam menghadapi perannya di masa yang akan datang secara menyeluruh dan berkelanjutan sepanjang hayat.
Tujuan khusus pendidikan kecakapan hidup, antara lain:
a. Menguatkan kepribadian peserta didik secara utuh agar dapat beradaptasi dan mengembangkan lingkungan, dan mencapai kehidupan yang berbahagia, dunia dan akhirat.
b. Mengaktualisasikan potensi peserta didik sehingga dapat menemukan solusi yang tepat untuk memecahkan berbagai masalah kehidupan, c. Mengembangkan pembelajaran yang fleksibel sesuai dengan prinsip
pendidikan berbasis luas bagi semua peserta didik.
d. Memberikan wawasan yang luas mengenai pengembangan karir peserta didik.
e. Mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya manusia di lingkungan madrasah dan masyarakat.
f. Memberikan bekal hidup dengan latihan dasar yang berkaitan dengan nilai kehidupan sehari-hari.
27 2. Pendidikan Berbasis Keunggulan Lokal dan Global
Pendidikan berbasis keunggulan lokal dan global adalah pendidikan yang memanfaatkan keunggulan lokal dan kebutuhan daya saing global dalam aspek ekonomi, budaya, bahasa, teknologi, ekologi, dan lain-lain yang bermanfaat bagi pengembangan kompetensi peserta didik sehingga mampu berkembang dan bersaing di tingkat lokal, nasional dan internasional.
Deskripsi kurikulum secara detail, baik print out maupun panduan implementasinya disajikan di Madrasah. Program tahunan, program semester, silabus, program kegiatan ekstrakurikuler, sampai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) disajikan di Madrasah.