Menyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing
Badan Pengatur Jalan Tol
2
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingJALAN TOL INDONESIA Menyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing
April 2018
Badan Pengatur Jalan Tol
4
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingRedaksional
Penanggung Jawab Utama:
Kepala BPJT (Ir. Herry Trisaputra Zuna, SE, MT) Penanggung Jawab:
Anggota BPJT Unsur Profesi (Ir. Koenthahjo Pamboedi, Msc.) Anggota BPJT Unsur Akademisi (Eka Pria Anas, SE, MBA, M.Sc.
Sekretaris BPJT (Dr. Ir. Darda Daraba, M.Si) Editor:
Kepala Bagian Umum (Ir. Mahbullah Nurdin, MM) Kepala Bidang Investasi (Sudiro Roi Santoso, ST, MT) Kepala Bidang Teknik (Hardy Pangihutan Siahaan, ST, M.Sc.) Kepala Bidang Operasi dan Pemeliharaan (Ir. Wahyudi Mandalaputra, MT) Kepala Bidang Pendanaan (Ir. Arief Haryono, SH, MM) Kontributor:
Aisyah Herlita Setyaningrum, SH Ira Ariani Chaerunnisa, SH, MT, M.Sc.
Zamhur Rimaldi Karnadi, S.Kom, M.A.B Bambang Yudo Purnomo, ST, MT Karamullahu Wajhahu, ST, MT, M.Eng Hadi Suprayitno, ST, MT Ranto Parlindungan Rajagukguk, ST, MT Kalugi, SE, MM
Ir. Mardiah, MT Tyas Atus Hapsari, Amd Terasia Mayangriani, ST Zulaikha Budi Astuti, ST Waizal Qornie Pratama, SE, MBA Argasadha Retrapradana, ST, M.Sc.
Maulida Herradianti, ST Penyiap Gambar:
Ferdiansyah B, ST, MBA Amri Irsyad Addina, ST Nur Attika, ST Andhy Setya Wardhana, ST Dokumentasi:
Badan Usaha Jalan Tol Layouter:
Rani Ariefanti, Sds
Badan Pengatur Jalan Tol
6
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingJembatan Tuntang
Daftar Isi
Sambutan Kepala BPJT
9 10 14
Latar Belakang
16 19Tentang BPJT
Sejarah Jalan Tol Reformasi Regulasi Jalan Tol
13Potret Infrastruktur Indonesia
20 21Pegawai BPJT
Struktur Organisasi
Kebijakan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha Dalam Penyediaan Jalan Tol
22
Prinsip Penyelenggaraan Jalan Tol
25
Kontak Tradisional vs KBPU
26
Tahapan Makro Pengusahaan Jalan Tol
28 27Kerangka Kebijakan
Dukungan Pemerintah
Pengadaan Lahan untuk Pengadaan Tanah
29 31
Tipe Penjaminan
30
Kebijakan Pengadaan Tanah dalam KPBU [Peraturan Presiden No. 38 Tahun 2015]
32 33 36
Pihak yang Terlibat dalam Pengadaan Tanah
37
39Skema dana Talangan Tanah jalan Tol Dasar Hukum Dana Talangan Tanah Pokok-pokok terkait dana Talangan Tanah
34 Proses Pengadaan Tanah
Mekanisme Penggantian Dana Talangan pada Masa
40
Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
45
44Mekanisme Evaluasi Laik fungsi Jalan Tol Monitoring SPM Jalan Tol
Standar Pelayan Minimum TIP
46 49
Fasilitas & Persyaratan Teknis TIP
48
Konsep Bisnis Pengelolaan TIP
50
Penerapan ITS (Intelligent Transport System) Jalan Tol
52
51Latar Belakang Penerapan Intelegent Transport System jalan Tol
Roadmap ITS Jalan Tol
Jalan Tol Trans Jawa
53 55
Road Map Transaksi Tol Nontunai
54
Jalan Tol Non Trans Jawa
57
Jalan Tol Jabodetabek
Rencana Pembangunan Jalan Tol Indonesia 2015 - 2019
59 69
Jalan Tol Sumatera
62
Rencana Jalan Tol Operasi 2015 - 2019
71
70Rencana Pembangunan 2015 - 2019 Jalan Tol yang Beroperasi Tahun 1978 - 2014
Proyek Strategis Nasional (PSN)
73 76
Jalan Tol yang Beroperasi Tahun 2015 - 2018
75
Ruas Jalan Tol Selanjutnya
78
Badan Pengatur Jalan Tol
8
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingSambutan
KEPALA BADAN PENGATUR JALAN TOL
Badan Pengatur Jalan Tol merupakan Badan yang dibentuk dan bertanggung jawab kepada Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Undang - Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol serta ditetapkan berdasarkan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 43/PRT/M/2015 tentang Badan Pengatur Jalan Tol. BPJT melakukan sebagian wewenang Pemerintah dalam penyelenggaraan jalan tol yang meliputi pengaturan, pengusahaan dan pengawasan badan usaha jalan tol sehingga dapat memberikan manfaat yang maksimal bagi negara untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.
Pembangunan jalan tol merupakan program pemerintah dalam rangka meningkatkan produktifitas rakyat dan meningkatkan akselerasi pertumbuhan ekonomi nasional yang selaras
dengan 9 Agenda prioritas NAWACITA demi terwujudnya Indonesia yang berdaulat, mandiri dan berkepribadian berlandaskan gotong royong.
Pembangunan jalan tol sampai dengan saat ini terus diupayakan oleh Pemerintah. Sampai dengan 2025 Pemerintah merencanakan membangun 6.000 km, dimana 1.060 km jalan tol ditargetkan dapat beroperasi pada tahun 2019 sesuai Renstra 2015-2019. Progres pembangunan jalan tol sampai dengan saat ini 1.920 km sudah memiliki Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) di mana 984 km diantaranya sudah beroperasi dan 758 km dalam tahap konstruksi dan sisanya dalam berpartisipasi dalam kerjasama pengusahaan jalan tol sepanjang 785 km.
Pembangunan jalan tol membutuhkan dukungan berbagai pihak baik pemerintah, Badan ]Usaha Milik Negara, swasta, perbankan hingga masyarakat. Sinergi dari dukungan berbagai pihak tersebut sangat diperlukan sehingga target pembangunan jalan tol dapat tercapai.
Keberadaan buku ini diharapkan dapat memberikan informasi mengenai jalan tol dan dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Jakarta, Desember 2017
Badan Pengatur Jalan Tol
10
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingInfrastruktur menjadi tantangan besar bagi Indonesia dalam mewujudkan peningkatan pertumbuhan ekonomi. Saat ini dapat dikatakan bahwa pembangunan infrastruktur Indonesia tertinggal dibandingkan dengan negara-negara lain. Pilar kedua dalam Global Competitiveness Index (GCI), kualitas/ ketersediaan infrastruktur, menunjukkan masih rendahnya peringkat Indonesia dibandingkan negara-negara Asia lainnya. Berdasar-
kan kualitas/ ketersediaan infrastruktur dalam GCI tahun 2016-2017, Indonesia menempati peringkat 60, tertinggal dibandingkan dengan negara tetangga seperti Malaysia, yang ada di posisi 24, dan Singapura, di posisi 5. Ketertinggalan infrastruktur ini menyebabkan rendahnya daya saing Indonesia di pasar global. Berdasarkan total nilai GCI pada 2016-2017 ranking Indonesia adalah pada posisi 41 lebih rendah daripada posisi pada tahun sebelumnya (GCI rank 2015-2016 37).
Infrastruktur jalan, sebagaimana infrastruktur lain, masih menjadi tantangan bagi pertumbuhan ekonomi. Kualitas dan ketersediaan infrastruktur jalan saat ini menyebabkan tingginya biaya logistik dan transportasi di Indonesia serta rendahnya konektivitas antara pusat ekonomi. Kualitas dan ketersediaan infrastruktur jalan di Indonesia masih jauh tertinggal dibandingkan beberapa negara Asia. Data total panjang jalan antar negara, serta prosentase biaya transportasi terhadap pendapatan nasional menjadi indicator kondisi infrastruktur jalan di Indonesia.
Mempertimbangkan masih jauhnya ketersediaan anggaran infrastruktur dari yang dibutuhkan maka Pemerintah menyiapkan berbagai skema pembiayaan infrastruktur. Salah satu upaya yang dilakukan adalah melalui Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam penyediaan infrastruktur jalan. Pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat mencanangkan rencana jangka panjang berupa pembangunan kurang lebih 6000 km jalan tol hingga tahun 2025 dan menggandeng sektor swasta dan BUMN
Latar Belakang
Jalan Tol Pejagan Pemalang Seksi 3-4
Badan Pengatur Jalan Tol
12
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingJalan Tol Palembang - Indralaya Seksi 1
Potret Infrastruktur Indonesia
2 24 42 49
79 68
2 20 39 51
89 75
Sumber : World Economic Forum 2016
Peringkat Infrastruktur
Peringkat Kualitas Konstruksi Jalan
60 60
8%
SINGAPORE
13%
MALAYSIA
15%
THAILAND
18%
CAMBODIA
24%
INDONESIA
21%
VIETNAM
Biaya Transportasi dalam Presentasi Pendapatan Bruto Nasional Panjang Jalan Tol di Negara Asia
65.065
8.428 989
2.623 2.350
Badan Pengatur Jalan Tol
14
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing“
Terwujudnya pengaturan jalan tol yang dapat meningkatkan peran swasta secara efektif, efisien, terbuka, transparan untuk percepatan pertumbuhan ekonomi wilayah.
Sejarah jalan tol di Indonesia dimulai pada tahun 1978 dengan dioperasikan- nya jalan tol Jagorawi dengan panjang 59 km (termasuk jalan akses), yang menghubungkan Jakarta, Bogor dan Ciawi.
Pembangunan jalan tol yang dimulai tahun 1975 ini, dilakukan oleh pemer- intah dengan dana dari anggaran pemerintah dan pinjaman luar negeri yang diserahkan kepada
PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. sebagai penyertaan modal. Selanjutnya PT.
Jasa Marga (Persero) Tbk. ditugasi oleh pemerintah untuk membangun jalan tol dengan tanah yang dibiayai oleh pemerintah.
Mulai tahun 1987 swasta mulai ikut berpartisipasi dalam investasi jalan tol sebagai operator jalan tol dengan menandatangani Perjanjian Kuasa Pengu- sahaan (PKP) dengan PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. Hingga tahun 1997, 553 km jalan tol telah dibangun dan dioperasikan di Indonesia.
Dari total panjang tersebut 418 km jalan tol dioperasikan oleh PT. Jasa Marga (Persero) Tbk. dan 135 km sisanya dioperasikan oleh swasta lain pada periode 1995 hingga 1997 dilakukan upaya percepatan pembangunan jalan tol melalui tender 19 ruas jalan tol sepanjang 762 km.
Namun upaya ini terhenti akibat adanya krisis moneter pada Juli 1997 yang mengakibatkan pemerintah harus menunda program pembangunan jalan tol dengan dikeluarkannya Keputusan Presiden No. 39/1997.
Akibat penundaan tersebut pembangunan jalan tol di Indonesia mengalami stagnansi, terbukti dengan hanya terbangunnya 13,30 km jalan tol pada periode 1997-2001. Pada tahun 1998 Pemerintah mengeluarkan Keputu- san Presiden No.7/1998 tentang Kerjasama Pemerintah dan Swasta dalam penyediaan
Infrastruktur.
Sejarah Jalan Tol
Badan Pengatur Jalan Tol
16
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingReformasi Regulasi Jalan Tol
• Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan.
• Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2012 tentang Pengadaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum.
• Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 30 tahun 2017
• Peraturan Presiden Nomor 78 Tahun 2010 tentang Penjaminan Infrastruktur dalam Proyek Kerja Sama Pemerintah dengan Badan Usaha yang Dilakukan Melalui Badan Usaha Penjaminan Infrastruktur.
• Peraturan Presiden Nomor 38 Tahun 2015 tentang Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha dalam Penyediaan Infrastruktur.
• Peraturan Presiden Nomor 71 Tahun 2012 tentang Penyelenggaraan Penyediaan Tanah Bagi Pembangunan untuk Kepentingan Umum, sebagaimana diubah terakhir dalam Peraturan Presiden Nomor 148 Tahun 2015.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 10/PRT/M/2006 tentang Tata Cara Penggunaan Dana Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol
• Peraturan Menteri Keuangan Nomor 38 Tahun 2006 tentang Petunjuk Pelaksanaan Pengendalian dan Pengelolaan Resiko atas Penyediaan Infrastruktur.
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 04/PRT/M/2007 tentang Tata Cara Penggunaan Dana Bergulir pada BLU-BPJT untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 12/PRT/M/2008 tentang Tata Cara Pelaksanaan Dukungan Pemerintah terhadap Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol yang dibiayai oleh Badan Usaha sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor 02/PRT/M/2011
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum No.1 tahun 2017 tentang tata cara pengadaan Badan Usaha untuk Pengusahaan Jalan Tol
• Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 16 /PRT/M/2014 tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
• Peraturan Menteri Nomor 43/PRT/M/2015 tentang Badan Pengatur Jalan Tol
Badan Pengatur Jalan Tol
18
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingJembatan Tuntang Semarang - Solo 2017
Diganti
BPJT sebagaimana dimaksud pada ayat (3) dibentuk oleh Menteri, berada di bawah, dan bertanggung jawab kepada Menteri.
Tugas BPJT adalah melaksanakan sebagian penyelenggaraan jalan tol, meliputi:
Tentang BPJT
Undang-Undang No. 38/2004; PP 15/2005 tentang Jalan Tol
Pengaturan
1. Merekomendasikan tarif awal dan penyesuaian tarif tol kepada Menteri;
2. Melakukan pengambilalihan hak pengusahaan jalan tol yang telah selesai masa konsesinya dan merekomendasikan pengoperasian selanjutnya kepada Menteri;
3. Melakukan pengambilalihan hak sementara pengusahaan jalan tol yang gagal dalam pelaksanaan konsesi, untuk kemudian dilelangkan kembali pengusahaannya;
Pengusahaan
1. Melakukan persiapan pengusahaan jalan tol yang meliputi analisa kelayakan finansial,studi kelayakan, dan penyiapan amdal;
2. Melakukan pengadaan investasi jalan tol melalui pelelangan secara transparan dan terbuka;
3. Membantu proses pelaksanaan pembebasan tanah dalam hal kepastian tersedianya dana yang berasal dari Badan Usaha dan membuat mekanisme penggunaannya;
Pengawasan
1. Memonitor pelaksanaan perencanaan dan pelaksanaan konstruksi serta pengoperasian dan pemeliharaan jalan tol yang dilakukan Badan Usaha; dan 2. Melakukan pengawasan terhadap Badan Usaha atas pelaksanaan seluruh kewajiban perjanjian pengusahaan jalan tol dan melaporkannya secara periodik kepada
Badan Pengatur Jalan Tol
20
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingStruktur Organisasi
Kepala BPJT
Anggota Wakil Asosiasi Profesi
Anggota Wakil Akademisi Anggota Wakil
Kemen Keuangan Anggota Wakil Kemen
PUPR
Sub bagian Hukum dan Hubungan Masyarakat
Sub bagian Administrasi dan Kepegawaian
Sub bidang Operasi dan Pemeliharaan I Sub bidang
Perencanaan Teknis
Sub bidang Operasi
dan Pemeliharaan II Sub bidang
Pengawasan Konstruksi
Sub bidang Pengawasan Investasi Sub bidang
Persiapan dan Pelayanan
Investasi
Sub bidang Perencanaan Sub bidang
Pelaksanaan Bagian
Umum Bidang
Teknik Bidang
Investasi
Bidang Operasi dan Pemeliharaan
Bidang Pendanaan Sekretaris
BPJT
Sub bagian Keuangan
Pegawai Aktif/
Aparatur Sipil Negara
47
Kepala/Anggota4
Struktural
17
Staff26
Pegawai BPJT
Desember 2017
Bantek 23
Honorer 47 PNS
54
44%
Badan Pengatur Jalan Tol
22
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingKebijakan Kerjasama Pemerintah Badan Usaha dalam Penyediaan Jalan Tol
Peningkatan pelayanan dan perwujudan industri jalan tol yang sehat dalam mendukung Program Pembangunan
Jalan Tol (1000 Km)
Skema KPBU Baru
Penyederhanaan Prosedur
Percepatan Pengadaan Tanah Arahan Dasar
Penambahan Dukungan Pemerintah
Kegiatan Utama
Model Pengusahaan
Percepatan Proses Pelelangan
Dukungan Yang Beragam
Pengadaan Tanah Lebih Awal Memperkenalkan Model Pelelangan baru :
Penugasan kepada BUMN Performance
Based Annuity Scheme (PBAS)
5
4
- +
Bulan
Competitive Dialogue sebelum Pelelangan Pemberi Pinjaman,
Kontraktor, SMI, dan PII terlibat dalam pelelangan
UU no.
2/2012 Percepatan
dengan Sebagian KonstruksiVGF Pembiayaan Bersama Dukungan Pemerintah:Pembiayaan
oleh : Penjaminan oleh : PT.SMI PT.PII
Pengadaan tanah lebih awal sesuai tahapan
Terintegrasi dengan Kawasan
Peran BLU untuk Land Banking Pembiayaan dan Pelaksanaan
oleh Pemerintah atau
Jalan Tol Bakter IC Semayang
Badan Pengatur Jalan Tol
24
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingJalan Tol Semarang - Solo ( Rest Area Sementara)
Prinsip Penyelenggaraan Jalan Tol
• Pemerintah menyusun rencana umum jaringan jalan nasional termasuk di dalamnya jalan tol yang ditetapkan oleh Menteri sebagai dasar pembangunan.
• Wewenang penyelenggaraan jalan tol berada pada Pemerintah. Sebagian wewenang meliputi dengan pengaturan, pengusahaan dan pengawasan jalan tol dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT).
• Pendanaan pengusahaan jalan tol berasal dari Pemerintah dan atau Badan Usaha yang memenuhi persyaratan berdasarkan kelayakan ekonomi dan finansial (lihat skema investasi di halaman 27).
• Dalam keadaan tertentu yang menyebabkan pengembangan jaringan jalan tol tidak dapat diwujudkan oleh Badan Usaha, Pemerintah dapat mengambil langkah sesuai kewenangannya, yaitu dengan melaksanakan pembangunan jalan tol sebagian atau seluruhnya yang pengoperasiannya dilakukan oleh swasta.
• Pengadaan sebagian atau seluruh lingkup pengusahaan jalan tol dilakukan melalui pelelangan secara terbuka dan transparan.
Selanjutnya badan usaha yang mendapatkan hak pengusahaan berdasarkan hasil pelelangan mengadakan perjanjian pengusahaan jalan tol dengan pemerintah.
• Pemerintah melaksanakan pengadaan tanah untuk pembangunan jalan tol bagi tanah untuk jalan tol dengan biaya yang dapat berasal dari pemerintah dan atau badan usaha.
• Penentuan tarif tol dihitung berdasarkan kemampuan membayar pengguna jalan, keuntungan biaya operasi kendaraan dan kelayakan investasi. Besaran tarif tol tercantum dalam Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT) dan diberlakukan saat penetapan pengoperasian jalan tersebut sebagai jalan tol. Evaluasi dan penyesuaian tarif dilakukan setiap dua tahun berdasarkan laju inflasi.
Pemberlakuan dan penyesuaian tarif dilakukan oleh Menteri Pekerjaan Umum.
Sesuai Undang-Undang Nomor 38 Tahun 2004 tentang Jalan dan Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 tentang Jalan Tol, secara umum, prinsip penyelenggaraan jalan tol adalah sebagai berikut:
Badan Pengatur Jalan Tol
26
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingKontrak Tradisional vs KPBU
KPBU
Bina
Marga Badan
Usaha Jalan Tol Investor
Sindikasi Perbankan
PUPR/BPJT
Ekuitas
Kontrak Konstruksi Operator
Kontrak O&M Kontrak
Konstruksi O&M
Skema BOT (Build Operate Transfer) dan SBOT (Supported Build Operate Transfer)*
Lingkup: terintegrasi DED, konstruksi, operasi dan pemeliharaan;
Pendanaan BOT dan SBOT secara tidak langsung dibayarkan oleh pengguna jalan melalui tarif tol. Khusus untuk AP (Availability Payment)/ Pembayaran Ketersediaan Layanan, pendanaan dibayarkan oleh pemerintah setelah beroperasi berdasarkan ketersediaan layanan.
*) PII : PT Penjaminan Infrastruktur Indonesia
Pinjaman
PII*) Penjaminan
TRADISIONAL
Kontrak EPC*
User Pembiayaan PPJT
APBN
Skema Investasi
Tidak Tidak
Tidak
Ya
Proyek layak secara ekonomi
dan finansial
Proyek layak secara ekonomi
tetapi secara finansial marginal
Diperlukan untuk pengembangan
wilayah Skala Proyek masih menarik minat Swasta
Skala Proyek masih menarik minat Swasta
Build- Operate Transfer
(BOT Pejagan - Pemalang
Supported Toll road (S-BOT) Manado -
Bitung
Performance Based Annuity Scheme (PBAS) Serang -
Penugasan BUMN Medan, Binjai
Construction Contract (e.g:Turnkey &
D&B Suramadu
Ya Ya Ya Ya
Tidak
Proyek prioritas yang masuk dalam Rencana Umum
Keputusan Strategis
Ya
Tidak Persetujuan sebagai proyek
prioritas
Tanpa Dukungan
Pemerintah Dengan Dukungan Pemerintah
Pengadaan Konvensional
Kerangka Kebijakan
Badan Pengatur Jalan Tol
28
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingTahapan Makro Pengusahaan Jalan Tol
Usulan Prakarsa Izin Prakarsa
Unsolicited :
Prakarsa Badan Usaha
Programming
Solicited :
Masuk dalam Program Pemerintah
Persiapan Pengusahaan
Pelelangan Investasi Pengadaan
Tanah
Pendanaan DED
Detail Engineering
Design
Konstruksi Operasi Pemeliharaan Pengambilalihan
Konsesi Oleh Pemerintah
*) PPJT = Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol Rencana
Umum Jaringan Jalan Tol
PPJT *
Dukungan Pemerintah
Struktur Penjaminan
1. Perjanjian Penjaminan antara PT PII-BUJT adalah untuk menjamin kewajiban keuangan BPJT-KeMenPUPera terkait alokasi resiko;
2. Jika BPJT tidak dapat memenuhi kewajibannya, PT PII akan membayar kepada BUJT sesuai dengan klaim;
3. Mekanisme diatur dalam Perjanjian Penjaminan
PT PII
BUJT
Perjanjian penjaminan
PJPK (Melalui BPJT)
Menteri Keuangan
Pembayaran Regres KemenPU-PERA (berdasarkan PMK 260/2010) Perjanjian Regres
Mekanisme Penganggaran
Perjanjian Pengusahaan Jalan Tol (PPJT
Tanggung Jawab Pemerintah & BUJT
Bank (Debt) (70%) Equity
(30%)
Pengguna Jalan
Tarif Tol
Badan Pengatur Jalan Tol
30
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingResiko Terminasi
Tipe Penjaminan
Resiko Periode Ramp up
Resiko Penyesuaian
Tarif Resiko Politik
Resiko yang Menjadi Tanggung Jawab KemenPU-Pera harus dikurangi
Exposure Risk Resiko paling besar adalah Resiko Terminasi
(equal to Project Value)
Resiko Pengadaan Lahan Resiko Biaya Tanah
Rp
!
FOTO
Badan Pengatur Jalan Tol
32
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingPengadaan Lahan untuk Pembangunan Jalan Tol
- Pembiayaan : Badan Usaha (sebagai bagian investasi), Land Capping, Badan Layanan Umum - Pelaksana : Ditjen Bina Marga
2006 - 2015
- Pembiayaan Oleh Pemerintah (APBN) - Pelaksana : Badan Pertanahan Nasional (BPN)
2014 - 2015
(masa transisi)- Pembiayaan Oleh Pemerintah (APBN) - Terdapat Mekanisme Dana Talangan Tanah dari BUJT
- Pembiayaan untuk proyek PSN dilakukan oleh Lembaga Manajemen Aset (LMAN)
- Pelaksana : BPN
2016 -
Sampai sekarangPengadaan Tanah Pembangunan Jalan Tol Pengguna Lahan
Badan Usaha Jalan Toll (BUJT)
Penetapan Lokasi Gubernur
Pelaksana Pengadaan Tanah Badan Pertahanan Nasional
(BPN) Instansi yang membutuhkan Tanah Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat
Pihak yg Terlibat dalam Pengadaan Tanah
Badan Pengatur Jalan Tol
34
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingProses Pengadaan Lahan
Kepastian Proses Pengadaan Tanah
Jenis &
Perhitungan Kompensasi
185 hari (tanpa keberatan) atau 273 hari (jika ada keberatan) sejak penetapan Lokasi s.d Serah Terima Lahan
546 hari dari awal s.d serah terima (dengan keberatan)
Jumlah kompensasi yang dapat dinilai : Tanah Ruang atas tanah dan bawah tanah Bangunan Tanaman Benda yang berkaitan dengan tanah Kerugian lain yang dapat dinilai
Jenis ganti rugi : Uang Tanah pengganti Pemukiman kembali Kepemilikan saham Bentuk lain yang disetujui oleh kedua belah pihak
185 hari (tanpa keberatan) atau 273 hari (jika ada keberatan) sejak penetapan Lokasi s.d Serah Terima Lahan
546 hari dari awal s.d serah terima (dengan keberatan) Kerangka
Waktu Proses Pengadaan
Tanah
Kewenangan Institusi Dalam Pengadaan
Tanah
Dokumen
Perencanaan Konsultasi Publik
Penetapan Lokasi Proyek Keberatan
Penyerahan Hasil
Pengadaan Tanah Keberatan
atas UGR Keberatan atas
Penetapan Lokasi Pelaksanaan
Pengadaan Tanah Keberatan
ke PTUN
Banding ke MA
Keberatan ke PTUN
Banding ke MA
*
Pada tahap ini, pengadaan menjadi lebih pasti tergantung pemba-
*
Bina Marga Pengadilan BPN Pemerintah Provinsi
Proses Pengadaan Lahan
Badan Pengatur Jalan Tol
36
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingDasar Hukum Dana Talangan Tanah
Peraturan Presiden No. 102 Tahun 2016 Tentang pendanaan pengadaan tanah bagi pemba- ngunan untuk kepentingan umum dalam rangka pelaksanaan proyek strategis nasional Peraturan Menteri Keuangan No. 21 / PMK.06 / 2017 Tentang tata cara pendanaan tanah bagi proyek strategis nasional dan pengelolaan aset hasil pengadaan tanah olah lembaga managemen aset negara.
PASAL 36 Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Peruma- han Rakyat Nomor 03/PRT/M/2017 tentang Pe- rubahan atas Peraturan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Nomor 18/PRT/M/2016 tentang Penetapan dan Tata Cara Penggunaan Dana Talangan Badan Usaha untuk Pengadaan Tanah Jalan Tol
Gerbang Tol Palembang, 6 Oktober 2016
Pokok-pokok Terkait Dana Talangan Tanah
Masuk dalam Proyek Strategis Nasional (PSN)
Penggunaan memerlukan Izin Kementerian Keuangan
Didahului dengan Nota Kesepahaman (MoU) LMAN, BPJT,BUJT
Amandemen PPJT Dilakukan setelah ada Mou
Pengembalian Dana Talangan Tanah oleh LMAN Verifikasi oleh BPKP
Badan Pengatur Jalan Tol
38
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingPenanganan Lereng Jalan Tol Balikpapan Samarinda
Skema Dana Talangan Tanah Jalan Tol
Badan Pengatur Jalan Tol
40
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMekanisme Penggantian Dana Talangan pada
Masa Transasi (tahun 2016)
Mekanisme Penggantian Dana Talangan berdasarkan
PMK 21/PMK.06/2017
Badan Pengatur Jalan Tol
42
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMekanisme Pembayaran UGR Langsung Dana Talangan Tanah 2016
Badan Pengatur Jalan Tol
44
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMekanisme Evaluasi Laik Fungsi Jalan Tol
Pra Laik Fungsi Mandiri oleh BUJT:
BUJT harus sudah melaksanakan uji kekesatan dan ketidakrataan lapis permukaan atas BUJT sudah mendapatkan SK Perambuan dari Kementerian Perhubungan BUJT sudah mendapatkan persetujuan Andal Lalin dari Kementerian Perhubungan BUJT menyiapkan kelengkapan administrasi BUJT menyiapkan kelengkapan fasilitas operasi jalan tol
Tim Uji Laik Fungsi turun ke lapangan untuk memriksa aspek keselamatan, jalan jembatan dan operasi administrasi
BPJT mengirim surat undangan Laik Fungsi untuk menanggapi surat dari BUJT
BUJT melakukan PHO dengan kontraktor dan melaporkan berita acara PHO ke BPJT sebagai lampiran surat permohonan Uji Laik fungsi ke BPJT
Hasil Pemeriksaan dituangkan dalam : - Berita Acara Pemeriksaan Sub Tim 1 - Berita Acara Pemeriksaan Sub Tim 2 - Berita Acara Pemeriksaan Sub Tim 3 - Berita Acara Kompilasi
Rapat pleno pemaparan hasil uji laik fungsi dan menentukan batas waktu perbaikan (apabila ditemukan hal hal yang memerlukan perbaikan
BPJT melaporkan hasil perbaikan kepada Tim Laik Fungsi
Surat Laik Fungsi diterbitkan oleh Dirjen Bina Marga
Surat Laik Fungsi diterbitkan oleh Dirjen Bina Marga,selanjutnya penetapan SK Pengoperasian dan Pentarifan oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat BPJT mengirimkan
Pra Uji Laik Fungsi
Kondisi Jalan - Perkerasan Jalur Utama - Drainase - Media - Bahu Jalan - Rounding
Aksesibilitas
- Kecepatan Transaksi Rata-rata - Jumlah antrian kendaraan
Kondisi Jalan
- Petunjuk jalan Fasilitas lainnya (penerangan , anti silau) - Penanganan kecelakaan - Pengamanan dan penegakkan
Lingkungan - Kebersihan - Tanaman - Rumput Kecepatan Tempuh
Rata-rata - Dalam kota ≥ 40 km/jam - Luar kota ≥ 60 km/jam
Mobilitas - Kecepatan Penanganan - Hambatan Lalu Lintas - Kecepatan Penanganan - Patroli Jalan Raya
Unit Pertolongan & Bantuan - Ambulans, Kendaraan Derek, Patroli Polisi dan operator jalan tol, dan kendaraan Rescue - Sistem Informasi
Tempat Istirahat - Kondisi Jalan - On/off ramp - Penerangan - Fasilitas (SPBU, Toilet,
Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol
Permen PU nomor 16/PRT/M/2014/tentang Standar Pelayanan Minimal Jalan Tol.
Bertujuan untuk memberikan kepastian pelayanan kepada masyarakat sebagai pengguna jalan tol
Badan Pengatur Jalan Tol
46
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMonitoring SPM Jalan Tol
Evaluasi pemenuhan SPM Jalan Tol dilakukan melalui pemeriksaan SPM Semesteran dan sejak awal 2017 BUJT menyampaikan laporan self-assessment untuk dievaluasi oleh BPJT
Pemeriksaan SPM Semesteran Melakukan pemeriksaan pemenuhan SPM setiap semester, Hasil temuan diserahkan ke BUJT
Melakukan tindaklanjut terh- adap temuan tersebut sesuai batas waktu sesuai Permen PU tentaang SPM Jalan Tol
Melakukan cross check atas tindaklanjut yang disampaikan BUJT
BPJT
BUJT
BPJT
Self-Assesment Bulanan Menyampaikan laporan self assesment pemenuhan SPM setiap bulan.
Melakukan evaluasi dan cross check atas laporan yang disampaikan BUJT BUJT
BPJT
Badan Pengatur Jalan Tol
48
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingFasilitas dan Persyaratan Teknis TIP
Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP)
Tempat Istirahat (TI) Fasilitas
• Tempat Parkir
• Peturasan/ Toilet
• Mushola
• Warung Makan
• SPBU
• Restoran
• Mini Market
• Bengkel
• Anjungan Tunai Mandiri (ATM)
Fasilitas
• Tempat Parkir
• Peturasan/ Toilet
• Mushola
• Warung Makan
Persyaratan Teknis
TI TIP
Jarak Min. Antar TIP/TI Utk Lalu lintas
searah (Km)
MIN MAX MIN MAX
30 50 30 50
Komponen Geometri
On/Off Ramp Standar Geometri V rencana
Lebar lajur Lebar bahu luar Kemiringan melintang normal Landai maksimum
40 Km/jam 4 m 2,5 m 2%
6%
Standar Pelayanan Minimum TIP
TI/TIP
Layanan TI/TIP agar memenuhi kualitas layanan sesuai dengan SPM Jalan Tol serta memperhatikan aspek estetika
Kondisi Jalan Tidak ada lubang Tidak ada retak Tidak pecah ON OFF Ramp Tidak ada lubang Tidak ada retak Tidak pecah Toilet Berfungsi 100%
Bersih gratis Parkir Kendaraan Berfungsi 100% dan teratur Bersih
Gratis
Tidak ada parkir di on/off ramp
Penerangan Berfungsi 100%
SPBU Berfungsi 100%
Bengkel Umum Berfungsi 100%
Tempat Makan dan Minum Berfungsi 100%
Terdapat info harga
C antik E lok R esik
I ndah
A pik
Badan Pengatur Jalan Tol
50
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingKonsep Bisnis Pengelolaan TIP
Pengelolaan TI/TIP
Skema 2 Skema
2
BUJT Koperasi
Tenan
Tenan
Tenan
Pemenuhan Standar Pelayanan Minimum (SPM) Jalan Tol pada
TI/TIP BUJT + Pihak KetigaInvestor
Model Bisnis Pengelolaan TI/TIP:
• Skema 1 BUJT secara langsung mengelola melalui Koperasi TI/TIP
• Skema 2
BUJT bekerja sama dengan Pengusaha untuk mengelola TI/TIP dengan metode bagi hasil Kedua skema bisnis wajib untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) Jalan Tol
Badan Pengatur Jalan Tol
52
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingLatar Belakang Penerapan Intelligent Transport System Jalan Tol
Volume kendaraan di jalan tol terus meningkat, berpotensi mengakibatkan permasalahan antara lain:
Kemacetan
Peningkatan jumlah kecelakaan Life cycle jalan yang semakin pendek Biaya operasional semakin meningkat Proses pemantauan dan pengawasan yang semakin sulit Karena jumlah dan panjang jalan tol yang terus bertambah
Diperlukan pelayanan jalan tol yang berbasis teknologi ICT untuk mengantisipasi masalah tersebut
Smart Infrastructure
Smart Mobility DES DES DES DES
2014 2015 2016 2017 Lalu lintas harian rata-rata (Juta)
Penerapan ITS (Intelligent Transport System) Jalan Tol
Tujuan Pengembangan ITS Menciptakan Pelayanan jalan tol yang efektif, efisien, informatif, aman, nyaman dan berkelanjutan
Sistem Informasi Jalan Tol Transaksi Tol
Non Tunai Sistem
Pengendalian Angkutan Berat Sistem Informasi
Keadaan Darurat Sistem Manajemen
Aset Sistem Ruang
Kendali Pengumpulan dan
pendistribusian informasi jalan tol Peningkatan layanan
Transaksi di
gerbang tol Sistem pengendalian
melalui pendeteksian kendaraan overweight Sistem koordinasi
penanganan keadaan darurat
Sistem Monitoring aset jalan tol dan rencana pemeliharaan Sistem pengendaliki-
nerja jalan tol
Badan Pengatur Jalan Tol
54
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingIC Binjai, Jalan Tol Binjai
Roadmap ITS Jalan Tol
Capaian 2017 Target 2018
100% Transaksi Elektronik Electronic Toll Collection
/ KM CCTV
Traffic Information System Online application Social Media
Heavy Vehicle Control Weigh-in-motion pada beberapa gerbang tol
Control Centre Room Ruang Kendali/setkom BPJT dapat mengakses CCTV BUJT
Transaksi tol NON-tunai secara free flow transaksi tol nontunai berbasis nirsentuh
Electronic Toll Collection
CCTV
Traffic Information System
Online application Social Media Auto vehicle detection
Heavy Vehicle Control Weigh-in-motion pada beberapa gerbang tol
Control Centre Room Senkom BPJT memiliki dashboard yang Detektor Cuaca
VMS di sebelum akses masuk Tol meter/500
Asset Management System Setiap BUJT memiliki aplikasi manajemen aset
Badan Pengatur Jalan Tol
56
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingRoad Map Transaksi Tol Nontunai
Menuju Multilane Free Flow
GOAL
Interim
OKT 2017 DES
2016
Multilane Freeflow
Introduction of Server Based ETC Single Lane (With Barrier)
ETC Chip Based (Kartu UE) 100% Transaksi non tunai
Penetrasi Tansaksi Tol Non Tunai 23%
Persiapan Menuju Multilane Free Flow Transaksi Tol yang memungkinkan transaksi tanpa henti menggunakan teknologi ETC
Kelebihan Multilane Free Flow (MLFF) Tidak Perlu berhenti untuk transaksi Tidak ada antrian akibat transaksi di gerbang tol Kemudahan interoperabilitas dan split revenue antar BUJT
Efisiensi biaya operasional Ramah Lingkungan
Isu dan Tantangan
Pemilihan teknologi RFID/DSRC dengan mempertimbangkan kehandalan, biaya investasi, daya beli pengguna, keberlanjutan dan interoperabilitas
Belum adanya regulasi penegakan hukum untuk tansaksi Tol
+
-
Badan Pengatur Jalan Tol
58
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMerak
Merak SERANGTangerang
Karawang BOGOR Ciawi
Sukabumi
Cileunyi BANDUNG
Tegal Brebes
Ciamis CIREBON Purwakarta
Cikampek Dawuan
Sumedang Bekasi Merak
Demak
Temanggung SEMARANG Mendal Batang Pemalang
Kebumen Wangon CILACAP Purwerejo
Sleman Salatiga
Boyolali Pati Kudus
Sragen Surakarta Klaten YOGYAKARTA
BANYUWANGI Panarukan Probolinggo Pasuruan MALANG Gempol
Sidoarjo SURABAYA Mojokerto
Gresik
Kertosono RembangBulu
Ngawi JAKARTA
Ungaran
Tuban
Nganjuk Lamongan
1 2
4 3
5 6
7 8
TOTAL
JALAN TOL TRANS JAWA
(Merak - Banyuwangi )
km
Panjang 1.187,59 Km
Jumlah yang telah Beroperasi : 516 Km
43%
dari 1.187,59 KmProgress per Desember 2017
Badan Pengatur Jalan Tol
60
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMerak
Merak SERANGTangerang
Karawang BOGOR Ciawi
Sukabumi
Cileunyi BANDUNG
Tegal Brebes
Ciamis CIREBON Purwakarta
Cikampek Dawuan
Sumedang Bekasi Merak
Demak
Temanggung SEMARANG Mendal Batang Pemalang
Kebumen Wangon
CILACAP Purwerejo
Sleman Salatiga
Boyolali Pati Kudus
Sragen Surakarta Klaten YOGYAKARTA
BANYUWANGI Panarukan Probolinggo Pasuruan
MALANG Gempol
Sidoarjo SURABAYA Mojokerto
Gresik
Kertosono Bulu Rembang
Ngawi JAKARTA
Ungaran
Tuban
Nganjuk Lamongan 1
5
4
2 3
Panjang 386,77 km
Biaya Konstruksi Rp. 26,145 T Biaya Investasi
Rp. 47,78 T
JALAN TOL NON TRANS JAWA
TOTAL
km
Rp
Progress per Desember 2017
Badan Pengatur Jalan Tol
62
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing1
6
10
Tol Cimanggis - Cibitung
Tol Jakarta - Cikampek
Tol Cinere - Jagorawi Tol Antasari -
Depok Tol Serpong
- Cinere Tol Kunciran - Serpong Teluk Naga - Sedyatmo
Akses Tanjung Priok
Cibitung - Cilincing 1
4 5
6 4 5
8
3 2
9 2
3
2
Pulo Gebang Kp. Melayu
TMII Pasar Minggu Tanah Abang Rawa Buaya
Ulu Jami
11
JALAN TOL JABODETABEK
Panjang 363,32 km Biaya Investasi 114,39 T
Biaya Konstruksi 58,85 T Biaya Tanah 14,7 M TOTAL
km
Rp Rp
Progress per Desember 2017
Badan Pengatur Jalan Tol
64
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingProgress per Desember 2017
Semanan - Sunter Panjang : 20,23 Km Biaya Investasi Rp.M : 11.060 Sunter - Pulo - Gebang Panjang : 9,44 Km Biaya Investasi Rp.M : 4.918 Duri Pulo - Kampung Melayu Panjang : 12,65 Km Biaya Investasi Rp.M : 8.167 Kemayoran - Kampung Melayu Panjang : 9,60 Km Biaya Investasi Rp.M : 4.934 Ulujami - Tanah Abang Panjang : 8.70 Km Biaya Investasi Rp.M : 6.114 Pasar Minggu Casablanca Panjang : 9.16 Km Biaya Investasi Rp.M : 5.981 1
2 3 4
5 6
Panjang 69,77 Km Biaya Investasi 5.981 M Rupiah
km
6 Ruas Tol DKI Jakarta
BANDA ACEH
MEDAN
JAMBI
PALEMBANG PEKANBARU
PADANG 9
8 7
6
5
2 Sigli
Lhoksemawe Langsa
Tebing Tinggi Pematang Siantar
Balige RT.Prapat
Sibolga
Bangkinang
Bk.Tinggi Pangkalan Kerinci
Rengat Kisaran
BENGKULU 3 Lubuk Linggau 4 Curup
Lara Muaraenim
Kayu Agung Prabumulih MEDAN - BANDA ACEH
L : 470,80 Km
MEDAN - BANDA ACEH L : 570,40 Km
TEBING TINGGI - SIBOLGA L : 240 Km
PEKANBARU - PADANG L : 240 Km
PALEMBANG - BENGKULU L : 352 Km
BAKAUHENI - PALEMBANG L : 355 Km
PALEMBANG - PEKANBARU L : 677,69 Km
Total Panjang 820 km Total Biaya Konstruksi Rp. 4,78 T TOTAL
km
Rp
JALAN TOL SUMATERA
Badan Pengatur Jalan Tol
66
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingProgress per Desember 2017
Progress per Desember 2017
Badan Pengatur Jalan Tol
68
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingJalan Tol Palembang - Indralaya
Rencana Pembangunan Jalan Tol Indonesia 2015 - 2019
Berdasarkan Renstra Kabinet Kerja 2015-2019, Indonesia diperkirakan memiliki tambahan
Jalan Tol Baru
1.060 Km
Berdasarkan hasil Review BPJT pada Januari 2017, sampai dengan Tahun 2019, Indonesia diperkirakan memiliki tambahan
Jalan Tol Baru
1.852 Km
km Jumlah Panjang Jalan Tol Operasi Hingga akhir September 2014
Target pembangunan Jalan Tol Hingga
2019 Jumlah ruas
jalan tol Estimasi total investasi
Jalan Tol
IDR 167 T Renstra
IDR 224 T Renstra BPJT 780 Km
34 ruas 37 ruas
1060 Km 1852 Km
Renstra 2015 Review BPJT Januari 2017
Badan Pengatur Jalan Tol
70
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing1
4 2 3
75
6 8
9 10
Rencana Pembangunan 2015 - 2019
Berdasarkan Renstra Kabinet Kerja
2015-2019, Sampai Tahun 2019, Indonesia diperkirakan memiliki tambahan 1.060 km
jalan tol baru
Berdasarkan hasil review BPJT tahun 2017 sampai tahun 2019, Indonesia diperkirakan memiliki tambahan 1.851 Km
jalan tol baru.
Sumatera Utara
Sumatera Selatan
Riau
Lampung 1
2
3
4 Medan - Binjai
Medan - Kualanamu - Tebing Tinggi
Kayu Agung - Palembang - Betung
Palembang - Indralaya Terbanggi Besar - Kayu Agung
Bakauheni - Terbanggi Besar Pekanbaru - Kandis - Dumai 15,80
61,70 16,72 61,70
33,50 22,00
111,69 21,93
- 131,48
- 58,60
185,00 140,71
Jawa Barat
Jawa Tengah
Jabodetabek
Jawa Timur
Kalimantan Timur Sulawesi Utara 5
6
7
8
9 10
Balikpapan - Samarinda Manado - Bitung
Evaluasi Target Tol Operasi (2017) Target Tol Operasi (2015) 14,19
11,19 14,19 11,19 10,14 10,94
10,15 10,94 8,93 12,37
25,21 34,02 5,80 11,00
22,60 11,34 16,67 5,20
8,00 2,05 - -
9,44 9,55 Cengkareng - Batu Ceper - Kunciran Kunciran - Serpong Serpong - Cinere Cinere - Jagorawi Cimanggis - Cibitung Cibitung - Cilincing Depok - Antasari
Bekasi - Cawang - Kampung Melayu Akses - Tanjung Priok Bogor Ring Road Sunter - Pulo Gebang Kemayoran - Kampung Melayu
- 131,48 - 131,48 15,35
31,30 15,35 59,50 116,75
10,57 8,15 Ciawi - Sukabumi
Cileunyi - Sumedang Dawuan Cikampek - Palimanan Pasirkoja - Soreang
116,75
57,50 39,20
57,50 59,50 75,00 49,69 50,14 Pejagan - Pemalang
Pemalang - Batang Batang - Semarang Semarang - Solo
75,00 90,10 90,24 Solo-Mantingan-Ngawi
87,02 25,82 87,02 26,07
33,94 10,67 34,38 10,67
12,05 42,48 13,61 37,62
34,15 32,39 20,61
38,20 Ngawi - Kertosono
Kertosono - Mojokerto Mojokerto - Surabaya Porong - Gempol Gempol - Pandaan Pandaan - Malang Gempol - Pasuruan Pasuruan - Probolinggo Krian - Legundi - Bunder - Manyar
- -
Badan Pengatur Jalan Tol
72
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingRencana Jalan Tol Operasi 2015 - 2019
2015 2016 2017 2018 2019
44 Km 156 Km 332 Km
250 Km 132 Km
568 Km 176 Km 491 Km
392 Km 615 Km
841 Km 669 Km
1852 Km
1183 Km 1060 Km
Realisasi Panjang Tol Kumulatif Operasi s.d. Desember 2017 Review Renstra oleh BPJT Jan. 2017 (1852 km) Renstra 2015 – 2019 (1060 km))
Des Des Des Des Des
CAPAIAN 2015-2017 332 Km
TARGET 2015-2019 1.852 Km
Grafik di samping adalah grafik perbandingan antara panjang jalan tol yang direncanakan beroper- asi hingga tahun 2019 berdasarkan : - Rencana strategi 2015 - 2019 (1.060 Km) - Review Renstra oleh BPJT 2017 (1.852 Km) - Realisasi Penjang tol beroperasi Adapun realisasi panjang jalan tol yang telah beroperasi adalah sebagai berikut
132 Km 44 Km 156 Km
2015 2016 2017
Dalam waktu kurang dari 3 tahun Indonesia telah memiliki 332 Km jalan tol baru, lebih dari 50%
dari target rencana operasi pada tahun 2017 telah terealisasi
Melihat proses konstruksi jalan tol yang cukup masif pada ruas-ruas yang ditargetkan selesai tahun 2017, diharapkan pada awal tahun 2018, target jalan tol operasi satu persatu akan terpenuhi Kendala-kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan konstruksi di lapangan yang menyebabkan keter- lambatan penyelesaian konstruksi diantaranya : - Kesulitan pembebasa lahan terutama untuk tanah wakaf, tanah makam, tanah milik institusi dan kepemilikan ganda.
- Relokasi utilitas
- Kondisi khusus konstruksi seperti pekerjaan penanganan tanah khusus, timbunan tinggi, dan galian tinggi, dan konstruksi struktur.
Jalan Tol yang Beroperasi Tahun 1978 - 2014
Badan Pengatur Jalan Tol
74
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing*Termasuk jalan tol Surabaya-Gempol-yang tenggelam sepanjang 10 Km
Jalan Tol yang Beroperasi Tahun 2015 - 2018
2018 2016
2017
44 Km
156 Km
1. Surabaya - Mojokerto Seksi IV 2. Pejagan - Pemalang (Seksi I & II) 3. Kertosono - Mojokerto (Seksi III)
1.Bakauheni-Terbanggi Besar Segmen Pelabuhan Bakauheni-IC Bakauheni
PT Hutama Karya (Persero) 8,9
5,0 48,0
PT Hutama Karya (Persero) PT Ngawi Kertosono Jaya
12 Januari 2018 18,5
20,2 5
PT. Jasamarga Surabaya Mojokerto PT. Pejagan Pemalang Tol Road PT. Marga Harjaya Infrastruktur
19 Maret 2016 6 Juni 2016 Desember 2016
1. Akses Tanjung Priok 2. Gempol – Pasuruan Seksi I-A1 3. Gempol – Pasuruan Seksi I-A1
11,4 7,9 7,8
PT.Transmarga Surabaya Mojokerto PT. Trans Marga Jatim Pasuruan PT. Trans Marga Jatim Pasuruan
13 April 2017 6 JApril 2017 3 Agustus 2017 4. Kertosono – Mojokerto Seksi 2
5. Semarang – Solo Seksi 3 6. Palembang – Indralaya Seksi 1
19,9 17,5 7,75
PT. Marga Harjaya Infrastruktur PT. Trans Marga Jateng PT. Hutama Karya (Persero)
10 September 2017 25 September 2017 12 Oktober 2017 7. Medan - Binjai Seksi 2-3
8. Medan – Kualanamu – Tb. Tinggi Seksi 1 - 6
10,6 41,6
PT. Hutama Karya (Persero) PT. Jasa Marga Kualanamu Toll
13 Oktober 2017 13 Oktober 2017 9. Bekasi-Cawang-Kampung
Melayu Seksi I-B & I-C 8,40 PT .Kresna Kusuma Dyandra Marga 3 November 2017 10. Soreang - Pasirkoja
11. Surabaya - Mojokerto Seksi IB, II, II
8,15 15,5
PT. Citra Marga Lintas Jabar PT. Jasamarga Surabaya Mojokerto
8 Desember 2017 15 November 2017
2015
132 Km
1.Gempol - Pandaan 2. Porong - Gempol (Kejapanan - Gempol) 3. Cikampek - Palimanan
PT Jasa Marga Pandaan Tol 12
3,5 116,7
PT Jasa Marga (Persero) Tbk PT Lintas Marga Sedaya
12 Juni 2015 6 Mei 2015 13 Juni 2015
2.Bakauheni-Terbanggi Besar Segmen Lematang-Kotabaru 3.Ngawi-Kertosono Seksi I, II, III
4.Solo-Ngawi (IC Ngawi-Ngawi) 4,0 PT Jasamarga Solo Ngawi
21 Januari 2018 29 Maret 2018 29 Maret 2018 5.Bogor Ring Road Seksi II-B
(Kedung Badak-Simpang Yasmin)
6.Gempol-Pasuruan Seksi II 2,65 PT Marga Sarana Jabar 7 Juni 2018
Panjang Panjang Panjang Panjang Ruas Jalan Tol Panjang
(Km) Operator Mulai Operasi
Badan Pengatur Jalan Tol
76
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingSTATUS DESEMBER 2017
Proyek Strategis Nasional (PSN)
50 Proyek 2.675Km PPJT
11 Proyek 736 Km Trans Jawa
40 Proyek 1.823 Km Konstruksi + Tanah + Operasi Sebagian Non PSN yang sudah beroperasi (120,2 Km):
Cikampek – Palimanan : 116,7 Km Kejapanan – Gempol : 3,5 Km Gempol – Pandaan : 14 Km
3 Proyek 85 Km Operasi Penuh
12 Proyek 1.116 Km Sumatera
7 Ruas 299 Km Non Trans Jawa
19 Proyek 386 Km Jabodetabek 18 Proyek
2.043 Km Persiapan
0 Proyek 0 Km Pelelangan
51 Proyek 2.657 Km
51 Ruas 2.675 Km 65 RuasPSN
4.718 Km
2 Proyek 138 Km Sulawesi &
Kalimantan 8 Proyek
767 Km Pengadaan Lahan
Badan Pengatur Jalan Tol
78
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingRuas Jalan Tol Selanjutnya
Potensial Dengan KPBU
Yang Akan Di Lelangkan
Badan Pengatur Jalan Tol
80
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingBadan Pengatur Jalan Tol
82
JALAN TOL INDONESIA : Menyambung Negeri Meningkatkan Daya SaingMenyambung Negeri Meningkatkan Daya Saing
BADAN PENGATUR JALAN TOL INDONESIA TOLL ROAD AUTHORITY Kementerian Perkerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Jl. Jl Pattimura 20, Jakarta Selatan Telepon | Phone : +62 (021) 7257126, Faksimil | Facsimile : +62 (021) 7257126 website : www.bpjt.net www.pu.go.id