• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Bahan Baku (Berlanjut) Target Kain Ready

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Tabel 1.1 Ketersediaan Bahan Baku (Berlanjut) Target Kain Ready"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

PT Truwear Adi Rupa merupakan perusahaan manufaktur yang bergerak dibidang garment. Produk yang dihasilkan dari PT Truwear Adi Rupa adalah busana muslim dengan brand L.tru, Ma.na Veil, dan Rona.Ketepatan waktu dan jumlah menjadi salah satu masalah yang sering dihadapi pada perusahaan garment, sehingga diperlukan perencanaan produksi yang baik.

Kelancaran produksi dipengaruhi oleh ketersediaan bahan baku, jika bahan baku belum tersedia maka produksi akan terhambat, sebaliknya jika menyimpan bahan baku sebelum waktunya diproduksi juga memerlukan cost lebih (Yusnita dan Derlini, 2018). Besarnya persediaan merupakan masalah penting bagi PT Truwear Adi Rupa, karena persediaan mempunyai efek langsung terhadap kelancaran produksi. Berikut data tanggal ketersediaan bahan baku untuk display bulan April 2019 beserta lama keterlambatannya.

Tabel 1.1 Ketersediaan Bahan Baku (Berlanjut)

No. Artikel Tanggal Turun PO

Target Kain Ready

Tanggal Kain Ready

Keterlambatan (Hari)

1 Dress 4-Feb 18-Feb 19-Feb 1

2 Dress 4-Feb 18-Feb 27-Feb 9

3 Blouse 4-Feb 18-Feb 15-Feb 0

4 Blouse 4-Feb 18-Feb 19-Feb 1

5 Tunic 4-Feb 18-Feb 11-Feb 0

6 Dress 4-Feb 18-Feb 7-Feb 0

7 Tunic 4-Feb 18-Feb 25-Mar 35

8 Tunic 4-Feb 18-Feb 8-Feb 0

9 Pants 25-Feb 11-Mar 18-Mar 7

10 Dress 25-Feb 11-Mar 25-Mar 14

11 Dress 25-Feb 11-Mar 20-Mar 9

12 Dress 25-Feb 11-Mar 5-Mar 0

13 Pants 25-Feb 11-Mar 25-Feb 0

(Sumber: PT Truwear Adi Rupa, 2019a)

(2)

Tabel 1.2 Ketersediaan Bahan Baku (Lanjutan)

No. Artikel Tanggal Turun PO

Target Kain Ready

Tanggal Kain Ready

Keterlambatan (Hari)

14 Blouse 25-Feb 11-Mar 5-Mar 0

15 Head

Wear 7-Mar 21-Mar 25-Feb 4

Rata-rata Keterlambatan Penyediaan Kain (Hari) 5,33

(Sumber: PT Truwear Adi Rupa, 2019a)

Data pada Tabel 1.1 dan Tabel 1.2 diketahui bahwa masih banyak bahan baku yang kedatangannya terlambat dengan rata-rata keterlambatan selama 5,33 hari atau 5 hari 8 jam dari target yang sudah ditetapkan. Target maksimal penyediaan bahan baku adalah 14 hari dari PO diturunkan, jika penyediaan bahan baku terlambat akan berakibat kepada waktu produksi yang semakin sedikit dan barang akan telat untuk display bulan April. Keterlambatan tersebut terjadi karena tidak adanya perencanaan dan penjadwalan kedatangan bahan baku di PT Truwear Adi Rupa.

Keterlambatan Penyediaan Bahan Baku Man

Material Equipment

Method

Tenaga kerja kurang ahli Kurang

pengawasan

Kurang briefing

Kehabisan stok bahan baku

Bahan baku reject

Dana bahan baku terlambat Tidak ada perencanaan

atau penjadwalan

Terlambat order bahan baku

Penggantian bahan baku

Komunikasi kurang baik Kendaraan operasional

bahan baku tidak tersedia saat dibutuhkan untuk mengambil bahan

baku di supplier

Gambar 1.1 Fishbone Chart

Hasil identifikasi diagram fishbone pada Gambar 1.1 terdapat beberapa penyebab keterlambatan penyediaan bahan baku antara lain tenaga kerja yang kurang ahli, kendaraan operasional tidak tersedia, bahkan dari bahan baku yang reject, dan tidak adanya perencanaan atau penjadwalan penyediaan bahan baku. Akar masalah dari keterlambatan yang terjadi di PT Truwear Adi Rupa adalah tidak adanya perencanaan atau penjadwalan, karena penjadwalan merupakan perencanaan yang akan menentukan equipment, man, dan material tersedia dan tanpa hambatan.

(3)

Kendaraan operasional akan disiapkan jika jadwal pengambilan bahan baku tersedia. Tenaga kerja akan terawasi melalui jadwal yang telah dirancang sehingga terdapat alarm untuk setiap tenaga kerja kapan diperlukannya bahan baku yang akan digunakan. Penjadwalan pemesanan bahan baku dirancang dengan spare time, jika sewaktu-waktu terdapat bahan baku yang reject akan mempunyai spare time untuk mengganti bahan baku ke supplier.

Penjadwalan pengadaan bahan baku menjadi masalah utama, sehingga diperlukannya perancangan persediaan bahan baku di PT Truwear Adi Rupa untuk mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku. Perancangan kebutuhan bahan baku dapat dilakukan dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP), karena Material Requirement Planning (MRP) dapat mengidentifikasi banyaknya bahan dan komponen yang diperlukan baik dari segi jumlah dan waktunya dengan memperhatikan waktu tenggang produksi maupun pengadaan komponen, sehingga memperkecil resiko tidak tersedianya bahan yang akan diproses yang mengakibatkan terganggunya rencana produksi (Astana, 2007).

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan, rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana perancangan kebutuhan bahan baku yang diperlukan untuk masing-masing komponen pada produk yang dibuat PT Truwear Adi Rupa untuk mengurangi waktu keterlambatan?”.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Menentukan waktu dan jumlah pemesanan bahan baku di PT Truwear Adi Rupa dengan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP).

2. Mengurangi waktu keterlambatan dalam pengadaan bahan baku di PT Truwear Adi Rupa.

(4)

1.4 Batasan Masalah

Batasan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Penelitian hanya dilakukan pada bagian pengadaan bahan baku di PT Truwear Adi Rupa.

2. Penelitian hanya dilakukan pada lima produk Ltru yaitu dress, tunic, blouse, pants, dan headwear.

3. Data yang digunakan adalah data pengadaan bahan baku Mei 2017 sampai dengan Juni 2019.

4. Masalah yang akan diselesaikan mengenai keterlambatan penyediaan bahan baku hanya kategori Method pada Gambar 1.1 Fishbone Chart.

1.5 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi perusahaan, penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan masukan untuk PT Truwear Adi Rupa dalam hal penerapan metode Material Requirement Planning (MRP) sebagai sistem perancangan persediaan dan mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku.

2. Bagi penulis, sebagai salah satu bahan untuk menyelesaikan tugas akhir program studi S1 Teknik Industri Universitas Widyatama dan dapat menambah wawasan mengenai metode Material Requirement Planning (MRP).

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penelitian yang dilakukan yaitu sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan latar belakang masalah yang menjadi objek penelitian yaitu produk L.tru pada PT Truwear Adi Rupa yang melitupi dress, shirt, tunic, pants, dan head wear, hal tersebut sangat menarik untuk diteliti karena adanya keterlambatan dalam penyediaan bahan baku, sehingga diperlukan perancangan penyediaan bahan baku untuk mengurangi keterlambatan.

(5)

BAB II LANDASAN TEORI

Bab ini menjelaskan tentang literatur atau teori-teori yang berhubungan dengan persediaan bahan baku, forecasting, Bill of Material (BOM), jadwal induk produksi, dan metode Material Requirement Planning (MRP).

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Bab ini menjelaskan tentang langkah-langkah apa saja yang akan dilakukan selama penelitian berlangsung, diantaranya rumusan masalah, tujuan penelitian, batasan masalah, beserta langkah pengerjaan penelitian ini dari awal sampai dengan akhir untuk menyelesaikan masalah.

BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA

Bab ini menampilkan hasil pengumpulan data berupa data primer dan data sekunder yang meliputi data permintaan bulan Juli 2017-Juni 2019, data struktur produk dan Bill of Material (BOM), serta data waktu keterlambatan selama bulan Juli 2017- Juni 2019. Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan forecasting, jadwal induk produksi dan Material Requirement Planning (MRP).

BAB V ANALISIS

Bab ini menjelaskan mengenai hasil dari pengolahan data tentang bagimana menentukan jumlah dan waktu pemesanan bahan baku agar mengurangi waktu keterlambatan.

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini merupakan kesimpulan dari hasil analisis sesuai dengan tujuan penelitian dan saran yang diharapkan dapat bermanfaat bagi peneliti dan pihak perusahaan khususnya mengenai perancangan persediaan dan mengurangi keterlambatan penyediaan bahan baku.

Referensi

Dokumen terkait

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian oleh Rita Rahim (2013) dengan judul hubungan pengetahuan dan sikap ibu balita dengan perilaku pencegahan penyakit

Terdapat hubungan yang bermakna kondisi sarana penyediaan air bersih, kondisi sarana jamban keluarga, kondisi sarana pembuangan air limbah keluarga dan kondisi

analisis emas (Au), sedangkan dalam pengujian validasi metoda adisi digunakan unsur Cu dalam SRM karena Cu terdapat dalam satu golongan dengan Au dan Ag dalam tabel periodik

Strategi pengelolaan kawasan meliputi (a) mengoptimalkan potensi keanekaragaman hayati yang mencakup flora dan fauna baik pada hutan alam maupun hutan tanaman serta ekosistem

Penelitian ini mendapatkan persentase anak yang memiliki perkembangan yang normal lebih tinggi pada anak dengan status gizi normal (82,2%) daripada anak

Akhir yang berjudul “ Prototype Hydrogen Fuel Generator (Aplikasi Pemanfaatan Gas Hidrogen Pada Elektrolisis Sebagai Bahan Bakar Las) ”5. Tugas Akhir ini disusun untuk