• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisa Perencanaan Perlengkapan Persediaan Bahan Baku Produk Rotor Metode Material Requirement Planning (Studi Kasus: PT. Voith Paper Karawang)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "Analisa Perencanaan Perlengkapan Persediaan Bahan Baku Produk Rotor Metode Material Requirement Planning (Studi Kasus: PT. Voith Paper Karawang)"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642 p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

Analisa Perencanaan Perlengkapan Persediaan Bahan Baku Produk Rotor Metode Material Requirement Planning

(Studi Kasus: PT. Voith Paper Karawang)

Satrya Septiwijaya1*, Sukanta2

1,2,Program Studi Teknik Industri, Fakultas Teknik, Universitas Singaperbangsa Karawang, Indonesia

*Koresponden email: satryawijaya18@gmail.com

Diterima: 1 Maret 2023 Disetujui: 13 Maret 2023

Abstract

Material Requirements Planning (MRP) is a system of planning and scheduling material requirements for production that requires several process stages or phases. This method is used for needs that are interdependent and reduce savings costs. The purpose of this research is to determine whether the Material Requirement Planning (MRP) method can be used to calculate the amount of raw material in rotor products, anticipating empty inventory, reducing overstock and minimizing expenses that must be incurred at PT.

Karawang Voith paper. This study employs descriptive methods for data collection, including interviews and observation. The results show that the net need for raw material inventory is Rp. 203,918 and the quantity results in inventory ordering planning is Rp. 343,800. After taking into account planning plans from time to time in the future during the horizon of the Material Production Schedule, which takes into account the inventory status the result is Rp. 177,518.

Keywords: MRP, material requirements planning, raw material inventory planning

Abstrak

Material Requirement Planning (MRP) adalah metode penjadwalan dan perencanaan kebutuhan material produksi yang membutuhkan beberapa tahapan atau fase dalam prosesnya. Strategi ini digunakan untuk kebutuhan yang bergantung dan mengurangi biaya dana investasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penerapan atau pengaplikasian metode Material Requirement Planning (MRP) dalam menghitung jumlah bahan baku pada produk rotor, mengantisipasi persediaan yang kosong, mengurangi terjadinya kelebihan stok dan meminimasi pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan di PT. Voith Paper Karawang. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif untuk pengumpulan data, meliputi wawancara dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan kebutuhan bersih persediaan bahan baku adalah Rp. 203.918 dan hasil kuantitas pada perencanaan pesanan persediaan yaitu Rp. 343.800. Setelah diperhitungkan pada proyeksi persediaan dari waktu ke waktu ke depannya selama horizon perencanaan Material Production Schedule yang memperhatikan status inventori hasilnya adalah Rp. 177.518.

Kata kunci : MRP, perancanaan kebutuhan bahan, perencanaan persediaan, bahan baku

1. Pendahuluan

Persediaan dapat dipahami sebagai sumber daya yang belum digunakan dan menunggu untuk diproses lebih lanjut dalam rangka produksi. Proses lebih lanjut dapat berupa kegiatan pemasaran dalam sistem distribusi, kegiatan produksi dalam sistem manufaktur, atau kegiatan konsumsi dalam sistem rumah tangga, tergantung konteksnya. [1].

Dalam arti lain, inventori atau stok adalah stok sumber daya atau barang yang digunakan oleh bisnis [2]. Pada era globalisasi saat ini perkembangan teknologi lebih cepat dari sebelumnya, terutama disektor industri. Dengan kemajuan tersebut berusaha untuk dapat menciptakan produk yang terbaik. Namun penting untuk mempertimbangkan sumber daya yang ada untuk menggunakan pemanfaatan kemajuan teknologi.

Selain itu, bisnis harus mempertimbangkan langkah-langkah yang diperlukan untuk menjalankan aktivitasnya. Dalam rangka menjalankan kegiatan produksi perusahaan yang memerlukan bahan baku untuk dirancang menjadi produk jadi yang pada akhirnya mempunyai nilai tambah dengan kualitas yang terbaik, setiap perusahaan manufaktur, baik terbatas maupun tidak, akan selalu memiliki persediaan bahan baku.

Suatu perusahaan mempunyai persediaan dengan alasan untuk mengantisipasi kelancaran operasinya.

Perusahaan dapat memenuhi permintaan konsumen yang tiba-tiba dengan pengadaan yang tinggi, tetapi juga akan menyediakan dana untuk modal kerja yang tinggi dengan persiapan yang tinggi. Karena perusahaan menyimpan persediaan, ada kemungkinan persediaan tersebut akan rusak sebelum digunakan.

Hal ini merupakan risiko yang harus diambil oleh perusahaan karena adanya persediaan. Perusahaan juga

(2)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642

5635

p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

harus menutup biaya-biaya yang mengakibatkan kerugian akibat adanya persediaan tersebut, selain hal-hal lain.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan ada tiga jenis persediaan, persediaan yang berlaku umum di perusahaan, yaitu [3].

1. Ketersediaan bahan baku 2. Persediaan dalam proses 3. Persediaan bahan jadi

Perusahaan mempunyai sebuah persediaan dengan tujuan dalam memperhatikan suatu kelancaran pada proses produksi dalam operasi perusahaan. Beberapa setiap perusahaan mempunyai stok persediaan, untuk persiapan dalam menjalankan kegiatan proses produksi secara berkelanjutan untuk dengan waktu ke depannya.

Perusahaan mempunyai persediaan dengan tujuan untuk menjaga kelancaran proses produksi dalam operasi perusahaan. Tetapi tidak menutup kemungkinan perusahaan harus pengadaan pada persediaan sebanyak-banyaknya. Untuk memenuhi permintaan pelanggan yang tiba-tiba, bisnis kemungkinan akan membutuhkan tenaga kerja yang besar secara maksimal, tetapi juga perlu menyiapkan modal kerja dalam jumlah besar dengan tingkat persiapan yang tinggi.

Menurut Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, persediaan dinilai berdasarkan biaya yang lebih rendah, juga dikenal sebagai nilai realisasi atau nilai bersihnya. Biaya pembelian dan biaya lainnya termasuk biaya yang berdampak pada nilai persediaan.

Perencanaan kebutuhan material (Material Requirement Planning) adalah perencanaan dan pengendalian pesanan dan inventaris untuk barang-barang yang tergantung permintaan. Dalam permintaan dependen, bahan baku (raw material), sub-assemblies, dan assemblies semuanya disebut manufaktur—

termasuk dalam permintaan barang yang cenderung terputus-putus dan menggumpal [4]. Materi adalah salah satu cara utama kegiatan proyek didukung. Perencanaan inventarisasi material sangat penting untuk menjaga kelangsungan aktivitas proyek. Pelaksanaan proyek akan terganggu, yang mengakibatkan keterlambatan waktu penyelesaian proyek, jika suatu barang penting tidak tersedia atau datang terlambat dalam kegiatan proyek. Perencanaan persediaan material sangat penting untuk proyek konstruksi karena persediaan material ini membantu semua kegiatan pelaksanaan proyek berjalan dengan lancar [5]. Metode MRP dapat digunakan untuk merencanakan penyediaan material yang diperlukan [6].

Metode MRP harus digunakan untuk memeriksa persediaan bahan bangunan dan dimaksudkan untuk mengetahui berapa banyak material yang dibutuhkan agar persediaan tidak terlalu banyak dan biaya penyimpanan tidak terlalu tinggi. Perusahaan mampu memenuhi permintaan konsumen karena memiliki persediaan material [7]. Terdapat tahapan dalam proses perencanaan MRP yang menentukan besarnya pesanan material yang dipesan [8]. Besarnya pesanan material dapat ditentukan dengan menggunakan berbagai metode Lot for Lot (LFL) dan Part Period Balancing (PPB) adalah dua dari metode ini.

Sementara penyeimbangan menggunakan alokasi pesanan yang memperhitungkan kebutuhan saat ini dan kebutuhan potensial, strategi pemesanan yang dikenal sebagai Lot untuk Lot dirancang untuk memenuhi kebutuhan material dengan cara menghilangkan kebutuhan penyimpanan [9]. [10].

PT. Voith Paper merupakan perusahaan yang bergerak di bidang pemrosesan ulang wol, pemintalan, produk rotor dan mesin cetak serta penghasilan kertas. Sebab itu tujuan dari penelitian ini adalah untuk menghitung jumlah bahan baku pada produk rotor, untuk mengetahui penerapan atau pengaplikasian dari metode Material Requirement Planning dalam suatu produk pada departemen inventori kontrol di PT.

Voith Paper dan untuk mengantisipasi pada persediaan yang kosong serta menerapkan berusaha untuk mengurangi terjadinya stok yang berlebihan dan meminimasi pengeluaran biaya yang harus dikeluarkan pada perusahaan.

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk memberikan gambaran dan gambaran penerapan sistem Material Requirement Planning di PT. Voith Paper Karawang menggunakan langkah dasar perencanaan kebutuhan bahan netting, lotting, offsetting dan exploding untuk menentukan jumlah kebutuhan pokok, waktu yang tepat untuk memesan bahan baku, dan keputusan terkait biaya persediaan dengan tolok ukur serendah mungkin.

Penelitian ini menggunakan metode perencanaan kebutuhan material untuk memperoleh gambaran dan informasi mengenai perencanaan kuantitas persediaan bahan baku untuk periode yang akan datang berdasarkan perkiraan yang diperoleh melalui proses peramalan jumlah permintaan periode perencanaan ke masa lalu agar buat permintaan agregat dengan melaporkan beberapa variabel seperti Jadwal Induk

(3)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642 p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

Produksi, status inventaris, dan bill of material. Pada perencanaan produksi berdasarkan yang diperoleh hasil peramalan berlandaskan pada data permintaan periode sebelumnya dimana tahap-tahapnya sebagai berikut.

1. Menentukan opsi metode peramalan yang digunakan 2. Menghitung dugaan kesalahan

3. Memutuskan metode forecasting yang dipilih berlandasan nilai dugaan/ekspektasi kesalahan. Pada proses peramalan permintaan dengan penelitian menggunakan software microsoft excel

Penelitian dilaksanakan di PT. Voith Paper yang beralamat di Jl. Permata V Lot EE-1, Sirnabaya, Teluk jambe Timur, Kawasan Industri KIIC, Kabupaten Karawang, Jawa Barat 41361. Objek penelitian berupa perencanaan dengan perlengkapan persediaan bahan baku pada produk rotor dalam metode MRP.

3. Hasil dan Pembahasan

Pada data yang digunakan untuk penelitian ini adalah data permintaan bahan baku produksi rotor periode sebelumnya yaitu April 2021 s/d Maret 2022 (Tabel 1).

Tabel 1. Data Permintaan Bahan Baku Produksi Rotor April 2021 s/d Maret 2022

Bulan Demand

1 2230

2 3371

3 2120

4 2520

5 2565

6 2503

7 2631

8 2293

9 2755

10 2073

11 2639

12 2841

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Sesudah data permintaan dicapai sebelumnya tahap pertama untuk metode Material Requirement Planning atau Master Production Schedule. Master production schedule adalah suatu data perencanaan untuk dibuat dari jumlah peramalan melalui berlandaskan data permintaan bagi periode sebelumnya. Untuk beberapa peramalan yang digunakan diperoleh nilai error pada total hasil peramalan yang dihasilkan melalui perhitungan Microsoft Excel [16], seperti dikemukakan pada Tabel 2.

Tabel 2. Rekapitulasi Pada Perhitungan nilai error Metode Peramalan

No. Variabel Perhitungan

1. Demand 5708

2. Exponential Smotthing 6920

3. Linear Regression 5892

4. Mean Absolute Diagram 25750

5. Mean Square Error 27503

Sumber: Pengolahan Data, 2021

Dalam Tabel 2 nilai error terkecil didapatkan hasil dari metode forecasting linear regresion, kegunaan peramalan yang mempunyai tahap kesalahan terkecil merupakan menerapkan pada metode peramalan linear regresion. Berikut hitungan peramalan untuk menggunakan metode linear regression yang tentu dijadikan semacam material requirement planning dengan periode berikutnya.

(4)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642

5637

p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

Tabel 3. Hasil Peramalan dengan Periode April 2021 s/d Maret 2022

No. Bulan Tahun Demand (Ton)

1. April 2021 285

2. Mei 2021 190

3. Juni 2021 380

4. Juli 2021 476

5. Agustus 2021 570

6. September 2021 668

7. Oktober 2021 760

8. November 2021 476

9. Desember 2021 285

10. Januari 2022 668

11. Februari 2022 570

12. Maret 2022 380

Sumber : Arsip Data PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Sesudah total peramalan diperoleh lalu dilakukan disagregat untuk memperoleh data perencanaan yang lebih terinci ke dalam types komponen. Dengan proses disagregat dibutuhkan data bill of material or data komponen pada sebuah produk.

Gambar 1. Struktur Produk Rotor Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Pada Gambar 1 adalah gambaran struktur produk berlandaskan level produk yang dimana pada level 0 adalah produk rotor. Sedangkan level 1 merupakan pada komponen dalam menyusunnya hingga tahap selanjutnya sampai finishing. Berikut daftar perencanaan bahan baku pada produksi rotor beserta lainnya.

1 1

2 1

3

1 Plat. S

6 1 7 4 9 1

17 1 18 2 2 20 1 21 1

Assy I Baut. S

Mur. S

Assy II Kawat. L. B

Assy. III Kawat. L. H

Assy III Assy. B

Assy. A Assy II

8 Hub. S

1 4

Assy VI Rotor

STRUKTUR PRODUK

(5)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642 p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

Tabel 4. Data Perencanaan Produk

No. Uraian Nilai

1. Cost Reguler Time Rp. 140000,-/jam per orang 2. Cost Over Time Rp. 165000,-/jam per orang 3. Hiring Cost (HC) Rp. 150000,-/jam per orang 4. Lay of Cost (LC) Rp. 300000,-/jam per orang 5. Waktu Baku (WB) 7,2 menit/unit

6. Jam Kerja Rata-Rata (JK) 8 jam/hari 7. Tenaga Kerja Awal (TK) 5 orang 8. Inventory Awal (Io) 220 unit 9. Shorted Cost/Back Order

(BO)

Rp. 450000,-/unit 10. Inventory Cost (IC) Rp. 145000,-/unit 11. Ongkos Sub Contract Rp. 250000,-/unit 12. Production Cost per unit

(Reguler Time)

Rp. 200.000 13. Production Cost per unit

(Over Time)

Rp. 165000,-/jam per orang Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Pada Tabel 4 menjelaskan data perencanaan produk untuk mengestimasi pada perencanaan ke depannya atau ketika dibutuhkan. Setelah data material production schedulling dan bill of material sehingga dilakukan perencanaan produk. Dalam tahap ini dapat digunakan sebagian teknik lotsize [17], yaitu:

1. Lot for lot

2. Kuantitas pesanan tetap 3. Persyaratan periode tetap 4. Kuantitas pesanan periode

Berikut Tabel 5 rekapitulasi material production schedulling

Tabel 5. Rekapitulasi material production schedulling Parameter Demand Cum.

Demand RTP (Unit)

Reg. Time MPS (Unit)

Cum MPS Unit

RTPC Inv. Cost Total Cost

Unit (Unit) Production

(Unit)

1 Orang karyawan

8837 14364 2200 11817 14035 114994 11817 14.591.470 44.828.777 2 orang

karyawan

8837 14364 4400 23635 22675 163311 23635 21.597.435 68.822.400 3 orang

karyawan

8837 14364 6600 35452 35452 239570 35452 32.654.970 107.104.388 4 orang

karyawan

8837 14364 8800 47269 47269 319423 47269 44.233.620 143.499.511 5 orang

karyawan

8837 14364 11000 59087 59087 399288 59087 54.814.000 176.896.373 Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Pada Tabel 5 menggambar pada rekapitulasi data material production schedulling, berdasarkan hasil perhitungan pada material production schedulling bisa dilihat pada total cost terkecil.

Material Requirement Planning

Material Requirement Planning adalah tata cara penyusunan dan pemesanan kebutuhan material untuk kreasi yang memerlukan beberapa fase dari siklus/tahapan atau pada akhir hari merupakan rencana kreasi untuk berbagai barang jadi yang diubah menjadi bahan atau bagian alami diperlukan dengan memanfaatkan waktu yang singkat sehingga dapat ditentukan kapan dan jumlah yang harus disiapkan untuk setiap bagian dari suatu barang yang akan dibuat [11]. Persediaan manufaktur termasuk bahan baku, sub- assemblies bagian, dan rakitan, yang semuanya termasuk dalam permintaan tergantung. Perencanaan kebutuhan material adalah proses perencanaan dan pengendalian pemesanan dan persediaan barang-barang

(6)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642

5639

p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

tersebut [12]. Sistem informasi yang disebut MRP digunakan untuk mengetahui berapa banyak material yang dibutuhkan untuk membuat barang jadi [13].

Sebuah metode untuk mengubah Jadwal Induk Produksi menjadi kebutuhan bersih untuk bahan baku yang dibutuhkan dikenal sebagai MRP. Perencanaan bahan baku berdasarkan jumlah produksi yang diantisipasi menjadi lebih mudah dengan penerapan MRP. Sistem MRP mampu menempatkan pesanan pembelian sesuai kebutuhan dan membuat pesanan terencana yang dapat mengoptimalkan kebutuhan bahan baku [14]. Persediaan lebih efisien bila kebutuhan bahan baku direncanakan menggunakan MRP. Metode MRP menghasilkan penghematan sebesar Rp888.191.103,00 dan efisiensi sebesar 10,25 persen. [15].

Pada tahap proses MRP untuk mendapatkan data dengan membutuhkan raw material merupakan penyusunan MRP. Pada MRP merupakan data secara menyeluruh dengan kebutuhan bahan baku pada produk rotor berdasarkan kegunaan dapat dilihat pada Tabel 6-12 berikut ini.

Tabel 6. Material Requirement Planning Part Plat Stainless

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Part No Part Name Lead Time Safety Stock

: : : :

3 Hub Stainless 2 100

On Hand Order Policy Lot Size Schedule Receipt

: : : :

100 LFL 50 400 / Ke-2

Due Date Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1

12

Gross Requirement 2789 2793 2798 2802 2806 2810 2814 2

8 1 8

282 2

282 6

2830 2834

Schedule Receipt 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PAB I 100 -2689 -2332 -2780 -2832 -2938 -2998 -

311 2

- 3 1 8 0

- 33 02

- 34 28

- 35 58

-3692

Net Requirement 2789 2432 2880 2932 3038 3098 321

2 3

2 8 0

34

02 35

28 36

58 3792

PO Receipt 2750 2350 2750 2700 2750 2700 275

0 2

7 0 0

27

00 27

00 27

00 2700

PO Release 2750 2700 2750 2700 2750 2700 2700 2

7 0 0

270

0 270

0 0 0

PAB II 61 18 -30 -132 -188 -298 -

362 - 4 8 0

- 6 0 2

- 72 8

- 85 8

-992

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021 Tabel 7. Material Requirement Planning Part Hub Stainless

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Part No Part Name Lead Time Safety Stock

: : : :

3 Hub Stainless 2 100

On Hand Order Policy Lot Size Schedule Receipt

: : : :

100 LF L 50 400 / Ke-2

Due Date Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1

1 2

Gross Requirement 2789 2793 2798 2802 2806 2810 2814 281

8 282 2 282

6 2830 2834

Schedule Receipt 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PAB I 100 -2689 -2332 -2780 -2832 -2938 -2998 -

311 2

- 318 0

- 33 02

- 34 28

- 355 8

- 3692

Net Requirement 2789 2432 2880 2932 3038 3098 321

2 32 80

3 4 0 2

3 5 2 8

365 8

3792

PO Receipt 2750 2350 2750 2700 2750 2700 275

0 27

00 2

7 0 0

2 7 0 0

270

0 2700

PO Release 2750 2700 2750 2700 2750 2700 2700 270

0 270

0 270

0

0 0

PAB II 61 18 -30 -132 -188 -298 -

362 -

48 0

- 6 0 2

- 7 2 8

-

858 -992

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

(7)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642 p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

Tabel 8. Material Requirement Planning Part Kawat Las Handfacing

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Part No Part Name Lead Time Safety Stock

: : : :

10 Kawa t Las Buffe r 3 200

On Hand Order Policy Lot Size Schedule Receipt

: : : :

200 L F L 5 0 800 / Ke-4 Due

Date

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1

1 2

Gross Requirement 273

9 273

6 273

2

2729 272 5

272 2

271 8

27 15

271 1

270 8

2704 270

1

Schedule Receipt 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PAB I 200 -

253 9

- 212 5

- 250 7

-2486 -

251 1

- 248 3

- 25 01

- 2466

- 24 77

- 24 85

- 248 9

- 24 90

Net Requirement 273

9 232

5 270

7

2686 271 1

268 3

27 01

266 6

26 77

26 85

26 89

26 90

PO Receipt 275

0 235

0 275

0

2700 275 0

270 0

27 50

270 0

27 00

27 00

27 00

27 00

PO Release 270

0 275

0 270

0

2750 270 0

270 0

270 0

27 00

270 0

0 0 0

PAB II 211 225 243 214 239 217 2

4 9

234 2

2 3

2 1 5

21 1

2 1 0

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Tabel 9. Material Requirement Planning Part Plat Kawat Las Buffer

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Part No Part Name Lead Time Safety Stock

: : : :

10 Kawa t Las Buffe r 3 200

On Hand Order Policy Lot Size Schedule Receipt

: : : :

200 L F L 5 0 800 / Ke-4 Due

Date

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1

1 2

Gross Requirement 273

9 273

6 273

2

2729 272 5

272 2

271 8

27 15

271 1

270 8

2704 270

1

Schedule Receipt 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PAB I 200 -

253 9

- 212 5

- 250 7

-2486 -

251 1

- 248 3

- 25 01

- 2466

- 24 77

- 24 85

- 248 9

- 24 90

Net Requirement 273

9 232

5 270

7

2686 271 1

268 3

27 01

266 6

26 77

26 85

26 89

26 90

PO Receipt 275

0 235

0 275

0

2700 275 0

270 0

27 50

270 0

27 00

27 00

27 00

27 00

PO Release 270

0 275

0 270

0

2750 270 0

270 0

270 0

27 00

270 0

0 0 0

PAB II 211 225 243 214 239 217 2

4 9

234 2

2 3

2 1 5

21 1

2 1 0

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021 Tabel 10. Material Requirement Planning Part Mur Stainless

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Part No Part Name Lead Time Safety Stock

: : : :

10 Kawa t Las Buffe r 3 200

On Hand Order Policy Lot Size Schedule Receipt

: : : :

200 L F L 5 0 800 / Ke-4 Due

Date

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1

1 2

Gross Requirement 273

9 273

6 273

2

2729 272 5

272 2

271 8

27 15

271 1

270 8

2704 270

1

Schedule Receipt 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PAB I 200 -

253 9

- 212 5

- 250 7

-2486 -

251 1

- 248 3

- 25 01

- 2466

- 24 77

- 24 85

- 248 9

- 24 90

Net Requirement 273

9 232

5 270

7

2686 271 1

268 3

27 01

266 6

26 77

26 85

26 89

26 90

PO Receipt 275

0 235

0 275

0

2700 275 0

270 0

27 50

270 0

27 00

27 00

27 00

27 00

PO Release 270

0 275

0 270

0

2750 270 0

270 0

270 0

27 00

270 0

0 0 0

PAB II 211 225 243 214 239 217 2

4 9

234 2

2 3

2 1 5

21 1

2 1 0

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

(8)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642

5641

p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

Tabel 11. Material Requirement Planning Part Baut Stainless

MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Part No Part Name Lead Time Safety Stock

: : : :

10 Kawa t Las Buffe r 3 200

On Hand Order Policy Lot Size Schedule Receipt

: : : :

200 L F L 5 0 800 / Ke-4 Due

Date

Periode

1 2 3 4 5 6 7 8 9 1

0 1 1

1 2

Gross Requirement 273

9 273

6 273

2

2729 272 5

272 2

271 8

27 15

271 1

270 8

2704 270

1

Schedule Receipt 0 400 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0

PAB I 200 -

253 9

- 212 5

- 250 7

-2486 -

251 1

- 248 3

- 25 01

- 2466

- 24 77

- 24 85

- 248 9

- 24 90

Net Requirement 273

9 232

5 270

7

2686 271 1

268 3

27 01

266 6

26 77

26 85

26 89

26 90

PO Receipt 275

0 235

0 275

0

2700 275 0

270 0

27 50

270 0

27 00

27 00

27 00

27 00

PO Release 270

0 275

0 270

0

2750 270 0

270 0

270 0

27 00

270 0

0 0 0

PAB II 211 225 243 214 239 217 2

4 9

234 2

2 3

2 1 5

21 1

2 1 0

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Tabel 12. Rekapitulasi Perhitungan Material Requirement Planning

REKAPITULASI PERHITUNGAN MATERIAL REQUIREMENT PLANNING

Safety Stock :100 On Hand :100

Lot Size : 5 0

Order Policy : LFL

No Bahan baku Groos

Requireme nt

Schedu le Recei pt

Project Available Balance I

Net Requirement Planned Order Receipt Planned Order Release Project Available Balance II

1 Plat

Stainless Rp.33.74 2

0 Rp. 36.841 Rp. 38.041 Rp. 32.250 Rp. 59.400 Rp.4591

2 Hub

Stainless Rp.33.74 2

400 Rp. 36.841 Rp. 38.041 Rp. 32.250 Rp. 59.400 Rp.4591

3 Kawat Las Handfacing Rp.32.64

0

400 Rp. 29.559 Rp. 31.959 Rp. 32.250 Rp. 56.250 Rp. 2691

4 Kawat Las Handfacing Rp.32.64

0

400 Rp. 29.559 Rp. 31.959 Rp. 32.250 Rp. 56.250 Rp. 2691

5 Mur

Stainless Rp.32.64 0

400 Rp. 22.359 Rp. 31.959 Rp. 32.250 Rp. 56.250 Rp. 9891

6 Baut

Stainless Rp.32.64 0

400 Rp. 22.359 Rp. 31.959 Rp. 32.250 Rp. 56.250 Rp. 9891

Jumlah Rp.

230.684 Rp.

2.000

Rp. 177.518 Rp. 203.918 Rp. 193.500 Rp. 343.800 Rp. 34.346

Sumber : PT. Voith Paper Rolls Indonesia, 2021

Diketahui dari Tabel 12 pada Planned order release dalam perencanaan bahan baku di periode 2021- 2022 adalah sebesar Rp. 343.800. Berdasarkan hasil penelitian menggunakan metode requirement planning status inventori yang diproyeksikan yaitu Rp. 177.518.

4. Kesimpulan

Berdasarkan temuan penelitian yang telah dilakukan maka dapat ditarik kesimpulan bahwa prosedur dan sistem kerja Departemen Inventory Control atau SOP, diikuti oleh PT Voith Paper Rolls Indonesia.

Teori atau materi yang dipelajari di kelas dapat dibandingkan dengan praktik lapangan yang sebenarnya untuk melihat apakah mereka konsisten dengan apa yang dipelajari di kelas. Dalam perbaikan atau pembuatan produk rotor, PT. Voith Paper Rolls Indonesia menyadari bahwa suatu produk sedang dalam pemesanan bahan baku yang sangat besar. Jadi jumlah yang dihasilkan dari permintaan pengaturan stok adalah Rp. 343.800.

(9)

Volume VIII, No.2, April 2023 Hal 5634 - 5642 p-ISSN : 2528-3561 e-ISSN : 2541-1934

5. Ucapan Terima Kasih

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada manajemen PT. Voith Paper Karawang yang telah menawarkan kesempatan untuk melakukan penelitian ini.

6. Daftar Pustaka

[1] Siswanto, Dr. H. M. Bedjo. (2011). Pengantar Manajemen. Jakarta: Bumi Aksara [2] Assauri. (2016). Manajemen Operasi Produksi. Jakarta: PT. Raja Grafido

[3] Tampubolon, Manahan P. (2014). Manajemen Operasional. Jakarta: Ghalia Indonesia

[4] Sampeallo, Yulius Gessong. (2018). Jurnal. Analisis Pengendalian Persediaan Pada UD. Bintang Furniture. Vol.8.1. Universitas Negeri Samarinda, Samarinda

[5] Sopiah and D. Pramono. (2013). Analisis Perbandingan Penyediaan Bahan Material Struktur Lantai 2 dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) (Studi Kasus: Proyek Gedung Guest House V Hotel). in Proceeding PESAT. vol. 5.

[6] G. Wibisono, S. Rahayuningsih, and H. B. Santoso. (2017). Analisis Penerapan MRP Terhadap Perencanaan Dan Pengendalian Persediaan Bahan Baku Pada PT. Latif Di Kediri. JATI UNIK, vol. 1, no. 1, pp. 40–46.

[7] T. Y. T. Kusuma. (2017). Analisis Material Requirement Planning (MRP) di C-Maxi Alloycast,” Integrated Lab Journal, vol. 5, no. 2, pp. 81–94,.

[8] Suparno, (2017). Analisis penerapan material requirement planning (MRP) dengan mempertimbangkan lot sizing, Nusantara Journal of Computers and Its Aplications, vol. 2, no. 2, pp. 71–81.

[9] Arief, M., & Supriyadi, S. (2017). Analisis Perencanaan Persediaan Batubara FX Dengan Metode Material Requirement Planning. Jurnal Manajemen Industri Dan Logistik, 1(2), 133-139.

[10] T. Wahyuni and A. Wardhono. (2017).Analisis Persediaan Material pada Pembangunan Proyek My Tower Hotel & Apartment dengan Menggunakan Metode Material Requirement Planning (MRP),”

Rekayasa Tek. Sipil, vol. 1, no. 1, pp. 71–85.

[11] Sampeallo, Yulius Gessong. (2018). Analisis Pengendalian Persediaan Pada UD. Bintang Furniture. Jurnal Eksis. Vol.8.1. Universitas Negeri Samarinda : Samarinda

[12] Aulia, Rifka. (2017). Persediaan Bahan Baku. Bekasi : [Skripsi] Universitas Bhayangkara

[13] William, J Stevenson dan Chuong, Sum Chee. (2014). Manajemen Operasi perspektif Asia. Jakarta:

Salemba Empat.

[14] Milne, R. J., Mahapatra, S., & Wang, C. T. (2015). Optimizing Planned Lead Times for Enhancing Performance of MRP Systems. International Journal of Production Economics, 167(1), 220– 231.

[15] Irawan, P. A., & Syaicu, A. (2017). Pengendalian Persediaan Bahan Baku Dengan Metode Material Requirement Planning (MRP) Pada PT. Semen Indonesia (Persero), Tbk. Journal Knowledge Industrial Engineering, 4(1), 15–22.

[16] Putri, P. A. V., Santoso, P. B., & Sari, R. A. (2014). Perencanaan Persediaan Bahan Baku Herbisida Menggunakan Metode Silver Meal Dengan Memperhatikan Kapasitas Gudang (Studi Kasus di PT X, Gresik). Jurnal Rekayasa Dan Manajemen Sistem Industri, 2(2), 418-427.

[17] Wibowo, H., & Nurbahri, H. (2017). Analisa Perencanaan Kebutuhan Bahan Dengan Kriteria Minimasi Biaya Persediaan Bahan Baku Pada PT. Fajar Utama Furnishing Bekasi. Spektrum Industri, 15(1), 27–36.

Referensi

Dokumen terkait

MRP merupakan teknik pendekatan yang bertujuan untuk meningkatkan produktivitas perusahaan dengan cara menjadwalkan kebutuhan akan material atau bahan baku untuk membantu

Penelitian yang dilakukan penulis yaitu penelitian experimental, karena analisis penerapan material requirement planning (MRP) atau peramalan kebutuhan bahan baku

EVALUASI PENGENDALIAN PERSEDIAAN BAHAN BAKU DENGAN METODE MATERIAL REQUIREMENT PLANNING PADA HOME.. INDUSTRY SARANA

Sistem Penentuan Bahan Baku Kue Menggunakan Metode Material Requirement Planning digunakan untuk memudahkan pengusaha dalam menentukan jumlah bahan baku minimum,

Penerapan perencanaan kebutuhan bahan baku dengan mengunakan metode Material Requirement Planning dengan baik akan membantu perusahaan untuk mampu melakukan kegiatan

Master Production Schedule (MPS) dan Material Requirement Planning (MRP) Dimana MPS merupakan suatu ringkasan penjadwalan produksi untuk priode pada produk jadi yang akan

Dengan perencanaan menggunakan metode Material Requirement Planning (MRP) perusahaan dapat mengendalikan persediaan dan waktu pengiriman bahan baku yang lebih baik,

Untuk masa yang akan datang sebaiknya perusahaan kacang shanghai “Gangsar” menerapkan metode MRP dalam merencanakan kebutuhan bahan baku sehingga perusahaan