• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

Kuliah64

(2)

PENANAMAN MODAL DALAM NEGERI (PMDN)

• PMTB sebagai komponen PDB dianggap mencerminkan investasi pada suatu perekonomian. Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) merupakan salah kegiatan utama yang meningkatkan PMTB.

• Berdasarkan UU No. 25 tahun 2007 tentang Penanaman Modal ada 2 status permodalan; (i) Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) adalah kegiatan menanam modal untuk melakukan usaha di wilayah Negara Republik

Indonesia yang dilakukan oleh penanam modal dalam negeri dengan menggunakan modal dalam negeri

• Penanaman modal dalam negeri dapat dilakukan dalam bentuk badan usaha yang berbentuk badan hukum, tidak berbadan hukum atau usaha

perseorangan, sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

• PMDN diatur dalam UU No. 12 Tahun 1970 tentang Perubahan dan

Tambahan Undang-Undang No. 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri

• Rinciannya di informasikan oleh Badan Koordinasi Penanaman Modal

2 / 13

(3)

Perkembangan PMDN tahunan dan triwulanan

6.7 15.2 16.6 22

14.1 18.9 19 24 19.7 20.8 25.2 26.5 27.5 33.

1 33.5

34.1 34.6 38.2 41.6 41.7 42.5 42.9 47.8 46.2 50.

4 52.2 55.6 58.1 68.8 61 64.9 67.6 76.4 80.6 84.7 86.9 87.2 95.6 100.7 103

112.7 94.3

TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 2020

PMDN (Rp Triliun)

60.5 76 92.2 128.2 156.1 179.5 216.2 262.3 328.6 386.5 207

2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 S M T I - 2 0 2 0

REALISASI PMDN (RP TRILIUN)

3 / 13

(4)

Perkembangan Realisasi Investasi 2015 –Juni 2020: Per Triwulan

Sumber: BKPM

4 / 13

(5)

Persentase antara PMA dan PMDN

15.91%

44.70%

53.49%

49.14%

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I TW-3 TW-I

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 20192020

REALISASI PMDN TRIWULANAN

% total

29.02% 30.24% 29.44% 32.16% 33.71% 32.91% 35.28% 37.86% 45.56% 47.74% 51.42%

2 0 1 0 2 0 1 1 2 0 1 2 2 0 1 3 2 0 1 4 2 0 1 5 2 0 1 6 2 0 1 7 2 0 1 8 2 0 1 9 S M T I - 2 0 2 0

REALISASI PMDN (RP TRILIUN)

5 / 13

(6)

Sektor Primer:

1. Tanaman Pangan & Perkebunan, dan Peternakan

2. Kehutanan 3. Perikanan

4. Pertambangan

Sektor Sekunder:

1. Industri Makanan 2. Industri Tekstil

3. Ind. Barang Dari Kulit &

Alas Kaki 4. Industri Kayu 5. Ind. Kertas dan

Percetakan

6. Ind. Kimia dan Farmasi 7. Ind. Karet dan Plastik 8. Mineral Non Logam

9. logam dasar, barang logam, bukan mesin dan peralatan,

10. Ind. Mesin, Elektro, Instru. Kedokteran, Presisi & Optik & Jam 11. Ind. Kendaraan

Bermotor & Alat Transportasi Lain, Industri Lainnya

Sektor Tersier:

1. Listrik, Gas dan Air 2. Konstruksi

3. Perdagangan &

Reparasi

4. Hotel & Restoran

5. Transportasi, Gudang

& Komunikasi

6. Perumahan, Kawasan Ind & Perkantoran 7. Jasa Lainnya

Sumber: BKPM

6 / 13

(7)

0 50 100 150 200 250

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Smt I- 2020

Realisasi PMDN Berdasar Sektor (Rp Triliun)

Primer Sekunder Tersier

0 10 20 30 40 50 60 70

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019 Smt I- 2020

Realisasi PMDN menurut Sektor (%)

Primer Sekunder Tersier

Primer 20%

Sekunder Tersier 19%

61%

Realisasi PMDN 2019

Primer 14%

Sekunder Tersier 21%

65%

Realisasi PMDN Semester I-2020

PMDN Indonesia sebagian besar berada pada sektor tersier. Selama tahun 2010 hingga semester 1-2020 rerata mencapai 44%. Sejak 2019 PMDN sektor tersier meningkat tajam pada angka 61% (Rp235 triliun).

Kecenderungan ini sama dengan PMA yang juga condong pada sektor tersier.

Sumber: BKPM

7 / 13

(8)

Investasi terbesar ada pada sektor Transportasi, Gudang, dan

Telekomunikasi kemudian Konstruksi serta Industri Makanan.

1 Industri Kimia Dasar, Barang Kimia, dan Farmasi 2 Listrik, Gas, dan Air

3 Industri Makanan

4 Industri Logam Dasar, Barang Logam, Mesin dan Elektronik 5 Konstruksi

6 Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan 7 Pertambangan

8 Industri Kertas, Barang dari Kertas dan Percetakan 9 Industri Mineral Non Logam

10 Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi 11 Perumahan, Kawasan Industri dan Perkantoran 12 Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik 13 Perdagangan dan Reparasi

14 Industri Alat Angkuan dan Transportasi Lainnya 15 Jasa Lainnya

16 Industri Tekstil 17 Hotel dan Restoran 18 Industri Kayu 19 Industri Lainnya 20 Kehutanan

21 Industri Instrumen Kedokteran, Presisi, Optik dan Jam 22 Perikanan

23 Industri Kulit, Barang dari Kulit dan Sepatu

55090.800

25949.400 68082.600

55373.500

- 20000.00 40000.00 60000.00 80000.00

2015 2016 2017 2018 2019 Semester I-

2020

5 Sektor PMDN terbesar selama 2015-Semester I-2020 (Rp Miliar)

Listrik, Gas, dan Air Industri Makanan

Konstruksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan

Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi

14.25%

6.71%

11.28%

4.92%

17.62%

14.33%

0.00%

10.00%

20.00%

2015 2016 2017 2018 2019 Semester I-

2020

5 Sektor PMDN terbesar selama 2015-Semester I-2020 (%)

Listrik, Gas, dan Air Industri Makanan

Konstruksi Tanaman Pangan, Perkebunan dan Peternakan

Transportasi, Gudang dan Telekomunikasi

Sumber: BKPM

8 / 13

(9)

Menurut wilayah, realisasi PMDN terbanyak di pulau Jawa.

Pada 2019, realisasi PMDN Jawa mencapai 52%, 2020-Semester I mencapai 57%.

Realisasi Jawa utamanya di provinsi Jawa Timur, Jawa Barat, dan DKI Jakarta. Ketiga provinsi tersebut rerata realisasinya mencapai 42% dari total rerata PMDN selama 5 tahun terakhir.

202,493.60 52,704.90

90,491.80 24,229.70

14,664.70 1,913.70

- 50,000.00 100,000.00 150,000.00 200,000.00 250,000.00

Jawa Kalimantan Sumatera Sulawesi Bali dan Nusa Tenggara Maluku dan Papua

Realisasi PMDN Berdasar Wilayah (Rp Miliar)

Smt 1-2020 2019 2018 2017 2016 2015

- 10,000.00 20,000.00 30,000.00 40,000.00 50,000.00 60,000.00 70,000.00

2015 2016 2017 2018 2019 Smt 1- 2020

3 Provinsi dengan Realisasi PMDN terbesar selama 2015-2020 Semester I Rp Miliar)

Jawa Timur Jawa Barat DKI Jakarta

Sumber: BKPM

9 / 13

(10)

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

PMDN menurut Jenis Proyek (Rp Triliun)

Baru Perluasan

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

80.00%

90.00%

100.00%

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

PMDN menurut Jenis Proyek (%)

Baru Perluasan

Jenis proyek PMDN pada 2010-2013 berimbang antara proyek baru dengan proyek perluasan.

Tahun 2014-2019, mayoritas (>60%) merupakan proyek baru. Per 2019 proyek baru mencapai Rp374 triliun (96,77%)

Sumber: BKPM

10 / 13

(11)

Penanaman Modal dan Ketenagakerjaan

• “Perusahaan-perusahaan, baik nasional maupun asing, wajib menggunakan tenaga ahli bangsa Indonesia, kecuali apabila jabatan-jabatan yang diperlukan belum dapat diisi dengan tenaga bangsa Indonesia, dalam hal mana dapat digunakan tenaga ahli warga-negara asing satu dan lain menurut Penggunaan tenaga kerja warga-negara asing penduduk Indonesia harus memenuhi ketentuan-ketentuan Pemerintah.”

Pasal 19 UU No 6 tahun 1968

• “Perusahaan penanaman modal dalam memenuhi kebutuhan tenaga kerja harus mengutamakan tenaga kerja warga negara Indonesia” Pasal 10 UU No 25 tahun 2007“……penanaman modal harus menjadi bagian dari penyelenggaraan perekonomian nasional dan ditempatkan sebagai upaya untuk meningkatkan pertumbuhan

ekonomi nasional, menciptakan lapangan kerja, meningkatkan pembangunan ekonomi berkelanjutan, meningkatkan kapasitas dan kemampuan teknologi nasional, mendorong pembangunan ekonomi kerakyatan, serta mewujudkan

kesejahteraan masyarakat dalam suatu sistem perekonomian yang berdaya saing.”

Bagian penjelasan UU No 25 tahun 2007

11 / 13

(12)

Secara nilai, realisasi PMDN selama 10 tahun terakhir selalu mengalami peningkatan namun tidak menjamin peningkatan serapan tenaga kerja. Serapan tenaga kerja dari proyek PMDN cenderung fluktuatif. 3 kali mengalami penurunan pada tahun 2014, 2016, dan 2017.

386651

697662

415123

504811

409001

520171

60.5 76 92.2

128.2

156.1 179.5

216.2

262.3

328.6

386.5

0 50 100 150 200 250 300 350 400 450

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Serapan TK dari PMDN (orang) Realisasi PMDN (Rp Triliun)

Sumber: BKPM

12 / 13

(13)

Laju pertumbuhan realisasi PMDN dan penyerapannya atas tenaga kerja Persentase penyerapan Tenaga Kerja PMA masih lebih besar

4.17% 34.98% 28.32% -40.50% 21.61% -12.75% -7.14% 14.85% 10.74%

25.62% 21.32% 39.05% 21.76% 14.99% 20.45% 21.32% 25.28% 17.62%

2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

PERTUMBUHAN REALISASI PMDN DAN SERAPAN TENAGA KERJA DARI PROYEK PMDN

Serapan TK dari PMDN] Realisasi PMDN

0.00%

10.00%

20.00%

30.00%

40.00%

50.00%

60.00%

70.00%

0 100000 200000 300000 400000 500000 600000 700000 800000

2010 2011 2012 2013 2014 2015 2016 2017 2018 2019

Jumlah dan Persentase Serapan TK dari Proyek PMDN

Serapan TK dari PMDN (orang) % total

Sumber: BKPM

13 / 13

Referensi

Dokumen terkait

Total jumlah subjek untuk kelompok urea dan niasinamid adalah sama yaitu 33 subjek mendapatkan krim urea 10% atau niasinamid 4% berdasarkan random alokasi menggunakan

Ada pun yang menjadi rumusan masalah dalam penelitian ini adalah : “apakah melalui penerapan strategi Multiple Intelligence dapat meningkatkan aktivitas belajar

diantaranya adalah reaktor jenis kubah tetap ( Fixed-dome ), reactor terapung ( Floating drum ), reaktor jenis balon dan reaktor fiberglass, dari beberapa

Untuk memudahkan dalam menganalisis data, maka variabel yang digunakan diukur dengan mempergunakan model skala 5 tingkat (likert) yang memungkinkan pemegang polis dapat

Persyaratan pada ruang meliputi aspek akustik, pencahayaan, penghawaan, dan keamanan yang ada pada ruang-ruang di dalam rental office berbasis coworking space Persyaratan ruang

[r]

Nova Kusmayuda (2013) dalam penelitian yang berjudul “Pengaruh Model Pembelajaran SAVI Berorientasi Keterampilan Proses Sains Terhadap Hasil Belajar IPA Siswa Kelas V SD

dibandingkan dengan kelompok kontrol positif tidak terdapat perbedaan bermakna untuk sel radang akut (neutrofil) dengan nilai p=0,638 (p>0,05) dan sel radang kronis (makrofag)