• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Bahan bakar minyak merupakan salah satu bahan bakar utama yang masih digunakan khususnya di Indonesia. Namun saat ini produksi bahan bakar minyak mengalami penurunan, ini dikarenakan penggunaanya yang semakin meningkat sedangkan penemuan cadangan minyak semakin sedikit. Disisi lain cadangan minyak khususnya di Indonesia semakin menipis seiring berjalannya waktu. Hal ini diperparah dengan konsumsi bahan bakar dalam negeri yang meningkat.

Konsumsi bahan bakar minyak di tingkat nasional selalu meningkat disetiap tahunnya, hal ini berdasarkan data dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi. Berdasarkan BPH Migas mencatat terjadi kenaikan konsumsi pada bahan bakar jenis umum pada tahun 2016 sejumlah 48 Kiloliter menjadi 55 Kiloliter di tahun 2017 (BPH Migas: 2019). Bahan bakar jenis umum merupakan bahan bakar non subsidi yang banyak dijual pada stasiun pengisian bahan bakar dengan jenis pertalite, pertamax, pertamax plus, dsb. Kenaikan konsumsi bahan bakar minyak ini berkaitan dengan pertumbuhan jumlah kendaraan bermotor.

Pertumbuhan kendaraan di Indonesia tercatat meningkat setiap tahun dan untuk jumlah kendaraan di tahun 2017 mencapai 138 juta unit berdasarkan data yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS: 2019). Untuk jenis kendaraan yang paling dominan adalah sepeda motor dengan jumlah mencapai 113 juta unit dan mobil penumpang berjumlah 15 juta unit. Dengan jumlah kendaraan yang meningkat setiap tahunnya dipastikan konsumsi bahan bakar minyak juga meningkat. Namun disisi lain persediaan minyak bumi semakin menipis bahkan hampir habis.

Untuk mengatasi konsumsi bahan bakar pada kendaraan, produsen kendaraan sudah membuat beberapa terobosan teknologi untuk mengatur konsumsi bahan bakar semakin efisien bergantung pada kebutuhannya, salah satunya adalah sistem fuel injection. Dimana semua pengaturan mesin dikontrol secara komputasi oleh sebuah ECU (Engine Control Module). Tapi pada commit to user commit to user

(2)

kenyaatannya masih banyak kendaraan yang masih menggunakan sistem bahan bakar konvensional karburator yang lebih boros konsumsi bahan bakarnya.

Namun sebelum perkembangan teknologi pada mesin kendaraan terjadi sudah ada sebuah penemuan untuk menghemat konsumsi bahan bakar berdasarkan sifat dari bahan bakar itu sendiri yaitu vapor carburetor.

Vapor carburetor merupakan sebuah alat yang serupa karburator yaitu berfungsi untuk mencampur bahan bakar dengan udara. Vapor carburetor merubah bahan bakar menjadi uap dan mencampurnya dengan udara lalu memasukkannya ke ruang bakar. Alat ini diciptakan oleh Tom Ogle di tahun 1977, pada saat itu kendaraannya mampu menempuh jarak 100 mil dengan hanya menghabiskan 1 gallon bahan bakar (Wallace Alan, 1982: 1). Vapor carburetor memanfaatkan sifat bahan bakar yang mudah menguap untuk pembakaran mesin.

Uap bahan bakar akan bercampur dengan udara lebih mudah menciptakan homogenitas campuran sehingga pembakaran lebih sempurna. Dengan pembakaran yang lebih sempurna maka gas buang yang dihasilkan dari proses pembakaran lebih baik.

Berdasarkan hasil penelitan Balaprakash & V. Ganesan (2016) bahwa penggunaan vapor carburetor dengan akan mengurangi konsumsi bahan bakar dan emis gas buang akan lebih bersih. Selain itu pada penelitian lain yang dilakukan Sonparate Ashish D, Gadpayle Sneha P, & Bajpai Poonam P (2015) penggunaan vapor carburetor pada mesin internal combustion dua langkah berpengaruh pada berkurangnya konsumsi bahan bakar dan emisi gas buang.

Vapor carburetor memaksimalkan sifat bahan bakar yang mudah menguap untuk bercampur dengan udara untuk menciptakan campuran yang baik. Bahan bakar dibuat mudah menguap dikarenakan penggunaan dari bahan bakar itu sendiri.

Bahan bakar memiliki spesifikasi tertentu untuk mengoptimalkan penggunaanya pada kendaraan sehingga menciptakan pembakaran yang sempurna. Salah satu spesifikasi dari bahan bakar adalah RVP (Reid Vapor Pressure). Reid Vapor Pressure adalah tekanan uap (vapor pressure) liquid pada 100° F dalam ukuran absolut (absolut vapor pressure) (Dharmayanti, Octaviana

& Mulyani, 2016). Nilai RVP ini akan mempengaruhi tingkat penguapan dari commit to user commit to user

(3)

bahan bakar. Semakin besar nilai RVP maka semakin mudah bahan bakar menguap (Dharmayanti, Octaviana & Mulyani, 2016). Namun uap bahan bakar merupakan salah satu emisi udara yang tidak baik untuk kesehatan.

Ada beberapa mekanisme yang menyebabkan bahan bakar menghasilkan uap menurut USA's Environmental Protection Agency (1994) yaitu running loss, hot soak, diurnal parking emissions, refueling dan leaks. Hal yang paling berpengaruh dalam menguapnya bahan bakar adalah tekanan bahan bakar, temperatur lingkungan dan turbulensi bahan bakar. Selain beberapa hal tersebut, perlakuan bahan bakar juga mempengaruhi tingkat penguapan.

Berdasarkan USA's Environmental Protection Agency (2008) turbulensi dalam cairan dan uap akan meningkatkan penguapan bahan bakar pada suatu wadah. Dalam menciptakan turbulensi dalam cairan bahan bakar untuk vapor carburetor, Balaprakash dan V Ganesan (2016) menggunakan metode bubbling secara alami dengan bantuan kevakuman dari dalam mesin. Dengan adanya kevakuman memaksa udara luar masuk ke dalam chamber vaporising dan membuat gelembung di bahan bakar, sehingga bahan bakar akan mudah menguap dan masuk ke dalam ruang bakar. Langkah lain dalam mencipatakan turbulensi yaitu dengan teknik splash.

Teknik splash merupakan salah satu teknik dalam memindahkan bahan bakar ke dalam tempat penyimpanan. Teknik splash memasukkan bahan bakar dengan cara memancurkan bahan bakar dari pipa, sehingga menciptakan turbulensi di dalam tempat penyimpanan bahan bakar. Dengan adanya turbulensi di dalam bahan bakar maka akan meningkatkan penguapan bahan bakar.

Penguapan bahan bakar inilah yang akan dimanfaatkan untuk dimasukkan ke dalam ruang bakar mesin.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka peneliti bermaksud melakukan penelitian dengan judul “STUDI EKSPERIMENTAL VAPOR CARBURETOR MENGGUNAKAN METODE BUBBLING DAN SPLASH TERHADAP KONSUMSI BAHAN BAKAR PADA SEPEDA MOTOR SUPRA FIT”

commit to user commit to user

(4)

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan di atas, maka terdapat beberapa permasalahan. Permasalahan yang dapat diidentifikasi yaitu:

1. Meningkatnya konsumsi bahan bakar kendaraan bermotor namun jumlah cadangan minyak bumi semakin berkurang.

2. Sistem bahan bakar karburator dan fuel injection belum sepenuhnya efisien.

3. Teknologi vapor carburetor belum diaplikasikan pada mesin kendaraan bermotor.

4. Pengaruh penggunaan vapor carburetor pada mesin kendaraan bermotor.

5. Kurangnya penelitian terhadap metode penguapan pada vapor carburetor.

C. Pembatasan Masalah

Untuk membatasi penelitian supaya lebih terfokus pada beberapa permasalahan, maka masalah dibatasi pada:

1. Pengaruh penggunaan vapor carburetor pada mesin sepeda motor Supra Fit terhadap konsumsi bahan bakar.

2. Penelitian ini meninjau tingkat konsumsi dari bahan bakar pada sepeda motor dengan sistem bahan bakar karburator dan penggunaan vapor carburetor pada putaran mesin 1500 rpm, 2500 rpm, 3500 rpm, 4500 rpm dan 5500 rpm.

3. Pengaruh penggunaan metode penguapan pada vapor carburetor terhadap konsumsi bahan bakar sepeda motor Supra Fit.

4. Penelitian ini meninjau penggunaan metode bubbling, metode splash dan metode campuran antara bubbling dan splash pada vapor carburetor.

D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan pembatasan masalah yang telah dikemukakan, maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut:

1. Apakah terdapat pengaruh penggunaan vapor carburetor terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Supra Fit?

commit to user commit to user

(5)

2. Apakah terdapat pengaruh penggunaan metode penguapan pada vapor carburetor terhadap konsumsi bahan bakar sepeda motor Supra Fit?

3. Metode penguapan yang paling efektif pada penggunaan vapor carburetor?

E. Tujuan Penelitian

Mengacu pada rumusan masalah yang ada, tujuan yang ingin dicapai oleh peneliti adalah:

1. Menyelidiki pengaruh penggunaan vapor carburetor terhadap konsumsi bahan bakar pada sepeda motor Supra Fit.

2. Menyelidiki pengaruh penggunaan metode penguapan pada vapor carburetor terhadap konsumsi bahan bakar sepeda motor Supra Fit.

3. Memperoleh hasil penggunaan metode penguapan yang paling efektif pada vapor carburetor.

F. Manfaat Penelitian 1. Manfaat Teoritis

a. Memberikan pengetahuan tentang vapor carburetor yang diaplikasikan pada mesin kendaraan bermotor.

b. Sebagai bahan referensi pustaka tentang konsumsi bahan bakar penggunaan vapor carburetor bagi penelitian selanjutnya di lingkungan Universitas Sebelas Maret Surakarta khususnya di program studi Pendidikan Teknik Mesin.

c. Sebagai bahan pembanding dan pertimbangan bagi penelitian yang serupa diwaktu yang akan datang.

2. Manfaat Praktis

a. Memberikan solusi untuk pengembangan alat penghemat konsumsi bahan bakar pada kendaraan.

b. Memberikan informasi untuk dunia otomotif yang berkaitan dengan teknologi vapor carburetor. commit to user commit to user

(6)

c. Memberikan alternatif metode untuk mengembangkan vapor carburetor supaya lebih efisien dan efektif.

commit to user commit to user

Referensi

Dokumen terkait

Menjelaskan cara menyelesaikan soal cerita tentang penjumlahan atau pengurangan bilangan bulat Bersama siswa mendiskusikan cara penyelesaian soal cerita tentang penjumlahan

Judul Skripsi: Pengaruh Komisaris Independen, Komite Audit, dan Kualitas Audit Terhadap Tax Avoidance pada Perusahaan Perdagangan yang Terdaftar Di Bursa Efek

Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan instrumen asesmen diri sebagai instrumen non-kognitif (non-tes) pada mata pelajaran Agama Katolik untuk mengukur kompetensi

Interaksi adalah juga ruang untuk melakukan sosialisasi dalam mengenal pola-pola pewarisan tradisi kitab kuning dan proses belajar untuk mengembangkan intelektual

Komunitas anak bawang digerakkan oleh para mahasiswa jadi jika bisa lebih baik terus untuk dikembangkan lagi dikarenakan anak-anak pada zaman sekarang memerlukan

Penyusunan tugas akhir ini merupakan salah satu syarat yang harus ditempuh oleh setiap mahasiswa Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik Universitas Diponegoro dalam

Pada bait pertama itu disebutkan bahwa kucing yang memiliki ciri seperti itu tidak baik dipelihara karena siapa pun yang memelihara kucing jenis ini akan sering

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat, hidayah, karunia, perlindungan, dan ridho-Nya, baik kesehatan lahir maupun ketenangan batin