• Tidak ada hasil yang ditemukan

5. Ketua DPP ORGANDA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "5. Ketua DPP ORGANDA."

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PERHUBUNGAN REPUBLIKINDONESIA

Yth. 1. Gubernur/Bupati/Walikota;

2. Kepala Korps Lalu Lintas Polri;

3. Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat;

4. Pimpinan Perusahaan Angkutan Umum;

5. Ketua DPP ORGANDA.

SURATEDARAN Nomor SE 3Tahun 2022

TENTANG

PETUNJUKPELAKSANAAN PERJALANAN ORANG INTERNASIONAL DENGAN TRANSPORTASIDARATPADA MASA PANDEMI CORONA VIRUS DISEASE 2019

(COVID-19)

1. Latar Belakang.

Sehubungan dengan telah ditetapkannya Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Protokol

Kesehatan Perjalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi

Disease 2019 (COVID-19), maka perlu ditetapkan Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Intemasional Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi CoronaVirusDisease2019 (COVID-19).

Corona Virus

(2)

2. Maksud dan Tujuan.

a. meningkatkan penerapan protokol kesehatan yang lebih ketat terhadap pelaku peijalanan intemasional menggunakan moda transportasi darat padamasa pandemi Corona Virus Disease2019 (COVID-19);

b. mencegah terjadinyapeningkatan persebaran CoronaVirus Disease 2019 (COVID-19) dan potensi berkembangnya virus SARS-CoV-2 dengan varian barnlainnya;dan

c. melakukan pembatasan pelaku peijalanan intemasional dengan moda transportasi darat.

3. Ruanglingkup Surat Edaranini meliputi:

a. protokol kesehatan terhadap pelaku peijalanan intemasional untuk transportasi darat;dan

b. pemantauan, pengendaliandan evaluasi.

4. Dasar Hukum:

a. Undang-Undang Nomor 17Tahun 2008tentangPelayaran;

b. Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan;

c. Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan;

d. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2020 tentang Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan Corona Virus Disease2019 (COVID-19);

e. Peraturan Presiden Nomor 82 Tahun 2020 tentang Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan Ekonomi Nasional;

f. Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 2020 tentang Penetapan Kedaruratan Kesehatan Masyarakat CoronaVirus Disease 2019 (COVID- 19);

g. Keputusan Presiden Nomor 12 Tahun 2020 tentang Penetapan Bencana Non Alam Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) Sebagai Bencana Nasional;

(3)

h. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 9 Tahun 2020 tentang Pedoman Pembatasan Sosial Berskala Besar Dalam Rangka Percepatan Penanganan CoronaVirusDisease2019 (COVID-19);

i. Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 18 Tahun 2020 tentang Pengendalian Transportasi Dalam Rangka Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Perhubungan Nomor PM 41Tahun 2020;

j. Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 34 Tahun 2021 tentang Pemberian Visa dan lzin Tinggal Keimigrasian dalam Masa Penanganan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 dan Pemulihan Ekonomi Nasional;

k. Keputusan Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 1Tahun 2022 tentang Pintu Masuk (Entry Point), Tempat Karantina, dan Kewajiban RT-PCR Bagi Warga NegaraIndonesia Pelaku Petjalanan Luar Negeri;

1. Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Peijalanan Luar Negeri Pada MasaPandemi CoronaVirusDisease 2019 (COVID-19).

5. Isi Edaran.

a. Pelaku petjalanan luar negeri yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) dari luar negeri diizinkan memasuki Indonesia dengan tetap mengikuti protokol kesehatan ketat sebagaimana ditetapkan Pemerintah.

b. Menutup sementara masuknya Warga Negara Asing (WNA), baik secara langsung maupun transit di negara asing,yang pernah tinggal

dan/

atau

mengunjungi dalam kurun waktu 14 (empat belas) hari dari negara/ wilayah dengan kriteriasebagai berikut:

1)telah mengonfirmasi adanya transmisi komunitas varian baru SARS CoV-2 B.1.1.529:Afrika Selatan, Botswana, Norwegia, dan Perancis;

2) Negara/wilayah yang secara geografis berdekatan dengan negara transmisi komunitas kasus varian baru B.1.1.529: Angola, Zambia, Zimbabwe, Malawi, Mozambique, Namibia, Eswatini, dan Lesotho;

dan/

atau

(4)

3) Negara/wilayah dengan jumlah kasus konfirmasi SARS-CoV-2 B.1.1.529lebih dari10.000kasus: lnggris dan Denmark.

c. Seluruh pelaku perjalanan lntemasional, baik yang berstatus Warga Negara Indonesia (WNI) maupun Warga Negara Asing (WNA) harus memenuhi ketentuan/persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat Edaran Ketua Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Nomor 1 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Peijalanan Luar Negeri Pada Masa Pandemi CoronaVirusDisease2019 (COVID-19).

d. Pelaku peijalanan Pekerja Migran Indonesia (PMI) wajib menggunakan aplikasi PeduliLindungi sebagai syarat melakukan peijalanan intemasionalmasuk ke wilayah Indonesia.

e. Setiap operator moda transportasi di titik pintu masuk (entry point) peijalanan intemasional diwajibkan menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

f. Bagi pelaku peijalanan Pekerja Migran Indonesia (PMI) yang belum memiliki aplikasi PeduliLindungi, maka wajib menunjukkan kartu vaksin dosis lengkap dansurathasilnegatif RT-PCR.

g. Pembatasan pelaku perjalanan Pekeija Migran Indonesia (PMI) dan Pelaku Peijalanan Intemasional dengan moda transportasi darat dilakukan melalui pembatasan pintu masuk peijalanan penumpang intemasional, yaitu pintu masuk untuk transportasi darat hanya melalui:

1)Pos LintasBatas Negara(PLBN) Aruk;

2) Pos LintasBatas Negara(PLBN) Entikongjdan 3) Pos LintasBatas Negara (PLBN) Motaain.

h.Pembatasan pintu masuk pelaku peijalanan Pekeija Migran Indonesia (PMI) dan Pelaku Peijalanan Intemasional, denganalursebagaiberikut:

1)Alur kedatangan di Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Aruk, Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Entikong, dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Motaain :

a) pelaku peijalanan karena Deportasi, difasilitasi dan dikumpulkan oleh Konjen RI di Sarawak (untuk PLBN Aruk dan PLBN Entikong) diantar dengan Mobil Bus dengan biayayangditanggung oleh pihak Konjen RI menuju ke perbatasan serta diarahkan ke Gedung Pos

(5)

Lintas Batas Negara (PLBN) oleh Petugas Tentara Nasional Indonesia dan Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) untukpendataan lebih lanjut;

b)pelaku perjalanan Mandiri, menggunakan biaya pribadi daritempat keija ke perbatasan serta diarahkan ke Gedung Pos Lintas Batas Negara (PLBN) untuk pendataanlebih lanjut.

2) Pemeriksaanserta pendataanpersyaratan kesehatan sebagaiberikut:

a) menunjukkan kartu atau sertifikat (fisik maupun digital) telah menerima vaksin COVID-19 dosis lengkap dan bagi yang belum melakukan vaksinasi maka dilakukan vaksinasi oleh petugas;

b)menunjukkan hasil negatif tes RT-PCR di negara/wilayah asalyang sampelnya diambil dalam kurun waktu maksimal 3 x 24 jam sebelum jamkeberangkatan;

c) pengecekan dokumen, identitas diri, dan barang bawaan (CIQ) pelaku perjalanan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang- undangan;

d) pada saat kedatangan, dilakukan tes ulangRT-PCRdan diwajibkan menjalanikarantinaterpusat selama 7 x 24jam;

e) dalam hal pelaku perjalanan berasal dari negara/wilayah sebagaimana dimaksud pada huruf b tetap dapat memasuki wilayah Indonesia dengan dilakukan tes ulang RT-PCR saat kedatangan dan diwajibkan menjalanikarantinaterpusat selama 10 x24jam;

f) dalam hal hasil RT-PCR positif maka dilakukan karantina di lokasi yangditetapkan olehSatuan Tugas Daerah;

g) dilakukan tesRT-PCRkedua dengan ketentuan sebagai berikut:

(1) pada hari ke-6 karantina, bagi pelaku perjalanan intemasional yangmelakukan karantina dengan durasi7x24jam; atau (2) pada hari ke-9 karantina, bagi pelaku perjalanan intemasional

yangmelakukan karantina dengan durasi 10x 24jam.

(6)

h) dalam hal tes ulang RT-PCR sebagaimana dimaksud pada huruf g) menunjukkan hasil negatif, bagi pelaku perjalanan intemasional diperkenankan melanjutkan peijalanan dan dianjurkan untuk melakukan karantina mandiri selama 14 (empat belas) hari serta menerapkan protokol kesehatan;

i) dalam hal tes ulang RT-PCR sebagaimana dimaksud pada huruf g) menunjukkan hasil positif, maka dilakukan perawatan di rumah sakit bagi WNI dengan biaya ditanggung oleh pemerintah dan bagi WNA denganbiaya seluruhnya ditanggungmandiri.

3) Tempat karantina untuk Pekeija Migran Indonesia (PMI) sebagai berikut:

a) Entikong, Kalimantan Barat: Gedung TerminalBarangIntemasional (TBI) Entikong, Unit Latihan Keija Indonesia (ULKI), dan Gedung Kantor KesehatanPelabuhan (KKP) Entikong;

b) Aruk, Kalimantan Barat: Gedung Diklat Badan Kepegawaian Daerah (BKD), Asrama Haji Kota Sambas, Wisma Pos Lintas Batas Negara(PLBN) Aruk,dan Asrama Brimob;

c) Motaain, Nusa TenggaraTimur: Rusun Yonif RK

744/

SYB;atau

d) tempat akomodasi karantina lainnya yang ditetapkan oleh Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Daerah berdasarkan rekomendasidari SatuanTugas Penanganan COVID-19.

i. Penanggung JawabAlat Angkutyang datangdari luar Wilayah Indonesia wajib memastikan setiap Penumpang membawa hasil RTPCR negatif COVID-19yang masih berlaku dan bukti telah menerima vaksin COVID- 19dosis lengkap.

j. Kewajiban membawa hasil RT-PCR negatif COVID-19 sebagaimana dimaksud pada humf h dikecualikan bagi awak alat angkut yang memasuki Wilayah Indonesia menggunakan kapal yacht.

k. Dalam rangka mendukung kelancaran pelaksanaan peijalanan intemasional dengan transportasi darat pada masa pandemi Corona Virus Disease (COVID-19), maka Kepala Balai Pengelola Transportasi Darat, khususnya wilayah Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Nusa Tenggara Timur:

(7)

1)melakukan pengawasan dan dalam pelaksanaannya berkoordinasi denganinstansiterkait;

2) melakukan sosialisasi;dan

3) melaporkan hasilpengawasan kepada Direktur JenderalPerhubungan Darat.

1. Pengawasan terhadap pengendalian transportasi darat pada masa pandemi CoronaVirus Disease (COVID-19) dilaksanakan oleh Kepolisian Negara Republik Indonesia dibantu oleh Tentara Nasional Indonesia, Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, Balai Pengelola Transportasi Darat, dan Dinas Perhubungan.

m.Menteri, Gubemur, Bupati/Wali kota,SatuanTugas Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) pusat dan daerah, unitpelaksana teknis di lingkungan Direktorat Jenderal Perhubungan Darat, dan penyelenggara/operator prasarana transportasi darat melakukan koordinasi, sosialisasi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan Surat Edaran ini.

n.Dengan ditetapkannya Surat Edaran ini, maka Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 83 Tahun 2021 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Intemasional Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) sebagaimana telah diubah dengan Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 108 Tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Surat Edaran Menteri Perhubungan Nomor SE 83 Tahun 2021 Tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Orang Intemasional Dengan Transportasi Darat Pada Masa Pandemi CoronaVirus Disease 2019 (Covid-19), dicabut dan dinyatakan tidak berlaku.

o. Surat Edaran ini mulai berlaku efektif pada tanggal 7 Januari 2022 sampai dengan waktu yang ditentukan kemudian dan dapat diperpanjang sesuai dengan kebutuhan

dan/atau

perkembangan terakhirdi lapangan.

(8)

6. Penutup

Surat Edaran ini sewaktu-waktu dapat diubah dan dilakukan perbaikan sesuai dengan petunjuk/pemberitahuandari instansiyang berwenang.

Demikian disampaikan, untuk dapat dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab.

Ditetapkandi Jakarta

pada tanggal 6Januari2022 a.n. MENTERI PERHUBUNGAN

fR JENDERAL PERHUBUNGANDARAT, 4

fl SETIYADI,S.H.,M.Si.

£5

Tembusan:

1. Ketua Komite Kebijakan Komite Penanganan Corona Virus Disease 2019 (COVID-19) dan Pemulihan EkonomiNasional;

2. Ketua Satuan Tugas Pemulihan Ekonomi Nasional;

3. Ketua Satuan Tugas Penanganan CoronaVirus Disease2019 (COVID- 19);

4. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana selaku Ketua Satuan Tugas PenangananCOVID-19;

5. MenteriPerhubungan;

6. Sekretaris JenderalKementerian Perhubungan;

7. KepalaBiro Hukum Kementerian Perhubungan.

Referensi

Dokumen terkait

Kedua perempuan WNI yang menikah dengan WNA status anak-anaknya adalah Warga Negara Asing (WNA) sehinga anak tidak bisa bebas hidup di Indonesia dan diterima penuh

16) Pelaku Perjalanan Luar Negeri WNA dan WNI dengan tujuan perjalanan wisata dapat memasuki wilayah Indonesia dengan ketentuan menunjukkan kartu atau sertifikat telah menerima

Peralihan hak milik atas tanah yang dikuasai bersama Warga Negara Indonesia (WNI) dan warga negara asing (WNA) yang diperoleh berdasarkan warisan dilakukan melalui akta jual

Petunjuk pelaksanaan perjalanan internasional dengan transportasi darat sebagaimana dimaksud pada huruf a , sesuai dengan ketentuan / persyaratan sebagaimana diatur dalam Surat

(7) Jika permohonan diajukan oleh warga negara asing anak eks WNI dan warga negara asing yang orang tua kandungnya WNI, penyampaian permohonan sebagaimana dimaksud

Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang ayah WNI dan ibu warga negara asing (WNA), atau sebaliknya. Anak yang lahir dari perkawinan yang sah dari seorang

Tidak adanya pelayanan Naturalisasi Pewarganegaraan bagi Warga Negara Asing Dalam permenkumham tidak diatur adanya tata cara permohonan pewarganegaraan bagi WNA, sehingga WNA yang

Maka warna negara asing disebut sebagai seorang refugee atau pengungsi tersebut adalah WNA yang tidak memiliki dokumen perjalanan yang sah, sehingga melanggar ketentuan yang telah