• Tidak ada hasil yang ditemukan

EFEKTIFITAS FUNGSI HUTAN KOTA DI SURAKARTA.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "EFEKTIFITAS FUNGSI HUTAN KOTA DI SURAKARTA."

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

TUGAS AKHIR

EFEKTIFITAS FUNGSI HUTAN KOTA

DI SURAKARTA

Diajukan Sebagai Syarat Untuk Mencapai Jenjang Sarjana Strata-I Perencanaan Wilayah dan Kota

Disusun Oleh:

GUNUNG GAMBIRO

I0612020

PROGRAM STUDI PERENCANAAN WILAYAH DAN KOTA

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

(2)

iii

EFEKTIFITAS FUNGSI HUTAN KOTA DI SURAKARTA

Gunung Gambiro, Galing Yudana, Winny Astuti

Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

email: gambiro.gunung@gmail.com

email: galingyudana@gmail.com

email: winnyast64@gmail.com

Abstrak (Bahasa Indonesia)

Dengan terjadinya krisis hutan kota di kota-kota maju saat ini, keberadaan Hutan Kota di Surakarta sangat penting untuk menjaga keseimbangan kota. Jika melihat potensi Hutan Kota yang ada saat ini di Surakarta sebaiknya mampu dimaksimalkan agar berfungsi secara efektif, dengan mementingkan fungsi ekologi, fungsi sosial, fungsi ekonomi dan fungsi estetika. Permasalahan dalam penelitian ini adalah seberapa efektif fungsi Hutan Kota di Surakarta. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas Hutan Kota di Surakarta berdasarkan fungsinya demi kebertahanan eksistensi ruang terbuka hijau publik yang sudah ada di Kota Surakarta saat ini. Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan deduktif, eksplorasi dapat dilakukan dengan observasi lapangan dan kuisioner. Analisis dilakukan dengan analisis deskriptif kualitatif dan skoring. Hasil penelitian menunjukan bahwa efektifitas fungsi Hutan Kota Surakarta bukan hanya melihat efektifitas secara kuantitas, melainkan juga melibatkan kualitas hutan kota seperti terhadap kawasan Hutan Kota itu sendiri, dimana fungsi ekologi, sosial dan estetika dinyatakan efektif sedangkan fungsi ekonomi cukup efektif. Dari semua fungsi yang ada, fungsi ekonomi yang paling rendah karena disebabkan minimnya kesempatan berdagang para pedagang di hutan kota dan tidak seriusnya pemerintah terhadap pengelolaan hutan kota yang berkelanjutan. Efektifitas fungsi Hutan Kota Surakarta akan berjalan baik dengan adanya komitmen dari pemerintah serta masyarakat. Rekomendasi penelitian ini pada bidang perencanaan adalah pengelolaan yang baik serta pemeliharaan dan pengembangan yang berkelanjutan mampu menghasilkan fungsi Hutan Kota Surakarta menjadi lebih efektif baik secara kualitas atau kuantitas.

(3)

iv

EFEKTIFITAS FUNGSI HUTAN KOTA DI SURAKARTA

Gunung Gambiro, Galing Yudana, Winny Astuti Program Studi Perencanaan Wilayah Dan Kota

Fakultas Teknik

Universitas Sebelas Maret, Surakarta

email: gambiro.gunung@gmail.com

email: galingyudana@gmail.com

email: winnyast64@gmail.com

Abstract

Nowadays with the crisis of urban forest in the developed city, the existence of urban forest in Surakarta is very important for maintaining the balance of the city. The potential of urban forest in Surakarta should be maximized in order to work effectively, with priority of ecology function, social function, economic function, and aesthetic function. The problem in this research is how effective urban forest function in Surakarta. This research aims to know the effectiveness of urban forest based on its function for the current existence of public green space in Surakarta. This research done by using deductive, and exploration that could be done by field observation and questionnaire. The analysis used descriptive qualitative and scoring. The results of this research shows the effectiveness of urban forest in Surakarta is not only see the quantity of effectiveness but also involve the quality of urban forest as toward its area, whereas ecology, social and aesthetic functions was declared effective meanwhile the economic function was adequate. From all of the functions, economic is the lowest function because the lack of trading opportunity of traders in urban forest and the lack of management of urban forest by the government. The effectiveness of urban for est in Surakarta will maintain very well if there is commitment from government and also society. This research recommendations in the planning area is a good management and maintenance, and also sustainable development are capable produces urban forest function in Surakarta to be more effective both in the quality and also quantity.

(4)

v

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah penulis panjatkan ke hadirat Allah yang berkat rahmat-Nya

penulis dapat menyelesaikan penyusunan tugas akhir yang berjudul “

Efektifitas Fungsi

Hutan Kota di Surakarta”

. Penyusunan tugas akhir ini tidak akan berjalan dengan baik

tanpa adanya bimbingan dan bantuan dari beberapa pihak. Oleh karena itu, penulis ingin

mengucapkan terima kasih atas bantuan dan bimbingannya yang telah diberikan kepada:

1.

Kedua orang tua dan Kakak serta keluarga yang selalu memberikan restu, motivasi, dan

semangat.

2.

Bapak Ir. Soedwiwahjono, MT selaku Ketua Program Studi Perencanaan Wilayah dan

Kota Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3.

Bapak Ir. Galing Yudana, MT selaku dosen pembimbing satu yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis.

4.

Ibu Ir. Winny Astuti, M.Sc., Ph.D. selaku dosen pembimbing dua yang telah meluangkan

waktu, tenaga, dan pikiran dalam membimbing penulis.

5.

Bapak dan ibu dosen di Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang telah

memberikan ilmunya.

6.

Staf pengajaran Program Studi Perencanaan Wilayah dan Kota yang senantiasa melayani

administrasi sampai di akhir studi penulis.

7.

Teman-teman PWK 2012 selaku teman seperjuangan dalam menjalankan perkuliahan

hingga sampai tugas akhir masing-masing.

8.

Teman-teman KKN dan Afifah Setyaningrum yang selalu memberikan dukungan serta

motivasi.

9.

Semua pihak yang telah membantu penulis dan berperan dalam penulisan tugas akhir ini.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir ini masih jauh dari sempurna. Oleh

karena itu, segala kritik dan saran sangat diharapkan guna penyempurnaan tugas akhir ini.

Surakarta, 3 Februari 2017

(5)

vi

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ... i

Pengesahan ... ii

Abstrak ... iii

Kata Pengantar ...v

Daftar Isi... vi

Daftar Tabel ... viii

Daftar Gambar ... ix

BAB I PENDAHULUAN ...10

1.1 Latar Belakang ...10

1.2 Rumusan Masalah ... Error! Bookmark not defined.

1.3 Tujuan dan Sasaran Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.1 Tujuan Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.3.2 Sasaran Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4 Posisi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.4.1 Terkait Ranah PWK ... Error! Bookmark not defined.

1.4.2 Terkait Penelitian Sejenis ... Error! Bookmark not defined.

1.5 Manfaat Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.5.1 Manfaat Akademis ... Error! Bookmark not defined.

1.5.2 Manfaat Praktis ... Error! Bookmark not defined.

1.6 Ruang Lingkup Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

1.6.1 Ruang Lingkup Substansi ... Error! Bookmark not defined.

1.6.2 Ruang Lingkup Waktu ... Error! Bookmark not defined.

1.6.3 Ruang Lingkup Wilayah ... Error! Bookmark not defined. BAB II KAJIAN LITERATUR ... Error! Bookmark not defined.

2.1 Ruang Terbuka ... Error! Bookmark not defined.

2.2 Ruang Terbuka Hijau (RTH) ... Error! Bookmark not defined.

2.3 Bentuk Ruang Terbuka Hijau... Error! Bookmark not defined.

2.4 Jenis Ruang Terbuka Hijau Publik ... Error! Bookmark not defined.

2.4.1 Taman ... Error! Bookmark not defined.

2.4.2 Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined.

2.4.3 Jalur Hijau ... Error! Bookmark not defined.

2.4.4 Sempadan Sungai ... Error! Bookmark not defined.

2.4.5 Lapangan Olahraga ... Error! Bookmark not defined.

2.5 Rencana HutanKota dalam Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Surakarta ... Error! Bookmark not defined.

2.6 Fungsi Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined.

2.7 Kesimpulan Fungsi Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined.

2.8 Sub Variabel Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined.

2.9 Efektifitas ... Error! Bookmark not defined.

2.10Taksonomi ... Error! Bookmark not defined.

(6)

vii

3.1 Pendekatan dan Jenis Penelitian... Error! Bookmark not defined.

3.2 Jenis dan Sumber Data ... Error! Bookmark not defined.

3.3 Pengumpulan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.3.1 Teknik Pengumpulan Data Primer ... Error! Bookmark not defined.

3.3.2 Teknik Pengumpulan Data Sekunder ... Error! Bookmark not defined.

3.4 Populasi Sampel ... Error! Bookmark not defined.

3.5 Lokasi Penelitian ... Error! Bookmark not defined.

3.6 Kriteria Penentuan Lokasi Observasi ... Error! Bookmark not defined.

3.7 Variabel dan Indikator ... Error! Bookmark not defined.

3.8 Kebutuhan Data ... Error! Bookmark not defined.

3.9 Tahapan Analisis ... Error! Bookmark not defined.

BAB IV TINJAUAN EFEKTIFITAS FUNGSI HUTAN KOTA ... Error! Bookmark not defined.

4.1 Gambaran Umum Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined.

4.2 Identifikasi Fungsi Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined.

4.2.1 Fungsi Ekologi ... Error! Bookmark not defined.

4.2.2 Fungsi Sosial ... Error! Bookmark not defined.

4.2.3 Fungsi Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

4.2.4 Fungsi Estetika ... Error! Bookmark not defined.

4.3 Identifikasi Efektifitas Fungsi Hutan Kota ... Error! Bookmark not defined. BAB V PEMBAHASAN ... Error! Bookmark not defined.

5.1 Efektifitas Fungsi Hutan Kota Surakarta ... Error! Bookmark not defined.

5.1.1 Fungsi Ekologi ... Error! Bookmark not defined.

5.1.2 Fungsi Sosial ... Error! Bookmark not defined.

5.1.3 Fungsi Ekonomi ... Error! Bookmark not defined.

5.1.4 Fungsi Estetika ... Error! Bookmark not defined.

5.2 Perkembangan Efektifitas Fungsi Hutan Kota Surakarta Error! Bookmark not defined. BAB VI PENUTUP ... Error! Bookmark not defined.

6.1 Kesimpulan ... Error! Bookmark not defined.

6.2 Rekomendasi ... Error! Bookmark not defined.

6.2.1 Rekomendasi untuk Pemerintah... Error! Bookmark not defined.

(7)

viii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Posisi Penelitian Sebelumnya ... 6

Tabel 1.2 Jumlah dan Luasan Hutan Kota di Kota Surakarta ... 8

Tabel 2.1 Jenis RTH Publik suatu Kota ... 14

Tabel 2.2 Pembagian Sub Pusat Pelayanan Kota Surakarta Tahun 2011-2031 ... 15

Tabel 2.3 Fungsi Hutan Kota ... 17

Tabel 2.4 Fungsi Hutan Kota dalam RTH Publik ... 19

Tabel 2.5 Fungsi Hutan Kota ... 20

Tabel 2.6 Resume Sub Variabel ... 21

Tabel 2.7 Indikator Efektifitas Hutan Kota ... 22

Tabel 2.8 Efektivitas Hutan Kota dalam RTH Publik ... 23

Tabel 2.9 Rangkuman Keterkaitan Variabel, Sub variabel ... 23

Tabel 2.10 Kesimpulan Keterkaitan Fungsi Hutan Kota dengan Efektifitas ... 24

Tabel 3.1 Narasumber Wawancara ... 29

Tabel 3.2 Unsur Pencarian Data Penelitian ... 30

Tabel 3.3 Aspek Pemilihan Lokasi Hutan Kota ... 31

Tabel 3.4 Kriteria Lokasi Hutan Kota dalam Penelitian ... 32

Tabel 3.5 Skoring Kriteria Terhadap Penentuan Lokasi Penelitian ... 33

Tabel 3.6 Lokasi Penelitian ... 34

Tabel 3.7 Operasional Variabel ... 35

Tabel 3.8 Kebutuhan Data ... 37

Tabel 4.1 Sampel Hutan Kota ... 43

Tabel 4.2 Observasi Umum Sempel Kawasan Hutan Kota ... 43

Tabel 4.3 Gambaran Umum Aksesibilitas Hutan Kota ... 45

Tabel 4.4 Fungsi Ekologi Sub Variabel Resapan Air ... 50

Tabel 4.5 Fungsi Ekologi Sub Variabel Penyaring Udara dan Cahaya Silau ... 52

Tabel 4.6 Observasi Kondisi Fungsi Ekologi ... 60

Tabel 4.7 Kuisioner Kondisi Fungsi Ekologi ... 60

Tabel 4.8 Fungsi Sosial Sub Variabel Rekreasi ... 61

Tabel 4.9 Fungsi Sosial Sub Variabel Interaksi Sosial ... 62

Tabel 4.10 Observasi Kondisi Fungsi Sosial ... 69

Tabel 4.11 Kuisioner Kondisi Fungsi Sosial ... 69

Tabel 4.12 Fungsi Ekonomi Sub Variabel Pendapatan ... 70

Tabel 4.13 Fungsi Ekonomi Sub Variabel Tempat Berdagang ... 71

Tabel 4.14 Observasi Kondisi Fungsi Ekonomi ... 77

Tabel 4.15 Kuisioner Kondisi Fungsi Ekonomi ... 77

Tabel 4.16 Fungsi Estetika Sub Variabel Sebagai Penghunung dan Pembatas ... 78

Tabel 4.17 Fungsi Estetika Sbu Variabel Identitas Kota ... 79

Tabel 4.18 Observasi Kondisi Fungsi Estetika ... 85

Tabel 4.19 Kuisioner Kondisi Fungsi Estetika ... 85

Tabel 4.20 Skoring Observasi Fungsi Hutan Kota ... 86

Tabel 4.21 Skoring Kuisioner Fungsi Hutan Kota ... 87

(8)

ix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 1.1 Skema Latar Belakang Penelitian ... 4

Gambar 1.2 Skema Posisi Penelitian terkait Ranah PWK ... 5

Gambar 1.3 Sebaran RTH Kota Surakarta ... 10

Gambar 2.1 Struktur Ruang Surakarta 2011 – 2031 ... 16

Gambar 2.2 Taksonomi Penelitian ... 25

Gambar 2.3 Kerangka Pemikiran ... 26

Gambar 3.1 Tahapan Penelitian ... 39

Gambar 3.2 Kerangka Analisis Penelitian ... 40

Gambar 4.1 Peta Sebaran Hutan Kota Surakarta ... 41

Gambar 4.2 Peta Hutan Kota Taman Makam Pahlawan ... 46

Gambar 4.3 Peta Hutan Kota Edu Park UMS ... 47

Gambar 4.4 Peta Hutan Kota Taman Balekambang ... 48

Gambar 4.5 Peta Hutan Kota Taman Satwa Taru Jurug ... 49

Gambar 4.6 Peta Hutan Kota Timur Taman Makam Pahlawan... 50

Gambar 4.7 Fungsi Ekologi Hutan Kota Taman Makam Pahlawan ... 56

Gambar 4.8 Fungsi Ekologi Hutan Kota Edu Park UMS ... 57

Gambar 4.9 Fungsi Ekologi Hutan Kota Taman Satwa Taru Jurug ... 58

Gambar 4.10 Fungsi Ekologi Hutan Kota Taman Balekambang ... 59

Gamabr 4.11 Fungsi Ekologi Hutan Kota Timur Taman Makam Pahlawan ... 60

Gambar 4.12 Fungsi Ekologi Dilihat dari Jumlah Fasilitas ... 61

Gambar 4.13 Fungsi Sosial Hutan Kota Taman Makam Pahlawan Kusuma Bakti ... 65

Gambar 4.14 Fungsi Sosial Hutan Kota Edu Park UMS ... 66

Gambar 4.15 Fungsi Sosial Hutan Kota Taman Satwa Taru Jurug ... 67

Gambar 4.16 Fungsi Sosial Hutan Kota Taman Balekambang... 68

Gambar 4.17 Fungsi Sosial Hutan Kota Timur Makam Pahlawan Kusuma Bakti ... 69

Gambar 4.18 Fungsi Sosial Dilihat dari Jumlah Fasilitas ... 70

Gambar 4.19 Fungsi Ekonomi Hutan Kota Taman Makam Pahlawan ... 73

Gambar 4.20 Fungsi Ekonomi Hutan Kota Edu Park UMS ... 74

Gambar 4.21 Fungsi Ekonomi Hutan Kota Taman Satwa Taru Jurug ... 75

Gambar 4.22 Fungsi Ekonomi Hutan Kota Taman Balekambang ... 76

Gambar 4.23 Fungsi Ekonomi Hutan Kota Timur Taman Makam Pahlawan ... 77

Gambar 4.24 Fungsi Ekonomi Dilihat dari Jumlah Fasilitas ... 78

Gambar 4.25 Fungsi Estetika Hutan Kota Taman Makam Pahlawan ... 81

Gambar 4.26 Fungsi Estetika Hutan Kota Edu Prk UMS ... 82

Gambar 4.27 Fungsi Estetika Hutan Kota Taman Satwa Taru Jurug ... 83

Gambar 4.28 Fungsi Estetika Hutan Kota Taman Balekambang ... 84

Gambar 4.29 Fungsi Estetika Hutan Kota Timur Taman Makam Pahlawan ... 85

(9)

10

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang dimana bertumbuh pohon-pohon yang

kompak dan tumbuh secara rapat di dalam wilayah perkotaan baik pada tanah negara maupun

tanah hak, yang ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang (RTRW Surakarta,

2011-2031). Dimana keberadaan hutan Kota termasuk berada didalam RTH Kota dan memiliki

banyak manfaat dan fungsi untuk Kota Surakarta. Hutan Kota memiliki fungsi utama (intrinsik)

yaitu fungsi ekologis, dan fungsi tambahan (ekstrinsik) yaitu fungsi arsitek-tural, sosial, dan

fungsi ekonomi. Dalam suatu wilayah perkotaan empat fungsi utama ini dapat dikombinasikan

sesuai dengan kebutuhan, kepenting-an, dan keberlanjutan kota (Rustam Hakim, 1987).

Sedangkan aktivitas dalam ruang publik dapat bercerita secara jelas seberapa pesat dinamika

kehidupan sosial suatu masyarakat di kota tersebut, ruang publik haruslah netral. Artinya, bisa

dicapai (hampir) setiap penghuni kota. Sedangkan aktivitas dalam ruang publik dapat bercerita

secara gamblang seberapa pesat dinamika kehidupan sosial suatu masyarakat di kota tersebut,

raung publik seharusnya netral. Tidak ada satu pun pihak yang berhak beranggapan sebagai

pemilik dan membatasi akses ke ruang publik sebagai sebuah ruang untuk politik yang

mengedepankan bentuk fisik dan aksesibilitas yang baik sehingga Ruang Terbuka Hijau bisa

dikatakan efektif (Rustam Hakim, 2004, 19).

Kebutuhan akan Hutan Kota bergantung pada ukuran kota, dimana kebutuan akan RTH

publik akan meningkat sejalan dengan berkembangnya kota. Sebaliknya, ketersediaan aktual

Hutan Kota justru menunjukkan arah sebaliknya, dimana semakin berkembangnya kota, maka

ketersediaan aktual yang ada menunjukkan angka yang relatif lebih kecil. Pada kota-kota kecil

dan menengah, penyediaan hutan kota belum terlalu menemukan kendala yang berarti.

Sebaliknya untuk kota metropolitan atau kota-kota berkembang dapat menemui kendala akibat

permasalahan keterbatasan lahan. Dalam peningkatan penyediaan hutan kota pemerintah juga

dapat dilakuakan dengan merevisi kebijakan kota dan memperhatikan aspek kualitas, antara lain

yaitu distribusi hutan kota, jenis dan intensitas vegetasi, kondisi vegetasi, dan tentunya peran

(10)

11

atau jenis RTH lainya. Dalam menyusun perencanaan tata ruang wilayah kota, maka suatu Kota

harus menyediakan dan memanfaatkan areal untuk hutan kota.

Perkembangan dan perubahan faktor sosial,ekonomi, budaya, ilmu pengetahuan dan lain

sebagainya akan mengakibatkan perkembangan dan perubahan lansekap perkotaan (Simonds,

1983). Ada berbagai macam solusi atas permasalahan lingkungan di kota besar salah satunya

adalah dengan program penghijauan, yaitu merupakan kegiatan yang harus dilakukan untuk

menangani krisis lingkungan di suatu kota atau wilayah tertentu. Penghijauan sendiri arti luasnya

adalah segala daya untuk memulihkan, memelihara lahan agar dapat berproduksi dan berfungsi

kembali secara optimal. Penghijauan kota, suatu usaha untuk mengijaukan kota kembali dengan

mengelola taman-

taman kota, hutan kota, jalur hijau dan sebagainya (Zoer’aini Djamal Irwan,

2014). Jika melihat aspek kondisi lingkungan hidup (LH), terkait rendahnya kualitas air tanah,

tingginya polusi udara dan kebisingan di perkotaan, merupakan hal - hal yang secara langsung

maupun tidak langsung terkait dengan keberadaan Hutan Kota secara ekologis. Sedangkan yang

bererkaitan dengan beberapa tantangan tipikal perkotaan, seperti menurunya kualitas lingkungan

hidup perkotaan, bencana banjir, longsor dan perubahan perilaku sosial masyarakat yang

cenderung kontra - produktif seperti kriminalitas dan vandalisme.

Salah satu dampak dari kurang optimalnya keberadaan hutan kota disuatu kota juga

diantaranya adalah tingginya frekuensi banjir dan tanah longsor di perkotaan dewasa ini juga

diakibatkan karena terganggunya sistem tata air akibat dari kuranya daerah resapan air. Kondisi

tersebut secara ekonomi juga dapat menurunkan tingkat produktivitas, dan menurunkan tingkat

kesehatan dan tingkat harapan hidup masyarakat. Penyediaan lahan di kota-kota besar maupun

kota sedang berkembang di Indonesia dirasakan sangat sulit dan membutuhkan biaya yang cukup

besar. Oleh karenanya pemenuhan kebutuan sosial masyarakat yang memerlukan lahan relatif

luas dan tidak pernah mendapatkan tempat prioritas utama dalam pembangunan kota yang

berdampak pada tingkat kriminalitas dan konflik horizontal diantara kelompok masyarakat

perkotaan secara tidak langsung, juga dapat disebabkan oleh kurangnya ruang-ruang kota yang

dapat menyalurkan kebutuhan interaksi sosial untuk pelepas ketegangan yang realtif banyak

dialami oleh masyarakat perkotaan. Sesuai fungsional hutan kota yang memiliki cakupan lebih

(11)

12

Kota Surakarta sendiri terletak di Provinsi Jawa Tengah, dengan luas wilayah keseluruhan

adalah 44.03 km² dengan administrasi pemerintahan yang didukung oleh 5 Kecamatan dan 51

Kelurahan dirasa Kota Surakarta belum mampu memenuhi peraturan yang telah ditetapkan

pemerintah pusat yaitu keberadaan ruang terbuka hijau publik sebanyak 20% untuk kelestarian

kota dimana sekarang baru 561,26 Ha saja atau setara dengan 12% (BLH Surakarta, 2015) dan

beberapa kondisinya memprihatinkan. Dengan jumlah penduduk Kota Surakarta sebanyak

503.421 jiwa (2010) dirasa menjadi tantangan tersendiri untuk memenuhi keberadaan hutan kota

dan mempertahankan keoptimalan fungsi hutan kota yang sudah ada di Kota Surakarta. Dimana

pada dasarnya pemerintah juga sudah menjelaskan rencananya terkait arahan pengembangan

hutan kota seperti di RTRW 2011-2031 yaitu beberapa langkah untuk mempertahankan hutan

kota yang sudah ada. Beberapa fakta yang menujukan kurangnya perhatian tersebut adalah

semakin menurunya keoptialan fungsi ruang terbuka hijau baik produktif maupun non produktif

sebagai elemen iklim atau paru-paru kota di Kota Surakarta. Melihat contoh kasus yang ada

diantaranya yaitu hutan kota semanggi yang tidak berjalan dengan baik proses pembangunanya

dan beberapa hutan kota terbengkalai tanpa pengelolaan yang jelas membuat minimnya daya

tarik masyarakat terhadap ruang terbuka.

Didalam kebijakan publik, masalah kebutuhan ruang publik sangat perlu menjadi

pertimbangan yang serius. Mempertahankan dan memelihara hutan kota yang ada dirasa semakin

penting. Dalam pengadaan ruang publik, pemerintah memenuhi standar pelayanan minimal

bidang pekerjaan umum dan tata ruang diatur dalam Peraturan Menteri Pekerjaan Umum Nomor

14/PRT/M/2010. Termasuk di dalamnya pengadaan hutan kota di perkotaan sangat sulit

dilakukan, karena alih fungsi lahan terbuka menjadi lahan terbangun terus terjadi seiring dengan

bertambahnya penduduk, berkaitan dengan bertambahnya pengadaan sarana dan sarana

perkotaan yang terus meningkat. Hal ini menjadi fenomena pembangunan perkotaan baik dalam

pertumbuhan maupun perkembangannya. Sehingga perlu adanya keseriusan pemerintah bersama

dengan masyarakat akan memelihara keberadaan Hutan Kota yang ada saat ini dalam keefektifan

hutan kota di Surakarta. Maka dari itu kenyamanan bagi penduduk kota yang tinggal di Surakarta

maupun bagi para pengunjung Kota Surakarta bisa diciptakan dengan mengutamakan

keseimbangan ekosistem hayati dengan lingkungan terbangun.

(12)

13

“Sedangkan efektifitas berasal dari kata efek yang artinya pengaruh yang ditimbulkan oleh

sebab,akibat/dampak. Melihat kefektifan sesuatu bisa di lihat daru ketepatgunaan, hasil guna,

penunjang tujuan”. (Pius A. Partanto dan M.Dahlan, 1994, 128).

Maka dari itu pentingnya mengetahui Efektifitasan Fungsi Hutan Kota di Kota Surakarta

demi eksistensi keberadaan RTH Surakarta, yang akan berdampak terhadap menciptakan

masyarakat yang baik, dan menciptakan lingkungan yang nyaman. Dari kondisi inilah penulis

mencoba meneliti dengan mengangkat judul “Efektifitas Fungsi Hutan Kota di Kota Surakarta.”

Gambar 1.1 Skema Latar Belakang Penelitian Sumber: Peneliti, 2016

Penyediaan lahan di kota - kota besar maupun kota sedang berkembang di Indonesia dirasakan sangat sulit dan membutuhkan biaya yang cukup besar.

Kebutuhan akan Hutan Kota akan meningkat sejalan dengan berkembangnya kota.

Pemerintah kota harus dapat menciptakan potensi Hutan Kota dengan berbagai cara baik yang sudah ada atau yang akan dibangun

Kawasan Perkotaan adalah bagian dari ruang terbuka suatu kawasan perkotaan yang diisi oleh tumbuhan dan tanaman guna mendukung manfaat ekologi, sosial, budaya ekonomi, dan

estetika (Permendagri No. 1/2007 tentang Penataan RTHKP Pasal 1 RTH).

Peran masyarakat dan peran pemerintah terkait funsi pemeliharaan Hutan Kota (RTH Publik)

Untuk kelestarian Kota Surakarta dimana RTH publik Surakarta sekarang baru 561,26 Ha saja atau setara dengan 12% beberapa kondisinya memprihatinkan.

Gambar

Gambar 1.1 Skema Latar Belakang Penelitian  Sumber: Peneliti, 2016

Referensi

Dokumen terkait

PAIKEM adalah Pembelajaran Aktif, Inovatif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan.Dalam hal ini model PAIKEM dapat diharapkan dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa, Masalah

Segala puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun dan menyelesaikan skripsi dengan judul

Dalam proses pelatihan dan pengembangan yang diadakan pun bersifat religious, diadakannya secara rutin seperti melaksanakan pengajian secara rutin setiap 2 minggu sekali

Beberapa saran berdasar dari hasil kegiatan penelitian ini yaitu sebagai berikut: (1) peran dan pemantapan para Satgas di tingkat kecamatan dan desa

Pada sampel tidak dijemur dengan konsentrasi air 150

Format artikel penelitian terdiri atas halaman judul (Indonesia dan Inggris), abstrak (Indonesia dan Inggris), pendahuluan, tujuan, metode, hasil, pembahasan,

sesuai dengan prasyarat yang ditetapkan. 4) Menugaskan/mengijinkan guru sebagai calon Instruktur Kab./Kota, guru inti dan guru untuk mengikuti pembekalan Instruktur

Kapasitas Beban Lateral pada Tanah Kohesif; (a) untuk Pondasi Tiang Pendek, (b) untuk Pondasi Tiang Panjang. (Sumber :