34 BAB IV
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian yang menggunakan desain penelitian dengan metode Quasi eksperimental design atau eksperimen semu yang menggunakan rancangan One Group Pretest Posttest Design. Desain pada penelitian ini hanya menggunakan kelompok eksperimen tanpa adanya kelompok kontrol. Pada penelitian ini terdapat pretest sebelum diberikan perlakuan, dan posttest setelah diberi perlakuan. Dengan demikian hasil dari perlakuan dapat diketahui lebih akurat, karena dapat membandingkan keadaan sebelum dan sesudah diberi perlakuan (Wahyuni Tri, 2017).
Dalam penelitian ini peneliti membuat desain peneleitian sebagai berikut:
O1 O2
Bagan 4. 1 Rancangan Penelitian
Keterangan :
O1 : Tes awal (pre test) O2 : Tes akhir (post test)
X : Perlakuan
B. Kerangka Penelitian
Dalam penelitian ini peneliti membuat kerangka penelitian sebagai berikut :
Bagan 4. 2 Kerangka Penelitian
Peningkatan VO2 max Circuit training
Variabel dependen Variabel independen
Populasi : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang
Sampel : Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang Yang Masuk Kategori Teknik Inklusi Dan Ekslusi (40
Responden) Teknik Sampling : Purposive Sampling
Hasil : Peningkatan Nilai VO2 Max
H0 : tidak ada pengaruh latihan weight training
terhadap peningkatan VO2 max H1 :Ada pengaruh
latihan weight training terhadap peningkatan
VO2 max
Instrumen : Harvard Step Test
Skala : ordinal Instrumen : SOP
(Standart Operasional Prosedure)
Analisa Data : Uji Wilcoxon Menggunakan SPSS
C. Populasi, Sample dan Sampling
1. Populasi
Populasi adalah suatu daerah/wilayah yang terdiri dari sekelompok orang-orang, peristiwa dan hal hal yang menjadi objek penelitian yang memiliki standar-standar tertentu dari ciri-ciri yang telah di tetapkan sebelumnya (Oktapiyana et al., 2018).
2. Sampel
Sampel merupakan sebagian atau wakil dari suatu populasi yang akan diteliti (Susilana, 2015). Sampel dalam penelitian ini adalah mahasiswa universitas muhammadiyah malang yang masuk kategori teknik sampling yang berjumlah 40 orang
3. Teknik Sampling
Teknik sampling adalah teknik pengambilan sampel,dalam penelitian ini menggunakan purposive sampling yang Teknik pengambilan sampling dengan pertimbangan peneliti (Susilana, 2015). Berikut ini kriteria inklusi dan eksklusi untuk menjadi sampel penelitian
a. Kriteria inklusi
1) Mahasiswa Fikes Universitas Muhammadiyah Malang 2) Berbadan sehat
3) Usia 18-21 tahun
4) Mahasiswa yang berada di kota malang
5) Bersedia menjadi responden dan mengikuti penelitian sampai selesai
6) Belum pernah mengikuti olahraga di fitnes center/gym dalam waktu 3 bulan terakhir
b. Kriteria eksklusi
1) Memiliki riwayat gangguan pernapasan 2) Memiliki riwayat cedera muskulosceletal 3) Perokok berat
c. Kriteria drop out
1) Responden mengundurkan diri
2) Tidak mengikuti latihan sebanyak 3 kali.
D. Definisi Operasional
Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi atau petunjuk tentang bagaimana caranya mengukur suatu variabel.
Dalam penelitian ini peneliti membuat definisi operasional sebagai berikut :
Tabel 4. 1 Definisi Operasional
E. Tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan di kampus 1 Universitas Muhammadiyah Malang yang berada di Jl, Bandung No.1, Penanggungan, Klojen, Kota Malang, Jawa Timur.
F. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Mei tahun 2022.
G. Etika Penelitian
Sebelum melakukan penelitian, perlu diketahui hal atau prinsip etika Variabel Definisi Operasional Instrumen Penelitian Skala
Data Independen :
circuit training
latihan beban (weight training) metode circuit training adalah suatu cara dari pemantapan kondisi yang melibatkan gerakan- gerakan yang berulang-ulang.
Latihan kekuatan di sini menggunakan latihan sirkuit tiga kali seminggu
1 bulan (4 minggu).
Standar Operasional Prosedur (SOP)
Nominal
Dependen : kebugaran dan peningkatan VO2 Max
VO2Max adalah kemampuan jantung dan paru-paru untuk mengsuplai oksigen ke seluruh tubuh dalam jangka waktu yang lama
Alat yang digunakan adalah Harvard Step Test
Ordinal
dalam meneliti. Maka dalam penelitian ini peneliti menekankan masalah etika penelitian yang meliputi :
1. Lembar Persetujuan Untuk Menjadi Responden (Informed Consent)
Sebelum melakukan proses pengambilan data penelitian, peneliti harus terlebih dahulu memberikan penjelasan atau informasi kepada calon responden terkait dengan penelitian yang akan di lakukan, mulai dari tujuan dan manfaat dari penelitian yang akan di berikan. Jika calon responden setuju dan bersedia untuk berpartisipasi dalam survei, calon responden harus menandatangani formulir persetujuan yang disiapkan oleh peneliti untuk menjadi peserta survei.
Jika calon responden tidak setuju menjadi responden survei ini, peneliti tidak boleh memaksakan keputusan calon responden dan harus menghormatinya.
Ketika proses pengisian kuisoner sedang berlangsung dan responden ingin mengundurkan diri, maka kuisioner dari responden tersebut tidak akan dimasukkan dalam pengolahan data.
2. Tanpa nama (Anonymity)
Pada pengolahan data peneliti tidak mencantumkan nama responden.
Peneliti hanya akan menggunakan nomor atau kode responden dalam pengolahan data, agar menjaga kerahasiaan identitas responden.
3. Kerahasiaan
Identitas dan informasi dari responden yang dikumpulkan akan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti. Peneliti menjaga kerahasiaan semua informasi yang diberikan, kemudian setelah informasi dan data selesai digunakan dalam penelitian maka data akan langsung dimusnahkan.
H. Alat Pengumpulan Data
1. Informed Consent
Formulir persetujuan digunakan sebagai sarana dalam penelitian ini.
Lembar informed consent digunakan sebagai lembar persetujuan atau sebagai kesediaan calon responden untuk menjadi responden penelitian, setelah itu peneliti naik turun tangga bangku Harvard selama 5 menit atau menggunakan tes langkah Harvard sesuai dengan ritme metronom.
Setelah 5 menit tes dihentikan kemudian dilanjutkan dengan menghitung denyut nadi dengan cara melakukan perabaan atau palpasi pada pergelangan tangan responden. Palpasi dilakukan dengan menggunakan ujung-ujung jari ke-2, ke-3, dan ke-4 di atas permukaan kulit arteria radialis. Denyut nadi dapat dihitung dengan satuan denyut permenit (denyut/menit).
2. Stopwatch
Stopwatch digunakan untuk mengukur berapa lama kesanggupan responden dalam melakukan test dan untuk men gukur denyut nadi selama satu menit.
3. Peralatan tulis
Peralatan tulis digunakan untuk penunjang dalam pengisian kuesioner dan mencatat hasil tes.
4. Kamera
Kamera digunakan untuk m e n d ok u me nta s i ka n kegiatan penelitian 5. Bangku setinggi 50 cm
Bangku d i g un ak a n untuk melaksanakan Harvard Step Test.
Berikut prosedur p e ng u k ur an kebugaran menggunakan Harvard Step Tes (Gempur, 2020) :
a. Sebelum percobaan dimulai aturlah metronome dengan irama 120 kali per menit yaitu sesuai dengan kecepatan naik turun bangku yang akan dilakukan.
b. Ukur kecepatan denyut nadi setelah percobaan naik turun bangku (keadan istirahat), dihitung selama 0,5 menit (posisi duduk).
c. Lakukan pemanasan sebelum percobaan test dimulai.
d. Pada saat aba-aba “Mulai”diberikan, orang yang di uji agar menempatkan salah satu kakinya di atas bangku tepat pada detikan metronome yang pertama kemudian stopwatch 1 ditekan. Pada detikan metronome yang kedua, orang tersebut harus berada/naik diatas bangku, dan pada detikan metronome yang ketiga satu kaki diturunkan (kaki yang pertama naik bangku) dan disusul dengan kaki yang satunya pada detikkan yang keempat.
e. Kerja dilakukan sesanggup mungkin tetapi tidak lebih dari 5 menit.
f. Posisi tubuh selama naik turun bangku harus tetap lurus (sikap tegak) dan tidak boleh membungkuk.
g. Bilamana sikap atau irama tetap salah selama 10-15 detik walaupun sudah berkali-kali diberi peringatan, maka test harus dihentikan dan lamanya naik turun bangku kemudian dicatat.
h. Pada saat test dihentikan orang yang bersangkutan secepatnya disuruh duduk dan kedua stopwatch ditekan. Penekanan stopwatch yang
pertama untuk menunjukkan lamanya naik turun bangku dan penekanan stopwatch yang kedua untuk memulai menghitung periode pemulihan denyut nadi setelah test selesai dilakukan.
i. Kemudian lakukan pencatatan denyut nadi selama 0,5 menit untuk menghitung indeks kesanggupan badan (IKB).
Indeks Kebugaran Jasmani = Lama Waktu Latihan (Detik) x 100 2 x (DN1+DN2+DN3 Tabel 4. 2 Karakteristik Penilaian Harvard Step
I. Prosuder Pengumpulan Data
Langkah – langkah yang akan dilakukan peneliti dalam penelitian ini di mulai dari beberapa tahapan yaitu:
1. Persiapan Penelitian
Sebelum memulai penelitian di lokasi yang akan diteliti, peneliti menyampaikan maksud dan tujuan terlebih dahulu. Kemudian sebelum melakukan pengambilan data, peneliti mempersiapkan surat izin dari Universitas Muhammadiyah Malang untuk melakukan penelitian. Setelah itu, peneliti membawa surat izin yang telah dipersiapkan untuk diserahkan
Kategori Rentang skor Nilai
Baik sekali 90 ≤ 5
Baik 80-89 4
Cukup 65-79 3
Kurang 56-64 2
Kurang sekali ≤ 55 1
kepada sample yang akan di teliti.
2. Pelaksanaan Penelitian
a. Meminta persetujuan kepada responden dan menjelaskan tentang tujuan peneliti untuk melakukan uji sampel pada populasi.
b. Menyiapkan alat dan bahan untuk uji sampel serta intervensi.
c. Peneliti melakukan uji sampel pada populasi yang telah lolos kriteria inklusi melalui lembar kuesioner dan menanyakan secara langsung kepada responden untuk memastikan kembali bahwa responden tersebut berusia 18-21 tahun, berbadan sehat, tidak memiliki riwayat gangguan pernapasan, tidak memiliki riwayat cidera musculoskeletal, serta bersedia mengikuti jalannya penelitian hingga akhir.
d. Setelah populasi yang memenuhi kriteria inklusi diperoleh, sampel diambil dengan menggunakan kriteria tersebut. Selanjutnya peneliti mengajukan persetujuan kepada responden tersebut yang telah sesuai berupa informed consent yaitu surat persetujuan dan kesediaan responden. Apabila telah mendapatkan persetujuan dan kesediaan responden maka peneliti dapat menjelaskan teknik intervensi dan kerahasiaan data yang diambil dari responden.
e. Sampel dibagi menjadi dua kelompok, yaitu kelompok kontrol dan kelompok eksperimen, dimana masing-masing kelompok terdiri dari jumlah yang sama untuk setiap sampelnya.
f. VO2max dihitung untuk semua sampel baik kontrol dan eksperimen, kemudian diminta untuk melakukan intervensi. Setelah itu VO2max
dihitung ulang setelah intervensi selesai.
g. Peneliti memberikan intervensi berupa weight training pada kelompok ekseprimen selama 2 bulan dengan latihan sebanyak 3 kali dalam seminggu dan dalam waktu 20 menit dengan waktu recovery 2-5 menit. Peneliti tidak memberikan intervensi apapun pada kelompok kontrol.
h. Setelah 2 bulan diberikan latihan, peneliti akan menghitung VO2Max i. sampel pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol setelah
tidak adanya perlakuan.
j. Hitung seberapa besar peningkatan VO2Max sebelum dan sesudah diberikan latihan selama 2 bulan pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol kemudian dibandingkan dan dianalisis antara kedua kelompok tersebut.
3. Pengolahan Data a. Editing
Editing yaitu pengolahan data yang dilakukan untuk memeriksa setiap halaman atau nomor dari tabel serta pemeriksaan kembali ketepatan dan kelengkapan data yang diperoleh (Mardilah, 2017).
b. Coding
Coding merupakan tahapan yang dilakukan untuk mengubah sebuah desain menjadi aplikasi dengan menggunakan kode-kode tertentu yang biasa dikenal sebagai pemprograman (Nurhasan, 2021).
c. Entry
Aktivitas yang bertujuan untuk membuat tabulasi data yang telah
diperiksa integritasnya ke dalam database komputer dengan menghitung frekuensi data. Data dapat dimasukkan secara manual atau melalui aplikasi berupa SPSS (Mardilah, 2017).
d. Tabulating
Tabulating adalah proses untuk memasukkan data dari lembar kuisioner yang dikelompokkan menurut jawaban yang telah diberikan kemudian akan di buat tabel-tabel data yang disesuaikan dengan tujuan dari penelitian (Hariyanto et al., 2018).
J. Analisa Data
Analisa data adalah upaya kegiatan dalam mencari suatu data dari seluruh responden atau sumber data lain yang telah terkumpul. Kegiatan dalam analisis data merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengelompokkan data berdasarkan variabel dari seluruh responden yang ada, dengan menyajikan data tiap variabel yang akan diteliti kemudian melakukan tahap perhitungan untuk menjawab rumusan masalah dan melakukan perhitungan agar dapat menguji hipotesis yang telah diajukan (Rijali, 2019).
1. Analisis Univariat
Analisa univariat adalah analisa yang dilakukan dengan cara menganalisis tiap variabel dari suatu hasil penelitian (Notoadmodjo, 2005 dalam Januaryana, 2016).
Analisa univariat berfungsi untuk merangkum kumpulan data hasil dari suatu pengukuran sedemikian rupa sehingga kumpulan data tersebut akan dirubah menjadi sebuah informasi yang berguna (Januaryana, 2016).
2. Analisis Bivariate
Analisis bivariat merupakan simultan dari dua variabel yang di duga memiliki hubungan (Januaryana, 2016. Hal ini dilakukan untuk melihat variabel bebas (weight training) dan variabel terikat (kebugaran dan peningkatan VO2 Max) adalah variabel terikat dengan variabel yang lainnya.
Analisis Bivariate ini dilakukan ketika semua data telah terkumpul yaitu data yang didapatkan sebelum dan sesudah diberikan perlakuan berupa weight training.
a. Uji Normalitas
Uji normalitas merupakan pengujian data untuk melihat apakah nilai residual terdistribusi normal atau tidak (Imam Ghazali, 2011: 29 dalam Januaryana, 2016). Pada penelitian ini menggunakan uji shapiro wilk sebagai analisis pengujian normalitas.
Pengujian dengan metode ini digunakan karena sampel berjumlah 40 orang. Uji Shapiro wilk berfungsi untuk mengetahui sebaran data yang acak pada sampel kecil. Uji Shapiro wilk ini digunakan untuk sampel data yang kurang dari 50 sampel. Dalam pengujian data ini dikatakan normal jika signifikan > 0,05 (sig. 0,05) (Suardi, 2019).
b. Uji Hipotesa
Uji hipotesa dilakukan untuk menguji apakah terdapat pengaruh antara variable independen terhadap variable dependen. Uji hipotesa dapat menggunakan uji wilcoxon, dan uji t. Pada penelitian ini menggunakan uji wilcoxon untuk melihat adanya pengaruh pada
sampel.
Uji wilcoxon digunakan jika besaran perbedaan relevan untuk menentukan apakah ada perbedaan antara data yang satu dengan data yang lainnya. Apabila hasil data tidak berdistribusi normal, maka dapat menggunakan uji non parametric yaitu uji wilcoxon (Gempur Santoso, 2020).
Keputusan pengujian ini berdasarkan perbandingan probabilitas dengan tingkat signifikan yaitu α = 0,05. Jika P < 0,05 maka H1 diterima dan H0 ditolak Jika P > 0,05 maka H1 ditolak dan H0 diterima.