• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB I PENDAHULUAN. Riptiani, dkk (2015:2) bahwa pembelajaran yang diisyaratkan oleh Kurikulum

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB I PENDAHULUAN. Riptiani, dkk (2015:2) bahwa pembelajaran yang diisyaratkan oleh Kurikulum"

Copied!
13
0
0

Teks penuh

(1)

1 BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Kurikulum pada ranah pendidikan saat ini yaitu Kurikulum 2013. Menurut Riptiani, dkk (2015:2) bahwa pembelajaran yang diisyaratkan oleh Kurikulum 2013 yaitu harus berpusat pada siswa sehingga siswa dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran untuk menyiapkan dirinya agar memiliki kemampuan untuk bersaing, kreatif, produktif, dan inovatif. Sesuai dengan Kurikulum 2013, pembelajaran yang dilakukan di tingkat sekolah dasar yaitu pembelajaran tematik.

Pembelajaranmtematikksendiriomerupakankpembelajaranoyangksalingmmengait kanvantarajmatappelajaranfsatuddengancyanghlainnya. Pembelajaran tematik menggunakan pendekatan saintifik yang terdiri dari 5M yaitu mengamati, menanya, mengumpulkan informasi, menalar, dan mengkomunikasikan.

Ada beberapa komponen yang harus diperhatikan dalam pembelajaran tematik sekolah dasar yang menunjang agar proses pembelajaran dapat berjalan lancar sesuai rencana. Salah satu komponen bahan ajar yang dikembangkan dengan semenarik mungkin sesuai dengan pembelajaran tematik dan sesuai dengan kondisi siswa. Bahan ajar merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam proses pelaksanaan pendidikan disekolah, maka dari itu bahan ajar hendaknya dirancang dan dikembangkan agar kegiatan pembelajaran lebih aktif dengan mengutamakan peran siswa agar lebih aktif. Bahan ajar hendaknya bisa menjadi sarana pendukung untuk membangun komunikasi dan interaksi antara siswa dan guru dalam penyampaian dan penerimaan informasi. Sebagaiman yang

(2)

dikemukakan Solihatin (2013:12) bahwa interaksi dalam proses belajar mengajar merupakan suatu kegiatan yang bersifat interaktif untuk mewujudkan ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan dengan melibatkan berbagai macam komponen.

Pada saat ini pembelajaran yang ada disekolah dasar menggunakan pembelajaran tematik. Pembelajaran tematik itu sendiri merupakan pembelajaran yang salingrmengaitkan antara mataopelajaran satu dengan yangwlainnya.

Padafpembelajaran tematik, guru dan siswa diberi buku pegangan. Buku pegangan guru maupun buku pegangan siswa berguna untuk memudahkan dalam proses pembelajaran yang berlangsung. Konteks pembelajaran mengharuskan seorang pendidik mampu membuat siswa mencapai ketentuan pada aspek kognitif dan dapat mempengaruhi perubahan sikap peserta didik. Kreatifitas dan motivasi seorang pendidik sangat mempengaruhi kualitas suatu pendidikan sehingga peserta didik mampu dan dapat mencapai hasil belajar yang diinginkan.

Solihatin (2013:12) juga mengungkapkan bahwa untuk ketercapaian tujuan pembelajaran, guru memegang kendali utama dalam proses pembelajaran untuk membangun interaksi yang baik. Oleh sebab itu guru sebagai model dalam kelas harus memiliki keterampilan mengajar yang memadahi seperti, mengelola tahapan pembelajaran, menggunakan media dan bahan ajar, memanfaatkan metode, serta mengalokasikan waktu.

Selain menciptakanjinteraksi yang baik dalam proseskpembelajaran, guru harusgmampu menciptakanksuasana pembelajaran yang efektif, menarik , tidak cepat bosan sehingga tujuan pembelajaran yang telah direncanakan dapat tercapai.

(3)

Mutu hasil pembelajaran yang baik dapat terwujud jika dalam pelaksanaannya dapat dilakukan dengan efektif lancar terarah sesuai dengan prosedur yang telahjdirencanakan dan sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan.

Untuk menciptakan pembelajaran yang efektif dan menyenangkan tidak lepas dari penggunaan bahan ajar yang tepat dan menarik serta menyenangkan bagi siswa.

Dalam pelaksanaan pembelajaranhguru diharuskan mengembangkan dan memaksimalkan segala potensi yang dimiliki oleh siswa dengan memanfaatkan komponen-komponen pembelajaran yang ada. Sehingga kualitas guru dalam mengelola proses pembelajaran sangat diperlukan karena interaksi guru dan siswa mempunyai peran yang sangat penting dalam menentukan kualitas dan mutu pendidikan.

Sesuai dalan UUD 1945 pada alinea ke-4 salah satunya yang berbunyi

“Mencerdaskan kehidupan bangsa”, dengan demikian pendidikan merupakan faktor utama dalam kehidupan. Tanpa pendidikan bagaimana generasi penerus dapat melanjutkan dan memajukan bangsa?. Undang-Undang tentang sistem pendidikan nasional Nomor 20 Pasal 1 Tahun 2003 menyebutkan bahwa

“Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”. Kualitas guru dalam mengembangkan komponen – komponen pada pembelajaran menjadi faktor utama keberhasilan proses pembelajaran. Namun fakta yang terjadi di lapangan, masih banyak guru yang melakukan pembelajaran di kelas kurang memamksimalkan peran dan komponen

(4)

yang ada sehingga mutu dan kualitas pendidikannya dapat dikatakan kurang optimal. Hal tersebut menyebabkan siswa tidak maksimal dalam mengembangkan potensi dirinya dan mengeksplore kemampuannya dengan baik sehingga hasil belajar siswa masih jauh dari tujuan pendidikan nasional yang diharapkan oleh pemerintah yang tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Untuk menunjang kegiatan proses belajar mengajar dan mengembangkan kemampuan siswa maka dibutuhkan komponen yang dapat menunjang proses pembelajaran, salah satunya adalah bahan ajar. Bahan ajarmmerupakan komponennyang penting dalam pembelajaran, selain bahan ajarmutama seperti buku tematik atau modul, dibutuhkanmjuga bahan ajar pendamping untuk menunjang pembelajaran yang lebih menyenangkan. Proses pembelajaran tentu memerlukan suatu bahan ajar untuk mendukung proses pembelajaran, salah satunya yaitu buku ajar. Buku ajar adalah buku yang disusun untuk proses pembelajaran dan berisi bahan-bahan atau materi pembelajaran yang akan diajarkan. Oleh karena itu buku ajar sangatlah penting untuk mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih baik.

Dalam pelaksanaan observasi di SDN Kanigoro 03 Kecamatan Pagelaran pada hari Kamis, tanggal 12 Desember 2019. Wawancara dilakukan dengan wali kelas V SDN Kanigoro 03 yang bernama Ibu Sumiati. Hasil wawancara yang diperoleh yaitu dalam proses pembelajaran siswa menggunakan buku ajar. Buku ajar yang digunakan siswa kelas V SDN Kanigoro 03 ini kurang menarik, sebab buku yang digunakan hanya berisi materi saja yang tidak dilengkapi dengan gambar, sehingga siswa kurang antusias dalam mengikuti proses pembelajaran. Dalam proses

(5)

pembelajaran juga hanya menggunakan metode ceramah dan disuksi. Maka dari itu peneliti ingin mengembangkan buku ajar yang menggabungkan beberapa model pembelajaran dan isi materinya bervariasi didesain dengan menarik agar siswa berantusias dan semangat dalam melaksakan pembelajaran. Salah satu ciri buku ajar yang menarik adalah memuat gambar yang disukai anak-anak dan isi buku yang menarik sehingga melatih kreatifitas dan keterampilan siswa.

Oleh karena itu peneliti akan membuat sebuah bahan ajar yang berbeda dari biasanya. Bahan ajar ini di desain bertujuan untuk meningkatkan kreatifitas dan keterampilan pada siswa. Bahan ajar ini memuat gambar yang menarik sesuai karakteristik siswa kelas 5 SD dan dilengkapi soal-soal yang dikemas dalam bentuk permainan. Melalui bahan ajar ini diharapkan agar dapat menciptakan proses pembelajaran yang lebih maksimal.

Berdasarkan latar belakang diatas perlu dilakukan penelitian dengan judul

“Pengembangan Bahan Ajar Smart Big Book dalam Pembelajaran Tematik Tema 3 Subtema 3 pada Kelas 5 Sekolah Dasar”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, dan untuk mengerucut pada pembahasansehingga fokus permasalahan dari penelitian ini dapat lebih terarah maka dibuat rumusan masalah sebagai berikut :

1. Bagaimana proses pengembangan bahan ajar Smart Bigbook dalam pembelajaran tematik Tema 3 Subtema 3 pada kelas V Sekolah Dasar?

2. Bagaimana tingkat kevalidan dan kemenarikan bahan ajar Smart Bigbook dalam pembelajaran tematik Tema 3 Subtema 3 pada kelas V Sekolah Dasar?

(6)

C. Tujuan Penelitian & Pengembangan

Berdasarkan rumusan masalah diatas, tujuan dari penelitian ini secara umum adalah :

1. Mendeskripsikan proses pengembangan bahan ajar Smart Bigbook dalam pembelajaran tematik Tema 3 Subtema 3 pada kelas V Sekolah Dasar.

2. Mendeskripsikan tingkat kevalidan dan kemenarikan bahan ajar Smart Bigbook dalam pembelajaran tematik Tema 3 Subtema 3 pada kelas V Sekolah Dasar.

D. Spesifikasi Produk yang Di harapkan

Produk yang dikembangkan berupa bahan ajar jenis Smart Bigbook tematik tema 3 subtema 3 untuk siswa kelas V Sekolah Dasar yang mempunyai spesifikasi berikut :

Konten/Isi

Bahan ajar Smart Big Book ini hanya memuat Tema 3 “Makanan Sehat”

Subtema 3“Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat”

1. Kompetensi Dasar (KD) Bahasa Indonesia

3.4 Menganalisis informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik

4.4 Memeragakan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak atau elektronik dengan bantuan lisan, tulis, dan visual.

(7)

IPA

E. Menjelaskan organ pencernaan dan fungsinya pada hewan dan manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia

4.3 Menyajikan konsep tentang organ dan fungsi pencernaan hewan atau manusia

SBdP

3.4 Memahami karya seni rupa daerah 4.4 Membuat karya seni rupa daerah 2. Indikator pembelajaran

Bahasa Indonesia

3.4.1Mengidentifikasi informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak

4.4.2 Mendemonstrasikan kembali informasi yang disampaikan paparan iklandari media cetak dengan bantuan lisan

IPA

3.3.1 Menganalisis organ pencernaan dan fungsinya pada manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia

4.3.1 Menyimpulkan konsep tentang organ dan fungsi pencernaan manusia SBdP

3.4.1 Memahami karya seni rupa daerah 4.4.1 Menyajikan hasil karya seni rupa 3. Tujuan Pembelajaran

Adapun tujuan pembelajarannya adalah sebagai berikut :

(8)

1) Melalui mengamati gambar iklan yang disajikan, siswa mampu mengidentifikasi informasi yang disampaikan paparan iklan dari media cetak.

2) Melalui mengamati iklan, siswa mampu mendemonstrasikan kembali informasi yang disampaikan paparan iklan dari mediaelektronik dengan bantuan lisan.

3) Melalui pengamatan, siswa mampu menganalisis organ pencernaan dan fungsinya pada manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia

4) Melalui penugasan, siswa mampu menyimpulkan konsep tentang organ dan fungsi pencernaan manusia.

5) Melalui pengamatan, siswa mampu menganalisis organ pencernaan dan fungsinya pada manusia serta cara memelihara kesehatan organ pencernaan manusia

6) Melalui kerja kelompok, siswa mampu mencocokkan nama organ sesuai fungsinya.

7) Melalui penugasan, siswa mampu menyimpulkan konsep tentang organ dan fungsi pencernaan manusia

8) Melalui membaca teks, siswa mampu memahami karya seni rupa daerah 9) Melalui kerjasama, siswa mampu menyajikan hasil karya seni rupa

daerah.

4. Materi Pembelajaran

Bahasa Indonesia : Paparan iklan media cetak IPA : Organ pencernaan dan fungsinya

(9)

SBdP : Karya seni rupa daerah

5. Konstruk/Tampilan

Produk yang dikembangkan berupa buku ajar tematik yang dimodifikasi dan dikembangkan menjadi buku ajar Smart Bigbook dengan spesifikasi sebagai berikut :

1. Produk yang dihasilkan berbentuk buku ajar yang diperuntukkan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar. Sedangkan spesifikasi wujud fisik produk yang dihasilkan adalah buku ajar yang berupa buku.

2. Buku ajar yang dikembangkan berupa buku ajar Smart Bigbook yang berukuran besar berisi materi, gambar menarik, soal kelompok, dan dilengkapi dengan gambar yang menarik.

3. Pada halaman awal terdapat kompetensi dasar, indikator, dan tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

4. Buku ajar juga dilengkapi dengan petunjuk penggunaan.

5. Smart Bigbook hanya memuat 2 pembelajaran pada Tema 3 Subtema 3 kelas 5 sekolah dasar.

6. Sampul menggunakan gambar yang sesuai dengan tema dan subtema yaitu tentang makanan sehat dan organ pencernaan.

7. Pada sampul juga tertera logo UMM, tutwuri handayani, serta nama penyusun.

8. Smart Big Book menggunakan font yang berbeda-beda dengan jenis huruf yang berbeda pula menyesuaikan setiap layoutnya..

(10)

9. Buku ajar ini didesain menarik dan beragam model setiap layout sesuai dengan materi pembelajaran yaitu makanan sehat, organ pencernaan, dan karya seni.

10. Pada materi Bahasa Indonesia disajikan materi dilengkapi dengan contoh gambar iklan. Kemudian pada Smart Bigbook juga disediakan lembar kerja untuk siswa dapat mengerjakan tugas sesuai instruksi.

11. Pada materi Ilmu Pengetahuan Alam disajikan materi tentang organ pencernaan manusia beserta fungsinya. Kemudian disediakan gambar organ manusia dan kartu yang berisi fungsi organ tersebut, tugas siswa yaitu mencocokkan organ sesuai fungsinya pada kartu tersebut urut sesuai nomor.

12. Pada materi Seni Budaya dan Prakarya disajikan materi mengenai karya seni, lalu siswa disediakan kertas origami untuk dibuat keterampilan sesuai kreatifitas individu.

F. Pentingnya Penelitian dan Pengembangan

Penelitian yang dikembangkan dalam pengembangan bahan ajar tematik ini mengacu pada beberapah hal antara lain :

1. Pengembangan bahan ajar pada Tema 3 Subtema 3 kelas V SD ini dilakukan salah satu upaya agar tercapainya pembelajaran yang maksimal dengan menekankan pada keterampilan dan kreatifitas pada siswa.

2. Bahan ajar yang digunakan di sekolah belum pernah menggunakan bahan ajar yang didesain seperti Smart Big Book ini.

(11)

3. Pengembangan bahan ajar ini bertujuan agar mencapai hasil belajar yang baik dan maksimal serta memotivasi siswa agar lebih semangat dalam mengikuti pembelajaran, membantu guru dalam proses pembelajaran dan penyampaian materi, dapat membuat siswa lebih aktif dan semangat dalam semangat belajar, dapat meningkatkan kualitas pendidikan di sekolah.

4. Bahan ajar ini dapat digunakan sebagai referensi bagi peneliti lain untuk mengembangkan bahan ajar yang bermanfaat serta sesuai dengan permasalahan yang ada pada sekolah tertentu.

G. Asumsi dan Keterbatasan Penelitian Pengembangan 1. Asumsi penelitian dan pengembangan

a. Sekolah sudah menggunakan kurikulum 2013

b. Menggunakan materi iklan, sistem organ pencernaan, dan karya seni rupa.

c. Menggunakan Tema 3 “Makanan Sehat” Subtema 3 “Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat”

d. Siswa dapat mengoperasikan Smart Big Book sebagai bahan ajar.

2. Keterbatasan Pengembangan

a. Bahan ajar hanya digunakan untuk siswa kelas V Sekolah Dasar dan hanya memuat Tema 3 “Makanan Sehat” Subtema 3

“Pentingnya Menjaga Asupan Makanan Sehat” yang terdiri dari 1 pembelajaran.

(12)

b. Buku ajar Smart Bigbook yang dikembangkan hanya dapat digunakan untuk kelas V SD

c. Ruang lingkup yang terdapat pada muatan buku ajar Smart Bigbook hanya terbatas pada kehidupan dilingkungan sekolah saja karena disesuaikan dengan tema dan subtema.

H. Definisi Operasional

Untuk menghindari pemahaman persoalan yang akan dibahas, adapun definisi istilah yang berkaitan dengan judul penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Pembelajaran tematik adalah pembelajaran pada Kurikulum 2013 yang

didalamnya memuat gabungan beberapa mata pelajaran.

2. Bahan ajar adalah bahan atau materi pelajaran yang disusun secara sistematis yang digunakan guru dan siswa dalam proses pembelajaran.

3. Smart Bigbook adalah buku yang memiliki ukuran, tulisan dan gambar yang besar.

4. Penelitian pengembangan adalah mengembangkan suatu produk yang sudah ada kemudian disempurnakan sehingga mendapatkan hasil produk yang lebih baik.

(13)

Referensi

Dokumen terkait

Perbandingan kemampuan asertif istri untuk mencegah kekerasan dalam rumah tangga antar kelompok yang mendapat dan yang tidak men- dapat Assertive Training Therapy

RM bagi pasien merupakan alat bukti yang dapat digunakan sebagai dasar apakah tindakan medis tertentu yang dilakukan dokter terhadap pasien telah sesuai dengan standar

Berdasarkan uraian diatas maka penelitian ini dilakukan untuk mengetahui efek ekstrak etanol Centella asiatica pre sampai post hatching terhadap osifikasi tulang dan

Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus Bagi Provinsi Papua sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2008 tentang

Obsesi, Vol.. Namun saat mereka berada ditempat umum yang membutuhkan banyak interaksi terkadang membuat anak lebih cenderung untuk menutup diri dengan tidak banyak

Kami perlu memberi komentar semua file aturan individual yang dirujuk dalam file konfigurasi Snort, karena alih-alih mendownload setiap file secara terpisah, kami

[r]

Definisi : Kehamilan dan proses melahirkan serta asuhan terhadap bayi baru lahir yang tidak sesuai dengan konteks, norma dan harapan lingkungan.. Batasan karakteristik :