• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "LAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA INSTANSI PEMERINTAH LAKIP"

Copied!
64
0
0

Teks penuh

(1)

LAKIP

DINAS PERUMAHAN

DAN KAWASAN PERMUKIMAN, LINGKUNGAN HIDUP

KABUPATEN BANGKA SELATAN TAHUN 2020

PEMERINTAH KABUPATEN BANGKA SELATAN

Kommplek Perkantoran Terpadu Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan Gunung Namak – Toboali Kep. Bangka Belitung Kode Pos 33183

(2)

Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah, LAKIP adalah Laporan Kinerja Tahunan berisi pertanggungjawaban kinerja dalam mencapai tujuan/sasaran strategis instansi.

LAKIP Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2020 ini kami susun dengan maksud untuk penyempurnaan dokumen perencanaan, pelaksanaan program dan kegiatan yang akan datang serta Penyempurnaan berbagai kebijakan yang diperlukan. LAKIP Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup memuat informasi pencapaian sasaran berupa Pencapaian tujuan dan sasaran organisasi, Realisasi pencapaian indikator kinerja utama organisasi, Penjelasan atas pencapaian kinerja, dan Pembandingan capaian indikator kinerja sampai dengan tahun berjalan dengan target kinerja tahun sebelumnya untuk memperlihatkan perbandingan kinerja.

Kami sangat menyadari bahwa LAKIP Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2020 ini masih banyak kekurangan dan kelemahan, oleh sebab itu saran dan masukan yang bersifat membangun sangat kami harapkan guna penyempurnaan LAKIP Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup pada masa yang akan datang.

Toboali, Februari 2021

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup

Kabupaten Bangka Selatan

GATOT WIBOWO, S.Hut

NIP. 19681128 200003 1 004

(3)

1.2. Tugas Pokok dan Fungsi ... 2 1.3. Struktur Organisasi Dinas ... 18

BAB II

PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

2.1. Rencana Kerja ... 20 2.2. Rencana dan Penetapan Kinerja ... 21 2.3. Uraian Penetapan Kinerja Serta Hubungannya Dengan Renstra,

Renja/RKT Dan Indikator Kinerja Utama (IKU) SKPD ... 24

BAB III

AKUNTABILITAS KINERJA

3.1. Capaian Kinerja ... 25 3.2. Analisis Capaian Kinerja ... 28

BAB IV

PENUTUP

4.1. Kesimpulan ... 38 4.2. Saran ... 38

(4)

1

BAB I PENDAHULUAN

I.1 LATAR BELAKANG

Kabupaten Bangka Selatan dibentuk berdasarkan Undang – Undang Nomor 5 Tahun 2003 tentang Pembentukan Kabupaten Bangka Selatan, Kabupaten Bangka Tengah, Kabupaten Bangka Barat dan Kabupaten Belitung Timur, Maka Kabupaten Bangka Selatan memiliki Hak, Kewajiban dan Wewenang untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahannya. Selanjutnya sebagai penjabaran dari Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah yang ditindaklanjuti dengan Peraturan Daerah Kabupaten Bangka Selatan Nomor 17 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Bangka Selatan, telah dibentuk organisasi daerah untuk menangani berbagai urusan wajib dan pilihan yang menjadi kewenangan daerah di antaranya Urusan Wajib Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Urusan Wajib Lingkungan Hidup.

Pembangunan daerah merupakan salah satu sub sistem dari pembangunan nasional yang meliputi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang tujukan untuk meningkatkan harkat, martabat dan memperkuat jati diri serta kepribadian masyarakat dalam pendekatan lokal, nasional dan global. Sejalan dengan hal tersebut, telah ditetapkan TAP MPR Nomor XI/MPR/1998 tentang penyelenggaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme dan Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang penyelengaraan negara yang bersih dan bebas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

Dalam rangka mewujudkan hal itu diperlukan pengembangan dan penerapan sistem pertanggungjawaban yang tepat, jelas, terukur dan legimate sehingga penyelenggaraan pemerintah dan pembangunan dapat berlangsung secara berdaya guna, berhasil guna, bersih dan tanggungjawab sehingga tercapai penyelenggaraan pemerintahan yang akuntabel dalam rangka good governance.

(5)

2 Rencana Strategis (RENSTRA) pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan telah disusun berpedoman kepada Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD Tahun 2016 - 2021) dan diterjemahkan dalam Rencana Kerja (RENJA) Tahun 2016 atau Rencana Kerja Tahunan (RKT), dan Laporan Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah (LAKIP) disusun untuk mengevaluasi capaian sasaran (Renja/RKT/Tapkin) tahun 2020, kendala/hambatan yang dihadapi dalam mencapai tujuan/sasaran, langkah yang telah dilakukan dalam mengatasi hambatan/kendala serta Langkah-langkah antisipatif di masa datang.

Oleh karena itu, setiap instansi pemerintah secara periodik wajib mengkomunikasikan pencapaian tujuan dan sasaran strategis melaui laporan Akuntabilitas Instansi Pemerintah (LAKIP). LAKIP disusun untuk mengevaluasi capaian sasaran (Renja/RKT/Tapkin) tahun 2020, mengevaluasi kendala dan hambatan yg dihadapi dalam mencapai tujuan/sasaran, apa saja langkah yg telah dilakukan dalam mengatasi hambatan tersebut serta Langkah-langkah antisipatif di masa datang.

I.2 TUGAS POKOK DAN FUNGSI

Dalam rangka mencapai tata pemerintahan yang baik (good governance), telah dijabarkan Tugas Pokok, Fungsi dan Rincian Tugas Jabatan Struktural di Lingkungan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup berdasarkan Peraturan Bupati Bangka Selatan Nomor 48 Tahun 2016 tentang Penjabaran Tugas Pokok, Fungsi dan Uraian Tugas Jabatan Struktural pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup. Pada intinya Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan urusan wajib pemerintah daerah di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman, dan Lingkungan Hidup berdasarkan atas asas otonomi dan asas pembantuan. Untuk melaksanakan tugas tersebut Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Menyelenggarakan Fungsi:

a. Perumusan Kebijakan Teknis sesuai dengan lingkup tugasnya;

(6)

3 b. Penyelenggaraan urusan Pemerintahan dan pelayanan umum sesuai

dengan lingkup tugasnya;

c. Pembinaan dan pelaksanaan tugas sesuai lingkup dan tugasnya;

d. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan tugas dan Fungsinya.

Susunan struktur pemerintahan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan dengan komposisi, tugas pokok dan fungsi sebagai berikut:

a. Kepala Dinas b. Sekretaris

1. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian 2. Sub Bagian Keuangan

3. Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan c. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

1. Seksi Perencanaan dan Pengendalian 2. Seksi Penyediaan dan Pengembangan 3. Seksi Penyehatan Lingkungan

d. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan 1. Seksi Pengendalian Pencemaran

2. Seksi Kerusakan Lingkungan 3. Seksi Pemeliharaan Lingkungan

e. Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas 1. Seksi Pengelolaan Sampah

2. Seksi Limbah B3

3. Seksi Peningkatan Kapasitas f. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH

1. Seksi Penegakan Hukum

2. Seksi Perencanaan dan Pengkajian

3. Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan g. Unit Pelaksana Teknis Laboratorium Lingkungan

h. Kelompok Jabatan Fungsional

(7)

4 a. Kepala Dinas

Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup mempunyai tugas pokok merencanakan, mengkoordinasikan, melaksanakan, dan mengendalikan pelaksanaan urusan pemerintahan daerah di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Lingkungan Hidup yang meliputi bidang Pereumahan dan Kawasan Permukiman, Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan, Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas serta Bidang Penataan dan Penaatan PPLH. Untuk melaksanakan tugas, Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup mempunyai fungsi:

1. Penyusunan rencana dan program kerja DPKPLH;

2. Perumusan kebijakan teknis di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Lingkungan Hidup;

3. Penyelenggaraan koordinasi, pengendalian, serta bimbingan teknis di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman serta Lingkungan Hidup;

4. Pembinaan organisasi, administrasi kepegawaian lingkup DPKPLH;

5. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan kegiatan DPKPLH kepada Bupati melalui Sekretaris Daerah;

6. Pelaksanaan tugas – tugas lain yang diberikan oleh Bupati sesuai dengan bidang tugasnya.

7. Penyusunan rencana dan program kerja DPKPLH;

b. Sekretariat

Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan koordinasi penyusunan program kerja dinas, pengelolaan urusan keuangan, kepegawaian, rumah tangga perlengkapan, hubungan masyarakat, surat-menyurat dinas dan perencanaan, program pembuatan laporan dinas. Untuk melaksanakan tugas, Sekretaris mempunyai fungsi :

(8)

5 a. pelaksanaan Koordinasi penyusunan Rencana Program Dinas, Pengumpulan

dan Pengelolaan Data Perencanaan Program dan Pelaporan

b. pelaksanaan pengelolaan urusan kepegawaian, urusan rumah tangga, perlengkapan, hubungan masyarakat dan surat menyurat

c. Pelaksanaan koordinasi penyusunan produk hukum bidang pekerjaan umum.

d. Pelaksana Pengelolaan Keuangan Dinas

Sekretaris terdiri atas, a) Sub Bagian Umum dan Kepegawaian, b) Sub Bagian Keuangan dan c) Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan.

(1) Sub Bagian Umum mempunyai tugas melaksanakan administrasi kepegawaian, surat-menyurat, pengetikan, penggandaan, perlengkapan, hubungan masyarakat dan rumah tangga lainnya dan melakukan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

(2) Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas melaksanakan pengelolaan administrasi keuangan yang meliputi penyusunan anggaran, pembukuan pertanggungjawaban, dan laporan keuangan dan melaksanakan tugas lainya yang diberikan oleh Sekretaris Dinas.

(3) Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan mempunyai tugas melaksanakan penyusunan rencana dan program pembangunan dibidang cipta karya, pengairan dan bina marga, pemantauan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan kegiatan pembangunan dibidang cipta karya, pengairan dan bina marga dan tugas lainnya yang diberikan oleh sekretaris dinas.

c. Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup di bidang bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut, Bidang Pengairan mempunyai fungsi:

a. perumusan teknis di Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

b. pengoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program dan kegiatan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman;

(9)

6

c. pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan

d. pengendalian teknis atas program dan kegiatan Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman.

Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman terdiri dari : a. Seksi Perencanaan dan Pengendalian

b. Seksi Penyediaan dan Pengembangan c. Seksi Penyehatan Lingkungan

(1) Seksi Perencanaan dan Program Pengairan mempunyai tugas :

a. Membantu Kepala Bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dalam bidang tugasnya;

b. Menyusun perencanaan teknis dan program kegiatan dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman meliputi :

1. perencanaan penyusunan kegiatan Seksi Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

2. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan Seksi Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan

3. pelaksanaan kegiatan Seksi Perencanaan, Pengendalian dan Pengawasan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

(2) Seksi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman tugas :

Melaksanakan pembangunan dibidang Perumahan dan Kawasan Permukiman yang meliputi :

1. perencanaan penyusunan kegiatan Seksi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

(10)

7 2. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Penyediaan dan

Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan

3. pelaksanaan kegiatan Seksi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

4. perencanaan penyusunan kegiatan Seksi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

5. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan

6. pelaksanaan kegiatan Seksi Penyediaan dan Pengembangan Perumahan dan Kawasan Permukiman

(3) Seksi Penyehatan Lingkungan mempunyai tugas:

a. perencanaan penyusunan Seksi Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Kawasan Permukiman;

b. pengoordinasian pelaksanaan kegiatan pada Seksi Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Kawasan Permukiman; dan

c. pelaksanaan kegiatan Seksi Penyehatan Lingkungan Perumahan dan Kawasan Permukiman.

d. Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup di bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud, Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan mempunyai fungsi:

a. perumusan teknis di Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup;

b. pengoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program dan kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan

(11)

8 Lingkungan Hidup;

c. pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup; dan

d. pengendalian teknis atas program dan kegiatan Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup

Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup terdiri dari :

a) Seksi Pengendalian Pencemaran, b) Seksi Kerusakan Lingkungan dan c) Seksi Pemeliharaan Lingkungan

(1) Seksi Pengendalian Pencemaran mempunyai tugas:

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

f.

merencanakan kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Prasarana dan Sarana sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

melaksanakan pemantauan sumber pencemar institusi dan non institusi, kualitas air, udara, tanah, pesisir dan laut;

menyusun baku mutu lingkungan dan penentuan baku mutu sumber pencemar;

melaksanakan penanggulangan dan pemulihan sumber pencemar institusi dan non institusi;

menyusun sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan pencemaran atau kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;

menyusun kebijakan pembinaan terhadap sumber pencemar institusi

(12)

9 g.

h.

i.

j.

dan non institusi;

melaksanakan pembinaan dan tindak lanjut hasil evaluasi terhadap sumber pencemar institusi dan non institusi;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas diberikan oleh atasan.

(2) Seksi Kerusakan Lingkungan mempunyai tugas : a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

merencanakan kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

menyusun kriteria baku kerusakan lingkungan;

melaksanakan pemantauan, penanggulangan dan pemulihan kerusakan lingkungan;

melaksanakan pengembangan sistem informasi kondisi, potensi dampak dan pemberian peringatan akan kerusakan lingkungan hidup kepada masyarakat;

melaksanakan pembinaan terhadap kerusakan lingkungan institusi dan non institusi;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

(13)

10 i.

j.

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas- lainnya yang diberikan oleh atasan (3) Seksi Pemeliharaan Lingkungan mempunyai tugas :

a.

b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

melaksanakan perlindungan dan Pengawetan serta Pemanfaatan secara lestari sumber daya alam;

melaksanakan pencadangan sumber daya alam, upaya mitigasi dan adaptasi perubahan iklim;

melaksanakan inventarisasi GRK dan penyusunan profil emisi GRK;

melaksanakan, memantau dan mengawasi konservasi keanekaragaman hayati;

melaksanakan konservasi, pemanfaatan berkelanjutan, dan pengendalian kerusakan keanekaragaman hayati;

melaksanakan pengembangan sistem informasi dan pengelolaan database keanekaragaman hayati;

meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan

(14)

11 m

mendatang; dan

melaksanakan tugas yang diberikan oleh atasan

e. Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup

Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup di bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud Bidang Pengelolaan Persampahan, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai fungsi :

a.

b.

c.

d.

perencanaan penyusunan program dan kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas;

pengoordinasian pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas;

pelaksanaan kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas; dan

pembinaan dan pengendalian program dan kegiatan Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas.

Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup terdiri atas :

a) Seksi Pengelolaan Persampahan, b) Seksi Limbah B3

c) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup (1) Seksi Pengelolaan Persampahan mempunyai tugas :

a. menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

(15)

12 b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

h.

i.

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

menyusun perumusan kebijakan pengurangan sampah dan target pengurangan sampah dan prioritas jenis sampah dalam setiap kurun waktu tertentu;

melaksanakan pembinaan daur ulangan sampah dan penyediaan sarana dan prasarana penanganan sampah serta pengembangkan investasi dalam usaha pengelolaan sampah;

melaksanakan dan koordinasi pemilahan, pengumpulan, pengangkutan dan pemroresan akhir sampah dan pengawasan terhadap tempat pemproses akhir sampah;

melaksanakan melaksanakan pemungutan retribusi atas jasa layanan pengelolaan sampah, penetapan lokasi TPS, TPST dan TPA sampah menyusun dan melaksanakan sistem tanggap darurat pengelolaan sampah;

melaksanakan pembinaan pemanfaatan kembali sampah dari produk dan kemasan produk;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

(2) Seksi Limbah B3 mempunyai tugas :

a. menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas sebagai

(16)

13 b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

melaksanakan perencanaan, pembinaan, pengendalian dan pengembangan pelayanan limbah B3;

menyiapkan perumusan kebijakan perizinan penyimpanan sementara, pengumpulan dan pengangkutan limbah B3 (pengajuan, perpanjangan, perubahan dan pencabutan) dalam satu daerah Kabupaten;

melaksanakan perizinan penyimpanan sementara, pengumpulan, pengangkutan dan penguburan limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;

melaksanakan pemantauan dan pengawasan penyimpanan sementara limbah B3 dalam satu daerah Kabupaten;

melaksanakan pembinaan, pemantauan dan pengawasan terhadap pengolahan, pemanfaatan, pengangkutan dan penimbunan limbah B3;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

(3) Seksi Peningkatan Kapasitas Lingkungan Hidup mempunyai tugas :

a. menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Pengelolaan Sampah, Limbah B3 dan Peningkatan Kapasitas sebagai

(17)

14 b.

c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

h.

i.

j.

pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

melakukan Indentifikasi , verifikasi, dan validasi serta penetapan pengakuan keberadaan masyarakat hukum adat (MHA) kearifan lokal atau pengetahuan tradisional dan hak MHA terkait PPLH;

melaksanakan fasilitasi kerjasama dan pemberdayaan MHA dan kearifan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;

melaksanakan Penyiapan sarana prasarana peningkatan kapasitas MHA dan lokal atau pengetahuan tradisional terkait PPLH;

melaksanakan peningkatan kapasitas infrastruktur dan penyuluh lingkungan hidup;

melaksanakan pengembangan dan pembinaan kelembagaan kelompok masyarakat peduli lingkungan hidup dan penyiapan sarana prasana diklat dan penyuluhan lingkungan hidup serta identifikasi kebutuhan diklat dan penyuluhan;

melaksanakan pengembangan jenis penghargaan lingkungan hidup dan pembentukan tim penilai penghargaan yang kompeten;

menyusun kebijakan tata cara pemberian penghargaan LH dan melaksanakan Penilaian dan Pemberian Penghargaan LH;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan.

(18)

15 f. Bidang Penataan dan Penaatan PPLH

Bidang Penataan dan Penaatan PPLH mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup di bidang Penataan dan Penaatan PPLH. Untuk menyelenggarakan tugas dimaksud, Bidang Penataan dan Penaatan PPLHmempunyai fungsi :

a.

b.

c.

d.

perumusan rencana dan kebijakan teknis di Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP;

pengoordinasian dan pengarahan dalam penyusunan program dan kegiatan Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP;

pelaksanaan program dan kegiatan Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP; dan

pengendalian teknis atas program dan kegiatan Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP

Bidang Penataan dan Penaatan PPLH atas: a) Seksi Perencanaan dan Pengkajian, b) Seksi Penegakan Hukum dan c) Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan

(1) Seksi Perencanaan dan Pengkajian mempunyai tugas : a.

b.

c.

d.

menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

mengkaji Inventarisir data dan informasi sumberdaya alam guna penyusunan dokumen RPPLH serta inventarisir daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup;

menyusun instrumen ekonomi lingkungan hidup (PDB & PDRB hijau,

(19)

16 e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

mekanisme insentif disinsentif, pendanaan lingkungan hidup);

menyiapkan bahan untuk menyusun NSDA dan LH, SLHD dan indeks kualitas Lingkungan Hidup;

menyiapkan bahan untuk Sosialisasi RPPLH, fasilitasi penyusunan, pemantauan serta mengevaluasi KLHS;

meyiapkan penyusunan dokumen izin lingkungan;

mengoordinasikan penyusunan instrumen pencegahan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup (Amdal, UKL-UPL, izin lingkungan, Audit LH, Analisis resiko LH) dan pelaksanaan penilaian terhadap dokumen lingkungan (AMDAL, UKL/UPL, SPPL); dan

menyusunan tim kajian dokumen lingkungan hidup yang transparan (komisi penilai, tim pakar dan konsultan);

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas-tugas kedinasan lainnya yang diberikan oleh atasan

(2) Seksi Penegakan Hukum mempunyai tugas : a.

b.

c.

d.

menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

menyusun kebijakan pengawasan terhadap usaha dan atau kegiatan

(20)

17 e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

l.

yang memiliki izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;

melaksanakan pengawasan terhadap penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;

melaksanakan pengawasan tindaklanjut rekomendasi hasil evaluasi penerima izin lingkungan dan izin perlindungan dan pengelolaan lingkungan;

melakukan Pembinaan dan pengawasan terhadap Petugas Pengawas Lingkungan Hidup Daerah;

membentuk tim koordinasi, monitoring dan koordinasi penegakan hukum lingkungan;

melaksanakan penegakan hukum atas pelanggaran Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup serta penyidikan perkara pelanggaran lingkungan hidup;

menangani barang bukti dan penanganan hukum pidana secara terpadu;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaporkan pelaksanaan kinerja sesuai dengan prosedur dan peraturan yang berlaku sebagai akuntabilitas kinerja dan rencana kegiatan mendatang; dan

melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan

(2) Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan mempunyai tugas :

a.

b.

menyusun kegiatan berdasarkan rencana operasional Bidang Penataan dan Penaatan PPLHP sebagai pedoman pelaksanaan tugas;

mendistribusikan tugas kepada bawahan sesuai dengan tugas pokok dan tanggung jawab yang ditetapkan agar tugas yang diberikan

(21)

18 c.

d.

e.

f.

g.

h.

i.

j.

k.

dapat berjalan efektif dan efisien;

membimbing dan memeriksa hasil kerja bawahan sesuai dengan peraturan dan prosedur yang berlaku agar tidak terjadi kesalahan;

menyusun kebijakan tentang tata cara pelayan pengaduan dan menyelesaian pengaduan masyarakat;

memfasilitasi penerimaan pengaduan atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

melaksanakan penelaahan, verifikasi dan penyusunan atas pengaduan dan rekomendasi tindaklanjut hasil verifikasi pengaduan;

melaksanakan bimbingan teknis, monitoring dan pelaporan atas hasil tindak lanjut pengaduan dan penyelesaikan sengketa lingkungan baik di luar pengadilan maupun melalui pengadilan;

mensosialisasikan tata cara pengaduan; dan Pengembangan sistem informasi penerimaan pengaduan masyarakat atas usaha atau kegiatan yang tidak sesuai dengan izin Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup;

mengevaluasi pelaksanaan kegiatan dengan cara mengidentifikasi hambatan yang ada dalam rangka perbaikan kinerja di masa mendatang;

melaksanakan tertib administrasi dan menyusun laporan pelaksanaan kegiatan Seksi Pengaduan dan Penyelesaian Sengketa Lingkungan; dan

melaksanakan tugas lainnya yang diberikan oleh atasan;

g. Unit Pelaksana Teknis Dinas

Unit Pelaksanaan Teknis (UPT) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup adalah unsur penunjang sebagai tugas Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup. UPT

(22)

19 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup mempunyai fungsi perencanaan teknis operasional, pelaksanaan teknis fungsional dan evaluasi perencanaan dan pelaksanaan teknis fungsional.

h. Kelompok Jabatan Fungsional

Pada Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dapat dibentuk kelompok jabatan fungsional yang terdiri dari sejumlah tenaga, dalam jabatan fungsional yang terbagi dlam berbagai kelompok sesuai dengan bidang keahliannya. Jumlah dan jenis jabatan fungsional ditentukan berdasarkan kebutuhan dan beban kerja serta diatur dengan peraturan perundang-undangan.

(23)

II - 20 BIDANG PERUM. DAN KAWASAN

PERMUKIMAN

SEKSI PERENCANAAN, PENGENDALIAN DAN PENGAWASAN PERUMAHAN DAN

KAWASAN PERMUKIMAN

SEKSI PENYEDIAAN DAN PENGEMBANGAN PERUM. DAN KAWASAN PERMUKIMAN

SEKSI PENYEHATAN LINGKUNGAN PERUMAHAN DAN KAWASAN

PERMUKIMAN

KEPALA DINAS

SEKRETARIS KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAG UMUM DAN KEPEGAWAIAN SUBBAG PERENC. DAN

PELAPORAN SUBBAG KEUANGAN

BIDANG PENGENDENDALIAN DAN

KERUSAKAN LINGKUNGAN BIDANG PENATAAN DAN PENAATAN

PPLH BIDANG PENGELOLAAN SAMPAH,

LIMBAH B3 DAN PENINGKATAN KAPASITAS

SEKSI PEMELIHARAAN LINGKUNGAN HIDUP SEKSI KERUSAKAN

LINGKUNGAN SEKSI PENGENDALIAN

PENCEMARAN

SEKSI PENGELOLAAN SAMPAH SEKSI PERENCANAAN DAN PENGKAJIAN

SEKSILIMBAH B3

SEKSI PENGADUAN DAN PENYELESAIAN SENGKETA

LINGKUNGAN

SEKSI PENINGKATAN KAPASITAS

SEKSI PENEGAKAN HUKUM LINGKUNGAN

UPT

1. UPT LABORATORIUM LINGKUNGAN

Kabupaten Bangka Selatan Tahun 2016

(24)

21 Untuk mengoptimalkan pelaksana tugas pokok dan fungsi, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2019 memiliki 37 orang pegawai Negeri Sipil (PNS) dan 189 pegawai non PNS (honorer) dengan kompoisi PNS sebagai berikut:

Tabel 1. Komposisi Pegawai Negeri Sipil Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan

a. Berdasarkan Tingat Pendidikan

1. Strata 2 (S2) 1

2. Strata 1 (S1) 26

3. Diploma 3 (D3) 7

4. Diploma 2 (D2) -

5. SMA/SMK 3

b. Berdasarkan Pangkat dan Golongan

1. Pembina Utama Muda/IV c 1

2. Pembina Tk. I /IV b 1

3. Pembina /IV b 1

3. Penata Tingkat I/ III d 7

4. Penata/ III c 5

5. Penata Muda Tingkat I/ III b 7

6. Penata Muda/ III a 10

7. Pengatur Tingkat I/ II d 3

8. Pengatur/ II c 1

9. Pengatur Muda Tingat I/ II b 1

1 Pengatur Muda, II/a -

c. Berdasarkan Pangkat dan Golongan

1. Diklat PIM II -

2. Diklat PIM III 3

3. Diklat PIM IV 3

4. LPJ 31

Untuk menunjang kegiatan pelaksanaan tugas pokok dan fungsinya, Dinas

(25)

22 Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatam memiliki dukungan sarana dan prasarana perkantoran dan operasional berupa bangunan gedung kantor dan kantor sektor-sektor, bangunan gedung UPT Laboratorium Lingkungan, peralatan dan perlengkapan kantor, serta kendaraan dinas dan kendaraan operasional. Sarana dan prasarana tersebut dalam kondisi baik dan layak dimanfaatkan secara optimal.

Tabel 2. Sarana dan Prasarana Perkantoran dan Operasional Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup.

NO NAMA ASET JUMLAH SATUAN

1 MOBIL RODA 4 3 UNIT

2 PICK UP 2 UNIT

3 GLOBAL POSITIORING SYSTEM ( GPS ) 3 UNIT

4 ALAT LABORATORIUM 1 PAKET

5 BANGUNAN GEDUNG KANTOR 2 UNIT

6 TANAH 3 UNIT

7 SEPEDA MOTOR 6 UNIT

8 DUMP TRUCK 9 UNIT

9 TRUCK + ATTACHMENT 4 UNIT

10 MESIN FOTOCOPY FOLIO 1 UNIT

11 RAK KEMBANG 4 UNIT

12 RAK BUKU 1 UNIT

13 RAK MEJA TV 2 UNIT

14 LEMARI MAKAN 1 UNIT

15 KURSI RAPAT 18 UNIT

16 KURSI TAMU 1 SET

17 SOFA 1 SET

18 KARPET 3 UNIT

19 LEMARI ES 3 UNIT

20 STABILISATOR 1 UNIT

21 POMPA KEBAKARAN 5 UNIT

22 KURSI KERJA 5 UNIT

23 PROJECTOR 2 UNIT

24 NOTE BOOK 2 UNIT

25 LAPTOP 14 UNIT

26 PRINTER 15 UNIT

(26)

23

27 BANGUNAN PARKIR KENDARAAN 1 UNIT

28 GENSET 1 UNIT

29 MOBIL TANGKI AIR 1 UNIT

30 MESIN KETIK MANUAL 2 UNIT

31 LEMARI BESI /ARSIP 14 UNIT

32 LEMARI KAYU PINTU TARIK 5 UNIT

33 FILING CABINET BESI LACI 4 15 UNIT

34 FILING CABINET BESI LACI 5 3 UNIT

35 WHITE BOARD 2 UNIT

36 MEJA 1/2 BIRO 39 UNIT

37 KURSI PUTAR 50 UNIT

38 TABUNG GAS 1 UNIT

39 ALAT DAPUR LAINYA 1 SET

40 RAK PIRING 1 UNIT

41 SOUNSYSTEM 3 UNIT

42 HANDY TALKY ( HT ) 2 UNIT

43 P.C UNIT 5 UNIT

44 JEMBATAN PENYEMBRANGAN KENDARAAN 1 UNIT

45 JARINGAN DISTRIBUSI TEGANGAN DIATAS 20 KVA 1 UNIT 46 JARINGAN TRANSMISI TEGANGAN DIATAS 3 KVA 2 UNIT

47 MESIN ABSEN 1 UNIT

48 RAK ARSIP BESI 6 UNIT

49 FILING CABINET BESI LACI 5 3 UNIT

50 HORDENG 1 PAKET

51 PESAWAT TELEPON 1 UNIT

52 FACSMILE 1 UNIT

53 GERGAJI CHAIN SAW 3 UNIT

54 MESIN PEMOTONG RUMPUT 18 UNIT

55 A.C SPLIT 10 UNIT

56 COUNTINER 7 UNIT

57 MESIN KETIK ELEKTRIK 2 UNIT

58 KURSI TAMU TUNGGU 2 SET

59 TELEVISI + DIGITAK PARABOLA 2 UNIT

60 MESIN BOR TANAH 2 UNIT

61 MOTOR RODA 3 4 UNIT

62 MESIN PENCACAH LIMBAH PLASTIK 3 UNIT

63 MESIN PENCACAH ORGANIK 2 UNIT

64 TEMPAT SAMPAH 4 UNIT

(27)

24

65 UNIT POWER SUPPLY 1 UNIT

66 BRANKAS 1 UNIT

67 CAMERA 2 UNIT

68 MEJA RAPAT 4 UNIT

69 JALAN KHUSUS PENYEMBRANGAN 1 PAKET

70 TERALIS 1 PAKET

71 PELANTARAN JALAN MASUK 1 PAKET

72 PAPAN NAMA GEDUNG KANTOR 1 PAKET

73 TALUD/RABAT /BANGUNAN PENGAMAN KANTOR 1 PAKET

74 TAMAN KANTOR 1 PAKET

75 RUMAH GENSET 2 UNIT

76 BANGUNAN BAK PENGOMPOSAN SAMPAH 1 PAKET

77 BANGUNAN TPST DI TPA 1 UNIT

78 BANGUNAN RUMAH PEMBIBITAN 1 UNIT

79 BANGUNAN GEDUNG BANK SAMPAH DI TELADAN 1 UNIT

80 BANGUNAN IPAL KOMUNAL 3 UNIT

(28)

25

BAB II PERENCANAAN DAN PERJANJIAN KINERJA

II.1 Rencana Kerja Tahun 2020

Tahun 2020 merupakan tahun ketiga pelaksanaan urusan pemerintah daerah dengan organisasi yang baru, yaitu penggabungan urusan Lingkungan Hidup dengan Urusan Perumahan. Dokumen Pelaksanaan Anggaran Tahun Anggaran 2020 telah disahkan pada tanggal 02 Januari 2020 dan Perjanjian Kinerja (PK) harus disusun maksimal satu bulan setelah DPA SKPD disahkan (Lampiran I Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi Pemerintah). Sehingga Perencanaan dan Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020 yang disusun pada awal tahun 2020 mengacu kepada sasaran dan indikator RPJM 2016-2021.

Pada bulan Februari 2016 dilaksanakan pelantikan Bupati dengan visi misi Bupati baru yang tertuang dalam RPJM Tahun 2016-2021. Kemudian pada bulan Oktober 2016 Dilakukan penetapan Organisasi Perangkat Daerah yang dirampingkan sehingga terjadi penggabungan beberapa urusan dalam satu Organisasi Perangkat Daerah. Sebagai rencana strategis operasional dari RPJM 2016-2021 dan perubahan Organisasi Perangkat Daerah tersebut, OPD membuat reviu Renstra Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2016-2021 dan turunanya berupa Rencana Kerja setiap tahunnya.

Sehingga dilakukan revisi perencanaan dan perjanjian kinerja (PK) sebagai arah dari pencapaian tujuan dan sasaran yang tertuang dalam Reviu Renstra Dinas 2016-2021.

Dalam rangka pencapaian Visi dan Misi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan. Sebagai perwujudan dari beberapa kebijakan dan strategi dalam rangka mencapai setiap tujuan strategis tersebut, maka langkah operasionalnya dituangkan ke dalam program dan kegiatan indikatif mengikuti Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13

(29)

26 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah dengan memperhatikan dan mempertimbangkan tugas dan fungsi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan.

Program dan kegiatan yang akan dilaksanakan pada tahun 2020 adalah sebagai berikut :

1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Penataan Kawasan Permukiman

3. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

4. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 5. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau

Tabel 3. Sasaran Strategis beserta indikator kinerja, program dan kegiatan tahun 2020

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR

KERJA PROGRAM KEGIATAN

1 2 3 4 5

1 Meningkatnya cakupan rumah layak huni

Cakupan Rumah Layak Huni (%)

Program Penataan Kawasan Permukiman

DAK Perumahan dan Permukiman (Reguler) 2 Menurunnya luasan kawasan

permukiman kumuh yang ditetapkan

Persentase luasan permukiman kumuh (%)

Dana Pendamping Program Perumahan 3 Meningkatnya layanan

sistem air limbah yang memadai

Persentase Penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai (%) 4 Terkendalinya pencemaran

dan kerusakan lingkungan hidup

Indeks Kualitas Lingkungan Hidup

Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Pemantauan Parameter Lingkungan Penyusunan Dokumen Informasi Kinerja Pengolaha LH (SLHD)

Penyelenggaraan Kajian

Lingkungan Hidup Strategis

Kabupaten 5 Terkendalinya pembangunan

sesuai daya dukung Lingkungan

Ketaatan terhadap dokumen

Program Pengendalian Pencemaran dan

Pembinaan dan Pengawasan Perusahaan

(30)

27

AMDAL / UPL /

UKL (%) Perusakan Lingkungan Hidup

Penilaian

Dokumen AMDAL /UKL-UPL Suatu Kegiatan/Usaha 6 Meningkatnya Ruang

Terbuka Hijau Persentase Ruang Terbuka Hijau

Program Pengelolaa Ruang Terbuka

Pengelolaan Pertamanan 7 Terkelolanya sampah Cakupan

Pengelolaan Sampah (%)

Program Pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan

Pengelolaan Persampahan dan Limbah

DABA Lingkungan Hidup

II.2 Rencana Dan Perjanjian Kinerja Tahun 2020

Strategi yang diterapkan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dalam mencapai misi ke 2, mewujudkan daerah yang berdaya saing, yaitu:

1. Peningkatan upaya pendanaan dengan mempersiapkan readinesscriteria. 2. Mengupayakan bantuan stimulan untuk penanganan masalah perumahan

dan kawasan permukiman.

3. Penyusunan Kebijakan Perumahan dan kawasan permukiman.

4. Mengembangkan dan Meningkatkan Sarana dan Prasarana Sistem Pengolahan Air Limbah Terpusat dan Instalasi Pengolahan Lumpur Tinja 5. Melaksanakan pembangunan dan pengelolaan secara partisipatif

6. Meningkatkan sarana dan prasarana dasar sesuai tugas pokok dan fungsi masing – masing OPD.

7. Meningkatkan Kondisi Sarana dan Prasarana Dasar Permukiman

8. Melakukan upaya koordinasi dengan OPD dan instansi terkait untuk penyelenggaraan infrastruktur perumahan dan kawasan permukiman serta prasarana, Sarana dan Utilitas Umum (PSU).

9. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang kompeten dalam pengawasan dan pengendalian lingkungan

10. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan hidup terhadap pelaku usaha/kegiatan dan masyarakat berdasarkan kondisi geografis wilayah serta daya dukung dan daya tampung lingkungan.

11. Peningkatan pengawasan terpadu terhadap usaha/ kegiatan yang berpotensi

(31)

28 pencemaran lingkungan.

12. Optimalisasi penanganan permasalahan lingkungan.

13. Meningkatkan prasarana dan sarana untuk mendukung pengendalian dan pengelolaan lingkungan.

14. Meningkatkan sosialisasi regulasi/ aturan penaatan hukum lingkungan.

15. Melakukan inovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi 16. Meningkatkan koordinasi kelembagaan.

17. Peningkatan aksesibilitas masyarakat terhadap Sistem Informasi Lingkungan Hidup.

18. Penyusunan Kebijakan Pengelolaan Lingkungan hidup berdasarkan kondisi geografis wilayah serta daya dukung dan daya tampung lingkungan.

19. Mengoptimalkan sosialiasi dalam pengelolaan lingkungan hidup yang baik.

20. Penegakan hukum.

21. Peningkatan upaya pendanaan dengan mempersiapkan readiness criteria.

22. Peningkatan kualitas dan kuantitas SDM yang kompeten.

23. Melakukan inovasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi 24. Peningkatan upaya pengadaan lahan untuk RTH Publik

25. Optimalisasi pemeliharaan dan pembangunan RTH.

26. Mengupayakan pendanaan dari pihak/ sumber lain seperti CSR dan swadaya.

27. Peningkatan upaya pendanaan dengan mempersiapkan readiness criteria.

28. Meningkatkan prasarana untuk mendukung pengendalian dan pengelolaan persampahan seperti Peningkatan Kapasitas TPA dan TPST 3R, penambahan armada container dan layanan angkutan.

29. Optimalisasi pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada.

Strategi di atas dirundown ke dalam rencana kerja dan Perjanjian Kinerja (PK). Perjanjian kinerja pada dasarnya adalah pernyataan komitmen yang mempresentasikan tekad dan janji untuk mencapai kinerja yang jelas dan terukur dalam rentang waktu satu tahun tertentu dengan mempertimbangkan sumber daya yang dikelolanya. Perjanjian kinerja ini merupakan tolak ukur evaluasi akuntanbilitas kinerja pada akhir tahun 2020 melalui pelaksanaan

(32)

29 program/kegiatan yang ada pada dokumen pelaksanaan anggaran (DPA) SKPD Tahun 2020. Penetapan Kinerja ditetapkan setelah SKPD menerima Dokumen Pelaksanaan Anggaran dengan maksimal satu bulan setelah DPA disahkan (Lampiran I PermenPanRB Nomor 53 Tahun 2014 bagian c) dan Setiap SKPD dalam menyusun Perjanjian Kinerja dengan menggunakan indikator kinerja (IK) atau indikator Kinerja Utama (IKU) (Pasal 10 Perpres 29 Tahun 2014 tentang SAKIP) yang menjadi ukuran keberhasilan pencapaian kinerja program dan kegiatan yang dilaksanakan. PK Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2020 yaitu:

Tabel 4. Target dari sasaran Strategi Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2020

NO Sasaran Strategis Indikator Kerja Target

(1) (2) (3) (4)

URUSAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN 1. Meningkatnya cakupan

rumah layak huni Cakupan Rumah Layak Huni

(%) 94.08

2. Menurunnya luasan kawasan permukiman kumuh yang ditetapkan

Persentase luasan permukiman

kumuh (%) 14,51

3. Meningkatnya layanan sistem air limbah yang memadai

Persentase Penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai (%)

96,02

URUSAN LINGKUNGAN HIDUP 1. Terkendalinya pencemaran

dan kerusakan lingkungan hidup

Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup 74,41

2. Terkendalinya

pembangunan sesuai daya dukung Lingkungan

Ketaatan terhadap dokumen

AMDAL / UPL / UKL (%) 100

3. Meningkatnya Ruang

Terbuka Hijau Persentase Ruang Terbuka

Hijau 45,30

4. Terkelolanya sampah Cakupan Pengelolaan Sampah (%)

88,15

Pada Tahun Anggaran 2020 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman,

(33)

30 Lingkungan Hidup melaksanakan kegiatan dengan anggaran murni sebesar Rp 17.899.557.033,-. Anggaran tersebut mengalami perubahan pada APBD dengan mengalami pengurangan menjadi Rp 12.267.524.076,- dimana dibagi menjadi Belanja Tidak Langsung dengan total anggaran Rp 3.708.449.076,- dan Belanja Langsung yaitu Rp 8.559.075.000,-. Adapun rincian anggaran Belanja Langsung yang dialokasikan pada tiap program dapat diuraikan sebagai berikut :

Tabel 5. Rincian anggaran belanja langsung untuk alokasi program untuk indikator kinerja tahun 2020

No. Program Anggaran Keterangan

1 Program Pelayanan Administrasi

Perkantoran Rp 1.355.480.000 APBD

2 Program Pengembangan Kinerja

Pengolahan Persampahan Rp 4.911.000.000 APBD

3 Program Pengendalian Pencemaran

dan Perusakan Lingkungan Hidup Rp 245.445.000 APBD 4 Program Penataan Kawasan

Permukiman Rp 1.008.500.000 APBD, DAK

5 Program Pengelolahan Ruang

Terbuka Rp 1.040.650.000 APBD

JUMLAH Rp 8.559.075.000

II.3 URAIAN PENETAPAN KINERJA SERTA HUBUNGANNYA DENGAN RENSTRA, RENJA/RKT DAN INDIKATOR KINERJA UTAMA SKPD Suatu indikator kinerja daerah dapat dirumuskan berdasarkan hasil analisis pengaruh dari satu atau lebih indikator capaian kinerja program (outcome) terhadap tingkat capaian indikator kinerja daerah. Indikator dalam LAKIP tahun 2020 ini mengacu pada indikator sesuai Perjanjian Kinerja yang telah ditetapkan.

Berdasarkan visi, misi, tujuan, sasaran strategis dan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Renstra, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan program-program prioritas

(34)

31 Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup.

Indikator Kinerja Utama (IKU) yang menjadi kinerja Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup jika disandingkan dengan RENSTRA tahun 2016-2021 sebagai berikut:

Tabel 6. Indikator Kinerja Utama (IKU) sesuai RENSTRA tahun 2016-2021

NO

INDIKATOR

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD

Target Capaian Setiap Tahun

Kondisi Kinerja pada akhir periode RJMD 2017 2018 2019 2020 2021

2 3 4 5 6 7 8 9

1. Cakupan Rumah

Layak Huni (%) 90,01 90,22 90,89 92,49 94,08 96,59 96,59 2. Persentase

luasan permukiman kumuh (%)

100 90,03 73,71 44,22 14,51 0,00 0,00

3. Persentase Penduduk yang terlayani sistem air limbah yang memadai (%)

6,11 8,78 11,83 88,16 96,02 100,00 100

4. Indeks Kualitas Lingkungan

Hidup NA 74,05 74,17 74,29 74,41 74,53 74,53

5. Ketaatan terhadap Dokumen AMDAL/UPL/UKL (%)

100 100 100 100 100 100 100

6. Persentase Ruang Terbuka

Hijau 45,28 45,29 45,30 45,30 45,30 45,30 45,30

7. Cakupan Pengelolaan

Sampah (%) 19,37 27,06 47,63 65,16 88,15 99,95 99,95 8. Tingkat

Kepuasan Masyarakat Atas Pelayanan OPD (%)

100 100 100 100 100 100 100

(35)

32

BAB III AKUNTABILITAS KINERJA

III.1 CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020

Dalam menjalankan tugas pokok dan fungsi yang diamanatkan Pemerintah Kabupaten Bangka Selatan, Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup bertanggung jawab terhadap pelaksanaan urusan pemerintah daerah di bidang Perumahan dan Kawasan Permukiman dan bidang Pengendalian Pencemaran dan kerusakan Lingkungan, Bidang penegakan hukum dan Penataan Pengelolaan dan Perlindungan Lingkungan Hidup, Bidang pengelolaan persampahan berdasarkan atas asas otonomi dan asas pembantuan. Sebagai wujud akuntabilitas kinerja terhadap Renstra Tahun 2016-2021, telah disusun Reviu Renstra 2016-2021 dan Rencana Kerja (Renja) Tahun 2017 beserta alokasi anggaran yang dibutuhkan, serta telah dibuat dalam Perjanjian Kinerja (PK) Tahun 2020, sehingga fokus utama LAKIP Tahun 2020 adalah pembahasan tentang pencapaian hasil-hasil dari sasaran strategis sebagaimana yang telah dijanjikan dalam PK.

Berdasarkan Peraturan Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Perjanjian Kinerja, Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja Instansi, bahwa setiap akhir periode instansi melakukan pengukuran pencapaian target kinerja yang ditetapkan dalam dokumen perjanjian kinerja, Pengukuran pencapaian target kinerja sebagaimana dimaksud dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dan realisasi kinerja. Rumusan yang digunakan untuk menghitung capaian target adalah :

(1) semakin tinggi realisasi menunjukkan pencapaian kinerja yang semakin baik maka digunakan rumus:

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian =

Realisasi

X 100%

--- Rencana

(36)

33 (2) semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin rendah pencapaian kinerja,

maka digunakan rumus:

Persentase pencapaian rencana tingkat capaian =

100 – Realisasi

X 100%

--- 100 – Rencana

(37)

34

(38)

35 Tabel 7. Realisasi Perjanjian Kinerja (PK) Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2020

REALISASI PERJANJIAN KINERJA (PK)

Provinsi/Kabupaten/Kota Kabupaten Bangka Selatan Tahun Anggaran 2020

Sasaran Strategis Indikator Kinerja Target Realisasi %

(1) (2) (3) (4) (5)

Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman

URUSAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN

1. Cakupan Rumah Layak Huni (%) 94,08 91,86 97,64

2. Persentase luasan permukiman kumuh (%) 14,51 77,05 29,19%

3. Persentase Penduduk yang terlayani sistem air limbah yang

memadai (%) 96,02 13,29 13,84

Terkendalinya pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

1. Indeks Kualitas Lingkungan Hidup 74,41 75,67 101,69

2. Ketaatan terhadap Dokumen AMDAL/UPL/UKL (%) 100 93,33 93,33

3. Persentase Ruang Terbuka Hijau (%) 45,30 45,70 100,88

4. Cakupan Pengelolaan Sampah (%) 88,15 71,33 80,92

(39)

36 III.2 ANALISIS CAPAIAN KINERJA TAHUN 2020

Pengukuran target kinerja dari sasaran strategis yang telah ditetapkan oleh Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup dilakukan dengan membandingkan antara target kinerja dengan realisasi kinerja. Indikator kinerja sebagai ukuran keberhasilan dari tujuan dan sasaran strategis Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup beserta target dan capaian realisasinya dirinci sebagai berikut:

a. Analisis capaian Kinerja untuk Meningkatnya kualitas perumahan dan kawasan permukiman

No Indikator Kinerja Realisasi 2019

Target Realisasi

% tingkat capaian

Target Akhir Renstra

(2021)

Capaian s/d 2020 terhadap target 2021 (%) 2020 2020

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

URUSAN PERUMAHAN RAKYAT DAN KAWASAN PERMUKIMAN 1 Cakupan Rumah

Layak Huni (%) 91,86% 94,08 91,86 97,64 96,59 95,10

Konsep rumah layak huni dilihat dari beberapa indikator seperti, kualitas dari jenis atap, lantai, dan dinding dari rumah, yaitu rumah yang dimiliki dan ditempati adalah rumah yang memenuhi kondisi sebagai berikut :

a. Tidak permanen dan / atau rusak;

b. Atap bukan dibuat dari bahan yang mudah rusak/lapuk seperti ijuk, dsb c. Dinding permanen, bukan papan, bambu atau sebagainya

d. Lantai bukan tanah/semen dalam kondisi rusak

Pada tahun 2020 berdasarkan Database Perumahan Permukiman Bidang Perumahan dan Kawasasan Permukiman mendapatkan data 4.816 rumah yang tidak memenuhi kriteria layak huni, jumlah ini dibandingan dengan data tahun 2019 mengalami peningkatan dimana pada tahun 2019 sebanyak 4.396 rumah yang tidak memenuhi kriteria layak huni berdasarkan kriteria fisik bangunan, kesehatan bangunan (sanitasi) dan kecukupan luas bangunan per kapita.

Peningkatan ini juga sejalan dengan peningkatan jumlah rumah di Kabupaten Bangka Selatan.

(40)

37 Pada tahun 2020, jumlah rumah di Kabupaten Bangka Selatan sebanyak 59.102 rumah (sumber Kecamatan Dalam Angka 2020 dan Database Perumahan Permukiman), sehingga didapatkan persentase rumah layak huni di Kabupaten Bangka Selatan = 59.102 – 4.816 = 54.286 rumah layak huni. Sehingga cakupan rumah layak huni pada Tahun 2020 adalah 54.286 /59.102 x 100% = 91,86%.

Sementara persentase Rumah Tidak Layak Huni yakni 4.816/59.102 x 100%=

8.140%. Realisasi tahun 2020 sama dengan realisasi 2019 yakni 91,86%. Hal ini dapat terjadi karena peningkatan rumah yang tidak memenuhi kriteria layak huni seiring dengan peningkatan jumlah rumah di Kabupaten Bangka selatan.

Persentase capaian kinerja untuk Cakupan Rumah Layak Huni tahun 2020 yakni 97,64%. Jika dibandingkan dengan pencapaian target reviu renstra sebesar 94,08 %, cakupan rumah layak huni tahun 2020 kurang mencapai target yang ditetapkan. Hal yang menjadi penyebab tidak tercapainya target kinerja tersebut antara lain adanya penyesuaian kriteria rumah layak huni, pada angka penyumbang rumah tidak layak huni terbesar berada pada rumah-rumah swadaya, akan tetapi kewenangan Kabupaten lebih kepada fasilitasi, kecuali terkait bencana alam dan kompensasi akibat pembangunan sedangkan untuk pendanaan konstruksi perumahan swadaya menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi dan Pusat. Selain itu peran pemerintah desa dan kelurahan, RT, RW serta kerjasama dari pemilik rumah sangat diperlukan dalam mendapatkan informasi terkait data rumah tidak layak huni yang akurat dan tertib administrasi sebagai bahan usulan penganggaran. Untuk internal Dinas, keterbatasan anggaran dan sumber daya manusia (pegawai) menjadi hambatan terbesar dalam pencapaian target kinerja tersebut.

Capaian kinerja tahun sampai dengan 2020 terhadap target akhir Renstra 2021 (%) masih mencapai 95,10% dimana target akhir renstra untuk Cakupan Rumah Layak Huni di Kabupaten Bangka Selatan yakni 96,59%. Namun capaian kinerja sudah sangat baik yakni dalam rentang 91-100%. Capaian kinerja ini diharapakan dapat mencapai target akhir Renstra tahun 2021 dengan cara penyesuaian kriteria rumah layak huni dengan dukungan Pemerintah Pusat dan

Gambar

Tabel  1.  Komposisi  Pegawai  Negeri  Sipil  Dinas  Perumahan  dan  Kawasan  Permukiman, Lingkungan Hidup Kabupaten Bangka Selatan
Tabel  2.  Sarana  dan  Prasarana  Perkantoran  dan  Operasional  Dinas  Perumahan  dan Kawasan Permukiman, Lingkungan Hidup
Tabel 3. Sasaran Strategis beserta indikator kinerja, program dan kegiatan   tahun 2020
Tabel  4.  Target  dari  sasaran  Strategi  Dinas  Perumahan  dan  Kawasan  Permukiman, Lingkungan Hidup Tahun 2020
+3

Referensi

Dokumen terkait

(2) Pengangkatan dalam Jabatan Struktural setingkat lebih tinggi diutamakan bagi PNS di lingkungan Sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat Komisi

Peraturan Pemerintah Nomor 100 Tahun 2000 tentang Pengangkatan Pegawai Negeri Sipil Dalam Jabatan Struktural sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor

Akan tetapi secara statistik pada penelitian ini menunjukan hasil bahwa ada hubungan antara dukungan keluarga dengan kejadian depresi pada usia lanjut pasca

Untuk itu, agar mampu membangun preferensi merek yang kuat maka sebaiknya menjalin hubungan intensif dengan pelanggan misalnya dengan memiliki account pada jejaring

Penyerapan Nitrogen dan Fosfor Rumput Laut di Teluk Gerupuk Berdasarkan laju penyerapan nutrien (N dan P), biomassa panen, dan luasan area bu- didaya, maka dapat dilakukan estimasi

Auditor intemal hams memiliki pengetahuan dan keterampilan yang dibutuhkan. Ini rneliputi pemahaman kornputer dan informasi, selain kemampuan auditing standart yang

1) Studi kasus dapat memberikan informasi penting mengenai hubungan antar variabel serta proses – proses yang memerlukan penjelasan dan pemahaman yang lebih luas. 2)

Hasil penelitian pada BUSN devisa dalam pengawasan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada tahun 2011-2013 menunjukkan bahwa faktor profil risiko dengan rasio Non Perform