• Tidak ada hasil yang ditemukan

Penerbit / Institusi ICA 2010, Proceedings of 20th International Congress on Acoustics. Simon Dodsworth. AVA Publishing SA

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Penerbit / Institusi ICA 2010, Proceedings of 20th International Congress on Acoustics. Simon Dodsworth. AVA Publishing SA"

Copied!
26
0
0

Teks penuh

(1)

105 No Judul

Referensi

Penulis / Institusi

Penerbit /

Institusi Resensi 1 Designing

Small Music Practice Rooms for Sound Quality

Riduan Osman

ICA 2010, Proceedings of 20th International Congress on Acoustics

 Paper membahas tentang ketentuan dan isu-isu terkait mendesain ruang musik kecil secara akustik terutama untuk guru dan murid musik.

 Isu yang dibahas meliputi:

 Mode ruangan (dimensi)

 Waktu dengung ruangan

 NC ruangan

 Difusi dan gema 2 The

Fundamentals of Interior Design

Simon Dodsworth

AVA Publishing SA

 Literatur membahas tentang fundamental interior termasuk akustik.

 Kontrol akustik:

 Mengurangi bunyi tak diinginkan dalam ruang

 Mengurangi suara dari ruang agar tidak mengganggu lingkungan

 Perencanaan fungsi dipisah secara akustik (speech, music)

 Mengubah kualitas suara dalam ruang sesuai kebutuhan

 Pengaruh orientasi, bentukan, dan material dalam ruang terhadap akustik ruang.

3 Optimization of Acoustic Conditions in Music

Practice Rooms

Gígja Gunnlaugsd óttir

Joint Baltic- Nordic Acoustics Meeting 2008, Reykjavik, Eslandia

 Penelitian bertujuan untuk melakukan optimasi kondisi akustik dalam ruang latihan musik

 Metode penelitian:

 Pengukuran Royal Danish Academy of Music dengan ruang bervariatif dari 50 m3 – 246 m3. Pengukuran dilakukan dengan

(2)

106

program DIRAC.

 Simulasi dengan menggunakan alat frequency analyzer.

Skema simulasi dan eksperimen

4 Acoustics 101 Eric T.

Smith

 Buku membahas tentang akustik bangunan.

 Poin-poin yang dibahas meliputi:

 Dasar-dasar akustik

 STC, koefisien serap, NRC

 Material dan produk

 Elemen interior

 Pintu, jendela, HVAC, mekanikal elektrikal

 Desain ruang akustik

 Pembuatan plafon yang melengkung harus bersifat cembung untuk menyebarkan bunyi.

 HVAC dalam ruang harus diperhatikan ventilasi, noise dari sistem, serta lokasi peletakan sistem.

Sebaiknya diberi ventilasi insulasi untuk

(3)

107

mengurangi noise yang terjadi.

5 Acoustic Requirements for Special School

Adrian James, David Canning

 Paper membahas perkembangan dan kriteria desain akustik untuk anak-anak dengan kebutuhan khusus.

 Poin-poin yang dibahas meliputi:

 Akustik kelas untuk anak dengan masalah pendengaran

 Desain akustik untuk anak autistik

 RT pada sekolah khusus harus kurang dari 0.8 s pada kelas kedua, 0.6 s pada kelas pertama, dan 0.4 s pada kelas untuk anak dengan masalah pendengaran.

 Beberapa kesimpulan lain meliputi:

 Airborne noise dari luar bangunan, yaitu 35 dB – 40 dB.

 Bising tanaman harus kurang dari NR25.

 Insulasi suara secara internal tidak berbeda jauh dengan sekolah pada umumnya 6 Acoustic

Problems &

Solutions for Rehearsal and Practice Spaces v1.1

Wenger® Corp.

 Buku membahas tentang masalah yang umum terjadi dalam ruang latihan ataupun rehearsal, serta solusi untuk

memperbaiki maupun mengurangi masalah tersebut.

 Buku membahas beberapa

(4)

108

masalah akustik:

 Elemen interior terhadap akustik

 Ruang bersuara keras

 Ruang dengan bass tinggi

 Gema dan gelombang

 Ansambel yang buruk

 Bising mekanikal

 Paradigma ruang latihan

 Wenger’s Rule of Thumb

 Recommended RT

7 Acoustic Measurement Standards for Stereo

Listening Rooms

Nyal Mellor  Paper bertujuan

memberikan standar yang jelas pada area yang mempengaruhi audiofil speaker untuk kegiatan mendengar stereo.

 Paper membahas beberapa poin, yaitu:

 Noise control, RC20- RC30

 Midrange decay T60 0.2-0.5 s

 Dan lain-lain 8 Architectural

Acoustics

K.B.Ginn, M.Sc.

 Buku membahas tentang akustika arsitektur.

 Buku membahas poin- poin sebagai berikut:

 Fundamental dari bunyi yang membahas tentang bunyi secara mendasar.

 Akustika ruang, seperti RT, desain ruang, material, dan lain-lain

 Akustika bangunan seperti akustik pada HVAC, airborne sound, insulasi, dan lain-lain

(5)

109

 Kriteria noise control dan insulasi suara

 Teknik pengukuran

 Instrumen yang disarankan, dan lain- lain

 Koefisen serap beberapa material menurut Ginn

9 Architectural Acoustic Workbook

M. David Egan, Hon.

AIA

 Buku membahas tentang akustika arsitektur.

 Buku membahas poin- poin sebagai berikut:

 Demonstrasi akustik.

 Teori-teori dasar akustika arsitektur

 Penyerapan bunyi

 Isolasi bunyi

 Standar proyek desain akustik

 Dan lain-lain 10 Architectural

Acoustics

Marshall Long

 Buku membahas tentang akustika arsitektur.

 Buku membahas poin- poin sebagai dari sejarah akustika bangunan, fundamental, sampai kriteria-kriteria akustik secara lengkap.

 Grafik rekomendasi RT untuk macam ruang,

 Kriteria umum untuk ruang speech ialah:

(6)

110

 Tingkat keras suara yang cukup

 Tipe suara uniform

 RT ruang yang optimal

 Rasio signal-noise yang cukup tinggi

 Kebisingan yang cukup rendah

11 Fisika Bangunan 1 Edisi 1

Prasasto Satwiko

 Buku membahas tentang prinsip fisika maupun sains dari bangunan seperti termal, cahaya, dan akustik.

 Pada bab akustika, buku ini membahas:

 Aspek perancangan akustika

 Aspek matematis

 Perhitungan bunyi, kebisingan, dan lain- lain.

 Grafik macam kebisingan

 Tabel batasan kebisingan

 Diagram waktu dengung

(7)

111 12 A Study on the

Acoustic Characteristic s of Large Spaces

M. Kaite and Tachibana

 Jurnal membahas tentang investigasi terhadap karakter akustik pada tiga ruang besar di Jepang.

 Metode pengukuran yaitu dengan, sinyal sumber suara dipancarkan dari sound system

dodecaherdral omni- directional dan impuls ruang diukur dengan peletakan microphone sejenis pada beberapa titik-titik tertentu.

 Metode MLS dan TSP digunakan untuk pengukuran

 Kesimpulan dari penelitian ialah ketiga objek menggunakan sistem atap membrane dan sistem plafon yang dapat ditinggikan sehingga mengubah volume ruang. RT dari ruang-ruang tersebut sangat dipengaruhi dan terkontrol dari sistem- sistem tersebut.

13 Optimasi Desain

Hedy C.

Indrani, Sri

 Jurnal penelitian bertujuan untuk

(8)

112 Interior untuk

Peningkatan Kualitas Akustik Ruang Auditorium Multifungsi

Nastiti N.

Ekasiwi dan Wiratno A.

Asmoro

meningkatkan kualitas akustik pada auditorium multifungsi Universitas Kristen Petra.

 Metode penelitian yang digunakan meliputi dua tahap, yaitu pertama metode observasi dan pengukuran di lapangan, serta kedua metode eksperimental. Selain itu untuk simulasi, peneliti menggunakan program ECOTECT v5.20.

 Hasil pengukuran menunjukkan:

 Background noise level auditorium UK Petra tinggi dengan NCmid >

45.

 Distribusi TTB sudah uniform.

 RT eksisting lebih ideal untuk musik daripada speech, yaitu 2.2 detik.

 Optimasi menggunakan bahan absorber

berbentuk baffle yang digantung di lokasi 2/3 plafon. Selain itu juga menggunakan drapery di dinding.

14 Pengaruh Elemen Interior terhadap Karakter Akustik Auditorium

Hedy C.

Indrani

 Jurnal membahas tentang perkembangan akustik auditorium dan pengaruh elemen interior terhadap akustik auditorium.

 Isi jurnal meliputi:

 Bentuk (lantai, dinding, plafon), dimensi

(volume) dan bahan (finishing) dari interior auditorium merupakan faktor penting yang mempengaruhi kualitas akustik auditorium.

(9)

113

 Koefisien absorbsi dari bahan penyelesaian bidang permukaan, bentuk dari dinding- dinding pembatas, konfigurasi plafon dan pengaturan tempat duduk penonton, akan menciptakan karakter akustik yang spesifik pada auditorium.

 Dalam pertimbangan akustik auditorium, yang utama adalah pada faktor waktu dengung (reverberation time), loudness, dan pantulan awal. Pantulan awal dapat menciptakan intimacy, sedangkan pantulan awal dari samping (early lateral reflection) menciptakan impresi ruang.

 Kebanyakan auditorium bermasalah pada tingkat background noise yang melebihi kriteria standar kegunaannya. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya untuk memperhatikan perencanaan sistem interior, seperti ventilasi pada auditorium, guna menghindari tingkat gangguan kebisingan yang berlebihan 15 Optimasi

Desain Akustik Bangunan Konservasi pada Ruang Serbaguna Salle France

Hedy C.

Indrani, Felicia Tansajaya

 Jurnal penelitian

bertujuan meneliti akustik bangunan konservasi Salle France di CCCL.

 Hasil observasi

memperlihatkan kurang optimalnya Reverberation Time (waktu dengung)

(10)

114 CCCL

Surabaya

dan insulasi suara pada ruang.

 Peneliti menerapkan metode penelitian

kuantitatif dimana proses analisis dan verifikasi data lapangan yang dilakukan untuk

mengetahui kondisi RT, AR, dan insulasi. Peneliti menggunakan

perhitungan manual dan komputerisasi dengan Autodesk Ecotect Analysis 2010. Selanjutnya

dilakukan proses optimasi untuk mencapai desain akustik yang optimal.

 Hasil optimasi menunjukkan bahwa perlu adanya penambahan elemen baru pada ruang serbaguna Salle France yang bersifat tidak permanen dan dapat dikembalikan ke bentukan semula sehingga sesuai dengan persyaratan pokok bangunan konservasi.

16 Optimasi Elemen Interior untuk Peningkatan Akustik pada Ruang Auditorium Monofungsi

Yuswinda Febrita

 Penelitian bertujuan mengoptimalkan kinerja akustik di dalam ruang auditorium monofungsi dengan studi kasus ruang Jelantik Jurusan Arsitek ITS.

 Penelitian menggunakan metode pengukuran background noise level dengan alat Sound Level Meter (SPL) Rion NL-31.

Sedangkan pengukuran RT dengan memecahkan balon berdiameter 30cm, lalu suara diterima Sound Level Meter.

Lampiran 1: Tabel Resensi Pustaka Terkait (sambungan)

(11)

115

 Hasil pengukuran menunjukkan bahwa background noise level objek penelitian

memenuhi kriteria kebisingan yaitu 24.82- 31.88 sesuai dengan kriteria dari Doelle (1972) untuk conference room yaitu NC25-30.

 Optimasi RT dilakukan dengan simulasi program ECOTECT v5.20

sehingga RT dari 1 detik menjadi 0.98 detik, tetapi masih sesuai dengan kriteria speech auditorium yaitu 0.6-1.2 detik.

17 Studi Penerapan Sistem Akustik pada Ruang Kuliah Audio Visual

Hedy C.

Indrani dan Citra Cahyawati

 Penelitian bertujuan meneliti dan

mengoptimalkan kinerja akustik di dalam ruang audio visual di

Universitas Kristen Petra.

 Penelitian menggunakan metode penelitian yang terbagi menjadi:

 Pengambilan data (data lapangan dan literatur)

 Pengumpulan data (survei, wawancara, perhitungan lapangan, dan dokumentasi)

 Pengolahan data dengan perhitungan RT secara manual, maupun dengan program Autodesk Ecotect Analysis 2011 dan Armstrong

Reverberation Time.

 Untuk mencapai RT optimal dilakukan beberapa treatment:

 Mengganti material mebel (RT dari 0.19-

(12)

116

0.24 detik menjadi 0.36- 0.55 detik)

 Mengganti material non-struktural dalam ruang.

Sehingga diperoleh RT yang paling sesuai ialah 0.57-0.59 detik pada occupancy 0%.

18 Effects of Classroom Acoustics on Performance and Wellbeing in Elementary School

Children: A Field Study

M. Klatte and J.

Hellbrück

 Penelitian bertujuan menganalisa dampak dari waktu dengung kelas terhadap kemampuan membaca, kebisingan dari dalam, dan perilaku siswa.

 Metode penelitian:

 Menentukan sampel kelas.

 Menentukan partisipan

 Mengetes partisipan dalam sampel kelas, berupa tes membaca, inteligensi nonverbal, phonological

processing, kuisioner tentang noise, perilaku, dan kuisioner parental.

 RT dari sampel-sampel kelas bervariasi dari 0.49 sampai 1.11 detik. Hasil penelitian juga

menemukan bahwa makin kecil nilai RT ruang, maka performa siswa menjadi makin baik pada tes-tesnya. Sama halnya dengan background noise, siswa mengalami

penurunan performa dalam ruangan dengan noise tinggi.

19 Acoustic Performance

Government of South

 Artikel membahas tentang standar-standar akustik

(13)

117 Standards for

Learning Areas

Australia untuk area pembelajaran

di Australia Selatan.

 Beberapa kriteria standar:

Ruang noise RT Kelas 1 40 0.4-0.5 Kelas 2 40 0.5-0.6 Latihan 45 0.5-0.7 musik

20 Perancangan Akustik Interior Gedung Pertunjukan

Dwi Retno Sri

Ambarwati, M.Sn.

 Penelitian bertujuan menganalisa dan

mengoptimalkan desain akustik pada interior gedung pertunjukan.

 Beberapa syarat aksutik gedung pertunjukkan:

 Kekerasan (loudness) yang cukup.

 Bentuk ruang yang tepat.

 Distribusi energi bunyi yang merata dalam ruang.

 Ruang harus bebas dari cacat-cacat akustik.

 Ada delapan jenis cacad akustik, yakni:

gema/echoes, pemantulan yang berkepanjangan (long- delayed reflections), gaung, pemusatan bunyi, ruang gandeng (coupled spaces), distorsi, bayangan bunyi, dan serambi bisikan (whispering gallery).

 Penggunaan lantai yang keras dan tidak dapat ditembus (batubata, beton) dan tidak dilapis hanya akan menyerap kurang dari 5% suara dan memantulkan hampir 95%. Pemasangan karpet diseluruh permukaan

(14)

118

lantai, pemasangan tirai dan penggunaan kursi penonton dengan jok yang empuk juga sangat membantu penyerapan bunyi yang sangat dibutuhkan untuk

menghasilkan bunyi yang nyaman didengar.

21 Environmenta l Acoustics

Leslie L.

Doelle

 Buku ini membahas tentang akustika lingkungan, bangunan, dari dasar-dasar akustika sampai penerapan- penerapannya.

 Rekomendasi RT

22 Akustika Bangunan

Christina E.

Mediastika

 Buku membahas tentang akustika bangunan dan penerapannya di Indonesia.

 RT ideal bagi ruang yang dipergunakan untuk kegiatan berbicara berada pada 0,5-1 detik,

sedangkan RT ideal bagi ruang yang dipergunakan untuk kegiatan musik berada pada 1–2 detik.

23 Studi terhadap Reverberation Time pada Ruang

Pertemuan di UAJY sebagai Indikator

Christina E.

Mediastika

 Penelitian bertujuan untuk menghitung RT pada ruang AV dan auditorium II dan III di Universitas Atma Jaya Yogyakarta, agar nantinya dapat dipergunakan sebagai dasar perbaikan kualitas

(15)

119 Kualitas

Akustik Ruangan

akustik ruang-ruang tersebut.

 Metode penelitian dirancang sebagai penelitian lapangan, dengan analisis secara komputasi dengan program Ecotect.

 Setiap ruangan, memiliki reverberation time ideal yang berbeda-beda

disesuaikan dengan fungsi ruangan atau jenis

aktivitas yang terjadi di ruangan tersebut. Untuk ruangan yang

menampung aktivitas musik, idealnya memiliki reverberation time 0,5 s.d. 2 detik dan untuk ruangan dengan aktivitas speech, idealnya 0 s.d. 1 detik. (8)

24 Concepts in Architectural Acoustics

David M.

Egan

 Buku ini membahas tentang konsep-kosnsep akustika bangunan dan penerapannya, yang dibahas dengan skematik- skematik dan sketsa- sketsa.

 Rekomendasi NC untuk ruang kelas ialah NC30- NC35 dengan nilai 40-45 dB, sedangkan

rekomendasi NC untuk ruang latihan musik ialah NC20-NC30 dengan nilai 30-40 dB.

25 Analisa Akustik Ruang

Eunike V.

Anggreani

 Penelitian bertujuan untuk

(16)

120 Kelas pada

Lembaga Pendidikan Non-formal dengan Studi Kasus

Mentari Kasih Surabaya

mengetahui kualitas akustik dengan metode perhitungan RT pada ruang-ruang kelas yang ada di Mentari Kasih.

 Metode penelitian meliputi:

 Pengumpulan data (observasi dan kepustakaan).

 Dokumentasi.

 Wawancara.

 Pengolahan data kuantitatif dan kualitatif.

 Komparasi antara literature dengan lapangan.

 Hasil penelitian menunjukkan bahwa keadaan RT eksisting Mentari Kasih belum sesuai dengan teori akustik yang berlaku.

Upaya perbaikan dilakukan dengan menambahkan material penyerap seperti karpet atau gypsum, ataupun material akustik pada elemen interior eksisting.

(17)

121

(18)

122

(19)

123

(20)

124

(21)

125

(22)

126

(23)

127

(24)

128

(25)

129

(26)

130

Referensi

Dokumen terkait

(1) Seksi Program mempunyai tugas melakukan penyusunan bahan perumusan kebijakan, pengumpulan, pengolahan, dan penyusunan program, kegiatan, anggaran, penyajian data

Pengetahuan dan persepsi terkait AV : penyebab, fak- tor yang memperberat, prognosis, pengobatan AV yang meliputi lama dan jenis pengobatan yang ingin dicoba dan dihindari,

Melalui pelatihan yang diberikan dalam pelaksanaan program PKM ini, selain sebagai upaya nyata untuk mengurangi limbah plastik dengan memberikan pengetahuan memanfaatkan

USA : American Society for Testing and Material

Jumlah kelompok usaha masyarakat pesisir yang memenuhi standar kelembagaan; Jumlah pembinaan pelaku unit usaha mikro yang mandiri di kawasan pesisir dan pulau-pulau kecil;

Menurut survey dari Kementrian Kesejahteraan, Tenaga Kerja, dan Kesehatan Jepang tahun 2004, lebih dari 70% penduduk jepang tinggal dalam keluarga nuklir dengan rata-rata satu

[r]

Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, pendidikan anak klien, dana liburan, dan dana