Abstrak—Pada perencanaan keuangan Bapak Dinho, dapat dilihat bahwa aset yang dimiliki oleh Keluarga Bapak Dinho tergolong memadai dan permasalahan yang dihadapi adalah pengalokasian aset yang dimiliki belum optimal. Perencanaan ini bertujuan untuk membantu klien dalam mencapai tujuan-tujuan keuangannya, yaitu kebutuhan akan dana darurat, pendidikan anak klien, dana liburan, dan dana pensiun dengan cara mengoptimalkan alur dana dan aset yang sudah ada. Dalam upaya untuk mencapai tujuan tersebut perencana keuangan merekomendasikan produk-produk yang sesuai yaitu: Tabungan BCA, Reksa dana TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, dan Panin Dana Maksima. Dengan kondisi keuangan yang ada berupa alur dana yang positif dan adanya aset yang memadai merupakan modal utama yang membuat keluarga Bapak Dinho akan mudah mencapai tujuan-tujuan investasinya. Kata kunci—Perencanaan Keuangan, Asuransi, Tabungan, Reksa Dana.
Abstract—At Mr. Dinho financial planning, it can be seen that the assets owned by client can be considered as being adequate assets and the problems faced is the allocation of assets has not been optimal. The basic purpose of this planning was to assist Mr. Dinho in achieving the financial goals in his life. These goals were the emergency fund, education fund, vacation fund, and pension fund. It is done by optimizing his assets and cash flow allocation. In order to achieve the objectives, a financial planner recommended the following products for his fund allocation: BCA Saving, Mutual Funds of TRIM Kas 2, Panin Dana Utama Plus 2, Panin Dana Unggulan, and Panin Dana Maksima.By having positive cash flow and adequate assets, Mr. Dinho may be able to achieve all of their investment goals.
Keywords—Financial Planning, Insurance, Saving Account, Mutual Fund.
1. PENDAHULUAN
aman globalisasi saat ini, banyak sekali masyarakat yang belum sadar akan pentingnya merencanakan keuangan sejak dini. Sesuatu yang sama sekali tidak terduga dapat terjadi di masa mendatang, dan hal itu bisa diantisipasi dengan sebuah perencanaan baik dan terukur
.
Banyak keluarga memiliki masalah dalam mengelola keuangan keluarganya karena masih belum bisa melakukan perencanaan keuangan yang baik dan terkadang membuat keluarga tersebut nantinya akan jatuh didalam masalah keuangan seperti utang maupun kurangnya dana didalam mencapai tujuan keuangan keluarga tersebut sehingga di saat mendekati masa pensiun uang yang telah dikumpulkannya selama ini ternyata tidak dapat mencukupikebutuhan ketika masa pensiun tersebut tiba, sehingga apabila keuangan tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang diperlukan baik dalam jangka waktu pendek maupun dalam jangka waktu panjang, berhutang menjadi salah satu solusi yang sering diambil. Namun, di sisi lain, berhutang dapat menjadi salah satu malapetaka apabila tidak dapat dikendalikan. Untuk membentuk kehidupan keluarga yang mandiri dan seiring dengan meningkatnya taraf pendidikan, memerlukan suatu anggaran keuangan yang berkesinambungan. maupun kurangnya dana didalam mencapai tujuan keuangan keluarga tersebut. Oleh sebab itu Perencanaan keuangan diperlukan karena adanya tujuan keuangan yang ingin dicapai, tingginya biaya hidup, naiknya biaya hidup dari waktu ke waktu, keadaan perekonomian yang tidak terlalu baik, fisik manusia yang tidak selalu sehat, dan banyaknya alternatif produk keuangan. Dengan melakukan hal ini akan semakin memudahkan masyarakat dalam mengelola pendapatan. Perencanaan keuangan ini ditujukan bagi semua lapisan masyarakat sehingga dengan adanya perencanaan keuangan yang baik, dapat membantu mencapai tujuan keuangan yang diimpikan.
1. Bapak Dinho dan Ibu Ivana adalah sebuah keluarga kecil yang sudah dikaruniai dua orang anak. Bapak Dinho yang lahir pada tanggal 4 April 1966 ini bekerja sebagai paint and painter equipment sedangkan Ibu Ivana yang lahir pada tanggal 14 Agustus 1967 adalah seorang unit manager di salah satu perusahaan asuransi di Surabaya.
2. Berdasarkan kuesioner profil risiko Trimegah Sekuritas yang telah diisi, Bapak Dinho termasuk tipe investor yang memiliki profil risiko agresif. Investor dengan kategori ini mengutamakan pada tingkat return yang tinggi dan diikuti dengan tingkat risiko yang tinggi juga. Dengan alokasi aset sebesar 5% reksa dana jenis pasar uang, 40% reksa dana jenis pendapatan tetap, 25% reksa dana jenis campuran, 30% reksa dana jenis saham.
2.TEORIPENUNJANG
Perencanaan keuangan pribadi memiliki arti sederhana yaitu melakukan perencanaan keuangan untuk mencapai kebutuhan pribadi atau individual (FPSB,2007, p.7).
Menurut FPSB (2007) Perencanaan keuangan dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu:
1. Perencanaan keuangan menyeluruh (comprehensive financial planning)
2. Perencanaan keuangan akan kebutuhan khusus atau tertentu (special need planning)
PERENCANAAN KEUANGAN KELUARGA BAPAK
DINHO PADA TABUNGAN DAN REKSA DANA
Aditya Pratama
Program Manajemen Keuangan, Program Studi Manajemen Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen Petra
Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
E-mail: m37409035@john.petra.ac.id
Menurut FPSB (2007), dalam praktek ada 2 tipe perencana keuangan:
1.Perencana keuangan independen 2.Perencana keuangan “tied”
Seorang perencana keuangan harus mempunyai pendidikan, pengalaman, pengetahuan yang dalam serta mempunyai suatu sertifikasi, dan bekerja secara penuh etika. Perencanaan keuangan memiliki tugas untuk merancang suatu strategi yang sesuai dengan karakter nasabah dengan tujuan untuk mencapai tujuan – tujuan keuangan nasabah.
Terdapat beberapa alasan yang mendorong timbulnya profesi perencana keuangan, yaitu :
a. Perubahan demografi; seperti misalnya perubahan gaya hidup, umur manusia yang semakin panjang, perubahan populasi dari segi jumlah dan gender.
b. Perpindahan tanggung jawab pensiun dari negara dan perusahaan ke individual. Setiap individu akan semakin bertanggung jawab terhadap kualitas hari tuanya. c. Produk keuangan yang semakin kompleks dan canggih. d. Kecenderuangan menurunnya ikatan sosial keluarga seperti berkurangnya dukungan anak-anak pada orang tua yang telah jompo.
Situasi diatas menyebabkan timbulnya kebutuhan akan perencana keuangan yang dapat membantu untuk melakukan upaya persiapan. Perencana keuangan membantu klien dalam merencanakan:
1. Manajemen risiko dan proteksi asuransi 2. Investasi dan tabungan
3. Dana Pensiun 4. Dana Pendidikan
5. Dana lain-lain (Dana melahirkan, Dana liburan,dll) Untuk mencapai tujuan klien maka FPSB (2007) membagi aset keuangan ke dalam lima kategori, yaitu:
1. Instrumen Pasar Uang
Instrumen pasar uang meliputi produk pasar uang yang berjangka waktu kurang dari 1 tahun tetapi cukup likuid. Beberapa jenis instrumen pasar uang yang dikenal secara umum adalah tabungan
2. Reksa dana (Mutual Fund)
Ada 4 jenis Reksa dana berdasarkan jenis investasinya yang dikenal di Indonesia, yaitu:
1. Reksa dana Pasar Uang (RDPU)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sebesar 100% pada efek pasar uang. RDPU memiliki risiko investasi yang paling rendah dibandingkan reksa dana lainnya sehingga cocok bagi investor yang tidak berani mengambil risiko. Dana diinvestasikan pada instrumen pasar uang seperti deposito, SBI, NCD, dan surat hutang jangka pendek lainnya yang berjangka kurang dari satu tahun.
2. Reksa dana Pendapatan Tetap (RDPT)
Adalah Reksa dana yang menginvestasikan sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelolanya ke dalam efek bersifat hutang, terutama hutang berjangka panjang, dan sisanya diinvestasikan pada pasar uang. Secara historis, reksa dana ini pertumbuhannya relatif lebih stabil dan mempunyai fluktuasi yang lebih rendah dari RDS.
3. Reksa dana Campuran (RDC)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya baik pada efek hutang di pasar uang maupun pada efek ekuitas di pasar modal. Reksa dana ini diperuntukkan bagi investor yang ingin mempunyai
exposure di saham dan di pendapatan tetap. Tingkat
pengembaliannya dari tahun ke tahun sedikit berfluktuatif tetapi relatif pertumbuhannya lebih stabil dibandingkan reksa dana saham. RDC memiliki tingkat risiko moderat.
4. Reksa dana Saham (RDS)
Adalah Reksa dana yang menempatkan investasinya sekurang-kurangnya 80% dari portofolio yang dikelola ke dalam efek bersifat ekuitas (saham). Reksa dana ini sesuai untuk investor yang mengejar pertumbuhan nilai dana investasinya yang maksiumal dalam jangka panjang (growth fund). Tingkat pengembalian hasil investasinya dari tahun ke tahun sangat bervariasi dan cenderung berfluktuasi seiring dengan perkembangan kondisi pasar dan ekonomi yang terjadi.RDS memiliki tingkat risiko yang tinggi.
3.METODOLOGIPENELITIAN
Proses perencanaan keuangan yang dirancang FPSB (2007, p.9) meliputi 6 langkah yang akan membantu klien untuk menemukan gambaran besar mengenai dimana dan bagaimana kondisi keuangan pribadinya. Dengan menggunakan keenam langkah proses ini, perencana dapat mengetahui profil risiko klien dan juga tujuan keuangan klien. Proses perencanaan keuangan dapat dilihat dalam gambar ini : Mengidentifikasi Hubungan Dengan Klien Menentukan Tujuan & Mendapatkan data
Analisa & Evaluasi Status Keuangan Klien Memonitor Perencana Keuangan Melakukan Implementasi Perencana Keuangan Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Gambar. 1. Proses Perencanaan Keuangan Sumber:FPSB (2007, p. 9)
1. Mendefinisikan Hubungan Dengan Klien
Saat bertemu dengan klien, perencana keuangan menjelaskan siapa dirinya, jasa perencanaan keuangan yang diberikan, termasuk tujuan perencanaan tersebut dan bagaimana dia memberikan jasa tersebut. Hal ini dilakukan agar klien mengerti peran, tugas serta pelayanan perencana keuangan demi keuntungan klien itu sendiri.
2. Menentukan Tujuan Dan Mendapatkan Data Perencana keuangan mulai menanyakan informasi mengenai situasi keuangan klien melalui wawancara langsung maupun tidak langsung. Kemudian perencana keuangan bersama-sama dengan klien menentukan tujuan keuangan klien serta jangka waktu yang diinginkan oleh klien untuk mencapainya. Perencana keuangan meminta
klien untuk mengisi kuisioner mengenai profil risiko dan menjelaskan hasil dari kuisioner tersebut kepada klien.
3. Analisa Dan Evaluasi Status Keuangan Klien Informasi yang telah didapat dari klien perlu dianalisa dan dievaluasi untuk menentukan situasi klien saat ini dan apa yang perlu dilakukan untuk mencapai tujuan klien. Analisa yang dilakukan adalah analisa aset, kewajiban dan arus kas. Dari kuisioner profil risiko yang diisi Bapak Idjul, diketahui bahwa beliau termasuk tipe investor konservatif moderat.
4. Menyajikan Rekomendasi Perencanaan Keuangan Rekomendasi perencanaan keuangan yang diberikan dititikberatkan pada tujuan keuangan klien berdasarkan informasi yang diberikan dan akan dipelajari bersama-sama oleh perencana keuangan dan klien. Tujuannya adalah menolong klien memahami rekomendasi tersebut sehingga klien dapat mengambil keputusan secara tepat dan benar.
5. Implementasi Rekomendasi Perencanaan Keuangan
Perencana Keuangan dan klien harus sepakat tentang bagaimana rekomendasi tersebut akan dilaksanakan. Perencana Keuangan dapat melakukan koordinasi atas seluruh proses perencanaan keuangan yang terjadi bersama klien dan professional lainnya, seperti notaris/pengacara, akuntan atau pialang saham. 6. Memonitor Perencanaan Keuangan
Klien dan Perencana Keuangan harus sepakat “siapa” yang akan memonitor perkembangan klien dalam mencapai tujuan-tujuannya. Apabila disetujui, Perencana Keuangan harus meninjau dan melaporkan perkembangan yang terjadi kepada klien secara berkala.
Perencana Keuangan membagi tujuan klien dalam tiga kurun waktu yaitu jangka pendek, jangka menengah, dan jangka panjang. Tujuan keuangan jangka pendek antara lain: dana darurat. Tujuan keuangan jangka menengah adalah dana melahirkan anak dan dana membeli mobil bekas. Sedangkan tujuan keuangan jangka panjang adalah dana membeli rumah, dana pendidikan anak, dana liburan dan dana pensiun. Tabel berikut ini menunjukkan tujuan investasi klien berdasarkan jangka waktu dan prioritas.
Tabel 1 Tujuan Investasi Klien
No Tujuan Keuangan Jangka waktu Jangka Pendek Jangka Menengah Jangka Panjang
≤ 1 tahun > 1 – 5 tahun > 5 tahun
1 Dana Darurat √
2 Dana Pendidikan anak √
3 Dana Liburan √
4 Dana Pensiun √
Berdasarkan Informasi yang telah didapatkan dan hasil diskusi bersama dengan klien, maka dibuatlah tabel prioritas seperti di bawah ini beserta dengan sumber dana yang memungkinkan untuk mendanai semua tujuan dari
keluarga ini, sehingga diharapkan dengan pengalokasian asset yang baik dan pengaturan keuangan yang baik maka semua tujuan keluarga ini dapat dipenuhi.
Dari semua tujuan diatas maka untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dipilihlah komposisi produk yang sesuai dengan profil klien, produk tersebut yaitu:
Tabel 2.
Produk Jangka Menengah
Skenario 1 Ri StDev Wi Ri*Wi 14,10% 4,37% 62% 8,68% 33,82% 32,29% 38% 13,01% 1 21,69% 13,45% 0,6202 RDPT: PDUP RDC: PDU Total Return Portfolio StDev Portfolio Coefficient Variation Tabel 3. Produk Jangka Panjang
Ri StDev Wi Ri*Wi 10,45% 0,92% 42% 4,40% 33,82% 32,29% 26% 8,90% 36,35% 46,91% 32% 11,48% 1 24,78% 23,16% 0,9347 Skenario 2 RDPT : PDUP RDC : PDU RDS : PDM Total Return Portfolio StDev Portfolio Coefficient Variation
4.ANALISADANPEMBAHASAN
Kondisi keuangan klien sebelum dilakukan perencanaan keuangan dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang kemudian akan dilakukan analisa serta pembahasan terhadap ketiganya. Sebelum dilakukan perencanaan keuangan, total aset yang dimiliki Bapak Dinho adalah Rp. 3.929.650.000,00. Total aset tersebut terdiri dari aset lancar 47% dari total aset, aset investasi sebesar 37% dari total aset, dan aset penggunaan pribadi sebesar 16% dari total aset. Klien tidak memiliki kewajiban jangka pendek maupun jangka panjang yang harus diselesaikan.
Pada aset lancar seluruhnya dialokasikan pada produk perbankan berupa tabungan yang memiliki return yang kecil sehingga nilai aset tersebut akan terus berkurang karena inflasi. Neraca di atas menunjukkan bahwa kondisi keuangan klien sehat karena nilai kekayaan bersih klien lebih besar dari total hutang yang dimilikinya.
Aktivitas arus kas klien terdiri atas aktivitas operasional yang mana berupa penerimaan dari penghasilan, bonus serta Tunjangan Hari Raya dan pengeluaran kas untuk biaya hidup dan kebutuhan sehari-hari. Disposable income
yang dimiliki klien saat ini sebesar Rp. 256.580.000,00 per tahun yang akan digunakan untuk investasi untuk mencapai tujuan keuangan beliau. Setiap tujuan keuangan klien baik dana darurat, dana melahirkan, dana pendidikan, dana liburan hingga dana pensiun diuraikan dan dianalisa secara rinci agar perencanaan keuangan yang sistematis dapat dilakukan dengan baik. Diuraikan sebagai berikut :
1. Dana darurat adalah dana yang disediakan untuk memenuhi kebutuhan pada saat kritis atau bersifat sangat darurat. Setiap keluarga wajib untuk menyediakan dana ini karena fungsi dana darurat yang dapat menggantikan kebutuhan hidup untuk sementara waktu apabila penghasilan klien terhenti. Klien telah berkeluarga dengan suami dan istri yang bekerja. Profil kebutuhan dana darurat beliau adalah enam kali bulan kebutuhan hidup sehari-hari dan diambil dari arus kas keluarga setelah perencanaan.
2. Tujuan kedua klien adalah dana pendidikan anak. Tujuan ini termasuk dalam tujuan jangka menengah klien, dalam waktu 2 tahun ini dana untuk pendidikan anak harus segera dialokasikan untuk memenuhi tujuan klien.
3. Dana Liburan
Pada tahun 2015, Bapak Dinho berencana untuk berlibur bersama keluarga menuju eropa selama 10 hari yang akan diadakan oleh A tour & travel. Dana yang dialokasikan sebesar Rp. 74.453.631,00 ke dalam portofolio investasi jangka menengah. 4. Dana Pensiun
Saat ini klien memasuki usia yang ke 46 tahun, klien ingin pensiun pada usia 55 tahun atau 9 tahun lagi. Klien memperkirakan akan menikmati masa pensiun selama 20 tahun dengan standar hidup yang berkurang jika dibandingkan dengan saat ini. sesudah pensiun diperkirakan pengeluaran klien per tahun berdasarkan aktivitas operasional adalah sebesar Rp. 197.720.000,00 dan klien menyarankan agar selama 9 tahun ini klien menginvestasikan aset lancar klien ke dalam portofolio jangka panjang dengan target investasi 24,78%.
Perubahan pada kondisi keuangan klien dapat dilihat dari neraca, arus kas, dan rasio keuangan yang ada dalam pembahasan berikutnya. Setelah melakukan analisa mengenai hal tersebut, perencana keuangan akan membandingkan kondisi keuangan klien saat sebelum perencanaan dengan sesudah perencanaan keuangan. Hal ini penting untuk dilakukan agar klien dapat mengetahui dan memahami perubahan yang terjadi sehingga klien dapat menjalankan perencanaan yang telah dibuat dengan matang untuk mencapai tujuan keuangan dan mengelola aset dengan lebih optimal. Setelah dilakukan perencanaan keuangan, keadaan neraca klien mengalami perubahan karena adanya penyesuaian yang dilakukan untuk mencapai tujuan keuangannya.
Gambar 2 Alokasi Aset sebelum Perencanaan
Gambar 3 Alokasi Setelah perencanaan keuangan
Gambar 4 Cashflow sebelum perencanaan
Gambar 5 Cashflow sesudah perencanaan Tabel 4
Rasio Keuangan
No Rasio Keuangan Sebelum Sesudah 1 Liquidity Ratio 87,32258841 440,35 2 Liquid Aset to Net Worth Ratio 46,19% 21,16% 3 Saving Ratio 0,00% 0,00% 4 Debt to Asset Ratio 0,00% 0,00% 5 Debt Service Ratio 0,00% 0,00% 6 Non Mortgage Service Ratio 0,00% 0,00% 7 Net Investment Assets to Net Worth Ratio 16,00% 42,20% 8 Solvency Ratio 100,00% 100,00%
Dari gambar diatas dapat dilihat perbedaan
balancesheet dan cashflow sebelum dan sesudah
perencanaan. Balance sheet dan Cashflow setelah perencanaan dapat memberikan hasil yang lebih efektif dengan return yang lebih baik daripada sebelum perencanaan keuangan. Dari tabel rasio di atas dapat dilihat juga perubahan yang signifikan antara rasio sebelum dan sesudah perencanaan.
Maka, melalui perencanaan keuangan, disposable
income klien mampu memberikan return yang lebih tinggi
dengan tetap memperhatikan profil risiko dan kondisi dari klien melalui investasi yang dilakukan.
5. KESIMPULAN DAN SARAN
Setelah melakukan analisa dan pembahasan terhadap tujuan keuangan klien dan usaha pencapaiannya, perencana keuangan telah berhasil memberi solusi atas permasalahan keuangan Bapak Dinho. Perencana keuangan telah berhasil menyelaraskan neraca dan arus kas klien sehingga mampu mengalokasikan aset secara optimal untuk kebutuhan tujuan keuangan klien dan memberikan alternatif produk investasi yang sesuai dengan profil risiko klien. Dengan demikian tujuan keuangan klien dapat tercapai seluruhnya. Secara ringkas, berikut ini rekomendasi yang diberikan perencana keuangan dalam usaha pencapaian tujuan keuangan Bapak Dinho berdasarkan urutan prioritas:
1. Dana Darurat
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana darurat klien sebesar Rp 124.710.000 dialokasikan pada Tabungan BCA dan Reksa dana Pasar Uang TRIM Kas 2. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar.
2. Dana Pendidikan
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana pendidikan anak klien sebesar Rp 65.094.659 dialokasikan pada Portofolio jangka menengah. Di mana sumber dana untuk memenuhi kebutuhan dana darurat ini diambil dari aset lancar.
3. Dana Liburan
Perencana keuangan merekomendasikan agar dana liburan jangka dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, dan Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan sebesar Rp 74.453.631. Sumber alokasi dana Liburan ini diambil dari aset lancar.
4. Dana Pensiun
Perencana keuangan merekomendasikan untuk mempergunakan sisa aset sebesar Rp 888.929.341 per tahun untuk dana pensiun klien. Dana pensiun ini akan dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksa dana Saham Panin Dana Maksima.
5. Dana Liburan
Untuk keperluan dana membeli liburan ini disarankan untuk menggunakan dana dari
disposable income klien sebesar Rp 3.086.957 setiap
tahun. Dan akan dialokasikan pada Reksa dana Pendapatan Tetap Panin Dana Utama Plus 2, Reksa dana Campuran Panin Dana Unggulan, dan Reksa dana Saham Panin Dana Maksima.
Balance sheet dan Cashflow Bapak Dinho kini
memberikan imbal hasil yang lebih stabil dengan tingkat risiko yang minimal karena telah terdiversifikasi ke dalam berbagai instrumen investasi.
Setelah melakukan tahap analisis, pembahasan, pertimbangan dan perhitungan terhadap kebutuhan klien, maka perencana keuangan akan mengimplementasikannya
dalam bentuk portofolio investasi yang telah direkomendasikan. Mengingat adanya faktor inflasi, bunga bank, kinerja pasar reksa dana, serta faktor keuangan lain yang berfluktuasi maka disarankan klien melakukan review
perencanaan keuangan ini minimal enam bulan sekali. Hal ini disarankan agar perencana keuangan dapat membantu klien untuk melakukan penyesuaian-penyesuaian dalam hal portofolio investasinya.
DAFTARPUSTAKA
Financial Planning Standards Board. (2007). Fundamental
of financial planning. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). Investment
planning. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). Manajemen
risiko dan perencanaan asuransi. Jakarta: CFP
Financial Planning Standards Board. (2007). Perencanaan hari tua, perencanaan pajak, perencanaan
distribusi kekayaan. Jakarta: CFP
Senduk (2007). perencanaan keuangan keluarga. Diunduh dari july 1, 2010 from
www.perencanaankeuangan.com
Senduk (2007). perencanaan keuangan keluarga. Diunduh dari july 1, 2010 from
http://perencanakeuangan123.com/2010/08/09/pen tingnya-mengenal-laporan-keuangan-pribadi-keluarga-anda-dalam-perencanaan-keuangan/ Senduk, Safir. (2008). mengatur pengeluaran secara bijak. Jakarta: Elex
Media Komputindo Kelompok Kompas – Gramedia.
Trimegah Reksa dana. (2012). Fund fact sheet trim kas 2.