Narasi Capaian IKU 2018
ASISTEN DEPUTI PENATAAN RUANG DAN KAWASAN STRATEGIS EKONOMI
INDIKATOR KINERJA:
JUMLAH PAKET REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS
EKONOMI DI ENTIKONG, PROVINSI KALIMANTAN
BARAT, BELU-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR
DAN SKOW- PROVINSI PAPUA
LAPORAN KINERJA INTERIM TRIWULAN IV TAHUN 2018 Sasaran Indikator Kinerja
Output Fisik
Kinerja (%)
Progress Capaian
(%)
Keterangan Target Realisasi
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)
Tersusunnya Paket Rekomendasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di
Perbatasan Negara
Jumlah paket rekomendasi kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di
Entikong, Provinsi Kalimantan Barat, Belu-Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Skow- Provinsi Papua
1 1 100% 100% Dalam tahap
pelaksanaan
Latar Belakang
Pembangunan pusat-pusat pertumbuhan ekonomi baru diluar jawa merupakan salah satu kebijakan yang dilakukan pemerintah dalam rangka mengurangi ketimpangan ekonomi dan pemerataan ekonomi. Hal tersebut tertuang dalam RPJPN 2004 – 2025 yang secara legal dijadikan acuan Pembangunan Nasional Indonesia, disebutkan bahwa salah satu arah kebijakan pembangunan dalam rangka mewujudkan pembangunan yang merata dan dapat dinikmati oleh seluruh komponen bangsa di berbagai wilayah Indonesia dilakukan melalui pengembangan kawasan perbatasan, termasuk pulau-pulau kecil terluar yang selama ini luput dari perhatian.
Pengembangan kawasan perbatasan dikemukakan pula secara lebih tegas di dalam rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2004-2009 khususnya dalam agenda pengurangan ketimpangan antar wilayah. Salah satu sasaran pengurangan ketimpangan antar wilayah adalah terwujudnya percepatan pembangunan di wilayah-wilayah cepat tumbuh dan strategis, wilayah tertinggal, termasuk wilayah perbatasan dalam suatu ‘sistem wilayah pengembangan ekonomi’
yang terintegrasi dan sinergis”.
Untuk mencapai sasaran itu, kebijakan pembangunan jangka menengah diarahkan pada upaya untuk pengembangan kawasan perbatasan dengan mengubah arah kebijakan pembangunan yang selama ini cenderung berorientasi inward looking menjadi outward looking. Orientasi outward looking dimaknai kedalam upaya-upaya untuk memanfaatkan kawasan perbatasan sebagai pintu gerbang aktivitas ekonomi dan perdagangan dengan negara tetangga. Adapun pendekatan pembangunan yang dilakukan selain menggunakan pendekatan yang bersifat keamanan, juga diperlukan pendekatan kesejahteraan, termasuk pendekatan lingkungan.
Kawasan Strategis Nasional merupakan Kawasan yang Penataan Ruangnya diprioritaskan. Terlebih lagi, dalam Agenda Prioritas NAWACITA, Salah satu poin penting yang terkandung dalam agenda prioritas itu berbunyi, “membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah dan desa.” Poin tersebut kemudian dijabarkan dalam beberapa sub poin, salah satunya adalah Pemerataan pembangunan antar wilayah terutama desa, kawasan timur Indonesia dan kawasan perbatasan.
Pengembangan kawasan merupakan salah satu upaya dalam rangka pembangunan wilayah atau daerah dan sumber daya (alam, manusia, buatan dan teknologi) secara optimal, efisien, dan efektif. Pengembangan kawasan ini dilakukan dengan cara menggerakkan kegiatan ekonomi dan mengakumulasikan berbagai kegiatan investasi yang dapat menjadi pemicu (trigger) bagi kegiatan pembangunan yang berkelanjutan, yang keseluruhannya diwadahi dalam Rencana Tata Ruang Wilayah maupun kawasan. Salah satu strategi dari pengembangan kawasan dilakukan melalui kawasan industi. kawasan industri di Indonesia baru dikembangkan pada awal tahun 1970-an sebagai suatu usaha untuk memenuhi kegiatan penanaman modal baik dari dalam maupun dari luar negeri. Pada awalnya Pemerintah mengembangkan kawasan industri melalui Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Pada tahun 1973 pemerintah memulai pembangunan kawasan industri yang pertama yaitu Jakarta Industrial Estate Pulo Gadung (JIEP) dan kemudian disusul oleh Surabaya Industrial Estate Rungkut (SIER) pada tahun 1974. Kawasan industri (KI) lainnya yang
“Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis
Ekonomi melalui fungsi
koordinasi,
sinkronisasi, dan
pengendalian
kebijakan
menerapkan
strategi: adanya
pengaturan
mengenai
konsepsi, arah,
dan rencana
penataan ruang
dan kawasan
strategis
ekonomi yang
secara prinsip
dilaksanakan
oleh K/L terkait”
dikembangkan oleh pemerintah adalah KI Cilacap (1974), KI Medan (1975), KI Makasar (1978), KI Cirebon (1984) dan KI Lampung (1986).
Saat ini, kebijakan tentang Kawasan Industri semakin tumbuh berkembang.
Penetapan KAPET dan KEK di beberapa wilayah di Indonesia menunjukkan perhatian yang sangat tinggi dari pemerintah dalam pengembangan Kawasan Industri untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Nasional dan pemerataan.
Selain itu, fokus kegiatan pengembangan kawasan strategis ekonomi tahun ini adalah percepatan pengembangan 5 Kawasan Strategis Nasional (KSN) Perkotaan.
Kawasan Strategis Nasional (KSN) adalah wilayah yang penataan ruangnya diprioritaskan. Hal ini karena secara nasional KSN berpengaruh sangat penting terhadap kedaulatan negara, pertahanan dan keamanan negara, ekonomi, sosial, budaya, dan/atau lingkungan, termasuk wilayah di dalamnya yang ditetapkan sebagai warisan dunia. Di dalam PP No. 26/2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN), ditetapkan 76 KSN yang memiliki kepentingan ekonomi, lingkungan hidup, sosial budaya, pendayagunaan sumber daya alam dan teknologi tinggi, serta pertahanan dan keamanan. Hingga saat ini, telah ditetapkan 5 (lima) Perpres RTR KSN Perkotaan yaitu RTR Jabodetabekpunjur (Perpres 54/2008), Sarbagita (Perpres 45/2011), Mamminasata (Perpres 55/2011), Mebidangro (Perpres 62/2011) dan Kedungsepur (Perpres 78/2017).
Capaian Indikator Kinerja Utama
JUMLAH PAKET REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS EKONOMI DI ENTIKONG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT, BELU-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DAN SKOW- PROVINSI PAPUA
Paket rekomendasi kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di Entikong, Provinsi Kalimantan Barat, Belu-Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Skow- Provinsi Papua terdiri dari 1 rekomendasi, berupa:
1. Rekomendasi
kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di Entikong - Provinsi Kalimantan Barat, Belu - Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Skow - Provinsi Papua
Paket Rekomendasi kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di Entikong, Provinsi Kalimantan Barat, Belu-Provinsi Nusa Tenggara Timur dan Skow- Provinsi Papua meliputi dokumen- dokumen usulan kebijakan yang dapat berupa nota dinas, masukan persetujuan substansi dan evaluasi, risalah rapat, laporan, dan berita acara kesepakatan yang dihasilkan oleh Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi yang ditindaklanjuti oleh Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Pembangunan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah atau Menko Perekonomian atau Kementerian/Lembaga terkait.
Tersusunnya paket
rekomendasi kebijakan pengembangan Kawasan
Strategis Ekonomi di Entikong,
Provinsi
Kalimantan Barat,
Belu-Provinsi
Nusa Tenggara
Timur dan Skow-
Provinsi Papua
Pada triwulan I telah dilakukan kegiatan dan dihasilkan dokumen- dokumen usulan kebijakan antara lain sebagai berikut:
Pembahasan Potensi Kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan
Riau
Penyiapan Percepatan Pembangunan Kawasan Peternakan
Terpadu Sonis Laloran, Kabupaten Belu, Provinsi Nusa Tenggara Timur
Pada triwulan II telah dilakukan kegiatan dan dihasilkan dokumen- dokumen usulan kebijakan antara lain sebagai berikut
: Koordinasi Percepatan Proses Sertipikasi Hak Pengelolaan Lahan PT Pertamina di Kabupaten Tanggamus
Koordinasi Penyusunan MasterPlan Pembangunan Ekonomi di Perbatasan Negara pada 7 (tujuh) Kawasan Sekitar PLBN :
- Masterplan KPN PLBN Entikong (selesai) Masterplan KPN PLBN Motaain (selesai) diselesaikan oleh Kementerian PPN/Bappenas - Masterplan KPN PLBN Nanga Badau (Lapdul) Masterplan KPN PLBN
Aruk (Lapdul) diselesaikan oleh Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP)
- Masterplan KPN PLBN Skouw (Lapdul) Masterplan KPN PLBN Wini (Lapdul) Masterplan KPN PLBN Motamasin (Lapdul) diselesaikan oleh BPIW-Kementerian PUPR
Penyampaian Klarifikasi terhadap Substansi Rancangan Peraturan Presiden (RPerpres) tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Perbatasan Negara di Provinsi Sumatera Utara (18 April 2018)
Penyampaian Masukan Terhadap Rancangan Instruksi Presiden Tentang Percepatan Pembangunan Kota Mandiri Tanjung Selor (23 April 2018)
Penyusunan Grand Strategy Pengembangan Wilayah di Indonesia
Evaluasi Pembangunan Kawasan Industri yang Termasuk dalam Proyek Strategis Nasional (23 Mei 2018)
Koordinasi Terhadap Usulan Pembangunan Perbatasan Provinsi Kalimantan Utara
Narasi Capai IKU 2018 Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi INDIKATOR KINERJA : JUMLAH PAKET REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS EKONOMI DI ENTIKONG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT, BELU-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DAN SKOW- PROVINSI PAPUA
Pada triwulan III telah dilakukan kegiatan dan dihasilkan dokumen- dokumen usulan kebijakan antara lain sebagai berikut
: Koordinasi Penyempurnaan Materi RDTR Kawasan Perbatasan Negara
Review Master Plan Pembangunan Kawasan Ekonomi di Sekitar Kawasan Perbatasan
Pembahasan Bentuk Peraturan dan Cakupan Wilayah Penetapan RDTR Kawasan Perbatasan Negara
Pembahasan Arahan Pengembangan Pusat Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara
Pembahasan Inpres tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara
Pada triwulan IV telah dilakukan kegiatan dan dihasilkan dokumen- dokumen usulan kebijakan antara lain sebagai berikut
: Penyampaian Dokumen Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara
Penyusunan Inpres Republik Indonesia tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara
Narasi Capai IKU 2018 Asdep Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi INDIKATOR KINERJA : JUMLAH PAKET REKOMENDASI KEBIJAKAN PENGEMBANGAN KAWASAN STRATEGIS EKONOMI DI ENTIKONG, PROVINSI KALIMANTAN BARAT, BELU-PROVINSI NUSA TENGGARA TIMUR DAN SKOW- PROVINSI PAPUA
Rekap Capaian Indikator Kinerja (Paket Rekomendasi)
Indikator Kinerja
(Paket Rekomendasi) Daftar Rekomendasi Data Dukung Paket rekomendasi
kebijakan pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di Entikong - Provinsi Kalimantan Barat, Belu – Provinsi Nusa Tenggara Timur, dan Skow – Provinsi Papua
1 Pengembangan Kawasan Strategis Ekonomi di Perbatasan Negara
1
Notulensi Rapat Koordinasi Pembasan Penyempurnaan Materi RDTR Kawasan Perbatasan Negara
2
Nota Dinas Asisten Deputi Penataan Ruang dan Kawasan Strategis Ekonomi No. ND- 88/D.VI.M.EKON.4/05/2018
tanggal 21 Mei 2018 perihal Tindak Lanjut terhadap Usulan Pembangunan Perbatasan Provinsi Kalimantan Utara
3
Notulensi Rapat Koordinasi Pembahasan Bentuk Peraturan dan Cakupan Wilayah Penetapan RDTR Kawasan Perbatasan Negara
4
Surat Deputi Bidang Koordinasi Percepatan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah No. S- 361/M.EKON/12/2018 tanggal 11 Desember 2018 perihal Penyampaian Dokumen Master Plan Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara
5 Rancangan Inpres RI tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Perbatasan Negara 2 Pengembangan Pusat-
Pusat Pertumbuhan Ekonomi Baru di Luar Jawa
1
Notulensi Rapat Koordinasi Penyusunan Grand Strategy Pengembangan Wilayah di Indonesia
2 Notulensi Evaluasi Pembangunan Kawasan Industri yang termasuk dalam PSN
3
Instruksi Presiden No.9 Tahun 2018 tentang Peercepatan Pembangunan Kota Baru Mandiri Tanjung Selor