LOKA KARYA
(Lembar Kerja Resume Modul)
A. Judul Modul : Perangkat dan Media Pembelajaran
B. Kegiatan Belajar : Pengembangan Science Technology Enginering Arts Mathematics (Steam) Dalam Pembelajaran Anak Usia Dini (KB 3)
C. Refleksi :
NO BUTIR REFLEKSI RESPON/JAWABAN
1
Konsep
(Beberapa istilah dan definisi) di KB
1. Pemahaman Konsep Pembelajaran Dengan Desain STEAM di PAUD
STEAM merupakan model pembelajaran yang ditujukan untuk mengembangkan kemampuan berpikir kritis, analitis, kreatif dan utuh dalam mengkaji suatu topik pembelajaran oleh anak, bahkan cara pengkajian dapat dilakukan dengan cara-cara yang kreatif dan inovatif.
Kajian dalam konteks STEAM untuk anak usia dini mencakup : a. Materi Sains, yaitu pengetahuan fisik, kimia, makhluk hidup, serta bumi
dan lingkungan sekitar. Misalnya : air dan sifatnya.
b. Materi Teknologi, yaitu peralatan, mesin, bahan-bahan, teknik dan sumber-sumber energi yang dapat membantu manusia, memudahkan
PENGEMBANGAN STEAM DALAM PEMBELAJARAN AUD
Sejarah STEAM
STM
STEM
STEAM
Defenisi STEAM
Science (Sains)
Technology (Teknologi)
Enginering (Rekacipta)
Art (Seni)
Math (Matematika)
pekerjaan dan menyelesaikan masalah. Misalnya : merawat dan bahaya peralatan rumah tangga.
c. Materi Engineering (rekacipta), yaitu mendesain, rancang bangun, dan penggunaan bahan dan alat. Misalnya : membuat kandang dari ranting dan kardus. Membuat jembatan dari balok.
d. Materi Arts (seni), yaitu meningkatkan kreatifitas dalam proses rekacipta sehingga saat melakukan kegiatan rekacipta, hasil belajar anak semakin kaya, imajinatif dan produktif. Misalnya : menggambar bebas sesuai imajinasi anak.
e. Materi Math (matematika), yaitu berkaitan dengan bilangan dan lambang bilangan, bentuk geometri, bilangan operasional, pengukuran, data & statistic, pemecahan masalah, dan pola. Misalnya : menyortir, menghitung jumlah bebatuan atau biji-bijian yang tersedia.
Penerapan pembelajaran dengan desain STEAM di PAUD sangat penting, karena :
1) Dapat mengintegrasikan berbagai hal, membuat hubungan (interkoneksi), serta dalam membangun dan menguatkan jejaring dalam otak.
2) Dapat mengangkat kualitas belajar anak yang berada dalam periode keemasan (golden age), karena pada periode tersebut setiap anak memerlukan pengalaman dan lingkungan yang “kaya”
stimulasi posistif.
3) Dapat memenuhi kebutuhan belajar anak yang masih memerlukan pengalaman langsung (hands on experience) yang bermakna dan menyenangkan.
4) Dapat membangun sikap positif anak terhadap berbagai bidang ilmu, antara lain sains dan matematika.
5) Dapat memelihara dan mengembangkan rasa ingin tahu dengan cara yang lebih efektif dan produktif pada setiap anak.
6) Dapat membangun kepekaan anak terhadap masalah, empati terhadap kondisi yang ada di sekelilingnya, sehingga menumbuhkan karakter mulia, terutama karakter kepedulian.
Tujuan pembelajaran STEAM di PAUD, yaitu:
1) Membangun pemahaman ilmiah pada peserta didik melalui pembelajaran yang kontekstual, bermakna dan menyenangkan.
2) Membiasakan peserta didik memiliki keterampilan pemecahan masalah yang diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.
3) Memiliki keterampilan bekerjasama dengan teman sebaya dan orang lain.
4) Membangun keterampilan berpikir kreatif anak usia dini dalam menemukembangkan berbagai ide, proses dan produk.
Kemampuan dan Keterampilan abad-21 melalui STEAM, yaitu : 1) Kerjasama, yaitu mendorong dan menghargai siswa untuk dapat
bekerjasama dengan orang lain.
2) Komunikasi, yaitu memberikan anak kesempatan untuk berdiskusi dan menyampaikan pendapat.
3) Kreativitas, yaitu menstimulasi anak untuk menciptakan ide-ide kreatif, memecahkan masalah dan merancang alat sesuai dengan tema yang disampaikan.
4) Berpikir Kritis, yaitu memberikan anak kesempatan bereksplorasi, mengembangkan rasa ingin tahu, dan menemukan solusi.
5) Inovasi, yaitu memfasilitasi anak dalam menemukan cara unik untuk mengekspresikan konsep melalui seni, membantu mengembangkan keterampilan inovasi.
6) Ketekunan, yaitu mendorong anak bekerja secara individu ataupun dalam kelompok dan larut dalam aktivitas.
Prinsip-prinsip pembelajaran STEAM di PAUD, yaitu :
1) Penekanan pada proses inquri, dialog/diskusi, dan berpikir kritis.
2) Penerapan keterampilan proses sains dalam belajar.
3) Penemuan dan belajar dilakukan melalui proses kreatif.
4) Belajar secara kolaboratif.
5) Keterlibatan langsung atau pengalaman belajar langsung.
6) Berdasarkan tantangan dan masalah (yang diajukan).
7) Mengintegrasikan konsep, topik, standar, dan penilaian.
8) Proses dan hasil belajar yang lebih tinggi (HOTS).
Kegiatan bermain dengan desain STEAM, sebagai berikut :
1) Menggunakan alat dan bahan main dari lingkungan sekitar, yang menarik, aman, dan dapat dimanipulasi anak sesuai imajinasinya.
2) Mendorong anak untuk “menciptakan”
3) Mendorong anak untuk berkomunikasi, berkolaborasi, berpikir kritis dan bertindak kreatif
4) Diupayakan ada aktivitas “proyek” sederhana, yang menstimulasi anak untuk “menemukan” atau “mencipta”.
5) Anak diberi kesempatan untuk melakukan dan mengalami,
6) Membangun kecakapan atau keterampilan proses sains melalui menanya (questioning), mengamati (observing), dan mengomunikasikan (communicating).
Penerapan pembelajaran dengan desain STEAM bersifat inkuiri (inquiry learning), antara lain :
1) Anak mengkonstruksi atau membangun sendiri pengalamannya.
2) Anak mendapatkan kesempatan untuk aktif dan berpartisipasi.
3) Anak peka, memahami masalah, empati dan mencari pemecahan masalah secara kreatif.
4) Anak yang memiliki minat terhadap bidang dan aktivitas sains, serta lingkup yang diintegrasikan.
Tantangan bagi Guru dalam pelaksanaan STEAM, antara lain : 1) Tidak yakin dengan perencanaan kegiatan yang dibuat, merasa
kesulitan dan tidak mampu merencanakan serta melaksanakannya bersama anak.
2) Merasa kebingungan untuk mencari teknik atau cara yang dapat dilakukan untuk memperluas pemahaman anak.
3) Tidak yakin dengan materi/muatan pembelajaran.
4) Masih ada persepsi bahwa melakukan aktivitas STEAM, memerlukan banyak sekali percobaan dan banyak peralatan.
Tantangan bagi Orang tua dalam pelaksanaan STEAM, antara lain : 1) Tidak siap secara mental mendampingi anak untuk bermain di
rumah saat Pembelajaran Jarak Jauh.
2) Keterbatasan informasi, pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki orang tua untuk mendampingi anak belajar melalui bermain di rumah.
3) Persepsi orang tua bahwa belajar anak usia dini dilakukan di lembaga PAUD bukan di rumah.
4) Keterbatasan pengetahuan orang tua tentang keragaman muatan bermain, termasuk STEAM dan media yang dapat digunakan sebagai alat/bahan main.
5) Persepsi bahwa kegiatan bermain memerlukan alat main yang sudah jadi.
Cara mengintegrasikan muatan pembelajaran STEAM, antara lain:
1) Menghargai keragaman, dan Fleksibilitas
2) Diintegrasikan secara utuh, maupun secara parsial.
3) Tertuang dalam dokumen I maupun dalam dokumen II, penilaian perkembangan anak,
4) Dalam pengembangannya dapat melibatkan peran orang tua, terutama dalam rangka mendapatkan dukungan yang signifikan.
2
Daftar materi pada KB yang sulit dipahami
a. Pelaksanaan Pembelajaran Desain STEAM di PAUD
3
Daftar materi yang sering mengalami miskonsepsi dalam
pembelajaran
Dari materi yang sering mengalami miskonsepsi adalah : - Kegiatan pembelajaran menjadi berpusat pada guru.
- Alat dan bahan permainan yang disediakan guru semuanya dibeli dan bukan dari alam sekitar.
- Hasil karya anak dinilai dari hasil yang bagus bukan disesuaikan dengan perkembangan anak