MASA PRA AKSARA
MODUL AJAR
SEJARAH
INFORMASI UMUM
A. IDENTITAS MODUL Kode Modul Ajar
Kode ATP Acuan 10.2 Nama Penyusun
/Institusi/Tahun Syafniati,S.Pd
SMK Negeri 1 5 sijunjung / Tahun Ajaran 2022-2023 Jenjang Sekolah SMK
Fase/Kelas E/X
Domain/Topik Jalur Rempah dan Asal usul Nenek Moyang Indonesia Kata Kunci Bigbang, Nenek Moyang, Pra Aksara, Manusia Purba Alokasi Waktu(menit) 720 menit
Jumlah Pertemuan(JP) 16 JP B. KOMPETENSI AWAL
Pengetahuan / Ketrampilan Prasyarat
Periodesasi Awal Bumi, Manusia Purba, Nenek Moyang, Pra Aksara
C. PROFIL PELAJAR PANCASILA
Bernalar Kritis: Secara objektif menganalisis informasi yang didapat Mandiri : Bertanggung jawab atas proses dan hasil belajar
Gotong-royong : kemampuan melakukan kegiatan bersama-sama dengan sukarela
Kreatif : Menyusun tulisan terkait Islam di Indonesia yang bermakna, bermanfaat, dan berdampak
D. SARANA DAN PRASARANA
Bahan Pembelajaran : Kertas HVS, Spidol, Penggaris, Papan Tulis
Media Pembelajaran : Komputer/Laptop, LCD Projector, PPT, Video Pembelajaran, Internet Sumber Pembelajaran : Buku Paket, Modul, Internet dan lainnya
E. TARGET PESERTA DIDIK
•Peserta didikRegular/tipikal : Umum
• HambatanBelajarPeserta didik
• Cerdas Istimewa BerbakatIstimewa F. MODEL PEMBELAJARAN
ModaPembelajaran TatapMuka(TM)
• Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ Synchronous)
• Pembelajaran Jarak Jauh(PJJ Asynchronous)
Blended Learning(Paduan Tatap Muka dan PJJ) ModelPembelajaran Discovery Learning
Metode Pembelajaran Penugasan
• Diskusi
BentukPenilaian Asesmen Kognitif
• Asesmen Non Kognitif
KOMPONEN INTI
A. TujuanPembelajaran 1. Peserta didik memahami konsep dasar jalur rempah dan asal usul nenek moyang
2. Peserta didik menganalisa manusia dalam jalur rempah dan asal usul nenek
3. Peserta didik menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang dalam ruang lingkup lokal, nasional, dan global
4. Peserta didik menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang dalam dimensi masa lalu, masa kini, dan masa depan
5. Peserta didik menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang dari pola perkembangan,
perubahan, keberlanjutan, dan keberulangan
6. Peserta didik menganalisa jalur rempah dan asal usul nenek moyang secara diakronik (kronologi) maupun sinkronik.
B.
PemahamanBermakna Kehidupan manusia selalu berkembang, dengan demikian terbentuklah kebudayaan dalam periodesasi kehidupannyaa
Dengan belajar dari sejarah maka kita tidak akan mengulangi kesalahan di masa lalu
C. PertanyaanPemantik Bagaimanakah bunyi teori Bigbang?
Bagaimanakah jenis-jenis manusia purba Indonesia?
Bagaimanakah persebaran nenek moyang bangsa Indonesia?
Bagaimanakah corak kehidupan masyarakat pra
aksara di Indonesia?
D.
PersiapanPembelajaran Persiapan yang dilakukan sebelum pembelajaran dimulai:
Membaca materi pembelajaran
Menyiapkan lembar kerja Peserta didik
Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan dalam pembelajaran
□ KegiatanPendahulu an
1.
Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2.
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran
4.
Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
10 menit
□ Kegiatan Inti
Fase1:
Stimulation (Pemberian Stimulus)
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca materi tentang Teori-teori masuknya Islam di Indonesia
Peserta didik mengamati dan memahami masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami.
65 menit Pertemuan
I
E, KegiatanPembelajaran
Fase2:
Problem Statement (Identifikasi masalah)
Guru memberi kesempatan kepada peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin berbagai teori awal terbentuknya bumi
Guru membuat pertanyaan terkait materi : Jelaskan teori Bigbang, Apa sajakah bukti sejarah yang menjelaskan mengenai periodesasi awal bumi, sebutkan jenis-jenis apa sajakah manusia purba Indonesia ?
Fase3:
Data Collecting (Pengumpulan Data)
Peserta didikdiberi kesempatan untuk mengumpulkan informasi yang terkait dengan masalah terkait teori awal terbentuknya bumi
Fase4:
Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didikmengolah informasi yang didapatkan pada tahap sebelumnya
Semua informasi hasil bacaan diolah, diklasifikasikan, serta ditafsirkan untuk disimpulkan
Fase5:
Verification (Verifikasi)
Peserta didik mengirimkan hasil kajian terkait dengan permasalahan saat melakukan literasi kepada guru
Fase6:
Generalization (Kesimpulan)
Dari hasil literasi dan materi yang disampaikan, guru bersama peserta didik merumuskan hasil akhir dari proses pembelajaran tentang berbagai terkait teori awal terbentuknya bumi
□ KegiatanPenutup
1.
Guru memberikan penekanan poin penting untuk pembelajaran hari ini
2.
Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami dalam pembelajaran kepadaguru
3.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
4.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dariguru.
5.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
15 menit
Pertemuan Kedua
□ Kegiatan Pendahuluan
1.
Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2.
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran
4.
Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
10 menit
□ Kegiatan Inti
Fase1:
Stimulation (Pemberian Stimulus)
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca materi tentang persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
Peserta didik mengamati dan memahami masalah secara individu dan mengajukan hal-hal yang belum dipahami.
65
menit
Fase2:
Problem Statement (Identifikasi masalah)
Guru memberi kesempatan kepda peserta didik untuk mengidentifikasi sebanyak mungkin mengenai persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
Guru membuat pertanyaan terkait materi : Per kelompok memilih materi berdasarkan persebaran nenek moyang bangsa Indonesia kemudian menjelaskan jalur persebaran, ciri-ciri fisik, kebudayaan yang dibawa, serta lokasi persebaran di Indonesia.
Fase3:
Data Collecting (Pengumpulan Data)
Guru membagi kelompok peserta didik terdiri atas 3-4 orang
Peserta didik diberi kesempatan untuk berdiskusi mengumpulkan informasi yang terkait pertanyaan mengenai persebaran nenek moyang bangsa Indonesia berdasarkan pertanyaan yang diajukan guru
Fase4:
Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik bersama rekan kelompok mengolah informasi yang didapatkan pada tahap sebelumnya
Semua informasi hasil bacaan diolah, diklasifikasikan, serta ditafsirkan untuk disimpulkan
Fase5:
Verification (Verifikasi)
Secara bergantian, perwakilan kelompok menyampaikan hasil kajian terkait dengan permasalahan saat melakukan literasi kepada guru Fase6:
Generalization (Kesimpulan)
Dari hasil literasi dan materi yang disampaikan, guru bersama peserta didik merumuskan hasil akhir dari proses pembelajaran tentang persebaran nenek moyang bangsa Indonesia
□ Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan penekanan poin penting untuk pembelajaran hari ini
2.
Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami dalam pembelajaran kepadaguru
3.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selama mengerjakan
4.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dariguru.
5.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
15 menit
Pertemuan Ketiga
□ Kegiatan Pendahuluan
1.
Peserta didik dan Guru memulai dengan berdoa bersama.
2.
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran
4.
Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
10 menit
□ Kegiatan Inti
Fase1:
Stimulation (Pemberian Stimulus)
Guru memberikan waktu kepada peserta didik untuk membaca kembali hasil diskusi kelompok dan siap dipresentasikan melalui PPT.
Peserta didik diminta membuka modul dan mencermati materi tentang corak kehidupan masyarakat pra aksara.
65 menit
Fase2:
Problem Statement (Identifikasi masalah)
Setelah membaca/mencermati materi teori tentang corak kehidupan masyarakat pra aksara baik dari hunian, cara bertahan hidup, hingga kebudayaannya
Guru membuat pertanyaan untuk
peserta didik.
Fase3:
Data Collecting (Pengumpulan Data)
Melalui kelompok yang sudah dibagi berdasarkan corak kehidupan masyarakat pra aksara peserta didik mengumpulkan hasil kerja dalam bentuk PPT.
Fase4:
Data Processing (Pengolahan Data)
Peserta didik mengolah data dan informasi yang telah diperoleh
Semua informasi hasil bacaan diolah, diklasifikasikan, serta ditafsirkan untuk disimpulkan dan disajikan dalam bentuk PPT.
Fase5:
Verification (Verifikasi)
Peserta didik mengkomunikasikan dan mempresentasikan hasil diskusi kelompok kerja corak kehidupan masyarakat pra aksara di depan kelas melalui alat bantu PPT.
Fase6:
Generalization (Kesimpulan)
Dari hasil literasi dan materi yang disampaikan, guru bersama peserta didik merumuskan hasil akhir dari proses pembelajaran tentang corak kehidupan masyarakat pra aksara
□ KegiatanPenutup
1.
Guru memberikan penekanan poin pentig untuk pembelajaran hari ini
2.
Peserta didik dapat menanyakan hal yang tidak dipahami dalam pembelajaran kepadaguru
3.
Peserta didik mengomunikasikan kendala yang dihadapi selamamengerjakan
4.
Peserta didik menerima apresiasi dan motivasi dariguru.
5.
Guru menyampaikan rencana pembelajaran selanjutnya
15 menit
Pertemuan Keempat
□ KegiatanPendahuluan
1.
Peserta didik dan Guru memulaidenganberdoa bersama.
2.
Peserta didik disapa dan melakukan pemeriksaan kehadiran bersama dengan guru.
3.
Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan menjelaskan mekanisme pelaksanaan pembelajaran
4.
Peserta didik mencermati informasi tentang tujuan pembelajaran yang akan dicapai
10 menit
□ Kegiatan Inti
1. Guru menggali kemampuan siswa tentang materi yang akan diujikan untuk penilaian harian
2. Guru meminta peserta didik mempersiapkan diri untuk penilaian 3. Guru membagikan soal ulangan dan lembar jawab
kepada siswa jika dilakukan secara luring, namun jika penilaian dilakukan secara daring proses penilaian dilakukan dengan bantuan google form
4. Meminta siswa secara bersama-sama mengerjakan penilaian sumatif
5. Guru mengawasi jalannya penilaian
6. Guru menanyakan kepada siswa mengenai soal yang dirasa sulit
7. Guru bersama peserta didik membahas soal penilaian
80 menit
□ Kegiatan Penutup
1.
Guru memberikan motivasi dan semangat belajar
2.
Guru menyampaikan rencana pembealajaran selanjutnya dan mengakhiri pembelajaran dengan salam kepada peserta didik.
5meni t
MATERI 2
MENELUSURI PERADABAN AWAL DI KEPULAUAN INDO NESIA
Islamisasi dan Silang Budaya di NusantaraA. Peradaban Awal di Kepulauan Indonesia 1. Sebelum Mengenal Tulisan
Penggunaan istilah prasejarah untuk menggambarkan perkembangan kehidupan dan budaya manusia saat belum mengenal tulisan dianggap kurang tepat. Pra berarti sebelum dan sejarah adalah sejarah, sehingga prasejarah berarti sebelum ada sejarah. Sebelum ada sejarah berarti sebelum ada aktivitas kehidupan manusia. Padahal, dalam kenyataannya meski belum mengenal tulisan, makhluk yang dinamakan manusia sudah memiliki sejarah dan sudah menghasilkan kebudayaan. Oleh karena itu, para ahli menggantikan istilah prasejarah dengan istilah praaksara.
Praaksara berasal dari dua kata, yakni “pra” yang berarti sebelum dan “aksara” yang berarti tulisan. Dengan demikian zaman praaksara adalah masa kehidupan manusia sebelum mengenal tulisan. Praaksara disebut juga nirleka, nir berarti tanpa dan leka berarti tulisan. Zaman praaksara dimulai sudah tentu sejak manusia ada, itulah titik dimulainya masa praaksara.
Zaman praaksara berakhir setelah manusianya mulai mengenal tulisan. Berakhirnya masa praaksara di tiap-tiap tempat tentu berbeda. Sebagai contoh bangsa Mesir dan Mesopotamia mengakhiri masa Pra aksara dan mengenal tulisan sekitar abad sebelum Masehi. Adapun manusia Indonesia memasuki masa aksara sekitar abad V Masehi. Hal ini jauh lebih terlambat bila dibandingkan di tempat lain misalnya Mesir dan Mesopotamia yang sudah mengenal tulisan sejak sekitar tahun 3000 SM. Fakta-fakta masa aksara di Kepulauan Indonesia dihubungkan dengan temuan prasasti peninggalan kerajaan tua seperti Kerajaan Kutai di Muara Kaman, Kalimantan Timur.
Beberapa tradisi sebelum mengenal tulisan, diantaranya:
Jawa Barat : Zaman Dahulu tradisi tulisnya di Bambu
Bali : Dahulu Menulis di Daun Lontar
Sumatra Selatan : Dahulu Menulis di Kulit kayu
Sulawesi : Dahulu menulis di Kulit Bambu, dan kayu
Sumber informasi yang dapat digunakan untuk mengetahui kehidupan zaman praaksara:
1. Fosil adalah sisa-sisa makhluk hidup yang telah membatu karena adanya proses kimiawi. Fosil merupakan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan peninggalan masa lampau yang sudah tertanam ratusan bahkan ribuan tahun di dalam tanah.
Contoh: fosil antara lain fosil manusia, fosil binatang, fosil pepohonan (tumbuhan).
2. Artefak yaitu peninggalan masa lampau berupa alat kehidupan/hasil budaya yang terbuat dari batu, tulang, kayu dan logam.
2. Proses Terjadinya Kepulauan Indonesia 1. Terbentuknya Jagad Raya
Sebelum terbentuknya kepulauan Indonesia, bagaimana terbentuknya jagad raya ini. Ada beberapa teori mengenai terbentuknya jagat raya ini, diantaranya: teori Big Bang, teori nebula, teori bintang kembar, teori pasang surut bintang, teori kondensasi, dan teori planetisimal. Akan tetapi, dari beberapa teori tersebut para ilmuwan meyakini bahwa teori yang mendekati adalah teori Big Bang“ Dentuman Besar”.
Teori Big Bang ini menjelaskan bahwa terbentuknya jagad raya atau alam semesta itu berasal dari sebuah gumpalan gas yang amat besar dan akhirnya meledak. Ledakan gas tersebut yang kemudian membentuk galaksi- galaksi, bintang-bintang, planet-planet, meteoroid, komet dan lainnya yang mengisi alam semesta ini, membentuk sistem tata surya.
Pembagian zaman pra aksara berdasarkan geologi
Geologi adalah ilmu yang mempelajari bumi secara keseluruhan. Berdasarkan geologi, terjadinya bumi sampai sekarang dibagi ke dalam empat zaman. yaitu:
a. Arkaekum
Zaman ini merupakan zaman tertua. Keadaan bumi masih belum stabil, pada saat itu kulit bumi masih panas, sehingga tidak ada kehidupan.
b. Paleozoikum
Zaman primer atau zaman hidup tua Zaman ini berlangsung 340 juta tahun. Makhluk hidup yang muncul pada zaman ini seperti mikroorganisme (makhluk bersel satu), ikan tak berahang, ampibi, dan beberapa jenis ganggang.
c. Mesozoikum
Zaman sekunder atau zaman hidup pertengahan Zaman ini berlangsung kira-kira 140 juta tahun. Pada zaman pertengahan, jenis reptil mencapai tingkat yang terbesar, contoh: dinosaurus, dan atlantosaurus. Sehingga pada zaman ini sering disebut juga dengan zaman reptil.
d. Neozoikum
Zaman hidup baru Zaman ini dibedakan menjadi 2 zaman, yaitu:
1. Tersier / zaman ketiga Zaman ini berlangsung sekitar 60 juta tahun. Yang terpenting dari zaman ini ditandai dengan berkembangnya jenis binatang menyusui seperti jenis primat, contohnya kera.
2. Kuartier/zaman keempat Zaman ini ditandai dengan adanya kehidupan manusia sehingga merupakan zaman terpenting. Dan zaman ini dibagi lagi menjadi dua zaman yaitu yang disebut dengan zaman Pleistocen dan Holocen.
- Zaman Pleitocen/Dilluvium berlangsung kira-kira 600.000 tahun yang ditandai dengan adanya manusia purba.
- Zaman Holocen/Alluvium berlangsung kira-kira 20.000 tahun yang lalu dan terus berkembang sampai dewasa ini. Pada zaman ini ditandai dengan munculnya manusia jenis Homo Sapiens yang memiliki ciri-ciri seperti manusia sekarang.
2. Terbentuknya Kepulauan Indonesia
Menurut ilmu kebumian yang lazim saat ini, pembentukan kepualuan Indonesia terkait dengan teori tektonik lempeng. Teori tektonik lempeng (tectonic plate) adalah teori yang menjelaskan pergerakan di kulit bumi sehingga memunculkan bentuk permukaan bumi seperti yang sekarang kita diami. Lempeng-lempeng itu selalu bergerak 5-9 cm per tahun. Hal tersebut berdampak pada banyaknya aktivitas vulkanis dan tektonis di Indonesia.
Lalu bagaimana proses pembentukan pulau-pulau di Indonesia?Pulau-pulau tersebut terbentuk karena adanya aktivitas vulkanisme di bawah permukaan bumi, hasil yang dapat dirasakan di permukaan bumi adalah adanya lava (cairan larutan magma pijar yang mengalir keluar dari dalam bumi). Lama kelamaan lava tersebut memadat bertambah besar membentuk sebuah busur pulau. Proses seperti ini dikenal sebagai Island Arc.
Pulau Sulawesi terbentuk akibat pertemuan lempeng Indo-Australia, Eurasia dan lempeng mikro lain di daerah tersebut.Pulau Papua dan Kalimantan, keduanya terbentuk dari pecahan super benua pada awal terbentuknya permukaan bumi. Teori tektonik lempeng menyebutkan bahwa dahulu seluruh daratan di muka bumi ini adalah satu daratan yang sangat luas bernama Pangea, kemudian induk benua ini terpecah menjadi dua yaitu Godwana (di Utara) dan Laurasia (di Selatan). Seiring berjalannya waktu kedua lempeng besar tersebut terpecah-pecah kembali menjadi benua-benua seperti sekarang.
3. Kegiatan Penelitian Manusia Purba 1. Museum Sangiran
Sangiran pertama kali ditemukan oleh P.E.C. Schemulling tahun 1864, dengan laporan penemuan fosil vertebrata dari Kalioso, bagian dari wilayah Sangiran. Semenjak dilaporkan Schemulling situs itu seolah-olah terlupakan dalam waktu yang lama. Eugene Dubois juga pernah datang ke Sangiran, akan tetapi ia kurang tertarik dengan temuan- temuan di wilayah Sangiran. Pada 1934, G.H.R von Koenigswald dari Belanda menemukan artefak litik di wilayah Ngebung yang terletak sekitar dua km di barat laut kubah Sangiran.
Artefak litik itulah yang kemudian menjadi temuan penting bagi Situs Sangiran. Semenjak penemuan von Koenigswald, Situs Sangiran Homo erectus adalah takson paling penting dalam sejarah manusia, sebelum masuk pada tahapan manusia Homo sapiens, manusia modern. Situs Sangiran tidak hanya memberikan gambaran tentang evolusi fisik manusia saja, akan tetapi juga memberikan gambaran nyata tentang evolusi budaya, binatang, dan juga lingkungan. Situs Sangiran telah diakui sebagai salah satu pusat evolusi manusia di dunia. Situs itu ditetapkan secara resmi sebagai Warisan Dunia pada 1996, yang tercantum dalam nomor 593 Daftar Warisan Dunia (World Heritage List) UNESCO.
2. Museum Trinil
Trinil adalah sebuah desa di pinggiran Bengawan Solo, masuk wilayah administrasi Kabupaten Ngawi, Jawa Timur. Tinggalan purbakala telah lebih dulu ditemukan di daerah ini jauh sebelum von Koenigswald menemukan Sangiran pada 1934. Ekskavasi yang dilakukan oleh Eugene Dubois (Belanda) di Trinil telah membawa penemuan sisa-sisa manusia purba yang sangat berharga bagi dunia pengetahuan. Penggalian Dubois dilakukan pada
endapan alluvial Bengawan Solo. Dari lapisan ini ditemukan atap tengkorak Pithecanthropus erectus, dan beberapa buah tulang paha (utuh dan fragmen) yang menunjukkan pemiliknya telah berjalan tegak.
Tengkorak Pithecanthropus erectus dari Trinil sangat pendek tetapi memanjang ke belakang, hidungnya lebar dengan tulang pipi yang kuat dan menonjol. Volume otaknya sekitar 900 cc, di antara otak kera (600 cc) dan otak manusia modern (1.200-1.400 cc), tinggi 165 cm– 180 cm. Tulang kening sangat menonjol dan di bagian belakang mata, terdapat penyempitan yang sangat jelas, menandakan otak yang belum berkembang.
4. Penemuan Manusia Purba di Kepulauan Indonesia
Manusia purba atau yang biasa disebut dengan manusia praaksara adalah manusia yang hidup sebelum tulisan ditemukan. Cara hidup mereka masih sangat sederhana dan masih sangat bergantung pada alam. Di Indonesia sendiri terdapat beberapa situs tempat dimana fosil manusia purba banyak ditemukan, seperti di Mojokerto, Solo, Ngandong, Pacitan, atau yang paling terkenal yaitu Sangiran. Berikut adalah beberapa jenis manusia purba yang fosilnya pernah ditemukan di Indonesia.
1. Meganthropus paleojavanicus
Meganthropus paleojavanicus berasal dari kata-kata; Megan= besar, Anthropus=
manusia, Paleo= tua, Javanicus= dari Jawa. Jadi bisa disimpulkan bahwa Meganthropus paleojavanicus adalah manusia purba bertubuh besar tertua di Jawa. Fosil manusia purba ini ditemukan di daerah Sangiran, Jawa tengah antara tahun 1936-1941 oleh seorang peneliti Belanda bernama Von Koeningswald. Fosil tersebut tidak ditemukan dalam keadaan lengkap, melainkan hanya berupa beberapa bagian tengkorak, rahang bawah, serta gigi- gigi yang telah lepas.. Ciri-cirinya adalah:
a. Mempunyai tonjolan tajam di belakang kepala.
b. Bertulang pipi tebal dengan tonjolan kening yang mencolok.
c. Tidak mempunyai dagu.
d. Mempunyai otot kunyah, gigi, dan rahang yang besar dan kuat.
e. Makanannya berupa tumbuh-tumbuhan.
f. Memiliki perawakan yang tegap
g. Mempunyai tempat perlekatan otot tengkuk yang besar dan kuat 2. Pithecanthropus (Pithecanthropus: Manusia Kera)
Fosil manusia purba jenis Pithecantropus adalah jenis manusia purba yang paling banyak ditemukan di Indonesia. Dengan cara stratigrafi, diketahui fosil tersebut berada pada lapisan Pucangan dan Kabuh. Ciri-ciri Pithecantropus adalah:
a. Tinggi tubuhnya kira-kira 165 - 180 cm.
b. Badan tegap, namun tidak setegap Meganthropus.
c. Tonjolan kening tebal dan melintang sepanjang pelipis d. Alat pengunyah dan otot tengkuk sangat kuat.
e. Hidung lebar dan tidak berdagu.
f. Makanannya bervariasi tumbuhan dan daging hewan buruan.
g. Volume otak berkisar antara 750 – 1350 cc.
Jenis-Jenis Pithecanthropus:
1) Pithecanthropus Erectus (manusia kera yang berjalan tegak)
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Eugene Dubois pada tahun 1890 di Trinil, Lembah Bengawan Solo. Fosil berupa tulang rahang, bagian atas tengkorak.
geraham, dan tulang kaki.
2) Pithecanthropus Mojokertensis (manusia kera dari Mojokerto)
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh Von Koenigswald di dekat Mojokerto, Jawa Timur, pada tahun 1936. Fosil berupa tengkorak. Fosil tersebut disebut juga Pithecanthropus Robustus..
3) Pithecanthropus Soloensis (manusia kera dari Solo).
Fosil manusia purba jenis ini ditemukan oleh von Koenigswald dan Openorth di Ngandong dan Sangiran, di tepi Bengawan Solo, antara tahun 1931 - 1933. Fosil berupa tengkorak dan tulang kering.
3. Homo Sapiens
Ciri-ciri Homo sapiens adalah sebagai berikut :
a. Tinggi tubuh 130-210 cm, dengan berat badan 30-150 kg.
b. Otak lebih berkembang dibanding Meganthropus dan Pithecanthropus, berkisar 1.000- 2.000 cc dengan rata-rata 1.350-1.450 cc.
c. Otot kunyah, gigi dan berkurang dan sudah menyusut. Tonjolan kening sudah berkurang dan sudah berdagu.
d. Mempunyai ciri-ciri ras Mongoloid dan Austromelanesoid.
e. Otak besar dan kecil sudah berkembang terutama kulit dan otaknya.
f. Berjalan lebih tegak.
g. Muka tidak terlalu menonjol ke depan.
h. Berkemampuan membuat peralatan dari batu dan tulang meskipun masih
sederhana. Fosil jenis homo yang ditemukan di Indonesia ada tiga, yaitu sebagai berikut :
a. Homo Soloensis (Manusia dari Solo)
Fosil jenis Homo soloensis ditemukan oleh Ter Haar, Oppernooth, dan Von Koenigswald pada tahun 1931-1933. Fosil tersebut ditemukan di Ngandong, Blora, di Sangiran dan Sambung Macan, Sragen, yang berasal dari lapisan pleistosen atas. Homo Soloensisdiperkirakan hidup sekitar 900.000 sampai 300.000 tahun yang lalu. Menurut Von Koenigswald makhluk ini lebih tinggi tingkatannya dibandingkan dengan Pithecanthropus erectus. Diperkirakan Homo soloensis merupakan evolusi dari Pithecanthropus mojokertensis. Menurut sebagian para ahli, Homo soloensis digolongkan dengan Homo neanderthalensis yang merupakan manusia purba jenis Homo sapiens dari Asia, Eropa, dan Afrika yang berasal dari lapisan pleistosen atas.
Homo Soloensis mempunyai ciri-ciri sebagai berikut : Otak kecilnya lebih besar daripada otak kecil Pithecanthropus erectus. Tengkoraknya lebih besar daripada Pithecanthropus erectus, dengan volume berkisar antara 1.000 -1.300 cc.
Tonjolan kening agak terputus di tengah (di atas hidung). Berbadan tegap dan tingginya kurang lebih 180 cm.
b. Homo Wajakensis
Fosil manusia purba jenis Homo wajakenses ditemukan Van Rietschotten pada tahun 1889 di Wajak, dekat Tulungagung, Jawa Timur. Diteliti oleh Eugene Dubois dan termasuk Homo sapiens. Manusia jenis ini sudah dapat membuat alat-alat dari batu maupun tulang. Mereka juga telah mengenal cara mengolah makanan.
Beberapa ahli arkeologi melihat bahwa Homo wajakenses memiliki kesamaan ciri dengan ras Mongoloid dan Austramelanesoid. Homo wajakenses mempunyai tengkorak yang cukup besar dengan ukuran sekitar 130-210 cm dan berat badan berkisar antara 30-150 kg. Manusia purba ini hidup sekitar 25.000-40.000 tahun yang lalu. Pada masa ini, mereka sudah memakan makanan yang dimasak terlebih dahulu meskipun masih sangat sederhana.
c. Homo Floresiensis/ Manusia Liang Bua
Homo floresiensis, ditemukan saat penggalian di Liang Bua, Flores oleh tim arkeologi gabungan dari Puslitbang Arkeologi Nasional, Indonesia diketuai Prof. Dr.
Raden Panji Soejono dan University of New England, Australia pada tahun 2003.
Saat dilakukan penggalian pada kedalaman lima meter, ditemukan kerangka mirip manusia yang belum membatu (belum menjadi fosil) dengan ukurannya yang sangat kerdil. Ukuran manusia ini tidak lebih besar dari anak-anak usia lima tahun, diperkirakan memiliki tinggi bada 100 cm dan berat badan 30 kg, selain itu, mereka sudah berjalan tegak dan tidak memiliki dagu.
C. Asal- Usul dan Persebaran Nenek Moyang Bangsa Indonesia 1. Teori Asal-Usul Nenek Moyang Indonesia
a. Van Heine Geldern
Berpendapat bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari daerah Asia. Pendapat ini didukung oleh artefak-artefak atau peninggalan kebudayaan yang ditemukan di Indonesia memiliki banyak kesamaan dengan peninggalan- peninggalan kebudayaan yang ditemukan di daerah Asia.Ada dua cara untuk mengetahui persebaran nenek moyang, yaitu melalui persebaran rumpun bahasa dan persebaran kebudayaan bercocok tanam.
Merujuk pada bidang linguistik, bahasa yang tersebar di Indonesia termasuk rumpun bahasa Melayu Austronesia.Menurut para ahli, nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Yunan, kesimpulan ini diambil berdasarkan bukti kesamaan artefak prasejarah yang ditemukan diwilayah itu dengan artefak prasejarah di Indonesia. Dari artefak yang ditemukan di Yunan, tampak bahwa sekitar 3000 SM masyarakat di wilayah itu, telah
mengenal bercocok tanam. Daerah Yunan terletak di daratan Asia Tenggara.
Tepatnya, di wilayah Myanmar sekarang.
b. Prof. Dr. H. Kern
Dengan teori imigrasi menyatakan bahwa nenek moyang bangsa Indonesia berasal dari Campa, Kochin Cina, Kamboja. Pendapat ini didasarkan pada kesamaan bahasa yang dipakai di kepulauan Indonesia, Polinesia, Melanisia, dan Mikronesia.
Menurut hasil penelitiannya, bahasa-bahasa yang digunakan di daerah daerah tersebut berasal dari satu akar bahasa yang sama, yaitu bahasa Austronesia. Hal ini dibuktikan dengan adanya nama dan bahasa yang dipakai daerah-daerah tersebut. Objek penelitian Kern adalah kesamaan bahasa, nama-nama binatang dan alat-alat perang.masyarakat awal yang menempati wilayah Indonesia termasuk rumpun bangsa Melayu.
ASESME N Jenis Asesmen Diagnostik
Formatif Sumatif
Aspek Penilian Objek Penilaia
n
Teknik Penilaia
n
Instrumen Penilaian
Keterampilan (Skill) Performa Kerja
Tes Performa Lembar Observasi Performa, Lembar Kerja
Sikap ( Attitude) Budaya Kerja Observasi Lembar Observasi Sikap
Pengetahuan ( Knowledge)
Pengetahuan Teoritis
Tes Tertulis Daftar Pertanyaan Tulis
Untuk mengukur kebutuhan, minat, dan karakter peserta didik
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas!1. Bagaimana perasaan kalian hari ini?
F. ASESMEN
RUBRIK PENILAIAN PRESENTASI HASIL OBSERVASIPRESENTASI
ASPEK Belum
Kompeten (0- 6)
Cukup
Kompeten (6- 7)
Kompeten (8-9) Sangat
Kompeten (10)
Proses penyusunan Diskusi berkelompok
Peserta didik tidak terlibat dalam penyusuna n Diskusi
Peserta didik terlibat dalam penyusunan Diskusi namun kurang aktif
Peserta didik terlibat dalam penyusunan Diskusi secara aktif tetapi menutup diri untuk berkomunikasi
Peserta didik terlibat dalam penyusunan diskusi secara aktif dan terbuka untuk berkomunikasi Proses
presentasi hasil
Peserta didik tidak mampu mempresentasik an hasil diskusi
Peserta didik mampu mempresentasikan hasil diskusi namun dengan sikap yang kurang baik
Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil diskusi
dengan sikapyang baik namun tidak mampu berdiskusi
Peserta didik mampu
mempresentasikan hasil diskusi
dengan sikap yang baik dan mampu
berdiskusi Penyusuna
n Hasil Diskusi
Peserta didik tidak menyusun hasil diskusi
Peserta didik kurang mampu
mengidentifikasi permasalahan dan kurang mampu menyusun hasil diskusi dengan baik
Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan tetapi tidak mampu menyusun hasil diskusi dengan baik atau sebaliknya
Peserta didik mampu mengidentifikasi permasalahan dan menyusun hasil diskusi dengan baik
Keterangan :
Peserta didik yang belum kompeten maka harus mengikuti pembelajaran remediasi.
Peserta didik yang cukup kompeten diperbolehkan untuk memperbaiki pekerjaannya sehingga mencapai level kompeten
o.N Capaian
Pembelajaran Contoh Soal Jawaban
2. Aktivitas apa yang telah kalian lakukan hari ini?
3. Hobi apa yang menjadi kegemaran kalian?
4. Bagaimanakah penggunaan internet di rumah kalian?
5. Lebih memilih mana? Pembelajaran Visual, Auditori atau Kinestetik?
LEMBAR SOAL LATIHAN
ASESMEN
FORMATIF
Peserta didik mampu menjelaskan
Pengertian Sejarah menurut para ahli dan menurut peserta didik sendiri
Jelaskan pengertian sejarah menurut Sartono Kartodirjo!
sejarah adalah gambaran masa lalu manusia dan sekitarnya sebagai makhluk sosial yang disusun secara ilmiah dan lengkap. Sejarah di dalamnya meliputi urutan fakta masa tersebut
dengan tafsiran dan penjelasan yang
memberikan pengertian pemahaman
tentang apayang telah berlalu.
2.
Peserta didik mampu menjelaskanPengertian sinkronis, diakroni s, kronologis dan periodisasi
dalamsejarah
Jelaskan yang dimaksud dengan kronologi dalam sejarah!
kronologi dalam sejarah adalah ilmu yang mempelajari waktu atau sebuah kejadian yang terjadi pada waktu tertentu.
kronologi juga merupakan penentuan urutan waktu terjadinya suatu peristiwa sejarah.
3.
Peserta didik mampu menyusun tahap- tahap penelitian sejarahBuatlah satu karya tulis sejarah lokal di sekita anda berdasarkan tahap-tahap penelitian sejarah!
Pesert didik
mengumpulkan karya tulis sejarah
PENGAYAA N
Pengayaan di berikan kepada peserta didik yang mengalami percepatan dalam menerima materi ajar
REMIDIAL
Remidial di berikan kepada peserta didik yang mengalami
hambatan/masalah dalam menerima materi ajar dan perlu pendampingan
Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan baik dan benar!
1. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang teori Bigbang!
G. REMIDIAL DAN PENGAYAAN
LEMBAR REMIDIAL
2. Terdapat beberapa periodesasi awal peradaban di Indonesia. Menurut kamu, jelaskan urutan periodesasi tersebut!
3. Jelaskan apa yang kalian ketahui tentang masa pra aksara!
4. Terdapat beberapa periodesasi kehidupan masa pra aksara. Menurut kamu, jelaskan urutan corak kehidupan masyarakat pra aksara mulai dari yang paling sederhana!
5. Mengapa terdapat istilah nirleka dalam sejarah? Jelaskan pengertian tersebut!
SKOR
Paham Utuh Pembelajaran dapat dilanjutkan materi selanjutnya
Paham Sebagian
Tidak Paham Dilakukan pengulangan materi pada peserta didik
D. DAFTAR
PUSTAKA
Hapsari Ratna.2013.Sejarah Indonesia untuk SMA/MA Kelas X.
Jakarta : Erlangga
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.
2014. (Edisi Revisi)
Marwati Djoened, Poesponegoro Nugroho Notosusanto. 2008.
Peserta didik yang tidak terkena program perbaikan/remidial diberikan program pengayaan sebagai berikut :
1. Diberikan pengembangan materi
2. Diberikan soal latihan tambahan untuk memantapkan materi 3. Memanfaatkan peserta didik yang tidak diremidial untuk
menjadi tutor sebaya
Pemberian soal dapat dilakukan dengan metode tanya jawab pada peserta didik
LEMBAR PENGAYAAN
Sejarah Nasional Indonesia I. Jakarta: Balai Pustaka https://serupa.id/sejarah/
h tt p s : / / s e r u p a . i d / d i s c o v e r y - l e a r n i n g /
Padang sibusuk, Juli 2024 Guru Mata Pelajaran Mengetahui,
Kepala Sekolah,
Drs.Desmen Afriadi,MM Syafniati,S.Pd.
NIP. 1986511151991031005