• Tidak ada hasil yang ditemukan

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN/PELATIHAN. Oleh : Achmad Muslichan,S.Pd.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN/PELATIHAN. Oleh : Achmad Muslichan,S.Pd."

Copied!
14
0
0

Teks penuh

(1)

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN/PELATIHAN

Oleh : Achmad Muslichan,S.Pd.

Nama Pelatihan : Rekrutmen Calon Peserta Pendidikan Guru Penggerak Secara Serentak Angkatan 8, 9, Dan 10

Nama Mata Diklat : Rekrutmen Calon Guru Pengerak (CGP) Angkatan 8

Tujuan pelatihan : Melakukan rekrutmen calon peserta pendidikan guru penggerak angkatan 8, 9, dan 10 untuk mendapatkan guru/kepala sekolah terbaik yang memenuhi syarat pada wilayah provinsi/kabupaten/kota sasaran sesuai angkatan di seluruh Indonesia

Indikator pelatihan : Terpenuhinya Calon Guru Pengerak (CGP) Angkatan 8 Alokasi waktu : 2 x 45 menit

A. Tujuan Pembelajaran

Melalui model pembelajaran Problem Based Learning peserta didik dapat : 1. Mengidentifikasi fakta pada jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis).

2. Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis)

B. Kegiatan Pembelajaran

1. Metode, media dan sumber belajar

a. Model : Problem Based Learning b. Metode : Tanya Jawab, Diskusi

c. Alat/media : LCD, Slide presentasi PPT, Spidol, Penggaris, White board, Geogebra 3D, HP Android, Laptop

d. Sumber belajar :

1. Buku siswa Matematika XII : Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan 2. YouTube. https://www.youtube.com/watch?v=TiIYrpjBGWA

( Menentukan Jarak titik ke garis pada kubus ).

3. Modul siswa matematika wajib kelas XII.

2. Pendahuluan ( 7 menit )

1. Guru membuka pelajaran dengan salam.

2. Guru meminta salah satu siswa untuk memimpin doa pembuka sebelum memulai kegiatan pembelajaran.

3. Guru mengecek kehadiran siswa dengan cara memanggil nama siswa satu per satu. Sementara siswa yang namanya dipanggil diminta mengangkat tangan dan mengatakan satu kata penyemangat.

4. Guru ( setelah mengkondisikan diri baik secara fisik maupun psikis, kemudian guru menanya beberapa siswa mengenai kondisi psikis ( Apakah kalian merasa senang, apakah tadi sudah sarapan, dll )

Permainan ( 8 menit )

1. Guru meminta siswa untuk latihan focus dengan mengangkat jari mereka untuk melukis sesuatu yang menjadi cita – cita siswa sambil memejamkan mata.

Kemudian Guru menanya beberapa siswa tentang apa yang telah mereka lukis sebagai bentuk konfirmasi.

2. Guru melibatkan murid dengan meminta feedback tentang apa yang dilakukan guru untuk melatih focus tersebut ( kesadaran diri dan pengambilan keputusan yang bertanggung jawab )

3. Guru memberi motivasi yang sudah menjadi kegiatan rutin sebelum pembelajaran dimulai.

4. Guru melakukan apersepsi dengan bertanya kepada murid tentang kegiatan apa yang dilakukan di waktu pagi hari.

(2)
(3)

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 1 Selama diskusi, saya ikut serta

mengusulkan ide/gagasan. 100

350 87,50 SB 2

Ketika kami berdiskusi, setiap anggota mendapatkan

kesempatan untuk berbicara.

50

3 Saya ikut serta dalam membuat

kesimpulan hasil diskusi 100 A. Penilaian, Pembelajaran Remedial dan Pengayaan

1. Teknik Penilaian (terlampir) a. Sikap

- Penilaian Observasi

Penilaian observasi berdasarkan pengamatan sikap dan perilaku peserta didik sehari-hari, baik terkait dalam proses pembelajaran maupun secara umum.

Pengamatan langsung dilakukan oleh guru. Berikut contoh instrumen penilaian sikap

N

o Nama Siswa

AspekPerilaku yang

Dinilai Jumla

h Skor

Skor Sikap

Kode Nilai BS JJ TJ DS

1 Ayu 75 75 80 75 305 76,25

SB

2 Bagas ... ... ... ... ... ... ...

Keterangan :

• BS :Bekerja Sama

• JJ :Jujur

• TJ :Tanggun Jawab

• DS :Disiplin Catatan :

1. Aspekperilakudinilaidengankriteria:

100 = Sangat Baik 75 = Baik

50 = Cukup 25 = Kurang

2. Skor maksimal = jumlah sikap yang dinilai dikalikan jumlah kriteria = 100 x 4

= 400

3. Skor sikap = jumlah skor dibagi jumlah sikap yang dinilai = 305 : 4 = 76,25 4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat diubah sesuai dengan aspek perilaku yang ingin dinilai - Penilaian Diri

Seiring dengan bergesernya pusat pembelajaran dari guru kepada peserta didik, maka peserta didik diberikan kesempatan untuk menilai kemampuan dirinya sendiri. Namun agar penilaian tetap bersifat objektif, maka guru hendaknya menjelaskan terlebih dahulu tujuan dari penilaian diri ini, menentukan kompetensi yang akan dinilai, kemudian menentukan kriteria penilaian yang akan digunakan, dan merumuskan format penilaiannya Jadi, singkatnya format penilaiannya disiapkan oleh guru terlebih dahulu. Berikut Contoh format penilaian :

(4)

kelompok.

4 Satya ikut mempresentasikan

hasil diskusi 100

Catatan :

1. Skor penilaianYa = 100 dan Tidak = 50

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 4 x 100 = 400 3. Skor sikap = (jumlah skor dibagi skor maksimal dikali 100) = (350 : 400) x

100 = 87,50

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

5. Format di atas dapat juga digunakan untuk menilai kompetensi pengetahuan dan keterampilan.

- Penilaian Teman Sebaya

Penilaian ini dilakukan dengan meminta peserta didik untuk menilai temannya sendiri. Sama halnya dengan penilaian hendaknya guru telah menjelaskan maksud dan tujuan penilaian, membuat kriteria penilaian, dan juga menentukan format penilaiannya. Berikut Contoh format penilaian teman sebaya:

Nama yang diamati : ...

Pengamat : ...

No Pernyataan Ya Tidak Jumlah

Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 1 Mau menerima pendapat

teman. 100

450 90,00 SB 2 Memberikan solusi terhadap

permasalahan. 100

3 Memaksakan pendapat sendiri

kepada anggota kelompok. 100 4 Marah saat diberi kritik. 50

5 Membantu teman yang

mengalami kesulitan 100 Catatan :

1. Skor penilaian Ya = 100 dan Tidak = 50 untuk pernyataan yang positif, sedangkan untuk pernyataan yang negatif, Ya = 50 dan Tidak = 100

2. Skor maksimal = jumlah pernyataan dikalikan jumlah kriteria = 5 x 100 = 500 3. Skor sikap = (jumlahskordibagiskormaksimaldikali 100) = (450 :500) x 100 =

90,00

4. Kode nilai / predikat :

75,01 – 100,00 = Sangat Baik (SB) 50,01 – 75,00 = Baik (B)

25,01 – 50,00 = Cukup (C) 00,00 – 25,00 = Kurang (K)

(5)

b. Pengetahuan

- Tertulis Uraian dan atau Pilihan Ganda ( Lihat lampiran ) Penilaian

N

o Aspek yang Dinilai

Skala

Jumla h Skor

Skor Sikap

Kode Nilai 25 50 75 10

0

1

Menunjukan disertai dengan gambar jarak titik ke garis

2 Menuliskan rumus Phytagoras

3

Menentukan jarak titik ke garis pada kubus

4 Menyelesaikan soal dengan sempurna

- Penugasan ( Lihat Lampiran ) Tugas Rumah

a. Peserta didik menjawab pertanyaan yang terdapat pada buku peserta didik b. Peserta didik meminta tanda tangan orangtua sebagai bukti bahwa

mereka telah mengerjakan tugas rumah dengan baik

c. Peserta didik mengumpulkan jawaban dari tugas rumah yang telah dikerjakan untuk mendapatkan penilaian.

c. Keterampilan

- Penilaian Unjuk Kerja

Contoh instrumen penilaian unjuk kerja dapat dilihat pada instrumen penilaian keterampilan sebagai berikut:

Instrumen Penilaian

No Aspek yang Dinilai

Sangat Baik (100)

Baik (75)

Kurang Baik

(50)

Tidak Baik

(25) 1 Aktif dalam diskusi kelompok

2 Terampil dalam menemukan konsep penyelesaian LKPD

3 Terampil dalam menyajikan LKPD 4 Terampil dalam mengkomunikas

ikan hasil diskusi Kriteria penilaian (skor) 100 = Sangat Baik 75 = Baik

50 = Kurang Baik 25 = Tidak Baik

Cara mencari nilai (N) = Jumalah skor yang diperoleh siswa dibagi jumlah skor maksimal dikali skor ideal (100)

(6)

MATERI PEMBELAJARAN

DIMENSI TIGA A. Titik, Garis, Bidang, dan Ruang

Titik tidak didefinisikan. Titik tidak mempuyai panjang atau lebar, tetapi menentukan letak. Titik digambarkan dengan noktah ' ' dan diberi nama dengan huruf kapital.

Garis tidak didefinisikan. Garis merupakan kumpulan titik-titik, melalui dua buah titik hanya ada satu garis. Garis mempunyai panjang, tetapi tidak mempunyai lebar. Garis digambarkan dengan 𝐴 𝐵 dan diberi nama dengan mengambil dua titik yang ada pada garis tersebut, misalnya garis tersebut adalah 𝐴𝐵.

Bidang (bangun datar) tidak didefinisikan. Bidang merupakan kumpulan garis-garis, yang mempunyai panjang dan lebar serta berada pada dimensi dua (D2).

Ruang (bangun ruang) tidak didefinisikan. Ruang merupakan kumpulan bidang- bidang, yang mempunyai panjang, lebar, dan tinggi serta berada pada dimensi tiga (D3).

B.

C.

(7)

D.

(8)
(9)

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

o Trigonometri Pada Segitiga Siku-siku

LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK (LKPD)

Satuan Pendidikan : SMAN 1 Karangrayung Mata Pelajaran : Matematika

Kelas/Semester : XII / Ganjil Sub Materi : Jarak titik ke garis

Nama Kelompok : ………..

Kelas : ………..

Anggota Kelompok : 1. ………..

2.………

3.………

4.………

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Melalui kegiatan diskusi kelompok berbantuan peserta didik dapat:

1. Mengidentifikasi fakta pada jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis, dan titik ke bidang).

2. Menentukan jarak dalam ruang (antar titik, titik ke garis) B. PETUNJUK

1. Bacalah denga cermat

2. Diskusikan dan bahas bersama anggota kelompok anda

3. Jika kalian mengalami kesulitan dalam mengerjakan LKPD ini, tanyakan kepada guru

4. Tuliskan jawaban penyelesaian soal pada tempat yang sudah disediakan C. LANGKAH KEGIATAN

Perhatikan Contoh Soal berikut :

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH, rusuk-rusuknya 10 cm. Tentukan Jarak titik F ke garis AC

(10)

D. PERMASALAHAN 1

➢ Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk 6 cm. Tentukan panjang Jarak titik H ke garis DF ?

Ayo cari informasi!

Apa yang dapat kalian ketahui dari permasalah tersebut?

Diketahui

Panjang rusuk kubus = …

Perhatikan Segitiga DHE Siku-siku di …….

Panjang rusuk HD = ….

Panjang diagonal sisi HF = ….

Panjang diagonal Ruang DF = ….

Ditanya

Jarak H ke garis DF

Ayo menalar!

Dari permasalahan di atas, bis akita ilustrasikan gambar sebagai berikut Jarak titik H ke garis DF adalah adalah panjang ruas garis HP

(11)

Dari ilustrasi di atas dapat diperoleh segitiga siku-siku DHF Jarak titik H ke garis DF adalah panjang ruas garis HP.

HF adalah diagonal sisi kubus, maka:

HF = Sisi √2 = ….√… . .

DF adalah diagonal ruang kubus, maka:

DF = Sisi √3 = …..√…

Perhatikan segitiga DHF, dengan menggunakan rumus luas segitiga maka:

1

2 DF.HP = 1

2

.

HD.HF

HP = 𝐻𝐷 .𝐻𝐹 𝐷𝐹

HP = ……. 𝑥…….√2

……..√3

HP = …….√… cm

Ayo periksa kembali!

Sekarang coba kaliyan periksa Kembali, apakah jawaban kaliyan sudah benar? Jika sudah, maka tuliskan “Ya, sudah benar”

Jika belum, tuliskan jawaban yang menurut kaliyan benar.

………

………

………

(12)

TUGAS MANDIRI

Kerjakan soal berikut ini dengan teliti.

1. Diketahui kubus ABCD.EFGH dengan panjang rusuk √3 cm dan titik T pada garis AD dengan panjang AT

= 1 cm. Jarak titik A ke garis BT adalah … cm.

2. Panjang rusuk kubus ABCD.EFGH adalah 5 cm. Jarak titik G ke diagonal HB adalah ... cm.

(13)

PEMBAHASAN

1.

2.

(14)

Referensi

Dokumen terkait

• Penggunaan senjata moden seperti meriam besar. • kumpulan infantri yang kuat. • Kumpulan Janissari iaitu kumpulan elit yang terlatih dalam selok belok peperangan. •

Hasil analisis regresi linear antara kandungan substrat (C- organik) terhadap kepadatan makrozoobenthos di pesisir Desa Jaring Halus Kabupaten Langkat Sumatera

Dengan demikian maka dapat dilihat bahwa > atau 6,489075 > 2,87 artinya bahwa pengaruh variabel laju pertumbuhan ekonomi, indeks pembangunan manusia dan tingkat

Selama tahun anggaran 2016, Balai Besar Karantina Pertanian Soekarno-Hatta telah menuntaskan berbagai agenda penting yang mempertegas arah pelaksanaan tugas pokok dan

Besi dibutuhkan untuk produksi Hb, sehingga anemia gizi besi akan menyebabkan terbentuknya sel darah merah yang lebih kecil dan kandungan Hb yang rendah. Besi juga

Pertunjukan musik dangdut organ tunggal adalah suatu pertunjukan musik yang menampilkan lagu-lagu dangdut dan dalam penampilannya, suara alat-alat musik seperti gitar, kendang,

kualitas jasa menyentuh kepuasan customer dengan melihat proses pelayanan, serta hasil (outcome) yang didapat, dimana bertujuan untuk meminta customer apa yang mereka

Akuntabilitas kinerja Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke merupakan perwujudan kewajiban Badan Pusat Statistik Kabupaten Merauke untuk mempertanggungjawabkan