commit to user 57 BAB III
METODE PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian 1. Tempat Penelitian
Penelitian untuk mengetahui pengaruh variasi diameter kawat elekromagnet pada saluran bahan bakar dan penggunaan Ignition Booster pada kabel busi dengan variasi letak terhadap emisi gas buang CO dan HC pada sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007 ini dilaksanakan di Laboratorium Otomotif Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS Surakarta yang beralamatkan di Jalan Ahmad Yani No. 200 Kartasura, Surakarta Telp. (0271)718419 Fax. (0271)729928 dengan menggunakan gas analyzer tipe 898 OTC Stargas Global Diagnostic.
2. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan kurang lebih dalam waktu 18 bulan.
Mulai awal bulan September 2013 sampai akhir bulan Juni 2015. Adapun jadwal pelaksanaan penelitian adalah:
a. Pengajuan Judul : 24 September 2013
b. Pembuatan Proposal : 07 Oktober 2013 s/d 03 Desember 2013 c. Seminar Proposal : 17 Desember 2013
d. Revisi Proposal : 08 Januari 2014 s/d 15 Januari 2014 e. Perijinan Penelitian : 28 Januari 2014
f. Pelaksanaan Penelitian : 27 April 2014
g. Penulisan Laporan : 30 April 2014 s/d 20 Juli 2015
B. Rancangan/ Desain Penelitian
Rancangan atau desain penelitian digunakan untuk menunjukkan jenis penelitian, rancangan penelitian yang dipilih adalah yang paling memungkinkan peneliti untuk mengendalikan variabel-variabel lain yang diduga berpengaruh
commit to user
terhadap variabel terikat. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan desain eksperimen.
Desain eksperimen adalah suatu rancangan percobaan (dengan tiap langkah tindakan yang betul-betul terdefinisikan) sedemikian sehingga informasi yang berhubungan atau diperlukan untuk persoalan yang sedang diteliti dapat dikumpulkan (Sudjana, 1991: 1).
Gambar 3.1. Desain Eksperimen Diameter Kawat Lilitan
Elektromagnet 0,30 mm
Tanpa Elektromagnet
Diameter Kawat Lilitan Elektromagnet 0,20 mm Diameter Kawat Lilitan Elektromagnet 0,30 mm
Tanpa Elektromagnet
Diameter Kawat Lilitan Elektromagnet 0,20 mm Diameter Kawat Lilitan Elektromagnet 0,30 mm
Tanpa Elektromagnet Diameter Kawat Lilitan Elektromagnet 0,20 mm Diameter Kawat Lilitan Elektromagnet 0,30 mm
Tanpa Ignition Booster
Ignition Booster Dekat Busi
Ignition Booster Dekat Koil
Ignition Booster Tengah Kabel Busi
CO dan HC Diameter Kawat Lilitan
Elektromagnet 0,20 mm Tanpa Elektromagnet
commit to user
Eksperimen penelitian ini diawali dengan memasang elektromagnet pada saluran bahan bakar dan Ignition Booster pada kabel busi sesuai dengan letak yang diinginkan.
Gambar. 3.2. Skema Desain Eksperimen
Penelitian terhadap emisi gas buang HC dan CO mengacu pada Standar Nasional Indonesia (SNI) 09-7118.3-2005 tentang cara uji kendaraan bermotor kategori L pada kondisi idle dan peraturan menteri negara lingkungan hidup Nomor 05 Tahun 2006 tentang ambang batas emisi gas buang kendaraan bermotor lama sesuai data pada tabel berikut:
Tabel 3.1. Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Kategori L
Kategori Tahun
Pembuatan
Parameter
Metode Uji CO (%) HC (ppm)
Sepeda motor 2 langkah < 2010 4.5 12000 Idle Sepeda motor 4 langkah < 2010 5.5 2400 Idle Sepeda motor 2 langkah
dan 4 langkah ≥ 2010 4.5 2000 Idle
(Sumber : Endang Nooryastuti, 2006)
commit to user C. Populasi dan Sampel 1. Populasi Penelitian
Sugiyono (2009: 80) menyatakan bahwa populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari untuk kemudian ditarik kesimpulan. Sedangkan Suharsimi Arikunto berpendapat bahwa populasi adalah keseluruhan subyek penelitian (2006: 130). Populasi dalam penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007.
2. Sampel Penelitian
“Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut” (Sugiyono, 2009: 81).
Sampel yang digunakan pada penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007 bernomor mesin 2P2675042.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang digunakan penelitian ini adalah teknik sampel bertujuan purposive sample. Suharsimi Arikunto “Sampel bertujuan dilakukan dengan cara mengambil subyek bukan didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi didasarkan atas adanya tujuan tertentu (2006: 131). Sampel yang diambil disesuaikan dengan tujuan penelitian yang ingin dicapai.
E. Teknik Pengumpulan Data 1. Identifikasi Variabel
Definisi variabel penelitian adalah suatu atribut/ sifat/ nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009: 38). Sedangkan Suharsimi Arikunto (2006) menuliskan bahwa yang dimaksud variabel adalah obyek penelitian, atau apa yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Dalam penelitian ini terdapat tiga variabel, yaitu:
commit to user a. Variabel Independen
Variabel independen sering disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent dan dalam bahasa Indonesia disebut variabel bebas.
“Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen/ terikat”
(Sugiyono, 2009: 39). Variabel bebas dalam penelitian ini yaitu : 1) Diameter kawat lilitan elektromagnet
2) Letak Pemasangan Ignition Booster.
b. Variabel Dependen
Variabel dependen sering disebut sebagai variabel output, kriteria, konsekuen dan dalam bahasa Indonesia disebut sebagai variabel terikat. “Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel bebas” (Sugiyono, 2009: 39).
Variabel terikat dalam penelitian ini yaitu:
1) Emisi gas buang Karbonmonoksida (CO) pada Sepeda Motor Jupiter Z Tahun 2007.
2) Emisi gas buang Hidrokarbon (HC) pada Sepeda Motor Jupiter Z Tahun 2007.
c. Variabel Kontrol
Variabel kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti (Sugiyono, 2009: 41).
Pengendalian variabel ini dimaksud agar tidak mengubah atau menghilangkan variabel independen yang akan diungkap pengaruhnya.
Variabel kontrol dalam penelitian ini adalah:
1) Seluruh komponen dikembalikan dalam keadaan standar sesuai rekomendasi manufaktur kendaraan. Kendaraan distandarkan melalui overhaul. Komponen-komponen kendaraan yang tidak memenuhi spesifikasi kendaraan dilakukan penggantian.
commit to user
2) Sepeda motor diposisikan dalam keadaan:
a) Sistem kontrol bahan bakar (misal: choke, akselerator) tidak bekerja.
b) Kendaraan dioperasikan pada gigi netral
c) Perlengkapan atau asesoris kendaraan tidak dioperasikan.
3) Pengukuran emisi gas buang CO dan HC dilakukan pada putaran mesin idle 1400 RPM dengan temperatur mesin 60º C.
4) Penyetelan celah katup sesuai standart pabrik (0,5 mm).
5) Jumlah lilitan kawat elektromagnet 200 lilitan.
6) Oli mesin SAE 40 baru.
7) Knalpot dalam kondisi baik, tidak bocor.
8) Kuat arus pengahantar listrik elektromagnet 12 Volt.
9) Temperatur ruang kerja 20º C sampai 35º C.
10) Alat uji Gas Analyzer tipe 898 OTC Stargas Global Diagnostic.
2. Metode Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (2011: 2), metode pengumpulan data adalah cara- cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data. Dalam penelitian ini metode yang digunakan adalah metode dokumentasi. Suharsimi Arikunto (2011: 105) mengemukakan, metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, legger agenda, dan sebagainya. Metode dokumentasi yang dilaksanakan dalam penelitian ini adalah memanfaatkan print out cetakan hasil pengukuran dari alat uji emisi gas buang (gas analyzer) untuk data emisi gas buang HC dan CO.
3. Instrumen Penelitian
“Pada pengumpulan data disampaikan instrumen atau alat ukur yang digunakan untuk memperoleh data semua variabel (variabel terikat dan variabel bebas)” (FKIP UNS, 2012: 19).
Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dari variabel bebas adalah accu sebagai sumber tegangan
commit to user
. Instrumen penelitian yang digunakan untuk memperoleh data dari variabel terikat adalah gas analyzer. Gas analyzer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur kadar emisi gas buang HC dan CO yang dihasilkan oleh sepeda motor saat proses pengujian pada keadaan kondisi idle. Gas analyzer yang digunakan adalah gas analyzer tipe 898 OTC Stargas Global Diagnostic milik Laboratorim Otomotif Program Studi Pendidikan Teknik Mesin FKIP UNS Surakarta.
F. Analisis Data
Analisis data yang digunakan adalah analisis varian dua jalan.
Penggunaan analisis varian dua jalan berdasarkan jumlah variabel terikat dan variabel bebas penelitian. Analisis data dengan anava dua jalan, setelah dilakukan uji persyaratan. Uji persyaratan dari anava dua jalan tersebut meliputi uji normalitas dan uji homogenitas.
1. Uji Persyaratan Analisis Data a) Uji Normalitas
Uji normalitas ini harus dipenuhi karena pada dasarnya analisis variansi adalah uji beda rataan. Sebelum dilakukan uji beda rata-rata, harus dibuktikan terlebih dahulu bahwa sampel yang digunakan pada peneletian ini diambil dari populasi normal. Uji normalitas ini bertujuan untuk mengetahui data-data yang ada pada variabel-variabel penelitian berasal dari populasi yang berdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas yang digunakan pada penelitian ini adalah uji normalitas dengan metode Kolmogorov-Smirnov, karena data pada penelitian ini tidak termasuk dalam distribusi frekuensi bergolong. Proses analisis data dilakukan menggunakan komputer dengan aplikasi statistik SPSS (Statistic Peckage for the Social Sciences).
Langkah-langkah yang dilakukan untuk pengujian normalitas ini adalah:
1) Menentukan hipotesis
commit to user H0 = Data berdistribusi normal H1 = Data tidak berdistribusi normal
2) Menentukan statistik uji Kolmogorov-Smirnov Dmaks = {𝑓
𝑛(𝐹
𝑛− 𝑝 ≤ 𝑧)}
3) Menentukan taraf signifikan(α) 1% = 0,01
4) Mencari nilai uji normalitas dengan komputer menggunakan aplikasi statistik SPSS (Statistic Peckage for the Social Sciences).
5) Membaca hasil pada tabel One-Sample Kolmogorov-Smirnov Testpada kolom Asymp. Sig. (2-tailed)
6) Kriteria pengujian:
Jika Sig.≥ α 0,01 maka H0 diterima Jika Sig.≤ α 0,01 maka H0 ditolak b) Uji Homogenitas
1) Persyaratan selanjutnya adalah sifat homogenitas variansi populasi. Persyaratan ini harus dipenuhi karena di dalam analisis variansi ini akan dihitung variansi gabungan (pooled variation) dari variansi-variansi kelompok. Uji homogenitas ini juga akan berpengaruh pada uji F, jika variansi populasi tidak sama maka uji F tidak dapat digunakan. Pengujian persyaratan homogenitas ini memanfaatkan aplikasi komputer SPSS(Statistic Peckage for the Social Sciences). Hasil uji homogenitas keluar bersama dengan hasil uji anava dua jalur pada tabel Levene's Test of Equality of Error Variancesa. Dengan taraf nyata α = 0,01 dan kriteria pengujian hipotesis:
Jika Sig. ≥ α 0,01 maka H0 diterima Jika Sig. ≤ α 0,01 maka H0 ditolak 2. Uji Hipotesis
a) Uji Hipotesis dengan Anava Dua Jalan
Hasil uji persyaratan yang telah menyatakan bahwa data yang diperoleh dengan eksperimen berdistribusi normal dan memiliki varian
commit to user
yang homogen, selanjutnya data tersebut dianalisis. Analisis data ini menggunakan analisis varian dua jalan. Proses analisis data dilakukan menggunakan komputer dengan aplikasi statistik SPSS (Statistic Peckage for the Social Sciences). Langkah-langkah analisis ini adalah sebagai berikut :
1) Merumuskan hipotesis
Hipotesis yang diuji biasanya adalah H0 yang menyatakan tidak ada perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung perlakuan dan H1
menyatakan adanya perbedaan yang nyata antara rata-rata hitung perlakuan.
2) Memilih taraf nyata1 % (α = 0,01) 3) Menentukan uji statistik
Nilai F diperoleh dengan cara sebagai berikut:
F = SST k − 1⁄
SSE N − k⁄ = MSTR MSE Dimana:
F : Nilai uji statistik F
SST : Sum of square treatment atau sum of square antarperlakuan
k - 1 : Derajat bebas pembilang
SSE : Sum of square error atau sum of square dalam perlakuan N – k : Derajat bebas penyebut
MSTR : Mean square between treatment atau mean square antarperlakuan
MSE : Mean square error
SST dan SSE dalam rumus F diperoleh dengan cara:
SST = ∑ (Tc2
nc) − (∑ x2) N SSE = ∑ (Tc2
nc) Dimana:
commit to user
Tc : Kuadrat dari setiap kolom, nilai setiap pengamatan (X) dalam satu kolom perlakuan dijumlahkan kemudian dikuadratkan
nc : Jumlah pengamatan dalam setiap kolom atau perlakuan X : Nilai setiap pengamatan
N : Jumlah total pengamatan
4) Mengolah data dengan komputer menggunakan aplikasi statistik SPSS (Statistic Peckage for the Social Sciences)
5) Membaca hasil pada tabel Tests of Between-Subjects Effects 6) Kriteria pengujian hipotesis:
Jika Sig. ≥ 0,01 maka data tersebut signifikan Jika Sig. ≤ 0,01 maka data tersebut tidak signifikan Jika Fhitung ≥ Ftabelmaka hipotesis diterima
Jika Fhitung ≤ Ftabel maka hipotesis tidak diterima
(Sumber: Suharyadi & Purwanto S. K.,2009 : 137-140) b) Komparasi Ganda Pasca Anava Dua Jalan
Komparasi ganda pasca anava dua jalan ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui rerata mana yang berbeda atau sama. Penelitian ini menggunakan komparasi ganda sebagai tindak lanjut anava dua jalan dengan memakai metode Scheffe. Proses analisis data dilakukan menggunakan komputer dengan aplikasi statistik SPSS (Statistic Peckage for the Social Sciences).
Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam melakukan komparasi ganda dengan metode Scheffe adalah sebagai berikut:
1) Mengidentifikasikan semua pasangan komparasi rataan yang ada.
2) Menentukan tingkat signifikasi α = 1%
3) Mencari nilai statistik uji F dengan komputer menggunakan aplikasi statistik SPSS (Statistic Peckage for the Social Sciences).
4) Membaca hasil pada tabel Multiple Comparisons
commit to user
5) Salah satu ciri yang mudah dikenali bahwa pasangan yang berbeda secara signifikan maka nilai pada kolom Mean Difference (I-J) diberi tanda bintang.
Uji Scheffe yang dilakukan menurut langkah-langkah di atas menggambarkan adanya komparasi rataan antara baris, komparasi rataan antar kolom, komparasi rataan antar sel pada kolom yang sama dan komparasi rataan antar sel pada baris yang sama. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui besarnya emisi gas buang CO dan HC sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007.
G. Prosedur Penelitian
Menyusun karya penelitian ilmiah seperti skripsi, merupakan suatu proses berpikir dan bertindak yang logis dan sistematis. Prosedur yang digunakan dalam penelitian ini adalah seperti gambar 3.3 berikut:
Gambar 3.3. Prosedur Penelitian 1. Mulai
Prosedur ini merupakan kegiatan awal dalam pelaksanaan pembutan karya ilmiah. Kegiatan ini diawali dengan mengajukan judul ke koordinator skripsi bidang teknik sampai dengan mendapatkan surat penunjukan dosen
Studi Literatur
Pelaksanaan Eksperimen Pendeskripsian Data
Analisis Data Mulai
Selesai Engine Tune Up
commit to user
pembimbing skripsi yang ditandatangani oleh koordinator skripsi bidang teknik dan menyerahkan surat penunjukan dosen pembimbing kepada dosen yang telah ditunjuk. Buku konsultasi skripsi dari fakultas juga diperoleh pada prosedur ini.
2. Studi Literatur
Kegiatan yang dilakukan pada prosedur studi literatur ini adalah mencari bahan pustaka yang berkaitan dengan judul skripsi dan pembuatan proposal skripsi. Setelah pembuatan proposal selesai dan mendapatkan ijin untuk melaksanakan penelitian, maka prosedur yang selanjutnya yaitu pelaksanaan eksperimen.
3. Pelaksanaan Eksperimen
Pelaksanaan eksperimen dalam penelitian ini dimulai dari kegiatan persiapan alat dan bahan sampai diperolehnya data yang dibutuhkan untuk menjawab pertanyaan penelitian pada subbab C bab II. Adapun kegiatan- kegiatan dalam pelaksaan ekperimen ini adalah seperti berikut:
a. Alat Penelitian 1) Tool Set
Tool set digunakan untuk membongkar, memasang dan menyetel komponen-komponen mesin pada saat penelitian.
Gambar 3.4. Tool Set
commit to user 2) Tachometer
Tachometer adalah alat yang digunakan untuk mengukur putaran mesin dalam satuan rpm.
Gambar 3.5. Tachometer 3) Kipas
Kipas merupakan alat yang digunakan untuk mendinginkan suhu mesin pada waktu pengujian emisi gas buang CO dan HC.
4) Stopwatch
Stopwatch adalah alat yang digunakan untuk mengukur waktu.
Dalam penelitian ini stopwatch digunakan untuk mengukur waktu jeda pengukuran emisi gas buang.
Gambar 3.6. Stopwatch
commit to user 5) Gas Analyzer
Gas analyzer adalah alat yang digunakan untuk mengukur kadar gas buang hasil pembakaran yang dikeluarkan oleh motor melalui saluran buang. Dalam penelitian ini gas analyzer digunakan unutk mengukur emisi gas buang HC dan CO.
Gambar 3.7. Gas Analyzer
6) Thermocoupel
Dalam penelitian ini thermocoupel digunakan untuk mengukur temperatur mesin pada setiap sampel.
Gambar 3.8. Thermocoupel
commit to user b. Bahan Penelitian
Bahan penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1) Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2007
Gambar 3.9. Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2007 Kendaraan uji yang digunakan sebagai bahan untuk penelitian ini adalah sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007 Spesifikasi sepeda motor tersebut adalah:
Tipe Mesin : 4 langkah, SOHC, Pendingin Udara Jumlah Silinder : Silinder Tunggal
Volume Silinder : 110,3 cc
Diameter x Langkah : 51,0 mm x 54,0 mm Perbandingan Kompresi : 9,3 : 1
Daya Maksimum : 8,8 HP / 8.000 rpm Torsi Maksimum : 0,92 kgf.m / 5.000 rpm Sistem Bahan Bakar : Karburator Mikuni VM 17 Sistem Pelumasan : Basah
Putaran Langsam : 1.500 rpm Sistem Pengapian : DC CDI
Tipe Battery : GM5Z-3B/YB 5L-B
Kapasitas Battery : 12 Volt 5,0 Ah
Busi : NGK C6-HSA/DENSO U 20 FS-U
commit to user 2) Kawat Tembaga
Kawat tembaga digunakan untuk membuat lilitan elektromagnet pada saluran bahan bakar.
Gambar 3.10. Kawat Tembaga
3) Inti Besi
Inti besi digunakan untuk memperkuat medan elektromagnet.
Gambar 3.11. Inti Besi
commit to user 4) Ignition Booster
Ignition Booster digunakan pada kabel busi untuk memperfokuskan dan menstabilkan arus listrik di dalam kabel busi sehingga menjadi satu titik tembak ke busi.
Gambar 3.12. 9Power
commit to user c. Tahap Eksperimen
Gambar 3.13. Tahap Eksperimen Sepeda Motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2007
Engine Tune Up
Elektromagnet Diameter kawat 0,20 mm
Elektromagnet Diameter kawat 0,30 mm Tanpa Elektromagnet
Pengukuran Emisi Gas Buang CO dan HC Sepeda Motor Jupiter Z Tahun
2007
Pendeskripsian Data Analisis Data Analisis Data
Kesimpulan Selesai
Ignition Booster dekat busi Ignition Booster dekat koil
Tanpa Ignition Booster Ignition Booster tengah kabel busi Ignition Booster dekat busi Ignition Booster dekat koil
Tanpa Ignition Booster Ignition Booster tengah kabel busi Ignition Booster dekat busi Ignition Booster dekat koil
Tanpa Ignition Booster Ignition Booster tengah kabel busi
commit to user d. Eksperimen
1) Langkah Persiapan
a) Mempersiapkan alat dan bahan penelitian
(1) Menyiapkan sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007.
(2) Menyiapkan rangkaian elektromagnet dengan kawat berdiameter 0,20 mm dan 0,30 mm
(3) Menyiapkan 1 buah Ignition Booster.
(4) Menyiapkan bahan bakar premium
b) Melakukan Tune Up terhadap bahan penelitian yang akan digunakan yaitu sepeda motor Yamaha Jupiter Z Tahun 2007.
Komponen yang sudah tidak sesuai dengan standart spesifikasi kendaraan dilakukan penggantian. Hal ini berlaku untuk semua komponen mesin dan pemindah tenaga.
c) Mempersiapkan tabel untuk mencatat hasil pengukuran.
2) Langkah Pengujian
Prosedur pengukuran emisi gas buang CO dan HC pada penelitian ini merujuk pada SNI 09-7118.3-2005 tentang cara uji kedaraan kategori L pada kondisi idle.
Idle adalah kondisi mesin kendaraan pada putaran dengan:
a) Sistem control bahan bakar (misal choke, akselerator) tidak bekeja
b) Posisi transmisi netral untuk kendaraan manual atau semi otomatis
c) Posisi kendaraan netral atau parkir untuk kendaraan otomatis.
d) Perlengkapan atau aksesoris kendaraan yang dapat mempengaruhi putaran tidak dioperasikan atau tidak dijalankan.
Persiapan kendaraan uji dilakukan dengan tahapan sebagai berikut:
a) Kendaraan yang diukur harus pada posisi datar
commit to user
b) Pipa gas buang (knalpot) tidak boleh bocor
c) Temperatur mesin normal 60º C – 70º C atau sesuai dengan rekomendasi manufactur dan sistem aksesoris (lampu) dalam kondisi mati.
d) Kondisi temperatur tempat kerja pada 20º C sampai dengan 35ºC.
Pengujian emisi gas buang CO dan HC menggunakan gas analizer dengan tahapan sebagai berikut:
a) Menyiapkan bahan penelitian yang akan digunakan yaitu sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007 dalam keadaan standar.
b) Menyiapkan alat ukur emisi gas buang gas analyzer.
c) Menghidupkan mesin dan menaikkan putaran mesin hingga mencapai 1900 rpm sampai dengan 2100 rpm selama 60 detik dan selanjutnya dikembalikan pada kondisi idle.
d) Melaksanakan pengukuran pada kondisi idle dengan putaran mesin 1400 - 1500rpm.
e) Memasukkan probe alat uji (gas analyzer's probe) ke pipa gas buang sedalam 30 cm, karena kedalam tempat dimasukkannya probe pada pipa gas buang sepeda motor Yamaha Jupiter Z tahun 2007 yang akan digunakan sebagai bahan penelitian kurang dari 30 cm maka dipasang pipa tambahan.
f) Setelah 20 detik mengambil data konsentrasi gas CO dalam satuan persen (%) dan gas HC dalam satuan ppm yang terukur oleh gas analyzer.
g) Mematikan mesin setelah pengukuran pertama selesai, kemudian mengulangi kembali langkah c) sampai f) sebanyak dua kali.
h) Menambahkan rangkaian elektromagnet pada saluran bahan bakar dengan diameter kawat 0,20 mm dan melakukan kembali langkah c) sampai g).
commit to user
i) Menambahkan rangkaian elektromagnet pada saluran bahan bakar dengan diameter kawat 0,30 mm dan melakukan kembali langkah c) sampai g).
j) Memasang Ignition Booster dekat busi dan melakukan kembali langkah c) sampai g).
k) Memasang Ignition Booster dekat busi dan menambahkan rangkaian elektromagnet berdiameter kawat 0,20 mm pada saluran bahan bakar, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
l) Memasang Ignition Booster dekat busi dan menambahkan rangkaian elektromagnet berdiameter kawat 0,30 mm pada saluran bahan bakar, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
m) Memasang Ignition Booster dekat koil kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
n) Memasang Ignition Booster dekat koil, lalu menambahkan rangkaian elektromagnet berdiameter kawat 0,20 mm pada saluran bahan bakar, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
o) Memasang Ignition Booster dekat koil, lalu menambahkan rangkaian elektromagnet berdiameter kawat 0,30 mm pada saluran bahan bakar, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
p) Memasang Ignition Booster tengah kabel busi, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
q) Memasang Ignition Booster tengah kabel busi, lalu menambahkan rangkaian elektromagnet berdiameter kawat 0,20 mm pada saluran bahan bakar, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
r) Memasang Ignition Booster tengah kabel busi, lalu menambahkan rangkaian elektromagnet berdiameter kawat 0,30 mm pada
commit to user
saluran bahan bakar, kemudian melakukan kembali langkah c) sampai g).
4. Pendeskripsian Data
Pendeskripsian data ini merupakan penggambaran dari data yang ditampilkan dalam bentuk tabel dan grafik. Data tersebut adalah rata-rata dari hasil pengukuran emisi gas buang CO dan HC yang diperoleh dari masing- masing tahap eksperimen yang telah dilaksanakan dengan urut dan benar.
5. Analisis Data
Penelitian ini menggunakan metode analisis varian dua jalan seperti yang telah dijelaskan pada Bab III subbab F. Analisis varian dua jalan dapat membantu dalam menentukan kesimpulan dalam penelitian yang telah dilakukan.
6. Uji Hipotesis
Uji hipotesis dilakukan untuk membuktikan hipotesis yang ada pada Bab II subbab C.