• Tidak ada hasil yang ditemukan

Kimia Organik

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "Kimia Organik"

Copied!
307
0
0

Teks penuh

(1)

Oleh:

Riswiyanto S

(2)

Kimia Organik

Hidrokarbon (C & H ) Senyawa Heteroatom

alifatik aromatik

alkana

alkena

alkuna

Senyawa siklis

alkohol eter

aldehida keton

Asam karboksilat ester

amina amida

C C

C C

C C

R OH R O R'

R C O

H R C

O R'

R C O

OH R C

O

OR'

R NHO 2

(3)

Hidrokarbon

NH4OCN H2N-C-NH2 O

evaporate

amoniumcyanat urea

Struktur Atom

Ikatan Ion

Ikatan Kovalen

Ikatan Ion

Apabila atom mendapat atau memberikan elektron maka atom akan menjadi bermuatan, Bila muatan ion dalah positif disebut Kation dan jika negatif disebut Anion.

Li+ F-

Kation Anion

(4)

Ikatan Kovalen

Apabila dua atom yang mempunyai keelektronegativan sama bereaksi , keduanya akan mempunyai konfigurasi gas mulia hasil dari saling tumpangsuh elektron ke duanya.

Contoh;

Berilium yang tidak mempunyai elektron tak berpasangan.

Bagaimana Be berikatan dengan klor?

H2 H + H H-H

CH4 C + H H C H

H

H H

H H H C

or

Be

1s 2s 2p

1s 2s 2p

elektron 2s dipromosikan ke orbital p yang kosong

BeCl2 Be + 2 Cl Cl Be Cl

BF3 B + 3 F F B F

F

hanya ada 4 elektron disekeliling Be

(5)

Kepolaran Molekul

Suatu molekul disebut polar jika molekul mempunyai perbedaan muatan positif dan negatif yang relatif nyata, molekul semacam ini dikatakan mempunyai momen dipol permanent.

Simbol momen dipol : kepala anak panah menunjukan kearah muatan negatif.

Momen dipol (µ) adalah ukuran derajat pemisahan muatan (polaritas).

µ = e x d dimana:

e = satuan elektrostatik muatan (esu dalam stat coulomb)

d = Jarak antar muatan dalam cm, satuan µ adalah statcoulomb-cm.

1 esu = 4,80 x 10-10 statcoulomb dan d dalam satuan 10-8 cm.

µ adalah 10-18 statcoulomb-cm. Momen dipol sering menggunakan satuan Debye (D), dimana 1 D = 10-18 statcoulomb-cm.

Contoh: hidrogen klorida.

Panjang ikatan HCl adalah 1,28 Å = 1,28 x 10-8 cm.

µ = 4,80 x 10-10 statcoulomb x 1,28 x 10-8 cm = 6,16 D

Namun momen dipol yang terukur adalah µ = 1,03 D, jadi persentase sifat ionik dalam ikatan tidak 100 %, melainkan 1,03 D / 6,16 x 100 = 17 %.

(6)

Tabel Beberapa Momen Dipol Ikatan (D)

C-C 0,0 H-F 1,98 C-F 1,51 C-O 0,86 H-C 0,30 H-Cl 1,03 C-Cl 1,56 C=O 2,40 H-N 1,31 H-Br 0,78 C-Br 1,48 C-N 0,40

H-O 1,53 H-I 0,38 C-I 1,29 C=N 0,90

N F

F

4,0 F

4,0

4,0 3,0

0,24 D

N H

H

H

3,0

2,1 2,1

2,1 1,46 D

(7)

Muatan Formal

Muatan Formal=

tan

2

tan elektrontakberika rika

elektronbe lensi

elektronva

Contoh:

Bagaimana muatan formal senyawa : a). Diazometan H2C=N=N b). Metil isosianida H3C-NC c). Asetonitril oksida H3C-CN-O Jawab:

C N N

H Struktur Lewis H

a). H2C=N=N

Hidrogen muatan formal = 1 - 2/2 - 0 = 0 muatan formal = 4 - 8/2 - 0 = 0 Karbon

muatan formal = 5 - 8/2 - 0 = +1

1 2

Nitrogen-1

Nitrogen-2 muatan formal = 5 - 42 - 4 = -1

Perhatian: Elektron valensi adalah elektron yang dimiliki oleh setiap unsur.

Elektron ikatan adalah elektron yang terlibat dalam ikatan antar atom.

Elektron tak berikatan adalah pasangan elektron sunyi (bebas/takberikatan)

(8)

Struktur Kimia Dan Resonansi

C C

H

H H

O O

C C

H

H H

O O Ikatan rangkap dua pada oksigen ini ?

Atau pada oksigen ini ?

Ion Asetat

Meskipun kedua atom oksigen berbeda dalam struktur Lewis, dalam percobaan keduanya adalah equivalen.

Panjang ikatan resonansi C=O = 1,27 Ao. pajang ikatan C-O = 1,35 Ao

Panjang ikatan C=O =1,20 Ao 1,27 Ao

(9)

Aturan Struktur resonansi

1. Struktur resonansi, menggambarkan molekul, ion, radikal dan ion yang tidak cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur Lewis, melainkan harus dengan dua atau lebih struktur Lewis. Sehingga dapat mewakili struktur molekul, radikal atau ion dalam bentuk hibridisasinya.Tanda panah untuk resonansi

2. Dalam menulis struktur resonansi, kita hanya boleh memindahkan elektron, sedangkan posisi inti atom tetap seperti dalam molekulnya.

H3C C C

H CH2 H

H3C C C

H CH2 H

H2C H

C C

H CH2

I II H

Struktur resonansi dari kation allilik, terbentuk jika 1,3-butadiena menangkap proton.

Bukan struktrur resonansi dari alillik karena, hidrogen terlalu jauh.

(10)

Struktur resonansi (…continue)

H2C HC

CH2

3. Semua struktur harus memenuhi struktur Lewis. Tidak boleh menulis struktur ( atom karbon mempunyai lima ikatan).

C H

H O

H

H

4. Semua struktur resonansi harus mempunyai, jumlah elektron tak berpasangan yang sama.

H2C HC

CH2

Bukan struktur resonansi, karena mempunyai jumlah elektron tak ber- pasangan tidak seperti kation allilik

H2C C

H CH2

(11)

Struktur resonansi (…continue)

5. Semua atom yang terlibat dalam sistim delokalisasi harus terletak pada bidang datar atau mendekati datar.

C (H3C)3C

H2C

C

CH2

C(CH3)3

2,3-di-ters-butil-1,3-butadiena

Senyawa 2,3-di-ters-butil-1,3-butadiena, bukan merupakan sistim konyugasi, karena gugus tersier butil (besar) sehingga keluar dari bidang datar. Karena tidak satu bidang maka orbital p pada C-2 dan C-3 tidak dapat mengalami overlapping dan delokalisasi elektron menjadi terhalang.

6. Struktur resonansi atau hibridisasi atau sistim yang menggambarkan mempunyai kestabilan yang besar.

(12)

Struktur resonansi (…continue)

7. Struktur yang lebih stabil, adalah yang lebih besar memberikan kontribusi terhadap sistim hibridisasi.Contoh:

H3C C CH3

CH CH2 delta delta

a b c d

H3C C CH3

CH CH2

a b c d

H3C C CH3

CH CH2

a b c d

A B

Struktur A mempunyai kontribusi lebih besar dari B, karena struktur A merupakan karbonium tersier, sedangkan B adalah karbonium sekunder.

(13)

Prakiraan Kestabilan Struktur Resonansi

a. Struktur yang mempunyai ikatan kovalen lebih banyak adalah struktur yang paling stabil. Struktur 1 paling stabil, karena mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap.

H2C C

H C

H CH2 H2C C

H C

H CH H2C C

H C

H CH2

1 2 3

Paling stabil

b. Struktur yang memiliki atom dengan elektron sesuai dengan gas mulia adalah yang paling stabil. Struktur II lebih stabil karena mempunyai delapan elektron

H3C O CH3 H2C O CH3

I II

Atom karbon hanya

mempunyai enam elaktron Atom karbon mempunyai delapan elektron

c. Pemisahan muatan menurunkan kestabilan. Struktur I lebih stabil dari II karena tidak terjadi pemisahan muatan.

H2C C

H Cl H2C C

H Cl

I II

(14)

Hidrokarbon

Rumus umum alkana alifatik adalah CnH2n+2, dan tidak mengandung unsur-unsur yang lain, alkana dikenal juga sebagai hidrokarbon jenuh karena hanya

mengandung ikatan C-C dan C-H.

Alifatik alkana secara kimiawi bersifat inert karena mempunyai jumlah

maksimum atom H per atom karbonnya. Alkana yang paling sederhana adalah metana, berupa gas, mengikat empat atom hidrogen secara kovalen .

Rumus umum CnH2n+2 CH4

metana C

H H

H H sp3 tetrahedral

C H

H H

H

109.5º

(15)

metana

Bentuk alkana berupa tetrahedral, akibat saling tolakan dari ikatan-ikatan kovalennya. Atom karbon terletak di pusat bentuk tetrahedronnya, dengan empat atom H menempati keempat titik-titik bentuk tetrahendron.

 

Etana mempunyai rumus C2H6 dan ditemukan dalam gas alam

H C C C H

H H

H H H

H

Propana

Iso-butana (2-metilpropana)

(16)

1. Alkana (Parafin)

Induk metana CH4

Rantai lanjut etana H3C-CH3 Hilang satu proton(H) menjadi gugus alkil * gugus metil H3C-X

* gugus etil H3C-CH2-X Seri homolog : CnH2n+2

Sifat-sifat fisik: -(ttk didih, ttk leleh, density)

-Non-polar (larut dlm benzen,eter,CCl4 dan tdk larut dalam air) Nama Rumus Molekul ttk didih ( oC )

density (g/ml at 0 oC)

Propana CH3CH2CH3 -42 gas

Butana CH3CH2CH2CH3 0 gas Pentana CH3CH2CH2CH2CH3 36 0,626 Heksana CH3(CH2)4CH3 69 0,660 Heptana CH3(CH2)5CH3 98 0,684

Oktana CH (CH ) CH 126 0,703

(17)

Alkil

C H

H H

Metil

C R

H H

C R

H R'

C R

R'' R'

Alkil primer ( 1o )

Alkil sekunder ( 2o )

Alkil trsier ( 3o )

H3C C

H2 C

CH3

CH3 H

Karbon primer

Karbon sekunder

Karbon tersier

(18)

Contoh : isomer C7H16

n-

heptana 2-metil heksana

Hidrokarbon jenuh dapat juga dalam bentuk sikloalkana yang terdiri atas cincin atom C dan mempunyai rumus umu CnH2n, dan contoh molekul paling sederhana adalah siklopropana, C3H6, dan produk komersial penting bentuk sikloalkana ini adlaah sikloheksana

siklopropana sikloheksana

Dalam sikloalkana, rotasi penuh tidak terjadi dalam ikatan C-C, dan bentuk disubstitusi dapat berbentuk isomernya.Sikloalkana dapat terjadi di alam dan konformasi yang

paling stabil dalah konformasi kursi dengan sudut 109,50. Ikatan aksial terarah keatas dan kebawah, parallel terhadap sumbu cincinnya. Dalam sikloalkana, struktur paling stabil untuk bentuk tersubstitusi adalah yang mempunyai substituen dalam posisi

(19)

Isomer

4,111,846,763 4,347

75 3 1

Constitutional Isomers

Molecular Formula

CH

4

C

5

H

12

C

10

H

22

C

15

H

32

C

30

H

62

(20)

Nomenklatur

Tatanama dalam alkana ditentukan berdasarkan atas system IUPAC (International Union of Pure Applied Chemistry). Suatu nama kimia terdiri atas awalan , induk , dan akhiran. Nama Awalan akan menerangkan substituennya, induk menerangkan panjang rantai dan akhiran menunjukkan gugus fungsinya.

Cara penamaan :

1.Tentukan rantai karbon terpanjang dalam molekul, dan dipakai nama tersebut sebagai nama induknya.

2.Penomoran rantai karbon dimulai dari yang terdekat dengan titik cabang yang ada, sehingga akan memberikan nomor terkecil dalam urutan.

3.Identitaskan nomor dan substituen dari titik percabangan dalam rantai utamanya.

Jika ada dua substituen dalam atom C yang sama, diberikan nomor yang sama pula.

4.Tulis nama dengan tanda pemisah untuk awalan dan menggunakan tanda koma untuk nomor. Jika ada dua substituen yang berbeda, urutkan sesuai alfabet. Jika dua atau lebih substituen yang identik, diberi nama pada awalan di-, tri-, dan

(21)

Tatanama

CH3-CH2-CH2-C-CH2-CH-CH2-CH3 CH3

1 2 4

6 3

5

CH3 CH3

7 8 CH3-CH2-CH2-C-CH2-CH-CH2-CH3 CH43 2 1 6

3 5CH3 CH3 7

8

4 + 4 + 6 = 14 3 + 5 + 5 = 13

Atau

5 6

2 3 4

1 7

CH3-CH2-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3 C2H5

6 5 4 3 2 1

7

CH3-CH2-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3 C2H5

I II

CH3-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3

CH3 CH3

1 2

4

3 5 6

2 + 4 + 5 = 11 I

CH3-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3

CH3 CH3

3

6 5 4 2 1

2 + 3 + 5 = 10 II

(22)

Tatanama

CH3-CH-CH-CH3 Br

Cl

CH3-CH-CH-CH3 Br

Cl 1

2 2

3

4 3 1 4

I II

2 1

6 5 4 3 7

CH3-CH-CH-C-CH3 CH8 3-CH2-CH2-CH-CH-C-CH2-CH3 CH3 CH3

CH3 CH

H3C CH3 C2H5 CH3

C2H5

2,2,4-trimetil pentana 3,3-dietil-5-isopropil-4-metil-oktana

(23)

Tatanama

H2C CH2 H2 C

H2C CH2 CH2 H2C

Trimetylen tetrametylen pentametylen heksametilen

siklopentena sikloheksa-1,4-diena siklookta-1,3,5,7-tetraena

1

2

4 5

O

Cl

3

3-klorosiklopentanon

bukan 4-klorosiklopentanon

1 2 4

CH2-CH-CH-CH3 3 CH3

OH

2-metil-1-siklopentil pentana-3-ol

(24)

Klasifikasi Karbon dan Hidrogen

primer (1

o

) – Hanya mengikat 1 atom

karbon lain.

sekunder (2

o

) – Mengikat 2 atom karbon

tersier (3

o

) – mengikat 3 atom karbon

quaterner (4

o

) – mengikat 4 atom karbon.

CH 3 C

CH 3 CH 3

CH 2 CH CH 3

CH 3

(25)

International

Union of

Pure and

Applied

Chemistry

Nomenklatur

Awalan-Induk-Akhiran

Berapa Banyak Atom Karbon ?

Dimana etak substituenya?

Gugus Fungsi Apa ?

(26)

Nomenklatur

CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 CH 2 CH 3

Awalan-Induk-Akhiran

3-etil-6-metil okt ane

(27)

Nomenklatur

CH3

CH2-CH3

CH-CH2-CH CH3

CH2-CH3

H3C CH2-CH2-CH2-CH2-CH3

C-C-C-C-C-C-C-C-C

CH-CH2-CH2-CH2-CH3 CH2-CH3

CH-CH CH3 H3C

rantai panjang 9

rantai panjang 6 rantai panjang 8

Rantai yg paling panjang dari atom karbon

Harus dicoba dari beberapa kemungkinan

(28)

Nomenklatur

Penomoran, diberikan pada substituen dengan, nomor yang paling kecil.

Jika ada substituen yg berbeda, penamaan diberikan sesuai dengan alphabetical.

Berikut dibawah ini tidak berdasrkan alfabeta.

di-, tri-, tetra-, dst.

Awalan seperti sek- and ters-

(29)

Nomenklatur

Alkyl groups

Propil -CH

2

CH

2

CH

3

Isopropil -CHCH(CH

3

)

2

Butil -

CH

2

CH

2

CH

2

CH

3

Isobutil -

CH

2

CHCH(CH

3

)

2

sek-butil -

CH(CH

3

)CH

2

CH

3

ters-butil -C(CH

3

)

3

neopentyl isopentyl pentyl

CH3

CH3

CH3

-CH2CH2CH2CH2CH3 -CH2CH2CHCH3

-CH2CCH3 Condensed

Structural Formula Name

(30)

Nomenklatur

CH3CH2CH2CH CH3 CH2CH3

CH2CH2CH3 CH3

CH2

CH CH CH2CH3 H3C

CH3CHCHCH2CH2CH3 CH3

CH2 CH3

If two different chains of equal length are present, choose the one with the larger number of branch points.

Tentukan rantai yang paling panjang

heksana

heptana

CH3CHCH2CH2CHCHCH2CH3 CH2

H3C CH3

CH2CH3 9 8

7 6 5 4

3

2 1

3-ethyl-4,7-dimethylnonane

(31)

Nomenklatur

Penamaan substituen yg komplek, dimulai pada penomoran substituen komplek kemudian berikan tanda kurung.

CH3CH CHCH2CH2CH

CH2CH2CH2CH3 CH2CH

CH3 CH3

CH3

CH3

CH

3

CH CHCH

2

CH

2

CH

CH

2

CH

2

CH

2

CH

3

CH

2

CH

CH

3

CH

3

CH

3

CH

3

1 2 3

2,3-dimethyl-6-(2-methylpropyl) decane

(32)

Nomenklatur

CH3CH2CH2CH2CH CH CHCH3 CH3 CH3

CH2

CH2 CH CH3 CH3

CH CHCH3 CH3 CH3

1,2-dimethylpropyl

CHCH3 CH3

2-methyl-5-(1,2-dimethylpropyl)nonane

CHCH

2

CH

3

CH

3

CH

2

CHCH

3

CH

3

C CH

3

CH

3

CH

3

sec-butyl isobutyl tert-butyl

CH2CH2CHCH3

CH3 CH2CCH3 CH3

CH3 Neo pentil Isopentil

(33)

Nomenklatur

CH3 CH CH2 CH CH2 C CH3

CH3

CH CH3 CH3

CH3

CH2

CH2 CH3

1 2 3 4 5 6 7

8 9

4-isopropyl-2,6,6-trimethylnonane

(34)

Nomenklatur

CH

3

CHCHCH

2

CH

2

CH

3

CH

3

CH

2

CH

3

2

7 6

5 4

3 1

H3C CH CH CH2 CH3 CH2

CH3

CH2 CH2 CH3

Jika cabang sama jaraknya dari rantai utama, nomor yg diambil, cabang yg mempunyai tetangga cabang lain.

CH

3

CHCH

2

CH

2

CHCHCH

2

CH

3

CH

2

H

3

C CH

3

CH

2

CH

3

(35)

Nomenklatur Sikloalkana

1. Penomoran cincin, cari nomor paling kecil pada substituen yang sama.

H2 C CH3

H3C CH3

H2C CH3

Ethylcyclohexane 3-Ethyl-1,1-dimethylcyclohexane

2. Jika dua gugus alkil mempunyai kemungkinan nomor yang sama, maka penomoran menggunakan alfabet.

CH3

CH2CH3

1-Ethyl-2-methylcyclopentane

3. Jika cincin mempunyai atom lebih sedikit dari rantai yang tersubstitusi, cincin dianggap sbg substituennya.

CH3CH2CHCH2CH3

(36)

Isomer

Senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda dalam strukturnya.

1.Isomer Struktural 2. Isomer Geometri (Cis-Trans)

Isomer rantai (kerangka)

Isomer gugus fungsi

Isomer posisi

H3C C CH3 CH3

H dan CH3CH2CH2CH3 Iso-butana

(2-metilpropana) Butana

CH3CH2CH2-OH dan CH3-O-CH3 etil alkohol dimetil eter

CH3CHCH3 dan

NH2

CH3CH2CH2-NH2

1 2 3 3 2 1

(37)

Isomer

Struktural Geometri Optik

Posisi Gugus fungsi * Enansiomer

* Diastereoisomer

* Senyawa meso

OH

OH and

and or

OH

CHO O

O and

and or

Cl

H Cl

H

Cl

H H

Cl H

CH3 C

H3

H H

CH3 H

CH3 and

or

and

(38)

Isomer Optik

Enansiomer: Suatu pasangan senyawa yang merupakan benda dan bayangan cermin Diastereomer:Suatu pasangan senyawa yang bukan meruakan benda dan bayangan cermin.

C O

H C

C

CH2OH OH H

OH H

C O H

C C

CH2OH H HO

H HO

C O

H C

C

CH2OH OH H

H HO

C O

H C

C

CH2OH H HO

OH H

Pasangan Enansiomer (erytrosa)

Pasangan Enansiomer (threosa)

(a) (b) (c) (d)

(a) dan (c), (a) dan (d), (b) dan (c), (b) dan (d) adalah diastereomer

COOH C C

COOH OH H

H HO

COOH C C

COOH H HO

OH H

COOH C

C

COOH OH H

OH H

COOH C

C

COOH H HO

H HO

(a) (b) (c) (d)

(39)

Stereokimia Alkana $ Sikloalkana

Konformasi, Adalah perbedaan susunan atom-atom yang

dihasilkan dari perputaran pada sumbu ikatan tunggal. Dan

konformasi spesifik disebut

konformer.

Isomer Konformasi

Proyeksi pelana kuda Proyeksi Newman

Rotasi

H

H H

H H

H

Rotasi 60o

H

H H

H

H H

staggerd Eclips

(40)

Konformasi Sikloalkana : Teori Tegangan Bayer

60o

109o 49o

90o

19o 1o

siklopropana siklobutana siklopentana

Adolf von Baeyer Bentuk geometri karbon

tetrahedral, dengan sudut 109o. Selain cincin-5 dan cincin-6 akan berada dalam tegangan sudut yang besar, seperti terlihat di bawah ini;

tegangan sudut paling besar (paling reaktive)

reaktive paling stabil

(41)

Konformasi lingkar lima dan enam

Kestabilan Sikloheksana menyerupai siklopentana, karena

sikloheksana tidak berbentuk flat ( Ernst Mohr), melainkan berbentuk tiga dimensi seperti di atas.

Bentuk perahu tidak stabil karena ada tegangan pada posisi 1,4 dan akan berubah kekonformasi kursi yang lebih stabil.

H H

H H

H

H H H

H

H H

H

1

2 3

4 5

Siklopentana Sikloheksana

Bentuk kursi Bentuk perahu

1

2 3 4

5 6

2 1 3

4 5

6

Bergaris tebal menunjukkan pandangan mendekati pengamat

(42)

Konformasi …. continue

flip

ax

ax ax

ax

ax

ax sumbu cicin

enam hidrogen axial (sejajar dengan sumbu cincin)

eq eq

eq

eq

eq

eq

enam hidrogen equatorial (seputar cincin)

Jika cincin diputar maka yang semula axial akan menjadi equatorial, demikian pula sebaliknya.

(43)

Konformasi …..cont

1 3 2

4 5 6

ax

ax

ax ax

ax

ax

eq eq

eq

eq

eq

eq

Konformasi dimetil sikloheksana

Senyawa Cis-isomer Trans-isomer 1,2-dimetil-

1,3-dimetil- 1,4-dimetil-

ae atau ea

ee atau aa ae atau ea ee atau aa

ae atau ea ee atau aa

(44)

Reaksi-Reaksi Alkana

Alkana:

Inert terhadap reagen-reagen kimia

Ikatan kuat C-H sulit diputuskan, kecuali dengan temperatur tinggi.

Karbon dan hidrogen mempunyai kepolaran yang hampir sama (sedikit terpolarisasi), tidak dapat dipengaruhi oleh basa.

Tidak mempunyai pasangan elektron bebas, tidak / sulit bereaksi dengan asam.

Karena reaktivitasnya yang rendah, dis. Parafin.

Alkana dapat beeaksi dengan hebat bila bercampur

dengan oksigen dan campuran ini dibakar ( BBM )

(45)

Reaksi alkana :

1. Substitusi

2. Pembakaran

3. Pyrolisis (Cracking)

(46)

Reaksi pembuatan alkana

1. Hidrogenasi alkena (katalis logam; Ni, Pd)

C C

H H

Ni or Pd C C

H H Alkana

pelarut

+

Alkena

H3C C CH2 CH3

Ni CH3CH2OH (25oC,50 atm)

H3C C CH2 CH3

H H

2-metilpropena Isobutana

+ H2

+ H2

Ni CH3CH2OH (25oC, 1 atm)

(47)

Reaksi pembuatan……..

1. Reduksi alkil halida

(a). Hidrolisa pereaksi Grignard

R-X + Zn + H

+

R-H Contoh:

CH

3

-CH

2

-CH-CH

3 Br

CH

3

-CH

2

-CH-CH

3 H

+ Zn

+2

+ X

-

Zn , H+

(b). Reduksi oleh logam dan asam

R-X + Mg

H2O

R-H Contoh:

CH3-CH2-CH-CH3 Br

CH3-CH2-CH-CH3 H

H2O

CH3-CH2-CH-CH3 MgBr R-MgX

Mg

pereaksi Grignard

sek-butil bromida sek-butil magnesium

bromida n-butana

(48)

Reaksi pembuatan……..

1. Penggabungan alkil halida dengan senyawa organometalik

R-X Li R-Li CuX Cu-Li

R R

alkil 1o, 2o, 3o alkil litium litium dialkil kuper

R'X harus 1o

R-R'

Contoh:

H3C C CH3

Cl

CH3 Li CuX

H3C

H3C C Cu-Li CH3

H3C C

CH3 CH3

CH3CH2CH2CH2CH2Br

ter-butil klorida

n-pentilbromida

H3C H3C C

CH3

CH2CH2CH2CH2CH3

2,2-dimetilheptana

(49)

Reaksi Alkana

Halogenasi (Substitusi)

CH3CH2CH3 Cl2, cahaya CH3CH2CH2-Cl CH3CHCH3 Cl +

45%

55%

C C C H

H

H H

H H

H

H

C C C

H

H H

H H

H

H

Cl2

C C C Cl

H

H H

H H

H

H

C C C H

H

H H

H H

H

Cl2

C C C H

H

H Cl H H

H

H

n-propil radikal n-propil klorida

isopropil radikal Isopropil klorida Propana

Cl

Cl

(50)

Alkana

C C C H

H

H H C H H

H

Cl2

Cl2 Isobutana

Cl

Cl H

H

H C C C

H

H H C H H

H

H H

H

C C C

H

H H C H H

H

H H

H

H 1o Cl

H 3o

C C C H

H

H C H H

H

H H

H

C C C H

H

H C H H

H

H H

H

Cl Isobutil radikal Isobutil klorida

ter-butil radikal

ter-butilklorida

CH3CHCH3 CH3

CH3CHCH2 CH3

Cl CH3CCH3

CH3

CH3 Cl2, cahaya

+ Isobutana

Isobutilklorida

(1-kloro-2-metilpropana) ter-butil klorida (2-kloro-2-metilpropana)

(51)

Substitusi ……. continue

CH

3

CH

2

CH

3 Br2, cahaya 127

oC

CH

3

CH

2

CH

2

Br

+

CH

3

CHCH

3

3 %

Br

97 % propana

CH3CH2CH2CH3Br2, cahaya 127

oC

CH3CH2CH2CH2Br + CH3CH2CHCH3 Br

98%

2%

CH3-CH-CH3Br2, cahaya 127

oC

Isobutana +

CH3

CH3-CH-CH2Br CH3

CH3-C-CH3 CH3 trace Br

> 99 %

Abstraksi Hidrogen: 3

o

> 2

o

> 1

o

> CH

3

-H

Reaktivitas halogen: Cl

2

> Br

2

(52)

Kecepatan reaksi

Cl +

RH E

act

RCl + Cl

HCl + R

R + Cl2

Energi Potensial

Laju reaksi

Diagram Perubahan energi potensial selama reaksi berlangsung:

Reaksi klorinasi alkana. Pembentukan radikal merupakan tahapan pengendalian reaksi.

(53)

Pembakaran

CH

4

+ 2O

2

CO

2

+ 2H

2

O Analisis alkana:

1. Negatif terhadap uji unsur kecuali karbon dan hidrogen 2. Reaksi pembakaran tanpa ada udara

1. Tidak bereaksi dengan pereaksi kimia

2. Analisa IR, tdk terdapat gugus OH-, C=O, C=C dll 3. Jika semua tdk teridentifikasi, tentukan jenis

alkananya?

4. Berdasarkan sifat-sifat fisik: ttk didih, titik leleh, density, indek refraktif,

5. Tentukan lebih jauh dengan IR-NMR, buktikan dengan mensintesa.

Cracking : CH

3

–CH

3800ºC

H

2

C=CH

2

+ H

2

(54)

Alkuna (Sumber alkuna)

Reaksi dengan CaC2 untuk membuat

Asetilena

Dehydrogenasi Ethene

Bahan Alam

CaC

2

+ H

2

O H C C H + Ca(OH)

2

H

2

C CH

2

heat

HC CH

(55)

Keasaman alkuna

Atom karbon bersifat S akan menaikkan keelektronegatifan.

Terminal alkuna bersifat lebih asam dari pada semua jenis hidrokarbon.

Meski alkuna merupakan basa lemah dibandingkan dengan alkohol atau air dan akan terprotonasi

dengan segera dalam larutan.

CH3CH3 H2C CH2 H C C H Ka =10-60 Ka=10-36 Ka=10-26

(56)

Sintesis dan pemanfaatan ion alkuna

Garam alkuna terminal dapat dibuat dengan direaksikan oleh basa kuat . Basa yang umum dipakai adalah natrium amida.

C C

H H NH2 H C C NH3

Dua kali reaksi dehidrogenasi dari dihalida germinal dan vicinal.

C H

H

R C

X

X

R + 2 NaNH2 R R

H

X R

H

X

R + 2 NaNH2 R R

(57)

Alkilasi alkuna terminal

Garam alkuina terminal adalah nukleofil yang abik dan dapat dipakai membuat alkuna yang lebih besar dari alkil halida.

Reaksi ini efektif hanya jika memakai metil halida atau primer atau ester sulfonat .

HC CNa RX HC C R

HC CNa CH3CH2CH2Br HC CCH2CH2CH3

RC CR + H2O RHC CR'

OH

RHC CR'

OH Rapid

Isomerization

RCH2CR' O

(58)

Alkuna (Nomenklatur)

Ubah ana dari alkana dengan una

Untuk alkena yang sederhana dapat menggunakan nama etuna dan.

Penomoran , menggunakan ikatan rangkap tiga sebagai prioritas pertama.

C C

H CH3 HC C CH2CH3 H3C C C CH3

Propyne 1-Butyne 2-Butyne

H3C C C H3C

H3C

C CH3

4,4-Dimethy-2-Butyne

(59)

2. ALKENA

Rumus umum alkena adalah CnH2n, yang isomer dengan sikloalkana, dan mempunyai ikatan rangkap, diberi nama dengan akhira ‘ena’. Alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4), Atom karbon dalam alkena tidak dapat lagi berotasi bebas, dan seluruh atom hidrogen dalam keadaan rigid dalam bentuk planar.

etena C2H4

propena C3H6

Butena C4H8 dapat mempunyai konfigurasu cis/trans dan disebut isomer geometrik

cis-2-butena

(60)

Struktur elektronik alkena

C

1s

C

S

p2

H H

H H

ikatan phi

2s C sigmaphi C

sigma

sigma sigma sigma

C

C

1s 2s

S

p3

2p

1s 2s 2p

promosi 1 elektron s ke orbital p

H H H H

CH

4

Referensi

Dokumen terkait

Jakarta, 2005, hlm.. Jenis PP yang kedua yakni PP sebagai pengganti UU yang dibentuk dalam hal ihwal kegentingan yang memaksa. Perpu merupakan jenis

Oleh karena itu, sangat urgent untuk mengembangkan profesionalisme guru yang ada di lingkungan pesantren karena mereka merupakan tonggak penting dalam membentuk pribadi

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan Direktorat Jenderal Mineral dan Batubara, bersama- sama dengan Pusat Penelitian dan Pengembangan Teknologi Mineral dan Batubara, nilai

Sukmadinata(2011:104) dapat dilakukan melalui observasi secara terus menerus, triangulasi sumber, metode, dan penelitian lain, pengecekan anggota, diskusi teman

Untuk dapat mengikuti ujian sekolah/madrasah, peserta didik harus mendapatkan nilai yang sama atau lebih besar dari nilai batas ambang kompetensi yang dirumuskan oleh BSNP,

10 Tersedia formasi sesuai dengan syarat jabatan yang tertuang dalam Peraturan Kepala BATAN tentang Jabatan, Syarat Jabatan dan Jumlah Kebutuhan Pegawai pada

1) Meluruskan / duduk lurus, mengamademen / mengubah. 2) Melarikan diri, berangkat / mengelak diri dari satu jalan (yang keliru) menggunakan jalan yang lain (jalan

Protokol Kyoto: membatasi buangan negara Protokol Kyoto: membatasi buangan negara-- negara industri untuk tahun 2008. negara industri untuk tahun 2008--2012