Oleh:
Riswiyanto S
Kimia Organik
Hidrokarbon (C & H ) Senyawa Heteroatom
alifatik aromatik
alkana
alkena
alkuna
Senyawa siklis
alkohol eter
aldehida keton
Asam karboksilat ester
amina amida
C C
C C
C C
R OH R O R'
R C O
H R C
O R'
R C O
OH R C
O
OR'
R NHO 2
Hidrokarbon
NH4OCN H2N-C-NH2 O
evaporate
amoniumcyanat urea
Struktur Atom
Ikatan Ion
Ikatan Kovalen
Ikatan Ion
Apabila atom mendapat atau memberikan elektron maka atom akan menjadi bermuatan, Bila muatan ion dalah positif disebut Kation dan jika negatif disebut Anion.
Li+ F-
Kation Anion
Ikatan Kovalen
Apabila dua atom yang mempunyai keelektronegativan sama bereaksi , keduanya akan mempunyai konfigurasi gas mulia hasil dari saling tumpangsuh elektron ke duanya.
Contoh;
Berilium yang tidak mempunyai elektron tak berpasangan.
Bagaimana Be berikatan dengan klor?
H2 H + H H-H
CH4 C + H H C H
H
H H
H H H C
or
Be
1s 2s 2p
1s 2s 2p
elektron 2s dipromosikan ke orbital p yang kosong
BeCl2 Be + 2 Cl Cl Be Cl
BF3 B + 3 F F B F
F
hanya ada 4 elektron disekeliling Be
Kepolaran Molekul
Suatu molekul disebut polar jika molekul mempunyai perbedaan muatan positif dan negatif yang relatif nyata, molekul semacam ini dikatakan mempunyai momen dipol permanent.
Simbol momen dipol : kepala anak panah menunjukan kearah muatan negatif.
Momen dipol (µ) adalah ukuran derajat pemisahan muatan (polaritas).
µ = e x d dimana:
e = satuan elektrostatik muatan (esu dalam stat coulomb)
d = Jarak antar muatan dalam cm, satuan µ adalah statcoulomb-cm.
1 esu = 4,80 x 10-10 statcoulomb dan d dalam satuan 10-8 cm.
µ adalah 10-18 statcoulomb-cm. Momen dipol sering menggunakan satuan Debye (D), dimana 1 D = 10-18 statcoulomb-cm.
Contoh: hidrogen klorida.
Panjang ikatan HCl adalah 1,28 Å = 1,28 x 10-8 cm.
µ = 4,80 x 10-10 statcoulomb x 1,28 x 10-8 cm = 6,16 D
Namun momen dipol yang terukur adalah µ = 1,03 D, jadi persentase sifat ionik dalam ikatan tidak 100 %, melainkan 1,03 D / 6,16 x 100 = 17 %.
Tabel Beberapa Momen Dipol Ikatan (D)
C-C 0,0 H-F 1,98 C-F 1,51 C-O 0,86 H-C 0,30 H-Cl 1,03 C-Cl 1,56 C=O 2,40 H-N 1,31 H-Br 0,78 C-Br 1,48 C-N 0,40
H-O 1,53 H-I 0,38 C-I 1,29 C=N 0,90
N F
F
4,0 F
4,0
4,0 3,0
0,24 D
N H
H
H
3,0
2,1 2,1
2,1 1,46 D
Muatan Formal
Muatan Formal=
∑
−∑
−∑
tan2
tan elektrontakberika rika
elektronbe lensi
elektronva
Contoh:
Bagaimana muatan formal senyawa : a). Diazometan H2C=N=N b). Metil isosianida H3C-NC c). Asetonitril oksida H3C-CN-O Jawab:
C N N
H Struktur Lewis H
a). H2C=N=N
Hidrogen muatan formal = 1 - 2/2 - 0 = 0 muatan formal = 4 - 8/2 - 0 = 0 Karbon
muatan formal = 5 - 8/2 - 0 = +1
1 2
Nitrogen-1
Nitrogen-2 muatan formal = 5 - 42 - 4 = -1
Perhatian: Elektron valensi adalah elektron yang dimiliki oleh setiap unsur.
Elektron ikatan adalah elektron yang terlibat dalam ikatan antar atom.
Elektron tak berikatan adalah pasangan elektron sunyi (bebas/takberikatan)
Struktur Kimia Dan Resonansi
C C
H
H H
O O
C C
H
H H
O O Ikatan rangkap dua pada oksigen ini ?
Atau pada oksigen ini ?
Ion Asetat
Meskipun kedua atom oksigen berbeda dalam struktur Lewis, dalam percobaan keduanya adalah equivalen.
Panjang ikatan resonansi C=O = 1,27 Ao. pajang ikatan C-O = 1,35 Ao
Panjang ikatan C=O =1,20 Ao 1,27 Ao
Aturan Struktur resonansi
1. Struktur resonansi, menggambarkan molekul, ion, radikal dan ion yang tidak cukup digambarkan hanya dengan sebuah struktur Lewis, melainkan harus dengan dua atau lebih struktur Lewis. Sehingga dapat mewakili struktur molekul, radikal atau ion dalam bentuk hibridisasinya.Tanda panah untuk resonansi
2. Dalam menulis struktur resonansi, kita hanya boleh memindahkan elektron, sedangkan posisi inti atom tetap seperti dalam molekulnya.
H3C C C
H CH2 H
H3C C C
H CH2 H
H2C H
C C
H CH2
I II H
Struktur resonansi dari kation allilik, terbentuk jika 1,3-butadiena menangkap proton.
Bukan struktrur resonansi dari alillik karena, hidrogen terlalu jauh.
Struktur resonansi (…continue)
H2C HC
CH2
3. Semua struktur harus memenuhi struktur Lewis. Tidak boleh menulis struktur ( atom karbon mempunyai lima ikatan).
C H
H O
H
H
4. Semua struktur resonansi harus mempunyai, jumlah elektron tak berpasangan yang sama.
H2C HC
CH2
Bukan struktur resonansi, karena mempunyai jumlah elektron tak ber- pasangan tidak seperti kation allilik
H2C C
H CH2
Struktur resonansi (…continue)
5. Semua atom yang terlibat dalam sistim delokalisasi harus terletak pada bidang datar atau mendekati datar.
C (H3C)3C
H2C
C
CH2
C(CH3)3
2,3-di-ters-butil-1,3-butadiena
Senyawa 2,3-di-ters-butil-1,3-butadiena, bukan merupakan sistim konyugasi, karena gugus tersier butil (besar) sehingga keluar dari bidang datar. Karena tidak satu bidang maka orbital p pada C-2 dan C-3 tidak dapat mengalami overlapping dan delokalisasi elektron menjadi terhalang.
6. Struktur resonansi atau hibridisasi atau sistim yang menggambarkan mempunyai kestabilan yang besar.
Struktur resonansi (…continue)
7. Struktur yang lebih stabil, adalah yang lebih besar memberikan kontribusi terhadap sistim hibridisasi.Contoh:
H3C C CH3
CH CH2 delta delta
a b c d
H3C C CH3
CH CH2
a b c d
H3C C CH3
CH CH2
a b c d
A B
Struktur A mempunyai kontribusi lebih besar dari B, karena struktur A merupakan karbonium tersier, sedangkan B adalah karbonium sekunder.
Prakiraan Kestabilan Struktur Resonansi
a. Struktur yang mempunyai ikatan kovalen lebih banyak adalah struktur yang paling stabil. Struktur 1 paling stabil, karena mempunyai lebih dari satu ikatan rangkap.
H2C C
H C
H CH2 H2C C
H C
H CH H2C C
H C
H CH2
1 2 3
Paling stabil
b. Struktur yang memiliki atom dengan elektron sesuai dengan gas mulia adalah yang paling stabil. Struktur II lebih stabil karena mempunyai delapan elektron
H3C O CH3 H2C O CH3
I II
Atom karbon hanya
mempunyai enam elaktron Atom karbon mempunyai delapan elektron
c. Pemisahan muatan menurunkan kestabilan. Struktur I lebih stabil dari II karena tidak terjadi pemisahan muatan.
H2C C
H Cl H2C C
H Cl
I II
Hidrokarbon
Rumus umum alkana alifatik adalah CnH2n+2, dan tidak mengandung unsur-unsur yang lain, alkana dikenal juga sebagai hidrokarbon jenuh karena hanya
mengandung ikatan C-C dan C-H.
Alifatik alkana secara kimiawi bersifat inert karena mempunyai jumlah
maksimum atom H per atom karbonnya. Alkana yang paling sederhana adalah metana, berupa gas, mengikat empat atom hidrogen secara kovalen .
Rumus umum CnH2n+2 CH4
metana C
H H
H H sp3 tetrahedral
C H
H H
H
109.5º
metana
Bentuk alkana berupa tetrahedral, akibat saling tolakan dari ikatan-ikatan kovalennya. Atom karbon terletak di pusat bentuk tetrahedronnya, dengan empat atom H menempati keempat titik-titik bentuk tetrahendron.
Etana mempunyai rumus C2H6 dan ditemukan dalam gas alam
H C C C H
H H
H H H
H
Propana
Iso-butana (2-metilpropana)
1. Alkana (Parafin)
Induk metana CH4
Rantai lanjut etana H3C-CH3 Hilang satu proton(H) menjadi gugus alkil * gugus metil H3C-X
* gugus etil H3C-CH2-X Seri homolog : CnH2n+2
Sifat-sifat fisik: -(ttk didih, ttk leleh, density)
-Non-polar (larut dlm benzen,eter,CCl4 dan tdk larut dalam air) Nama Rumus Molekul ttk didih ( oC )
density (g/ml at 0 oC)
Propana CH3CH2CH3 -42 gas
Butana CH3CH2CH2CH3 0 gas Pentana CH3CH2CH2CH2CH3 36 0,626 Heksana CH3(CH2)4CH3 69 0,660 Heptana CH3(CH2)5CH3 98 0,684
Oktana CH (CH ) CH 126 0,703
Alkil
C H
H H
Metil
C R
H H
C R
H R'
C R
R'' R'
Alkil primer ( 1o )
Alkil sekunder ( 2o )
Alkil trsier ( 3o )
H3C C
H2 C
CH3
CH3 H
Karbon primer
Karbon sekunder
Karbon tersier
Contoh : isomer C7H16
n-
heptana 2-metil heksana
Hidrokarbon jenuh dapat juga dalam bentuk sikloalkana yang terdiri atas cincin atom C dan mempunyai rumus umu CnH2n, dan contoh molekul paling sederhana adalah siklopropana, C3H6, dan produk komersial penting bentuk sikloalkana ini adlaah sikloheksana
siklopropana sikloheksana
Dalam sikloalkana, rotasi penuh tidak terjadi dalam ikatan C-C, dan bentuk disubstitusi dapat berbentuk isomernya.Sikloalkana dapat terjadi di alam dan konformasi yang
paling stabil dalah konformasi kursi dengan sudut 109,50. Ikatan aksial terarah keatas dan kebawah, parallel terhadap sumbu cincinnya. Dalam sikloalkana, struktur paling stabil untuk bentuk tersubstitusi adalah yang mempunyai substituen dalam posisi
Isomer
4,111,846,763 4,347
75 3 1
Constitutional Isomers
Molecular Formula
CH
4C
5H
12C
10H
22C
15H
32C
30H
62Nomenklatur
Tatanama dalam alkana ditentukan berdasarkan atas system IUPAC (International Union of Pure Applied Chemistry). Suatu nama kimia terdiri atas awalan , induk , dan akhiran. Nama Awalan akan menerangkan substituennya, induk menerangkan panjang rantai dan akhiran menunjukkan gugus fungsinya.
Cara penamaan :
1.Tentukan rantai karbon terpanjang dalam molekul, dan dipakai nama tersebut sebagai nama induknya.
2.Penomoran rantai karbon dimulai dari yang terdekat dengan titik cabang yang ada, sehingga akan memberikan nomor terkecil dalam urutan.
3.Identitaskan nomor dan substituen dari titik percabangan dalam rantai utamanya.
Jika ada dua substituen dalam atom C yang sama, diberikan nomor yang sama pula.
4.Tulis nama dengan tanda pemisah untuk awalan dan menggunakan tanda koma untuk nomor. Jika ada dua substituen yang berbeda, urutkan sesuai alfabet. Jika dua atau lebih substituen yang identik, diberi nama pada awalan di-, tri-, dan
Tatanama
CH3-CH2-CH2-C-CH2-CH-CH2-CH3 CH3
1 2 4
6 3
5
CH3 CH3
7 8 CH3-CH2-CH2-C-CH2-CH-CH2-CH3 CH43 2 1 6
3 5CH3 CH3 7
8
4 + 4 + 6 = 14 3 + 5 + 5 = 13
Atau
5 6
2 3 4
1 7
CH3-CH2-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3 C2H5
6 5 4 3 2 1
7
CH3-CH2-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3 C2H5
I II
CH3-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3
CH3 CH3
1 2
4
3 5 6
2 + 4 + 5 = 11 I
CH3-CH-CH2-CH-CH-CH3 CH3
CH3 CH3
3
6 5 4 2 1
2 + 3 + 5 = 10 II
Tatanama
CH3-CH-CH-CH3 Br
Cl
CH3-CH-CH-CH3 Br
Cl 1
2 2
3
4 3 1 4
I II
2 1
6 5 4 3 7
CH3-CH-CH-C-CH3 CH8 3-CH2-CH2-CH-CH-C-CH2-CH3 CH3 CH3
CH3 CH
H3C CH3 C2H5 CH3
C2H5
2,2,4-trimetil pentana 3,3-dietil-5-isopropil-4-metil-oktana
Tatanama
H2C CH2 H2 C
H2C CH2 CH2 H2C
Trimetylen tetrametylen pentametylen heksametilen
siklopentena sikloheksa-1,4-diena siklookta-1,3,5,7-tetraena
1
2
4 5
O
Cl
3
3-klorosiklopentanon
bukan 4-klorosiklopentanon
1 2 4
CH2-CH-CH-CH3 3 CH3
OH
2-metil-1-siklopentil pentana-3-ol
Klasifikasi Karbon dan Hidrogen
primer (1
o) – Hanya mengikat 1 atom
karbon lain.
sekunder (2
o) – Mengikat 2 atom karbon
tersier (3
o) – mengikat 3 atom karbon
quaterner (4
o) – mengikat 4 atom karbon.
CH 3 C
CH 3 CH 3
CH 2 CH CH 3
CH 3
International
Union of
Pure and
Applied
Chemistry
Nomenklatur
Awalan-Induk-Akhiran
Berapa Banyak Atom Karbon ?
Dimana etak substituenya?
Gugus Fungsi Apa ?
Nomenklatur
CH 3 CH 2 CH CH 2 CH 2 CH CH 2 CH 3 CH 3 CH 2 CH 3
Awalan-Induk-Akhiran
3-etil-6-metil okt ane
Nomenklatur
CH3
CH2-CH3
CH-CH2-CH CH3
CH2-CH3
H3C CH2-CH2-CH2-CH2-CH3
C-C-C-C-C-C-C-C-C
CH-CH2-CH2-CH2-CH3 CH2-CH3
CH-CH CH3 H3C
rantai panjang 9
rantai panjang 6 rantai panjang 8
Rantai yg paling panjang dari atom karbon
Harus dicoba dari beberapa kemungkinan
Nomenklatur
Penomoran, diberikan pada substituen dengan, nomor yang paling kecil.
Jika ada substituen yg berbeda, penamaan diberikan sesuai dengan alphabetical.
Berikut dibawah ini tidak berdasrkan alfabeta.
di-, tri-, tetra-, dst.
Awalan seperti sek- and ters-
Nomenklatur
Alkyl groups
Propil -CH
2CH
2CH
3
Isopropil -CHCH(CH
3)
2
Butil -
CH
2CH
2CH
2CH
3
Isobutil -
CH
2CHCH(CH
3)
2
sek-butil -
CH(CH
3)CH
2CH
3
ters-butil -C(CH
3)
3neopentyl isopentyl pentyl
CH3
CH3
CH3
-CH2CH2CH2CH2CH3 -CH2CH2CHCH3
-CH2CCH3 Condensed
Structural Formula Name
Nomenklatur
CH3CH2CH2CH CH3 CH2CH3
CH2CH2CH3 CH3
CH2
CH CH CH2CH3 H3C
CH3CHCHCH2CH2CH3 CH3
CH2 CH3
If two different chains of equal length are present, choose the one with the larger number of branch points.
Tentukan rantai yang paling panjang
heksana
heptana
CH3CHCH2CH2CHCHCH2CH3 CH2
H3C CH3
CH2CH3 9 8
7 6 5 4
3
2 1
3-ethyl-4,7-dimethylnonane
Nomenklatur
Penamaan substituen yg komplek, dimulai pada penomoran substituen komplek kemudian berikan tanda kurung.
CH3CH CHCH2CH2CH
CH2CH2CH2CH3 CH2CH
CH3 CH3
CH3
CH3
CH
3CH CHCH
2CH
2CH
CH
2CH
2CH
2CH
3CH
2CH
CH
3CH
3CH
3CH
31 2 3
2,3-dimethyl-6-(2-methylpropyl) decane
Nomenklatur
CH3CH2CH2CH2CH CH CHCH3 CH3 CH3
CH2
CH2 CH CH3 CH3
CH CHCH3 CH3 CH3
1,2-dimethylpropyl
CHCH3 CH3
2-methyl-5-(1,2-dimethylpropyl)nonane
CHCH
2CH
3CH
3CH
2CHCH
3CH
3C CH
3CH
3CH
3sec-butyl isobutyl tert-butyl
CH2CH2CHCH3
CH3 CH2CCH3 CH3
CH3 Neo pentil Isopentil
Nomenklatur
CH3 CH CH2 CH CH2 C CH3
CH3
CH CH3 CH3
CH3
CH2
CH2 CH3
1 2 3 4 5 6 7
8 9
4-isopropyl-2,6,6-trimethylnonane
Nomenklatur
CH
3CHCHCH
2CH
2CH
3CH
3CH
2CH
32
7 6
5 4
3 1
H3C CH CH CH2 CH3 CH2
CH3
CH2 CH2 CH3
Jika cabang sama jaraknya dari rantai utama, nomor yg diambil, cabang yg mempunyai tetangga cabang lain.
CH
3CHCH
2CH
2CHCHCH
2CH
3CH
2H
3C CH
3CH
2CH
3Nomenklatur Sikloalkana
1. Penomoran cincin, cari nomor paling kecil pada substituen yang sama.
H2 C CH3
H3C CH3
H2C CH3
Ethylcyclohexane 3-Ethyl-1,1-dimethylcyclohexane
2. Jika dua gugus alkil mempunyai kemungkinan nomor yang sama, maka penomoran menggunakan alfabet.
CH3
CH2CH3
1-Ethyl-2-methylcyclopentane
3. Jika cincin mempunyai atom lebih sedikit dari rantai yang tersubstitusi, cincin dianggap sbg substituennya.
CH3CH2CHCH2CH3
Isomer
Senyawa yang mempunyai rumus molekul sama tetapi berbeda dalam strukturnya.
1.Isomer Struktural 2. Isomer Geometri (Cis-Trans)
Isomer rantai (kerangka)
Isomer gugus fungsi
Isomer posisi
H3C C CH3 CH3
H dan CH3CH2CH2CH3 Iso-butana
(2-metilpropana) Butana
CH3CH2CH2-OH dan CH3-O-CH3 etil alkohol dimetil eter
CH3CHCH3 dan
NH2
CH3CH2CH2-NH2
1 2 3 3 2 1
Isomer
Struktural Geometri Optik
Posisi Gugus fungsi * Enansiomer
* Diastereoisomer
* Senyawa meso
OH
OH and
and or
OH
CHO O
O and
and or
Cl
H Cl
H
Cl
H H
Cl H
CH3 C
H3
H H
CH3 H
CH3 and
or
and
Isomer Optik
Enansiomer: Suatu pasangan senyawa yang merupakan benda dan bayangan cermin Diastereomer:Suatu pasangan senyawa yang bukan meruakan benda dan bayangan cermin.
C O
H C
C
CH2OH OH H
OH H
C O H
C C
CH2OH H HO
H HO
C O
H C
C
CH2OH OH H
H HO
C O
H C
C
CH2OH H HO
OH H
Pasangan Enansiomer (erytrosa)
Pasangan Enansiomer (threosa)
(a) (b) (c) (d)
(a) dan (c), (a) dan (d), (b) dan (c), (b) dan (d) adalah diastereomer
COOH C C
COOH OH H
H HO
COOH C C
COOH H HO
OH H
COOH C
C
COOH OH H
OH H
COOH C
C
COOH H HO
H HO
(a) (b) (c) (d)
Stereokimia Alkana $ Sikloalkana
Konformasi, Adalah perbedaan susunan atom-atom yang
dihasilkan dari perputaran pada sumbu ikatan tunggal. Dan
konformasi spesifik disebut
konformer.
Isomer Konformasi
Proyeksi pelana kuda Proyeksi Newman
Rotasi
H
H H
H H
H
Rotasi 60o
H
H H
H
H H
staggerd Eclips
Konformasi Sikloalkana : Teori Tegangan Bayer
60o
109o 49o
90o
19o 1o
siklopropana siklobutana siklopentana
Adolf von Baeyer Bentuk geometri karbon
tetrahedral, dengan sudut 109o. Selain cincin-5 dan cincin-6 akan berada dalam tegangan sudut yang besar, seperti terlihat di bawah ini;
tegangan sudut paling besar (paling reaktive)
reaktive paling stabil
Konformasi lingkar lima dan enam
Kestabilan Sikloheksana menyerupai siklopentana, karena
sikloheksana tidak berbentuk flat ( Ernst Mohr), melainkan berbentuk tiga dimensi seperti di atas.
Bentuk perahu tidak stabil karena ada tegangan pada posisi 1,4 dan akan berubah kekonformasi kursi yang lebih stabil.
H H
H H
H
H H H
H
H H
H
1
2 3
4 5
Siklopentana Sikloheksana
Bentuk kursi Bentuk perahu
1
2 3 4
5 6
2 1 3
4 5
6
Bergaris tebal menunjukkan pandangan mendekati pengamat
Konformasi …. continue
flip
ax
ax ax
ax
ax
ax sumbu cicin
enam hidrogen axial (sejajar dengan sumbu cincin)
eq eq
eq
eq
eq
eq
enam hidrogen equatorial (seputar cincin)
Jika cincin diputar maka yang semula axial akan menjadi equatorial, demikian pula sebaliknya.
Konformasi …..cont
1 3 2
4 5 6
ax
ax
ax ax
ax
ax
eq eq
eq
eq
eq
eq
Konformasi dimetil sikloheksana
Senyawa Cis-isomer Trans-isomer 1,2-dimetil-
1,3-dimetil- 1,4-dimetil-
ae atau ea
ee atau aa ae atau ea ee atau aa
ae atau ea ee atau aa
Reaksi-Reaksi Alkana
Alkana:
Inert terhadap reagen-reagen kimia
Ikatan kuat C-H sulit diputuskan, kecuali dengan temperatur tinggi.
Karbon dan hidrogen mempunyai kepolaran yang hampir sama (sedikit terpolarisasi), tidak dapat dipengaruhi oleh basa.
Tidak mempunyai pasangan elektron bebas, tidak / sulit bereaksi dengan asam.
Karena reaktivitasnya yang rendah, dis. Parafin.
Alkana dapat beeaksi dengan hebat bila bercampur
dengan oksigen dan campuran ini dibakar ( BBM )
Reaksi alkana :
1. Substitusi
2. Pembakaran
3. Pyrolisis (Cracking)
Reaksi pembuatan alkana
1. Hidrogenasi alkena (katalis logam; Ni, Pd)
C C
H H
Ni or Pd C C
H H Alkana
pelarut
+
Alkena
H3C C CH2 CH3
Ni CH3CH2OH (25oC,50 atm)
H3C C CH2 CH3
H H
2-metilpropena Isobutana
+ H2
+ H2
Ni CH3CH2OH (25oC, 1 atm)
Reaksi pembuatan……..
1. Reduksi alkil halida
(a). Hidrolisa pereaksi Grignard
R-X + Zn + H
+R-H Contoh:
CH
3-CH
2-CH-CH
3 BrCH
3-CH
2-CH-CH
3 H+ Zn
+2+ X
-Zn , H+
(b). Reduksi oleh logam dan asam
R-X + Mg
H2O
R-H Contoh:
CH3-CH2-CH-CH3 Br
CH3-CH2-CH-CH3 H
H2O
CH3-CH2-CH-CH3 MgBr R-MgX
Mg
pereaksi Grignard
sek-butil bromida sek-butil magnesium
bromida n-butana
Reaksi pembuatan……..
1. Penggabungan alkil halida dengan senyawa organometalik
R-X Li R-Li CuX Cu-Li
R R
alkil 1o, 2o, 3o alkil litium litium dialkil kuper
R'X harus 1o
R-R'
Contoh:
H3C C CH3
Cl
CH3 Li CuX
H3C
H3C C Cu-Li CH3
H3C C
CH3 CH3
CH3CH2CH2CH2CH2Br
ter-butil klorida
n-pentilbromida
H3C H3C C
CH3
CH2CH2CH2CH2CH3
2,2-dimetilheptana
Reaksi Alkana
Halogenasi (Substitusi)
CH3CH2CH3 Cl2, cahaya CH3CH2CH2-Cl CH3CHCH3 Cl +
45%
55%
C C C H
H
H H
H H
H
H
C C C
H
H H
H H
H
H
Cl2
C C C Cl
H
H H
H H
H
H
C C C H
H
H H
H H
H
Cl2
C C C H
H
H Cl H H
H
H
n-propil radikal n-propil klorida
isopropil radikal Isopropil klorida Propana
Cl
Cl
Alkana
C C C H
H
H H C H H
H
Cl2
Cl2 Isobutana
Cl
Cl H
H
H C C C
H
H H C H H
H
H H
H
C C C
H
H H C H H
H
H H
H
H 1o Cl
H 3o
C C C H
H
H C H H
H
H H
H
C C C H
H
H C H H
H
H H
H
Cl Isobutil radikal Isobutil klorida
ter-butil radikal
ter-butilklorida
CH3CHCH3 CH3
CH3CHCH2 CH3
Cl CH3CCH3
CH3
CH3 Cl2, cahaya
+ Isobutana
Isobutilklorida
(1-kloro-2-metilpropana) ter-butil klorida (2-kloro-2-metilpropana)
Substitusi ……. continue
CH
3CH
2CH
3 Br2, cahaya 127oC
CH
3CH
2CH
2Br
+CH
3CHCH
33 %
Br
97 % propana
CH3CH2CH2CH3Br2, cahaya 127
oC
CH3CH2CH2CH2Br + CH3CH2CHCH3 Br
98%
2%
CH3-CH-CH3Br2, cahaya 127
oC
Isobutana +
CH3
CH3-CH-CH2Br CH3
CH3-C-CH3 CH3 trace Br
> 99 %
Abstraksi Hidrogen: 3
o> 2
o> 1
o> CH
3-H
Reaktivitas halogen: Cl
2> Br
2Kecepatan reaksi
Cl +
RH E
actRCl + Cl
HCl + R
R + Cl2
Energi Potensial
Laju reaksi
Diagram Perubahan energi potensial selama reaksi berlangsung:
Reaksi klorinasi alkana. Pembentukan radikal merupakan tahapan pengendalian reaksi.
Pembakaran
CH
4+ 2O
2→ CO
2+ 2H
2O Analisis alkana:
1. Negatif terhadap uji unsur kecuali karbon dan hidrogen 2. Reaksi pembakaran tanpa ada udara
1. Tidak bereaksi dengan pereaksi kimia
2. Analisa IR, tdk terdapat gugus OH-, C=O, C=C dll 3. Jika semua tdk teridentifikasi, tentukan jenis
alkananya?
4. Berdasarkan sifat-sifat fisik: ttk didih, titik leleh, density, indek refraktif,
5. Tentukan lebih jauh dengan IR-NMR, buktikan dengan mensintesa.
Cracking : CH
3–CH
3800ºCH
2C=CH
2+ H
2Alkuna (Sumber alkuna)
Reaksi dengan CaC2 untuk membuat
Asetilena
Dehydrogenasi Ethene
Bahan Alam
CaC
2+ H
2O H C C H + Ca(OH)
2H
2C CH
2heat
HC CH
Keasaman alkuna
Atom karbon bersifat S akan menaikkan keelektronegatifan.
Terminal alkuna bersifat lebih asam dari pada semua jenis hidrokarbon.
Meski alkuna merupakan basa lemah dibandingkan dengan alkohol atau air dan akan terprotonasi
dengan segera dalam larutan.
CH3CH3 H2C CH2 H C C H Ka =10-60 Ka=10-36 Ka=10-26
Sintesis dan pemanfaatan ion alkuna
Garam alkuna terminal dapat dibuat dengan direaksikan oleh basa kuat . Basa yang umum dipakai adalah natrium amida.
C C
H H NH2 H C C NH3
Dua kali reaksi dehidrogenasi dari dihalida germinal dan vicinal.
C H
H
R C
X
X
R + 2 NaNH2 R R
H
X R
H
X
R + 2 NaNH2 R R
Alkilasi alkuna terminal
Garam alkuina terminal adalah nukleofil yang abik dan dapat dipakai membuat alkuna yang lebih besar dari alkil halida.
Reaksi ini efektif hanya jika memakai metil halida atau primer atau ester sulfonat .
HC CNa RX HC C R
HC CNa CH3CH2CH2Br HC CCH2CH2CH3
RC CR + H2O RHC CR'
OH
RHC CR'
OH Rapid
Isomerization
RCH2CR' O
Alkuna (Nomenklatur)
Ubah ana dari alkana dengan una
Untuk alkena yang sederhana dapat menggunakan nama etuna dan.
Penomoran , menggunakan ikatan rangkap tiga sebagai prioritas pertama.
C C
H CH3 HC C CH2CH3 H3C C C CH3
Propyne 1-Butyne 2-Butyne
H3C C C H3C
H3C
C CH3
4,4-Dimethy-2-Butyne
2. ALKENA
Rumus umum alkena adalah CnH2n, yang isomer dengan sikloalkana, dan mempunyai ikatan rangkap, diberi nama dengan akhira ‘ena’. Alkena yang paling sederhana adalah etena (C2H4), Atom karbon dalam alkena tidak dapat lagi berotasi bebas, dan seluruh atom hidrogen dalam keadaan rigid dalam bentuk planar.
etena C2H4
propena C3H6
Butena C4H8 dapat mempunyai konfigurasu cis/trans dan disebut isomer geometrik
cis-2-butena
Struktur elektronik alkena
C
1sC
S
p2H H
H H
ikatan phi
2s C sigmaphi C
sigma
sigma sigma sigma
C
C
1s 2sS
p32p
1s 2s 2p
promosi 1 elektron s ke orbital p
H H H H