• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Usahatani adalah ilmu yang mencakup tata cara bagi petani untuk menggunakan sumber daya seefisien mungkin untuk

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2022

Membagikan "BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani Usahatani adalah ilmu yang mencakup tata cara bagi petani untuk menggunakan sumber daya seefisien mungkin untuk"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

4 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Usahatani

Usahatani adalah ilmu yang mencakup tata cara bagi petani untuk menggunakan sumber daya seefisien mungkin untuk memaksimalkan keuntungan.

Efisien berarti produsen atau petani dapat menggunakan sumber daya yang dimilikinya semaksimal mungkin, dan efisien berarti penggunaan sumber daya dapat menghasilkan keluaran (output) yang lebih kecil dari masukan (input) di masa yang akan datang (Luntungan, 2012).

Menurut Suratiyah (2015) faktor yang berpengaruh besar terhadap kegiatan usahatani adalah faktor alam. Faktor alam dibagi menjadi dua jenis, yaitu: faktor tanah dan faktor iklim. Tanah merupakan faktor yang sangat penting dalam kegiatan pertanian, karena tanah merupakan tempat tumbuhnya tanaman Kemudian iklim sangat menentukan komoditas yang akan diusahakan, baik ternak maupun tanaman. Iklim dengan jenis komoditas yang akan diusahakan harus sesuai agar dapat memperoleh produktivitas yang tinggi dan manfaat yang baik. Selain faktor diatas faktor ekonomis juga mempengaruhi kegiatan usahatani, faktor ekonomis terdiri dari biaya, modal yang dimiliki petani, penawaran pasar, permintaan pasar dan resiko yang dihadapi.

Usahatani selalu berkaitan dengan faktor-faktor produksi (input) yang tersedia. Menurut Saeri (2018) faktor tersebut meliputi:

a. Lahan

Lahan meliputi tanah, air dan yang terkandung di dalamnya merupakan salah satu unsur usahatani atau disebut juga faktor produksi yang mempunyai kedudukan penting. Kedudukan penting dari lahan sebagai faktor produksi terkait dengan kepemilikan dan pemanfaatannya sebagai tempat atau wadah proses produksi berlangsung.

b. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan subsistem pertanian, jika faktor tenaga kerja ini tidak ada, maka pertanian tidak akan berjalan. Pengaruh tenaga kerja terhadap hasil pertanian dipengaruhi oleh keterampilan tenaga kerja, yang tercermin dalam tingkat produktivitas. Jenis tenaga kerja pertanian dibagi

(2)

menjadi tenaga kerja, tenaga hewan dan tenaga mesin.

c. Modal

Dari segi ekonomi, modal merupakan salah satu faktor produksi yang berasal dari kekayaan pribadi dan digunakan untuk menciptakan pendapatan bagi pemiliknya.

d. Mengelola/manajemen

Shinta (2011) berpendapat bahwa manajemen usahatani adalah kemampuan petani untuk merencanakan, mengatur, mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengawasi pengendalian/memiliki faktor produksi sehingga dapat memberikan produksi sesuai dengan yang diharapkan.

2.2 Tanaman Sayuran

Tanaman sayuran adalah salah satu jenis tumbuhan hortikultura yang memiliki umur lebih singkat sekaligus pendek untuk dijadikan tanaman pokok yaitu kisaran (kurang dari setahun) oleh karenanya sayuran termasuk dalam jenis tumbuhan musiman. Sayuran merupakan tanaman lunak yang seluruh atau sebagian tubuhnya seperti batang, akar, daun, buah, atau biji yang dapat dimakan secara langsung dengan keadaan segar atau harus diolah terlebih dahulu. Sayuran mempunyai beberapa jenis, Selain itu, sayuran adalah bagian dari tanaman yang dapat dimakan. Menurut Astawan (2012) jenis tanaman sayuran dapat dibedakan sebagai berikut:

a. Sayuran berdaun yang termasuk jenis tersebut antara lain: kangkung, katuk, sawi, bayam, dll.

b. Jenis sayuran yang termasuk jenis bunga tersebut antara lain: bunga turi, brokoli, kembang kol, dll.

c. Jenis-jenis batang muda yang termasuk jenis tersebut antara lain:

asparagus, rebung, jamur, dll.

d. Termasuk jenis sayuran umbi-umbian antara lain: bit, lobak, wortel, dll Selain sayuran yang beraneka ragam, warna yang terdapat pada sayuran juga beragam. Menurut warna berbagai sayuran, ada yang berikut:

a. Hijau tua meliputi: bayam, kangkung, kelor, daun pepaya dan lain

(3)

sebagainya.

b. Hijau muda antara lain: selada seledri dan sebagainya.

c. Hampir tidak berwarna antara lain: kol, sawi putih dan lain sebagainya.

Sayuran juga mengandung manfaat yang sama pentingnya yaitu membantu menjaga kesehatan. Aphrodita (2013) mengemukakan bahwa ada beberapa sayuran sehat, antara lain:

a. Bayam dapat mengurangi anemia, mengatasi kelelahan, dan mengencangkan kulit wajah.

b. Brokoli dapat mencegah terjadinya berbagai jenis kanker, terutama kanker payudara dan prostat.

c. Kangkung dapat digunakan untuk mengatasi keracunan makanan, mengatasi penyakit kandung kemih (oliguria/kencing, berdarah dan maag), menghentikan mimisan dan dahak, serta mengatasi wasir dan sembelit.

d. Sawi dapat digunakan untuk mencegah gangguan jantung, mengatasi maag, dan meningkatkan kekebalan tubuh.

e. Selada dapat digunakan untuk mengobati sakit kepala dan sakit gigi, melancarkan saluran pernafasan (batuk dan bronkitis), dan mengatasi susah tidur.

2.3 Strategi Pengembangan

Strategi pengembangan adalah sebuah perencanaan untuk mencapai suatu tujuan, dalam pengembangannya konsep mengenai strategi harus terus memiliki perkembangan dan setiap orang mempunyai pendapat atau definisi yang berbeda mengenai strategi. Menurut Umar (2011) strategi adalah tindakan inkremental (meningkat) dan terus menerus, dilaksanakan berdasarkan harapan pelanggan untuk masa depan. Oleh karena itu, strategi hampir selalu dimulai dengan apa yang mungkin terjadi, bukan apa yang tidak terjadi. Strategi adalah rencana tindakan sumber daya perusahaan yang memandu keputusan manajemen puncak dan membuat keputusan menjadi kenyataan.Selain itu, dalam jangka panjang, strategi juga akan mempengaruhi kehidupan organisasi, minimal lima tahun. Oleh karena itu, inti dari strategi adalah berorientasi pada masa depan. Strategi memiliki

(4)

konsekuensi multifungsi atau multi sektoral, dan faktor internal dan eksternal yang dihadapi perusahaan harus dipertimbangkan ketika merumuskan strategi (Rachmat, 2014). Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa strategi adalah suatu proses yang direncanakan untuk mencapai sasaran perusahaan dalam jangka waktu yang panjang.

Strategi pengembangan perlu menganalisis faktor lingkungan karena dapat membantu perusahaan untuk memposisikan dirinya dalam perkembangan lingkungan secara kontinyu. Faktor lingkungan yang maksud adalah lingkungan internal dan lingkungan eksternal.

1. Lingkungan internal

Menurut David (2006) lingkungan internal merupakan suatu kondisi yang ada di dalam suatu perusahaan. Analisis internal adalah proses perencanaan strategi yang menentukan letak kekuatan dan kelemahan suatu perusahaan. Lingkungan internal merupakan kekuatan dan kelemahan perusahaan pada area fungsional bisnis, termasuk manajemen, pemasaran, keuangan/akuntansi, produksi/operasi, penelitian dan pengembangan, dan sistem informasi manajemen.

2. Lingkungan eksternal

Menurut Umar (2011) lingkungan eksternal terdiri dari lingkungan jauh atau lingkungan umum dan lingkungan industri. Analisis faktor eksternal menekankan pada identifikasi dan evaluasi tren dan kejadian yang berada di luar kendali perusahaan. Menurut David (2006) kekuatan eksternal dapat dibagi menjadi empat kategori besar, yaitu kekuatan ekonomi, kekuatan sosial, budaya, demografi, dan lingkungan, kekuatan politik, pemerintah, dan hukum dan kekuatan teknologi.

2.4 Analisis SWOT

Menurut Rangkuti (2016) analisis SWOT adalah identifikasi bermacam- macam faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi pada perusahaan.

Analisis ini didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan (Strength) dan peluang (Opportunities), secara bersamaan dapat meminimalkan kelemahan (Weakness) dan ancaman (Threats). Analisis SWOT dapat diterapkan dengan

(5)

menganalisis dan memilih berbagai hal yang mempengaruhi keempat faktor tersebut, kemudian menerapkannya pada citra matriks SWOT. Dalam aplikasi, yaitu:

a. Bagaimana kekuatan (strengths) memanfaatkan peluang yang ada (opportunities)

b. Bagaimana strategi menggunakan kekuatan (strengths) untuk mencegah dan mengatasi ancaman (threats)

c. Bagaimana cara mengurangi kelemahan (Weakness) untuk memanfaatkan peluang (opportunities)

d. Bagaimana cara mengurangi kelemahan (Weakness) untuk mencegah dan mengatasi ancaman (threats)

Matriks ini dapat menghasilkan empat kemungkinan pilihan strategis, seperti yang ditunjukkan pada tabel matriks 2.1 berikut:

Tabel 2.1 Contoh Matriks SWOT

Berdasarkan matriks SWOT di atas, ada 4 langkah strategis sebagai berikut:

1. Strategi (strengths - opportunities)

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang sebesar-besarnya. Strategi SO menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk memanfaatkan peluang eksternal.

2. Strategi (strengths- threats)

(6)

Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk mengatasi ancaman. Strategi ST menggunakan kekuatan internal perusahaan untuk menghindari atau mengurangi dampak ancaman eksternal.

3. Strategi (weakness- opportunities)

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara meminimalkan kelemahan yang ada. Strategi WO bertujuan untuk memperbaiki kelemahan internal dengan memanfaatkan peluang eksternal.

4. Strategi (weakness- threats)

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha meminimalkan kelemahan serta menghindari ancaman. Strategi WT bertujuan untuk mengurangi kelemahan internal dengan menghindari ancaman eksternal.

2.5 Penelitian Terdahulu Tabel 2.2 Kajian Pustaka

Judul Penelitian Alat Analisis

Hasil Penelitian Analisis Potensi dan

Strategi Pengembangan Tanaman Sayuran (Studi Kasus di Negeri Tawiri Kecamatan Teluk Amb- on) (Aloysia et al, 2018)

Analisis deskriptif dan analisis

SWOT

Hasil penelitian menunjukan bahwa potensi petani dalam mengoptimal- kan lahan yang sempit sehingga meningkatkan pendapatan mereka.

strategi pengembangan tanaman sayuran sangat tergantung pada kemampuan sumber daya manusia dalam mengembang-kan usahatani.

Strategi Pengembangan Usahatani Sayuran Bero- rientasi Pasar Modern (Studi Kasus Kelompok Tani Liudiak Desa Liurai Distrik Aileu Timor Leste)

(Jose, 2015)

Analisis SWOT

Berdasarkan hasil analisis dapat ditentukan keuntungan antara lain pola komunikasi yang intensif antar anggota kelompok tani, petani pemilik lahan sendiri, produk sayuran berkualitas tinggi, kepastian pasar, dan harga pertanian melalui kontrak dengan kerja sama Supermarket. Sementara itu, kelemahannya antara lain: tingkat pendidikan petani dan pengalaman bertani masih sangat rendah, sistem kelompok tani masih lemah, modal

(7)

Judul Penelitian Alat Analisis

Hasil Penelitian

pertanian seperti tanah, mata uang, infrastruktur, dan tenaga kerja masih langka, dan input produksi seperti benih, pupuk, dan pestisida belum tersedia, saluran pemasaran secara lokal belum tertata, dan teknik produksi masih sangat sederhana.

Studi Potensi Pengem- bangan Selada di Kota Ternate (Mardiyani, 2016)

Analisis deskriptif dan analisis

SWOT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah petani selada sangat sedikit (hanya 11 orang), dan luas lahan berkisar antara 0,2 hingga 0,35 hektar. Semua petani telah menerapkan aplikasi pertanian organik. Pasar yang ada memiliki potensi besar dan permintaan yang stabil. Pada saat yang sama, pasokan petani tidak dapat memenuhi permintaan pasar karena penurunan produktivitas panen. Berdasarkan potensi yang ada, meliputi agro- ekologi, aspek sosial budaya dan pasar potensial, tanaman selada ini memiliki potensi pengembangan, hanya memerlukan beberapa intervensi aplikasi teknis untuk meningkatkan produktivitas, men- ggunakan metode seperti sosialisasi dan metode petani lainnya. Pen- gembangan selada merupakan salah satu proyek prioritas pemerintah daerah.

Strategi Pengembangan Agribisnis Sayuran di Su- lawesi Selatan

(Taufik,2012).

Analisis SWOT

hasil analisis SWOT pengembangan usaha agro terpadu sayuran telah menarik empat strategi yang perlu dilaksanakan, yaitu: 1) Strategi En- terprising (SO), menggunakan teknologi produksi untuk memaksimalkan potensi/kekuatan, menangkap peluang, memperluas lahan dan pangsa pasar serta pendukung Kebijakan pemerintah, memperkuat sistem dan men- ingkatkan kualitas sumber daya manusia, 2) Strategi diversifikas (ST), memaksimalkan potensi/

keunggulan, dan mengambil

(8)

Judul Penelitian Alat Analisis

Hasil Penelitian

lingkungan, pemberdayaan penang- kar benih, menerapkan pengen- dalan hama terpadu (PHT), 3) strategi divestasi (WO), meminimal- kan kelemahan/hambatan untuk menangkap peluang dan memper- kuat dengan meningkatkan hasil /produktivitas dan kualitas produk Fasilitas operasi pertanian, diversifikasi dan penyesuaian pola tanam sesuai permintaan pasar, dan 4) Survival Strategy (WT), yaitu mengurangi kelemahan dan hambatan untuk mengatasi ancaman dengan meningkatkan efisiensi biaya produksi, memperluas informasi pasar dan mengoptimalkan pemanfaatan masukan kimia.

Strategi Pengembangan Usahatani Sayuran di Ke- lurahan Kalampangan Kecamatan Sabangau Ko- ta Palangka Raya

(Remi et al,2018)

Analisis deskriptif dan analisis

SWOT

Hasil penelitian menunjukkan bahwa perkembangan usahatani sayuran dipengaruhi oleh ketersediaan lahan cukup tapi kurang subur/gambut.

Tren permintaan pasar cenderung meningkat tetapi ada lebih sedikit pesaing lokal dan eksternal; Melalui analisis matriks SWOT strategi tersebut diperoleh tujuh alternatif strategi yaitu mengoptimalkan potensi lahan yang dimiliki dengan membuka areal tanam sayuran dan memperluas areal tanam sayuran;

dengan Pengembangan teknologi penanaman sayuran khususny sayuran organik, dan mempelajari mengembangkan usaha dengan pemanfaatan bantuan modal;

meningkatkan produksi dan kualitas tanaman; membuat lahan gambut cocok untuk lahan pertanian dan meminimalkan biaya

2.6 Kerangka Berpikir

Desa Wates yang berada pada dataran tinggi memiliki bermacam–macam jenis vegetasi. Wilayah ini banyak dimanfaatkan sebagai lahan pertanian oleh masyarakat. Salah satu komoditas unggulan yang dimiliki daerah ini adalah

(9)

komoditas sayuran. Dasar dari pemikiran ini adalah petani di Desa Wates yang membudidaya tanaman sayuran yang mengalami permasalahan keterbatasan modal, teknologi produksi yang digunakan masih sederhana dan informasi pasar yang kurang berkembang. Oleh karena itu perlu merumuskan strategi yang tepat dengan mengidentifikasi dan memahami lingkungan internal dan eksternal, menggunakan analisis SWOT untuk menemukan jawaban atas strategi pengembangan, kemudian merumuskan alternatif strategi yang memungkinkan untuk diterapkan dalam pengembangan usahatani sayuran di Desa Wates.

Berdasarkan uraian di atas, maka bagan pemikiran dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar 2.1.

Gambar 2.1 Skema Kerangka Berpikir

Referensi

Dokumen terkait

Syaikh Bakr Abu Zaid berkata: “Ketika Allah memerintahkan kaum perempuan untuk menetap di rumah-rumah mereka maka Allah melarang mereka dari (perbuatan) tabarruj

Hal ini menunjukkan bahwa semakin padat media yang digunakan maka pertumbuhan akar akan terganggu dan kurang maksimal (Tarigan et al. BD yang tinggi maka ruang

Analisis kesesuaian zona rehabilitasi dibuat menggunakan hasil laju perubahan tutupan lahan yang luasannya mengalami penurunan dalam periode 2008 – 2014

Penyimpanan hari ke 0 memiliki kadar asam lemak bebas yang rendah disebabkan karena pada penyimpanan hari ke 0 belum dilakukan pengemasan terhadap ayam bakar

Prosedur pengujian yang dilakukan yaitu cross validation 5 fold, supplied data test, dan percentage split 70% data training dan 30% data testing dengan melakukan

banyak berlakunya kes-kes jenayah, gejala sosial, keruntuhan akhlak dan sebagainya. 4) Jangan cepat merasa puas dengan apa yang telah dicapai, kerana indeks

Dalam mengusahakan usahatani, petani selalu berusaha menggunakan sumber daya yang dimilikinya (lahan, tenaga kerja dan modal) seefisien mungkin. Usahatani kedelai sangat

Mengacu pada hasil analisis di atas yang mana menunjukkan bahwa faktor yang berpengaruh signifikan terhadap niat berperilaku adopsi sharing economy online peer-to-peer lending