• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pengaruh Suplementasi Vitamin D3 Dosis Tinggi Terhadap Kalsifikasi Tulang Femur Janin Mencit Galur Swiss Webster.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pengaruh Suplementasi Vitamin D3 Dosis Tinggi Terhadap Kalsifikasi Tulang Femur Janin Mencit Galur Swiss Webster."

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

iv ABSTRAK

PENGARUH SUPLEMENTASI VITAMIN D3 DOSIS TINGGI TERHADAP KALSIFIKASI TULANG FEMUR JANIN MENCIT

GALUR SWISS WEBSTER

Timothy Imanuel, 2014, Pembimbing I : Heddy Herdiman, dr., M.Kes. Pembimbing II : Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si.,

M.Kes., PA(K).

Suplementasi vitamin D3 dibutuhkan untuk memastikan agar kebutuhan kalsium ibu dan anak yang dikandungnya tercukupi. Para peneliti mendapatkan bahwa kelebihan asupan vitamin D pada kehamilan dapat menyebabkan penurunan massa tulang janin. Berdasarkan hal itu dilakukan penelitian untuk mengetahui apakah pemberian suplementasi vitamin D3 yang berlebihan dapat mengganggu kalsifikasi tulang femur janin. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh vitamin D3 dosis tinggi selama kehamilan terhadap kalsifikasi tulang femur janin mencit.

Penelitian ini menggunakan desain eksperimental semu dengan Rancangan Acak Lengkap (RAL). Penelitian ini menggunakan 5 ekor mencit jantan dan 5 ekor mencit betina galur Swiss Webster (Mus musculus L.) berumur 8-12 minggu. Subjek penelitian adalah janin mencit dari hasil perkawinan yang hidup. Mencit dibagi ke dalam 5 kelompok (masing-masing kelompok terdiri dari 1 ekor mencit betina dan 1 ekor mencit jantan) yaitu kelompok KN (kontrol negatif), kelompok A (vitamin D3 13 IU), kelompok B (vitamin D3 26 IU), kelompok C (vitamin D3 130 IU), kelompok D (vitamin D3 260 IU). Mencit dikawinkan, kemudian diberi suplementasi pada usia kehamilan 11 hari. Pada usia kehamilan 20 hari, mencit dikorbankan kemudian dilakukan pewarnaan Alizarin Red S terhadap janin. Parameter yang diuji adalah panjang tulang femur janin mencit yang mengalami kalsifikasi setelah diberi perlakuan. Analisis data menggunakan uji Analisis Varian (ANAVA) satu arah yang dilanjutkan dengan uji Least Significance

Different (LSD) dengan α = 0,05.

Uji ANAVA dan uji LSD menunjukkan terdapat perbedaan yang bermakna antara kelompok KN dengan kelompok A (p = 0,001), C (p = 0,000), dan D (p = 0,000). Hal itu menunjukkan kelompok A, C, dan D memiliki panjang kalsifikasi tulang femur yang lebih pendek dibandingkan dengan kelompok KN. Dari hasil di atas dapat disimpulkan pemberian vitamin D3 dosis tinggi dapat menghambat kalsifikasi tulang femur janin mencit.

(2)

v

ABSTRACT

THE EFFECT OF HIGH DOSE VITAMIN D3 SUPPLEMENTATION TO THE FETAL FEMUR BONE CALCIFICATION

IN SWISS WEBSTER MICE

Timothy Imanuel, 2014, 1st Tutor : Heddy Herdiman, dr., M.Kes.

2nd Tutor : Dr. Teresa Liliana Wargasetia, S.Si., M.Kes.,

PA(K).

Supplementation of vitamin D3 is needed to ensure that the calcium needs of

mother and child at birth is fulfilled. The researchers found that excess intake of vitamin D in pregnancy can cause fetal bone mass loss. Accordingly, it is

necessary to study whether high dose supplementation of vitamin D3 can interfere

fetal femur bone calcification. The purpose of this study was to determine the

effect of high doses of vitamin D3 on fetal femur bone calcification during

pregnancy in mice

This study used a quasi experimental design with a Randomized Control Trial (RCT). This study used 5 male mice and 5 female mice of Swiss Webster strain (Mus musculus L.) aged 8-12 weeks. Subjects were alive fetal mice of the mated mice. Experimental animals were divided into 5 groups (each group consisted 1 female mouse and 1 male mouse): group KN (negative control), group A (13 IU of

vitamin D3), group B (26 IU of vitamin D3), group C (Vitamin D3 130 IU), group

D (260 IU vitamin D3). Mice were mated then supplemented at 11th days of

gestation. At 20th days of gestation, the mice sacrificed and stained with Alizarin

Red S staining. The parameter tested was mice calcified fetal femur length after being treated. Data analysis using one way Analysis of Variance (ANOVA)

followed by Least Significance Different (LSD) test with α = 0,05.

ANOVA and LSD test showed significant differences between group KN with group A (p = 0,001), C (p = 0,000), and D (p = 0,000). The results showed that the group A, C, and D have femur bone calcification length shorter than the group KN. The conclusion of this research is the supplementation of high-dose vitamin

D3 can inhibit fetal femur bone calcification in mice.

(3)

vi DAFTAR ISI

JUDUL ... i

LEMBAR PERSETUJUAN... ii

SURAT PERNYATAAN... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... viii

DAFTAR TABEL ... xi

DAFTAR GAMBAR ... xii

DAFTAR LAMPIRAN ... xiii

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 2

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian ... 2

1.4 Manfaat Karya Tulis Ilmiah ... 2

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis ... 2

1.5.1 Kerangka Pemikiran ... 2

1.5.2 Hipotesis ... 3

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Osteogenesis ... 4

2.1.1 Osifikasi Intramembranosa ... 4

2.1.2 Osifikasi Endokondral ... 6

2.1.3 Osteoblas ... 11

2.1.4 Osteoklas ... 14

2.1.5 Femur ... 15

2.2 Vitamin D ... 17

(4)

vii

2.2.2 Metabolisme Vitamin D... 18

2.2.3 Kontrol Sintesis Vitamin D... 19

2.2.4 Efek Fisiologis Vitamin D ... 20

2.2.5 Kadar Vitamin D didalam Darah dan Dosis ... 22

2.2.6 Efek Vitamin D terhadap Kesehatan ... 23

2.3 Kalsium dan Fosfat ... 23

2.3.1 Kalsium dan Fosfat terhadap Tulang ... 24

2.3.2 Mekanisme Kalsifikasi Tulang oleh Kalsium dan Fosfat .... 24

BAB III BAHAN DAN METODE PENELITIAN 3.1 Alat dan Bahan ... 26

3.1.1 Alat... 26

3.1.2 Bahan ... 26

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian ... 27

3.3 Hewan Coba ... 27

3.4 Penentuan Jumlah sampel ... 27

3.5 Metode Penelitian ... 27

3.5.1 Desain Penelitian ... 27

3.5.2 Variabel Penelitian ... 28

3.5.3 Definisi Operasional Variabel ... 28

3.5.4 Prosedur Penelitian ... 28

3.5.4.1 Cara Kerja Percobaan ... 28

3.5.4.2 Pewarnaan Alizarin Red... 29

3.5.4.3 Penilaian Hasil Percobaan ... 31

3.6 Metode Analisis ... 31

3.6.1 Hipotesis Statistik ... 31

3.6.2 Kriteria Uji ... 32

3.7 Aspek Etik Penelitian ... 32

(5)

viii

4.2 Pembahasan ... 37

4.3 Uji Hipotesis... 38

BAB V SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan ... 40

5.2 Saran ... 40

DAFTAR PUSTAKA ... 41

LAMPIRAN ... 44

(6)

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rerata Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Mencit Setelah Perlakuan ... 33

Tabel 4.2 Perbandingan Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Mencit Setelah Perlakuan Berdasarkan Uji Statistik ANAVA Satu Arah ... 34

(7)

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Diagram Skematik Osifikasi Intramembranosa ... 5

Gambar 2.2 Diagram Skematik Osifikasi Endokondral ... 7

Gambar 2.3 Urutan Osifikasi Endokondral Pada Fetus ... 11

Gambar 2.4 Mekanisme Aktivasi Osteoklas Melalui RANKL dan Pengaruh Osteoprotegerin ... 13

Gambar 2.5 Tulang Femur ... 15

Gambar 2.6 Urutan Osifikasi Femur ... 16

Gambar 2.7 Jalur Metabolisme Vitamin D ... 19

Gambar 2.8 Efek Fisiologis Vitamin D Terhadap Hemostasis ... 21

(8)

xi

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN 1 Data Hasil Percobaan dan Hasil Pengolahan Analisis Varian Satu Arah Panjang Kalsifikasi Tulang Femur

Janin Mencit Setelah Perlakuan ... 44

LAMPIRAN 2 Data Hasil Uji LSD Panjang Kalsifikasi Tulang Femur Janin Mencit antar Kelompok Perlakuan ... 45

LAMPIRAN 3 Perhitungan Dosis Vitamin D3 ... 46

LAMPIRAN 4 Surat Keputusan Komisi Etik Penelitian ... 48

LAMPIRAN 5 Perlakuan ... 49

(9)

1 BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kehamilan adalah keadaan mengandung hasil konsepsi yang tertanam secara normal maupun tidak normal di dalam uterus atau di tempat lain. Pada keadaan

normal, kehamilan manusia terjadi selama 37 hingga 42 minggu (Callahan & Caughey, 2013)

Pertumbuhan fetus terbesar terjadi selama trimester terakhir kehamilan. Berat fetus hampir dua kali lipat pada dua bulan terakhir kehamilan. Hal ini

menyebabkan kebutuhan nutrisi fetus meningkat. Kebutuhan nutrisi yang meningkat pada ibu hamil ini perlu diimbangi oleh asupan nutrisi yang cukup agar

janin tidak mengalami defisiensi nutrisi (Guyton & Hall, 2014).

Kebutuhan akan vitamin D meningkat pada kehamilan. Vitamin D dibutuhkan untuk memastikan agar kebutuhan kalsium ibu dan anak yang dikandungnya tercukupi. Vitamin D dapat diperoleh dari makanan seperti salmon, tuna, susu,

margarin, daging sapi, dan hati sapi. Cara lain untuk memperoleh vitamin D adalah dengan berjemur di bawah sinar matahari sehingga mengubah provitamin

D menjadi vitamin D, akan tetapi sumber vitamin D tersebut tidak mencukupi kebutuhan vitamin D sehari-hari (Rodda, 2013).

Dewasa ini, masyarakat sudah mulai sadar akan pentingnya suplementasi nutrisi pada ibu hamil. Menurut European Journal of Obstetrics & Gynecology and Reproductive Biology terbitan tahun 2012 ada banyak mineral dan vitamin

yang biasa diberikan sebagai suplemen, salah satunya adalah vitamin D

(Hovdenak & Haram, 2012). Suplemen untuk vitamin D tersedia dalam bentuk, vitamin D3 (cholecalciferol).

(10)

2

fetus sangat terbatas jumlahnya sehingga perlu dilakukan penelitian apakah pemberian suplementasi vitamin D3 yang berlebihan dapat menghambat kalsifikasi tulang femur janin mencit.

1.2 Identifikasi Masalah

Apakah pemberian vitamin D3 dosis tinggi pada kehamilan dapat menghambat

kalsifikasi tulang femur janin mencit.

1.3 Maksud dan Tujuan

Maksud penelitian ini untuk mengetahui pengaruh suplementasi vitamin D3

terhadap pertumbuhan tulang janin.

Tujuan penelitian ini untuk mengetahui pengaruh vitamin D3 dosis tinggi selama kehamilan terhadap kalsifikasi tulang femur janin mencit.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat akademis dari penelitian ini adalah untuk menambah ilmu pengetahuan mengenai pengaruh pemberian vitamin D3 terhadap pembentukan tulang femur janin.

Manfaat praktis dari penelitian ini adalah untuk memberi wawasan bagi dokter pada khususnya dan masyarakat pada umumnya mengenai pengaruh mengkonsumsi suplemen vitamin D3 terhadap pertumbuhan tulang janin.

1.5 Kerangka Pemikiran dan Hipotesis 1.5.1 Kerangka Pemikiran

(11)

3

meningkatkan absorbsi kalsium pada usus halus dan meningkatkan resorpsi kalsium pada tulang (Kumar et al, 2010).

Vitamin D pada tulang akan mengaktifkan receptor activator of nuclear factor κB ligand (RANKL) pada osteoblas yang akan berikatan dengan receptor

activator of nuclear factor κB (RANK) pada osteoklas. Kadar vitamin D yang

berlebihan akan menyebabkan osteoklas lebih aktif dibandingkan dengan osteoblas sehingga resorpsi tulang akan meningkat dan pembentukan tulang akan terganggu (Kumar et al, 2010). Resorpsi tulang yang meningkat akan meningkatkan kadar kalsium plasma sehingga terjadi penurunan aktivitas hormon paratiroid (PTH). Akibatnya eksresi kalsium melalui urin meningkat (Guyton &

Hall, 2014). Hal ini secara tidak langsung dapat menghambat proses kalsifikasi tulang.

1.5.2 Hipotesis Penelitian

Pemberian vitamin D3 dosis tinggi dapat menghambat kalsifikasi tulang femur janin mencit.

(12)

40 BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pemberian vitamin D3 dosis tinggi dapat menghambat kalsifikasi tulang femur janin mencit.

5.2 Saran

 Penelitian lebih lanjut dengan dosis yang lebih bervariasi

 Penelitian lebih lanjut untuk mengetahui dosis minimal vitamin D3 yang dapat menimbulkan hambatan kalsifikasi tulang femur janin mencit.

 Penelitian lebih lanjut dengan menggunakan pewarnaan tulang rawan yaitu Alcian Blue untuk melihat perbandingan tulang yang terkalsifikasi dengan

tulang rawan yang terbentuk.

 Penelitian lebih spesifik dengan melihat kadar kalsium, vitamin D, dan PTH dalam darah serta pengaruhnya terhadap kalsifikasi tulang.

(13)

52

RIWAYAT HIDUP

Nama : Timothy Imanuel Maranatha

Nomor Registrasi Pokok : 1110201

Tempat & Tanggal Lahir : Bandung, 30 Oktober 1993

Alamat : Taman Kopo Indah II Blok 3B No. 84, Bandung

Riwayat Pendidikan :

 TKK BPK PENABUR Taman Holis Indah, Bandung, lulus tahun 1999

 SDK BPK PENABUR Taman Holis Indah, Bandung, sampai tahun 2002

 SDK 6 BPK PENABUR, Bandung, lulus tahun 2005

 SMPK 5 BPK PENABUR, Bandung, lulus tahun 2008

 SMA DON BOSCO 1, Kelapa Gading, Jakarta Utara, lulus tahun 2011

(14)

41

DAFTAR PUSTAKA

Ash, P. J., Loutit, J. F., & Townsend, K. M. (1980). Osteoclasts derived from haematopoietic stem cells. Nature , 283:669–670.

Bringhurst, F. R., Demay, M. B., Krane, S. M., & Kronenberg, H. M. (2008). Harrison's Principles of Internal Medicine. United States of America:

McGraw-Hill Companies, Inc.

Callahan, T. L., & Caughey, A. B. (2013). Obstetrics and Gynecology (6 ed.). Philadelphia: Lippincot Williams & Wilkins.

Cserjesi, P., Brown, D., Liqon, K. L., Lyons, G. E., Coepland, N. G., Gilbert, D. J., et al. (1995 ). A basic helix-loop-helix protein that prefigures skeletal formation during mouse embryogenesis.

Francis, R., Aspray, T., Fraser, G., Javaid, K., Macdonald, H., Patel, S., et al. (2013). Vitamin D and Bone Health: A Practical Clinical Guideline. UK: National Osteoporosis Society.

Gilbert, S. F. (2000). Developmental Biology (6th edition ed.). Sunderland: Sinauer Associates.

Guyton, A. C., & Hall, J. E. (2014). Human Physiology (15th ed.). New York: Elsevier.

Hall, B. K., & Miyake, T. (1995). Divide, accumulate, differentiate: Cell condensations in skeletal development revisited. Biol .

Horton, A. (1990). The biology of bone growth. Horm, p 1-3.

Institute of Medicine (US) Standing Committee on the Scientific Evaluation of

(15)

42

Phosphorus, Magnesium, Vitamin D, and Fluoride. (1997). Washington DC:

National Academies Press (US).

Kahn, A. J., & Simmons, D. J. (1975). Investigation of cell lineage in bone using a chimaera of chick and quail embryonic tissue.

Klein, L. (1980). Direct measurement of bone resorption and calcium conservation during vitamin D deficiency or hypervitaminosis D. Departments of Orthopaedics, Biochemistry, and Macromolecular Science.

Kumar, V., Abbas, A. K., Fausto, N., & Aster, J. (2010). Robbins & Cotran Pathologic Basis of Disease. Saunders: Elsevier. p 803-808

Lieben, L., Stocksman, I., Moermans, K., & Carmeliet, G. (2013). Maternal

hypervitaminosis D reduces fetal bone mass and mineral acquisition and leads to neonatal lethality. Clinical and Experimental Endocrinology .

Manolagas, S. C., & Jilka, R. L. (1995). Bone marrow, cytokines, and bone remodeling. Emerging insights into the pathophysiology of osteoporosis. National England Journald Medicine .

Martin, P. (1990). Tissue patterning in the developing mouse limb. Int J Dev Biol.

Narbaitz, R., & Fragiskos, B. (1984). Hypervitaminosis D in the chick embryo:

Comparative study on the activity of various vitamin D3 metabolites. Calcified Tissue INternational .

National Insititute of Health. (2011, June 24)., http://ods.od.nih.gov/factsheets/

VitaminD-HealthProfessional.html., September, 2014

(16)

43

Putz, R. V., & Pabst, R. (2003). Atlas Anatomi Manusia Sobotta. Munchen; Hannover: EGC. p 267.

Rodda, C. (2013). Clinical Nutrition. West Sussex: Wiley-Blackwell. p 371

Sosic, D., Brand-Saberi, B., Schmidt, C., Christ, B., & Olson, E. (1997). Biol. Regulation of paraxis expression and somite formation by ectoderm- and

neural tube-derived signals .

Standring, S., Borley, N. R., Collins, P., Crossman, A. R., Gatzoulis, M. A., Healy, J. C., et al. (2008). Gray's Anatomy. Spain: Churchill Livingstone Elsevier. p 182-187

Tondravi, M. M., McKercher, S. R., Anderson, K., Erdmann, J. M., Quiroz, M.,

Maki, R., et al. (1997). Osteopetrosis in mice lacking haematopoietic transcription factor PU.1.

Tuan, R. (1987). Mechanisms and regulation of calcium transport by the chick embryonic chorioallantoic membrane.

Tuan, R. S., & Lynch, M. H. (1983). Effect of experimentally induced calcium deficiency on the developmental expression of collagen types in chick embryonic skeleton.

Wright, E., Hargrave, M. R., Christiansen, J., Cooper, L., Kun, J., Evans, T., et al. (1995). The Sry-related gene Sox9 is expressed during chondrogenesis in

mouse embryos. National Genethic .

Referensi

Dokumen terkait

Pensyarah yang mempunyai pengalaman mengajar 1 – 2 tahun, 6 – 10 tahun dan 16 tahun ke atas menunjukkan tahap sederhana dalam semua komponen persepsi persekitaran pengajaran,

kepentingan diri sendiri atau kelom tetapi semua orang yang terlibat. Dalam konteks pemba karakter di sekolah, kejujuran menja penting untuk menjadi karakter an Indonesia

bawah yang kalah.. Ia takut niatnya untuk pergi meninggalkan pulau akan dihalang-halangi oleh suaminya. Ia belum sanggup untuk menjelaskan alasannya mengapa suaminya

Giat Wasrik Tahap I dan II dalam Kota Kabupaten a.. AMHAR

[ Clarificación por parte del entrevistador : Piense solamente en esas actividades físicas que usted hace por lo menos 10 minutos continuos ].. [ Nota para el entrevistador : Si

Untuk melestarikan tumbuhan yang biasa digunakan sebagai batangeh di Sumatera Barat maka dilakukan inventarisasi tumbuhan yang digunakan di lima kabupaten di

Evaluasi difokuskan pada hasil pemantauan tingkat radiasi dan kontaminasi selama pengoperasian laboratorium IRM tahun 2016.. Tujuan dilakukannya evaluasi untuk mengetahui

Dalam penelitian ini menggunakan 30 hari sebagai periode estimasi (-35 sampai dengan -6), dikarenakan lama periode estimasi (30 hari dipandang lebih kecil daripada 100