• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR."

Copied!
38
0
0

Teks penuh

(1)

i

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK

USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

(Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B di PAUD Al Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut

Tahun Ajaran 2013/2014)

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagaian Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru

Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh :

NURAENI

NIM 1009363

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU PENDIDIKAN ANAK USIA DINI

JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

(2)

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi ini dengan judul

MENINGKATKAN

KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI MELALUI

PENGGUNAAN

PERMAINAN

KATA

MENGGUNAKAN

MEDIA

GAMBAR

ini beserta seluruhnya isinya adalah benar hanya karya sendiri, dan tidak

melakukan penjiplakan dan pengutipan dengan cara yang tidak sesuai dengan etika keelmuan yang berlaku dalam masyarakat keilmuan. Atas penyataan ini saya siap menerima segala sanksi apabila ditemukan satu pelanggaran etika keilmuan pada karya saya ini.

Bandung, April 2014 Yang Membuat Pernyataan

(3)

i

LEMBAR PENGESAHAN

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI

MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR

( Penelitian Tindakan Kelas pada Anak Kelompok B PAUD Al-Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut

Tahun Ajaran 2013/2014)

Oleh :

NURAENI

1009363

Disetujui dan disahkan oleh pembimbing :

Pembimbing I

Heny Djoehaeni, S.Pd, M.Si

NIP : 19700724 1998022001

(4)

Mengetahui :

Ketua Program Studi PGPAUD

Dr. Ocih Setiasih, M.Pd

(5)
(6)

DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN………..

PERNYATAAN ………... i

KATA PENGANTAR ………. ii

UCAPAN TERIMA KASIH ……… iii

ABSTRAK ……….. iv

DAFTAR ISI ……… v

DAFTAR TABEL ………... vii

DAFTAR GRAFIK ……….. viii

DAFTAR GAMBAR ………. ix

DAFTAR LAMPIRAN ………. x

BAB I PENDAHULUAN ……… 1

A. Latar Belakang Masalah ………... 1

B. Identifikasi Masalah Penelitian ……… 2

C. Rumusan Masalah Penelitian ………. 2

D. Tujuan Penelitian ………. 3

E. Manfaat Penelitian ……….. 3

F. Struktur Organisasi Penulisan ……….. 5

BAB II KAJIAN PUSTAKA ………... 6

A. Hak ekat/ Konsep Membaca ……… 6

1. Pen gertian Membaca………. 6

(7)

vi Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Teor

i Belajar yang Melandasi Pembelajaran Membaca menggunakan Media

Alat Peraga Kartu Kata ………. 9

B. Med

ia Pembelajaran……… 11

C. Alat

Peraga Kartu Kata ………. 13

D. Pene

rapan Permainan Kata Melalui Media Gambar……….. 14

E. Kera

ngka Berpikir ………. 15

F. Hip

otesis Tindakan……….. 16

G. Pene

litian Terdahulu yang Relevan ……… 16

BAB III METODOLOGI PENELITIAN ………. 17

A. Lok

asi dan Subjek Penelitian……… 17

B. Met

umen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data ……… 26

F. Kisi

(8)

G. Tek

nik Analisis Data……… 34

H. Vali

ditas Data ……….. 35

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ……….. 36

A. Des

kripsi Hasil Penelitian ……… 36

1. Des

kripsi Hasil Penelitian ………... 36

a. Des

kripsi Pra Siklus ………. 36

b. Des

kripsi Siklus I……….. 38

c. Des

kripsi Siklus II ……… 46

B. ... Pem bahasan ... 53

BAB V SIMPULAN DAN REKOMENDASI ……….. 57

A. Sim

pulan ……….. 57

B. Rek

omendasi………. 58

DAFTAR PUSTAKA ………. 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

(9)

iv Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA DINI MELALUI PENGGUNAAN PERMAINAN KATA

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR

NURAENI 1009363

(10)

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Keterampilan membaca merupakan salah satu keterampilan yang perlu dikuasai oleh setiap orang, sehingga dengan terampilnya seseorang membaca wawasan berpikir akan menjadi lebih luas. Kemampuan seseorang untuk mengungkapkan pikirannya akan terlihat ketika menyampaikannya melalui komunikasi, baik lisan maupun tulisan. Pada dasarnya setiap orang mempunyai keinginan untuk mengutarakan sesuatu, seperti menerangkan, melukiskan.untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis melalui media kata –kata secara individual akan diketahui. Kalau hal ini tidak terpenuhi, pesan akan tersurat dan yang tersirat tidak akan tertangkap atau dipahami dan proses membaca itu tidak akan terlaksana dengan baik (Hodgson 1960:43-44).

(11)

2

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kemampuan membaca anak Kelompok B di PAUD Al-Istiqomah masih relatif rendah. Hal ini terjadi karena pembelajaran membaca terfokus pada buku bacaan yang tidak menarik dan bersifat membosankan. Anak usia dini umumnya enggan untuk membaca sesuatu yang bersifat abstrak. Selain itu tuntutan orang tua yang menginginkan anak cepat bisa membaca. Ditambah lagi tuntutan dari SD yang mengadakan penerimaan siswa dengan menggunakan tes baca tulis. Guru memerlukan cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Karena itu, penulis melakukan penelitian di PAUD Al-Istiqomah melalui proses pembelajaran dengan menerapkan suatu strategi pembelajaran yang menarik, inovatif dan menyenangkan. Penelitian dilakukan penulis dengan “Meningkatkan Kemampuan Membaca Pada Anak Usia Dini melalui Permainan Kata Menggunakan Media Gambar” di Paud Al-Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang.

B. Identifikasi Masalah Penelitian

1. Kemampuan membaca peserta didik yang umumnya masih relatif rendah. 2. Tuntutan orang tua yang menginginkan anaknya bisa cepat membaca. 3. Perlu adanya metode pembelajaran yang menarik untuk anak didik

4. Penggunaan gambar yang menarik untuk meningkatkan minat membaca anak usia dini.

C. Rumusan Masalah Penelitian

(12)

anak kelompok B melalui permainan kata menggunakan media gambar di PAUD AL-Istiqomah desa Bojong Kecamatan Bungbulang?

Rumusan masalah tersebut diuraikan dalam bentuk pertanyaan penelitian sebagai berikut:

1. Bagaimana kondisi objektif kemampuan membaca di PAUD Al Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang anak Kelompok B melalui permainan kata menggunakan media gambar?

2. Bagaimana penerapan permainan penerapan gambar pada anak kelompok B di PAUD AL Istiqomah setelah penerapan permainan kata menggunakan media gambar?

3. Bagaimana kondisi akhir setelah penerapan kemampuan membaca pada anak kelompok B di PAUD AL Istiqomah melalui permainan kata menggunakan media gambar?

D. Tujuan Penelitian

Tujuan umum penelitian yang akan dilakukan adalah untuk mendapatkan gambaran tentang meningkatkan kemampuan membaca pada anak usia dini di PAUD AL Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang.

Adapun tujuan khusus dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

(13)

4

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

2. Untuk mengetahui penerapan permainan penerapan gambar pada anak kelompok B di PAUD AL Istiqomah setelah penerapan permainan kata menggunakan media gambar.

3. Untuk mengetahui kondisi akhir setelah penerapan kemampuan membaca pada anak kelompok B di PAUD AL Istiqomah melalui permainan kata menggunakan media gambar.

E. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk mendapatkan gambaran bagaimana peningkatan kemampuan membaca pada anak kelompok B melalui permainan kata menggunakan media gambar di PAUD Al Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang. Adapun kegunaan praktis dari penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Bagi Peserta Didik

a. Memotivasi siswa sebagai alaternatif pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca

b. Membuat siswa agar lebih aktif dalam kegiatan belajar. c. Meningkatkan kompetensi kognitif dan apektif siswa.

d. Mengembangkan daya imajinatif, sikap kepedulian, kesadaran siswa membaca

2. Bagi Pendidik

(14)

b. Meningkatkan kualitas guru dalam mengajar. c. Meningkatkan rasa percaya diri.

d. Meningkatkan kemampuan dalam melakukan inovasi pembelajaran. e. Meningkatkan kemampuan reflektifnya dan mampu memecahkan

permasalahan pembelajaran. 3. Bagi Satuan PAUD

a. Meningkatkan kualitas pendidikan.

b. Mendapatkan gambaran mengenai kemampuan guru dalam pelaksanaan pembelajaran apresiasi sastra berbasis lingkungan.

c. Mendapatkan gambaran tentang peningkatan membaca .

F. Struktur organisasi Penulisan

BAB I : Skripsi ini di dalamnya terdapat Latar Belakang Masalah penelitian, Identifikasi Masalah penelitian, Rumusan masalah penelitian, Tujuan Penelitian, Manfaat Penelitian,dan Struktur Organisasi.

BAB II : Skripsi ini berisi mengenai Kajian Pustaka, Kerangka Pemikiran dan Hipotesis Penelitian.

(15)

17

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A.Lokasi dan Subjek Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan di PAUD Al Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelompok B sebanyak 16 orang terdiri dari 13 orang laki-laki dan 3 orang perempuan.

Alasan peneliti memilih lokasi tersebut karena: (1) berdasarkan hasil wawancara peneliti dengan pendidik, ternyata anak-anak mengalami kesulitan dalam pembelajaran membaca, (2) pada pembelajaran membaca motode yang digunakannya kurang bervariasi, (3) keterampilan membaca anak masih sangat rendah, walaupun sudah berjalan satu semester.

(16)

B.Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Kunandar (2008, Iskandar, 2011 : 21) menyatakan bahwa Penelitian Tindakan Kelas (PTK).merupakan suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru atau bersama-sama dengan orang lain (kolaborasi) yang bertujuan untuk memperbaiki/ meningkatkan mutu proses pembelajaran di kelasnya. Dengan kata lain, dengan dilakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) diantaranya untuk meningkatkan kualitas penddikan yang diselenggarakan oleh pendidik di dalam kelas yang dilakukan secara kolaborasi antara guru dan peneliti itu sendiri dengan harapan tidak muncul lagi permasalahan di dalam kelas.

Adapun karakteristik Penelitian Tindakan Kelas (PTK) menurut Iskandar (2011) adalah sebagai berikut:

1. Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional. 2. Adanya kolaborasi dalam pelaksanaanya

3. Penelitian sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi .

4. Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas preaktek instruksional.

5. Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus.

(17)

19

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Maka dari itu, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) ini digunakan untuk memberikan perbaikan secara langsung terhadap masalah yang terjadi khususnya di kelompok PAUD AL Istiqomah Desa Bojong Kecamatan Bungbulang Kabupaten Garut, dengan langkah ini diharapkan dapat terjadi peningkatan kemampuan membaca anak melalui media kartu kata.

C.Desain Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan Model yang terdiri dari komponen penelitian tindakan kelas (perencanaan, tindakan, observasi, dan refleksi) dalam suatu sistem spiral yang sering terkait. Menurut Igak wardani dkk (2007: 1) mengatakan bahwa, penelitian tindakan kelas adalah: Penelitian yang dilakukan Pendidik di dalam kelasnya sendiri melalui refleksi diri, dengan tujuan memperbaiki kinerja sebagai Pendidik, sehingga hasil belajar siswa meningkat.

Pemilihan riset aksi Model Elliot dianggap sudah lebih detail dan rinci. Dikatakan demikian, karena di dalam setiap siklus dimungkinkan terdiri dari beberapa aksi yaitu, antara tiga sampai dengan lima aksi (tindakan). Sementara itu, setiap aksi memungkinkan terdiri dari beberapa langkah yang terealisasi dalam bentuk kegiatan belajar mengajar. Maksud disusunnya secara terinci pada penelitian tindakan kelas Model Elliot ini, agar terdapat kelancaran yang lebih tinggi antara taraf-taraf di dalam pelaksanaan aksi atau proses belajar mengajar.

(18)

secara optimal, sehingga proses pembelajaran dapat meningkat ke arah yang lebih baik lagi. Lebih lanjut Elliot menyatakan bahwa, terincinya setiap tindakan sehingga menjadi beberapa langkah karena suatu pembelajaran terdiri dari beberapa sub pokok bahasan atau materi pelajaran. Namun dalam praktek di lapangan setiap pokok bahasan biasanya tidak akan dapat diselesaikan dalam satu langkah, tetapi akan diselesaikan dalam beberapa langkah.

(19)

21

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Adapun siklus tindakan yang akan dilakukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut:

Gambar Desain Penelitian Tindakan Kelas Model Elliot

Orientasi Perencanaan

Refleksi Siklus I Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

Orientasi Perencanaan Berikut

Refleksi

Perbaikan Perencanaan

Siklus II Pelaksanaan Tindakan

Pengamatan

(20)

Desain pelaksanaan PTK yang akan dilakukan sesuai skema di atas, dapat dijelaskan sebagai berikut:

Tabel 3.1

Alur Tindakan Penelitian Siklus I

S

I

K

L

U

S

I

Perencanaan

Kegiatan:

a. Menganalisis materi pembelajaran b. Menenetukan dan menyiapkan materi c. Membuat rencana pembelajaran d. Menyiapkan media pembelajaran e. Membuat lembar pengamatan

Tindakan

a. Tahap permulaan Pendidik memberi

penjelasan kepada anak tentang materi yang akan dipelajari

b. Pendidik menjelaskan tentang cara bermain c. Pendidik menjelaskan dan membimbing

anak bagaimana cara bermain

Reflkesi

(21)

23

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.2

Alur Tindakan Penelitian Siklus II

S

I

K

L

U

S

II

Perencanaan

Kegiatan:

a. Apresiasi untuk perbaikan materi yang telah di ajukan pada siklus satu

b. Memperbaiki kesalahan/kekurangan pada siklus satu

Tindakan

a. Anak melakukan pembelajaran menggunakan kegiatan bermain

b. Pendidik meminta anak-anak untuk bermain

Refleksi

(22)

D.Prosedur Penelitian

Berdasarkan gambar alur penelitian tindakan kelas di atas, prosedur penelit ian terdapat empat tahap yang lazim dilalui dalam model penelitian. Tahap tersebut dijabarkan dalam langkah-langkah yang ditempuh dalam melakukan penelitian tindakan kelas sebagai berikut:

1. Tahap Perencanaan Tindakan (Planning)

Hasan (1996) menyatakan bahwa, bagian awal dari rancangan penelitian tindakan kelas berisi rencana tindakan yang akan dilakukan untuk memecahkan masalah yang telah ditetapkan. Pendidik dan peneliti secara kolaboratif merencanakan tindakan, dalam rencana tindakan hendaknya dilakukan hal-hal sebagai berikut:

a. Permohonan ijin kepada kepala sekolah dan Pendidik kelompok B, serta Pendidik-Pendidik kelompok lainnya sebagai mitra peneliti.

b. Mengadakan penelitian awal untuk memperoleh data yang akan dijadikan indikator untuk mengukur pencapaian pemecahan masalah sebagai akibat dilakukannya tindakan

c. Penetapan tindakan-tindakan yang diharapkan akan menghasilkan dampak ke arah perbaikan program.

d. Memperkenalkan teknik pembelajaran yang di anggap lebih efektif untuk pencapaian indikator.

e. Merumuskan rancangan kegiatan.

(23)

25

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 2. Tahap Pelaksanaan Tindakan (Acting)

Dalam tahap ini merupakan implementasi (pelaksanaan) dari semua rencana yang telah dibuat. Pendidik melakukan tindakan yang berupa interventasi terhadap kegiatan atau program yang menjadi tugas sehari-hari. Rancangan skenario yang telah dirumuskan oleh peneliti di cobakan untuk dilaksanakan dalam pembelajaran membaca permulaan di kelas rendah melalui kegiatan bermain dedaunan. Langkah-langkah yang dilakukan peneliti harus mengacu kepada kurikulum yang berlaku, dan hasilnya diharapkan dapat mempertajam refleksi dan evaluasi yang dilakukan terhadap apa yang terjadi di kelasnya.

3. Tahap Pengamatan (Observing)

Kegiatan ini merupakan observasi terhadap kondisi objektif. Hal ini meliputi aspek-aspek: karakteristik, masalah membaca di kelas rendah, perhatian anak ketika mengikuti kegiatan belajar mengajar, kesiapan perkembangan jiwa siswa, kegiatan bimbingan dan pengelolaan KBM Pendidik.

Kasbolah (1999) menyatakan bahwa, pada pelaksanaannya tahap observasi dilakukan bersamaan dengan pelaksanaan tindakan. Observasi secara lebih operasional merupakan semua kegiatan untuk mengenal, merekam dan mendokumentasikan setiap hal dari proses dan hasil yang di capai oleh tindakan yang direncanakan ataupun sampingannya.

(24)

dapat selama kegiatan belajar berlangsung dalam upaya untuk memodifikasi dan merencanakan kembali tindakan-tindakan yang akan dilakukan dalam mencapai tujuan yang diharapkan.

4. Tahap Refleksi (Reflecting)

Tahapan ini merupakan tahapan untuk memproses data yang di dapat pada saat dilakukan pengamatan (observasi). Data yang di dapat kemudian di tafsirkan dan dicari eksplanasinya (penjelasan). Dengan demikian data yang berhasil dikumpulkan melalui alat pengumpul data yang berhasil tercatat maupun yang tidak, akan dikonfirmasikan dan di analisis serta di evaluasi untuk diberikan makna supaya dapat di ketahui pelaksanaan tindakan yang telah dilakukan tersebut tercapai atau belum agar peneliti dapat kejelasan mengenai yang akan dilakukannnya kemudian.

E.Instrumen Penelitian dan Teknik Pengumpulan Data

Instrumen dalam penelitian ini dimaksudkan untuk mengetahui kemampuan operasi penjumlahan anak di PAUD Al-Istiqomah. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah menggunakan alat pengumpulan data dengan cara melakukan observasi, wawancara, studi dokumentasi.

Menurut Arikunto (2006: 160), instrument penelitian memiliki pengertian sebagai berikut, yakni:

”Instrumen penelitian merupakan alat atau fasilitas yang digunakan oleh peneliti dalam mengumpulkan data agar pekerjaannya pada saat penelitian lebih mudah, dan hasilnya lebih baik, dalam arti lebih cermat, lengkap dan sistematis sehingga lebih mudah untuk di olah”.

(25)

27

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

diantisipasi dan anak mengumpulkan data mengenai keterampilan membaca yang dikuasai anak sebelum dan sesudah dilakukan tindakan sehingga dapat diketahui perkembangan yang dicapai anak, maka diperlukan instrumen penelitian yang tepat agar masalah yang di teliti terefleksi dengan baik. Adapun langkah-langkah dalam menyusun format observasi dengan keterampilan proses kegiatan ini adalah sebagai berikut:

a. Penulis menyusun dan membuat kisi-kisi instrumen penelitian

b. Menyusun pedoman instrumen dengan mengacu pada kisi-kisi instrument yang telah disusun sebelumnya.

c. Melakukan judgment instrument dengan berkonsultasi pada para ahli. d. Melakukan penyempurnaan terhadap pedoman instrumen (observasi). e. Menggunakan instrumen untuk melakukan penelitian di lokasi penelitian

Berikut di bawah ini pemaparan dari setiap teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Observasi

Hadi dalam Sugiono (2011) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologi dan psikhologis.

(26)

mengunakan teknik observasi terstuktur.

Sugiono, (2011) mengemukakan bahwa, observasi terstuktur adalah observasi yang telah dirancang secara sistematis, tentang apa yang akan di amati, kapan dan di mana tempatnya. Dengan format penilaian menggunakan alat observasi.

Observasi yang dilakukan untuk memantau proses pembelajaran dan untuk melihat langsung kemampuan membaca anak melalui media kartu kata di PAUD Al-Istiqomah dan mencatatnya sesuai kondisi di lapangan.

2. Wawancara

Menurut Iskandar (2011: 71) wawancara dilakukan oleh peneliti dengan subjek penelitian yang terbatas. Untuk memperoleh data yang memedai sebagai cross ceks, seorang peneliti dapat menggunakan beberapa teknik wawancara yang sesuai dengan situasi dan kondisi subjek yang terlihat dalam interaksi social yang dianggap memiliki pengetahuan, mendalami situasindan mengetahui informasi untuk mewakili informasi atau data yang dibutuhkan untu menjawab focus penelitian.

(27)

29

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Studi Dokumentasi

Dalam Penelitian Tindakan Kelas (PTK), melalui studi dokumentasi peneliti dapat mencari dan mengumpulkan data-data teks atau image. Data ini dapat bermanfaat bagi peneliti untuk menguji, menafsirkan bahkan untuk meramalkan jawaban dari focus permasalahan penelitian. Dokumen-dokumen yang dimaksud dapat berupa dokumen pribadi siswa, dokumen resmi, referensi-referensi, foto-foto, rekaman kaset (Iskandar, 2011:73)

(28)

F. Kisi-Kisi Pengembangan Instrumen

Tabel 3.3

KISI-KISI INSTRUMEN KEMAMPUAN MEMBACA MELALUI MEDIA KARTU KATA DI PAUD AL- ISTIQOMAH DESA BOJONG

KECAMATAN BUNGBULANG

VARIABE L

SUB VARIABEL

INDIKATOR TEKNIK

(29)

31

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Tabel 3.4

INSTRUMEN PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA MELALUI PERMAINAN PENGGUNAN KATA MENGGUNAKAN

MEDIA GAMBAR

NO Aspek yang dinilai Item B B

MB BSH BSB 1 Menyebutkan huruf

abjad yang ada pada media kartu kata

1. Menyebutkan huruf a 2. Menyebutkan huruf i 3. Menyebutkan huruf e 4. Menyebutkan huruf u 5. Menyebutkan huruf o 6. Menyebutkan huruf b 7. Menyebutkan huruf d 8. Menyebutkan huruf h 9. Menyebutkan huruf i 10. Menyebutkan huruf k 11. Menyebutkan huruf m 12. Menyebutkan huruf n 13. Menyebutkan huruf p 14. Menyebutkan huruf r 15. Menyebutkan huruf t 16. Menyebutkan huruf y Menunjukkan simbol

huruf / abjad ada pada kartu bergambar

17. Menunjukan huruf a 18. Menunjukan huruf i 19. Menunjukan huruf e 20. Menunjukan huruf u 21. Menunjukan huruf o 22. Menunjukan huruf b 23. Menunjukan huruf d 24. Menunjukan huruf h 25. Menunjukan huruf j 26. Menunjukan huruf k 27. Menunjukan huruf m 28. Menunjukan huruf n 29. Menunjukan huruf p 30. Menunjukan huruf r 31. Menunjukan huruf t 32. Menunjukan huruf y

3 Menyusun huruf menjadi kata sesui media kartu kata

33. merangkai huruf a-n-g-g-u-r 34. merangkai huruf j-e-r-u-k 35. merangkai huruf t-o-m-a-t 36. merangkai huruf d-u-r-i-a-n 37. merangkai huruf l-e-n-g-k-e-n-g 38. merangkai huruf s-e-m-a-n-g-k-a

(30)

41. merangkai huruf m-a-n-g-g-i-s 42. merangkai huruf s-a-w-o 4 Menyusun suku kata

menjadi kata sesuai gambar

43. merangkai kata sa-wo 44. merangkai kata je-ruk 45. merangkai kata jam-bu 46. merangkai kata tom-at 5 Menyebutkan kata-kata

yang mempunyai huruf awal yang sama

47. menyebutkan kata yang huruf awalnya a = anggur-apel 48. menyebutkan kata yang huruf

awalnya b = bengkuang-belimbing

49. menyebutkan kata yang huruf awalnya d = durian- dukuh 50. menyebutkan kata yang huruf

awalnya m = manga- manggis

Keterangan

BB= Belum Berkembang MB = masih berkembang

BSH= Berkembang sesuai harapan BSB= Berkembang sangat baik

Tabel 3.5

PEDOMAN OBSERVASI PENDIDIK DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PADA ANAK USIA MELALUI PENGGUNAN PERMAINAN KATA

MENGGUNAKAN MEDIA GAMBAR Pengamatan

dimensi Kategori Kegiatan Ya Tidak Komentar Perencanaan

kegiatan

1. Memetakan bidang kemampuan sesuai dengan kurikulum 2. Membuat rencana kegiatan

mingguan dan rencana kegiatan harian

3. Merumuskan tujuan pembelajaran 4. Menyusun kegiatan peningkatan

kemampuan membaca pada anak usia dini melalui penggunaan permainan huruf menggunakan media kartu kata.

Seting kelas 1. Mempersiapkan alat untuk kegiatan

2. Penataan kelompok untuk memudahkan pemantauan. 3. Ruang kelas di tata sesuai dengan

(31)

33

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Kesiapan Pendidik

1. Kesiapan untuk memberikan materi

2. Pendidik menguasai materi 3. Pendidik memberikan bimbingan Kegiatan

Pembelajaran

1. Pendiik mengkondisikan anak 2. Melakukan apersepsi melalui

tanya jawab

3. Mengenal huruf vokal dan konsonan

4. Mengarahkan anak merangkai huruf sesuai gambar

5. Mengarahkan untuk menyebutkan huruf-huruf yang mempunyai huruf awal dan huruf akhir yang sama.

6. Memberi kesempatan kepada anak untuk melakukan sendiri

menyebutkan merangkai huruf Media 1. media bergambar binatang

2. Media kartu kata sayuran 3. Media kartu kata mainan Evaluasi 1. Menberi penguatan kepada anak

2. Menilai anak dalam menyebutkan huruf

3. Menilai hasil kerja anak 4. Melakukan evaluasi setiap hari 5. Menilai hasil kerja anak

(32)

G. Teknik Analisis Data

Gay (1987: 211, Iskandar, 20111: 74) menyatakan analisis data dengan menguji kesesuaian anatara data yang satu dengan data yang lain. Selanjutnya Sujana (1989, Iskandar, 2011 : 74) menyatakan analisis data kualititatif bertolak dari fakta atau informasi di lapangan. Fakta atau informasi tersebut kemdian diseleksi dan dikembangkan menjadi pertanyaan-pertanyaaan penuh makna.

Menurut Faisal dan Moleong (2001, Iskandar, 2011 :76) bahwa analisis data bisa dilakukan melalui tiga tahap, yakni :

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan proses pengumpulan data penelitian. Pada tahap ini peneliti harus mampu merekam data lapangan dalam bentuk catatan-catatan lapangan, harus ditafsirkan, atau diseleksi masing-masing data yang relevan dengan fokus masalah yang diteliti. Selama proses reduksi data, peneliti dapat melanjutkan meringkas, mengkode, menemukan tema, reduksi data berlangsung selama penelitian di lapangan sampai laporan penelitian selesai.

2. Melaksanakan Display Data atau Penyajian Data

(33)

35

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

3. Mengambil Kesimpulan

Setelah melaksanakan penyajian data, peneliti membuat kesimpulan hasill penelitian dalam bentuk deskriptif. Penarikan kesimpulan sementara, masih dapat diuji kembali dengan data di lapangan, dengan cara merefleksi kembali, peneliti dapat bertukar pikiran dengan teman sejawat, triangulasi sehingga kebenaran ilmiah dapat tercapai. Bila proses siklus interaktif ini berjalan dengan kontinu dan baik, maka keilmiahan hasil penelitian dapat diterima.

H. Validitas Data

Agar penelitian dapat di pertanggung jawabkan diperlukan adanya validitas sehingga data tersebut dapat dijadikan dasar yang kuat untuk menarik kesimpulan. Validitas data adalah data yang sesuai dengan apa yang akan diukur. Teknik yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah review informasi kunci dan triangulasi. Suwandi (2008) menyatakan bahwa “Review informasi

kunci adalah mengkonfirmasikan data atau interprestasi temuan kepada informasi kunci sehingga diperoleh kesepakatan antar peneliti dan informan tentang data atau informasi temuan tersebut”.

Review informasi kunci, mengadakan diskusi dengan kolaburator tentang

(34)
(35)

58

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian tentang “Meningkatkan kemampuan membaca

pada anak usia dini melalui penggunaan permainan kata menggunakan media gambar di PAUD Al-Istiqomah Desa Bojong Kabupaten Garut tahun pelajaran 2013/2014. Dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Kondisi Objektif kemampuan membaca anak usia dini kelompok B sebelum menggunakan permainan kata menggunakan media gambar masih belum optimal, hal tersebut ternilai dari masih sedikitnya anak mengenal bentuk huruf untuk kesiapan membaca. Pada dasarnya pembelajaran di PAUD Al-Istiqomah disampaikan melalui cara menyenangkan, berorientasi pada perkembangan dan kebutuhan anak. Pengembangan aspek bahasa di PAUD di PAUD Al-Istiqomah difasilitasi melalui kegiatan permainan kartu kata yang kurang efektif karena cenderung hanya dapat memfasilitasi beberapa anak saja dengan waktu yang relative singkat sehingga memungkinkan terjadi kebosanan dari berberapa anak yang menunggu giliran.

(36)

kartu gambar dengan cara memasangkan kartu kata dengan huruf kemudian membaca dengan menyembunyikan kata dan hurufnya.

3. Pelaksanaan Pembelajaran dalam meningkatkan kemampuan membaca pada anak usia dini melalui penggunaan permainan kata menggunakan media gambar sengaja dirancang untuk memaksimalkan kemampuan membaca anak. Sebelumnya guru dan peneliti secara kolaborasi membuat perencanaan dalam penggunaan metode permainan kata yang berbeda setiap tindakan diberikan sesuai dengan karakteristik dan kebutuhan anak. Setiap tindakan diawali dengan perencanaan, pelaksanaan, pengamatan dan diakhiri refleksi. Perihal yang dijadikan bahan refleksi adalah kemampuan guru dalam menggunakan metode permainan kata menggunakan media gambar serta perkembangan kemampuan membaca anak setiap siklusnya.

Pada kondisi awal kemampuan membaca sebelum tindakan dalam kategori baik sebanyak 19 % dan meningkat lagi menjadi 50% pada siklus I, meningkat lagi menjadi 82% pada siklus II. Mengacu pada data tersebut maka indikator kinerja penelitian tindakan kelas ini dikatakan berhasil pada siklus II sehingga tidak diperlukan siklus ketiga.

(37)

60

Nuraeni, 2014

Meningkatkan Kemampuan Berbicara Melalui Penggunaan Media Puzzle pada Paud Al Barokah Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

alfabet dan kata-kata utuh adalah sesuatu yang anak-anak suka asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Permainan ini bisa membentuk dasar pelajaran membaca dan menulis.

B. Rekomendasi

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas tersebut, peneliti merekomendasikan sebagai berikut:

1. Bagi anak PAUD, agar terus belajar, bermain menggunakan berbagai media yang menarik misalnya salah satunya media gambar. Dengan media gambar anak dapat belajar dengan penuh semangat tanpa takut karena belajar dengan menyenangkan adalah salah satu cara belajar anak.

2. Bagi Pendidik, agar menerapkan proses pembelajaran yang variatif sehingga anak-anak dapat mengikuti pembelajaran dengan penuh semangat dan meningkatkan kemampuan membaca yang baik. Hal tersebut dapat dilakukan dengan mendesain proses pembelajaran yang mutlimakna dengan memanfaatkan media pembelajaran, diantaranya media gambar.

3. Bagi Kepala PAUD, hendaknya mengoptimalkan kegiatan supervisi khususnya supervisi klinis secara terprogram. Hal ini dilakukan agar Kepala PAUD mengetahui kesulitan pembelajaran yang dialami Pendidik dan dapat memberikan alternatif penyelesaian secara tepat.

(38)

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Yunus.(2010).Dimensi-Dimensi Pembelajaran Pada Pendidikan Anak Usia

Dini. Bandung: Rizqi Press.

Arikunto Suharsimi, dkk. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara. Moeslichatoen. 2004. Metode Pengajaran Di TK. Jakarta: Rineka Cipta

Monks F.J, Knoers, A.M.P dan Dekker & Van de Vegt. (2006). Psikologi

Perkembangan. Yogyakarta : Gadjah Mada University Press.

Hasan, Maimunah. (2010). PAUD Pendidikan Anak Usia Dini. Jogjakarta: DIVA Press

Rahmah, Nur Faizah. (2012). Mendesain Perilaku Anak Sejak Dini.Surakarta: Gadi Citra Cemerlang.

Rahyubi, Heri. (2012). Teori-Teori Belajar dan Aplikasi Pembelajaran Motorik. Bandung : Nusa Media.

Samani, Muchlas. (2011). Pendidikan Karakter. Bandung : Remaja Rosdakarya. Suparno, Paul. 2001. Teori Perkembangan Kognitif Jean Piaget.Yogyakarta:

Kanisius.

Sujiono, Yuliani Nurani. (2013). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta : PT INDEKS.

Gambar

Tabel 3.4
Tabel  3.5 PEDOMAN OBSERVASI  PENDIDIK DALAM PENINGKATAN KEMAMPUAN

Referensi

Dokumen terkait

Disamping itu, masyarakat Kelurahan Ujung Padang masih menggunakan air sungai untuk keperluan untuk mandi, cuci, kakus dan membuang sampah ke sungai dan adapula

Hasil penelitian di atas menunjukkan bahwa time out merupakan salah satu alternatif efektif untuk mengurangi intensitas perilaku anak yang tidak diharapkan... (dalam kasus ini

Semua bentuk pengolahan data baik yang dilaksanakan secara elektronik maupun dengan cara manual sekalipun, memerlukan suatu kegiatan yang dinamakan input, proses dan output, dan

Pada hasil pengujian alat yang telah dilakukan, dimana penulis membuat maket rumah yang telah dilengkapi pada empat ruangan dengan lampu dan mengendalikan lampu melalui notebook

Nilai moral yang ditampilkan pengarang merupakan refleksi kehidupan masyarakat pada sekitar lingkungan pengarang berada sehingga ada keterkaitan perasaan sosial, kekuatan sosial,

Dalam skripsi ini, penulis menemukan adanya kesamaan permasalahan yang dikaji yaitu masalah nilai moral dalam ruang lingkup sosial, hanya objek kajian yang berbeda. Rahmi (2013)

Penulisan ilmiah ini membahas tentang rancangan dan analisis sebuah piranti pengendali lampu otomatis dengan menggunakan antarmuka yang dihubungkan dengan sebuah sistem komputer

Baik menggadaikan di pegadain Syariah maupun Konvensional, banyak manfaat yang dapat di terima oleh nasabah yang bersangkutan .Dalam hal ini, jelaslah manfaat yang diperoleh