• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS NILAI PENGALAMAN BERBELANJA ONLINE MELALUI EXPERIENTIAL MARKETING : Survei pada Pembeli di Situs Tokobagus.com dan Tokopedia.com.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "ANALISIS NILAI PENGALAMAN BERBELANJA ONLINE MELALUI EXPERIENTIAL MARKETING : Survei pada Pembeli di Situs Tokobagus.com dan Tokopedia.com."

Copied!
57
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS NILAI PENGALAMAN BERBELANJA ONLINE MELALUI EXPERIENTIAL MARKETING ONLINE

(Survei pada pembeli pada situs Tokobagus.com dan Tokopedia.com)

TESIS

Oleh :

CHRISTIANINGRUM NIM. 1009693

SEKOLAH PASCASARJANA

(2)

Experiential Marketing (Survei pada Pembeli di Situs Tokobagus.com dan Tokopedia.com), di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Rahayu, MP dan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM

Kondisi ekonomi global Dunia sedang mengalami penurunan. Penurunan kondisi global tidak membawa perubahan besar bagi Indonesia. BPS menyatakan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh dan akan terus meningkat selama Tahun 2012. Perkembangan kondisi global Indonesia ini mengakibatkan negara-negara maju mulai tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Alasannya ialah pertumbuhan ekonomi yang baik dan lanskap penggunaan internet di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, sehingga mengembangkan dan menginvestasikan dana yang dimiliki akan memungkinkan pertumbuhan ekonomi negaranya menjadi lebih baik. Meningkatnya penggunaan internet membuat perubahan besar, banyak industri offline mulai beralih ke online. Ini menimbulkan permasalahan tersendiri bagi situs-situs perdagangan yang ada. Situs yang sedang berkembang adalah Tokobagus dan Tokopedia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menciptakan keputusan pembelian adalah dengan memberikan penawaran terbaik bagi konsumen dengan memberikan pengalaman yang unik dan berkesan. Pengalaman pelanggan dapat diciptakan dengan experiential

marketing. Schmitt(1999) mengemukakan bahwa experiential marketing akan bisa

menciptakan experience. Experience yang positif akan mampu menciptakan keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini adalah pembeli di situs Tokobagus dan Tokopedia. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dan deskriftif survey. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara penciptaan nilai pengalaman berbelanja online melalui experiential marketing terhadap keputusan pembelian, Untuk mengukur pengaruh variabel tersebut digunakan metode partial least square. Dari hasil penelitian experiential marketing yang dilaksanakan melalui dimensi sense, feel, think, act dan relate memiliki pengaruh yang positif untuk menciptakan nilai pelanggan dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Think (66,787%) , Relate (11,790%), Act

(10,698%) memberikan pengaruh signifikan terhadap terciptanya nilai pengalaman

pelanggan. Kontribusi terbesar dalam penciptaan keputusan pembelian dibentuk oleh konstrak Think (29,505%), Nilai Pengalaman Pelanggan (28,120%), sense (12,946%), relate (11,503%), Act sebesar (9,792%), sedangkan feel tidak berpengaruh signifikan dan hanya memberikan kontribusi sebesar 8,134%. Hal yang perlu ditingkatkan Tokobagus dan Tokopedia yaitu dengan memperbaiki design dan tampilan situs supaya lebih menarik perhatian, sehingga bisa merangsang emosi seseorang dan menimbulkan keinginan untuk membeli produk. Tampilan sebaiknya di design dengan unik agar mampu dengan mudah di ingat pembeli.

(3)

Experiential Marketing (Survey on Buyer of Tokobagus.com and Tokopedia.com), supervisors: Prof. Dr. H. Agus Rahayu, MP and Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM

World global economy is in decline. The decline in global conditions does not bring a big change for Indonesia. BPS predicts that Indonesia's economy will grow and continue to increase during 2012. The Indonesia's developments lead the Industries countries interested

to invest in Indonesia. It is due to Indonesia’s economic growth and landscape of Internet

usage is good, therefore, developing and investing their funds will improve their country's economy. The increased use of the Internet brings major changes that causing many industries began to move from offline to online. It poses new problems for the existed commerce sites to compete. Recently, there are several popular commercial sites, e.g., Tokobagus and Tokopedia. One of the efforts made to create a purchasing decision is to provide the best deals for consumers by delivering a unique and memorable experience. Customer experience can be created with experiential marketing. Schmitt (1999) suggested that experiential marketing can be used to create the experience. A positive experience will create a positive buying decision. Respondents in this study are the buyers on the sites of Tokopedia and Tokobagus. The study used methods of descriptive and explanatory surveys. The hypothesis of this study is whether a positive effect between online shopping experience of value creation through experiential marketing on purchase decisions, to measure the effect of the variable by using partial least square method. From the study results conducted through experiential marketing with dimension of feel, think, act and relate, which the dimensions

have positive influence to create customer value and significantly influence the customers’

purchasing decisions. Think (66.787%), Relate (11.790%), Act (10.698%) a significant effect on the creation of value for the customer experience. The largest contribution in the creation of purchasing decisions shaped by Think construct (29.505%), Value Customer Experience (28.120%), sense (12.946%), relate (11.503%), Act of (9.792%), whereas no significant feel and just give contribution of 8.134%Several things to do by Tokopedia and Tokobagus are improving the design and appearance of the sites in order to attract more attention; therefore, it can stimulate emotions and create the desire to buy the product. The layout should be designed uniquely in order to be easily remembered by the buyer.

(4)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Penelitian

Kondisi global dunia saat ini sedang mengalami kemerosotan. Keadaan

perekonomian negara-negara berkembang mengalami ketidakseimbangan akibat

kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bahkan International

Monetary Fund (IMF) menyatakan kondisi ekonomi dunia akan semakin

memburuk pada kuartal II, dikarenakan kondisi Eropa yang semakin memburuk.

Perekonomian dunia hanya akan tumbuh sebesar 3,5 persen pada tahun

2012, atau turun 0,1 persen dari perkiraan pada bulan April 2012. Sementara pada

tahun 2013, perekonomian dunia akan tumbuh 3,9 persen, turun 0,2 persen

dibanding estimasi sebelumnya. (World Economic Outlook, Oktober 2012).

Menurunnya perekonomian negara berkembang serta melemahnya

negara-negara maju di Eropa, Amerika dan Jepang juga turut mempengaruhi negara-negara

disekitarnya. Permasalahan ini tidak memberikan dampak yang besar bagi

Indonesia. Berita resmi terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat

perekonomian Indonesia triwulan III -2012 tumbuh solid 6,17 %. Pertumbuhan

yang tetap berada pada kisaran 6 persen ini melanjutkan kinerja positif triwulan I

dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut–turut sebesar 6,3 persen dan

6,4 persen. Secara triwulanan, perekonomian pada triwulan III juga tumbuh

sebesar 3,21 persen dibanding triwulan sebelumnya. Dengan kinerja pertumbuhan

(5)

2012 akan tumbuh pada kisaran 6,2-6,3 persen. Sedikit di bawah target APBN

2012 yaitu sebesar 6,5 persen, capaian pertumbuhan pada kisaran 6,3 persen

merupakan sebuah prestasi yang patut diapresiasi karena dicapai pada saat

perekonomian global mengalami perlambatan.

Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap stabil di tengah perlambatan

ekonomi global di dorong oleh tingginya permintaan domestik yang berasal dari

konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara kinerja ekspor impor mengalami

penurunan sebagai akibat perlambatan ekonomi di negara-negara tujuan utama

ekspor. Pada triwulan III-2012, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 2,3%

dibanding triwulan sebelumnya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ini

diprediksi akan berlanjut pada triwulan IV 2012 sebagai dampak dari adanya

siklus tahunan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru yang secara historis

memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan daya beli

masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.

Membaiknya persepsi pasar, perbaikan daya beli masyarakat, dan

stabilnya kondisi makro ekonomi diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan

PMTB pada triwulan IV 2012 untuk berada pada kisaran 10–11% seperti halnya

triwulan III 2012. Apabila kecenderungan perbaikan pertumbuhan investasi ini

dapat dipertahankan, maka investasi akan menjadi salah satu komponen utama

pendorong pertumbuhan ekonomi 2012, menggantikan kinerja ekspor yang saat

ini mengalami perlambatan.

Prediksi tersebut didasarkan atas perkembangan positif data-data terkait

(6)

kinerja penanaman modal langsung yang di-release oleh BKPM menunjukkan

angka yang menggembirakan. Pada triwulan III, realisasi penanaman modal

langsung mencapai Rp. 81,8 triliun, meningkat 6,4 persen dibanding triwulan II

2012, dan meningkat sebesar 25,1 persen dibandingkan triwulan I 2011. Secara

kumulatif realisasi investasi pada Januari–September 2012 mencapai Rp. 229,9

triliun, meningkat 27,0 persen dari Januari–September 2011 sebesar Rp. 181,0

triliun. Artinya realisasi investasi sampai dengan September 2012 telah mencapai

81,09 persen dari target tahun 2012 sebesar Rp 283,5 triliun. Dengan situasi

makro ekonomi yang relative stabil, target investasi 2012 diperkirakan akan

terlewati.

Perkembangan kondisi global dan terjaganya komponen-komponen

pertumbuhan menempatkan Indonesia pada posisi yang kuat dalam ekonomi

global. Dalam konteks regional kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi

Indonesia paling tinggi dibanding negara lain dalam kelompok ASEAN 5

(Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam) yang diprediksi hanya

tumbuh 5,4 persen. Dalam kawasan Asia, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya

di bawah China, dan bahkan mampu melampaui India. (http: //www. setkab. go.id

/ artikel -6342-. html).

Perkembangan kondisi global Indonesia ini mengakibatkan negara-negara

maju mulai tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Selain alasan

perumbuhan ekonomi yang baik, alasan lainnya yaitu lanskap penggunaan internet

di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik dibandingkan dengan

(7)

menginvestasikan dana yang dimiliki akan memungkinkan pertumbuhan ekonomi

negaranya menjadi lebih baik. Adapun pertumbuhan jumlah pengguna internet di

Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.

GAMBAR 1.1

PERTUMBUHAN PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA 2010-2012

Gambar 1.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet di

Indonesia yaitu sebesar 61 juta orang, atau meningkat 6 juta dari tahun

sebelumnya. Penetrasi pengguna internet di Indonesia yaitu 23,5% pada tahun

2012 dan hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011

yaitu sebesar 22,4%. Meskipun pertumbuhan jumlah pengguna internet di

(8)

peningkatan jumlah pengguna aktif yang menggunakan internet lebih dari 3 jam

perhari yaitu sebesar 40% dari total pengguna internet di Indonesia, meningkat

15% dari tahun sebelumnya yang hanya 25% total pengguna internet.

Peningkatan jumlah pemakaian internet ini mengindikasikan bahwa

internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.

masyarakat yang sudah mengenal internet akan selalu menggunakan internet

dalam setiap aktifitasnya, Termasuk dalam aktifitas berbelanja.

Sebuah survei dan wawancara mengenai perilaku berbelanja online yang

menggunakan 7373 reponden yang berasal dari 14 negara menunjukkan

kecenderungan konsumen menggunakan internet untuk berbelanja online. Survei

tersebut dilakukan di 25 negara dengan periode antara 5 Desember 2011 hingga 6

Februari 2012. Laporan untuk Kawasan Asia/Pasifik-Thailand, Cina, Jepang,

Korea, Australia, Malaysia, Selandia Baru, Taiwan, Vietnam, Hong Kong,

Indonesia, Singapura, India dan.( http: //www .marketing .co .id / blog /2012 /06

/18 / meningkatnya-pertumbuhan-belanja-online-di-pasar-negara-berkembang/).

Hasil survei mengenai belanja online dan minat beli, menunjukkan bahwa

gap tersebut terus menyempit di Kawasan Asia/Pasifik antara negara-negara maju

dan negara-negara yang tengah berkembang. Thailand berada di posisi pertama

sebagai negara dengan angka belanja online tertinggi (80%). Sementara itu, pada

indeks kecenderungan untuk melakukan belanja online dalam enam bulan ke

depan, Indonesia mengalami peningkatan 10% dibandingkan tahun sebelumnya

(9)

Malaysia (79%), Vietnam menunjukkan minat berbelanja online yang cukup

tinggi (87%) yang bisa dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini

GAMBAR 1.2 PERSENTASE BELANJA ONLINE TAHUN 2012

Secara keseluruhan, peningkatan terbesar dalam hal berbelanja online

terjadi di Thailand (13%), Australia (+10%), Indonesia (+15%), Selandia Baru

(+9), dan Filipina (+15). Sedangkan penurunan tercatat pada India (-14%),

Singapura (-10%), dan Korea (-17%), meskipun negara-negara yang mengalami

penurunan tersebut masih memiliki minat yang cukup tinggi untuk melakukan

pembelian secara online. Selain kenaikan 15% pengakses internet di Indonesia

untuk keperluan berbelanja online, terlihat pula peningkatan yang substansial atas

transaksi online yang terjadi dalam tiga bulan terakhir. Persentase responden yang

mengakses internet untuk berbelanja online mencapai 57%, meningkat dari 42%

pada tahun sebelumnya. Sejumlah 77% responden Indonesia melakukan

setidaknya satu kali pembelian online dalam tiga bulan terakhir saat survei

dilakukan, naik dari angka 56% di tahun sebelumnya. Peluang seperti inilah yang

coba diraih oleh maju seperti Eropa, Amerika dan Jepang untuk berinvestasi di

(10)

(http://www.marketing.co.id/blog/2012/06/18/meningkatnya-pertumbuhan-belanja-online-di-pasar-negara-berkembang/)

Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia diikuti dengan

pertumbuhan toko online di Indonesia. Jumlah toko online terus meningkat di

Indonesia sejak lima tahun lalu. Internet sudah menjadi gaya hidup masyarakat

Indonesia, di tunjukkan oleh semakin banyaknya jumlah pengakses internet lewat

smartphone, yang sudah mencapai lebih dari 60 juta. Internet saat ini sudah

merupakan kebutuhan pokok, masyarakat dapat memperoleh berbagai macam

informasi seperti berbelanja online, online banking, online marketing, online

affiliate, sosialisasi online, kuliah online juga online advertising. Sebanyak 77%

responden Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk melakukan belanja

online.Merupakan peluang besar sehingga banyak masyarakat yang mulai

mengembangkan segala sesuatu dengan sistem online. Inilah yang mengakibatkan

industri online mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat setiap tahunnya.

(http://www.marketing.co.id/blog/2012/06/18).

Iim Fahima Jachja, praktisi informasi dan teknologi dari Virtual

Consulting menyatakan bahwa selama tahun 2010, transaksi online yang terjadi di

Indonesia mencapai 3,4 juta USD. Sampai Agustus 2012 jumlah tersebut

meningkat hingga 4,1 juta USD. Hal ini menunjukkan pasar toko online di

Indonesia lumayan besar, walaupun belum sebesar pasar toko offline yang sudah

mencapai lebih dari 6 juta USD pada Agustus 2012. (http ://m .readersdigest

.co.id/article/mobArticleDetail.aspx?mc=004&smc=001&ar=76, 14 September

(11)

Pertumbuhan pasar toko online disertai dengan tumbuhnya situs-situs

belanja online di Indonesia. Adapun 8 situs belanja online terpopuler di Indonesia

bisa dilihat dalam Tabel 1.1 di bawah ini

TABEL 1.1

8 SITUS BELANJA ONLINE POPULER DI INDONESIA MENURUT PERINGKAT ALEXA

No Nama Situs

1 Rakuten Belanja Online

2 Multiply

3 Kaskus

4 Tokobagus

5 Kutukutubuku.com

6 Disdus

7 Dealkeren

8 Tokopedia

Sumber: http://www.techinasia.com/popular-online-shopping-platforms-in-indonesia/

Tabel 1.1 di atas memperihatkan 8 situs yang paling populer di indonesia

berdasarkan peringkat Alexa. Sebenarnya banyak situs jual beli yang ada di

Indonesia, Tetapi situs Jual beli populer yang menjual beraneka ragam barang

didominasi oleh Tokobagus dan Tokopedia. Dua situs jual beli ini memiliki

kemiripan mengenai jenis produk yang dijual dan memiliki kesamaan

karakteristik. Berkembangnya jual beli online ini sendiri dikarenakan kebutuhan

dan gaya hidup konsumen dan pelaku bisnis yang menginginkan sesuatu dengan

praktis. Pola pemikiran ini meningkatkan perkembangan bisnis online di

Indonesia. Mereka lebih memilih menjual dan membeli barang hanya dengan

duduk di depan komputer dan mereka akan mendapatkan apa yang mereka

inginkan dengan mudah dan cepat.

Peningkatan jumlah penjual secara online secara tidak langsung

(12)

Konsumen semakin dimanjakan dengan banyaknya pilihan produk, penjual dan

alternatif harga yang ditawarkan. Persaingan seperti ini membuat keputusan

pembelian juga berubah. Begitupula yang terjadi dengan Tokobagus dan

Tokopedia. Hal ini merupakan masalah serius bagi keberlangsungan situs.

Tokobagus.com targetkan transaksi penjualan hingga 300 persen dari

posisi saat ini sebesar Rp 1,4 triliun per bulan pada tahun 2012. Tokobagus juga

mengharapkan peningkatan sebesar 30-50% transaksi mereka. Tujuan akhirnya

agar memantapkan posisinya sebagai market leader di industri jual beli online di

Indonesia. Sedangkan Tokopedia terus berusaha menjadi penyedia layanan mall

online terbaik dan terbesar di Indonesia.

Tokobagus dan Tokopedia harus berusaha lebih keras agar bisa mencapai

target yang diinginkan, terlebih dengan banyaknya pesaing baru yang muncul

yang bisa menggagalkan pencapaian tersebut. Untuk bisa mencapai targetan,

Tokobagus dan Tokopedia harus memiliki strategi yang baik yang bisa

mendukung situs supaya bisa mencapai tujuannya.

Tokobagus menerapkan beberapa strategi untuk mencapai tujuannya.

Beberapa strategi itu antara lain meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan

terhadap terhadap transaksi yang dilakukan dengan menerapkan transaksi zero

mistake. Hal ini dilakukan karena semakin banyaknya transaksi penipuan yang

terjadi. Selain itu Tokobagus juga memperbaiki tampilan estalase tampilan barang

agar terlihat lebih menarik. Tokobagus juga menerapkan pengawasan terhadap

iklan yang dipasang serta menetapkan standar mutu bagi setiap transaksi yang

(13)

Tokopedia memiliki strategi yang berbeda dalam mencapai tujuannya.

Tokopedia memiliki jenis rekening escrow yang memastikan bahwa setiap

transaksi di Tokopedia adalah aman dan penipuan tidak akan terjadi. Ini bisa

meningkatkan kenyamanan dalam melakukan belanja online. Selain itu Tokopedia

menambahkan beberapa kebijakan baru dalam ketentuan upload produk yaitu

penutupan permanen kategori Adult. Ini menempatkan Tokopedia sebagai Mall

online untuk segala umur. Tokopedia juga melakukan kampanye anti CD/DVD

bajakan, strategi lain yang akan diterapkan pada akhir tahun 2012 Tokopedia

menjanjikan akan meluncurkan mobile-site yang lebih baik dibanding mobile-site

saat ini. Akhir tahun ini, situs tokopedia akan lebih mudah diakses lewat

Blackberry, Android maupun iPhone. Hal ini bertujuan agar transaksi bisa

semakin mudah dan menyenangkan.

Untuk bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan, Tokobagus dan

Tokopedia harus memiliki strategi yang berbeda dibandingkan dengan situs lain.

Pembeli akan mudah mengingat apabila situs bisa memberikan pengalaman

menyenangkan. Pengalaman menyenangkan bisa diciptakan melalui penerapan

experiential marketing.

Experiential marketing diterapkan di Tokobagus dan Tokopedia. Mereka

berusaha untuk memasuki tempat khusus dalam konsumen yang ada hubungannya

dengan pikiran inspiratif tentang kenyamanan dan kesenangan, serta

menginspirasikam kepraktisan. Pemasar harus memiliki pemahaman yang kuat

pada pola pikir dari target audiens yang ingin dituju, dan dengan memahami apa

(14)

mendapatkan ide tentang bagaimana mengarahkan pelanggan ke arah yang akan

berhubungan dengan produk, dan menarik individu untuk bertindak atas dorongan

untuk membeli. Adapun tujuan dari experiential marketing adalah untuk

membangun hubungan sedemikian rupa sehingga konsumen merespon penawaran

produk didasarkan pada tingkat respons emosional dan rasional.

Implementasi experiential marketing di Tokobagus bisa dilihat dari

penggunaan unsur-unsur visual yang kuat yang ditunjukkan dalam tampilan

design, penataan produk yang menarik, pemilihan warna situs, juga penetapan

warna dan bentuk logo dari Tokobagus itu sendiri. Selain itu Tokobagus juga

menyediakan beraneka ragam produk supaya pembeli mendapatkan sensasi

menyenangkan ketika berbelanja. Dengan penerapan hal ini diharapkan akan bisa

menciptakan customer experinece, hubungan antara produk dan konsumen

menjadi kokoh yang dapat membantu untuk membuat barang atau jasa yang lebih

diingat dalam setiap kesempatan.

Penerapan experiential marketing di Tokopedia terlihat dari pemilihan

warna dan logo. Logo Tokopedia yaitu gambar keranjang belanja dan tulisan

Tokopedia dengan warna hijau. Pemilihan logo dan warna ini bertujuan agar dapat

lebih masuk ke dalam experiential marketing. Tampilan penataan produk yang

teratur, pengelompokkan kategori yang sesuai, juga kemudahan dalam transaksi

penjualan adalah hal yang ditonjolkan dari Tokopedia. Penerapan experiential

marketing pada akhirnya diharapkan akan mampu menciptakan pengalaman yang

mengesankan, menimbulkan memori yang positif sehingga pembeli akan mudah

(15)

Selain hal diatas, Tokobagus dan Tokopedia juga memberikan experience

yang berbeda dengan situs lainnya. Untuk menciptakan experience Tokopedia dan

Tokobagus mengkomunikasikan dan menggambarkan dengan baik tentang produk

yang mereka jual. Untuk produk ponsel misalnya, mereka menuliskan spesifikasi

dan fitur jelas produknya. Kelebihan dan kekurangan serta menyertakan video

mengenai ponsel tersebut. Pada produk parfum mereka menyertakan komposisi

yang terkandung di dalamnya, aroma dan jenis wangi yang akan muncul apabila

digunakan. Hal seperti inilah yang membuat pembeli merasakan experience, dan

seolah merasakan atau memegang langsung produk yang mereka lihat tersebut.

Penciptaan experiential marketing pada situs online ini diharapkan akan mampu

menciptakan nilai pengalaman pelanggan. Nilai pengalaman pelanggan diciptakan

supaya situs lebih mudah diingat dan menciptakan sensasi yang berbeda yang

dirasakan oleh pelanggan. Experiential marketing memegang peranan untuk

menciptakan pengalaman pelanggan. Dengan menarik bagi semua indera, dan

membuat koneksi dengan cepat dan mulus, pendekatan atas tugas pemasaran ini

dapat memastikan bahwa bisnis masih dapat menarik dan memenuhi kebutuhan

dan keinginan konsumen.

Memberikan pengalaman pelanggan yang baik baik secara online

merupakan suatu keharusan. Karena sebuah penelitian yang dirilis oleh

MarketTools pada tahun 2011 menunjukkan, 60 persen konsumen mengatakan

bahwa mereka lebih sering berbelanja di website tertentu karena pengalaman

(experience) belanja yang menyenangkan. Pengalaman (Experience) adalah

(16)

Pengalaman atau experience melibatkan seluruh dalam setiap peristiwa

kehidupan. Dengan kata lain, sebagai perusahaan harus menata lingkungan yang

benar untuk pelanggan dan apa sebenarnya yang diinginkan pelanggan.

Pengalaman atau experience pada umumnya bukan dihasilkan atas diri sendiri tapi

bersifat membujuk pada atau secara psikologi pengalaman adalah sesuatu hal

yang terjadi tanpa unsur kesengajaan (Schmitt 1999:60).

Adapun penciptaan experience tersebut bisa mengarah pada indera pada

dimensi sense yaitu meningkatkan nilai konsumen melalui penglihatan, suara,

sentuhan. Pengalaman feel yang mengarahkan perasaan dari dalam pada

konsumen dan emosi, nilai konsumen diciptakan melalui pengalaman efektif yang

diarahkan pada perasaan positif dihubungkan dengan merek (yaitu untuk mereka

yang tidak terlibat, merek grosir atau servis atau produk industri) untuk emosi

yang kuat terhadap kenikmatan dan kebanggaan. Pengalaman think dalam

intelektual: menciptakan nilai konsumen, menciptakan pengalaman act untuk

perilaku dan gaya hidup, menciptakan nilai yang memprlihatkan suatu gaya hidup

alternative atau cara alternatif dalam menjalankan bisnis.Pengalaman relate yang

memuat pengalaman sosial. Sekaligus menciptakan nilai untuk konsumen dengan

memberikan identitas sosial. Penciptaan nilai pengalaman pelanggan melalui

experiential marketing ini pada akhirnya diharapkan akan mampu mempengaruhi

keputusan pembelian konsumen.

Mengingat pentingnya keputusan pembelian dalam pelaksanaan bisnis

online serta penerapan experientiel marketing online yang mampu menciptakan

(17)

penelitian dengan judul “Analisis Nilai Pengalaman Berbelanja Online Melalui

Experiential Marketing (Survei pada Pembeli di Situs Tokobagus.com dan

Tokpoedia.com)”.

1.2Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,

penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut, menurunnya perekonomian di

dunia membawa dampak positif bagi Indonesia. Negara berkembang seperti

Amerika dan Jepang tertarik untik melakukan investasi di Indonesia. Hal ini

disebabkan oleh meningkatnya penggunaan internet di Indonesia setiap tahunnya.

Ini merupakan peluang untuk mengembangkan usaha di Indonesia. Perkembangan

zaman yang semakin maju juga diikuti dengan perkembangan teknologi dan

peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun

merupakan peluang bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk dan jasa

kepada masyarakat melalui sistem penjualan online.

Salah satu permasalahan yang timbul dari hal ini adalah munculnya

persaingan antar penjual online yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian

di situs online. Semakin banyak yang berjualan online, maka semakin banyak

pilihan yang muncul yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian produk.

Suatu situs jual beli harus memiliki keunikan dibandingkan situs jual beli lainnya.

Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembeda atau pengalaman kepada

pelanggan. Permasalahan ini pula yang dialami oleh 2 situs jual beli populer di

(18)

Untuk bisa menarik perhatian pelanggan, suatu situs jual beli Tokobagus

dan Tokopedia harus bisa memberikan pengalaman (experience) yang

menyenangkan bagi pelanggan. Salah satu cara untuk menciptakan pengalaman

bagi pelanggan yaitu dengan memberikan keunikan atau memberikan kesan yang

menyenangkan dibenak pelanggan. Hal ini dilakukan dengan penerapan

experiential marketing online. Penerapan experiential marketing online bisa

membantu situs jual beli untuk menciptakan kesan dan pengalaman yang

menyenangkan di benak pelanggan.

Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah, maka yang

menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:

Kondisi Global dunia sedang mengalami kemerosotan. Keadaan

perekonomia negara berkembang menjadi tidak stabil Akan tetapi

perekonomian Indonesia tidak terlalu berpengaruh. Perekonomian

Indonesia relatif lebih stabil karena peningkatan konsumsi rumah tangga

dan investasi. Banyak negara tertarik melakukan investasi di Indonesia, hal

ini karena perekonomian Indonesia relatif lebih stabil dan lanskap

penggunaan internet meningkat. Peningkatan jumlah pengguna internet

mengakibatkan meningkatnya transaksi online, hal ini menyebabkan

bertambahnya jumlah toko online. Salah satu cara berjualan online yang

digunakan adalah dengan memasarkan produk melalui situs jual beli.

Tokobagus dan Tokopedia adalah situs jual beli yang populer di Indonesia.

Salah satu permasalahan yang timbul di situs jual beli adalah tentang

(19)

hal, salah satu hal yang mempengaruhi adalah dengan menciptakan nilai

pengalaman pelanggan. Nilai pengalaman berbelanja online bisa diciptakan

dengan menerapkan experiential marketing.

1.3Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah

yang akan diteliti sebagai berikut:

1) Bagaimana experiential marketing di Tokobagus dan Tokopedia

2) Bagaimana Nilai Pengalaman berbelanja onlinediTokobagus dan Tokopedia

3) Bagaimana Keputusan Pembelian di Tokobagus dan Tokopedia

4) Bagaimana penerapan experiential marketing berpengaruh dalammenciptakan

nilai pengalaman belanja online dan dampaknya terhadap keputusan

pembelian di Tokobagus dan Tokopedia

1.4Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan

Tentang:

1) Bagaimana experiential marketing di Tokobagus dan Tokopedia

2) Bagaimana Nilai Pengalaman berbelanja onlinediTokobagus dan Tokopedia

3) Bagaimana Keputusan Pembelian di Tokobagus dan Tokopedia

4) Bagaimana penerapan experiential marketing berpengaruh dalam

menciptakan nilai pengalaman belanja online dan dampaknya terhadap

(20)

1.5Kegunaan Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara

teoritis maupun praktis sebagai berikut:

1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis

(keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Manajemen khususnya pada Ilmu

Manajemen Pemasaran, melalui pendekatan serta metode-metode yang

digunakan terutama dalam upaya menggali pendekatan-pendekatan baru

dalam aspek strategi pemasaran yang menyangkut pengaruh experiential

marketing online dalam penciptaan nilai pengalaman pelanggan, sehingga

diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi

dalam mengembangkan teori pemasaran.

2) Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek

praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan masukan bagi perusahaan

untuk dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan strategi

pemasaran untuk mempengaruhi keputusan pembelian di masa yang akan

datang.

3) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi atau acuan dan sekaligus

untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya

mengenai pengaruh penciptaan nilai pengalaman berbelanja online melalui

(21)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1 Objek Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya

mengenai Penciptaan Nilai pengalaman berbelanja online melalui Experiential

Marketing Online serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian di Situs Jual

Beli Online. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas

(independent variable) adalah (X) yang meliputi sense, feel, Think, Act dan Relate,

Nilai pengalaman berbelanja online (Y) yang meliputi Emotional value, Social value,

Quality/performance value, dan Price/value of maney. Experiential Marketing.

Variabel terikat (dependent variable) adalah Proses Keputusan Pembelian (Z) yang

terdiri dari persepsi, motivasi, personaliti, sikap dan emosi.

Penelitian ini dilakukan terhadap pembeli di situs jual beli yaitu pada

Tokobagus.com dan Tokopedia.com. Berdasarkan objek penelitian, maka akan

dianalisis mengenai Penciptaan Nilai pengalaman berbelanja online melalui

Experiential Marketing Online serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian di

Situs Jual Beli Online.

Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka

pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) cross sectional method,

yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu

(22)

menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di

tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari

sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.

3.2 Metode Penelitian

3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan

Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian

ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2010:11) menjelaskan

bahwa, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui

nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat

perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain”. Penelitian

deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran secara

keseluruhan mengenai penciptaan nilai pengalaman berbelanja online dan

experiential marketing terhadap proses keputusan pembelian di situs jual beli online.

Adapun Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto(2009:8),

“penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis

yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Pengujian hipotesis

tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. Dalam penelitian ini akan

diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, mengenai

Penciptaan Nilai pengalaman berbelanja online melalui Experiential Marketing

(23)

Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif

yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang

digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Kerlinger yang

dikutip oleh Sugiyono (2010:17) yang dimaksud dengan metode survei adalah:

Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.

Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan

langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui

pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian

Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling

mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai

objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2009:96), menjelaskan bahwa, “Variabel

adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian”.

Sedangkan menurut Sugiyono (2010:58) “Variabel penelitian pada dasarnya

adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk

dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya”.

Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan

konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi

(24)

(X) yang meliputi sense, feel, Think, Act dan Relate. Nilai pengalaman berbelanja

online (Y) yang meliputi Emotional value, Social value, Quality/performance value,

dan Price/value of maney. Variabel terikat (dependent variable) adalah Proses

Keputusan Pembelian (Y) yang terdiri dari persepsi, motivasi, personaliti, sikap dan

emosi. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat terlihat

pada Tabel 3.1 di bawah ini

TABEL 3.1 marketing yang di laksanakan untuk

mengikat panca indera

melalui:

Design dan tampilan

Logo dan Identitas Perusahaan kinerja situs jual beli

Upaya menciptakan

pengalaman online

dengan menggunakan

panca indra manusia,

meliputi:

Design dan tampilan situs jual beli kinerja situs jual beli

(25)

Variabel Sub

Ketepatan Produk dan waktu pengiriman

Kesan Saat

meninggalkan website

Ketepatan Produk dan waktu pengiriman

Feel (X2) Kinerja produk/jasa

dalam menyentuh

 Pemilihan tampilan toko online

Saat melihat Tata letak dan tampilan produk

(26)

Variabel Sub

Promosi situs jual beli di media lain

Layanan penjualan

Kinerja situs jual beli

Pemikiran Saat beli di media lain

Pemikiran saat melihat layanan penjualan

Penilaian mengenai kinerja situs jual beli

Pemikiran Saat

Upaya yang dilakukan untuk memberikan penawaran menarik kepada konsumen agar melakukan pembelian

Mencari informasi mengenai produk

Mencari produk di situs jual beli saat anda membutuhkan

Anda akan mencari informasi mengenai produk di situs jual beli

Anda akan mencari di situs jual beli saat anda membutuhkan

Ordinal

Ordinal

24

(27)

Variabel Sub diadakan situs jual beli

produk

Anda menceritakan tentang situs jual beli kepada orang lain

Upaya yang dilakukan

untuk menjalin

hubungan dengan

konsumen dan

menawarkan gaya hidup serta identitas sosial: kepada orang lain

Upaya yang dilakukan

untuk menjalin

hubungan dengan

konsumen dan

menawarkan gaya hidup serta identitas sosial:

Anda ingin menjadi pelanggan di situs Jual beli

Anda ingin menjadi member di situs jual beli

Anda bergabung di komunitas situs jual beli

Anda

(28)

Variabel Sub

Utilitas yang didapat dari mengkonsumsi nilai sosial bagi yang mengkonsumsinya

Utilitas yang didapat dari mengkonsumsi terhadap kinerja dari produk:

Harapan akan kinerja produk

Utilitas persepsi terhadap kinerja dari produk:

Anda akan merasa puas dengan kinerja produk

(29)

Variabel Sub

Proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya

rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh

dorongan dari luar :

Tertarik membeli saat melihat produk

Iklan di Televisi

Produk akan bermanfaat untuk anda

Anda membeli produk karena rekan anda juga membelinya

Rekomendasi dari

Perasaan ingin

memiliki produk karena dorongan dari luar :

Anda merasa tertarik untuk membeli saat

Anda akan membeli produk karena rekomendasi dari orang lain

Anda akan membeli produk karena iklan di Televisi

Anda akan membeli produk karena yakin produk akan

bermanfaat untuk anda

Anda akan membeli produk karena rekan anda juga

membelinya

(30)

Variabel Sub

Variabel

Konsep Variabel/

Definisi

Indikator Ukuran Skala No

Item

1 2 3 4 5 6 7

yang ditujukan kepada sesorang atau sesuatu

orang lain rekomendasi dari

orang lain

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2012

3.2.3 Jenis Dan Sumber Data

Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam kegiatan

penelitian. Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah

sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif

yang menunjukkan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan

keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu:

data primer dan data sekunder menurut Sugiyono (2010:137) menjelaskan bahwa :

1. Data Primer

Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data).

2. Data Sekunder

Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian).

Menurut Malhotra (2009:120-121) mengungkapkan definisi-definisi data

(31)

a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus

menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini

yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada

sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh

populasi data penelitian, yaitu survei pada pembeli di situs Tokobagus dan

Tokopedia.

b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk

menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan

cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder

adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan

penelitian yang dilakukan.

Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empirik

melalui penyebaran kuesioner kepada pembeli di situs jual beli sebagai Responden.

Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah,

artikel-artikel majalah, internet dan sumber informasi lainnya.

Secara lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam

penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2.

TABEL 3.2

JENIS DAN SUMBER DATA

No. Jenis Data Sumber Data Kategori

Data

1 Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia

(32)

No. Jenis Data Sumber Data Kategori Data

2012

2 Persentase belanja online tahun 2012

Mastercard worldwide online

shoping 2012 Sekunder

3 8 situs balanja online di indonesia

www.itechinasia.com Sekunder

Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2012

3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel

3.2.4.1Populasi

Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan langkah

penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang merupakan elemen-elemen

dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengambil keputusan untuk

menguji hipotesis. Uma Sekaran (2009:121) mengemukakan bahwa “Populasi

mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin

penelitiinvestigasi”. Menurut Husein Umar (2008:137) “Populasi adalah kumpulan

elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai

kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel”.

Menurut Sugiyono (2010:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.

Sedangkan Maholtra (2009:369) berpendapat:

(33)

riset pemasaran yang paling adalah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik atau parameter dari suatu populasi.

Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai

populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu

populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian.

Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi dalam

penelitian ini adalah Member situs jual beli Tokobagus.com dan Tokopedia.com.

Pada Tabel 3.3 berikut ini merupakan rincian jumlah member Tokobagus.com dan

Tokopedia.com tahun 2012

TABEL 3.3

JUMLAH MEMBER SITUS TOKOBAGUS.COM DAN TOKOPEDIA.COM

TAHUN 2012

Nama Situs Jumlah Member

Tokobagus.com 3.294.071

Tokopedia.com 56538

Sumber : Modifikasi dari internet 2012

3.2.4.2Sampel

Untuk mengambil sampel yang representatif dan mewakili, maka diupayakan

setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.

Menurut Sugiyono (2010:116) menyatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Salah satu syarat dalam

penarikan sampel bahwa sampel itu harus bersifat representative, artinya sampel yang

digunakan harus mewakili populasi. Menurut Suharismi Arikunto (2010:131)

(34)

Sedangkan menurut Naresh K. Malhotra (2009:364) berpendapat bahwa:

“Sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam

studi”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek

dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi

sampel. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu

dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n.

Pada penelitian ini, tidak mungkin semua populasi dapat diteliti oleh penulis,

hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga

dan keterbatasan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan

mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang

diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Seperti pendapat Sugiyono

(2010:116), yang menyatakan bahwa :

Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).

Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek

dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi

sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus

Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan

perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian,

(35)

pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang

digunakan yaitu sebagai berikut:

2 1 Ne

N n

 

Dimana :

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran populasi

e = Kelonggaran ketidaktelitian karen kesalahan sampel yang dapat

ditolerir (e = 0,1%)

Dalam mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan

menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah

sebagai berikut :

n =

n =

n =

n =

n =

n = 99,996964

(36)

3.2.4.3Teknik Sampling

Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan

sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai

karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2010:91) mengemukakan bahwa:

“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling

merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan

digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik tertentu.

Menurut Arikunto (2010:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan

sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat

berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.

Menurut Maholtra (2009:375) “Sebuah teknik sampling dapat diklasifikasikan

sebagai non probabilitas dan probabilitas”. Sampel probability merupakan sampel

dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk

terpilih sebagai sampel sedangkan sampel nonprobability kebalikan dari probability

dimana setiap elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama dan pemilihan

sampel bersifat objektif.

Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple

Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling dan Cluster

Sampling. Sedangkan sampel nonprobability memiliki tiga jenis teknik penarikan

(37)

merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple

random sampling.

Menurut Ruth McNeil (2005:296) Simple Random Sampling adalah satu set

dimana setiap individu atau unit memiliki kemungkinan untuk inklusi

(diperhitungkan dan kemungkinan semua terpilih). Cara demikian dilakukan bila

anggota populasi dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap

subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena

itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin

mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.

3.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis

menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :

1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,

makalah, situs web-site, majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan

dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan

variabel yang diteliti yang terdiri dari nilai pengalaman berbelanja online,

experiential marketing dan keputusan pembelian.

2. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan secara

online kepada pembeli di situs jual beli Tokobagus dan Tokopedia. Dalam

kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan

(38)

Berbelanja Online (Y)dan Variabel keputusan pembelian (Z). Kemudian memilih

alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban

yang dianggap paling tepat.

Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:

a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.

b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen

yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup,

yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif

jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang

tersedia.

c) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini

setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval.

3. Studi Literatur

Studi literature merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan

dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti

yang terdiri dari Experiential Marketing (X), Nilai pengalaman berbelanja online

(Y)dan Variabel keputusan pembelian (Z). Studi literature tersebut didapat dari

berbagai sumber, yaitu: a) Perpustakaan b) Skripsi, c) Jurnal ekonomi dan Bisnis,

d) Media cetak (majalah) e) media Elektronik (Internet).

3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas

(39)

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrumen.

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168):

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan

atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih

mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid

berati memiliki validitas yang rendah.

Pendapat lebih jelas diungkapkan oleh Asep Hermawan (2006:211) ”Validitas

data merupakan suatu proses penentuan apakah suatu wawancara dalam survei atau

observasi dilakukan dengan benar dan bebas dari bias”.

Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment

yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:

 

rxy (Suharsimi Arikunto 2006:170)

X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

2

(40)

n = Banyaknya responden

Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.4

di bawah ini.

TABEL 3.4

KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199 Sangat Rendah

0,20 – 0,399 Rendah

0,40 – 0,599 Agak Rendah

0,60 – 0,799 Cukup

0,80 – 1,000 Tinggi

Sumber: Sugiyono (2006:183)

Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah

teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan

dengan skor-skor tes tolok ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji

apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu, artinya

adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus

statistik t sebagai berikut :

; db = n-2

(Suharsimi Arikunto, 2006:157)

Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria

sebagai berikut:

r n r t

  

(41)

1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α

= 0,05.

2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.

3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid.

Pada penelitian ini yang diuji adalah validitas dari instrumen program

experiential marketing yang terdiri dari sense, feel, think,act dan relate serta validitas

nilai pelanggan yang terdiri dari emotional value, social value, quality/performance

value, price/value of maney dan validitas keputusan pembelian.

3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas

Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan

atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Reliabilitas

menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk

digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik.

Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang

dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.

Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup

dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen

tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu

(Suharsimi Arikunto, 2006:247)

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen

(42)

dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s Alpha karena alternatif jawaban

pada instrumen penelitian lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut:

r (Husein Umar, 2008:170)

Di mana:

s : jumlah deviasi standar butir

Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir,

kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus deviasi standar yang

digunakan adalah sebagai berikut

1

s (Husein Umar, 2008:172)

Di mana:

n = jumlah responden

X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)

(43)

1. Jika koefisien internal seluruh item (ri)  r tabel dengan tingkat signifikasi 5% maka

item pertanyaan dikatakan reliabel.

2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) r tabel dengan tingkat signifikasi 5% maka

item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.

3.2.7Teknik Analisis Data

Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan

menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah

untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah

dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada

pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.

Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini

disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam

penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden

terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui

tahapan-tahapan sebagai berikut:

1. Menyusun data

Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek

kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik

responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:

% =

N n

X 100

(44)

n = nilai yang diperoleh

N = jumlah seluruh nilai

100 = konstanta

2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang

terkumpul

3. Tabulasi data

Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:

a. Memberi skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam menggunakan

skala ordinaladalah peringkat jawaban diberikan skor antara 1 sampai dengan

5. Setiap variabel yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan ke dalam lima

alternatif jawaban (numerical scale), di mana setiap option terdiri dari lima

kriteria skor sebagai berikut:

TABEL 3.5

SKOR ALTERNATIF JAWABAN

Alternatif Jawaban

Sangat Tinggi

Cukup Tinggi

Tinggi Tidak Tinggi

Sangat Tidak Tinggi

Positif 5 4 3 2 1

Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)

b. Menjumlahkan skor pada setiap item

(45)

d. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka

yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data yang

digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.

3.2.7.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian

Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi

mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat

digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi

dan membuat perbandingan dengan membandingan rata-rata data sampel atau

populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2006:144). Penelitian ini

menggunakan analisis deskriptif untuk mendiskripsikan variabel-variabel penelitian,

antara lain:

1. Analisis Deskriptif experiential Marketing

experiential Marketing yang diteliti terfokus pada sub variabel yang terdiri atas lima

dimensi antara lain: sense, feel, think, act, relate (Schimt, 1999:73)

2. Analisis Deskriptif nilai pengalaman berbelanja online yang terdiri dari

Emotional value, social value, quality/performance value, price/value of maney

(Sweeney dan Soutar dalam Tjiptono 2005:298)

3. Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian

Keputusan pembelian yang diteliti berkaitan dengan faktor psikologis yang

meliputi Persepsi, motivasi, personaliti, sikap dan emosi (Alan d Schmitt, customer

(46)

Melalui analisis deskriptif, maka dapat diketahui:

1. Tanggapan responden terhadap sense Tokobagus dan Tokopedia

2. Tanggapan responden terhadap feel Tokobagus dan Tokopedia

3. Tanggapan responden terhadap think Tokobagus dan Tokopedia

4. Tanggapan responden terhadap act Tokobagus dan Tokopedia

5. Tanggapan responden terhadap relate Tokobagus dan Tokopedia

6. Nilai pengalaman berbelanja online di Tokobagus dan Tokopedia

7. Bagaimana keputusan pembelian di situs Tokobagus dan Tokopedia dilihat

dari segi psikologi responden.

3.2.7.2Analisis Verifikatif Menggunakan Partial Least Square

Analisis verifikatif bertujuan untuk menguji hipotesis suatu variabel. Teknik

analisis data yang digunakan yaitu untuk melihat pengaruh experiential merketing (X)

yang terdiri dari sense, feel, think, act dan relate dan nilai pengalaman berbelanja

online (Y) yang terdiri dari emotional value, social value, quality/performance value,

price/value of maney terhadap Keputusan pembelian (Z). Proses untuk menguji

hipotesis dimana metode analisis yang digunakan adalah metode analisis verifikatif,

maka dilakukan analisis Partial least square (PLS). Dalam hal ini analisis jalur

digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen (X1, X2, X3,

X4, X5.) dan Nilai pengalaman berbelanja online (Y) dengan variabel dependen (Z)

(47)

Peneliti menggunakan bantuan program software XLSTAT pada Microsoft

Office Excel untuk proses pengolahan data. Adapun langkah-langkah dalam analisis

dengan partial Least square adalah merancang model struktural (Inner model). Pada

tahap ini peneliti memformulasikan hubungan antar konstrak. Setelah itu peneliti

mendefinisikan model pengukuran (outer model). Pada tahap ini peneliti

mendefinisikan dan menspesifikasi hubungan konstrak laten dengan indikatornya,

apakah bersifat reflektif ataupun formatif. Adapun cara menentukan arah hubungan

yaitu:

1. Arah hubungan kausalitas antara konstruk dalam indikator. Indikator yang

dibuat merupakan indikator yang mendefinisikan karakteristik konstrak atau

manifestasi dari konstrak. Dalam model reflektif, indikator merupakan

manifestasi dari konstrak. Perubahan pada konstrak akan mempengaruhi

indikator sebaliknya perubahan indikator tidak akan mempengaruhi konstrak.

2. Sifat interchangeability antara indikator. Pada model reflektif antara indikator

memiliki sifat interchangebility. Menghilangkan salah satu indikator dalam

model reflektif tidak akan mengurangi content dari konstrak dan sebaliknya

menghilangkan salah satu indikator akan mengubah makna atau content dari

konstrak

3. Membuat diagram jalur antar variabel. Fungsinya adalah memvisualisasikan

hubungan antar indikator dengan konstraknya

(48)

5. Selanjutnya adalah estimasi model

6. Evaluasi model meliputi evaluasi model pengukuran dan evaluasi model

struktural

7. Interpretasi model. Interpretasi ini berdasarkan pada hasil model yang

dibangun peneliti

3.2.8 Rancangan Pengujian Hipotesis

Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut

Sugiyono (2006:188) ialah:

Jika F hitung≥ F tabel, maka H0 ditolak X artinya berpengaruh terhadap Y

Hi diterima artinya X berpengaruh terhadap Y

Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y

Hi ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y

Pengujian secara individual dengan uji t

Tolak H0 jika t hitung≥ t(mendekati100%)(n k 1)

t mengikuti distribusi t student dengan derajat kebebasan n-k-1.

Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan

(49)

Jika thitung≥ ttabel, maka H0ditolak dan H1 diterima

Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu

pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka

pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai

berikut:

H0:=0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara penciptaan nilai

pengalaman berbelanja online melalui experiential marketing terhadap

keputusan pembelian

H0: >0 terdapat pengaruh yang positif antara penciptaan nilai pengalaman

berbelanja online melalui experiential marketing terhadap keputusan

pembelian

Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X, Y dengan

variabel Z maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel

3.6 berikut ini.

TABEL 3.6

PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0.00-0.199 Sangat rendah

0.20-0.399 Rendah

0.40-0.599 Sedang

Gambar

GAMBAR 1.1 PERTUMBUHAN PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA
GAMBAR 1.2 PERSENTASE BELANJA ONLINE TAHUN 2012
TABEL 1.1 8 SITUS BELANJA ONLINE POPULER DI INDONESIA
TABEL 3.1 OPERASIONALISASI VARIABEL
+7

Referensi

Dokumen terkait

1. Kedua orang tua, kakak, adik, serta keluarga besar yang selalu memberikan motivasi dan nasehat dan do’a. Dosen pembimbing dan dosen penguji yang telah berkenan membantu

Pada pertemuan kedua Ad hoc Committee for Financial Arrangement and Service Regulations of APSCO (Bangkok, 19-21 Agustus 2008) telah disepakati bahwa untuk menjaga

Pada proses siklus I yang telah dilaksanakan peneliti tanggal 24 November 2018 terhadap kelas V MI Manna Was Salwa Sidoarjo terdapat beberapa kekurangan dalam

Milda Unik Sartika, dkk (2015) meneliti tentang Rasio Aktivitas yang Mempengaruhi Profitabilitas Perusahaan pada Sektor Otomotif yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia,

Dari penelitian yang telah dilakukan juga diketahui bahwa keluhan nyeri dada ini lebih banyak dialami oleh mereka yang hasil pemeriksaan sputumnya +3, hal

Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh I Made Yusa Dharmawan (2011) yang meneliti tentang pengaruh kompensasi dan lingkungan

bahwa untuk melaksanakan maksud pada huruf b di atas, perlu membentuk Peraturan Daerah tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pontianak Nomor 3 Tahun

Model Altman Z-Score yang dikenal untuk memprediksi kebangkrutan perusahaan di masa-masa mendatang dengan melihat dari sisi laporan keuangan, dapat digunakan