ANALISIS NILAI PENGALAMAN BERBELANJA ONLINE MELALUI EXPERIENTIAL MARKETING ONLINE
(Survei pada pembeli pada situs Tokobagus.com dan Tokopedia.com)
TESIS
Oleh :
CHRISTIANINGRUM NIM. 1009693
SEKOLAH PASCASARJANA
Experiential Marketing (Survei pada Pembeli di Situs Tokobagus.com dan Tokopedia.com), di bawah bimbingan Prof. Dr. H. Agus Rahayu, MP dan Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM
Kondisi ekonomi global Dunia sedang mengalami penurunan. Penurunan kondisi global tidak membawa perubahan besar bagi Indonesia. BPS menyatakan bahwa perekonomian Indonesia tumbuh dan akan terus meningkat selama Tahun 2012. Perkembangan kondisi global Indonesia ini mengakibatkan negara-negara maju mulai tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Alasannya ialah pertumbuhan ekonomi yang baik dan lanskap penggunaan internet di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik, sehingga mengembangkan dan menginvestasikan dana yang dimiliki akan memungkinkan pertumbuhan ekonomi negaranya menjadi lebih baik. Meningkatnya penggunaan internet membuat perubahan besar, banyak industri offline mulai beralih ke online. Ini menimbulkan permasalahan tersendiri bagi situs-situs perdagangan yang ada. Situs yang sedang berkembang adalah Tokobagus dan Tokopedia. Salah satu upaya yang dilakukan untuk menciptakan keputusan pembelian adalah dengan memberikan penawaran terbaik bagi konsumen dengan memberikan pengalaman yang unik dan berkesan. Pengalaman pelanggan dapat diciptakan dengan experiential
marketing. Schmitt(1999) mengemukakan bahwa experiential marketing akan bisa
menciptakan experience. Experience yang positif akan mampu menciptakan keputusan pembelian. Responden dalam penelitian ini adalah pembeli di situs Tokobagus dan Tokopedia. Metode yang digunakan adalah explanatory survey dan deskriftif survey. Hipotesis dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh positif antara penciptaan nilai pengalaman berbelanja online melalui experiential marketing terhadap keputusan pembelian, Untuk mengukur pengaruh variabel tersebut digunakan metode partial least square. Dari hasil penelitian experiential marketing yang dilaksanakan melalui dimensi sense, feel, think, act dan relate memiliki pengaruh yang positif untuk menciptakan nilai pelanggan dan signifikan terhadap keputusan pembelian. Think (66,787%) , Relate (11,790%), Act
(10,698%) memberikan pengaruh signifikan terhadap terciptanya nilai pengalaman
pelanggan. Kontribusi terbesar dalam penciptaan keputusan pembelian dibentuk oleh konstrak Think (29,505%), Nilai Pengalaman Pelanggan (28,120%), sense (12,946%), relate (11,503%), Act sebesar (9,792%), sedangkan feel tidak berpengaruh signifikan dan hanya memberikan kontribusi sebesar 8,134%. Hal yang perlu ditingkatkan Tokobagus dan Tokopedia yaitu dengan memperbaiki design dan tampilan situs supaya lebih menarik perhatian, sehingga bisa merangsang emosi seseorang dan menimbulkan keinginan untuk membeli produk. Tampilan sebaiknya di design dengan unik agar mampu dengan mudah di ingat pembeli.
Experiential Marketing (Survey on Buyer of Tokobagus.com and Tokopedia.com), supervisors: Prof. Dr. H. Agus Rahayu, MP and Dr. Lili Adi Wibowo, S.Sos., S.Pd., MM
World global economy is in decline. The decline in global conditions does not bring a big change for Indonesia. BPS predicts that Indonesia's economy will grow and continue to increase during 2012. The Indonesia's developments lead the Industries countries interested
to invest in Indonesia. It is due to Indonesia’s economic growth and landscape of Internet
usage is good, therefore, developing and investing their funds will improve their country's economy. The increased use of the Internet brings major changes that causing many industries began to move from offline to online. It poses new problems for the existed commerce sites to compete. Recently, there are several popular commercial sites, e.g., Tokobagus and Tokopedia. One of the efforts made to create a purchasing decision is to provide the best deals for consumers by delivering a unique and memorable experience. Customer experience can be created with experiential marketing. Schmitt (1999) suggested that experiential marketing can be used to create the experience. A positive experience will create a positive buying decision. Respondents in this study are the buyers on the sites of Tokopedia and Tokobagus. The study used methods of descriptive and explanatory surveys. The hypothesis of this study is whether a positive effect between online shopping experience of value creation through experiential marketing on purchase decisions, to measure the effect of the variable by using partial least square method. From the study results conducted through experiential marketing with dimension of feel, think, act and relate, which the dimensions
have positive influence to create customer value and significantly influence the customers’
purchasing decisions. Think (66.787%), Relate (11.790%), Act (10.698%) a significant effect on the creation of value for the customer experience. The largest contribution in the creation of purchasing decisions shaped by Think construct (29.505%), Value Customer Experience (28.120%), sense (12.946%), relate (11.503%), Act of (9.792%), whereas no significant feel and just give contribution of 8.134%Several things to do by Tokopedia and Tokobagus are improving the design and appearance of the sites in order to attract more attention; therefore, it can stimulate emotions and create the desire to buy the product. The layout should be designed uniquely in order to be easily remembered by the buyer.
BAB I
PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Penelitian
Kondisi global dunia saat ini sedang mengalami kemerosotan. Keadaan
perekonomian negara-negara berkembang mengalami ketidakseimbangan akibat
kondisi ekonomi di Amerika Serikat (AS) dan Eropa. Bahkan International
Monetary Fund (IMF) menyatakan kondisi ekonomi dunia akan semakin
memburuk pada kuartal II, dikarenakan kondisi Eropa yang semakin memburuk.
Perekonomian dunia hanya akan tumbuh sebesar 3,5 persen pada tahun
2012, atau turun 0,1 persen dari perkiraan pada bulan April 2012. Sementara pada
tahun 2013, perekonomian dunia akan tumbuh 3,9 persen, turun 0,2 persen
dibanding estimasi sebelumnya. (World Economic Outlook, Oktober 2012).
Menurunnya perekonomian negara berkembang serta melemahnya
negara-negara maju di Eropa, Amerika dan Jepang juga turut mempengaruhi negara-negara
disekitarnya. Permasalahan ini tidak memberikan dampak yang besar bagi
Indonesia. Berita resmi terbaru Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat
perekonomian Indonesia triwulan III -2012 tumbuh solid 6,17 %. Pertumbuhan
yang tetap berada pada kisaran 6 persen ini melanjutkan kinerja positif triwulan I
dan II 2012, dimana ekonomi tumbuh secara berturut–turut sebesar 6,3 persen dan
6,4 persen. Secara triwulanan, perekonomian pada triwulan III juga tumbuh
sebesar 3,21 persen dibanding triwulan sebelumnya. Dengan kinerja pertumbuhan
2012 akan tumbuh pada kisaran 6,2-6,3 persen. Sedikit di bawah target APBN
2012 yaitu sebesar 6,5 persen, capaian pertumbuhan pada kisaran 6,3 persen
merupakan sebuah prestasi yang patut diapresiasi karena dicapai pada saat
perekonomian global mengalami perlambatan.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia yang tetap stabil di tengah perlambatan
ekonomi global di dorong oleh tingginya permintaan domestik yang berasal dari
konsumsi rumah tangga dan investasi. Sementara kinerja ekspor impor mengalami
penurunan sebagai akibat perlambatan ekonomi di negara-negara tujuan utama
ekspor. Pada triwulan III-2012, konsumsi rumah tangga tumbuh sebesar 2,3%
dibanding triwulan sebelumnya. Pengeluaran konsumsi rumah tangga ini
diprediksi akan berlanjut pada triwulan IV 2012 sebagai dampak dari adanya
siklus tahunan perayaan Hari Natal dan Tahun Baru yang secara historis
memberikan pengaruh yang cukup signifikan terhadap peningkatan daya beli
masyarakat dan pertumbuhan ekonomi.
Membaiknya persepsi pasar, perbaikan daya beli masyarakat, dan
stabilnya kondisi makro ekonomi diperkirakan akan melanjutkan pertumbuhan
PMTB pada triwulan IV 2012 untuk berada pada kisaran 10–11% seperti halnya
triwulan III 2012. Apabila kecenderungan perbaikan pertumbuhan investasi ini
dapat dipertahankan, maka investasi akan menjadi salah satu komponen utama
pendorong pertumbuhan ekonomi 2012, menggantikan kinerja ekspor yang saat
ini mengalami perlambatan.
Prediksi tersebut didasarkan atas perkembangan positif data-data terkait
kinerja penanaman modal langsung yang di-release oleh BKPM menunjukkan
angka yang menggembirakan. Pada triwulan III, realisasi penanaman modal
langsung mencapai Rp. 81,8 triliun, meningkat 6,4 persen dibanding triwulan II
2012, dan meningkat sebesar 25,1 persen dibandingkan triwulan I 2011. Secara
kumulatif realisasi investasi pada Januari–September 2012 mencapai Rp. 229,9
triliun, meningkat 27,0 persen dari Januari–September 2011 sebesar Rp. 181,0
triliun. Artinya realisasi investasi sampai dengan September 2012 telah mencapai
81,09 persen dari target tahun 2012 sebesar Rp 283,5 triliun. Dengan situasi
makro ekonomi yang relative stabil, target investasi 2012 diperkirakan akan
terlewati.
Perkembangan kondisi global dan terjaganya komponen-komponen
pertumbuhan menempatkan Indonesia pada posisi yang kuat dalam ekonomi
global. Dalam konteks regional kawasan Asia Tenggara, pertumbuhan ekonomi
Indonesia paling tinggi dibanding negara lain dalam kelompok ASEAN 5
(Indonesia, Thailand, Malaysia, Filipina, dan Vietnam) yang diprediksi hanya
tumbuh 5,4 persen. Dalam kawasan Asia, pertumbuhan ekonomi Indonesia hanya
di bawah China, dan bahkan mampu melampaui India. (http: //www. setkab. go.id
/ artikel -6342-. html).
Perkembangan kondisi global Indonesia ini mengakibatkan negara-negara
maju mulai tertarik untuk melakukan investasi di Indonesia. Selain alasan
perumbuhan ekonomi yang baik, alasan lainnya yaitu lanskap penggunaan internet
di Indonesia sedang mengalami perkembangan yang baik dibandingkan dengan
menginvestasikan dana yang dimiliki akan memungkinkan pertumbuhan ekonomi
negaranya menjadi lebih baik. Adapun pertumbuhan jumlah pengguna internet di
Indonesia dapat dilihat pada Gambar 1.1 di bawah ini.
GAMBAR 1.1
PERTUMBUHAN PENGGUNA INTERNET DI INDONESIA 2010-2012
Gambar 1.1 di atas menunjukkan bahwa jumlah pengguna Internet di
Indonesia yaitu sebesar 61 juta orang, atau meningkat 6 juta dari tahun
sebelumnya. Penetrasi pengguna internet di Indonesia yaitu 23,5% pada tahun
2012 dan hanya mengalami sedikit peningkatan dibandingkan dengan tahun 2011
yaitu sebesar 22,4%. Meskipun pertumbuhan jumlah pengguna internet di
peningkatan jumlah pengguna aktif yang menggunakan internet lebih dari 3 jam
perhari yaitu sebesar 40% dari total pengguna internet di Indonesia, meningkat
15% dari tahun sebelumnya yang hanya 25% total pengguna internet.
Peningkatan jumlah pemakaian internet ini mengindikasikan bahwa
internet sudah menjadi bagian dari kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia.
masyarakat yang sudah mengenal internet akan selalu menggunakan internet
dalam setiap aktifitasnya, Termasuk dalam aktifitas berbelanja.
Sebuah survei dan wawancara mengenai perilaku berbelanja online yang
menggunakan 7373 reponden yang berasal dari 14 negara menunjukkan
kecenderungan konsumen menggunakan internet untuk berbelanja online. Survei
tersebut dilakukan di 25 negara dengan periode antara 5 Desember 2011 hingga 6
Februari 2012. Laporan untuk Kawasan Asia/Pasifik-Thailand, Cina, Jepang,
Korea, Australia, Malaysia, Selandia Baru, Taiwan, Vietnam, Hong Kong,
Indonesia, Singapura, India dan.( http: //www .marketing .co .id / blog /2012 /06
/18 / meningkatnya-pertumbuhan-belanja-online-di-pasar-negara-berkembang/).
Hasil survei mengenai belanja online dan minat beli, menunjukkan bahwa
gap tersebut terus menyempit di Kawasan Asia/Pasifik antara negara-negara maju
dan negara-negara yang tengah berkembang. Thailand berada di posisi pertama
sebagai negara dengan angka belanja online tertinggi (80%). Sementara itu, pada
indeks kecenderungan untuk melakukan belanja online dalam enam bulan ke
depan, Indonesia mengalami peningkatan 10% dibandingkan tahun sebelumnya
Malaysia (79%), Vietnam menunjukkan minat berbelanja online yang cukup
tinggi (87%) yang bisa dilihat pada Gambar 1.2 di bawah ini
GAMBAR 1.2 PERSENTASE BELANJA ONLINE TAHUN 2012
Secara keseluruhan, peningkatan terbesar dalam hal berbelanja online
terjadi di Thailand (13%), Australia (+10%), Indonesia (+15%), Selandia Baru
(+9), dan Filipina (+15). Sedangkan penurunan tercatat pada India (-14%),
Singapura (-10%), dan Korea (-17%), meskipun negara-negara yang mengalami
penurunan tersebut masih memiliki minat yang cukup tinggi untuk melakukan
pembelian secara online. Selain kenaikan 15% pengakses internet di Indonesia
untuk keperluan berbelanja online, terlihat pula peningkatan yang substansial atas
transaksi online yang terjadi dalam tiga bulan terakhir. Persentase responden yang
mengakses internet untuk berbelanja online mencapai 57%, meningkat dari 42%
pada tahun sebelumnya. Sejumlah 77% responden Indonesia melakukan
setidaknya satu kali pembelian online dalam tiga bulan terakhir saat survei
dilakukan, naik dari angka 56% di tahun sebelumnya. Peluang seperti inilah yang
coba diraih oleh maju seperti Eropa, Amerika dan Jepang untuk berinvestasi di
(http://www.marketing.co.id/blog/2012/06/18/meningkatnya-pertumbuhan-belanja-online-di-pasar-negara-berkembang/)
Meningkatnya jumlah pengguna internet di Indonesia diikuti dengan
pertumbuhan toko online di Indonesia. Jumlah toko online terus meningkat di
Indonesia sejak lima tahun lalu. Internet sudah menjadi gaya hidup masyarakat
Indonesia, di tunjukkan oleh semakin banyaknya jumlah pengakses internet lewat
smartphone, yang sudah mencapai lebih dari 60 juta. Internet saat ini sudah
merupakan kebutuhan pokok, masyarakat dapat memperoleh berbagai macam
informasi seperti berbelanja online, online banking, online marketing, online
affiliate, sosialisasi online, kuliah online juga online advertising. Sebanyak 77%
responden Indonesia menunjukkan kecenderungan untuk melakukan belanja
online.Merupakan peluang besar sehingga banyak masyarakat yang mulai
mengembangkan segala sesuatu dengan sistem online. Inilah yang mengakibatkan
industri online mulai tumbuh dan berkembang dengan pesat setiap tahunnya.
(http://www.marketing.co.id/blog/2012/06/18).
Iim Fahima Jachja, praktisi informasi dan teknologi dari Virtual
Consulting menyatakan bahwa selama tahun 2010, transaksi online yang terjadi di
Indonesia mencapai 3,4 juta USD. Sampai Agustus 2012 jumlah tersebut
meningkat hingga 4,1 juta USD. Hal ini menunjukkan pasar toko online di
Indonesia lumayan besar, walaupun belum sebesar pasar toko offline yang sudah
mencapai lebih dari 6 juta USD pada Agustus 2012. (http ://m .readersdigest
.co.id/article/mobArticleDetail.aspx?mc=004&smc=001&ar=76, 14 September
Pertumbuhan pasar toko online disertai dengan tumbuhnya situs-situs
belanja online di Indonesia. Adapun 8 situs belanja online terpopuler di Indonesia
bisa dilihat dalam Tabel 1.1 di bawah ini
TABEL 1.1
8 SITUS BELANJA ONLINE POPULER DI INDONESIA MENURUT PERINGKAT ALEXA
No Nama Situs
1 Rakuten Belanja Online
2 Multiply
3 Kaskus
4 Tokobagus
5 Kutukutubuku.com
6 Disdus
7 Dealkeren
8 Tokopedia
Sumber: http://www.techinasia.com/popular-online-shopping-platforms-in-indonesia/
Tabel 1.1 di atas memperihatkan 8 situs yang paling populer di indonesia
berdasarkan peringkat Alexa. Sebenarnya banyak situs jual beli yang ada di
Indonesia, Tetapi situs Jual beli populer yang menjual beraneka ragam barang
didominasi oleh Tokobagus dan Tokopedia. Dua situs jual beli ini memiliki
kemiripan mengenai jenis produk yang dijual dan memiliki kesamaan
karakteristik. Berkembangnya jual beli online ini sendiri dikarenakan kebutuhan
dan gaya hidup konsumen dan pelaku bisnis yang menginginkan sesuatu dengan
praktis. Pola pemikiran ini meningkatkan perkembangan bisnis online di
Indonesia. Mereka lebih memilih menjual dan membeli barang hanya dengan
duduk di depan komputer dan mereka akan mendapatkan apa yang mereka
inginkan dengan mudah dan cepat.
Peningkatan jumlah penjual secara online secara tidak langsung
Konsumen semakin dimanjakan dengan banyaknya pilihan produk, penjual dan
alternatif harga yang ditawarkan. Persaingan seperti ini membuat keputusan
pembelian juga berubah. Begitupula yang terjadi dengan Tokobagus dan
Tokopedia. Hal ini merupakan masalah serius bagi keberlangsungan situs.
Tokobagus.com targetkan transaksi penjualan hingga 300 persen dari
posisi saat ini sebesar Rp 1,4 triliun per bulan pada tahun 2012. Tokobagus juga
mengharapkan peningkatan sebesar 30-50% transaksi mereka. Tujuan akhirnya
agar memantapkan posisinya sebagai market leader di industri jual beli online di
Indonesia. Sedangkan Tokopedia terus berusaha menjadi penyedia layanan mall
online terbaik dan terbesar di Indonesia.
Tokobagus dan Tokopedia harus berusaha lebih keras agar bisa mencapai
target yang diinginkan, terlebih dengan banyaknya pesaing baru yang muncul
yang bisa menggagalkan pencapaian tersebut. Untuk bisa mencapai targetan,
Tokobagus dan Tokopedia harus memiliki strategi yang baik yang bisa
mendukung situs supaya bisa mencapai tujuannya.
Tokobagus menerapkan beberapa strategi untuk mencapai tujuannya.
Beberapa strategi itu antara lain meningkatkan pengawasan dan kewaspadaan
terhadap terhadap transaksi yang dilakukan dengan menerapkan transaksi zero
mistake. Hal ini dilakukan karena semakin banyaknya transaksi penipuan yang
terjadi. Selain itu Tokobagus juga memperbaiki tampilan estalase tampilan barang
agar terlihat lebih menarik. Tokobagus juga menerapkan pengawasan terhadap
iklan yang dipasang serta menetapkan standar mutu bagi setiap transaksi yang
Tokopedia memiliki strategi yang berbeda dalam mencapai tujuannya.
Tokopedia memiliki jenis rekening escrow yang memastikan bahwa setiap
transaksi di Tokopedia adalah aman dan penipuan tidak akan terjadi. Ini bisa
meningkatkan kenyamanan dalam melakukan belanja online. Selain itu Tokopedia
menambahkan beberapa kebijakan baru dalam ketentuan upload produk yaitu
penutupan permanen kategori Adult. Ini menempatkan Tokopedia sebagai Mall
online untuk segala umur. Tokopedia juga melakukan kampanye anti CD/DVD
bajakan, strategi lain yang akan diterapkan pada akhir tahun 2012 Tokopedia
menjanjikan akan meluncurkan mobile-site yang lebih baik dibanding mobile-site
saat ini. Akhir tahun ini, situs tokopedia akan lebih mudah diakses lewat
Blackberry, Android maupun iPhone. Hal ini bertujuan agar transaksi bisa
semakin mudah dan menyenangkan.
Untuk bisa memberikan pengalaman yang menyenangkan, Tokobagus dan
Tokopedia harus memiliki strategi yang berbeda dibandingkan dengan situs lain.
Pembeli akan mudah mengingat apabila situs bisa memberikan pengalaman
menyenangkan. Pengalaman menyenangkan bisa diciptakan melalui penerapan
experiential marketing.
Experiential marketing diterapkan di Tokobagus dan Tokopedia. Mereka
berusaha untuk memasuki tempat khusus dalam konsumen yang ada hubungannya
dengan pikiran inspiratif tentang kenyamanan dan kesenangan, serta
menginspirasikam kepraktisan. Pemasar harus memiliki pemahaman yang kuat
pada pola pikir dari target audiens yang ingin dituju, dan dengan memahami apa
mendapatkan ide tentang bagaimana mengarahkan pelanggan ke arah yang akan
berhubungan dengan produk, dan menarik individu untuk bertindak atas dorongan
untuk membeli. Adapun tujuan dari experiential marketing adalah untuk
membangun hubungan sedemikian rupa sehingga konsumen merespon penawaran
produk didasarkan pada tingkat respons emosional dan rasional.
Implementasi experiential marketing di Tokobagus bisa dilihat dari
penggunaan unsur-unsur visual yang kuat yang ditunjukkan dalam tampilan
design, penataan produk yang menarik, pemilihan warna situs, juga penetapan
warna dan bentuk logo dari Tokobagus itu sendiri. Selain itu Tokobagus juga
menyediakan beraneka ragam produk supaya pembeli mendapatkan sensasi
menyenangkan ketika berbelanja. Dengan penerapan hal ini diharapkan akan bisa
menciptakan customer experinece, hubungan antara produk dan konsumen
menjadi kokoh yang dapat membantu untuk membuat barang atau jasa yang lebih
diingat dalam setiap kesempatan.
Penerapan experiential marketing di Tokopedia terlihat dari pemilihan
warna dan logo. Logo Tokopedia yaitu gambar keranjang belanja dan tulisan
Tokopedia dengan warna hijau. Pemilihan logo dan warna ini bertujuan agar dapat
lebih masuk ke dalam experiential marketing. Tampilan penataan produk yang
teratur, pengelompokkan kategori yang sesuai, juga kemudahan dalam transaksi
penjualan adalah hal yang ditonjolkan dari Tokopedia. Penerapan experiential
marketing pada akhirnya diharapkan akan mampu menciptakan pengalaman yang
mengesankan, menimbulkan memori yang positif sehingga pembeli akan mudah
Selain hal diatas, Tokobagus dan Tokopedia juga memberikan experience
yang berbeda dengan situs lainnya. Untuk menciptakan experience Tokopedia dan
Tokobagus mengkomunikasikan dan menggambarkan dengan baik tentang produk
yang mereka jual. Untuk produk ponsel misalnya, mereka menuliskan spesifikasi
dan fitur jelas produknya. Kelebihan dan kekurangan serta menyertakan video
mengenai ponsel tersebut. Pada produk parfum mereka menyertakan komposisi
yang terkandung di dalamnya, aroma dan jenis wangi yang akan muncul apabila
digunakan. Hal seperti inilah yang membuat pembeli merasakan experience, dan
seolah merasakan atau memegang langsung produk yang mereka lihat tersebut.
Penciptaan experiential marketing pada situs online ini diharapkan akan mampu
menciptakan nilai pengalaman pelanggan. Nilai pengalaman pelanggan diciptakan
supaya situs lebih mudah diingat dan menciptakan sensasi yang berbeda yang
dirasakan oleh pelanggan. Experiential marketing memegang peranan untuk
menciptakan pengalaman pelanggan. Dengan menarik bagi semua indera, dan
membuat koneksi dengan cepat dan mulus, pendekatan atas tugas pemasaran ini
dapat memastikan bahwa bisnis masih dapat menarik dan memenuhi kebutuhan
dan keinginan konsumen.
Memberikan pengalaman pelanggan yang baik baik secara online
merupakan suatu keharusan. Karena sebuah penelitian yang dirilis oleh
MarketTools pada tahun 2011 menunjukkan, 60 persen konsumen mengatakan
bahwa mereka lebih sering berbelanja di website tertentu karena pengalaman
(experience) belanja yang menyenangkan. Pengalaman (Experience) adalah
Pengalaman atau experience melibatkan seluruh dalam setiap peristiwa
kehidupan. Dengan kata lain, sebagai perusahaan harus menata lingkungan yang
benar untuk pelanggan dan apa sebenarnya yang diinginkan pelanggan.
Pengalaman atau experience pada umumnya bukan dihasilkan atas diri sendiri tapi
bersifat membujuk pada atau secara psikologi pengalaman adalah sesuatu hal
yang terjadi tanpa unsur kesengajaan (Schmitt 1999:60).
Adapun penciptaan experience tersebut bisa mengarah pada indera pada
dimensi sense yaitu meningkatkan nilai konsumen melalui penglihatan, suara,
sentuhan. Pengalaman feel yang mengarahkan perasaan dari dalam pada
konsumen dan emosi, nilai konsumen diciptakan melalui pengalaman efektif yang
diarahkan pada perasaan positif dihubungkan dengan merek (yaitu untuk mereka
yang tidak terlibat, merek grosir atau servis atau produk industri) untuk emosi
yang kuat terhadap kenikmatan dan kebanggaan. Pengalaman think dalam
intelektual: menciptakan nilai konsumen, menciptakan pengalaman act untuk
perilaku dan gaya hidup, menciptakan nilai yang memprlihatkan suatu gaya hidup
alternative atau cara alternatif dalam menjalankan bisnis.Pengalaman relate yang
memuat pengalaman sosial. Sekaligus menciptakan nilai untuk konsumen dengan
memberikan identitas sosial. Penciptaan nilai pengalaman pelanggan melalui
experiential marketing ini pada akhirnya diharapkan akan mampu mempengaruhi
keputusan pembelian konsumen.
Mengingat pentingnya keputusan pembelian dalam pelaksanaan bisnis
online serta penerapan experientiel marketing online yang mampu menciptakan
penelitian dengan judul “Analisis Nilai Pengalaman Berbelanja Online Melalui
Experiential Marketing (Survei pada Pembeli di Situs Tokobagus.com dan
Tokpoedia.com)”.
1.2Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang penelitian yang telah diuraikan sebelumnya,
penulis mengidentifikasi masalah sebagai berikut, menurunnya perekonomian di
dunia membawa dampak positif bagi Indonesia. Negara berkembang seperti
Amerika dan Jepang tertarik untik melakukan investasi di Indonesia. Hal ini
disebabkan oleh meningkatnya penggunaan internet di Indonesia setiap tahunnya.
Ini merupakan peluang untuk mengembangkan usaha di Indonesia. Perkembangan
zaman yang semakin maju juga diikuti dengan perkembangan teknologi dan
peningkatan jumlah pengguna internet di Indonesia dari tahun ke tahun
merupakan peluang bagi perusahaan untuk memperkenalkan produk dan jasa
kepada masyarakat melalui sistem penjualan online.
Salah satu permasalahan yang timbul dari hal ini adalah munculnya
persaingan antar penjual online yang berpengaruh terhadap keputusan pembelian
di situs online. Semakin banyak yang berjualan online, maka semakin banyak
pilihan yang muncul yang bisa mempengaruhi keputusan pembelian produk.
Suatu situs jual beli harus memiliki keunikan dibandingkan situs jual beli lainnya.
Hal ini bertujuan untuk menciptakan pembeda atau pengalaman kepada
pelanggan. Permasalahan ini pula yang dialami oleh 2 situs jual beli populer di
Untuk bisa menarik perhatian pelanggan, suatu situs jual beli Tokobagus
dan Tokopedia harus bisa memberikan pengalaman (experience) yang
menyenangkan bagi pelanggan. Salah satu cara untuk menciptakan pengalaman
bagi pelanggan yaitu dengan memberikan keunikan atau memberikan kesan yang
menyenangkan dibenak pelanggan. Hal ini dilakukan dengan penerapan
experiential marketing online. Penerapan experiential marketing online bisa
membantu situs jual beli untuk menciptakan kesan dan pengalaman yang
menyenangkan di benak pelanggan.
Berdasarkan latar belakang penelitian dan identifikasi masalah, maka yang
menjadi tema sentral dalam penelitian ini dirumuskan sebagai berikut:
Kondisi Global dunia sedang mengalami kemerosotan. Keadaan
perekonomia negara berkembang menjadi tidak stabil Akan tetapi
perekonomian Indonesia tidak terlalu berpengaruh. Perekonomian
Indonesia relatif lebih stabil karena peningkatan konsumsi rumah tangga
dan investasi. Banyak negara tertarik melakukan investasi di Indonesia, hal
ini karena perekonomian Indonesia relatif lebih stabil dan lanskap
penggunaan internet meningkat. Peningkatan jumlah pengguna internet
mengakibatkan meningkatnya transaksi online, hal ini menyebabkan
bertambahnya jumlah toko online. Salah satu cara berjualan online yang
digunakan adalah dengan memasarkan produk melalui situs jual beli.
Tokobagus dan Tokopedia adalah situs jual beli yang populer di Indonesia.
Salah satu permasalahan yang timbul di situs jual beli adalah tentang
hal, salah satu hal yang mempengaruhi adalah dengan menciptakan nilai
pengalaman pelanggan. Nilai pengalaman berbelanja online bisa diciptakan
dengan menerapkan experiential marketing.
1.3Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dirumuskan beberapa masalah
yang akan diteliti sebagai berikut:
1) Bagaimana experiential marketing di Tokobagus dan Tokopedia
2) Bagaimana Nilai Pengalaman berbelanja onlinediTokobagus dan Tokopedia
3) Bagaimana Keputusan Pembelian di Tokobagus dan Tokopedia
4) Bagaimana penerapan experiential marketing berpengaruh dalammenciptakan
nilai pengalaman belanja online dan dampaknya terhadap keputusan
pembelian di Tokobagus dan Tokopedia
1.4Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah untuk memperoleh hasil temuan
Tentang:
1) Bagaimana experiential marketing di Tokobagus dan Tokopedia
2) Bagaimana Nilai Pengalaman berbelanja onlinediTokobagus dan Tokopedia
3) Bagaimana Keputusan Pembelian di Tokobagus dan Tokopedia
4) Bagaimana penerapan experiential marketing berpengaruh dalam
menciptakan nilai pengalaman belanja online dan dampaknya terhadap
1.5Kegunaan Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan baik secara
teoritis maupun praktis sebagai berikut:
1) Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan dalam aspek teoritis
(keilmuan) yaitu bagi perkembangan ilmu Manajemen khususnya pada Ilmu
Manajemen Pemasaran, melalui pendekatan serta metode-metode yang
digunakan terutama dalam upaya menggali pendekatan-pendekatan baru
dalam aspek strategi pemasaran yang menyangkut pengaruh experiential
marketing online dalam penciptaan nilai pengalaman pelanggan, sehingga
diharapkan penelitian ini dapat memberikan sumbangan bagi para akademisi
dalam mengembangkan teori pemasaran.
2) Penelitian ini diharapkan juga dapat memberikan sumbangan dalam aspek
praktis (guna laksana) yaitu untuk memberikan masukan bagi perusahaan
untuk dijadikan sebagai pertimbangan dalam mengembangkan strategi
pemasaran untuk mempengaruhi keputusan pembelian di masa yang akan
datang.
3) Hasil penelitian ini diharapkan menjadi informasi atau acuan dan sekaligus
untuk memberikan rangsangan dalam melakukan penelitian selanjutnya
mengenai pengaruh penciptaan nilai pengalaman berbelanja online melalui
BAB III
OBJEK DAN METODE PENELITIAN
3.1 Objek Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan manajemen pemasaran khususnya
mengenai Penciptaan Nilai pengalaman berbelanja online melalui Experiential
Marketing Online serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian di Situs Jual
Beli Online. Adapun yang menjadi objek penelitian sebagai variabel bebas
(independent variable) adalah (X) yang meliputi sense, feel, Think, Act dan Relate,
Nilai pengalaman berbelanja online (Y) yang meliputi Emotional value, Social value,
Quality/performance value, dan Price/value of maney. Experiential Marketing.
Variabel terikat (dependent variable) adalah Proses Keputusan Pembelian (Z) yang
terdiri dari persepsi, motivasi, personaliti, sikap dan emosi.
Penelitian ini dilakukan terhadap pembeli di situs jual beli yaitu pada
Tokobagus.com dan Tokopedia.com. Berdasarkan objek penelitian, maka akan
dianalisis mengenai Penciptaan Nilai pengalaman berbelanja online melalui
Experiential Marketing Online serta Pengaruhnya Terhadap Keputusan Pembelian di
Situs Jual Beli Online.
Penelitian ini dilakukan dalam kurun waktu kurang dari satu tahun, maka
pendekatan yang digunakan menurut Husein Umar (2008:45) cross sectional method,
yaitu metode penelitian dengan cara mempelajari objek dalam kurun waktu tertentu
menggunakan metode ini, informasi dari sebagian populasi dikumpulkan langsung di
tempat kejadian secara empirik dengan tujuan untuk mengetahui pendapat dari
sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti di lapangan.
3.2 Metode Penelitian
3.2.1 Jenis dan Metode yang Digunakan
Berdasarkan tingkat penjelasan dan bidang penelitian, maka jenis penelitian
ini adalah penelitian deskriptif dan verifikatif. Sugiyono (2010:11) menjelaskan
bahwa, “penelitian deskriptif adalah penelitian yang dilakukan untuk mengetahui
nilai variabel mandiri, baik satu variabel atau lebih (independent) tanpa membuat
perbandingan atau menghubungkan antara satu dengan variabel yang lain”. Penelitian
deskriptif disini bertujuan untuk memperoleh deskripsi atau gambaran secara
keseluruhan mengenai penciptaan nilai pengalaman berbelanja online dan
experiential marketing terhadap proses keputusan pembelian di situs jual beli online.
Adapun Penelitian verifikatif diterangkan oleh Suharsimi Arikunto(2009:8),
“penelitian verifikatif pada dasarnya ingin menguji kebenaran dari suatu hipotesis
yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan. Pengujian hipotesis
tersebut menggunakan perhitungan-perhitungan statistik”. Dalam penelitian ini akan
diuji mengenai kebenaran hipotesis melalui pengumpulan data di lapangan, mengenai
Penciptaan Nilai pengalaman berbelanja online melalui Experiential Marketing
Berdasarkan jenis penelitian di atas yaitu penelitian deskriptif dan verifikatif
yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah explanatory survey. Menurut Kerlinger yang
dikutip oleh Sugiyono (2010:17) yang dimaksud dengan metode survei adalah:
Metode survei yaitu metode penelitian yang dilakukan pada populasi besar maupun kecil, tetapi data yang dipelajari adalah data dari sampel yang diambil dari populasi tersebut, sehingga ditemukan kejadian-kejadian relatif, distribusi dan hubungan-hubungan antara variabel sosiologis maupun psikologis.
Survei informasi dari sebagian populasi (sampel responden) dikumpulkan
langsung di tempat kejadian secara empirik, dengan tujuan untuk mengetahui
pendapat dari sebagian populasi terhadap objek yang sedang diteliti.
3.2.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Penelitian ini memiliki variabel-variabel yang akan diteliti yang bersifat saling
mempengaruhi. Dalam hal ini, variabel-variabel tersebut juga dapat disebut sebagai
objek penelitian. Suharsimi Arikunto (2009:96), menjelaskan bahwa, “Variabel
adalah objek penelitian atau apa yang akan menjadi titik perhatian suatu penelitian”.
Sedangkan menurut Sugiyono (2010:58) “Variabel penelitian pada dasarnya
adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik
kesimpulannya”.
Dalam suatu penelitian agar bisa dapat membedakan konsep teoritis dengan
konsep analitis maka perlu adanya penjabaran konsep melalui operasionalisasi
(X) yang meliputi sense, feel, Think, Act dan Relate. Nilai pengalaman berbelanja
online (Y) yang meliputi Emotional value, Social value, Quality/performance value,
dan Price/value of maney. Variabel terikat (dependent variable) adalah Proses
Keputusan Pembelian (Y) yang terdiri dari persepsi, motivasi, personaliti, sikap dan
emosi. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini dapat terlihat
pada Tabel 3.1 di bawah ini
TABEL 3.1 marketing yang di laksanakan untuk
mengikat panca indera
melalui:
Design dan tampilan
Logo dan Identitas Perusahaan kinerja situs jual beli
Upaya menciptakan
pengalaman online
dengan menggunakan
panca indra manusia,
meliputi:
Design dan tampilan situs jual beli kinerja situs jual beli
Variabel Sub
Ketepatan Produk dan waktu pengiriman
Kesan Saat
meninggalkan website
Ketepatan Produk dan waktu pengiriman
Feel (X2) Kinerja produk/jasa
dalam menyentuh
Pemilihan tampilan toko online
Saat melihat Tata letak dan tampilan produk
Variabel Sub
Promosi situs jual beli di media lain
Layanan penjualan
Kinerja situs jual beli
Pemikiran Saat beli di media lain
Pemikiran saat melihat layanan penjualan
Penilaian mengenai kinerja situs jual beli
Pemikiran Saat
Upaya yang dilakukan untuk memberikan penawaran menarik kepada konsumen agar melakukan pembelian
Mencari informasi mengenai produk
Mencari produk di situs jual beli saat anda membutuhkan
Anda akan mencari informasi mengenai produk di situs jual beli
Anda akan mencari di situs jual beli saat anda membutuhkan
Ordinal
Ordinal
24
Variabel Sub diadakan situs jual beli
produk
Anda menceritakan tentang situs jual beli kepada orang lain
Upaya yang dilakukan
untuk menjalin
hubungan dengan
konsumen dan
menawarkan gaya hidup serta identitas sosial: kepada orang lain
Upaya yang dilakukan
untuk menjalin
hubungan dengan
konsumen dan
menawarkan gaya hidup serta identitas sosial:
Anda ingin menjadi pelanggan di situs Jual beli
Anda ingin menjadi member di situs jual beli
Anda bergabung di komunitas situs jual beli
Anda
Variabel Sub
Utilitas yang didapat dari mengkonsumsi nilai sosial bagi yang mengkonsumsinya
Utilitas yang didapat dari mengkonsumsi terhadap kinerja dari produk:
Harapan akan kinerja produk
Utilitas persepsi terhadap kinerja dari produk:
Anda akan merasa puas dengan kinerja produk
Variabel Sub
Proses yang terjadi di dalam diri individu yang dimulai dengan diterimanya
rangsang, sampai rangsang itu disadari dan dimengerti oleh
dorongan dari luar :
Tertarik membeli saat melihat produk
Iklan di Televisi
Produk akan bermanfaat untuk anda
Anda membeli produk karena rekan anda juga membelinya
Rekomendasi dari
Perasaan ingin
memiliki produk karena dorongan dari luar :
Anda merasa tertarik untuk membeli saat
Anda akan membeli produk karena rekomendasi dari orang lain
Anda akan membeli produk karena iklan di Televisi
Anda akan membeli produk karena yakin produk akan
bermanfaat untuk anda
Anda akan membeli produk karena rekan anda juga
membelinya
Variabel Sub
Variabel
Konsep Variabel/
Definisi
Indikator Ukuran Skala No
Item
1 2 3 4 5 6 7
yang ditujukan kepada sesorang atau sesuatu
orang lain rekomendasi dari
orang lain
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2012
3.2.3 Jenis Dan Sumber Data
Sumber data penelitian merupakan sumber data yang diperlukan dalam kegiatan
penelitian. Menurut Riduwan (2010:106) data adalah bahan mentah yang perlu diolah
sehingga menghasilkan informasi atau keterangan, baik kualitatif maupun kuantitatif
yang menunjukkan fakta. Sumber data adalah segala sesuatu yang dapat memberikan
keterangan tentang data. Berdasarkan sumbernya, data dibedakan menjadi dua yaitu:
data primer dan data sekunder menurut Sugiyono (2010:137) menjelaskan bahwa :
1. Data Primer
Sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul data. (Data Primer adalah data yang diperoleh dari hasil penelitian langsung secara empirik kepada responden langsung dengan menggunakan teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara maupun penyebaran kuesioner kepada sumber data).
2. Data Sekunder
Sumber sekunder merupakan sumber data yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data, misalnya lewat orang lain atau lewat dokumen. (Data sekunder adalah data yang dikumpulkan atau hasil penelitian pihak lain. Adapun data sekunder dari penelitian ini adalah data pendukung dari buku lain yang diperoleh penulis yang dianggap relevan dengan topik penelitian).
Menurut Malhotra (2009:120-121) mengungkapkan definisi-definisi data
a. Data primer yaitu data yang dibuat oleh peneliti untuk maksud khusus
menyelesaikan permasalahan yang sedang ditanganinya. Dalam penelitian ini
yang menjadi sumber data primer adalah kuesioner yang disebarkan kepada
sejumlah responden, sesuai dengan target sasaran dan dianggap mewakili seluruh
populasi data penelitian, yaitu survei pada pembeli di situs Tokobagus dan
Tokopedia.
b. Data sekunder yaitu data yang telah dikumpulkan untuk maksud selain untuk
menyelesaikan masalah yang sedang dihadapi. Data ini dapat ditemukan dengan
cepat serta tidak mahal. Dalam penelitian ini yang menjadi sumber data sekunder
adalah literatur, artikel, jurnal serta situs di internet yang berkenaan dengan
penelitian yang dilakukan.
Untuk penelitian ini, data primer diperoleh dari hasil penelitian secara empirik
melalui penyebaran kuesioner kepada pembeli di situs jual beli sebagai Responden.
Sedangkan sumber data sekunder diantaranya diperoleh dari jurnal-jurnal ilmiah,
artikel-artikel majalah, internet dan sumber informasi lainnya.
Secara lebih jelasnya mengenai data dan sumber data yang digunakan dalam
penelitian, maka peneliti mengumpulkan dan menyajikan dalam Tabel 3.2.
TABEL 3.2
JENIS DAN SUMBER DATA
No. Jenis Data Sumber Data Kategori
Data
1 Pertumbuhan pengguna internet di Indonesia
No. Jenis Data Sumber Data Kategori Data
2012
2 Persentase belanja online tahun 2012
Mastercard worldwide online
shoping 2012 Sekunder
3 8 situs balanja online di indonesia
www.itechinasia.com Sekunder
Sumber: Berdasarkan Hasil Pengolahan Data 2012
3.2.4 Populasi, Sampel dan Teknik Sampel
3.2.4.1Populasi
Dalam melakukan penelitian, kegiatan pengumpulan data merupakan langkah
penting guna mengetahui karakteristik dari populasi yang merupakan elemen-elemen
dalam objek penelitian. Data tersebut digunakan untuk mengambil keputusan untuk
menguji hipotesis. Uma Sekaran (2009:121) mengemukakan bahwa “Populasi
mengacu pada keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal minat yang ingin
penelitiinvestigasi”. Menurut Husein Umar (2008:137) “Populasi adalah kumpulan
elemen yang mempunyai karakteristik tertentu yang sama dan mempunyai
kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel”.
Menurut Sugiyono (2010:115) “Populasi adalah wilayah generalisasi yang
terdiri atas subjek/objek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya”.
Sedangkan Maholtra (2009:369) berpendapat:
riset pemasaran yang paling adalah untuk mendapatkan informasi tentang karakteristik atau parameter dari suatu populasi.
Penentuan populasi harus dimulai dengan penentuan secara jelas mengenai
populasi yang menjadi sasaran penelitiannya yang disebut populasi sasaran yaitu
populasi yang akan menjadi cakupan kesimpulan penelitian.
Berdasarkan pengertian populasi di atas, maka yang menjadi populasi dalam
penelitian ini adalah Member situs jual beli Tokobagus.com dan Tokopedia.com.
Pada Tabel 3.3 berikut ini merupakan rincian jumlah member Tokobagus.com dan
Tokopedia.com tahun 2012
TABEL 3.3
JUMLAH MEMBER SITUS TOKOBAGUS.COM DAN TOKOPEDIA.COM
TAHUN 2012
Nama Situs Jumlah Member
Tokobagus.com 3.294.071
Tokopedia.com 56538
Sumber : Modifikasi dari internet 2012
3.2.4.2Sampel
Untuk mengambil sampel yang representatif dan mewakili, maka diupayakan
setiap subjek dalam populasi mempunyai peluang yang sama untuk menjadi sampel.
Menurut Sugiyono (2010:116) menyatakan bahwa, “Sampel adalah bagian dari
jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi”. Salah satu syarat dalam
penarikan sampel bahwa sampel itu harus bersifat representative, artinya sampel yang
digunakan harus mewakili populasi. Menurut Suharismi Arikunto (2010:131)
Sedangkan menurut Naresh K. Malhotra (2009:364) berpendapat bahwa:
“Sampel adalah sub-kelompok populasi yang terpilih untuk berpartisipasi dalam
studi”. Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek
dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Untuk menentukan sampel dari populasi yang telah ditetapkan perlu
dilakukan suatu pengukuran yang dapat menghasilkan jumlah n.
Pada penelitian ini, tidak mungkin semua populasi dapat diteliti oleh penulis,
hal ini disebabkan oleh beberapa faktor yaitu keterbatasan biaya, keterbatasan tenaga
dan keterbatasan waktu yang tersedia. Oleh karena itu, peneliti diperkenankan
mengambil sebagian dari objek populasi yang ditentukan, dengan catatan bagian yang
diambil tersebut mewakili yang lain yang tidak diteliti. Seperti pendapat Sugiyono
(2010:116), yang menyatakan bahwa :
Bila populasi besar dan peneliti tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena keterbatasan dana, tenaga dan waktu. Maka peneliti dapat menggunakan sampel yang diambil dari populasi itu. Apa yang dipelajari dari sampel itu kesimpulannya akan diberlakukan untuk populasi, untuk itu sampel dari populasi harus betul-betul representative (mewakili).
Agar memperoleh sampel yang representatif dari populasi, maka setiap subjek
dalam populasi diupayakan untuk memiliki peluang yang sama untuk menjadi
sampel. Adapun rumus yang digunakan untuk mengukur sampel, digunakan rumus
Slovin (Husein Umar, 2008:141), yakni ukuran sampel yang merupakan
perbandingan dari ukuran populasi dengan presentasi kelongaran ketidaktelitian,
pengambilan sampel ini digunakan taraf kesalahan sebesar 10%. Adapun rumus yang
digunakan yaitu sebagai berikut:
2 1 Ne
N n
Dimana :
n = Ukuran Sampel
N = Ukuran populasi
e = Kelonggaran ketidaktelitian karen kesalahan sampel yang dapat
ditolerir (e = 0,1%)
Dalam mendapatkan populasi (N), maka dilakukan perhitungan dengan
menggunakan rata-rata. Berdasarkan rumus Slovin, maka ukuran sampel adalah
sebagai berikut :
n =
n =
n =
n =
n =
n = 99,996964
3.2.4.3Teknik Sampling
Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan
sampel yang akan digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai
karakteristik perkiraan (estimate value). Sugiyono (2010:91) mengemukakan bahwa:
“Teknik sampling merupakan teknik pengambilan sampel”. Teknik sampling
merupakan teknik pengambilan sampel untuk menentukan sampel yang akan
digunakan dalam penelitian, sehingga dapat diperoleh nilai karakteristik tertentu.
Menurut Arikunto (2010:111) teknik pengambilan sampel harus dilakukan
sedemikian rupa sehingga diperoleh sampel (contoh) yang benar-benar dapat
berfungsi sebagai contoh atau menggambarkan keadaan populasi yang sebenarnya.
Menurut Maholtra (2009:375) “Sebuah teknik sampling dapat diklasifikasikan
sebagai non probabilitas dan probabilitas”. Sampel probability merupakan sampel
dimana setiap elemen atau anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk
terpilih sebagai sampel sedangkan sampel nonprobability kebalikan dari probability
dimana setiap elemen atau populasi tidak memiliki peluang yang sama dan pemilihan
sampel bersifat objektif.
Sampel probability memiliki empat jenis teknik penarikan yaitu Simple
Random Sampling, Sistematic Sampling, Stratification Sampling dan Cluster
Sampling. Sedangkan sampel nonprobability memiliki tiga jenis teknik penarikan
merupakan populasi penelitian, penulis mengambil sampel berdasarkan teknik simple
random sampling.
Menurut Ruth McNeil (2005:296) Simple Random Sampling adalah satu set
dimana setiap individu atau unit memiliki kemungkinan untuk inklusi
(diperhitungkan dan kemungkinan semua terpilih). Cara demikian dilakukan bila
anggota populasi dianggap homogen. Peneliti memberi hak yang sama kepada setiap
subjek untuk memperoleh kesempatan (chance) dipilih menjadi sampel. Oleh karena
itu hak setiap subjek sama, maka peneliti terlepas dari perasaan ingin
mengistimewakan satu atau beberapa subjek untuk dijadikan sampel.
3.2.5 Teknik Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data yang lengkap dalam penelitian ini penulis
menggunakan beberapa teknik penelitian seperti berikut :
1. Studi kepustakaan, yaitu pengumpulan data dengan cara mempelajari buku,
makalah, situs web-site, majalah guna memperoleh informasi yang berhubungan
dengan teori-teori dan konsep-konsep yang berkaitan dengan masalah dan
variabel yang diteliti yang terdiri dari nilai pengalaman berbelanja online,
experiential marketing dan keputusan pembelian.
2. Kuesioner dilakukan dengan menyebarkan seperangkat daftar pertanyaan secara
online kepada pembeli di situs jual beli Tokobagus dan Tokopedia. Dalam
kuesioner ini penulis mengemukakan beberapa pertanyaan yang mencerminkan
Berbelanja Online (Y)dan Variabel keputusan pembelian (Z). Kemudian memilih
alternatif jawaban yang telah disediakan pada masing-masing alternatif jawaban
yang dianggap paling tepat.
Langkah-langkah penyusunan kuesioner adalah sebagai berikut:
a) Menyusun kisi-kisi angket atau daftar pertanyaan.
b) Merumuskan item-item pertanyaan dan alternatif jawabannya. Jenis instrumen
yang digunakan dalam angket merupakan instrumen yang bersifat tertutup,
yaitu seperangkat daftar pertanyaan tertulis dan disertai dengan alternatif
jawaban yang disediakan, sehingga responden hanya memilih jawaban yang
tersedia.
c) Menetapkan pemberian skor untuk setiap item pertanyaan. Pada penelitian ini
setiap pendapat responden atas pertanyaan diberi nilai dengan skala interval.
3. Studi Literatur
Studi literature merupakan usaha pengumpulan informasi yang berhubungan
dengan teori-teori yang ada kaitannya dengan masalah dan variabel yang diteliti
yang terdiri dari Experiential Marketing (X), Nilai pengalaman berbelanja online
(Y)dan Variabel keputusan pembelian (Z). Studi literature tersebut didapat dari
berbagai sumber, yaitu: a) Perpustakaan b) Skripsi, c) Jurnal ekonomi dan Bisnis,
d) Media cetak (majalah) e) media Elektronik (Internet).
3.2.6 Hasil Pengujian Validitas dan Reliabilitas
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan kevalidan suatu instrumen.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006:168):
Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan
atau kesahihan suatu instrumen. Suatu instrumen yang valid atau sahih
mempunyai validitas yang tinggi. Sebaliknya, instrumen yang kurang valid
berati memiliki validitas yang rendah.
Pendapat lebih jelas diungkapkan oleh Asep Hermawan (2006:211) ”Validitas
data merupakan suatu proses penentuan apakah suatu wawancara dalam survei atau
observasi dilakukan dengan benar dan bebas dari bias”.
Adapun rumus yang dapat digunakan adalah rumus korelasi product moment
yang dikemukakan oleh Pearson sebagai berikut:
rxy (Suharsimi Arikunto 2006:170)
X = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X
2n = Banyaknya responden
Besarnya koefisien korelasi diinterpretasikan dengan menggunakan Tabel 3.4
di bawah ini.
TABEL 3.4
KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 – 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 – 0,599 Agak Rendah
0,60 – 0,799 Cukup
0,80 – 1,000 Tinggi
Sumber: Sugiyono (2006:183)
Teknik perhitungan yang digunakan untuk menganalisa validitas tes ini adalah
teknik korelasional biasa, yakni korelasi antara skor-skor tes yang divalidasikan
dengan skor-skor tes tolok ukurnya dari peserta yang sama. Selanjutnya perlu diuji
apakah koefisien validitas tersebut signifikan pada taraf signifikan tertentu, artinya
adanya koefisien validitas tersebut bukan karena faktor kebetulan, diuji dengan rumus
statistik t sebagai berikut :
; db = n-2
(Suharsimi Arikunto, 2006:157)
Keputusan pengujian validitas menggunakan taraf signifikansi dengan kriteria
sebagai berikut:
r n r t
1. Nilai t dibandingkan dengan harga ttabel dengan dk = n-2 dan taraf signifikasi α
= 0,05.
2. Jika thitung > ttabel maka soal tersebut valid.
3. Jika thitung < ttabel maka soal tersebut tidak valid.
Pada penelitian ini yang diuji adalah validitas dari instrumen program
experiential marketing yang terdiri dari sense, feel, think,act dan relate serta validitas
nilai pelanggan yang terdiri dari emotional value, social value, quality/performance
value, price/value of maney dan validitas keputusan pembelian.
3.2.6.2Hasil Pengujian Reliabilitas
Uji reliabilitas dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan
atau keajegan) alat pengumpul data (instrumen) yang digunakan. Reliabilitas
menunjuk pada suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk
digunakan sebagai alat pengumpul data, karena instrumen tersebut sudah baik.
Instrumen yang sudah dapat dipercaya, yang reliabel akan menghasilkan data yang
dapat dipercaya juga. Reliabel artinya dapat dipercaya, jadi dapat diandalkan.
Reliabilitas menunjukkan suatu pengertian bahwa suatu instrumen cukup
dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpulan data karena instrumen
tersebut sudah baik. Reliabilitas menunjukan tingkat keterandalan tertentu
(Suharsimi Arikunto, 2006:247)
Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh instrumen
dalam penelitian ini menggunakan uji Cronbach’s Alpha karena alternatif jawaban
pada instrumen penelitian lebih dari dua. Rumusnya adalah sebagai berikut:
r (Husein Umar, 2008:170)
Di mana:
s : jumlah deviasi standar butir
Jumlah varian butir ditetapkan dengan cara mencari nilai varian tiap butir,
kemudian jumlahkan seperti yang dipaparkan berikut ini. Rumus deviasi standar yang
digunakan adalah sebagai berikut
1
s (Husein Umar, 2008:172)
Di mana:
n = jumlah responden
X = nilai skor yang dipilih (total nilai dari nomor-nomor butir pertanyaan)
1. Jika koefisien internal seluruh item (ri) r tabel dengan tingkat signifikasi 5% maka
item pertanyaan dikatakan reliabel.
2. Jika koefisien internal seluruh item (ri) r tabel dengan tingkat signifikasi 5% maka
item pertanyaan dikatakan tidak reliabel.
3.2.7Teknik Analisis Data
Teknik analisis data merupakan suatu cara untuk mengukur, mengolah dan
menganalisis data dalam rangka pengujian hipotesis. Tujuan pengolahan data adalah
untuk memberikan keterangan yang berguna, serta untuk menguji hipotesis yang telah
dirumuskan dalam penelitian. Dengan demikian, teknik analisis data diarahkan pada
pengujian hipotesis serta menjawab masalah yang diajukan.
Alat penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket. Angket ini
disusun oleh penulis berdasarkan variabel yang terdapat dalam penelitian. Dalam
penelitian kuantitatif analisis data dilakukan setelah data seluruh responden
terkumpul. Kegiatan analisis data dalam penelitian dilakukan melalui
tahapan-tahapan sebagai berikut:
1. Menyusun data
Mengecek nama dan kelengkapan identitas responden, serta mengecek
kelengkapan data yang diisi oleh responden untuk mengetahui karakteristik
responden digunakan rumus persentase sebagai berikut:
% =
N n
X 100
n = nilai yang diperoleh
N = jumlah seluruh nilai
100 = konstanta
2. Menyeleksi data untuk memeriksa kesempurnaan dan kebenaran data yang
terkumpul
3. Tabulasi data
Tabulasi data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah:
a. Memberi skor pada setiap item. Salah satu persyaratan dalam menggunakan
skala ordinaladalah peringkat jawaban diberikan skor antara 1 sampai dengan
5. Setiap variabel yang dinilai oleh responden, diklasifikasikan ke dalam lima
alternatif jawaban (numerical scale), di mana setiap option terdiri dari lima
kriteria skor sebagai berikut:
TABEL 3.5
SKOR ALTERNATIF JAWABAN
Alternatif Jawaban
Sangat Tinggi
Cukup Tinggi
Tinggi Tidak Tinggi
Sangat Tidak Tinggi
Positif 5 4 3 2 1
Sumber: Modifikasi dari Uma Sekaran (2006:51)
b. Menjumlahkan skor pada setiap item
d. Menganalisis dan menafsirkan hasil perhitungan berdasarkan angka-angka
yang diperoleh dari perhitungan statistik. Adapun metode analisis data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis deskriptif dan verifikatif.
3.2.7.1 Analisis Deskriptif Variabel Penelitian
Analisis deskriptif bertujuan untuk mengubah kumpulan data mentah menjadi
mudah dipahami dalam bentuk informasi yang lebih ringkas. Analisis deskriptif dapat
digunakan untuk mencari kuatnya hubungan antara variabel melalui analisis korelasi
dan membuat perbandingan dengan membandingan rata-rata data sampel atau
populasi tanpa perlu diuji signifikansinya (Sugiyono, 2006:144). Penelitian ini
menggunakan analisis deskriptif untuk mendiskripsikan variabel-variabel penelitian,
antara lain:
1. Analisis Deskriptif experiential Marketing
experiential Marketing yang diteliti terfokus pada sub variabel yang terdiri atas lima
dimensi antara lain: sense, feel, think, act, relate (Schimt, 1999:73)
2. Analisis Deskriptif nilai pengalaman berbelanja online yang terdiri dari
Emotional value, social value, quality/performance value, price/value of maney
(Sweeney dan Soutar dalam Tjiptono 2005:298)
3. Analisis Deskriptif Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian yang diteliti berkaitan dengan faktor psikologis yang
meliputi Persepsi, motivasi, personaliti, sikap dan emosi (Alan d Schmitt, customer
Melalui analisis deskriptif, maka dapat diketahui:
1. Tanggapan responden terhadap sense Tokobagus dan Tokopedia
2. Tanggapan responden terhadap feel Tokobagus dan Tokopedia
3. Tanggapan responden terhadap think Tokobagus dan Tokopedia
4. Tanggapan responden terhadap act Tokobagus dan Tokopedia
5. Tanggapan responden terhadap relate Tokobagus dan Tokopedia
6. Nilai pengalaman berbelanja online di Tokobagus dan Tokopedia
7. Bagaimana keputusan pembelian di situs Tokobagus dan Tokopedia dilihat
dari segi psikologi responden.
3.2.7.2Analisis Verifikatif Menggunakan Partial Least Square
Analisis verifikatif bertujuan untuk menguji hipotesis suatu variabel. Teknik
analisis data yang digunakan yaitu untuk melihat pengaruh experiential merketing (X)
yang terdiri dari sense, feel, think, act dan relate dan nilai pengalaman berbelanja
online (Y) yang terdiri dari emotional value, social value, quality/performance value,
price/value of maney terhadap Keputusan pembelian (Z). Proses untuk menguji
hipotesis dimana metode analisis yang digunakan adalah metode analisis verifikatif,
maka dilakukan analisis Partial least square (PLS). Dalam hal ini analisis jalur
digunakan untuk menentukan besarnya pengaruh variabel independen (X1, X2, X3,
X4, X5.) dan Nilai pengalaman berbelanja online (Y) dengan variabel dependen (Z)
Peneliti menggunakan bantuan program software XLSTAT pada Microsoft
Office Excel untuk proses pengolahan data. Adapun langkah-langkah dalam analisis
dengan partial Least square adalah merancang model struktural (Inner model). Pada
tahap ini peneliti memformulasikan hubungan antar konstrak. Setelah itu peneliti
mendefinisikan model pengukuran (outer model). Pada tahap ini peneliti
mendefinisikan dan menspesifikasi hubungan konstrak laten dengan indikatornya,
apakah bersifat reflektif ataupun formatif. Adapun cara menentukan arah hubungan
yaitu:
1. Arah hubungan kausalitas antara konstruk dalam indikator. Indikator yang
dibuat merupakan indikator yang mendefinisikan karakteristik konstrak atau
manifestasi dari konstrak. Dalam model reflektif, indikator merupakan
manifestasi dari konstrak. Perubahan pada konstrak akan mempengaruhi
indikator sebaliknya perubahan indikator tidak akan mempengaruhi konstrak.
2. Sifat interchangeability antara indikator. Pada model reflektif antara indikator
memiliki sifat interchangebility. Menghilangkan salah satu indikator dalam
model reflektif tidak akan mengurangi content dari konstrak dan sebaliknya
menghilangkan salah satu indikator akan mengubah makna atau content dari
konstrak
3. Membuat diagram jalur antar variabel. Fungsinya adalah memvisualisasikan
hubungan antar indikator dengan konstraknya
5. Selanjutnya adalah estimasi model
6. Evaluasi model meliputi evaluasi model pengukuran dan evaluasi model
struktural
7. Interpretasi model. Interpretasi ini berdasarkan pada hasil model yang
dibangun peneliti
3.2.8 Rancangan Pengujian Hipotesis
Kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan menurut
Sugiyono (2006:188) ialah:
Jika F hitung≥ F tabel, maka H0 ditolak X artinya berpengaruh terhadap Y
Hi diterima artinya X berpengaruh terhadap Y
Jika F hitung < F tabel, maka H0 diterima artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
Hi ditolak artinya X tidak berpengaruh terhadap Y
Pengujian secara individual dengan uji t
Tolak H0 jika t hitung≥ t(mendekati100%)(n k 1)
t mengikuti distribusi t student dengan derajat kebebasan n-k-1.
Sesuai dengan kriteria pengambilan keputusan untuk hipotesis yang diajukan
Jika thitung≥ ttabel, maka H0ditolak dan H1 diterima
Jika thitung < ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak
Pada taraf kesalahan 0,05 dengan derajat kebebasan dk (n-2) serta pada uji satu
pihak, yaitu uji pihak kanan. Secara statistik, hipotesis yang akan diuji dalam rangka
pengambilan keputusan penerimaan atau penolakan hipotesis dapat ditulis sebagai
berikut:
H0:=0 artinya tidak terdapat pengaruh yang positif antara penciptaan nilai
pengalaman berbelanja online melalui experiential marketing terhadap
keputusan pembelian
H0: >0 terdapat pengaruh yang positif antara penciptaan nilai pengalaman
berbelanja online melalui experiential marketing terhadap keputusan
pembelian
Selanjutnya untuk mengetahui koefisien korelasi antara variabel X, Y dengan
variabel Z maka digunakan klasifikasi koefisien korelasi yang disajikan pada Tabel
3.6 berikut ini.
TABEL 3.6
PEDOMAN UNTUK MEMBERIKAN INTERPRETASI KOEFISIEN KORELASI
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0.00-0.199 Sangat rendah
0.20-0.399 Rendah
0.40-0.599 Sedang