• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Indonesia Nomor:1014k/Pid/2013) Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Ind

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Indonesia Nomor:1014k/Pid/2013) Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam pemalsuan Akta Otentik (Studi tentang putusan Mahkamah Agung republik Ind"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS DALAM PEMALSUAN AKTA OTENTIK

(Studi Tentang Putusan Pidana yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1014K/Pid/2013 )

TESIS

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Mencapai Derajat Magister

Program Magister Kenotariatan

Oleh :

PRAMESWORO SUNARYO NIM S 351208030

PROGRAM MAGISTER KENOTARIATAN

FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA

(2)
(3)
(4)

PERNYATAAN

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : Pramesworo Sunaryo

Nim : S351208030

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa tesis yang berjudul:

PERTANGGUNGJAWABAN PIDANA NOTARIS DALAM PEMALSUAN AKTA OTENTIK

(Studi tentang Putusan Pidana yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 1014K/Pid/2013), adalah benar-benar karya sendiri. Hal-hal yang bukan karya saya dalam tesis tersebut diberi tanda citasi dan

ditunjukkan dalam daftar pustaka.

Apabila dikemudian hari terbukti pernyataan saya tidak benar, maka saya

bersedia menerima sanksi akademik berupa pencabutan tesis dan gelar yang saya

peroleh dari tesis tersebut.

Surakarta, 24 Agustus 2015

Yang membuat pernyataan

(5)

MOTTO

“ Tidak Ada Jabatan Di Dunia ini yang

perlu dipertahankan mati-

matian”

(K.H. Abdurrahman Wahid)

“ Hanya mereka yang berani gagal dapat

meraih keberhasilan “

(6)

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas

berkat dan rahmat-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Tesis yang

berjudul “ Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam Pemalsuan Akta Otentik (Studi Tentang Putusan Pidana yang dikuatkan oleh Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor: 1014K/Pid/2013)”.

Akta otentik yang dibuat oleh Notaris tak jarang dipermasalahkan oleh

salah satu pihak atau pihak lain karena dianggap merugikan kepentigannya,

bahkan adanya dugaan dalam akta otentik tersebut ditemukan keterangan palsu.

Akta yang dibuat oleh Notaris atau ambtelijke akta tanggung jawab

sepenuhnya ada pada Notaris, apabila memnuhi unsur-unsur dari perbuatan

pidana. Pada akta pihak terhadap Notaris tidak dapat dipersalahkan atau

dijatuhi pidana karena ia tidak tahu akan adanya kebohongan atau kepalsuan

tersebut. Namun demikian apabila Notaris mengetahui atau bahkan menjadi

aktaor intelektualnya maka Notaris dapat saja dijatuhi pidana. Akibat hukum

terhadap Notaris yang dijatuhi sanksi pidana dalam pemalsuan akta otentik

adalah Notaris yang bersangkutan diberhentikan secara tetap dengan tidak

hormat oleh Menteri dengan usulan Majelis Pengawas Pusat dalam hal telah

terbukti melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara selama

5 (lima) tahun atau lebih. Kemudian Majelis Pengawas Daerah menetapkan

Notaris lain sebagai pemegang protokol yang ditetapkan dalam jangka waktu

paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal putusan pengadilan

yang mempunyai kekuatan hukum tetap.

Penulisan Tesis ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu syarat

untuk mencapai gelar Magister Kenotariatan pada Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta. Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan

bimbingan dari berbagai pihak, sangatlah sulit bagi Penulis untuk

menyelesaikan tesis ini. Oleh karena itu Penulis mengucapkan terima kasih

(7)

1. Bapak Prof. Dr. Ravik Karsidi, M.Si selaku Rektor Universitas Sebelas

Maret Surakarta yang telah memberikan ijin penelitian.

2. Bapak Prof.Dr.M.Furqon Hidayatullah, M.Pd selaku Direktur Program

Pascasarjana Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Bapak Prof. Supanto, S.H.,MH selaku Dekan Fakultas Hukum Universitas

Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Dr. Burhanudin Harahap selaku Ketua Program Studi Kenotariatan

Ilmu Hukum Universitas Sebelas Maret Surakarta yang telah memberikan

ijin penelitian.

5. Segenap Dosen pengajar Program Studi Kenotariatan ilmu Hukum

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

6. Bapak Dr. Soehartono, SH MH dan Bapak Toto Susmono Hadi, S.H.,M.H

selaku pembimbing tesis yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran

untuk mengarahkan saya dalam penyusunan tesis ini.

7. Notaris Duanto Kurniawan, SH yang telah memberikan kesempatan kepada

saya untuk menimba ilmu di Kantor Beliau.

8. Bapak Dr. Mulyoto, SH yang telah memberikan bimbingan dan masukan

dalam penyusunan tesis ini.

9. Papa dan mama atas doa dan dukungannya, kemudian Suamiku tercinta

Agus Sumantri, SH., S.pN.,MM atas pengertian dan kasih sayangnya yang

luar biasa dan kedua anakku Hafidz Anugerah Dewandaru dan Ivan

Anugerah Gusti, serta keluargaku yang telah memberikan dukungan dan

semangat untuk menyelesaikan penulisan ini.

10. Sahabat MKn UNS yang telah banyak memberikan warna dan keceriaan

terima kasih untuk masa-masa indah yang takkan terlupakan.

Akhir kata, Penulis berharap Tuhan Yang Maha Esa berkenan membalas segala

kebaikan semua pihak yang telah membantu. Semoga tesis ini bermanfaat bagi

yang membutuhkan.

Surakarta, Agustus 2015

(8)

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ... i

HALAMAN PENGESAHAN PEMBIMBING ... ii

HALAMAN PENGESAHAN TESIS ... iii

HALAMAN PERNYATAAN ... iv

1. Pertanggungjawaban Pidana ... 15

a. Unsur-unsur Dalam Pertanggungjwaban Pidana ... 17

b. Tanggung jawab Notaris ... 20

c. Sanksi Sebagai Bentuk Pertanggungjawaban Notaris ... 33

2. Tentang Notaris ... 36

a. Tugas dan Wewenang Notaris ... 46

b. Pemberhentian Notaris dari Jabatannya ... 51

(9)

b. Teori Keadilan Hans Kelsen ... 72

c. Teori Pertanggungjawaban ... 74

B. Penelitian yang Relevan ... 75

C. Kerangka Berpikir ... 80

BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian ... 83

B. Sifat Penelitian ... 84

C. Metode Pendekatan ... 84

D. Metode Pengumpulan Bahan Hukum ... 85

E. Metode Analisis Bahan Hukum ... 86

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN A. Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam Pemalsuan Akta ... 87

B. Akibat Hukum Terhadap Notaris yang dikenai Sanksi Pidana ... 113

BAB V PENUTUP A. Simpulan ... 121

B. Implikasi... 122

C. Saran... 122

(10)

ABSTRAK

Pramesworo Sunaryo. S351208030. Pertanggungjawaban Pidana Notaris Dalam Pemalsuan Akta Otentik (Studi Tentang Putusan Pidana yang dikuatkan oleh Mahkamah Republik Indonesia Nomor: 1014K/Pid/2013). 2015. Program Magister Kenotariatan Fakultas Hukum Universitas Sebelas Maret.

Akta otentik yang dibuat oleh notaris tak jarang dipermasalahkan oleh salah satu pihak atau oleh pihak lain karena dianggap merugikan kepentingannya, bahkan adanya dugaan dalam akta otentik tersebut ditemukan keterangan palsu. Jenis penelitian yang digunakan adalah Normatif, dengan metode pendekatannya adalah pendekatan Undang-undang dan pendekatan Kasus.Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk mengetahui pertanggungjawaban pidana Notaris dalam pemalsuan akta otentik dan akibat hukum terhadap Notaris yang dikenai sanksi pidana dalam pemalsuan akta otentik. Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa akta yang dibuat oleh notaris atau ambteljike akta tanggung jawab sepenuhnya ada pada notaris, apabila memenuhi unsur-unsur dari perbuatan pidana maka notaris harus mempertanggungjawabkan secara pidana. Pada akta pihak terhadap Notaris tidak dapat dipersalahkan atau dijatuhi pidana karena ia tidak tahu akan adanya kebohongan dan kepalsuan tersebut. Namun demikian apabila Notaris mengetahui atau bahkan menjadi aktor intelektualnya maka Notaris dapat saja dijatuhi pidana. Akibat hukum terhadap notaris yang dijatuhi sanksi pidana dalam pemalsuan akta otentik adalah Notaris yang bersangkutan diberhentikan secara tetap dengan tidak hormat oleh Menteri dengan usulan Majelis Pengawas Pusat dalam hal terbukti melakukan tindak pidana yang diancam dengan pidana penjara selama 5 (lima) tahun atau lebih. Kemudian Majelis Pengawas Daerah menetapkan Notaris lain sebagai pemegang protokol yang ditetapkan dalam jangka waktu paling lambat 30 (tiga puluh) hari terhitung sejak tanggal putusan pengadilan yang mempunyai kekuatan hukum tetap. Implikasinya apabila Notaris yang telah dijatuhi pidana dan sudah mempunyai kekuatan hukum tetap, tetapi tetap membuat akta mengakibatkan masyarakat pengguna jasa Notaris tidak terlindungi dan tidak mendapatkan kepastian hukum terhadap akta yang dibuatnya atau akta itu terdegradasi menjadi akta di bawah tangan.

(11)

ABSTRACT

Pramesworo. S351208030. Notary’s Criminal Liability in Authentic Deed Forgery (A Study on Criminal Verdict Reinforced by Verdict of the Supreme Court of the Republic of Indonesia Number: 1014K/Pid/2013). The Graduate Program in Notary, the Faculty of Law, Sebelas Maret University 2015.

Authentic deed drawn up by notary is not infrequently disputed by a party or another party as it is regarded to adverse its interest, and even there persists an allegation that in the authentic deed is found false information. The objectives of this research are to investigate: the notary’s criminal liability in the authentic deed forgery and the legal consequences in the authentic deed forgery. The result of research shows that the criminal liability in the authentic deed forgery (ambteljike akta) is fully on the notary. When the forgery contains elements of criminal acts, the notary shall be criminally accountable. In the deed, the notary shall not be criminally accountable or sentenced if he or she does not know that there will be any forgery. Yet, when the notary knows the forgery and even becomes the intellectual actor, he or she is subject to conviction. The legal consequence on the notary who is subject to the conviction of the authentic deed forgery is the permanent dishonorable discharge of his or her position by the Minister of Law and Human Rights with the proposal addressed by the Central Supervisory Board if he or she is proven to have committed a criminal act and is sentenced to five years or more of imprisonment. Then, the Local Supervisory Board appoints another notary as the holder of the protocol which is stipulated within no later

than 30 days as of the date of the court’s verdict which has a permanent legal

force. This has an implication that if the aforementioned notary who is proven to have committed a criminal act and is sentenced with the permanent legal force but still draws similar deeds, this will cause the users of his or her services to be unprotected and not to gain a legal certainty of the deeds he or she draws up or the deeds will be degraded as underhand deeds.

Referensi

Dokumen terkait

Pada siklus I tidak terjadi penurunan perilaku membolos siswa yaitu dengan skor 111 berada pada kategori yang masih tinggiI. Maka dilanjutkan pada siklus II

yang menerima beberapa pelajaran dari seorang hamba yang saleh melalui peristiwa membunuh seorang remaja (QS. Baik remaja yang dibunuh maupun dua orang anak yatim

(Penelitian Tindakan Kelas terhadap Siswa Kelas VIII dalam mata pelajaran PKn diSMP Negeri 5

Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran koomite audit, likuiditas, ukuran dewan komisaris, dan degree of operation leverage terhadap pengungkapan risiko

The study was conducted to find out if related product diversification in form of value added milk products yields better performance compared to the performance of

Rasio profitabilitas (Sudana,2011) merupakan rasio yang mengukur kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba dengan menggunakan sumber- sumber yang dimiliki perusahaan,

Dengan memahami petunjuk, siswa dapat menjelaskan aturan yang berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah tentang menjaga kebersihan di lingkungan rumah dengan tepat.

Berdasarkan hal tersebut maka dilakukan penelitian tentang tingkat kondisi vacuum di scruber dan suhu RBDPO di pre stripper terhadap PFAD yang dihasilkan..