• Tidak ada hasil yang ditemukan

Proses Percabangan Pada Pola Penyebaran Penyakit ARTIKEL. ARTIKEL

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Proses Percabangan Pada Pola Penyebaran Penyakit ARTIKEL. ARTIKEL"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

PROSES PERCABANGAN PADA POLA PENYEBARAN PENYAKIT

Sofiin, Respatiwulan, Supriyadi Wibowo

Program Studi Matemtika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sebelas Maret

ABSTRAK: Suatu penyakit bersifat epidemi jika banyaknya orang yang terjangkit dalam suatu populasi bertambah besar, seiring bertambahnya waktu dengan laju yang tinggi. Salah satu cara penyebaran penyakit dalam suatu populasi adalah melalui kontak langsung antara individu yang terinfeksi penyakit dengan individu yang rentan terhadap penyakit. Individu yang terinfeksi penyakit dapat menginfeksi individu yang rentan terhadap penyakit sehingga jumlah individu yang terinfeksi penyakit bertambah banyak pada periode berikutnya. Banyaknya individu rentan yang terinfeksi penyakit pada suatu periode adalah . Proses percabangan pada pola penyebaran penyakit adalah proses penyebaran penyakit dimana individu yang terinfeksi penyakit bertambah banyak pada setiap periode. Probabilitas berakhirnya epidemi pada proses percabangan diperoleh dari ∑ . Penerapan proses percabangan pada penyebaran penyakit dengan menggunakan dan diperoleh probabilitas berakhirnya epidemi pada periode ke- adalah dan dapat dikatakan epidemi pada periode tersebut berakhir.

Kata Kunci: epidemi, proses percabangan, probabilitas berakhirnya epidemi

1. PENDAHULUAN

Setiap orang wajib menjaga kesehatannya, namun terkadang manusia lalai dan terkena penyakit. Salah satu faktor yang dapat menyebabkan timbulnya penyakit adalah perubahan cuaca, pola hidup serta kondisi lingkungan yang kurang sehat dalam suatu populasi. Penyakit dapat dibedakan menjadi dua yaitu penyakit menular dan penyakit tidak menular. Contoh penyakit menular diantaranya cacar air, influenza, demam berdarah, SARS, HIV (Isham [4]). Penyebaran penyakit menular dapat melalui kontak langsung dengan penderita penyakit, udara dan hewan.

(2)

dilakukan upaya pengendalian terhadap penyebaran penyakit yaitu dengan mempelajari sifat penyebarannya.

Menurut Parzen [5], banyaknya individu yang terinfeksi dan yang sembuh pada suatu epidemi tidak dapat diprediksi dengan pasti. Hal tersebut menunjukkan bahwa penyebaran epidemi merupakan suatu kejadian random sehingga dapat dipandang sebagai proses stokastik. Selain itu, banyaknya individu yang terinfeksi pada periode ke- hanya dipengaruhi oleh jumlah individu yang terinfeksi pada periode ke- . Proses kejadian tersebut menunjukkan bahwa penyebaran epidemi merupakan suatu kejadian khusus dari proses stokastik yaitu proses Markov. Suatu proses Markov yang mempunyai ruang state diskrit disebut rantai Markov.

Penyebaran penyakit yang bersifat epidemi dikatakan mencapai puncak epidemi ketika banyaknya individu yang terinfeksi mencapai maksimum. Penyebaran penyakit paling bahaya adalah saat terjadinya puncak epidemi, sehingga perlu suatu tindakan pencegahan sebelum terjadinya puncak epidemi. Penyebaran penyakit dikatakan berakhir jika tidak ada individu yang terinfeksi atau dapat dikatakan bahwa banyaknya individu yang terinfeksi sama dengan nol. Pada penelitian ini penulis menentukan pola penyebaran penyakit dengan proses percabangan dan menerapkannya dalam contoh kasus.

2. PROSES PERCABANGAN

2.1Proses Percabangan. Menurut Taylor dan Karlin [6], proses percabangan adalah proses dari menuju , dengan adalah ukuran populasi pada generasi ke- . Proses ini merupakan struktur khusus dari rantai Markov. Misalkan sebuah organisme pada masa hidupnya menghasilkan keturunan untuk menjaga agar spesiesnya tidak punah dengan cara memperbanyak jumlah spesies dan jumlah keturunan yang dihasilkan dalam satu generasi adalah random,dengan probabilatas sebagai

(3)

dengan dan ∑ . Diasumsikan setiap keturunan satu independen dengan keturunan yang lainnya dan jangka waktu hidup dari setiap individu adalah sama.

Sifat dari rantai Markov memberikan gambaran untuk menghitung populasi pada generasi ke- , yaitu

dengan adalah semua keturunan yang mungkin dari individu ke- pada generasi ke- .

3. PENERAPAN DAN PEMBAHASAN

3.1Pola Penyebaran Penyakit dengan Proses Percabangan. Salah satu cara

penyebaran penyakit dalam suatu populasi adalah melalui kontak langsung antara individu yang terinfeksi penyakit dengan individu yang rentan terhadap penyakit. Kelompok individu yang terinfeksi penyakit dapat menginfeksi kelompok individu yang rentan terhadap penyakit dan banyaknya individu yang terinfeksi penyakit dari individu adalah sebanyak , dengan probabilitas

(1.1)

dengan, dan ∑ . Asumsi yang digunakan dalam proses percabangan pola penyebaran penyakit adalah

a. Jumlah individu awal yang terinfeksi penyakit .

b. Setiap individu yang terinfeksi penyakit pada satu periode saling independen antara satu dengan yang lainnya.

c. Ukuran populasi pada periode ke- hanya dihitung dari banyaknya individu yang terinfeksi pada saat periode ke- saja.

d. Jangka waktu (lamanya sakit) yang dibutuhkan setiap individu dari mulai sakit sampai sembuh adalah sama.

(4)

Dalam proses percabangan, untuk menghitung jumlah individu terinfeksi pada periode ke- tidak melibatkan jumlah individu terinfeksi pada periode yang artinya bahwa tidak dihitung. Proses percabangan pada pola penyebaran penyakit adalah proses penyebaran penyakit dimana individu terinfeksi penyakit menginfeksi individu sehingga jumlah individu terinfeksi bertambah banyak dari periode awal hingga periode ke- . Proses ini merupakan struktur khusus dari rantai Markov.

Sifat Markov yaitu kejadian pada saat ke-n hanya dipengaruhi oleh kejadian ke- dapat menjadi pertimbangan sebagai berikut, pada periode ke- ada sebanyak indivdu infekted yang dapat menginfeksi kelompok individu

susceptible dan banyaknya individu yang terinfeksi penyakit dari periode ke-adalah . Dengan demikian, banyaknya individu infected pada periode ke- adalah

dengan adalah semua individu yang mungkin dapat tertular penyakit dari individu infected pada periode ke-n dan .

3.2Mean dan Variansi Proses Percabangan Penyebaran Penyakit. Persamaan

(1.2) merupakan proses percabangan dengan jumlah individu yang terinfeksi dari individu infected adalah random. Misalkan [ ] dan [ ] adalah mean dan variansi dari proses percabangan. Misalkan dan adalah mean dan variansi dari dengan kondisi awal kemudian diterapkan dalam kejadian pada jumlahan random pada persamaan menghasilkan

(1.3) dan

(1.4) Dengan kondisi awal dimasukkan kedalam persamaan dan diperoleh dan . Kemudian dari persamaan diperoleh

, , dan secara umum

(5)

Jadi mean dari populasi individu infected akan bertambah secara geometris ketika

, akan berkurang secara geometris ketika , dan akan konstan (tetap)

ketika .

Selanjutnya, disubtitusikan kedalam persamaan dan diperoleh

. Dengan hanya memperhatikan ,

diperoleh

.

Secara umum, berlaku

[ ] [ ]

atau

{

Jadi, variansi dari populasi individu infected akan bertambah secara geometris jika

, akan bertambah secara linier jika , dan akan berkurang secara

geometris jika .

3.3Probabilitas Berakhirnya Epidemi pada Proses Percabangan. Epidemi

dikatakan berakhir ketika jumlah individu yang terinfeksi penyakit menjadi nol. Epidemi pada populasi individu yang terinfeksi penyakit akan berakhir pada periode ke- di mana sehingga untuk semua . Didalam terminology rantai Markov, nol (0) adalah state yang terabsorbsi artinya semua individu yang terinfeksi penyakit I(t) tidak dapat menginfeksi indvidu yang rentan terhadap penyakit S(t). Misalkan

(6)

dari individu yang terinfeksi penyakit dari . Jika individu awal yang terinfeksi penyakit sembuh pada periode ke- maka setiap individu yang mungkin terinfeksi penyakit dari harus sembuh pada periode ke- .

Sebanyak subpopulasi yang dibangun dari individu yang terinfeksi penyakit dari individu awal adalah independen dan memiliki sifat statistik yang sama sebagai individu awal yang terinfeksi penyakit. Oleh karena itu, probabilitas setiap anggota subpopulasi yang sembuh pada periode ke- adalah . Karena setiap subpopulasi saling independen maka probabilitas dari semua subpopulasi adalah

dengan dan . Diasumsikan bahwa individu awal yang terinfeksi penyakit sudah pasti dapat menginfeksi penyakit oleh karena itu probabilitas berakhirnya epidemi pada periode awal adalah nol dan adalah probabilitas suatu periode tidak dapat menginfeksi penyakit.

3.4Penerapan Probabilitas Berakhirnya Epidemi pada Proses Percabangan.

Dalam sebuah populasi terdapat suatu penyakit yang menyebar dalam populasi tersebut. Banyaknya individu awal yang terinfeksi penyakit adalah satu dan seiring bertambahnya waktu, jumlah individu yang terinfeksi penyakit bertambah banyak. Dari individu awal yang terinfeksi penyakit sebanyak satu dapat menginfeksi individu yang rentan sebanyak dua dan dari dua individu yang terinfeksi penyakit dapat menginfeksi individu yang rentan sebanyak empat dan seterusnya. Misalkan probabilitas bahwa individu yang terinfeksi penyakit dapat menginfeksi individu rentan sebanyak dua sebesar 0.5 dan probabilitas individu yang terinfeksi penyakit tidak dapat menginfeksi individu rentan sebesar 0.5 . Dicari probabilitas berakhirnya epidemi pada setiap periode. Karena ini

dan dengan , diperoleh

(7)

.

Karena yang diketahui adalah dan , dianggap selain itu nilainya adalah nol. Dengan demikian,

. Karena dan maka

.

[image:7.595.112.511.322.615.2]

Epidemi dikatakan berakhir jika artinya probabilitas setiap individu yang terinfeksi penyakit pada generasi ke- tidak dapat menginfeksi individu yang rentan probabilitasnya adalah satu (pasti). Tabel 1 adalah probabilitas bahwa kelompok individu infected tidak dapat menginfeksi pada suatu periode

Tabel 1. Probabilitas kelompok individu infected tidak dapat menginfeksi pada 3 periode awal dan 3 periode akhir

n

0 0.000000

1 0.500000

2 0.625000

192 0.989902

193 0.989953

194 0.990003

(8)

4. KESIMPULAN

Dari penerapan dan pembahasan, diperoleh dua kesimpulan.

1. Banyaknya individu yang terinfeksi pada setiap periode dapat dirumuskan

dengan adalah semua individu yang mungkin dapat tertular penyakit dari individu infected pada periode ke- .

2. Probabilitas berakhirnya epidemi pada proses percabangan dengan dan adalah

Dari model tersebut diperoleh probabilitas berakhirnya epidemi sebesar pada periode ke- . Dari hasil artinya banyaknya individu yang terinfeksi penyakit pada periode ke- tidak dapat menginfesi individu yang rentan sehingga epidemi pada periode dapat dikatakan berakhir.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Crump, K.S and Mode, C.J. 1968. A General Age-Dependent Branching Process, 24:494-508.

[2] Graves, P.M, Malaria Epidemic Forecasting and Preparesness Manual,

Ministry of Health, Asmara, Eritrea, 2003.

[3] Heathcote, C.R. 1964. A Branching Process Allowing Immigration, 27:138-143.

[4] Isham, V. Stochastic Models for Epidemis. 2004. Department of Statistical Science University College London.

[5] Parzen, E., Stochastic Processes, Holden-Day, Inc, United States of America, 1962.

Gambar

Tabel 1. Probabilitas kelompok individu infected tidak dapat menginfeksi pada 3

Referensi

Dokumen terkait

Berdasarkan masalah – masalah yang telah peneliti rumuskan, maka penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan data atau fakta yang tepat dan dapat dipercaya guna mengetahui

Tujuan dari penelitian ini adalah membuat suatu sistem keputusan menggunakan metode AHP untuk menentukan prioritas perbaikan jalan berdasarkan empat kriteria yaitu kondisi jalan,

Sesuai hasil observasi peneliti, pelaksanaan Peraturan Gubernur Sulawesi Tengah Nomor 26 Tahun 2011 tentang pedoman penyusunan penetapan kinerja dan pelaporan

Dalam penelitian ini peneliti mengambil sampel dari organisasi pengelola zakat (OPZ) khususnya pada organisasi Dompet Dhuafa Jawa Timur yaitu kualitas pelayanan,

habis pakai yang dibeli yang mempengaruhi mutu pengujian dan/atau kalibrasi tidak digunakan sebelum diinspeksi atau dengan cara lain untuk memverifikasi kesesuaiannya

Fenomenan kesalahan mengenai pola asuh anak saat ini sering sekali terjadi seperti kekerasan fisik dan mental, terlalu bebas dan sebagainya. Perlu diketahui oleh orang tua

Salam Sejahtera, puji dan syukur penulis ucapkan kepada Isa Almasih atas rahmat, karunia dan hidayahNya yang tiada terhitung sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan

Tahap berikutnya adalah menghitung jumlah pembelian yang optimal, dari hasil perhitungan jumlah bahan baku yang harus dibeli oleh perusahaan pada perode Januari – Desember