commit to user
i
KONSEP
PANCER WALI
TRADISI PERNIKAHAN
ADAT JAWA DALAM CERBUNG
ESEM ING LINGSIR SORE
KARYA NARYATA
(Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra)
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan
Guna Melengkapi Gelar Sarjana Sastra Jurusan Sastra Daerah
Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret
Disusun oleh
BANGUN JULIADI WIBOWO
C 0109003
FAKULTAS SASTRA DAN SENI RUPA
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
commit to user
commit to user
commit to user
commit to user
v
MOTTO
Innallaha ma’ashobirin
“ Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar “
commit to user
vi
PERSEMBAHAN
Untuk alm. Ayahanda tercinta,
Ibunda tercinta,
commit to user
vii
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Allah SWT atas berkah, rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan skripsi dengan
judul Konsep Pancer Wali Tradisi Pernikahan Adat Jawa Dalam Cerbung Esem
Ing Lingsir Sore Karya Naryata (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra)
Penulisan Skripsi ini adalah merupakan salah satu syarat guna memperoleh
gelar Sarjana Sastra Jurusan sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Dalam penulisan kripsi ini, peran serta dan dukungan, motivasi, serta
semangat dari banyak pihak sangat dirasakan oleh penulis. Oleh karena itu,
dengan segala kerendahan hati penulis tidak lupa mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Drs. Riyadi Santosa, M. Ed., Ph. D., selaku Dekan Fakultas Sastra dan Seni
Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta.
2. Drs. Supardjo, M. Hum., selaku Ketua Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra
dan Seni Rupa.
3. Dra. Sundari, M. Hum., selaku pembimbing pertama yang telah memberikan
motivasi serta bimbingan kepada penulis selama penulisan skripsi ini.
4. Siti Muslifah, SS, M. Hum., selaku pembimbing kedua yang telah
memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis selama penulisan skripsi
ini.
5. Drs. Christiana Dwi Wardhana, M. Hum., selaku Pembimbing Akademik yang
commit to user
viii
6. Bapak dan ibu dosen Sastra Daerah yang telah memberikan bekal ilmu kepada
penulis selama perkuliahan.
7. Almarhum bapak Sunardi dan ibu Siswanti tercinta, Bayu Dwika Ardhani,
Mas Kamsi yang telah memberikan motivasi serta do’a kepada penulis untuk
dapat segera menyelesaikan skripsi ini.
8. Bapak Sunaryata Soemardjo, selaku pengarang cerbung Esem Ing Lingsir Sore
yang telah membantu memberikan informasi kepada penulis.
9. Staf perpustakaan pusat dan perpustakaan Fakultas Sastra atas pelayanan serta
penyediaan buku-buku referensi yang diperlukan dalam penulisan skripsi ini.
10.Kawan Satriya Pandawa (Ican Mahendrao, Agan Rogatianus, Bos Rendrawan
S N, Mas Boy W. Sigit P I, Den Mas Rendra Agusta, Ay Guntur Yuli T, Ay
Gatran The Jack, Mas Wisnu, Mas Haris, Mas Adit, Mas Budi ). Terima kasih
atas kebersamaan dan moment-moment indah yang telah kita ciptakan
bersama.
11.Yunita Astuti yang tak henti-hentinya memberi motivasi, semangat, harapan,
impian, serta kasih sayang kepada penulis.
12.Almarhumah Rina Puji Wibowo dan teman-teman Sastra Daerah 2009 tercinta
yang membanggakan.
Segala bantuan, dorongan dan motivasi yang diberikan kepada penulis
semoga Allah SWT memberikan balasan yang sesuai. Penulis menyadari skripsi
ini jauh dari kata sempurna, maka dari itu saran dan kritik yang membangun
sangat diharapkan oleh penulis.
commit to user
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ... i
HALAMAN PERSETUJUAN ... ii
HALAMAN PENGESAHAN ... iii
HALAMAN PERNYATAAN ... iv
HALAMAN MOTTO ... v
HALAMAN PERSEMBAHAN ... vi
KATA PENGANTAR ... vii
DAFTAR ISI ... ix
DAFTAR SINGKATAN ... xiii
DAFTAR LAMPIRAN ... xiv
ABSTRAK ... xv
ABSTRACT ... xvii
SARI PATHI ... xviii
BAB I PENDAHULUAN ... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Batasan Masalah... 9
commit to user
x
D. Tujuan Penelitian ... 9
E. Manfaat Penelitian ... 10
1. Manfaat Teoretis ... 10
2. Manfaat Praktis ... 11
F. Sistematika Penulisan ... 11
BAB II LANDASAN TEORI ... 12
A. Tinjauan Pengarang ... 12
B. Pendekatan Struktural ... 24
C. Teori Sosiologi Sastra ... 31
D. Pengertian Gugon Tuhon ... 33
BAB III METODOLOGI PENELITIAN... 38
A. Bentuk Penelitian ... 38
B. Sumber Data dan Data ... 39
C. Teknik Pengumpulan Data ... 40
1. Content Analysis ... 40
2. Wawancara ... 41
D. Teknik Analisis Data ... 42
1. Reduksi Data ... 42
2. Sajian Data ... 43
3. Penarikan Kesimpulan dan Verifikasi ... 44
BAB IV ANALISIS DATA ... 46
A. Analisis Struktural ... 46
1. Fakta-fakta Cerita ... 47
commit to user
xi
a. Karakter Utama ... 47
b. Karakter Bawahan ... 70
1.2.Alur ... 85
1.2.1. Bagian-bagian Alur ... 86
a. Bagian Awal ... 86
4. Keterkaitan Antarunsur ... 140
B. Konsep Pancer Wali dalam Cerbung EILS ... 142
C. Sikap Budaya Pengarang... 170
BAB V PENUTUP ... 180
commit to user
xii
B. Saran ... 182
DAFTAR PUSTAKA ... 183
commit to user
xiii
DAFTAR SINGKATAN
AKL : Akademi Kesehatan Lingkungan
Cerbung : Cerita bersambung
Cerkak : Cerita cekak
EILS : Esem Ing Lingsir Sore
Epsd : Episode
KPRI : Koperasi Pegawai Republik Indonesia
PNS : Pegawai Negeri Sipil
PSJB : Pamarsudi Sastra Jawi Bojonegoro
PUSKESMAS : Pusat Kesehatan Masyarakat
RSU : Rumah Sakit Umum
SDN : Sekolah Dasar Negeri
SMPN : Sekolah Menengah Pertama Negeri
SPPH : Sekolah Pembantu Penilik Hygiene
STM : Sekolah Tingkat Menengah
commit to user
xiv
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran I : Hasil wawancara dengan pengarang
Lampiran II : Surat keterangan wawancara dengan pengarang
Lampiran III : Biodata pengarang
Lampiran V : Foto penulis dengan pengarang
Lampiran VI : Hasil wawancara dengan informan
Lampiran VII : Surat keterangan wawancara dengan informan
Lampiran VIII : Foto penulis dengan informan
commit to user
xv ABSTRAK
Bangun Juliadi Wibowo. C 0109003. 2013. Konsep Pancer Wali Tradisi Pernikahan Adat Jawa dalam Cerbung Esem Ing Lingsir Sore Karya Naryata (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta
Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu (1) Bagaimanakah
struktur cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata berdasarkan teori fiksi dari Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita (karakter/penokohan, alur, latar), tema dan sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone,
simbolisme dan ironi) ? (2) Bagaimana konsep Pancer Wali dalam cerita
bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata ? (3) Bagaimana sikap budaya
pengarang dalam memandang konsep Pancer Wali yang terdapat dalam cerita
bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata ?
Tujuan penelitian ini adalah (1) Mendeskripsikan struktur cerita
bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata berdasarkan teori fiksi dari
Robert Stanton yaitu struktur yang meliputi fakta-fakta cerita (karakter/penokohan, alur, latar), tema dan sarana-sarana sastra (judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme dan ironi). (2) Mendeskripsikan konsep
Pancer Wali dalam cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata. (3)
Mendeskripsikan sikap budaya pengarang dalam memandang konsep Pancer Wali
yang terdapat dalam cerita bersambung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata.
Manfaat yang dicapai dalam penelitian terdiri dari dua hal, yaitu manfaat secara teoritis dengan harapan dapat membantu memperkaya dalam mempergunakan teori-teori sastra dan aplikasinya, khususnya teori sosiologi sastra. Manfaat praktis, penelitian ini dapat memberikan manfaat berupa himbauan bagi masyarakat supaya lebih berhati-hati dalam mencari jodoh,
khususnya mengenai larangan nikah pancer wali bagi masyarakat Jawa.
Bentuk penelitian ini adalah penelitian sastra dengan metode deskriptif kualitatif, yang berarti bahwa menggunakan data kualitatif pula yaitu berupa
kata-kata, uraian-uraian, atau gambaran dan bukan berupa angka-angka. Penelitian ini
akan menganalisis cerbung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata dengan membongkar unsur struktural dari Robert Stanton yang meliputi fakta-fakta cerita yang meliputi karakter, alur, latar, tema, serta sarana-sarana sastra yang meliputi judul, sudut pandang, gaya dan tone, simbolisme, dan ironi, dan aspek sosiologi sastra yang meliputi pantangan dalam tradisi pernikahan adat Jawa Pancer Wali
yang terdapat dalam cerbung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata dan sikap budaya pengarang dalam cerbung Esem Ing Lingsir Sore karya Naryata
commit to user
xvi
pernikahan dimana antara ayah mempelai pria dan ayah mempelai wanita yang akan melangsungkan pernikahan merupakan saudara kandung dan ini merupakan sebuah pantangan.
commit to user
xvii ABSTRACT
Bangun Juliadi Wibowo. C 0109003. 2013. Concept Pancer Wali Javanese Traditional Abstinence Marriage in Cerbung Esem Ing Lingsir Sore by Naryata (A Sociological Review of Literature). Thesis : Javanese Literature Program Faculty of Letters and Fine Arts Sebelas Maret University Surakarta.
The problems discussed in this study are as follows: (1) How to know the running commentary structure Esem Ing Lingsir Sore by Naryata based on fiction theory from Robert Stanton including the facts of the story (character, plot, setting), themes and literary means ( title, point of view, style and tone, symbolism and irony) ? (2) How to know the concept of the Pancer Wali in running commentary Esem Ing Lingsir Sore ? (3) What is the cultural attitude of author’s concept PancerWali in running commentary Esem Ing Lingsir Sore ?
The objectives of study are (1) to describe the structures ofrunning commentary Esem Ing Lingsir Sore based on fiction theory from Robert Stanton. They are: structureswhich includes the facts of the story (character, plot, setting), themes and literary means (title, point of view, style and tone, symbolism and irony). (2) to describe the concept ofrunning commentary Esem Ing Lingsir Sore
by Naryata. (3) to describe the cultural attitudes of author’s concept PancerWali in in running commentary Esem Ing Lingsir Sore.
Benefits achieved in the study consisted of two things, namely the theoretical benefits, hoping to help enrich and use of literary theory and its applications, especially the sociology of literary theory. In practical, this research can provide benefits in the form of an appeal for the public to be more careful in looking for their couple, especially concerning the prohibition of Pancer Wali marriage for Javanese.
This research is a form of literary study with qualitative descriptive method,it means that the use of qualitative data is often in the form of words, descriptions, or picture and not the form of numbers. This study will analyze the Esem Ing Lingsir Sore by explaining structural elements from Robert Stanton that includes facts of the story, they are characters, plot, setting, theme, and literary means which include title, perspective, style and tone, symbolism, and irony, and literary aspects of sociology which includes Javanese traditional abstinence in marriage Pancer Wali contained in Esem Ing Lingsir Sore by Naryata
commit to user
xviii SARI PATHI
Bangun Juliadi Wibowo. C 0109003. 2013. Konsep Pancer Wali Tradisi Pernikahan Adat Jawa dalam Cerbung Esem Ing Lingsir Sore Karya Naryata (Sebuah Tinjauan Sosiologi Sastra). Skripsi: Jurusan Sastra Daerah Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta
Prêkawis ingkang dipunrêmbag wontên panalitèn inggih punika (1) Kados -pundi struktur carita sambung Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata
adhêdhasar teori fiksi saking Robert Stanton ingkang antawisipun fakta-fakta cariyos, (paraga, alur, latar), tema, kaliyan sarana-sarana sastra (irah-irahan, sudut pandang, gaya lan tone, simbolisme, lan ironi) ? (2) Kadospundi konsep Pancêr Wali wontên ing carita sambung Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun
Naryata ? (3) Kadospundi sikêp budaya penganggit wontên ing carita sambung
Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata?
Ancasipun panalitèn inggih punika, (1) Ngandharakên struktur carita
sambung Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata ingkang adhêdhasar teori
fiksi saking Robert Stanton ingkang antawisipun fakta-fakta cariyos, (paraga, alur, latar), tema, lan sarana-sarana sastra (irah-irahan, sudut pandang, gaya lan tone, simbolisme, lan ironi) ? (2) Ngandharakên konsep Pancêr Wali wontên ing carita
sambung Esêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata ? (3) Ngandharakên sikêp
budaya penganggit wontên ing carita sambung Èsêm Ing Lingsir Sore
anggitanipun Naryata?
Kaginaan saking panalitèn mênika kapilah dados kalih, inggih mênika kaginaan teoritis kanthi pangarêp – arêp sagêd mbiyantu memperkaya kalihan ngginakakên teori – teori sastra ugi ngaplikasiakên, khususipun teori sosiologi sastra. Kaginaan praktis, panalitèn mênika sagêd maringi paedah awujud kawigatosan kangge bêbrayan supados langkung ngatos-atos mênawi pados jodho, mliginipun babagan wêwalêr nikah Pancêr Wali kangge bêbrayan Jawi.
Wujudipun panalitèn inggih punika panalitèn sastra, ngagêm metode deskriptif kualitatif ingkang têgêsipun ngginakakên data kualitatif ugi inggih punika awujud têmbung-têmbung, andharan-andharan, utawi gambaran lan sanès awujud angka. Panalitèn punika badhé nganalisis carita sambung Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata kanthi nganalisis unsur struktural saking Robert Stanton ingkang antawisipun fakta-fakta cariyos, ingkang antawisipun paraga, alur, latar, tema, sarta sarana-sarana sastra ingkang antawisipun irah-irahan, sudut pandang, gaya lan tone, simbolisme, lan ironi, lan aspek sosiologi sastra ingkang antawisipun wêwalêr wontên salêbêting tradisi palakrama adat Jawi Pancêr Wali ingkang wontên salêbêting carita sambung Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata lan sikêp budaya penganggit wontên ing carita
sambung Èsêm Ing Lingsir Sore anggitanipun Naryata.
commit to user
xix