• Tidak ada hasil yang ditemukan

LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara"

Copied!
12
0
0

Teks penuh

(1)

LAMPIRAN Lampiran 1 Hasil Wawancara

I. Pedoman Wawancara

Judul Penelitian : Implementasi Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK ) Nomor 35 Pada Tempat Peribadatan (Studi Kasus Pada Masjid Hidayatul Ummah Surabaya)

Tanggal Wawancara : 19 Juni 2022

Tempat : Kediaman Bagian Keuangan Masjid Hidayatul Ummah Surabaya).

II. Identitas Narasumber

Nama Narasumber : H Supeno, SE Jabatan : Bagian Keuangan Jenis Kelamin : Laki-laki

Tempat, Tanggal Lahir : 25 Agustus 1953

Usia : 68 Tahun

III. Pendahuluan

1. Memperkenalkan diri.

2. Meminta waktu kurang lebih 30 menit untuk menyampaikan tujuan wawancara dan manfaat yang akan di lakukan.

3. Memberikan penjelasan yang lebih rinci tentang pertanyaan yang akan dijabarkan.

IV. Hasil Wawancara

No. Pertanyaan Jawaban 1. Apakah tempat Ibadah

ini memiliki struktur organisasi

(pengurus/takmir) dalam beberapa bidang ?

Ada, Masjid Hidayatul Ummah memiliki susuan penurus organisasi, yang terdiri dari ketua Bapak Nafi, wakil ketua Bapak H.Nurmansyah, sekertaris Bapak Yanuar, bendahara Bapak H.Wardi, dan saya sendiri Bapak H.Supeno sebagai sekertaris sekaligus bagian keuangan Masjid Hidayatul Ummah.

2. Apakah ada

pedoman/aturan khusus dalam pembuatan

Untuk pedoman khusus tidak ada, yang ada hanya penyusunan aliran pemasukan dana yang di dapat dan pengeluarannya untuk

(2)

laporan keuangan di Masjid Hidayatul Ummah Surabaya ?

pembangunan masjid, honor pengurus, ustad, dan lain-lain.

3. Laporan keuangan apa saja yang dibuat dan di tujukan untuk siapa ?

Laporan keuangan yang dibuat lebih kepada pencatatan keluar masuknya uang saja, karena laporan yang dilaporkan yaitu laporan yang bersifat sederhana. Laporan di tunjukkan yang pasti kepada pengurus organisasi/takmir, serta di tunjukkan kepada warga.

4. Bagaimana proses pembuatan laporan keuangan pada Masjid Hidayatul Ummah Surabaya ?

Proses pembuatan laporan keuangan Masjid Hidayatul Ummah ialah jika ada kegiatan transaksi maka tiap tanggal transaksi entah itu ada pemasukan atau pengeluaran maka dicatat tiap hari sesuai tanggal, bulan, dan tahun transaksi.

5. Kapan waktu pelaporan keuangan pada Masjid Hidayatul Ummah Surabaya ?

Waktu pelaporan keuangan Masjid Hidayatul Ummah Surabaya ini ialah seminggu sekali ketika ada kegiatan sholat jumat biasanya di umumkan melalu microfon masjid.

6. Bagaimana cara Masjid Hidayatul Ummah Surabaya memperoleh dana ?

Masjid Hidayatul Ummah memperoleh dana pastinya melalui infaq yang sudah di sediakan kotak infaq pada masjid, ada juga kotak infaq yang di sediakan di depan gapura pintu masuk jalan menuju masjid, ada warga sekitar yang menjadi donatur tetap, donatur tidak tetap, serta sumbangan-sumbangan yang diberikan oleh warga sekitar masjid maupun diluar wilayah masjid. Dahulu pernah juga mendapat bantuan dari yang diberikan dari pemerintah, yaitu untuk membantu dalam pembangunan masjid, dan bantuan itu jarang-jarang di dapatkan atau bersifat tidak rutin.

7. Apa saja jenis dana yang diperoleh?

Dana yang di peroleh paling sering berupa uang tunai cash yang di masukkan kedalam kotak amal, dan biasanya uang cash dari donatur maupun sumbangan warga, dan biasanya berupa transfer melalui rekening masjid jika ada, dan jika ada sumbangan dari pemerintah biasanya

(3)

masuk dalam rekening masjid sendiri.

8. Bagaimana pengelolaan pendapatan dan pengeluaran dana ?

Karena masjid ini masih dalam tahap pembangunan yang artinya masih belum 100 % jadi. Maka pengurus masjid mengelola dana pendapatan dan pengeluaran sebaik mungkin untuk keperluan masjid, untuk pembangunan masjid, serta honor pengurus masjid, serta tukang yang sedang membangun dan memperbaiki masjid, dan ustad-ustad yang berkontribusi perihal pembelajaran keagamaan.

9. Dari dana yang diperoleh apakah ada dana yang dialokasikan untuk mendapatkan keperluan di masa mendatang ?

Tentu saja, karena tujuan dari diperlukan dana itu juga memang untuk keperluan masjid di masa mendatang, untuk keamanan dan kenyamanan beribadah dalam masjid. Jika masjid bersih dan nyaman maka untuk beribadahpun juga semakin semangat.

10. Apa saja yang dicatat dalam catatan atas laporan keuangan ?

Biasanya yang saya catat yaitu pemasukan dana dari infaq dan donatur, biaya pengeluaran honor, biaya operasional masjid, serta biaya lain-lain.

(4)

Lampiran 2 Dokumentasi Wawancara Dengan Bagian Keuangan Masjid

(5)

Lampiran 3 Gambar Masjid Hidayatul Ummah Surabaya

(6)

Lampiran 4 Struktur Organisasi Masjid Hidayatul Ummah Surabaya

(7)

Lampiran 5 Surat Permohonan Ijin Penelitian

(8)

Lampiran 6 Surat Balasan Ijin Riset

(9)

Lampiran 7 Surat Keterangan Selesai Penelitian

(10)

Lampiran 8 Kartu Bimbingan Skripsi

(11)

Lampiran 9 Uji Turnitin

(12)

(Halaman ini sengaja dikosongkan)

Referensi

Dokumen terkait

Ketika masjid sudah dalam keadaan sepi, Terdakwa masuk ke dalam masjid kemudian membuka kotak infaq dengan menggunakan kunci yang telah Terdakwa ambil di kamar saksi

Biasa saja, yang paling menonjol menurut saya adalah, uang muka 500rb, karena ditulisa dengan warna yang berbeda dari yang lain... Merk apa yang sedang diiklankan dalam

Informan :” Alasan pertama kegemaran (Hobi), saya hobi menulis. Hobi itu muncul karena terinspirasi dengan buku cerita anak yang sering saya baca. Pada halaman

i) Apakah tipologi pesan yang dipilih dikaitkan dengan karateristik media online dan karateristik khalayak yang menjadi fokus perhatian? “Media online itu mempunyai

Untuk perencanaan itu seumpama taun anggaran 2021 tahapan mulai juli tahun sebelumnya kita sudah mengadakan musyawarah desa terkait dengan perencanaannya,RKP

Bagaimana hubungan antar sesama pemain Kesenian Tari Dolalak, antar kelompok/sanggar Kesenian Tari Dolalak, dan hubungan antar kelompok/sanggara Kesenian Tari

Kuesioner ini bertujuan untuk pencarian data yang digunakan untuk penyelesaian skripsi yang merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Ekonomi pada

Hal ini karena para pengikut tarekat Naqsabandiyah masih berpegangan dengan proses perhitungan yang bersifat ‘urfi, sementara proses perhitungan awal bulan sudah