1 BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Kemajuan perekonomian sebagai dampak dari pembangunan di negara
-negara sedang berkembang sebagaimana di Indonesia menyebabkan perbaikan tingkat hidup. Hal ini menjadikan kesehatan masyarakat meningkat, disamping itu terjadi pula perubahan pola hidup. Perubahan pola hidup ini yang menyebabkan
pola penyakit berubah, dari penyakit infeksi dan rawan gizi ke penyakit-penyakit
degeneratif, diantaranya adalah penyakit stroke yang mengakibatkan kematian.
Stroke adalah penyakit serebrovaskuler (pembuluh darah otak) yang
ditandai dengan kematian jaringan otak (infark serebral) yang terjadi karena berkurangnya aliran darah dan oksigen ke otak. Sekarang ini stroke tidak hanya
menyerang kelompok usia 55-64 tahun. Orang yang relatif lebih muda bisa rentan
stroke. Penyakit ini menyerang orang usia 18 tahun dengan persentase 1,7% dari 1.000 orang. Data Riskesdas (Riset Kesehatan Dasar) 2007 menyebutkan, angka kematian akibat PTM (Penyakit Tidak Menular) meningkat menjadi 41,7% pada tahun 1995, 49,9% pada tahun 2001 dan 59,9% pada tahun 2007. Penyebab kematian tertinggi dari seluruh penyebab kematian adalah stroke (15,4%), disusul hipertensi, diabetes, kanker, dan penyakit paru obstruktif kronis (health.kompas.com). Menurut City dan Noni (2013), pengetahuan tentang
penyakit stroke dan faktor-faktor yang mempengaruhi menjadi hal yang penting
2
Abdullah (2008) menjelaskan bahwa terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi penderita stroke yaitu identitas (jenis kelamin, umur), jenis penyakit stroke, tanggal masuk dan keluar rumah sakit, serta ada atau tidak komplikasi yang menyertai dengan mengkaji waktu hidup pasien penderita stroke melalui fungsi tahan hidupnya. Pengkajian waktu hidup dilakukan dengan mengestimasi model regresi Cox.
Metode klasifikasi berstruktur pohon adalah salah satu metode klasifikasi nonparametrik yang sering digunakan untuk data yang bertipe kategorik. Metode
ini pertama kali diperkenalkan oleh Breiman et al. pada tahun 1984. Klasifikasi
pada metode ini dilakukan dengan membangun sebuah pohon klasifikasi yang diperoleh melalui penyekatan berulang terhadap sebuah himpunan data (dalam hal ini diistilahkan sebagai simpul) menjadi dua atau lebih simpul baru. Metode klasifikasi berstruktur pohon dapat dibagi menjadi dua kelompok. Kelompok pertama menghasilkan pohon biner, yaitu sebuah pohon yang setiap simpul
disekat menjadi dua simpul yang saling terpisah. CART (Classification and
Regression Trees) merupakan algoritme yang diperkenalkan oleh Breiman et al.
(1984), sedangkan QUEST merupakan algoritme yang diperkenalkan oleh Loh
dan Shih (1997). CART dan QUEST merupakan contoh metode yang
menghasilkan pohon biner. Kelompok kedua adalah kelompok pohon yang
menghasilkan pohon non-biner, yaitu sebuah pohon yang setiap simpul disekat
menjadi dua atau lebih simpul yang terpisah.
Malani (2011) telah melakukan penelitian tentang aplikasi algoritme
QUEST yaitu pembentukan pohon klasifikasi biner untuk mengetahui seseorang
menderita penyakit jantung berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Berdasarkan uraian di atas, pada penelitian ini akan dibahas metode
klasifikasi berstruktur biner menggunakan metode QUEST. Algoritme QUEST
cocok untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi penderita stroke. Pasien penderita penyakit stroke dikategorikan menjadi dua yaitu pasien bertahan hidup
dan pasien meninggal. Sehingga dengan menggunakan pohon klasifikasi QUEST
dapat mengetahui variabel-variabel yang berpengaruh terhadap pasien penderita
3 1.2 PERUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian latar belakang masalah, dapat dirumuskan
permasalahan variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap pasien
penderita penyakit Stroke di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
1.3 TUJUAN PENELITIAN
Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk menentukan variabel-variabel
apa saja yang berpengaruh terhadap pasien penderita Stroke di RSUD Dr. Moewardi Surakarta.
1.4 MANFAAT PENELITIAN
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah dapat digunakan sebagai informasi bidang kesehatan khususnya kedokteran untuk melihat
variabel-variabel apa saja yang berpengaruh terhadap pasien penderita Stroke di