• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PBL PADA SISWA KELAS 5 MATERI PUASA RAMADHAN DI SDN SUMBER MAKMUR KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PBL PADA SISWA KELAS 5 MATERI PUASA RAMADHAN DI SDN SUMBER MAKMUR KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

1143 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENINGKATAN HASIL BELAJAR MELALUI PBL PADA SISWA KELAS 5 MATERI PUASA RAMADHAN DI SDN SUMBER MAKMUR

KABUPATEN KOTAWARINGIN TIMUR

Muhammad Zainul Hasan Massyat Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya

Email mzainulhasanmassyat@gmail.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas model pembelajaran Porblem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi puasa ramadhan. Subjek pada penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Sumber Makmur Kabupaten Kotawaringin Timur yang berjumlah 10 siswa. Metode penelitian yang digunakan adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus. Data hasil belajar dikumpulkan melalui pre test dan post test. Data yang diperoleh kemudian dianalisis menggunakan rumus persentase. Hasil analaisis data menunjukkan bahwa terdapat peningkatan hasil belajar siswa dengan menerapkan model pembelajaran problem based learning. Nilai rata-rata siswa pada siklus I adalah 64,50 dengan persetase ketuntasana klasikal 50%, setelah melakuan refleksi, perbaikan dan penyempurnaan pada siklus II, terjadi peningkatan yang signifikan dengan nilai rata-rata siswa 76,00 dengan persentase ketuntasan klasikal 90

%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) terbukti mampu meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama Islam materi puasa ramadhan.

Kata Kunci : Problem Based Learning, hasil belajar, SD Negeri Sumber Makmur

(2)

1144 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

PENDAHULUAN

Meningkatkan mutu pendidikan adalah menjadi tanggung jawab semua pihak yang terlibat dalam pendidikan terutama bagi guru yang merupakan ujung tombak dalam pendidikan. Guru merupkan orang yang paling berperan dalam menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas yang mampu menyikapi permasalahan, mampu berkolaborasi dengan orang lain, mampu memahami dirinya sendiri dan hidup mandiri bersama masyarakat dilingkungannya.

Pendidikan agama islam merupakan usaha manusia dengan jalan pendidikan untuk membantu mengarahkan fitrah agama peserta didik menuju terbentuknya kepribadian yang baik sesuai dengan ajaran agama islam.

Pendidikan agama islam dan budi pekerti di sekolah bertujuan untuk menumbuhkan dan meningkatkan keimanan melalui pemberian dan pemupukan pengetahuan, penghayatan, pengamalan, serta pengalaman peserta didik tentang agama islam sehingga menjadi manusia muslim yang terus berkembang dalam keimanan, ketakwaan, berbangsa dan bernegara.

Keberhasilan pendidikan agama islam bergantung pada keberhasilan siswa dalam proses belajar, guru mempunyai posisi yang sangat penting dalam meningkatkan hasil belajar siswa, sehingga guru dituntut lebih inovatif dalam membimbing siswa selama proses pembelajaran yakni dengan menggunakan metode yang berpariatif, pendekatan yang berbeda-beda dan model pembelajaran yang disesuaikan pada tujuan pembelajaran yang akan dicapai.

Berdasarkan hasil tes awal siswa kelas 5 SD Negeri Sumber Makmur pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam materi puasa ramadhan didapati 6 siswa dari 10 siswa belum tuntas atau memenuhi KKM. Ini menunjukkan bahwa hasil belajar siswa pada materi puasa ramadhan masih rendah dan perlu peningkatan. Atas dasar hasil belajar siswa kelas 5 tersebut dilakukanlah observasi yakni dengan melakukan pengamatan kepada siswa kelas 5 SD Negeri Sumber Makmur, kami menemukan bahwa proses pembelajaran pendidikan agama islam di kelas lima sebagian besar berpusat kepada guru yang aktif sedangkan siswa bersifat pasif.

Berdasarkan permasalah diatas maka diperlukan solusi untuk meningkatkan hasil belajar siswa dan mengatasi proses pembelajaan masih konvensional. Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan agar siswa lebih berperan aktif dalam mengikuti proses pembelajaran adalah model Problem Based Learning. (Modul PPG PAI Teori belajar dan pembelajaran.

2022:82) Ciri yang paling utama dari model pembelajaran Problem Based

(3)

1145 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Learning yaitu dimunculkannya masalah pada awal pembelajarannya. Model pembelajaran ini menantang peserta didik untuk “belajar bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari permasalahan dunia nyata. Masalah yang diberikan ini digunakan untuk mengikat peserta didik pada rasa ingin tahu pada pembelajaran yang dimaksud. Masalah diberikan kepada peserta didik, sebelum peserta didik mempelajari konsep atau materi yang berkenaan dengan masalah yang harus dipecahkan.

Belajar dalam kamus besar bahasa indonesia dimaknai sebagai perubahan tingkah laku atau tanggapan yang disebabkan oleh pengalaman. (Yuli Darwati.

2017:7) Sedangkan pengertian belajar menurut beberapa ahli adalah sebagai berikut:

1. Menurut Sanjaya belajar adalah proses perubahan perilaku akibat dari pengalaman dan latihan. Perubahan yang terjadi meliputi dari yang tidak tahu, menjadi tahu, tidak paham menjadi paham dan sebagainya

2. Menurut Slameto belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperpoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

3. Menurut Trianto belajar secara umum diartikan sebagai perubahan pada individu yang terjadi melalui pengalaman, dan bukan karena pertumbuhan atau perkembangan tubuhnya atau karakteristik seseorang sejak lahir.

Proses belajar dapat terjadi dimana saja, kapan saja, dan oleh siapa saja.

Proses belajar dapat terjadi tanpa sadar berdasarkan apa yang sedang terlihat dan terdengar oleh seseorang pada saat tertentu. Peristiwa yang sedang dialami oleh seseorang dapat dijadikan sebagai sumber belajar.

Menurut Sardiman dalam (Nava eldest mutiara putri, 2018:11) Hasil Belajar adalah adanya perubangan tingkah laku pada dirinya. Perubahan tingkah laku tersebut baik berupa perubahan yang bersifat pengetahuan (kognitif), Keterampilan (Psikomotorik) maupun yang menyangkut nilai dan sikap (afektif). Oleh sebab itu apabila siswa mempelajari pengetahuan tentang konsep, maka perubahan perilaku yang diperoleh adalah tidak hanya penguasaan konsep tetapi juga ketarampilan dan sikap.

Tulisan ini akan mengungkapkan hubungan antara model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi puasa ramadhan.

(4)

1146 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

METODOLOGI PENELITIAN

Peneliti ini menggunakan prosedur penelitian tindakan kelas yang berbentuk siklus dan spiral. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam dua siklus yang setiap siklusnya terdiri atas 4 tindakan. Desain PTK yang gunakan adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart.

PTK yang peneliti gunakan adalah desain model Kemmis dan Mc. Taggart (Deni,2020:13).

Penelitian tindakan kelas diawali dengan perencanaan tindakan (Planning), penerapan tindakan (Action), mengobservasi dan mengevaluasi proses dan hasil tindakan (Observation and evaluation). Sedangkan prosedur kerja dalam penelitian tindakan kelas terdiri atas empat komponen, yaitu perencanaan (planning), pelaksanaan (acting), pengamatan (observing), dan refleksi (reflecting), dan seterusnya sampai perbaikan atau peningkatan yang diharapkan tercapai (kriteria keberhasilan).

Sumber data dalam penelitian ini diperoleh melalui observasi dan hasil test akhir siswa dari setiap siklus tindakan penelitian. Selanjutnya dari data yang telah diperoleh kemudian diolah dengan menggunakan analaisis data. Analisis data penelitian dilakukan dengan menggunakan model Milles & Huberman (Mu’alimin.2014:34) yang terdiri dari tiga tahapan, yaitu reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Tahap pengumpulan data merupakan mengolah data dengan cara memilah data yang diperlukan dalam penelitian.

Tahap penarikan kesimpulan adalah tahap menafsirkan data penelitian yang kemudian dapat ditarik kesimpulan berdasarkan fenomena yang didapatkan.

HASIL PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan dengan upaya yang optimal untuk meningkatkan kemampuan siswa. Pada awalnya penelitian direncanakan dan

(5)

1147 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

akan dilakukan dalam beberapa siklus sampai tujuan penelitian tercapai.

Ternyata hanya dalam 2 siklus saja hasil belajar siswa mencapai target yang ditetapkan peneliti.

Sebelum melakukan tindakan, peneliti memberikan soal pretest kepada 10 siswa SD Negeri Sumber Makmur sebanyak 10 butir soal, untuk mengetahui kemampuan siswa sebelum melaksanakan tindakan. Pemberian soal ini bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa. Selain itu juga digunakan untuk menetahui gambaran-gambaran kesulitan yang dialami siswa dalam menyelesaikan soal-soal tentang puasa ramadhan.

Dari hasil nilai pre test diperoleh data bahwa nilai siswa pada mata pelajaran pendidikan Agama Islam materi puasa ramadhan telah tuntas secara klasikal adalah 4 orang siswa (40 %) dari 10 siswa. Sedangkan siswa yang belum tuntas dalam pretes ada 6 siswa (60%), yang mana mereka belum mencapai kriteria ketuntasan mimal (KKM) yaitu 70. Dengan katagori nilai terendah adalah 40, sedangkan tertinggi adalah 71 dan rata-rata nilai pada uji pretes ini adalah 59. Jadi persentasi ketidak lulusan siswa adalah 60 % sedangkan penelitian ini dikatakan berhasil apabila kelulusan siswa minimal 80 % dari 10 siswa. Hal ini menunjukkan ketuntasan secarea klasikal dengan dengan kriteria ketuntasan minimal siswa tergolong rendah. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa, maka direncanakan dalam suatu siklus.

Setelah terlaksananya penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) siklus I pada mata pelajaran pendidika agama islam materi puasa ramadhan, diperoleh data hasil tes akhir siswa mengalami peningkatan dari 40

% siswa yang tuntas pada pre test, menajadi 50 % siswa tuntas setelah penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL). Untuk lebih jelasnya data hasil belajar siswa dapat dilihat pada tebel berikut ini :

Tabel

Analisisi hasil post tes siswa pada siklus I

No. Aspek Perolehan Hasli

1. Skor tertinggi 75

2. Skort terendah 55

3. Jumal siswa 10

4. Jumlah siswa yang tuntas 5

5. Jumlah siswa yang tidak tuntas 5 6. Persentase tuntas klasikal 50 %

(6)

1148 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

7. Rata-rata hasil belajar 64,50

Berdasarkan tabel di atas dapat diketahui bahwa hasil post test pada siklus I belum memenuhi kriteria indikator keberahasilan penelitan yang telah ditetapkan oleh peneliti yaitu ketuntasan siswa secara klasikal minimal 80 % siswa tuntas dan mendapat nilai minimal KKM yaitu 70. Oleh sebab itu peneliti melakukan refleksi dan evaluasi terhadap tindakan pada siklus I dan melakukan replaning untuk perbaikan dan penyempunaan pada pada kegiatan pembelajaran siklus II.

Pada tahap observasi, refleksi dan evaluasi peneliti menemukan ada beberapa kendala yang menyebabkan pelaksanaan pada siklus I belum sesuai dengan rencana, sehingga indikator keberhasilan belum terpenuhi. Dia kendala tersebut yaitu :

1. Mengumpulnya siswa yang pintar dalam satu kelompok diskusi, dan siswa dengan nilai rendah dalam kelompok diskusi yang lain, ini terjadi karena guru mengelompokkan siswa bedasarkan tempat duduk. Maka pada siklus II penentuan kelompok diskusi dilakukan oleh guru dengan pertimbangan agar setiap kelompok terdiri dari siswa dengan prestasi tinggi dan rendah secara seimbang.

2. Terdapat beberapa siswa pada siklus I mengantuk ketika pembelajaran berlangsung. Sehingga siswa tersebut tidak fokus mengikuti kegiatan pembelajaran. Maka pada siklus II guru mengajak siswa untuk melakukan permainan Ice Breaking di tengah kegiatan pembelajaran.

Pelaksanaan pada siklus II mengacu pada hasil replaning yang telah dibuat berdasarkan analisis dan evaluasi terhadapa tindakan pada siklus I, dengan tetap menerapkan model pembelajaran Problem Based learning (PBL).

berdasakan hasil post test siklus II diperoleh data hasil belajar siswa yang menujukkan peningkatan persetease ketuntasan klasikal mencapai 90% siswa.

Data lebih rinci dapat dilihat pada tabel berikut ini : Tabel

Analisisi hasil post tes siswa pada siklus II

No. Aspek Perolehan Hasli

1. Skor tertinggi 90

2. Skort terendah 65

3. Jumal siswa 10

(7)

1149 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

4. Jumlah siswa yang tuntas 9

5. Jumlah siswa yang tidak tuntas 1 6. Persentase tuntas klasikal 90 % 7. Rata-rata hasil belajar 76,00

Berdasarkan data di atas dapat disimpulkan bahwa nilai hasil post test siklus II telah memenuhi kriteria indikator keberhasilan yang telah ditetapkan oleh peneliti, sehingga tidak dipelukan lagi penelitian tidakan pada siklus berikutnya.

Peningkatan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi puasa ramadhan nampak setelah membandingkan hasil penelitian yang dicapai pada tahap prasiklus, siklus I dan siklus II. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Tabel

Rekapitulasi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam Prasiklus, Siklus I dan Siklus II

No Pencapaian hasil belajar Pre tes Siklus I Siklus II 1 Persentase ketuntasan

klasikal

40 % 50 % 90 %

2 Jumlah siswa yang tuntas 4 5 9

Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa pada tes awal (pre tes) jumlah siswa yang tuntas hanya 4 siswa (40%) dari 10 siswa sedangkan 6 siswa (60%) dinyatakan tidak tuntas. Setelah memberikan tindakan penerapan model pembelajaran problem based learning (PBL) pada siklus I di peroleh hasil persentase ketuntasan belajar siswa sebesar 50 % dengan nilai rata-rata 64,5 dengan jumlah siswa yang tuntas 5 orang dan siswa yang belum tuntas 5 orang atau 50 %, dan hasil belajar siswa pada siklus II dengan persentase kelulusan 90

% berada pada katagori Baik. Hal tersebut dapat dilihat pada perubahan hasil belajar siswa dimulai dari pre test, siklus I dan siklus II pada grafik berikut :

Gambar 4.2

(8)

1150 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

Mengacu pada hasil peneliti dan hasil analisis data diperoleh kesimpulan bahwa penerapan model pembelajaran Problem Based Leanring (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran pendidikan agama islam materi puasa ramadhan. Dengan demikian pembelajaran dengan model Problem Based Leanring (PBL) mempunyai peranan penting sebagai salah satu upaya meningkatkan hasil belajar siswa.

KESIMPULAN

Berdasarkan pembahasan dan analisis data sebagaimana telah diuraikan, dapat diambil kesimpulan bahwa Penerapan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditandai dengan peningkatan ketuntasan belajar siswa secara klasikal dalam setiap siklus, yaitu siklus I 50% dan siklus II 90 % dengan rata-rata nilai tes akhir siklus I sebesar 64,50, sendangkan nilai rata-rata tes akhir siklus II sebesar 76,00. Jadi hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI mengalami peningkatan. Dengan demikian penerapan dengan model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) di anggap berhasil dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran PAI materi Puasa Ramadhan, karena telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan. Sehingga penelitian ini tidak perlu dilanjutkan pada siklus berikutnya.

P R E T E S T P O S T T E S T S I K L U S 1

P O S T T E S T S I K L U S 2

90 % 40 % 50 %

DIAGRAM BATANG HASIL BELAJAR SISWA

Series 1 Series 2 Series 3

(9)

1151 Vol. 3 no. 1 Januari 2023| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

DAFTAR PUSTAKA

Deni,2020.PTK. Upaya Meningkatkan Perhatian Belajar Tema Berbagai Pekerjaan Melalui Model Kooperatif Learning Kelas Iv Sd N Bungurendah Bandung Barat Semester 1.Bandaun: UPI Bandun

Modul teori belajar dan pembelajaran. 2022. KB 3. Model dan metode pembelajaran.

Palangkaraya: IAIN Palangkaraya

Mu’alimin.2014. Penelitian Tindakan Kelas dan Praktik. Universitas Muhammadiyah Sidoarjo: Gading Pustaka

Nava eldest mutiara putri, 2018. PTK, Peningkatan Hasil Belajar Dengan Menggunakan MetodeQuantum Learning Seni Tari Persembahan Kelas VIII A SMPN 1 Rengat Barat:Universitas Islam Riau.

Referensi

Dokumen terkait

Contoh indikator soal: Disajikan sebuah pernyataan masalah dengan dua atau lebih strategi untuk menyelesaikan masalah, siswa dapat.. memilih satu strategi yang tepat

Dan juga pada kesempatan ini penulis pun menggunakan program aplikasi tersebut untuk membuat sebuah iklan animasi sebuah produk minuman kaleng yang di kemas rapi dan di susun

45.. PNBP yang berasal dari mahasiswa dan sumber dana lainnya. 4) Telah memiliki tiga rekening yang telah disetujui oleh Kementrian keuangan. 5) Laporan keuangan BLU terdiri

Angket tersebut dapat disimpulkan bahwa para peserta dapat memperoleh manfaat dari program pelatihan ini untuk meningkatkan kualitas media pembelajaran, mengetahui cara

Tingkah laku yang banyak dan paling sering ditemui di lingkungan sekolah yaitu, siswa takut menghadapi ulangan, siswa tidak berani bertanya dan menyatakan pendapat ketika

PENGARUH METODE PROCESS GOAL SETTING TERHADAP MOTIVASI OLAHRAGA DAN PENGUASAAN KETERAMPILAN DASAR DROPSHOT CABANG OLAHRAGA BULUTANGKIS PADA ATLET PEMULA PB. 27) menyatakan

Penelitian ini menggunakan uji regresi linier sederhana dilakukan untuk mengetahui apakah terdapat pengaruh antara new media terhadap motivasi berdonasi melalui Rumah

Itu berarti skor ketuntasan siswa kelas IV hanya 34,5% dari batas minimal ketuntasan rata-rata kelas, yaitu 75% sedangkan sesudah diterapkan model Inkuiri Sosial menunjukkan