• Tidak ada hasil yang ditemukan

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-KAFIRUN MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS VI SDN 2 SELAT HULU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2023

Membagikan "MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-KAFIRUN MELALUI STRATEGI CARD SORT DI KELAS VI SDN 2 SELAT HULU"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

993

MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MENGHAFAL SURAT AL-KAFIRUN MELALUI STRATEGI

CARD SORT DI KELAS VI SDN 2 SELAT HULU

SRI MARIATI

Email: mariatisri557@gmail.com

Periode Pendidikan Profesi Guru, IAIN Palangka Raya

ABSTRAK

Adapun permasalahan dalam penelitian ini yaitu Bagaimana peningkatan kemampuan siswa dalam menghafal surat Al-Kafirun melalui strategi card sort pada siswa kelas VI SDN 2 Selat Hulu kabupaten Kapuas?Sedangkan Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah dengan penerapan strategi card sort dapat meningkatkan kemampuan siswa kelas VI SDN 2 Selat Hulu Kabupaten Kapuas dalam menghafal surat Al-Kafirun.

Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)dengan subjek penelitian peserta didik kelas VI SDN 2 Seat Hulu Kuala Kapuas dengan jumlah siswa sebanyak 20 peserta didik. Fokus yang diteliti dalam penelitian ini adalah Kemampuan Menghafal Surat-Surat Pendek. Data yang telah didapat kemudian dianalisis dengan menggunakan metode deskriptif kuantitatif .

Untuk mengetahui hasil belajar peserta didik. Indikator keberhasilan penelitian ini dilihat hasil belajar siswa yang mencapai ketuntasan belajar 81 % Berhasilnya penerapan strategi Card Sort pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti, diketahui dari adanya peningkatan kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek dari pra siklus, siklus I, siklus II. Pada pra siklus kemampuan siswa dalam menghafal surat –surat pendek hanya mencapai persentase 45% dengan kategeroi “Kurang Baik”

karena berada pada rentang 40-55%. Pada siklus I kemampuan Siswa dalam menghafal surat-surat pendek meningkat dengan persentase 65% dengan kategori “Cukup” karena berada pada rentang 56-75%. Setelah diadakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek mengalami peningkatan dengan sangat memuaskan dengan persentase 81% dengan kategori “Baik” karena berada pada rentang 76-100%. Keadaan ini menunjukkan bahwa perbaikan pembelajaran pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti

(2)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

994

melalui strategi Card Sort dapat dikatakan berhasil.

Kata Kunci : Card Sort, Menghafal, Surat-Surat Pendek

PENDAHULUAN

Pendidikan agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti adalah suatu pelajaran yang sangat penting dalam suatu sekolah PAI dan Budi Pekerti merupakan mata pelajaran yang biasa menjadi pemandu dalam upaya meningkatkan hasil belajar peserta didik pada suatu sekolah.Hal ini menunjukkan bahwa mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti memiliki manfaat dalam mengembangkan sikap spiritual peserta didik, sehingga menjadikan PAI dan Budi Pekerti sebagai mata pelajaran yang harus diperhitungkan keberadaannya. Pendidikan agama Islam dan Budi Pekerti dimaksudkan untuk meningkatkan potensi spiritual dan membentuk peserta didik agar menjadi orang yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Akhlak mulia mencakup etika,budi pekerti, dan moral sebagai perwujudan dari pendidikan agama.

Peningkatan spiritual mencakup pengenalan,pemahaman, dan penanaman nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai individu, dan nilai-nilai sosial.

Sebagaimana yang digambarkan Allah SWT dalam firmannya Q.S. At- taubah/9: 122.

۞ ا ْْٓوُعَج َراَذِاَْمُهَم ْوَقا ْو ُرِذْنُيِل َوَِنْيِ دلاىِفا ْوُهَّقَفَتَي ِلَ ةَفِٕى اَطَْمُهْنِ مَ ةَق ْرِفَِ لُكَْن ِمََرَفَنََل ْوَلَفَ ةَّفَ اَكا ْو ُرِفْنَيِلََن ْوُنِم ْؤُمْلاََناَكاَم َو

َْمِهْيَلِا

َْمُهَّلَعَل

ََن ْو ُرَذْحَي ࣖ Terjemahan :

“…Mengapa sebagian dari setiap golongan di antara mereka tidak pergi untuk memperdalam pengetahuan agama mereka dan untuk memberi peringatan kepada kaumnya apabila mereka telah kembali, agar mereka dapat menjaga dirinya.”

Pendidikan memegang peranan penting yang sangat menentukan dalam eksistensi dan perkembangan suatu masyarakat, karena pendidikan merupakan usaha melestarikan dan mengalihkan dan mentransformasikan nilai-nilai kebudayaan dalam segala aspek dan jenisnya kepada generasi penerus. Demikian pula halnya dengan pendidikan Islam. Pendidikan Islam merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pendidikan di Indonesia, sebagaimana yang tercantum dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional pasal 12 ayat 1 butir 1, bahwa setiap peserta didik pada setiap satuan pendidikan berhak mendapatkan pendidikan agama sesuai dengan yang dianutnya dan diajarkan oleh pendidik yang seagama.

(3)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

995

Pendidikan Islam berbeda dengan sistem pendidikan lainya, bahkan lebih unggul dari pada sistem pendidikan non Islam, sebab pendidikan Islam memiliki dua model yaitu model idealistis (1) dan(2) model pragmatis.

Model idealistik, adalah model yang lebih menguatamakan penggalian sistem pendidikan Islam dari ajaran Islam sendiri yaitu Al-Qur’an dan Hadist yang mengandung prinsip-prinsip pokok berbagai aspek kehidupan termasuk aspek pendidikan.Sedangkan model pragmatis adalah model yang lebih mengutamakan aspek praktis dan kegunaannya artinya formulasi sistem pendidikan Islam itu diambil dari sistem pendidikan kontemporer yang telah mapan. Apa saja yang terdapat pada pendidikan kontemporer dapat dikembangkan dalam Pendidikan Islam, selama tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip dasar yang terdapat dalam Al-Qur’an dan Sunnah. Agama Islam bersumber dari Al-Qur’an yang memuat Wahyu Allah dan al- Hadist yang memuat sunnah Rasullulah. Komponen utama agama Islam atau unsur utama ajaran agama Islam (akidah, syari’ah,dan akhlak) dikembangkan dengan rakyu atau akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya. Yang dikembangkan ajaran agama yang dapat dipahami manusia adalah Wahyu Allah dan Sunnah Rasul yang merupakan agama (Islam) itu. Dengan uraian singkat ini jelaslah bahwa sumber agama Islam atau ajaran agama Islam adalah Al-Qur’an dan Hadis. Jelas pula bahwa Ajaran Islam adalah ajaran yang bersumber dari agama Islam yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia yang memenuhi syarat untuk mengembangkannya.

(Ali, 2006, hlm.5. Ibid, hlm. 90) menyatakan bahwa mempelajarai agama Islam merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam, karena mempelajari ajaran agama Islam hukumnya adalah fardu ‘ain, yakni kewajiban bagi setiap pribadi muslim dan muslimah, sedangkan mengkaji ajaran Islam, terutama yang dikembangkan oleh akal pikiran manusia, diwajibkan kepada masyarakat atau kelompok masyarakat untuk mempelajarinya. Berdasarkan pendapat di atas, dapat diambil kesimpulan bahwa mempelajari Al- Qur’an adalah merupakan kewajiban bagi setiap pemeluk agama Islam. Karena Al- Qur’an merupakan sumber nilai dan norma umat Islam dalam menjalankan segala bentuk aktifitas dalam kehidupan sehari-hari.

Tujuan dalam membaca Al-Qur’an adalah dapat meningkatkan keimanan bagi pembacanya, membentuk kepribadian muslim yang baik, dapat menjadi petunjuk dunia dan akhirat, dapat menyejukkan hati, dan sebagainya.

(4)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

996

Untuk mewujudkan hal demikian, maka Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti di sekolah harus benar-benar dilaksanakan dengan cara yang baik agar dapat diterima dan diaktualisasikan dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara sesuai dengan apa yang kita cita-citakan dan yang kita harapkan.

Pada jenjang kelas VI SDN 2 Selat Hulu di dalam pembelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti terdapat beberapa materi yang harus dikuasai oleh pesertadidik diantaranya yaitu menghafal surat-surat pendek, diantaranya adalah surat Al-Kafirun. Dari materi tersebut siswa diharapkan mampu menguasainya dengan proses pembelajaran yang akurat.

Dalam kegiatan belajar tersebut keterlibatan siswa dan guru sangat di harapkan. Guru dalam hal ini harus menguasai teknik dan strategi metode mengajar. Di kelas VI SDN 2 Selat Hulu ini murid bervariasi dalam menghafal ayat yang sudah ditentukan ada yang cepat hafal ada yang lambat, dan ada yang tidak hafal sama sekali. Dalam hal ini guru sudah berusaha dengan maksimal, bagaimana supaya sebagian anak tidak hafal ayat-ayat pendek tersebut bisa hafal sebagaimana temannya yang lain. Hafalan memegang peranan yang sangat penting dalam belajar,apabila tidak hafal surat-surat pendek Al-Qur’an, maka tidak bisa mengaplikasikannnya didalam shalat, disamping itu ibadah shalat tidak akan lengkap apabila tidak membaca surat- surat pendek Al-Qur’an.

Adapun tujuan menghafal Al-Qur’an dalam mata pelajaran Agama Islam yang sudah ada tersebut dalam kehidupan sehari-hari, diantaranya yaitu:

agar siswa dapat mengaplikasikan ayat Al-Qur’an dalam mata pelajaran agama Islam yang sudah ada tersebut dalam kehidupan sehari-hari, agar siswa dapat membaca Al-Qur’an dengan fasih dan dapat menghafalnya dengan baik dan benar, agar siswa dapat mempraktekkan dalam melaksanakan ibadah lainya, Agar dapat mengetahui dan memahami pokok-pokok syara’at Islam, menumbuhkan kecintaan pada agama.

Dari materi yang telah disebutkan diatas, menurut pengamatan penulis guru telah mengajarkan materi tersebut kepada siswa agar mereka mampu menghafal surat- surat pendek seperti surat Al-Kafirun dengan benar, dan guru telah melakukan beberapa metode untuk pembelajaran tersebut antara lain dengan menggunakan latihan atau driil, dan lainya. Akan tetapi kenyataannya kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek khususnya surat Al- Kafirun masih rendah. Hal ini sesuai dengan pengamatan awal penulis menemukan gejala-gejala sebagai berikut : Siswa kurang mampu melafalkan

(5)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

997

surat pendek dengan makhraj yang benar, ada sebagian siswa yang kurang mampu membedakan mana bacaan yang panjang dan mana bacaan yang pendek, masih ada siswa yang kurang mampu mengenal hukum bacaan surah- surah pendek terutama surah Al-Kafirun secara baik dan benar, masih ada siswa yang hanya dapat menghafal sebagian saja dari surah tersebut, masih banyak siswa yang memperoleh nilai dibawah standar

Dari fenomena-fenomena atau gejala-gejala tersebut di atas, terlihat bahwa pembelajaran yang dilaksanakan oleh guru pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam khususnya dalam menghafal surat Al-Kafirun, kurang memberikan hasil yang optimal. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek terutama surat Al-Kafirun masih cenderung rendah. Atas dasar itulah, penulis tertarik untuk melakukan penelitian tindakan kelas dengan judul :“Meningkatkan Kemampuan Siswa Dalam Menghafal Surat Al-Kafirun Melalui Strategi Card Sort Pada Siswa Kelas VI SDN 2 Selat Hulu Kabupaten Kapuas.

Strategi card sort merupakan suatu strategi pembelajaran berupa potongan-potongan kertas yang dibentuk seperti kartu. Fatah yasin berpendapat bahwa, strategi card sort adalah suatu teknik yang digunakan dalam pembelajaran untuk mengajak siswa menemukan konsep dan fakta melalui alat bantu berupa kartu yang berisi klasifikasi materi pembelajaran.

Strategi card sort merupakan aktivitas kerjasama yang bisa digunakan untuk mengajarkan konsep, karakteristik, klasifikasi, fakta tentang benda, atau menilai informasi. Model pembelajaran ini melatih dan mengembangkan kemampuan untuk menyelesaikan masalah yang berorientasi pada masalah autentik dari kehidupan aktual siswa, untuk merangsang kemampuan berfikir tingkat tinggi. Kondisi yang tetap harus dipelihara adalah suasana kondusif, terbuka, negosiasi, dan demokratis

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis Penelitian ini menggunakan jenis penelitian tindakan kelas atau di sebut dengan Classroom Action Research yaitu penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas atau sekolah tempat ia mengajar dengan tekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praksis pembelajaran.

Didalam penelitian ini, peneliti berusaha mendeskripsikan suatu bentuk pembelajaran untuk meningkatkan hasil belajar peserta didik dengan menggunakan strategi Card sort pada mata pelajaran PAI dan Budi Pekerti.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berbentuk deskriptif yaitu

(6)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

998

mengenai uraian-uraian kegiatan pembelajaran peserta didik dengan menggunakan pendekatan kuantitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas.

Pendekatan penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif karena menggunakanangka, mulai dari pengumpulan data, penafsiran terhadap data tersebut, serta penampilan dari hasilnya (Arikunto. 2005. hal:12).Dan dideskripsikan secara deduksi yang berangkat dari teori-teori umum, lalu dengan observasi untuk menguji validitas keberlakuan teori tersebut ditariklah kesimpulan. Kemudian di jabarkan secara deskriptif, karena hasilnya akan diarahkan untuk mendiskripsikan data yang diperoleh dan untuk menjawab rumusan.

Adapun data dalam penelitian ini adalah data tentang: Untuk mengetahui akfitas guru selama pembelajaran dengan strategi Card sort diperoleh melalui lembar observasi, Untuk mengetahui aktifitas siswa selama pembelajaran dengan strategi Card sort diperoleh melalui lembar observasi, Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek diperoleh melalui tes kemampuan membaca.

Setelah data terkumpul melalui observasi, data tersebut diolah dengan menggunakan rumus persentase Anas (Sudjono.2004. hlm.43.)

p F x 100%

N Keterangan:

f = Frekuensi yang sedang dicari persentasenya

N = Number of Cases (jumlah frekuensi/banyaknya individu) P = Angka persentase

100% = Bilangan Tetap

Subjek dalam Penelitian adalah siswa kelas VI SDN 2 Selat HuluKuala Kapuas tahun pelajaran 2022/2023 dengan jumlah siswa 20 orang yang terdiri dari 11 orang laki-laki,9 orang perempuan.Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dalam penelitian adalah mendapatkan data. Tanpa mengetahui teknik pengumpulan data, maka peneliti akan mendapatkan data yang memenuhi standar data yang ditetapkan (Sugiyono, 2016:308).

Untuk teknik pengumpulan data kuantitatif dalam penelitian ini menggunakan:Tes Kemampuan dan Observasi. Adapun data dalam penelitian ini adalah data tentang: Untuk mengetahui akfitas guru selama pembelajaran dengan strategi Card sort diperoleh melalui lembar observasi,Untuk mengetahui aktifitas siswa selama pembelajaran dengan strategi Card sort

(7)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

999

Observasi II Analisis Data II

Refleksi

Pelaksanaan Tindakan II Alternative

Pemecahan rencana tindakan II Belum

Observasi I Analisis Data I

Refleksi

Pelaksanaan Alternative Pemecahan

rencana tindakan I Permasalahan

diperoleh melalui lembar observasi, Untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek diperoleh melalui tes kemampuan membaca.

Dalam menentukan kriteria penilaian tentang hasil penelitian, maka dilakukan pengelompokkan atas 4 kriteria penilaian yaitu baik, cukup, kurang baik dan tidak baik. Adapun kriteria persentase tersebut yaitu sebagai berikut:

a. Apabila persentase antara 76% - 100% dikatakan “Baik”

b. Apabila persentase antara 56% - 75% dikatakan “Cukup”

c. Apabila persentase antara 40% - 55% dikatakan “kurang baik”

d. Apabila persentase kurang dari 40% dikatakan “tidak baik”. menurut (Suharsimi Arikunto, Op.Cit, hlm. 246).

Adapun tekhnik analisis data yang digunakan dalam PTK ini adalah Analisis kualitatif deskriptif yaitu analisis yang menekankan pada pembahasan data-data dan subjek penelitian dengan menyajikan data-data secara sistematik dan tidak menyimpulkan hasil penelitian.

Analisis kualitatif deskriptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar Pendidikan Agama Islam (PAI) dan Budi Pekerti siswa. Analisis ini meliputi nilai rata-rata dari nilai ulangan harian siswa,nilai tugas dan PR,nilai maksimum, nilai minimum, dan skor ideal.Selain itu, analisis kualitatif deskiptif digunakan untuk mendeskripsikan hasil belajar siswa, kemampuan guru dalam mengelola pembelajaran, dan respon siswa selama pembelajaran.Prosedur dan Langkah-Langkah Penelitian:

Siklus I

Terselesaikan Siklus II

Terselesaikan

(8)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1000

Gambar 3.1 Alur Penelitian Tindakan Kelas HASIL PENELITIAN

Hasil penelitian pada pra siklus Setelah menganalisa kemampuan siswa dalam menghafal surat Al-Kafirun, diketahui bahwa kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek dalam pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti pada pra Siklus tergolong. “Kurang Baik” dengan persentase 45%.

Setelah dibandingkan dengan standar klasifikasi yang telah ditetapkan di Bab III, maka aktifitas guru dengan penerapan strategi Card Sort pada siklus I ini berada pada klasifikasi “Cukup”. Karena 56% berada pada rentang 56-75%

Setelah dibandingkan dengan standar klasifikasi yang telah ditetapkan di Bab III, maka aktifitas guru dengan penerapan strategi Card Sort pada siklus II ini berada pada klasifikasi “Baik”. Karena 87,5% berada pada rentang 76-100%.

Aktivitas guru selama kegiatan belajar mengajar dengan strategi Card Sort yang dibukukan pada observasi dengan rumus:

p =F x 100%

N

Dari rekapitulasi observasi yang telah dipaparkan dapat diketahui bahwa jumlah kumulatif pelaksanaan aktifitas guru pada pra siklus I alternatif jawaban “Ya” adalah 9 kali, dengan demikian akan dapat dicari persentase sebagai berikut :

P = F X 100%

N

P = 9 X 100%

16 P = 900

16 P = 56%

Sedangkan dari rekapitulasi observasi yang dipaparkan diatas, untuk pelaksanaan aktifitas guru pada siklus I diketahui mengalami peningkatan dengan alternatif jawaban “Ya” adalah 14 kali, dengan demikian akan dapat dicari persentase sebagai berikut :

P = F X 100%

N

(9)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1001 P = 14 X 100%

16 P = 1400

16 P = 87,5%

Jika dilihat dari kategori penilaian yang ditetapkan, dapat diambil kesimpulan bahwa aktifitas guru dalam proses pembelajaran dengan penerapan strategi Card Sort pada siklus I dikategorikan “Cukup” karena 56%

berada antara 56-75%.

Sedangkan aktifitas guru dalam proses pembelajaran dengan penerapan strategi Card Sort pada siklus II dikategorikan “Baik” karena 87,5% berada antara 76-100%

Aktifitas Siswa

Aktivitas siswa selama kegiatan belajar mengajar dengan strategi Card Sort yang dibukukan dengan rumus:

p =F x 100%

N

Dari rekapitulasi observasi yang dipaparkan di atas, diketahui bahwa jumlah kumulatif pelaksanaan aktifitas siswa pada siklus I adalah 103 kali atau dengan persentase 64%, dengan demikian akan dapat dicari persentase sebagai berikut :

P = F X 100%

N

P = 103 X 100%

160 P = 1030 160 P = 64%

Sedangkan dari rekapitulasi observasi yang dipaparkan diatas, untuk pelaksanaan aktifitas siswa pada siklus II meningkat menjadi 124 kali atau dengan persentase 78%, dengan demikian akan dapat dicari persentase sebagai berikut :

P = F X 100%

N

P = 124 X 100%

160 P = 1240

(10)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1002 160

P = 78%

Jika dilihat dari kategori pada Bab III, dapat diambil kesimpulan bahwa aktifitas siswa dalam proses pembelajaran dengan melalui strategi Card sort pada siklus I dikategorikan “Cukup” karena 64% berada antara 56-75%.

Sedangkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran melalui strategi Card sort pada siklus II mengalami peningkatan dibandingkan dengan siklus I dimana aktifitas siswa dikategorikan “Baik” karena 78% berada antara 76-100%.

Kemampuan Siswa dalam Menghafal Surat-Surat Pendek

Kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek selama kegiatan belajar mengajar dengan strategi Card sort yang dibukukan dengan rumus:

p =F x 100%

N

Dari rekapitulasi kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek yang dipaparkan di atas, diketahui bahwa jumlah kumulatif kemampuan siswa pada Pra Siklus dengan alternatif jawaban “Ya” adalah 36 kali dari seluruh siswa yaitu 20 orang.

Setelah melihat rekapitulasi kemampuan siswa dalam menghafal surat- surat pendek melalui strategi Card sort dan gambar histogram di atas, dapat diketahui bahwa keberhasilan siswa telah mencapai indikator keberhasilan yang telah ditetapkan, yaitu diatas 75%. Untuk itu, peneliti sekaligus sebagai guru tidak perlu melakukan siklus berikutnya, kerena sudah jelas kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek pada mata pelajaran Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti yang diperoleh.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah di jelaskan pada bab IV, maka dapat diambil kesimpulan bahwa kemampuan siswa dalam menghafal surat – surat pendek pada Pra Siklus hanya mencapai persentase 45% dengan kategeroi

“Kurang Baik” karena berada pada rentang 40-55%. Pada siklus I kemampuan siswa dalam menghafal surat- surat pendek meningkat dengan persentase 65% dengan kategori “Cukup” karena berada pada rentang 56-75%. Setelah diadakan perbaikan proses pembelajaran pada siklus II kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek mengalami peningkatan dengan sangat

(11)

Vol. 2, No 2, Oktober 2022| Seminar Nasional Pendidikan Profesi Guru Agama Islam Tema:

1003

memuaskan dengan persentase 81% dengan kategori “Baik” karena berada pada rentang 76-100%.

Dari data di atas diketahui bahwa ada hubungan erat antara peningkatan aktivitas guru dan siswa dengakeberhasilan siswa dalam belajar.

Hal ini membuktikan bahwa keaktifan guru dan siswa mempengaruhi keberhasilan belajar siswa. Pernyataan ini didukung oleh adanya kecenderungan meningkatnya aktivitas guru dan siswa diikuti dengan meningkatnya kemampuan siswa dalam menghafal surat-surat pendek.

DAFTAR PUSTAKA

(Ali. 2006. hlm.5. Ibid. hlm. 90) (Arikunto. 2005:12)

(Sudjono.2004.hlm.43.)

Referensi

Dokumen terkait

Pembekalan PPL dilakukan sebanyak dua kali, pembekalan PPL yang pertama adalah pembekalan PPL dari pihak Jurusan sedangkan pembekalan yang terakhir adalah pembekalan dari

Langkah-langkah perencanaan menu diet diabetes mellitus : (1) menentukan jumlah kebutuhan energi/kalori pasien untuk mengetahui jenis diet yang sesuai (2) menghitung

Telah dilakukan percobaan penentuan kadar aluminium pada air baku dan air reservoir di PDAM Tirtanadi Instalasi Pengolahan Air (IPA) Sunggal secara kolorimetri. Dari hasil

Tujuan penelitian dalam skripsi ini adalah untuk mengetahui profil keterlaksanaan Teknik Penilaian Kelas dalam pembelajaran Fisika kelas XI dan kepemilikan

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Perubahan Fraksi Fosfor Lambat Tersedia pada Tanah Tergenang yang Diameliorasi Bahan Organik adalah benar karya saya

Sebagai bagian dari tindak-lanjut atas hasil evaluasi pelaksanaan tridharma perguruan tinggi, baik melalui audit internal mutu (AIM) maupun evaluasi diri program studi dan

Latihan olahraga dapat menurunkan tekanan sistolik maupun diastolik pada usia tengah baya yang sehat dan juga mereka yang mempunyai tekanan darah tinggi ringan.. Latihan

Sehubungan dengan dokumen penawaran yang Saudara/i telah disampaikan untuk Pekerjaan Pengadaan Alat Bantu Penangkapan Ikan pada Kegiatan Pembinaan dan Pengembangan Kapal Perikanan,