PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING
EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN
BIMBINGAN PERAWATAN ANAK
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Meraih Gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga
Oleh:
Restu Pangasih
0906086
LEMBAR HAK CIPTA
PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING
EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN
BIMBINGAN PERAWATAN ANAK
Oleh: Restu Pangasih
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan
© Restu Pangasih 2013 Universitas Pendidikan Indonesia
Oktober 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
RESTU PANGASIH
PENDAPAT MAHASISWA TENTANG SIMULASI MEDIATED LEARNING
EXPERIENCE PADA PERKULIAHAN
BIMBINGAN PERAWATAN ANAK
Disetujui dan Disahkan Oleh: Dosen Pembimbing I
Dr. Hj. Yoyoh Jubaedah, M. Pd. NIP. 19650708 199103 2 001
Dosen Pembimbing II
Dr. Hj. Isma Widiaty, M. Pd. NIP.19710607 200112 2 001
Mengetahui,
Ketua Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI
ABSTRAK
“Pendapat Mahasiswa Tentang Simulasi Mediated Learning Experience Pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak”
Restu Pangasih 0906086
Permasalahan dalam penelitian ini mengungkap pengalaman belajar mahasiswa tentang simulasi Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. Tujuan dalam penelitian ini untuk mengetahui bagaimana pendapat mahasiswa tentang simulasi Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Alat pengumpulan data menggunakan angket (skala sikap). Sampel dalam penelitian ini menggunakan sampel total berjumlah 28 orang. Hasil penelitian menunjukan bahwa pendapat mahasiswa pada simulasi Mediated Learning Experience berada pada kategori cukup baik. Ketercapaian tersebut ditunjukan dari lima aspek dalam simulasi MLE yaitu, focusing, meaning,
expanding, rewarding dan regulation of behavior. Saran ditujukan pada mahasiswa prodi PKK hendaknya dapat dijadikan bahan masukan agar mampu meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan dalam perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak khususnya pada simulasi Mediated learning Experience.
ABSTRACT
"Student Opinions About Simulation Mediated Learning Experience Child Care Guidance In Class"
Restu Pangasih 0906086
Problems in this research reveal about the student learning experience simulation Mediated Learning Experience Child Care Guidance on lectures. The purpose of the study is to examine how students think about simulations Mediated Learning Experience Child Care Guidance on lectures. The method used is descriptive method. Means of data collection using a questionnaire (attitude scale). The sample in this study using a total sample of 28 in total. The results showed that student opinion on Mediated Learning Experience simulation are in good enough category. The achievement of the indicated MLE five aspects of the simulation that is, focusing, meaning, expanding, rewarding and regulation of behavior. Suggestions aimed at students Prodi PKK should be used as an input to be able to improve the knowledge, attitudes and skills in a particular lecture Child Care Guidance Mediated Learning Experience in simulation.
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN
KATA PENGANTAR i
DAFTAR ISI ii
DAFTAR GAMBAR iii
DAFTAR TABEL iv
DAFTAR BAGAN v BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Penelitian ... 1
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 4
C. Tujuan Penelitian ... 4
D. Manfaat / Signifikansi Penelitian ... 6
E. Struktur Organisasi Skripsi ... 6
BAB II KAJIAN PUSTAKA A. Bimbingan Perawatan Anak... 7
1. Tujuan Mata Kuliah BPA ... 7
B. Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA.. ... 7
1. Pengertian MLE... 7
2. MLE adalah Model Belajar Interaktif... 8
3. MLE adalah Bukan Model Direct Learning... 9
4. Kriteria MLE... 9
a. Prinsip Focusing... 9
b. Prinsip Meaning... 9
c. Prinsip Expanding... 10
d. Prinsip Rewarding... 11
e. Prinsip Regulation of Behavior... 11
C. Metode Simulasi MLE pada Perkuliahan BPA... D. Pendekatan MLE dalam Upaya Optimalisasi Tugas Perkembangan Anak... 11 14 1. Perkembangan Fisik dan Motorik... 14
2. Perkembangan Kognitif... 15
3. Perkembangan Emosi... 15
4. Perkembangan Sosial... 16
5. Perkembangan Bahasa... E. Kerangka Berpikir... 17 18 BAB III METODE PENELITIAN A. Lokasi, Populasi Dan Sampel... 19
B. Desain Penelitian ... 20
F. Teknik Pengumpulan Data ... 24 G. Analisis Data ...
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Hasil Penelitian... B. Pembahasan Hasil Penelitian...
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan... B. Saran...
25
27 42
49 50
DAFTAR TABEL
Tabel Hal
4.1 Aspek Focusing ... 27
4.2. Aspek Meaning ... 30
4.3. Aspek Expanding ... 33
4.4. Aspek Rewarding ... 36
[image:8.595.115.508.210.635.2]DAFTAR GAMBAR
Gambar Hal
2.1. Kerangka Berpikir... 18
3.1 Desain Penelitian ... 20
4.1 Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Focusing ... 29
4.2 Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Meaning... 32
4.3 Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Expanding... 35
4.4.Grafik Pendapat Mahasiswa pada Kriteria Rewarding... 38
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Hal
Lampiran 1... 54
Lampiran 2... 63
Lampiran 3... 72
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Ilmu pengetahuan dan teknologi yang semakin berkembang menuntut
manusia untuk dapat meningkatkan potensi diri agar kebutuhan manusia bisa
tercukupi dengan baik. Kondisi ini mengakibatkan ilmu pengetahuan dan
teknologi tidak dapat dilepaskan dari peran pendidikan. Pendidikan dilaksanakan
sebagai suatu usaha dasar dan terencana untuk mewujudkan situasi studi dan
sistem evaluasi supaya manusia dengan aktif mengembangkan potensi diri dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pemerintah memberikan upaya
untuk meningkatkan sumber daya manusia dengan menyelenggarakan pendidikan
nasional, sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional) tahun 2003 BAB I,
pendidikan adalah sebagai berikut:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pemerintah berupaya untuk mengembangkan potensi diri manusia dan
meningkatkan kualitas sumber daya manusia, yaitu dengan meningkatkan
pendidikan, salah satunya yaitu dengan menyelenggarakan program pendidikan
melalui jalur pendidikan formal, non formal dan informal. Pendidikan formal
adalah jalur pendidikan yang terstruktur dan berjenjang yang terdiri atas
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi. Salah satu jalur
pendidikan formal pada jenjang pendidikan tinggi salah satunya yaitu Universitas
Pendidikan Indonesia (UPI), bertujuan mempersiapkan lulusannya memiliki
kemampuan dalam melaksanakan tugas sebagai tenaga pendidik dan non
Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga sebagai salah satu
program di Jurusan PKK FPTK UPI yang mempersiapkan mahasiswanya menjadi
tenaga pendidik yang profesional dan ahli di dalam bidang PKK. Kurikulum
Jurusan PKK mencakup berbagai mata kuliah bidang studi yang harus ditempuh
dari semester I sampai VIII, masing-masing mata kuliah bermuatan program yang
menggambarkan ilmu pengetahuan, keterampilan, dan seni yang harus dikuasai
oleh peserta perkuliahan, sehingga diharapkan secara lebih kritis dan kreatif dapat
mengembangkan wawasan pengetahuan dan sikap ke PKKan dengan
memanfaatkan sumber-sumber lain tentang PKK.
Program Studi PKK terdiri dari tiga paket yaitu BPA (Pekerja Sosial),
Craftmanship dan Tata Graha. Mahasiswa diberi kebebasan untuk memilih salah
satu paket sesuai dengan minatnya. Mahasiswa yang memilih paket BPA (Pekerja
Sosial) diwajibkan mengikuti mata kuliah Bimbingan Perawatan Anak (BPA).
Mata kuliah BPA merupakan salah satu mata kuliah yang berbobot dua SKS,
perkuliahan tersebut dilaksanakan selama satu semester pada semester ke IV,
materi perkuliahan BPA keseluruhan bersifat teori. Materi dalam deskripsi mata
kuliah tersebut dicantumkan dalam Silabus perkuliahan yaitu:
Dalam perkuliahan ini dibahas tentang pengertian, konsep dasar bimbingan perawatan anak, pertumbuhan dan perkembangan, pola pengasuhan anak, bimbingan perawatan anak pada masa bayi; bimbingan perawatan anak pada masa pra sekolah, sekolah, dan remaja, Alat Permainan Edukatif (APE),
Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA; Isu aktual seputar BPA (Hynnoparenting); dan memiliki wawasan tentang BPA melalui kajian jurnal hasil penelitian terkini. (Isma Widiaty, 2013)
Perkuliahan BPA mencakup beberapa materi yang harus dipelajari oleh
mahasiswa, seperti yang tercantum dalam silabus perkuliahan salah satunya yaitu
MLE dalam BPA, MLE merupakan mediasi yang dilakukan mahasiswa untuk
mencari pengalaman melalui belajar hal-hal baru dalam lingkungan keluarga.
Materi mengenai MLE ini menuntut mahasiswa untuk mengetahui dan memahami
lima prinsip MLE, setelah itu mahasiswa belajar untuk mensimulasikan sesuai
Materi BPA yang dipelajari yaitu berupa teori tentang pendekatan Mediated
Learning Experience (MLE) dalam BPA. Kegiatan mahasiswa dalam simulasi
melalui pendekatan Mediated Learning Experience (MLE) dalam BPA
merupakan kegiatan mahasiswa belajar secara langsung yang lebih nyata dan
dapat menjadi pengalaman yang bermanfaat bagi anak.
Pengetahuan dan keterampilan yang diperoleh mahasiswa setelah
melaksanakan simulasi MLE berbeda-beda, baik dalam tingkat penguasaan atau
hasil pencapaian mahasiswa, namun pelaksanaan kegiatan yang baik pada
dasarnya tergantung pada kesungguhan dan keterlibatan mahasiswa dalam
kegiatan simulasi MLE pada perkuliahan BPA (keberhasilan dari proses
pembelajaran baik pengetahuan, sikap dan keterampilan dapat diperoleh
mahasiswa melalui pengalaman belajar). Pada kenyataan berdasarkan hasil
observasi di lapangan, keberadaan mahasiswa masih kurang menerapkan lima
prinsip MLE pada kegiatan simulasi.
Model MLE merupakan suatu pendekatan pengasuhan anak diamana model
guru atau orang tua dapat memanfaatkan momen-momen yang terjadi pada saat
berinteraksi dengan anak. Moment tersebut dilakukan dengan cara mengenalkan
berbagai perilaku sehari-hari, membantu saat anak membutuhkan dan mengalami
kesulitan dalam mempelajari tata cara hidup bermasyarakat. (Hertinjung, 2008).
Pendekatan MLE sebagaimana dikemukakan di atas menjadi suatu gambaran
bahwa situasi, lingkungan sekitar, keadaan anak dapat menjadi salah satu sarana
untuk stimulasi dan media berinteraksi antara pengasuh anak dengan peserta didik
atau antara orang tua dan anak.
Hasil pengamatan dan observasi di lapangan yang telah diuraikan di atas
memotivasi dan menarik perhatian penulis untuk mengetahui bagaimana pendapat
mahasiswa tentang simulasi model pengasuhan dengan pendekatan MLE pada
perkuliahan BPA. Simulasi MLE pada perkuliahan BPA tersebut diberikan
kepada mahasiswa Prodi PKK yang memilih paket BPA (Pekerja Sosial) yang
B. Identifikasi dan Perumusan Masalah 1. Identifikasi Masalah
Perkuliahan BPA terdiri dari materi mengenai pendekatan MLE dalm
BPA yang kemudian disimulasikan, sehingga diharapkan hasil belajar yang
diperoleh mahasiswa setelah mengikuti perkuliahan tidak hanya pada tingkat
pengetahuan dan juga keterampilan yang dapat menjadi bekal mahasiswa di
bidang PKK khususnya Bimbingan Perawatan Anak.
Identifikasi masalah dalam penelitian ini yaitu:
a. Kurangnya pengalaman mahasiswa pada waktu melaksanakan simulasi
MLE dalam pengasuhan anak pada perkuliahan BPA.
b. Kurangnya pengalaman mahasiswa pada waktu melaksanakan simulasi
MLE pada perkuliahan BPA, menggali pengalaman belajar dalam
kegiatan sehari-hari.
2. Perumusan Masalah
Masalah dalam penelitian ini dapat dirumuskan berdasarkan uraian latar
belakang masalah sebagai berikut: “Bagaimana pendapat mahasiswa tentang
simulasi MLE pada perkuliahan BPA?”. Rumusan masalah tersebut,
selanjutnya dijadikan sebagai judul dalam penelitian.
C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum
Tujuan umum dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana
2. Tujuan Khusus
Tujuan khusus dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh data
mengenai pendapat mahasiswa tentang pengalaman simulasi MLE pada
perkuliahan BPA yang mencakup tentang:
a. Pengalaman mahasiswa melakukan Focusing sebagai kriteria MLE
dalam simulasi pengasuhan anak.
b. Pengalaman mahasiswa melakukan Meaning sebagai kriteria MLE dalam
simulasi pengasuhan anak.
c. Pengalaman mahasiswa melakukan Expanding sebagai kriteria MLE
dalam simulasi pengasuhan anak.
d. Pengalaman mahasiswa melakukan Rewarding sebagai kriteria MLE
dalam simulasi pengasuhan anak.
e. Pengalaman mahasiswa melakukan Regulation of Behavior sebagai
kriteria MLE dalam simulasi pengasuhan anak.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan masukan dari berbagai pihak
yang langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah penelitian ini.
Secara lebih khusus hasil penelitian ini diharapkan bagi:
1. Mahasiswa, dapat memberi masukan untuk lebih meningkatkan pengetahuan
dan keterampilan dalam pelaksanaan simulasi MLE pada perkuliahan BPA.
2. Dosen mata kuliah BPA, sebagai bahan masukan dalam memberi motivasi
dan pengalaman belajar kepada mahasiswa dalam praktek simulasi MLE.
3. Penulis, megetahui tentang penguasaan mahasiswa setelah melakukan
simulasi.
E. Pertanyaan Penelitian
Penulis akan mencoba merumuskan pokok-pokok penelitian yang akan
a. Bagaimana pengalaman mahasiswa dalam melakukan Focusing sebagai
prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?
b. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Meaning sebagai prinsip
MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?
c. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Expanding sebagai prinsip
MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?
d. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Rewarding sebagai prinsip
MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?
e. Bagaimana pengalaman mahasiswa melakukan Regulation of Behavior
sebagai prinsip MLE dalam simulasi perkuliahan BPA?
F. Struktur Organisasi
Struktur organisasi dalam penulisan ini adalah:
1. BAB 1 Pendahuluan, yang berisikan latar belaang masalah, identifikasi
masalah,rumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat
penelitian, dan struktur organisasi.
2. BAB II Kajian Pustaka, berisi teori yang sedang atau dikaji dan kedudukan
masalah penelitian dalam bidang ilmu yang diteliti.
3. BAB III MetodePenelitian, penjabaran yang rinci mengenai metode
penelitian.
4. BAB IV Hasil Penelitian dan Pembahasan, yaitu pengolahan atau analisis
data untuk temuan yang berkaitan dengan masalah penelitian, pertanyaan
penelitian, serta pembahasan atau analisis temuan.
5. BAB V Kesimpulan dan Saran, menyajikan penafsiran dan pemaknaan
penelitian terhadap hasil analisis temuan penelitian.
6. Daftar Pustaka, memuat sumber yang ada seperti buku, artikel, jurnal,
dokumen, sumber dari internet, dll.
7. Daftar Lampiran, berisikan semua dokumen yang digunakan selama
BAB III
METODE PENELITIAN
Metode penelitian adalah langkah-langkah sistematis yang ditempuh untuk
mengungkapkan data dan fakta di lapangan. Menurut Mohammad Ali
(1992:12) penelitian adalah “Upaya memahami dan memecahkan masalah secara ilmiah, sistematis, dan logis”. Metode merupakan hal yang sangat
penting untuk seorang peneliti dalam melakukan sebuah penelitian. Setiap
peneliti harus memiliki metode penelitian yang sesuai dengan jenis-jenis
penelitiannya. Metode penelitian tersebut yang akan menuntun peneliti dalam
melakukan sebuah penelitian. Dalam suatu metode penelitian berbagai hal
pendukung seperti lokasi, populasi dan smpel penelitian, metode penelitian,
definisi operasional, instrumen penelitian, teknik pengumpulan data dan
analisis data.
A. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian
Dalam suatu penelitian diperlukan data dari responden penelitian. Objek
penelitian tersebut mudah diperoleh apabila terlebih dahulu ditentukan populasi
dan sampel penelitian.
1. Lokasi
Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan (FPTK) UPI di Bandung. Alasan penulis memilih lokasi menjadi
tempat penelitian karena berkaitan dengan sumber data yaitu mahasiswa
Prodi PKK angkatan 2011 yang telah mengikuti kegiatan simulasi MLE
dalam perkuliahan BPA.
2. Populasi
Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2011:117) bahwa “Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: obyek/subyek yang mempunyai
20
ini yaitu mahasiswa prodi PKK angkatan 2011 yang telah mengikuti kegiatan
simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang berjumlah 26 orang mahasiswa.
3. Sampel
Sebagaimana yang dikemukakan Sugiyono (2007) bahwa “Total
sampling adalah teknik pengambilan sampel dimana jumlah sampel sama
dengan jumlah populasi”. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu sampel total, yaitu keseluruhan mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 yang
telah mengikuti simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang berjumlah 26
orang mahasiswa.
B. Desain Penelitian
Definisi dari desain penelitian menurut Moh. Nasir (2003:11) yaitu “Semua
proses yang diperlukan dalam perencanaan dan pelaksanaan penelitian mulai
tahap persiapan sampai tahap penyusunan laporan”. Gambar desain penelitian adalah sebagai berikut:
Penentuan lokasi dan variabel penelitian
Menentukan metode dan kebutuhan data
yang akan
digunakan
Pengumpulan data yang dibutuhkan
SKRIPSI
Analisis dan pengolahan data
[image:18.595.120.517.214.704.2]21
Berikut adalah penjabaran gambar desain penelitian di atas:
1. Penentuan lokasi dan variabel penelitian
Lokasi penelitian dilakukan di Fakultas Pendidikan Teknologi dan
Kejuruan (FPTK) UPI di Bandung, dengan variabel penelitian simulasi
MLE pada perkuliahan BPA
2. Menentukan metode dan kebutuhan data yang diperlukan
Metode yang digunakan yaitu metode deskriptif dan menentukan data apa
saja yang dibutuhkan dalam penelitian.
3. Pengumpulan data yang dibutuhkan
Mengumpulkan data yang dibutuhkan dalam penelitian.
4. Data
Pengambilan data dilakukan menggunakan instrumen angket.
5. Analisis dan pengolahan data
C. Metode Penelitian
Metode penelitian merupakan cara yang teratur dalam menggunakan alat
atau teknik tertentu untuk kepentingan suatu penelitian. Metode yang
digunakan yaitu metode deskriptif. Pada penelitian deskriptif, hal yang
menjadi fokus penelitian terletak pada upaya atau tindakan untuk memotret
dan mendalami suatu peristiwa serta kejadian yang kemudian
digambarkan/dilukiskan sebagaimana adanya berdasarkan kenyataan yang
ada di lapangan. Metode deskriptif yang telah dikemukakan di atas dijadikan
acuan didalam melakukan penelitian tentang “Pendapat Mahasiswa tentang
22
D. Definisi Operasional
Definisi operasional dalam penelitian diperlukan untuk menghindari
kesalahpahaman antara pembaca dan penulis sebagai peneliti dalam
menafsirkan masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini yaitu sebagai
berikut:
1. Pendapat mahasiswa
a. Pendapat adalah “penilaian pribadi berupa pernyataan baik lisan maupun
tulisan yang bersifat positif atau negatif terhadap objek tertentu dan
pernyataan tersebut masih dapat berubah-ubah” Latifah Sri Murti
(Nurbayanti, 2007).
b. Mahasiswa adalah “orang yang belajar di perguruan tinggi” (Tim
Penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
1995:1095).
Mengacu pada pengertian di atas, pendapat mahasiswa yang penulis
maksud dalam penelitian ini adalah penilaian pribadi berupa pertanyaan
dari sikap baik lisan maupun tulisan yang bersifat positif atau negatif dari
mahasiswa Prodi PKK Angkatan 2011 tentang simulasi MLE pada
perkuliahan BPA.
2. Simulasi Mediated Learning Experience (MLE) pada Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak (BPA)
a. Simulasi menurut Wikipedia Bahasa Indonesia yaitu:
Simulasi adalah suatu proses peniruan dari sesuatu yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs). Aksi melakukan simulasi ini secara umum menggambarkan sifat-sifat karakteristik kunci dari kelakuan sistem fisik atau sistem yang abstrak tertentu.
b. Definisi Mediated Learning Experience (MLE) menurut Klein
(Hertinjung, 2008) adalah:
23
maupun kejadian dalam lingkungan dengan cara menyaring, memberi bentuk pada stimulus yang akan disajikan maupun yang sedang dihadapi, agar anak lebih mudah mengenal dan mampu menerima stimulus tersebut.
c. Pengertian Bimbingan Perawatan Anak (BPA)
Bimbingan Perawatan Anak menurut Melly Sri Sulastri Rifa’i (1979:2)
adalah
Suatu proses yang terus menerus (kontinue) bagaimana menolong individu dalam perkembangannya untuk dapat memperkembangkan semua kemampuannya semaksimal-maksimalnya dalam usaha mencapai keunggulan dan keuntungan bagi individu yang sedang berkembang itu, demikian pula bagi masyarakat dimana individu itu hidup. Lebih banyak menyangkut masalah usaha bantuan dalam pertumbuhan anak, terutama masalah makanan, kebersihan, kesehatan yang menyangkut masalah imunisasi dan lain-lain.
Simulasi MLE pada perkuliahan BPA yang dimaksud dalam penelitian ini
mengacu pada pengertian diatas, yaitu proses memperoleh pengetahuan atau
keterampilan dengan jalan melihat atau melakukan atau mengamati suatu
yang nyata beserta keadaan sekelilingnya (state of affairs) untuk mencari
pengalaman melalui belajar hal-hal baru dari lingkungan melalui peran orang
dewasa sebagai mediator dengan proses yang terus menerus (kontinue) dan
mengetahui bagaimana menolong individu dalam perkembangannya yang
menyangkut masalah usaha bantuan dalam pertumbuhan anak, terutama
masalah makanan, kebersihan, kesehatan yang menyangkut masalah
imunisasi dan lain-lain melalui pengkajian pembelajaran secara kolaboratif
dan berkelanjutan berlandaskan prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual
learning.
Pengertian pendapat mahasiswa tentang simulasi MLE pada perkuliahan
BPA yaitu penilaian pribadi berupa pernyataan dari sikap baik lisan maupun
tulisan yang bersifat positif dan negatif dari mahasiswa Prodi PKK FPTK
UPI Angkatan 2011 dalam mengamati suatu yang nyata beserta keadaan
hal-24
perkembangannya yang menyangkut masalah usaha bantuan dalam
pertumbuhan anak, terutama masalah makanan, kebersihan, kesehatan yang
menyangkut masalah imunisasi dan lain-lain melalui pengkajian
pembelajaran secara kolaboratif dan berkelanjutan berlandaskan
prinsip-prinsip kolegalitas dan mutual learning.
E. Instrumen Penelitian
Instrumen penelitian menurut Sugiyono (2008:102) adalah “Suatu alat ukur
yang digunakan untuk mengukur fenomena alam atau sosial yang diamati”.
Penelitian ini menggunakan instrumen penelitian berupa skala sikap dimana
responden dapat memilih jawaban yang telah disediakan. Instrumen penelitian
ini berisi 30 pertanyaan mengenai simulasi MLE pada perkuliahan BPA.
F. Teknik Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan langkah penting dalam suatu penelitian untuk
memperoleh data yang diperlukan. Alat pengumpulan data yang digunakan yaitu
angket. Angket menurut Suharsimi Arikunto (2006:151) adalah “Sejumlah
pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden
dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui”.
Angket yang dibuat oleh peneliti bertujuan untuk memperoleh informasi
berkenaan dengan penelitian yang sedang dilakukan yaitu mengenai pendapat
mahasiswa tentang simulasi MLE pada perkuliahan BPA. Langkah-langkah
pengumpulan data yang dilakukan adalah:
1. Menyiapkan instrumen sejumlah responden
Peneliti menyiapkan instrumen sejumlah 26 orang
2. Menyebarkan instrumen
Angket yang telah disusun, diperbanyak kemudian dibagikan kepada
25
Mengumpulkan kembali angket yang telah diisi oleh responden, kemudian
menghitung jumlah angket yang telah diisi dan memeriksa kelengkapan
jawaban serta kebenaran cara pengisiannya, untuk disleksi instrumen yang
akan diseleksi data.
G. Analisis Data
Analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini, dengan cara menjabarkan
hasil perhitungan persentase jawaban setiap item sesuai jawaban yang dipilih.
Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengolahan data ini adalah:
1. Verifikasi Data
Angket yang terkumpul selanjutnya diperiksa tentang kelengkapan jawaban
responden pada setiap item sesuai dengan kriteria jawaban angket.
2. Tabulasi Data
Tabulasi data dilakukan untuk mengolah dan mengetahui frekuensi dari
option dalam setiap item atas jawaban responden. Ada satu kriteria untuk
menentukan jawaban, sehingga jumlah frekuensi jawaban sama dengan jumlah
responden (n).
3. Persentase Data
Pengolahan data penelitian ini yaitu dengan menghitung persentase jawaban
responden dengan tujuan untuk melihat perbandingan besar kecilnya frekuensi
jawaban responden pada setiap item berbeda. Rumus yang digunakan adalah
pendapat Moh. Ali (1992:184):
Keterangan:
: Persentase (jawaban responden)
: Frekuensi jawaban responden
26
: Bilangan tetap
4. Penafsiran Data
Penafsiran data digunakan untuk memperoleh gambaran yang jelas dari
pendapat peserta diklat pada pernyataan yang telah diajukan. Kriteria penafsiran
data dalam penelitian ini berpedoman pada besaran yang dikemukakan oleh
Moh. Ali (1995: 184), yaitu sebagai berikut:
100% = Seluruhnya
76% - 99% = Sebagian besar
51% - 75% = Lebih dari setengahnya
50% = Setengahnya
26%-49% = Kurang dari setengahnya
1%-25% = Sebagian kecil
0% = Tidak seorangpun
5. Pengujian Validitas
Pengujjian validitas instrument dalam penelitian ini menggunakan
korelasi product moment pearson (Pearson’n Product Moment Correlation).
Validitas yang dapat diukur merupakan validitas butir soal atau validitas
item. Apabila thitung > t table maka butir soal dianggap valid, dari hasil uji
validitas diketahui bahwa diantara dari 30 butir soal yang diujikan, diperoleh
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan penelitian mengenai pendapat mahasiswa tentang simulasi
Mediated Learning Experience pada perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak
pada mahasiswa Prodi PKK angkatan 2011 disusun berdasarkan tujuan
penelitian, pengolahan data dan pembahasan hasil penelitian. Kesimpulan dalam
penelitian ini adalah:
1. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah
melakukan tahap focusing dalam simulasi MLE dengan cara memfokuskan
anak supaya memegang benda yang akan dipelajari dalam simulasi MLE.
2. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah
melakukan tahap meaning dalam simulasi MLE dengan cara membimbing
anak untuk mengetahui ciri-ciri dari benda yang dipelajari dalam simulasi
MLE.
3. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah
melakukan tahap expanding dalam simulasi MLE dengan cara memperluas
pemahaman anak mengenai makna dari benda yang dipelajari dalam simulasi
MLE dengan cara membandingkan.
4. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah
melakukan tahap rewarding dalam simulasi MLE dengan cara
mengekspresikan kepuasan terhadap tingkah laku anak dengan memeluk anak
pada simulasi MLE.
5. Sebagian besar mahasiswa yang berperan sebagai pengasuh berpendapat telah
melakukan tahap regulation of behavior dalam simulasi MLE dengan cara
B. Saran
Saran penelitian disusun berdasarkan kesimpulan dan implikasi hasil
penelitian. Penulis memberanikan diri untuk mengemukakan saran yang sekiranya
dapat dipertimbangkan untuk dijadikan bahan masukan bagi mahasiswa Prodi
PKK FPTK UPI, dosen mata kuliah BPA PKK FPTK UPI dan Prodi PKK FPTK
UPI.
1. Mahasiswa Prodi PKK FPTK UPI Angkatan 2011
a. Mempertahankan dan lebih meningkatkan pemahaman, pendekatan dan
simulasi MLE meliputi kriteria MLE dalam upaya optimalisasi tugas
perkembangan anak.
b. Mempertahankan kesungguhan dalam mengikuti perkuliahan BPA dan
perkuliahan lainnya yang ada di Prodi PKK.
2. Dosen Prodi PKK FPTK UPI dapat mengembangkan berbagai pendekatan
pengasuhan anak, selain pendekatan MLE.
3. Prodi PKK Jurusan PKK FPTK UPI dapat menambah fasilitas sarana dan
prasarana laboratorim BPA agar dapat memberikan kemudahan pada
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mohammad. (1992). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa
_____________. (1995). Strategi Penelitian Pendidikan. Bandung: Angkasa
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT. Rineka Cipta
Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi DEPDIKBUD. (2003). UU RI No. 20.
Tentang SISDIKNAS (Sistem Pendidikan Nasional). Jakarta: Fokusmedia.
Hamalik, Oemar. (1995). Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Bumi Aksara.
Hertinjung, Wisnu Sri. (2008). Keterampilan Sosial Anak Pra Sekolah Ditinjau dari Interaksi Guru-Siswa Model Mediated Learning Experience. [online]. Tersedia: http://eprints.ums.ac.id/1288/1/5._WISNU_SRI_H.pdf (18 Juni 2013)
Joesmani. (1998). Pengukuran dan Evaluasi Dalam Pengajaran. Jakarta: DEPDIKBUD
Juwita, Dewi. (2000). Menciptakan Kelas yang Berpusat pada Anak. Jakarta: Children Resources Internasional Inc
Makmun, A. S. (1998). Psikologi Kependidikan Perangkat Sistem Pengajaran Modul. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Masitoh, dkk. (2003). Pendekatan Belajar Aktif di Taman Kanak-kanak, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Proyek Peningkatan Pendidikan Tenaga Kependidikan.
Nasir, Mohammad. (1999). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
_______________. (2003). Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia
Rifa’i Melly S S. (1989). Pengantar Bimbingan Perawatan Anak. Bandung: tidak
diterbitkan
Rifa’i Melly S S, dkk. (2007). Modul Perkuliahan Pendidikan Kesejahteraan
Keluarga. Bandung: tidak diterbitkan
S. Sadiman, Arief. Dkk. (2003). Media Pendidikan, Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya. Jakarta: PUSTEKKOM DEPDIKBUD dan Radja Gravindo Persada.
Sudjana, N. (1995). Dasar-dasar Proses Belajar Mengajar. Bandung: Sinar Baru Algensindo
Sugiyono.(2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta
________.(2008). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & D. Bandung: Alfabeta
Sujiono Bambang. (2007). [online]. Kajian Tentang Motorik Kasar. Tersedia: http://eprints.uny.ac.id/7873/3/bab2%20-%200911124700.pdf (19 September)
Syah, M. (1996). Psikologi Pendidikan Suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosdakarya.
Widiaty, Isma. (2013). Silabus Perkuliahan Bimbingan Perawatan Anak. PKK FPTK UPI. Bandung: tidak diterbitkan.