• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH CIMAHI SELATAN.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH CIMAHI SELATAN."

Copied!
30
0
0

Teks penuh

(1)

KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH

CIMAHI SELATAN

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga

Oleh

SUMIRAT RIZQIYANI 0808232

(2)

2013

KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH

CIMAHI SELATAN

Oleh Sumirat Rizqiyani

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana Pendidikan pada Fakultas Pendidikan Teknologi dan Kejuruan

© Sumirat Rizqiyani 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

(3)

SUMIRAT RIZQIYANI

KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN

LEUWIGAJAH CIMAHI SELATAN

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING:

Pembimbing I

Dr. Hj. Yani Achdiani, M.Si NIP. 19611120 198603 2 001

Pembimbing II

Dr. Ana, M.Pd

NIP. 19720307 199903 2 002

Mengetahui:

Ketua Jurusan PKK FPTK UPI

(4)

ABSTRAK

KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH

CIMAHI SELATAN

Masalah dalam penelitian ini adalah ibu-ibu yang mempunyai balita usia 12-24 bulan kurang dalam memperhatikan penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data mengenai kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan MP-ASI yang berkaitan dengan penyusunan menu sehat, pemilihan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan pemberian makanan sehat untuk anak balita usia 12-24 bulan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif dengan jumlah populasi 36 orang dan sampel yang digunakan adalah sampel purposive. Hasil penelitian menunjukan bahwa kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan MP-ASI yang berkaitan dengan penyusunan menu sehat, pemilihan bahan makanan, pengolahan bahan makanan dan pemberian makanan sehat untuk anak balita usia 12-24 bulan berada pada kategori baik. Penelitian ini merekomendasikan kepada ibu balita agar dapat meningkatkan kemampuan dalam penyelenggaraan MP-ASI dan kader Posyandu untuk lebih mengembangkan pengetahuannya yang berhubungan dengan materi penyuluhan khususnya mengenai MP-ASI.

(5)

ABSTRACT

KEMAMPUAN IBU BALITA DALAM PENYELENGGARAAN MAKANAN PENDAMPING ASI DI KELURAHAN LEUWIGAJAH

CIMAHI SELATAN

(Skills Mother In The Implementation Of Children In The Food Coach ASI Ward South Cimahi Leuwigajah)

The problem in this study are mothers who have children aged 12-24 months are less attention to the implementation of complementary feeding (MP-ASI). This study aims to obtain data regarding the ability of mothers holding infants in MP-ASI related to healthy meal plans, food selection, food processing and delivery of healthy foods for toddlers ages 12-24 months. The method used in this research is descriptive method with a population of 36 people and the sample used is purposive sampling. The results showed that the ability of mothers holding infants in MP-ASI associated with healthy meal planning, food selection, food processing and delivery of healthy foods for toddlers aged 12-24 months are in the good category. The study recommends to the mother of a toddler in order to improve the ability in organizing cadres MP-ASI and IHC to further develop knowledge related material particularly extension of the MP-ASI.

(6)
(7)

DAFTAR ISI

A. Latar Belakang Masalah ... 1

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah ... 3

C. Tujuan Penelitian ... 4

D. Metode Penelitian ... 4

E. Manfaat Penelitian ... 4

F. Struktur Organisasi ... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 6

A. .. Gambaran Posyandu ... 6

2. Pemilihan Bahan Makanan ... 16

3. Pengolahan Bahan Makanan ... 17

4. Pemberian Menu Sehat ... 21

BAB III METODE PENELITIAN ... 24

(8)

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ... 31

A. .. Hasil Penelitian ... 31

1. Identitas Responden ... 31

2. Deskripsi Data Hasil Penelitian ... 33

B. .. Pembahasan Hasil Penelitian ... 42

BAB V KESIMPULAN DAN REKOMENDASI ... 48

A. .. Kesimpulan ... 48

B. .. Rekomendasi ... 49

DAFTAR PUSTAKA ... 50

(9)

DAFTAR TABEL

Tabel

2.1 Pola Pemberian ASI dan MP-ASI ... 9

2.2 Jadwal Pengaturan Makanan dalam Sehari-hari ... 10

4.1 Kemampuan Ibu Balita Dalam Penyusunan Menu Sehat ... 33

4.2 Kemampuan Ibu Balita Dalam Pemilihan Bahan Makanan ... 35

4.3 Kemampuan Ibu Balita Dalam Pengolahan Bahan Makanan ... 36

4.4 Kemampuan Ibu Balita Dalam Pemberian Makanan Sehat ... 38

4.5 Kemampuan Ibu Balita Dalam Penyelenggaraan MP-ASI ... 39

(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar

2.1Cara Pemberian MP-ASI... 11

2.2Piramida Makanan ... 12

2.3Bahan Makanan Sumber Tenaga ... 12

2.4Bahan Makanan Sumber Zat Pembangun ... 13

2.5Bahan Makanan Sumber Zat Pengatur dari Sayuran ... 13

2.6Bahan Makanan Sumber Zat Pengatur dari Buah-buahan ... 14

2.7Peralatan Makan Anak Balita ... 20

4.1 Data Usia Responden ... 30

4.2 Data Pendidikan Terakhir Responden ... 31

4.3 Data Pekerjaan Responden ... 31

(11)

DAFTAR DIAGRAM

Diagram

4.5 Data Usia Responden ... 30

4.6 Data Pendidikan Terakhir Responden ... 31

4.7 Data Pekerjaan Responden ... 31

(12)

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran

1. Kisi-kisi Instrumen ... 52

2. Instrumen Penelitian ... 55

3. Surat-surat ... 67

4. Frekuensi Bimbingan ... 71

5. Pengolahan Data ... 74

(13)

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) adalah unit fungsional pelayanan kesehatan terdepan sebagai unit pelaksana teknis dinas kesehatan kota atau kabupaten yang melaksanakan upaya penyuluhan, pencegahan dan penanganan kasus-kasus penyakit di wilayah kerjanya, secara terpadu dan terkoordinasi. Puskesmas memiliki beberapa jaringan pelayanan yaitu: Puskesmas Pembantu (Pustu), Puskesmas Keliling (Puskel), Pondok Bersalin Desa (Polindes) dan Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu).

Program Puskesmas dibagi menjadi dua yaitu program pokok dan program penunjang. Program pokok Puskesmas meliputi: Promosi Kesehatan (Promkes), Pencegahan Penyakit Menular (P2M), Program Pengobatan, Kesehatan Ibu dan Anak (KIA), upaya peningkatan gizi, kesehatan lingkungan, pencatatan dan pelaporan. Program tambahan atau penunjang Puskesmas yaitu melayani dalam: kesehatan mata, kesehatan jiwa, kesehatan lansia, kesehatan reproduksi remaja, kesehatan sekolah dan kesehatan olahraga. Posyandu merupakan program pelayanan di luar gedung Puskesmas.

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) merupakan lembaga kemasyarakatan yang tumbuh dan berkembang melalui prinsip dari, oleh, dan untuk masyarakat diharapkan sebagai wadah yang mampu memberikan pelayanan kesehatan dan sosial dasar masyarakat. Posyandu sebagai perwujudan dari peran serta masyarakat tidak serta merta hadir dan bergerak dengan sendirinya, dukungan pemerintah terhadap keberadaan dan kesinambungan posyandu terus diupayakan.

(14)

2

balita yang didalamnya termasuk Makanan Pendamping ASI (MP-ASI), anemia, Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY), vitamin A untuk balita, pemanfaatan pekarangan dan lain-lain.

Usia 0-24 bulan merupakan masa pertumbuhan dan perkembangan yang pesat, sehingga kerap diistilahkan sebagai periode emas sekaligus periode kritis. Periode emas dapat diwujudkan apabila pada masa bayi dan anak memperoleh asupan gizi yang sesuai untuk tumbuh kembang yang optimal. Sebaliknya apabila pada masa bayi dan anak tidak memperoleh makanan sesuai kebutuhannya, maka periode emas akan berubah menjadi periode kritis yang akan mengganggu tumbuh kembang bayi dan anak, baik pada saat ini maupun masa selanjutnya.

Tumbuh kembang anak agar mencapai optimal, di dalam Global Strategy for Infant and Young Child Feeding, WHO atau UNICEF dalam Depkes RI (2006:01) merekomendasikan empat hal penting yang harus dilakukan: pertama; memberikan ASI kepada bayi segera dalam waktu 30 menit setelah bayi lahir. Kedua; memberikan hanya ASI saja atau pemberian ASI secara eksklusif sejak lahir sampai bayi berusia 6 bulan. Ketiga; memberikan Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) sejak bayi 6 bulan sampai 24 bulan dan keempat; meneruskan pemberiaan ASI sampai anak berusia 24 bulan atau lebih. Rekomendasi tersebut menekankan secara sosial budaya MP-ASI hendaknya dibuat dari bahan pangan yang murah dan mudah diperoleh di daerah setempat.

(15)

3

Permasalahan gizi pada balita merupakan masalah yang harus mendapatkan perhatian yang besar dari berbagai pihak yaitu pemerintah, masyarakat dan keluarga khususnya ibu. Seorang ibu dituntut untuk memiliki pengetahuan tentang gizi yang meliputi pengetahuan bahan makanan, kebutuhan zat gizi, fungsi makanan dan syarat-syarat makanan balita, serta memiliki keterampilan dalam merencanakan menu, pemilihan bahan makanan, mengolah, pemberian makanan sehat dan mempraktekan dalam kehidupan sehari-hari dengan memenuhi kecukupan pangan.

Berdasarkan pengamatan Bidan Desa dan kader Posyandu Dahlia RW 04, bahwa ibu-ibu yang mempunyai balita usia 12-24 bulan pada umumnya ibu balita usia muda tetapi ibu tersebut kurang memperhatikan dalam penyelenggaraan MP-ASI, serta kurang memiliki kesadaran dalam memperhatikan kebutuhan balita dalam penyelenggaraan MP-ASI. Ibu yang mempunyai balita usia 12-24 bulan yaitu ibu-ibu muda yang belum mempunyai pengalaman dalam memberikan MP-ASI.

Uraian permasalahan di atas, penulis sebagai mahasiswa Program Studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga Jurusan Pendidikan Kesejahteraan Keluarga FPTK UPI, termotivasi untuk melakukan penelitian mengenai kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI, dikarenakan penulis belajar tentang diet keluarga dan belajar tentang Bimbingan Perawatan Anak (BPA) dalam hal tumbuh kembang anak yang berkaitan dengan makanan balita, serta calon sarjana Jurusan PKK yang dapat bekerja sebagai penyuluh keluarga khususnya dalam memberikan penyuluhan pada masyarakat. Maka penulis tertarik untuk meneliti “Kemampuan Ibu Balita Dalam Penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI Di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan”.

B. Identifikasi dan Perumusan Masalah

Masalah penelitian dapat diidentifikasi sebagai berikut:

(16)

4

2. Kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan MPASI pada anak usia 12 -24 bulan perlu dioptimalkan.

3. Penyuluhan MP-ASI diasumsi mampu mengembangkan kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan MP-ASI.

Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah “Bagaimana kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan?”.

C. Tujuan Penelitian 1. Tujuan Umum

Tujuan umum yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan.

2. Tujuan Khusus

Tujuan khusus dari penelitian ini adalah untuk memperoleh data mengenai kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan, yang berkaitan dengan:

a. Penyusunan menu sehat untuk anak balita b. Pemilihan bahan makanan untuk anak balita c. Pengolahan bahan makanan untuk anak balita d. Pemberian makanan sehat untuk anak balita.

D. Metode Penelitian

(17)

5

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada berbagai pihak, baik secara langsung maupun tidak langsung berkaitan dengan masalah yang diteliti.

Secara khusus, penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi: 1. Penulis sebagai calon pendidik; Penulisan skripsi ini dapat dijadikan

pengalaman belajar dalam melaksanakan penelitian mengenai kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI.

2. Ibu balita; Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi, pengetahuan serta dapat meningkatkan kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI.

3. Kader Posyandu; Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan program-program baru di dalam penyuluhan dan lebih kreatif dalam menyampaikan materi penyuluhan serta mampu memberikan keberhasilan proses penyuluhan mengenai Makanan Pendamping ASI.

F. Struktur Organisasi

Upaya untuk memudahkan penelaahan bagian demi bagian dalam penelitian ini, maka penulis menyajikan urutan penulisan dari setiap Bab sebagai berikut:

Bab I Pendahuluan, bab ini membahas mengenai latar belakang masalah, identifikasi dan perumusan masalah, tujuan penelitian, metode penelitian, manfaat penelitian, serta struktur organisasi skripsi.

Bab II Kajian Pustaka, bab ini membahas landasan teori dan gambaran umum mengenai dasar penelitian atau teori yang melandasi penelitian.

Bab III Metode Penelitian, bab ini membahas metode penelitian, lokasi, populasi dan sampel penelitian, definisi operasional, teknik pengumpulan data penelitian, teknik pengolahan data penelitian, dan prosedur penelitian.

(18)

6

(19)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu suatu metode yang mengkaji fenomena-fenomena seperti gambaran tentang ukuran dan frekuensi tentang hasil belajar ibu balita.

Metode deskriptif yang telah dikemukakan di atas dijadikan acuan di dalam melakukan penelitian tentang “Kemampuan Ibu Balita Dalam Penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI Di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan”.

B. Lokasi, Populasi dan Sampel Penelitian 1. Lokasi

Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan RW 04. Alasan pemilihan lokasi tersebut karena permasalahan yang diteliti terdapat di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan RW 04.

2. Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang mempunyai balita dengan jumlah 139 yang ada di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan RW 04.

3. Sampel

(20)

25

C. Definisi Operasional

Definisi operasional dimaksudkan untuk menghindari salah pengertian antara penulis dan pembaca, tentang berbagai pengertian istilah dalam penelitian ini. Peneliti akan mencoba menjelaskan pengertian berbagai istilah yang

digunakan dalam judul penelitian “Kemampuan Ibu Balita Dalam

Penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI Di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan”.

1. Kemampuan ibu balita a. Kemampuan

“Kemampuan adalah kapasitas seorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan’’ (Danim dalam Bantali, 1994:12).

b. Ibu balita

“Ibu balita adalah ibu yang mempunyai anak dengan usia dibawah lima tahun” (Supartini dalam Suparyanto, 2004).

2. Penyelenggaraan Makanan

“Penyelenggaraan Makanan adalah suatu proses menyediakan makanan dalam jumlah besar dengan alasan tertentu” (Moehyi, 1992).

3. Makanan Pendamping ASI (MP-ASI)

“MP-ASI adalah Makanan tambahan yang diberikan kepada bayi setelah bayi berusia 4-6 bulan sampai bayi berusia 24 bulan” (Waryana, 2010:85).

(21)

26

Menyusun instrumen adalah pekerjaan penting di dalam langkah penelitian. Akan tetapi mengumpulkan data jauh lebih penting lagi, terutama apabila peneliti menggunakan metode yang memiliki cukup besar celah untuk dimasuki unsur minat peneliti.

1. Uji Validitas Instrumen Penelitian

Validitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Suharsimi Arikunto 2002:144). Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila dapat mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.

Instrumen penelitian diuji cobakan kepada 15 ibu balita yang merupakan sampel dalam penelitian ini. Hasil dari uji coba instrumen dianalisis dengan bantuan komputer melalui program MS Excel 2007 dan kalkulator, untuk mengetahui tingkat validitas dan reliabilitasnya. Berdasarkan perhitungan di dapatkan hasil sebagai berikut:

Instrumen kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di uji cobakan kepada 15 ibu balita, diperoleh hasil dari 30 butir item soal yang dianalisis terdapat tiga item soal yang tidak valid yaitu item nomor 14, 16 dan 27. Tiga item ini tidak dipakai dalam instrumen penguasaan pengetahuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI dan hanya 27 item saja yang akan dipakai untuk angket. (Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada lampiran IV)

Kriteria pengujian: instrumen penelitian dikatakan valid bila

pada taraf kepercayaan 95%, jika suatu butir tidak valid maka butir

tersebut harus dibuang atau tidak dipakai sebagai pernyataan kuesioner.

2. Uji Reliabilitas Instrumen Penelitian

(22)

27

diperoleh rtabel sebesar 0,355. Sedangkan, hasil perhitungan menunjukkan rhitung (r11) sebesar 1,192.

Berdasarkan hasil perhitungan uji realibilitas, maka dapat dikatakan bahwa instrumen penelitian dinyatakan reliabel, dimana r11 (1,192) > rtabel (0,355).

E. Teknik Pengumpulan Data Penelitian

Teknik pengumpulan data adalah metode atau cara yang dapat digunakan oleh peneliti untuk mengumpulkan data dengan bantuan alat. Alat yang digunakan adalah angket. Angket digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan MP-ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan. Angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan MP-ASI dengan jumlah 27 item dengan skor 1- 4 (7 item) dan skor 0-1 (20 item).

Angket yang dibuat dalam penelitian ini merupakan pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh data tentang kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI, serta memperoleh data tentang ketercapaian kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan.

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengumpulan data ini adalah: 1. Membuat Instrumen

Alat pengumpulan data yang digunakan berbentuk angket. Pertanyaan yang dibuat di dalam angket harus menggambarkan permasalahan dalam penelitian agar jawaban yang dibuat responden sesuai dengan tujuan.

2. Penyebaran dan Pengumpulan Instrumen

(23)

28

Langkah-langkah yang penulis lakukan dalam pengolahan data ini adalah: 1. Verifikasi Data

Verifikasi data dilakukan untuk memisahkan instrumen data yang dijawab secara lengkap dan yang dijawab tidak lengkap oleh responden, sehingga mempermudah dalam melakukan pengolahan data.

2. Tabulasi Data

Tabulasi data bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai frekuensi setiap option dalam item, sehingga terlihat jelas setiap frekuensi jawaban responden.

3. Persentase Data

Perhitungan pengolahan data digunakan untuk melihat perbandingan besar kecilnya jawaban yang diberikan responden. Rumus menghitung persentase yang digunakan mengacu pada pendapat Ali (1995:184), yaitu:

Keterangan :

P = Jumlah persentase yang dicari f = Frekuensi jawaban responden n = Jumlah responden

100% = Besarnya persentasi 4. Penafsiran Data

(24)

29

Data yang telah dianalisis berdasarkan batasan di atas selanjutnya ditafsirkan berdasarkan kriteria menurut Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain (2002:121) sebagai berikut: atas dijadikan pedoman oleh penulis untuk menentukan kriteria penilaian alternatif jawaban angket. Kriteria yang dinilai adalah kemampuan ibu balita dalam penyusunan menu sehat, pemilihan bahan makanan, pengolahan makanan, dan pemberian makanan sehat. Skala penilaian adalah skala 1-4 (7 item) dan skala 0-1 (20 item). Skor maksimum 48, nilai dikonversikan ke skala 0-100 adalah skor total : skor maksimum x 100 = 48 : 48 x 100 = 100.

G. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian merupakan urutan kerja atau langkah yang dilakukan selama penelitian berlangsung. Prosedur dalam penelitian ini dibagi menjadi tiga tahap yaitu: tahap persiapan, tahap pelaksanaan dan tahap penyelesaian akhir. 1. Tahap Persiapan

Tahap persiapan dilakukan sebelum mengadakan penelitian dengan mengadakan kegiatan sebagai berikut :

a. Pemilihan masalah dan perumusan masalah b. Penyusunan proposal penelitian

(25)

30

2. Tahap Pelaksanaan

Setelah seminar I diselenggarakan dan hasil perbaikan disetujui, maka dilakukan tahapan pelaksanaan sebagai berikut:

a. Penyebaran instrumen penelitian di dahului dengan uji coba instrument. b. Pengumpulan kembali instrumen penelitian.

c. Pengecekan data dan pengolahan data penelitian. d. Penyusunan laporan hasil penelitian.

e. Pembuatan kesimpulan, implikasi dan rekomendasi. f. Seminar II.

3. Tahap Pelaporan

(26)

BAB V

KESIMPULAN DAN REKOMENDASI

Penulis akan menguraikan kesimpulan dan rekomendasi pada Bab V ini yang disusun berdasarkan seluruh kegiatan penelitian tentang kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan.

A. Kesimpulan

Kesimpulan dalam penelitian ini berdasarkan pada tujuan penelitian, hasil penelitian dan pembahasan dapat dikemukakan sebagai berikut:

1. Kemampuan ibu dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI pada aspek penyusunan menu sehat yang berpedoman pada 4 sehat 5 sempurna untuk anak balita usia 12-24 bulan berada pada kategori baik.

2. Kemampuan ibu dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI pada aspek pemilihan bahan makanan untuk anak balita usia 12-24 bulan, ibu sudah mengetahui tentang penyelenggaraan MP-ASI pada pemilihan bahan makanan yang terdiri dari pemilihan bahan pokok sumber zat tenaga (karbohidrat), bahan makanan sumber zat pembangun (protein) dan bahan makanan sumber zat pengatur (vitamin dan mineral) berada pada kategori baik.

3. Kemampuan ibu dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI pada aspek pengolahan bahan makanan untuk anak balita usia 12-24 bulan, ibu sudah mengetahui tentang penyelenggaraan MP-ASI pada pengolahan makanan yang terdiri dari proses pengolahan makanan (mengolah beras, daging, ikan, sayuran dan buah-buahan), menjaga makanan agar tidak berubah warna dan alat penyajian makan untuk balita berada pada kategori cukup. 4. Kemampuan ibu dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI pada

(27)

49

B. Rekomendasi

Rekomendasi penelitian disusun berdasarkan kesimpulan. Penulis mengajukan rekomendasi yang sekiranya dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk meningkatkan pengetahuan, ketelitian, kecermatan dan keterampilan tentang kemampuan ibu balita dalam penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI di Kelurahan Leuwigajah Cimahi Selatan. Rekomendasi tersebut penulis ajukan kepada:

1. Ibu Balita

Ibu balita yang memiliki pengetahuan tentang penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI pada aspek penyusunan menu dan pemilihan bahan makanan yang sudah baik diharapkan dapat mempertahankan dan mengembangkan pengetahuannya, selanjutnya untuk ibu balita yang memiliki pengetahuan tentang penyelenggaraan Makanan Pendamping ASI pada aspek pengolahan bahan makanan dan pemberian makanan sehat yang masih cukup diharapkan dapat meningkatkan kemampuan ibu dengan berpartisipasi antara lain mengikuti penyuluhan-penyuluhan yang diselenggarakan oleh Posyandu atau Puskesmas. Membaca referensi buku, majalah atau tabloid yang berkaitan dengan MP-ASI agar ibu memiliki pengetahuan lebih dan keterampilan dalam menyelenggarakan MP-ASI yang sehat bagi anak balita serta dapat membiasakan anak balita usia 12-24 bulan makan dengan tertib dikursi dan meja makan anak yang disediakan ibu balita.

2. Kader Posyandu

(28)
(29)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. (2002). Prosedur Penelitian. Jakarta: PT Rineka Cipta Ali, Mohammad. (1995). Penelitian Kependidikan Prosedur dan Stategi.

Bandung: PT. Sinar Baru

Damayanti, Anggita. (2009) Pengaruh Penyuluhan Gizi Terhadap Penyelenggaraan Makan Anak Balita Di Kelurahan Argasunya Cirebon. Skripsi. PKK FPTK UPI. Tidak Diterbitkan

Danim, Sudarwan. (1994). Tranformasi Sumber Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara

Departemen Kesehatan RI. (2006). Buku Pegangan Kader Posyandu. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Departemen RI

Departemen Kesehatan RI. (2006). Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping Air Susu Ibu (MP-ASI) Lokal. Jakarta: Pusat Promosi Kesehatan Departemen RI

Dinas Kesehatan Bidang Kesehatan Keluarga Kota Bandung. (2008). Bahan Makanan Penukar. Bandung: Dinas Kesehatan Kota Bandung

Djamarah S.B dan Zain. A (2002). Strategi Belajar Mengajar (Edisi revisi). Jakarta: PT. Rineka Cipta

Drajat, A. (2010). Pedoman Umum Pemberian MP-ASI. [Online]. Tersedia: http://agus34drajat.files.wordpress.com/2010/10/pedoman-pemberian-makanan-pendamping-asi-lokal.pdf. [30 Juli 2012]

Iryanti, P. (2004). Penilaian Unjuk Kerja. Yogyakarta: Departemen Pendidikan Nasional

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2011). Buku Panduan Kader Posyandu. Jakarta: Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan Anak Kementrian Kesehatan RI

Kisnatuti , Diah. (2000). Menyiapkan Makanan Pendamping ASI. Jakarta: Puspa Swara

(30)

51

Moehyi, S. 1992. Penyelenggaraan Makanan Institusi dan Jasa Boga. Jakarta: Bharata

Nana, U. (2009). Piramida Makanan. [Online]. Tersedia: http://nanaumar.multiply.com/. [04 September 2012]

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Pendidikan. Bandung: Alfabeta

Sukmadinata, Nana Syaodih. (2005). Landasan-landasan Psikologi Praktek Pendidikan. Bandung: Remaja Rosda Karya

Suparyanto. (2011). Konsep Balita. [Online]. Tersedia: http://dr-suparyanto.blogspot.com/2011/03/konsep-balita.html. [27 Desember 2012] Surakhmad, W. (1998). Pengantar Penelitian dan Dasar-dasar Metode Teknik.

Bandung: Tarsito

UPI. (2011). Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Bandung: UPI Waryana. (2010). Gizi Reproduksi. Yogyakarta: Pustaka Rihama

--- (2010). Makanan Sumber Energi. [Online]. Tersedia http://gayahidupsehat.org/tag/makanan-sumber-energi/. [04 September 2012]

Gambar

Tabel

Referensi

Dokumen terkait

Elektroforesis hasil ekstraksi DNA total pada perlakuan cara penyimpanan menunjukkan bahwa smear hanya terdapat pada ketiga ulangan perlakuan cara penyimpanan suhu

feelings, develop science, technology, and culture.. four language skills, namely listening, speaking, reading and writing. The fourth skill is used to respond or create

dimaksud dalam huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Peraturan Badan Tenaga Nuklir Nasional tentang Pengelolaan Keterbukaan Informasi

Tentunya masih banyak cara yang dapat ditelusuri, namun perubahan metode belajar, diikuti penggunaan media dan perangkat modern serta mencari seorang teman belajar merupakan awalan

1 Rata-rata perkecambahan, kecepatan tumbuh dan kecambah tidak normal biji A.gangetica pada berbagai perlakuan formulasi teki 7 2 Analisis kandungan pasir, debu dan

[r]

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan antara kualitas tidur wanita dewasa yang melakukan yoga dan tidak melakukan yoga (p =

In addition, semi active control devices considered in this study will be simplified as the force which will be working on the system and the control algorithm which will be used is