• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ."

Copied!
40
0
0

Teks penuh

(1)

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI

SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian dari Syarat Memperoleh Gelar

Sarjana Sains

Program Studi Matematika Konsentrasi Analisis

Oleh

INDRA RUKMANA

0902130

PROGRAM STUDI MATEMATIKA

FAKULTAS PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG

(2)

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI

SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Oleh Indra Rukmana

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam

© Indra Rukmana 2013 Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

INDRA RUKMANA

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI

SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

DISETUJUI DAN DISAHKAN OLEH PEMBIMBING :

Pembimbing I

Dra. Encum Sumiaty, M.Si.

NIP. 196304201989032002

Pembimbing II

Drs. H. Cece Kustiawan, M.Si.

NIP. 196612131992031001

Mengetahui

Ketua Jurusan Pendidikan Matematika

Drs. Turmudi, M.Ed, M.Sc, Ph.D.

(4)

ii Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

ABSTRAK

Ruang Orlicz (L) merupakan perluasan dari ruang Lp, p1 yang diperkenalkan oleh Z.W Rirnbaum dan W. Orlicz pada tahun 1931. Diketahui bahwa ruang Orlicz merupakan salah satu dari ruang Banach. Shally Gupta (2001) mengkaji operator pengali dengan ruang Orlicz yang kemudian dikembangkan oleh Al Azhary Masta (2013) dengan mendefinisikan norm pada ruang Orlicz yang dibangun oleh operator pengali. Pada tulisan ini dipelajari tentang karakteristik dari norm pada ruang Orlicz yang dibangun oleh operator pengali dan ditemukan ketidaksamaan Holder dengan norm tersebut, yang kemudian menjadi dasar pendefinisian ruang dual pada ruang Orlicz. Dijelaskan pula mengenai karakteristik operator pengali dan kekonvergenan pada ruang Orlicz dengan menggunakan norm yang dibangun oleh operator pengali.

Kata Kunci: Ruang Orlicz, Operator Pengali, Ruang Banach, Ruang Dual, Ketidaksamaan

(5)

v

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN………. i

ABSTRAK……… ii

KATA PENGANTAR………. iii

DAFTAR ISI……… v

DAFTAR SIMBOL……….. vii

BAB 1 PENDAHULUAN……… 1

1.1 Latar Belakang Masalah ...……… 1.2 Rumusan Masalah………. 1.3 Tujuan Penelitian ……… 1.4 Manfaat Penelitian ……….. 1.5 Sistematika Penulisan ………. 1 2 2 3 3 BAB 2 LANDASAN TEORI………... 5

2.1 Barisan Fungsi………... 2.2 Kekontinuan Fungsi……….. 2.3 Fungsi Monoton dan Fungsi Genap……….. 2.4 Fungsi Konveks………. 2.5 Himpunan Terukur dan Fungsi Terukur………... 2.6 Integral Lebesgue……….. 2.7 Ruang Banach ……….. 2.8 Ruang Lp……….. 2.9 Ruang Orlicz………. 2.10 Operator Linier……….. 5 6 7 8 9 16 21 24 26 40 BAB 3 OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ……… 43

3.1 Karakteristik Norm pada Ruang Orlicz yang Dibangun Oleh Operator Pengali..

3.2 Karakteristik Operator Pengali Pada Ruang Orlicz………..

3.3 Kekonvergenan Pada Ruang Orlicz………..

43

58

(6)

vi

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB 4 KESIMPULAN DAN SARAN……… 70

4.1 Kesimpulan………...

4.2 Saran………...

70

71

(7)

vii

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

DAFTAR SIMBOL

: Himpunan bilangan asli

: Himpunan bilangan real  : Fungsi Young

 : Fungsi komplemen dari  L : Ruang Orlicz

p

L : Ruang Lebesgue

( )

B X : Himpunan fungsi terukur terbatas yang terdefinisi pada X

E : Klosur dari B X( )

u

M : Operator pengali

 : Norm Luxemburg

,

u : Norm yang dibangun oleh operator pengali

,

  : Norm Orlicz

p : Norm pada Lp

X

 : Fungsi karakteristik dari himpunan X F : Fungsional linier

u

M : Norm operator pengali

AC : Kontinu Mutlak

X : Himpunan Terukur

( )X

(8)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang Masalah

Misalkan  adalah fungsi yang terdefinisi pada bilangan real. Fungsi  dinamakan fungsi Young jika  merupakan fungsi genap, kontinu, dan konveks, dengan (0) 0, dan ( )  . Dari pendefinisian fungsi Young, kemudian Z.W

Rirnbaum dan Wladyslaw Orlicz sekitar tahun 1931, mengembangkan suatu ruang

baru yang diberi nama ruang Orlicz. Ruang Orlicz didefinisikan sebagai himpunan

semua fungsi terukur f sedemikian sehingga

(af d)   untuk suatu a0,

yang kemudian dinotasikan dengan L (Rao, 1991:49). Wladyslaw Orlicz

mengemukakan bahwa L merupakan perluasan dari ruang Lebesgue Lp,p1.

Selanjutnya, W.A.J. Luxemburg pada tahun 1955 mendefinisikan suatu norm yang

terdefinisi dengan baik pada ruang Orlicz yang dikenal sebagai norm Luxemburg,

dimana

0 : 1

inf

X

f

f b d

b

  

 

 

 

.

Pengkajian atau penelitian lebih dalam mengenai ruang Orlicz banyak

dilakukan, diantaranya oleh Christian Leonard (2007) yang mengatakan bahwa ruang

Orlicz merupakan ruang Banach. B.S Komal dan Shally Gupta (2001) mengkaji

operator pengali yang dinyatakan dengan M fu untuk setiap fL dimana

:

u X  sedemikian sehingga ufL, serta sifat-sifat dari operator pengali pada

ruang Orlicz yang mencakup konsep keterbatasan, invertible dan kekompakkan.

Kemudian Al-Azhary Masta (2013) telah mengembangkan suatu norm pada

ruang Orlicz yang dibangun oleh operator pengali yang ekuivalen dengan norm

(9)

2 Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

,

( )( )

inf 0 : u 1

X u

M f x

f b d

b

  

 

dengan u adalah fungsi terukur terbatas dan u x( )0 hampir dimana-mana pada X .

Berdasarkan uraian di atas, penulis termotivasi untuk mengkaji sifat-sifat

operator pengali serta norm pada ruang Orlicz yang dibangun oleh operator pengali.

Lebih dari itu, di dalam skripsi ini juga akan dibahas kekonvergenan pada ruang

Orlicz melalui norm pada ruang Orlicz yang dibangun oleh operator pengali.

1.2Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian pada latar belakang masalah sebelumnya, yang

menjadi masalah dalam skripsi ini adalah bagaimana karakteristik dari operator

pengali sebagai pembangun norm pada ruang Orlicz. Secara khusus permasalah

tersebut dirumuskan sebagai berikut;

1. Sifat-sifat apa saja yang berlaku pada norm yang dibangun oleh operator

pengali pada ruang Orlicz?

2. Sifat-sifat apa saja yang berlaku pada operator pengali di ruang Orlicz?

3. Sifat kekonvergenan apa saja yang berlaku pada ruang Orlicz dengan norm

yang dibangun oleh operator pengali?

1.3Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah yang diuraikan di atas, maka tujuan dari

(10)

3 Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

1. Mengetahui sifat-sifat yang berlaku pada operator pengali pada ruang Orlicz.

2. Mengetahui sifat-sifat yang berlaku pada norm operator pengali pada ruang

Orlicz.

3. Mengetahui sifat-sifat kekonvergenan yang berlaku pada ruang Orlicz.

1.4Manfaat Penelitian

Melalui penelitian ini diharapkan memberikan konstribusi yang berarti

baik bagi pengembangan matematika, bagi peneliti, maupun bagi mahasiswa

lainnya.

1. Memperluas dan memperdalam penguasaan materi tentang ruang Orlicz,

khususnya norm ruang Orlicz yang telah dibangun oleh operator pengali.

2. Memberikan inspirasi bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih dalam

tentang ruang Orlicz, dan karakteristik operator pengali.

1.5Sistematika Penulisan

Skripsi ini dibagi menjadi empat bab. Sebagaimana yang telah diuraikan

di atas, BAB 1 adalah pendahuluan yang berisi Latar Belakang Masalah,

Rumusan Masalah, Tujuan Penelitian, dan Sistematika Penulisan.

Berikutnya, BAB 2 adalah landasan teori sebagai konsep dasar untuk

pembahasan bab-bab selanjutnya, seperti sistem bilangan real dan keterbatasan,

(11)

4 Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

fungsi genap, fungsi konveks, himpunan dan fungsi terukur, integral Lebesgue,

ruang Banach, ruang L , ruang Orlicz serta operator linear. p

BAB 3 merupakan isi dari skripsi ini. Diawali dengan pendefinisian

operator pengali, kemudian pembahasan mengenai norm yang dibangun oleh

operator pengali, ruang Banach L, ketidaksamaan Holder, dan kekonvergenan

monoton pada ruang L.

BAB 4 berisi kesimpulan dari hasil kajian yang telah dibahas pada bab

(12)

43

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB III

OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM

PADA RUANG ORLICZ

Telah dibahas pada bab sebelumnya mengenai konsep-konsep dasar sebagai

teori pendukung untuk membuktikan sifat-sifat dari operator pengali pada ruang Orlicz

(L). Pada bab ini akan dipelajari tentang definisi operator pengali yang membangun

norm pada L beserta sifat-sifat yang berlaku.

3.1 Karakteristik Norm pada Ruang Orlicz yang Dibangun Oleh Operator Pengali

Pengkonstruksian norm pada L yang dibangun oleh operator pengali

melibatkan pendefinisian suatu operator pengali yang memetakan L ke L. Syarat

cukup untuk menyatakan bahwa operator pengali tersebut terpetakan pada L adalah

pengali pada operator yang dinotasikan dengan u merupakan fungsi terbatas esensial.

Teorema 3.1.1

Misalkan fL dan u adalah fungsi terukur yang terdefinisi pada X . Jika

:

u XR adalah fungsi terbatas esensial, maka M fuu f. yang didefinisikan

dengan (M fu )( )xu x f x( ) ( ) untuk semua xX termuat pada L

Bukti:

Misalkan u X: R adalah fungsi terbatas esensial, maka berdasarkan Definisi 2.8.4

terdapat konstanta N 0 sedemikian sehingga

| ( ) |u xN

hampir dimana-mana pada X . Akan ditunjukkan bahwa u f. termuat pada L.

Misalkan fL. Berdasarkan Definisi 2.9.15, terdapat konstanta a0 sedemikian

sehingga ( ( ))

X

af x d

  

. Pilih b a 0 N

  , sedemikian sehingga

( ) ( )

( )

X X

u

au x f x

bM f d d

N

    

 

(13)

44

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

( )

X

aNf x d N

  

 

( ( )) .

X

af x d

 

 

Terbukti bahwa M fuL.

Selanjutnya akan dibahas tentang operator pengali pada L.

Definisi 3.1.2: Operator Pengali (Kubrusly, 2001: 497)

Misalkan fL dan uL. Operator pengali Mu adalah suatu pemetaan dari L ke

L yang didefinisikan oleh

.

u

M fu f

,untuk setiap fL, dimana (M fu )( )xu x f x( ) ( ) untuk semua xX .

Contoh :

Didefinisikan suatu fungsi Young ( ) | | xx p, 1  p .

Misalkan

( ) 0 k u x  

jika

jika

[0,1] [0,1] \ x

x

dan

1 ( )

0 x f x   

jika

jika

[0,1]

[0,1] \ x

x

 .

Jelas bahwa .u fL.

Definisi 3.1.3 (Masta, 2013: 3)

Misalkan X  , adalah fungsi Young, uL. Jika terdapat  0 sedemikian

sehingga u x( ) untuk setiap xX , maka untuk sebarang fungsi terukur f di X ,

(14)

45

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ,

( )( )

inf 0 : u 1

X u

M f x

f b dx

b        

Akan ditunjukkan bahwa ,

u

f merupakan suatu norm. Terlebih dahulu akan

diberikan beberapa sifat yang berlaku pada ,

u

f .

Lemma 3.1.4

Misalkan adalah fungsi Young dan f :X adalah sebarang fungsi terukur.

1) Jika 0 f u,   maka

, ( )( )

1

u

X u

M f x dx f

  

 

.

2) f u, 1 jika dan hanya jika (( u )( )) 1

X

M f x dx

 

.

3) f u, 0 jika dan hanya jika ( u )( ) 1

X

M f x dx         

untuk setiap  0.

Bukti :

1) Ambil sembarang barisan

, 1 0 n u b f n

   untuk setiap n sedemikian

sehingga ( )( ) 1 u n X

M f x dx b

  

 

.

Jelas bahwa b adalah barisan monoton turun yang konvergen ke n f u,.

Karena  adalah fungsi kontinu dan berdasarkan teorema 2.6.16 maka

,

( )( ) ( )( )

lim inf 1

u u

n

n

X u X

M f x M f x dx

f b

    

 

 

.

2) Jika (( u )( )) 1

X

x M f dx

 

dari definisi f u, diperoleh

, 1

u

(15)

46

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Sebaliknya, jika f u, 1 maka , 1

1

u

f  . Karena  adalah fungsi monoton

naik dan fungsi genap, maka

, ( )( )

1 u (( )( ))

u

X u X

M f x

dx M f x dx f

  

 

.

3) () Misalkan

, 0

u

f  dan sebarang xX . Akan ditunjukkan bahwa

( )( )

1

u X

M f x dx

  

 

.

Diambil sebarang  0. Berdasarkan Definisi 3.1.3 diperoleh f u,  .

Sehingga

,

1 1

u

f 

,

| ( u )( ) | | ( u )( ) |

u

M f x M f x f   ,

Karena  fungsi naik dan fungsi genap, maka

,

( u )( ) ( u )( )

u

M f x M f x f             .

Berdasarkan Lemma 2.9.9 diperoleh

u,θ

1 ( u )( ) ( u )( )

X X

M f x M

f x dx f dx              

.

Sehingga terbukti bahwa ( u )( ) 1

X

M f x dx

  

 

.

Diambil sebarang  0 sedemikian sehingga u 1

X M f d    

. Perhatikan bahwa

, inf 0 : 1 .

u

X u

M f f   d

 

(16)

47

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sehingga diperoleh

, ε

u

f  . Karena  diambil sebarang, maka terbukti

bahwa

, 0

u

f  .∎

Teorema 3.1.5

Untuk sebarang fungsi terukur f pada X ,

, 0

u

f jika dan hanya jika f 0

hampir dimana-mana pada X .

Bukti :

Diambil sebarang  0.

Misalkan f x( )0 maka 0 1

X u

M f d

  

 

. Hal ini berarti

( )( )

0 : 1

X

u

M f x

b d

b

    

 

, sehingga f u, . Karena  diambil sebarang maka

, 0

u

f  .

misalkan

, 0

u

f  , berarti inf 0 : u 1 0

X

M f

b d

b

 

 

 

 .

Perhatikan bahwa ( ) (1 )0 u u

u

aM f aM f

aM f

    

   

  untuk a0.

Berdasarkan Teorema 3.1.6, jika f u, 0 maka 1

X

u

aM f d

 

 

 

 

.

Sehingga

( )

X

u u

X

aM f aM f d

     

 

.

Karena  diambil sebarang, haruslah ( u ) 0

X

aM f d

 

.

Sehingga (aM fu )0 hampir dimana-mana. Karena  adalah fungsi Young, dan

0

(17)

48

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Teorema 3.1.6 (Masta, 2013: 4)

Jika X adalah sebarang himpunan tak kosong, maka

, inf 0 : 1

u u

X

M f

f b d

b         

.

adalah norm pada L.

Bukti :

1)

, 0

u

f  jelas.

2) Terbukti berdasarkan Teorema 3.1.5.

3) Akan dibuktikan bahwa untuk sebarang a ,

, ,

u u

af a f .

Misalkan a0, jelas terbukti. Misalkan b c

a  , dengan a0. Perhatikan

bahwa

, inf 0 : 1

u u

X

aM f

af b d

b         

inf 0 : 1

/ u X M f b d b a        

Untuk a0, maka

inf 0 : u 1

X M f b d b a             

inf 0 : 1

X u M f ac d c        

inf 0 : 1 .

X u

M f

a c d

c        

Untuk a0, maka

inf 0 : u 1

X M f b d b a             

inf 0 : u 1

X M f ac d c         

inf 0 : 1

X u

M f

a c d

(18)

49

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sehingga

, ,

u u

af a f .

4) Akan dibuktikan bahwa

, , ,

u u u

fg f g .

Perhatikan bahwa , inf 0 : u( ) 1

u

X

M f g

f g b d

b             

.

Berdasarkan Lemma 3.1.4, misalkan

, ,

0

u u

f g

   , maka

, ,

( )

u

u u

X

M f g d f g

  

 

, ,

, , , , , ,

u u u u

u u u

X u u u

f M f g M g

d

f g f f g g

               

Karena adalah fungsi konveks, maka

, ,

( )

u

u u

X

M f g d f g

      

, , , , , , , , 1.

u u u u

u u X u u u X u

f M f g M g

d d

f g f f g g

                

Sehingga , , ,

u u u

fg f g .∎

Contoh :

1) Misalkan MX , 0(M) . Jika M adalah fungsi karakteristik pada M

maka , 1 1 ( ) M u u M            

dimana 1

adalah invers dari .

Bukti :

Berdasarkan Definisi 3.1.3

,

( )( )

inf 0 : u 1

X u

M f x

f b dx

(19)

50

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Akan diperiksa jika

1 1 ( ) u b M        

maka ( )( ) 1

X

u

M f x dx b

  

 

.

Perhatikan bahwa jika

1 1 ( ) u b M        

maka 1 1

( ) u

b   M

 

 

 , sehingga

1 ( ) u b M           .

Dengan mengintegralkan kedua ruas diperoleh,

( )

( ) M( ) M

X X

u x

u x x

dx dx b b            

 

1 1 (M)XM dx

Hal ini berarti

1 1 ( ) u M        

adalah infimum dari b .

2) Untuk ( )

p

x x

p

  (p1) maka

1

,

1 p p

u p

f f u

p

     

  .

Teorema 3.1.7 (Masta, 2013:5)

,

u

f dan f ekuivalen.

Bukti :

Misalkan uL. Akan dicari c C, 0 sedemikian sehingga

, ,

u u

c f f C f .

(20)

51

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu ( u )( ) ( ) ( )

X X

M f x u x f x

dx dx

u f u f

                    

( ) X

u f x dx u f

        

( ) f x dx f       1  . Jadi f u,u f

Selanjutnya akan dicari C0 sedemikian sehingga f C f u,. Karena terdapat

0

  sedemikian sehingga u x( )  0 untuk setiap xX maka diperoleh :

, ,

( ) ( ) ( )

( )

X u X u

f x u x f x

dx dx

f u x f

          

, ( )( ) ( ) u X u

M f x dx u x f

     

, ( u )( )

X u

M f x dx f      

, ( u )( )

X u

M f x dx f     

1. 

Akibatnya f 1 f u,

 .∎

Lemma 3.1.8

Misalkan fL, maka

1)

, ( u )

u x

M f d f

 

jika

, 1

u

(21)

52

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

2)

,

( u ) u

x

M f d f

 

jika

, 1

u

f .

Bukti :

1) Misalkan f u, 1. Berdasarkan Teorema 2.9.2.2 dan definisi 3.1.3 diperoleh

, ,

,

( ) u

u u u

x X u

M f

M f d f d f

f          

. 2) Misalkan , 1 u

f  . Diambil sebarang  0 sedemikian sehingga

, ,

1

u u

f f

   . Jelas bahwa

,

u

f  bukan batas bawah dari ,

u

f ,

sehingga , 1 u X u M f d f            

. Karena

, 1

1

u

f   maka

, ,

1

1 u ( )

u

X u u X

M f

d M f d

f f

    

 

 

.

Dengan demikian u, ( u )

x

f  

M f d. Karena  0 diambil sebarang, maka

terbukti u, ( u )

x

f

M f d.

Berikut ini akan dibahas mengenai keberlakuan ketidaksamaan Holder dengan

norm ,

u yang didefinisikan pada Definisi 3.1.3. Selanjutnya akan dibahas pula syarat

cukup untuk menyatakan bahwa L merupakan ruang dual dari L dimana L adalah

ruang Orlicz dengan  adalah fungsi komplemen dari .

Teorema 3.1.9

Misalkan fL g, L, dan uL. Jika v adalah invers dari u di L maka

, ,

( ) ( ) 2

X

u v

f x g x d f g

(22)

53

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bukti:

Jika

, 0

u

f  atau

, 0

v

g  , maka f x( )0 dan g x( )0. Asumsikan bahwa

, , , 0

u v

f g dan misalkan fungsi vL adalah invers dari uL sedemikian

sehingga u x v x( ) ( ) 1 untuk semua xX . Berdasarkan ketidaksamaan Young pada

Teorema 2.9.6, untuk semua s t, R diperoleh

( ) ( ) st s  t .

Perhatikan bahwa

, , , ,

( ) ( ) 1.( ( ) ( ))

u v u v

f x g x f x g x f g f g

, ,

( ( ) ( ))( ( ) ( ))

u v

u x f x v x g x f g

, ,

( ) ( ) ( ) ( )

u v

u x f x v x g x

f g

   

   

.

Diperoleh

, , , ,

1 ( ) ( ) ( ) ( )

( ) ( ) 2

u v X X u X v

u x f x v x g x f x g x d

f g   f g

 

 

 

 

   

.

Jadi terbukti bahwa ( ) ( ) 2 , ,

X

u v

f x g x d f g

.∎

Teorema 3.1.10

Misalkan  , fungsi Young yang saling komplemen dan xX . Jika fL g, L

dan v invers dari u di L maka

1

( ) ( ) ( )

2X

F f

f x g x dx

mendefinisikan fungsional linear terbatas F pada L dan

,

v

Fg dimana F

(23)

54

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Bukti :

Berdasarkan Teorema 3.1.9 diperoleh

, ,

| ( ) |

u v

F ff g .

Sehingga F adalah fungsional linear terbatas pada L. Dengan mengambil supremum

atas semua f dengan norm 1, diperoleh

,

v

Fg .

Teorema 3.1.11

Misalkan fL g, L dan v invers dari u di L dan xX . Jika tidak memenuhi

kondisi 2 maka terdapat fungsional linear terbatas pada L yang tidak dapat

dinyatakan dalam bentuk fungsional linear ( ) 1 ( ) ( ) 2X

F f

f x g x dx.

Bukti :

Misalkan  tidak memenuhi kondisi 2, maka berdasarkan Teorema 2.9.23 EØL,

sehingga terdapat fungsi f0L tetapi f0E.

Misalkan F adalah fungsional linear terbatas pada L dimana

0 ( ) 1

F f  , F f( )0 untuk fE

Misalkan F adalah fungsional linear terbatas yang didefinisikan pada Teorema 3.1.10

dengan gL dan misalkan pula g nn(  ) adalah fungsi-fungsi terukur terbatas

dimana

( ) ( )

0

n

g x g x  

untuk

untuk

| ( ) |

| ( ) | g x n

g x n   .

Karena g fungsi terukur terbatas maka berdasarkan Definisi 2.9.20, haruslah n gnE.

Sehingga

1

( ) ( ) ( ) 0

2

n n

X

(24)

55

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Ini menunjukkan bahwa g x( )0 hampir dimana-mana pada X sehingga diperoleh

0 ( ) 0

F f  , yang kontradiksi dengan F f( ) 10  . ∎

Teorema 3.1.12

Jika F adalah fungsional linear terbatas pada E maka terdapat tepat satu gL

sedemikian sehingga

1

( ) ( ) ( )

2X

F f

f x g x d, fE.

Bukti :

1. Keberadaan dari g .

Untuk suatu subhimpunan terukur M dari X , misalkan M fungsi karakteristik

dari M . Diambil

( ) ( M) G MF  .

Sehingga

,

1 | ( ) | | ( ) |

1 ( )

M M u

u

G M F F F

M

 

 

 

 

  

 

 

 

dan diperoleh

(limM) 0G M( ) 0

   . Berdasarkan Teorema 2.8.2, GAC[ ] .

Berdasarkan Teorema Radon-Nikodym 2.8.3, terdapat tepat satu gL1 sedemikian

sehingga

( ) ( )

M

G M

g x dx.

Jika fE maka terdapat barisan fungsi-fungsi terbatas f nn(  ) yang konvergen

ke f dimana | f xn( ) | | ( ) | f x hampir dimana-mana pada X . Berdasarkan Teorema

2.9.8,

, ,

n u u

f f , dan

lim | n( ) ( ) | | ( ) ( ) |

(25)

56

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

hampir dimana-mana pada X . Berdasarkan Lemma Fatao 2.6.16, mengakibatkan

1 1

( ) ( ) sup | ( ) ( ) |

2 X 2 n X n

f x g x dx f x g x dx

 

1

sup | ( ) | sgn( ( )) ( ) sup | | sgn

2 n n

n X n

f x g x g x dx F f g

 

, ,

sup n u

u n

F f F f

   .

Sehingga berdasarkan Teorema 2.9.24 diperoleh gL.

Misalkan didefinisikan suatu fungsional 1( ) 1 ( ) ( ) 2X

F f

f x g x dx yang terdefinisi

pada E. Karena E adalah klosur dari B X( ) (himpunan semua fungsi terukur

terbatas pada X ) dan B X( ) padat di E, maka F f1( )F f( ) untuk semua fE

2. Ketunggalan dari g

Misalkan g g1, 2L sedemikian sehingga

1 2

1 1

( ) ( ) ( ) ( ) ( )

2X 2X

F f

f x g x dx

f x g x dx,

untuk sebarang fL. Perhatikan bahwa

1 2

1

0 ( )( ( ) ( ))

2X f x g x g x dx

 .

Karena fL diambil sebarang, sedangkan g1 g2 L tepat satu, maka haruslah

1( ) 2( )

g xg x hampir dimana-mana pada X .∎

Teorema 3.1.13

L adalah ruang dual dari E.

Bukti :

Berdasarkan Teorema 3.1.10, untuk sebarang gL terdapat fungsional F di E

(26)

57

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 1

( ) ( ) ( )

2X

F f

f x g x dx

untuk setiap fE. Jelas bahwa F linear dan terbatas, sehingga diperoleh * FE.

Sampai sini telah dibuktikan bahwa F gL suatu pengaitan dari *

E ke L yang

bersifat onto. Selanjutnya dengan mengacu pada Teorema 3.1.9 diperoleh

, ,

1

| ( ) | ( ) ( )

2 u v

X

F f

f x g x dxf g .

Dengan mengambil supremum atas semua f dengan norm 1, diperoleh

,

v

Fg .

Kemudian perhatikan bahwa

, 1

( ) ( )

2 u

X

f x g x dxF f  

. Berdasarkan Definisi 2.9.18 dan Teorema 3.1.17

dengan mengambil supremum atas semua f dengan norm 1

2 diperoleh norm g  ,

yang ekuivalen dengan ,

v

g . Sehingga diperoleh ,

v

g F .

Dengan demikian telah dibuktikan pengaitan F gL bersifat isometris. Oleh

karena itu disimpulkan *

EL.∎

Teorema 3.1.14

Jika 2 maka dual dari L adalah L, dan

Jika 2 maka dual dari L adalah L.

Bukti :

Berdasarkan Teorema 3.1.12 diketahui bahwa L adalah ruang dual dari E dan pada

(27)

58

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

3.2 Karakteristik Operator Pengali pada Ruang Orlicz

Pada subbab ini, akan dibahas sifat-sifat yang berlaku pada operator pengali

yaitu kelinearan, invertible, keterbatasan, dan kekontinuan operator.

Teorema 3.2.1

Operator pengali M pada ruang Lu merupakan operator linear.

Bukti :

Akan dibuktikan M linear. Diambil sebarang u f f pada ruang L1, 2 dan konstanta

,

a bR.Karena u f. fungsi linear maka

1 2 1 2

( )( ) ( )( ( ) ( ))

u

M afbf xu x af xbf x

1 2

( ) ( ) ( ) ( ) u x af x u x bf x

 

1 2

( ( ) ( )) ( ( ) ( )) a u x f x b u x f x

 

1 2

u u

aM f bM f

  .

Terbukti bahwa M operator linear.u

Teorema 3.2.2 (Komal-Gupta, 2001: 396)

Operator pengali M pada Lu memiliki invers di L jika dan hanya jika u memiliki

invers di L( ) .

Bukti:

Misalkan M invertible, maka u 1

u

M merupakan operator pengali pada ruang

Orlicz, sedemikian sehingga Mu1 Mv untuk suatu vL. Hal ini berarti v adalah

invers dari u .

Jika terdapat vL yang merupakan invers dari u , maka 1

1

u u v

M M  M .

(28)

59

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Teorema 3.2.3

Jika M adalah suatu operator pengali pada ruang Lu dan uL, maka M adalah u

operator terbatas.

Bukti:

Akan dibuktikan bahwa M adalah operator linear terbatas. Akan dicari konstanta u c0

sedemikian sehingga ,

u

f c f . Perhatikan bahwa

( u )( ) ( ) ( )

X X

M f x u x f x

d d

u f u f

   

 

   

   

   

   

( )

X

u f x d u f

  

 

 

 

( )

1

X

f x d f

  

 

 

Diperoleh ,

u

f u f . Selanjutnya dipilih cu . Jadi terbukti bahwa

adalah operator terbatas.∎

Perhatikan bahwa M adalah operator linear terbatas pada Lu . Artinya terdapat

konstanta c0 sedemikian sehingga ,

u

f c f . Kemungkinan nilai terkecil dari c

adalah supremum dari f u, f

dimana f x( )0 untuk semua xX , dan dinotasikan

dengan Mu . (untuk f x( )0, mengakibatkan (M fu )( )x 0, sehingga supremum dari

,

u

f adalah 0). Didefinisikan

,

0 sup u

u f L

f

f M

f

 

(29)

60

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Kemudian misalkan af , dan dikonstruksi suatu fungsi dimana

1

( ) ( )

g x f x a  

    . Jelas bahwa g 1. Karena M linear, maka u

, ,

,

0 0 1

1

sup sup sup

u u u

f L f L u f L

f f g

f

M f g

a a                 .

Sehingga diperoleh ,

1 sup u u f L f M f       . Lemma 3.2.4

Jika M adalah operator pengali linear terbatas pada ruang Lu , maka Mu adalah

norm dari operator pengali M yang didefinisikan oleh u

, 1 sup u u f L f M f       Bukti:

Akan dibuktikan bahwa Mu suatu norm.

(1) Mu 0 jelas.

(2) Jelas bahwa Mu 0 jika dan hanya jika M fu 0 untuk semua fL.

(3) Untuk sebarang aR , diperoleh

, 1 sup

u u

f

aM a f

   , 1 sup u f a f    , 1 sup u f a f    .

(4) Perhatikan bahwa

'

, 1

( u u) sup 'u

f

M M f f

 

  

, ,

1

) sup ( u 'u

f f f      , , 1 1

sup sup '

(30)

61

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Berdasarkan (1), (2), (3), dan (4) terbukti bahwa Mu suatu norm.∎

Teorema 3.2.5

Jika Mu:LL adalah operator pengali linear terbatas, maka uL( ) dan

berlaku Muu .

Bukti :

Misalkan M terbatas. Andaikan uuL, maka untuk setiap nN , terdapat himpunan

{ : ( ) }

n

E  x X u xn dengan (En)0. Misalkan

n E

 fungsi karakteristik dari E n pada X , maka

, ,

( ) ( ) ( )

1 En En

u

X X u

u x x n x

d d

f f

 

     

   

.

Sehingga ,

u

f n f .

Ini kontradiksi dengan M terbatas, sehingga haruslah uuL.

Selanjutnya akan dibuktikan bahwa u Mu .

Misalkan  0. Karena u sup{ : ({ :nxX u x: ( )n})0}, maka himpunan

{ : ( ) }

E x X u xu  memiliki ukuran positif. Diperoleh

, ,

( ) ( ) ( ) ( )

1

X u X u

u f x u x f x

d d

f f

    

   

   

.

Artinya 1 ,

( ) u

f f

u

 

. Dengan mengambil supremum atas semua f dengan

norm 1, diperoleh u   Mu . Karena  diambil sebarang, maka u Mu .

(31)

62

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Teorema 3.2.6

Misalkan M adalah operator pengali pada ruang Lu dan uL. M terbatas jika u

dan hanya jika M kontinu. u

Bukti :

Misalkan Mu 0. Asumsikan bahwa M terbatas. Diambil sebarang u f0L dan

0

  . Untuk setiap fL sedemikian sehingga,

0

ff  dimana

u

M

 

diperoleh 0 0

, u u

u

ff M ff M   .

asumsikan bahwa M kontinu pada sebarang u f0L. Untuk sebarang  0,

terdapat  0 sedemikian sehingga ff0 u,  untuk semua fL dimana

0

ff . Diambil sebarang fungsi gL sehingga g x( )0 untuk semua xX

dan di konstruksi

0

( ) ( ) ( )

f x f x g x g

 

sedemikian sehingga

0 0

( ) ( )

inf 0 : 1

X

f x f x

f f b d

b

  

    

 

 

( )

inf 0 : 1

X

g x

b d

g b

 

   

 

     

   

Misalkan c g b

 , maka

0

( )

inf 0 : 1

X

g x

f f c d g

g c g

 

 

   

   

 

 .
(32)

63

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 0

0 ,

( )( ( ) ( ))

inf 0 : 1

X u

u x f x f x

f f b d

b

  

    

 

 

( ) ( )

inf 0 : 1

X

u x g x

b d

g b

 

   

 

     

   

( ) ( )

inf 0 : 1

X

u x g x

c d

g c

 

 

,

u

g g

 .

Ini mengakibatkan bahwa

,

u

g g

sehingga

,

u

g g

 .

Selanjutnya, dengan memilih konstanta K  

 , maka terbukti bahwa M terbatas.u

Teorema 3.2.7 (Komal-Gupta, 2001: 328)

Misalkan M linear operator pengali terbatas. u M memiliki range tertutup jika dan u

hanya jika ada  0 sedemikian sehingga u x( ) hampir dimana-mana pada X

Bukti :

Jika u x( ) hampir dimana-mana pada X , maka

, ,

( ) ( ) ( )

1

X u X u

f x u x f x d

f f

     

   

.

Diperoleh

,

u

f f

 

untuk semua fL. Berdasarkan Teorema 2.10.9, maka M memiliki range tertutup. u

Karena M memiliki range tertutup, berarti terdapat u  0 sedemikian sehingga

,

u

f f

(33)

64

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

untuk semua fL. Misalkan himpunan { :| ( ) | } 2

E x X u x  memiliki ukuran

positif, misalkan pula E fungsi karakteristik, sehingga

( )

( ) 2

1

( ) ( )

2 2

E

E E

X X X

u x

d d d

f

f f

           

   

   

.

Diperoleh

, 2

u

f  f .

Ini kontradiksi dengan M memiliki range tertutup, maka haruslah u u x( ) .∎

3.3 Kekonvergenan pada Ruang Orlicz

Pada subbab ini, akan dibahas mengenai kekonvergenan pada ruang Orlicz.

Definisi 3.3.1

Misalkan { }fn n1 adalah barisan fungsi terukur di L. Barisan { }fn n1 dikatakan

konvergen ke fL jika untuk setiap  0 terdapat N sedemikian sehingga

untuk setiap nN berlaku

,

n u

ff  .

Definisi 3.3.2

Misalkan { }fn n1

adalah barisan fungsi terukur di L. { }fn n1

dikatakan Cauchy jika

untuk setiap  0 terdapat N sedemikian sehingga untuk setiap ,m nN berlaku

,

n m u

ff 

.

Teorema 3.3.3

(34)

65

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

Bukti:

Diambil sebarang barisan fungsi fn di L yang konvergen ke f sedemikian sehingga

u n

M f konvergen ke g. Akan ditunjukkan bahwa fL dan gM fu .

Misalkan a  0, perhatikan bahwa

n

( ( )) lim ( n( )) .

X X

f x d f x d

     

Karena fnL, maka ( )

X n

f d

  

terbatas, katakan terbatas di M , sehingga

( )

X

f d

  

juga terbatas di M. Berdasarkan definisi ruang Orlicz pada Definisi 2.9.15, fL. Kemudian karena  u x( ) untuk suatu  0,maka

n n

lim ( ( )) lim ( ( ) ( ))

X X

n n

f x d u x f x d

      

 

( ( ) ( ))

X

u x f x d

 

( )

X

g d

 

 

Terbukti bahwa tutup.∎

Teorema 3.3.4

Misalkan f1,f2L dan uL. Jika 0 f x1( ) f x2( ) hampir dimana-mana pada X

dan  0 sedemikian sehingga u x( ) maka 1 2

, ,

u u

f f .

Bukti :

Perhatikan bahwa karena u x( )  0, maka 0u x f x( ) ( )1u x f x( ) 2( ). Sehingga

untuk setiap  0 berlaku

1 2

2 2

( ) ( ) ( ) ( )

1

X X

u x f x u x f x

f f

   

   

(35)

66

Indra Rukmana, 2014

KARAKTERISTIK OPERATOR PENGALI SEBAGAI PEMBANGUN NORM PADA RUANG ORLICZ

Jadi 1 2

, ,

u u

f f . Karena  0 diambil sebarang, maka haruslah 1 2

, ,

u u

f f

.∎

Teorema 3.3.5: Teorema Kekonvergenan Monoton pada Ruang Orlicz

Misalkan uL dan { }fn n1 adalah barisan fungsi terukur di L dimana

1

0 f xj( ) fj( )x hampir dimana-mana pada X , untuk semua j. Jika

lim j( ) ( )

n f xf x dan terdapat  0 sedemikian sehingga u x( ) maka

, ,

lim j u

u

n f   f. Bukti :

Misalkan { }fn n1 adalah barisan fungsi di L dimana 0 f xj( ) fj1( )x hampir

dimana-mana pada X . Berdasarkan Teorema 3.3.4 diperoleh

, ,

j u u

f f

 

untuk semua j . Asumsikan bahwa f 0, kemudian diambil sebarang  0

sedemikian sehingga

,

u

f

  . Berdasarkan Definisi 3.1.3,  0 bukan merupakan

infimum dari ,

u

f . Sehingga diperoleh

1

u X

M f d

Referensi

Dokumen terkait

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan melalui analisis regresi linier berganda, Didapatkan kesimpulan bahwa variabel kreatifitas iklan, kualitas pesan dan

執筆者名簿 中本綾子 平山剛 真後広子 朴廷珍 石田充 伊藤貴祥 戎屋紘子 中西俊輔 別所佑子 副田邦生 黄佳瑩 今井蘭泉 飯田恭央 柿本小百合

· Masa manfaat aset tetap ditentukan dengan berpedoman pada Keputusan Menteri Keuangan Nomor 59/KMK.06/2013 tentang Tabel Masa Manfaat Dalam Rangka Penyusutan Barang Milik

Dengan perencanaan yang hati-hati, maka audit kinerja dapat dilakukan untuk perusahaan publik tidak sekedar untuk kepentingan internal perusahaan tapi yang jauh

Pertimbangan lain adalah adanya relevansi dengan rencana program pemerintah (Departemen Sosial) serta dinas terkait lainnya di Pemerintahan Kota Cimahi untuk memberdayakan

Analysis of the complete flora of the region shows that the greatest role among plant life is played by plants of the Eurasian floral element (397 or 25.00 %), then by widespread

Jejak-jejak hasil tumbukan lempeng Zaman Kapur di Indonesia Bagian Barat, salah satunya dibuktikan dengan tersingkapnya batuan bancuh di beberapa lokasi berbeda,

Menimbang : bahwa untuk melaksanakan ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali