• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3."

Copied!
34
0
0

Teks penuh

(1)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V

SDN MANDE 3

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh

UCU HALIMAH 0810433

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA

BANDUNG 2013

(2)

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI

PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V

SDN MANDE 3

Oleh

Ucu Halimah

Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi danBisnis

© Ucu Halimah 2013

Universitas Pendidikan Indonesia

Januari 2013

Hak Cipta dilindungi undang-undang.

(3)

Ucu Halimah, 2013

LEMBAR PENGESAHAN

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI

MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)

Oleh

UCU HALIMAH

0810433

Disetujui Dan Disahkan Oleh :

Pembimbing I,

Dr. Wahyu Sopandi, M.A.

NIP. 19660525 19900 1 001

Pembimbing II,

Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd.

NIP. 1960521 198703 1 005

Mengetahui,

Ketua Prodi PGSD,

(4)
(5)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI

MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3

(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V A SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)

UCU HALIMAH 0810433

ABSTRAK

(6)

THE IMPLEMENTATION KONTRUKTIVISME APPROACH IN

DEVELOPING STUDENTS’ RESULT STUDY IN MATERIAL OF CREATURES’ ADAPPTATION TOWARD ENVIRENMENT IN THE

SUBJECT OF IPA IN 5th CLASS OF SDN 3 MANDE.

(Classroom Action Research in 5th class of SDN 3 Mande Cianjur)

UCU HALIMAH 0810433 ABSTRAK

(7)

Ucu Halimah, 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah

memberikan Rahmat serta Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini.

Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi

pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi ini

berjudul ” Penerapan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap

Lingkungannya pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Mande 3”.

Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan

arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis

menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd sebagai ketua program pendidikan guru

sekolah dasar.

2. Bapak Dr. Wahyu Sopandi, M.A. sebagai pembimbing skripsi I yang telah

memberikan bimbingan, dan petunjuk dalam proses penulisan skripsi ini.

3. Bapak Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd., pembimbing skripsi II yang telah

memberikan bimbingan, dorongan serta masukan yang sangat berharga dalam

penyelesaian skripsi ini.

4. Bapak Da Syahbudin, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SDN Mande 3, rekan -

rekan guru yang telah memberikan izin, dorongan, kesempatan serta

membimbing dalam pelaksanaan penelitian.

5. Bapak dan Ibu dosen FIP UPI yang telah banyak memberikan bekal ilmu

pengetahuan sampai selesai dan mendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.

6. Seluruh staf akademik FIP UPI yang telah banyak membantu dalam

penyelesaian studi dibidang administrasi kemahasiswaan.

7. Suami dan anak, serta semua anggota keluarga tercinta yang telah memberikan

(8)

8. Rekan - rekan mahasiswa S-1 PGSD UPI Kampus Bumi Siliwangi angkatan

2008 yang telah banyak membantu penulis, baik dalam menberikan semangat

maupun pemikiran.

9. Semua pihak yang telah banyak membantu selama penyusunan skripsi ini.

Semoga Allah SWT membalas segala budi serta kebaikan semua pihak yang

telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.

Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, ini dikarenakan

keterbatasan ilmu serta pengetahuan yang dimiliki. Maka dari itu kritik dan saran

dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini

bermanfaat bagi penulis khususnya serta dapat menambah pengetahuan bagi kita

semua pada umumnya. Amin

Bandung, Januari 2013

(9)

Ucu Halimah, 2013

A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD ………… 7

B. Pendekatan Konstruktivisme ….……… 11

C. Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya . 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 28

A. Metode Penelitian ………….……… 28

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 36

(10)

B. Deskripsi Hasil Tindakan Kelas ………. 38

C. Pembahasan …………..……….. 55

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 63

A. Kesimpulan …..……….. 63

B. Saran ………..……….. 64

DAFTAR PUSTAKA ……...……… 65

(11)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR TABEL

TABEL

4.1. Jumlah Guru di SDN Mande 3 ……….. 36

4.2. Jumlah Siswa di SDN Mande 3 ……….. 37

4.3. Jumlah Sarana dan Prasarana di SDN Mande 3 ……… 37

4.4. Hasil Evaluasi Siklus I .. ……… 42

4.5. Hasil Evaluasi Siklus II ……… 48

(12)

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR

2.1. Skema Perolehan Pengetahuan ………. 16

2.2. Tahapan Kontruktivisme ……….. 17

2.3. Berbagai Macam Bentuk Paruh Burung ………... 19

2.4. Berbagai Macam Bentuk Kaki Burung ………... 20

2.5. Berbagai Macam Mulut Serangga ………... 21

2.6. Cecak dan Kadal ………... 22

2.7. Bunglon Dapat Berubah Warna Sesuai Dengan Lingkungan ………. 22

2.8. Kalajengking Memiliki Penyengat Yang Beracun Pada Ekornya ….. 22

2.9. Kura-Kura Memiliki Tempurung Untuk Melindungi Diri ………… 23

2.10. Ular Memiliki Bisa ……… 23

2.11. Cumi-Cumi Mengeluarkan Tinta Hitam Untuk Melindungi Diri …... 24

2.12. Bambu Memiliki Rambut-rambut Halus ……… 24

2.13. Mawar dan Putri Malu Memiliki Duri Untuk Melindungi Diri …… 25

(13)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR

GRAFIK

GRAFIK

4.1. Hasil Penelitian ………. 61

(14)

DAFTAR LAMPIRAN

LAMPIRAN

1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Sampai III ……….………

2. Lembar Kerja Siswa ...………

3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Tiap Siklus ………….………...

4. Lembar Evaluasi ……….………

5. Lembar Catatan Lapangan ………..

6. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa, Rekapitulasi Hasil

Evaluasi Tiap siklus ……….

7. SK Pembimbing ……….

8. Surat-surat Pelaksanaan Penelitian …………...………

(15)

Ucu Halimah, 2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan menempati peran yang sangat strategis dalam upaya

mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas bagi kepentingan

pembangunan. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang

berkembang memberikan perhatian yang serius terhadap bidang yang satu ini,

yaitu pendidikan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1

menyatakan: Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat 2

menyatakan: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem

pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang (UUD 1945:

Amandemen). Betapa pentingnya pendidikan, maka pemerintah

menyelenggarakan berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya yaitu

pendidikan dasar yang merupakan pondasi bagi peserta didik dalam memperoleh

pengalaman belajar baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang sesuai

dengan budaya bangsa Indonesia. Kemampuan dasar tersebut sebagai bekal hidup

dalam pergaulan di masyarakat di dalam era globalisasi sekarang ini.

Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran

yang menuntut semua peserta didiknya mampu mengembangkan potensi yang ada

pada dirinya, sebagaimana yang tersurat dalam Undang-Undang Sistem

Pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003:

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang didalamnya

terjadi kebersamaan antara guru dan siswa tanpa adanya saling intervensi. Di

(16)

Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil apabila terjadi interaksi yang baik antara siswa dan guru, dimana komunikasi tidak hanya satu arah. Selain itu guru harus dapat menjadi fasilitator yang baik dan memberikan peluang seluas-luasnya sehingga siswa dapat belajar lebih bermakna.

Sedangkan menurut teori pembelajaran konstruktivisme (Erna Suwangsih

dan Tiurlina, 2006: 91) keberhasilan belajar adalah siswa harus menguasai konsep

dengan mencoba dan melakukannya sendiri, dengan kata lain siswa bukan hanya

bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada

pengetahuan awal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari

pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui

pengalaman nyata. Dengan demikian jelas bahwa tahap berfikir anak usia SD

harus dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah

dibangun mereka dengan sendirinya.

Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Mande 3 Kecamatan

Mande Kabupaten Cianjur, pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah.

Guru lebih banyak menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan penjalasan guru.

Pembelajaran yang dilakukan guru tersebut masih bersifat tradisional, dan

mengakibatkan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, karena

pembelajarannya berpusat pada guru. Selain itu ketika guru memberikan

pertanyaan seputar materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap

Lingkungannya, tidak ada yang dapat menjawab mereka hanya terdiam dan tidak

paham. Keadaan tersebut berdampak negatif pada hasil evaluasi, dimana hasil

evaluasi siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu 88% atau 22 siswa

dari 25 siswa nilainya di bawah KKM 68. Pernyataan di atas dapat disimpulkan

bahwa pembelajaran IPA khususnya pada materi Penyesuaian Diri Makhluk

Hidup terhadap Lingkungannya belum dapat dikatakan berhasil, dengan demikian

hasil pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.

Dari analisis masalah yang ditemukan dilapangan, terdapat beberapa

penyebab masalah, antara lain pada awal pembelajaran guru tidak melakukan

apersepsi dan kurang membangkitkan motivasi terhadap pembelajaran,

(17)

Ucu Halimah, 2013

sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, selain itu tidak

adanya uji coba atau praktek seputar materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup

terhadap Lingkungannya.

Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mencoba menerapkan model

pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya. Dimana

pembelajarannya lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam

mengorganisasikan pengalaman mereka, dengan kata lain siswa lebih

berpengalaman untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuan mereka melalui

asimilasi dan akomodasi.

Latar belakang di atas mendorong penulis untuk megambil fokus Penelitian

Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Materi Penyesuaian Diri Makhluk

Hidup terhadap Lingkungannyadi Kelas V SDN Mande 3 “.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan

masalah PTK ini yaitu “Bagaimana penerapan model konstruktivisme dalam meningkatkan hasil belajar pada materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup

terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri Mande 3?”

Untuk lebih spesifiknya, maka rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan

sebagai berikut :

a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri

makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui

pendekatan konstruktivisme?

b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri

makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui

pendekatan konstruktivisme?

c. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi penyesuaian diri makhluk

hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan

(18)

C. Hipotesis Tindakan

Dalam setiap pembelajaran ada tujuan yang ingin dicapai. Dalam

penelitian ini penulis bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui

pendekatan kontruktivisme yang digunakan.

Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba mengajukan hipotesis tindakan

sebagai berikut: “Jika pendekatan kontruktivisme dilakukan, maka akan

meningkatkan hasil belajar pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap

lingkungannya pada pelajaran IPA anak kelas V Sekolah Dasar”.

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam

perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :

a. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran tentang

materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata

pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme.

b. Mengungkap tentang pelaksanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian

diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA

melalui pendekatan konstruktivisme.

c. Mengungkap Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi

penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata

pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme di kelas V SD.

E. Manfaat Hasil Penelitian

Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi

pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan diantaranya:

a. Bagi Siswa

1) Diharapkan dapat menanamkan sikap kreatif dan percaya diri dalam

memecahkan masalah.

2) Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa selama berlangsungnya

pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap

(19)

Ucu Halimah, 2013

3) Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD pada

tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya

di melalui pendekatan konstruktivisme.

b. Bagi Guru

1) Diharapkan dapat mengembangkan kompetensi guru dalam merancang

dan menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan

konstruktivisme.

2) Diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam

mengembangkan proses pembelajaran di sekolah.

3) Diharapkan dapat menambah wawasan guru dalam menyajikan

pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah.

c. Bagi sekolah

1) Diharapkan dengan hasil prestasi yang bagus dan sikap guru yang baik,

dapat meningkatkan prestasi di lingkungan sekolah

2) Diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia (guru) yang

berpotensial.

3) Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu.

F. Definisi Operasional

Untuk memperjelas arah dalam penelitian ini, maka definisi operasional yang

digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Hasil Belajar Siswa

Hasil belajar menurut Dimyati, 2002 (dalam Novita Eka, 2006: 4) adalah

sesuatu yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan

pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai

dengan skala nilai berupa huruf atau simbol. Adapun faktor-Faktor yang

mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah yang berasal dari dalam dan

luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam dapat berupa bakat, minat, dan

semangat belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar dapat berupa

(20)

pemahaman siswa, apabila pemahaman siswa baik maka hasil belajar siswa

pun akan baik. Pemahaman siswa adalah kemampuan siswa dalam mengetahui

dan menguasai materi pembelajaran di kelas (Wahyudi, 2001 : 8).

b. Model Pembelajaran Kontruktivisme

Pembelajaran berdasarkan model kontruktivisme berusaha untuk melihat

dan memperhatikan konsepsi dan persepsi siswa dari kacamata siswa sendiri.

Guru memberi tekanan pada penjelasan tentang pengetahuan tersebut dari

kacamata siswa sendiri (Ernasuwangsih dan Tiurlina, 2006:113).

Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan model pembelajaran

kontruktivisme adalah pembelajaran yang disajikan di kelas V SD,

menggunakan model pembelajaran kontruktivisme dimana siswa perlu

dibiasakan untuk menemukan dan memecahkan masalah serta mengkonstruk

pengetahuan dibenak mereka sendiri. Selain itu diharapkan juga siswa dapat

bekerjasama dengan kelompok masing-masing dalam menyelesaikan soal

yang berhubungan dengan materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap

(21)

Ucu Halimah, 2013

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (Sumiati, 2010:25)

merupakan cara untuk mengadakan suatu penelitian. Ada tiga prasyarat penting

dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti

konsep ilmiah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian

Tindakan Kelas (PTK). Hal ini dikarenakan penelitiannya berlangsung dalam latar

pembelajaran yang sebenarnya, sebagaimana proses pembelajaran sebelumnya

untuk memperbaiki dan meningkatkan proses serta hasil pembelajaran yang sudah

dilaksanakan guru. Melalui PTK guru mengupayakan memperbaiki atau

meningkatkan mutu pembelajaran di kelas melalui bentuk kegiatan pembelajaran.

Adapun pengertian PTK menurut para ahli adalah sebagai berikut:

a. Nurkamto (Basrowi dan Suwandi, 2008:19), menyatakan bahwa: “penelitian

tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dalam kelas”.

b. Siswojo Hardjodipuro, yang dimaksud oleh Carr dan Kemmis (Trihastuti,

2008), penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri yang

dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, kepala sekolah dll) dalam situasi

sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran.

c. Cogen dan Manion, 1980 (Trihastuti, 2008), menyatakan bahwa: “penelitian

tindakan adalah intervensi sekala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan

pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut”.

Dari pengertian PTK di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas

merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dalam rangka memperbaiki

proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Borg (Suyanto, 1997:8)

menyebutkan secara eksplisit bahwa: “tujuan utama PTK adalah pengembangan

keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang

dihadapi guru di kelasnya sendiri”. Manfaat yang dapat diperoleh guru jika mau

(22)

Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas; dan (3).

Peningkatan profesionalisme guru.

B. Model Penelitian

Desain penelitian yang dipilih pada penelitian ini yaitu dengan

menggunakan model penelitian tindakan kelas John Model Desain Kemmis & M

c Taggart (Ruswandi Hermawan 2007 :128).

Dalam model ini digambarkan bahwa penelitian kelas merupakan

serangkaian langkah-langkah sebagai berikut:

a. Rencana (Planning ) : tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,

meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.

b. Tindakan (Action) : realisasi dari rencana yang kita buat.

c. Observasi (Observation) : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan

yang dilaksanakan terhadap siswa.

d. Refleksi (Reflektion) : tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan

hasil atau proses dari setiap tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini dilakukan

revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.

Siklus model Kemmis dan Mc Taggart ini dilakukan secara berulang dan

berkelanjutan, seperti siklus di bawah ini :

(23)

Ucu Halimah, 2013 C. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Mande 3

Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 13 siswa

laki-laki dan 12 siswa perenpuan. Latar belakang ekonomi orang tua adalah menengah

ke bawah. Pendidikan orang tua siswa 55 % SD. Mata Pencahariannya 75 %

sebagai tani, 15 % pedagang dan sisanya sebagai buruh dan pegawai.

Adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan sekolah untuk

dijadikan bahan penelitian yaitu:

1. Lokasi sekolah yang digunakan peneliti merupakan tempat bekerja peneliti

sebagai tenaga pengajar tetap, sengaja untuk memudahkan peneliti

mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan dalam melaksanakan

penelitian tindakan kelas.

2. Masih banyak permasalahan yang dihadapi peneliti dalam pelaksanaan

pembelajaran IPA, khususnya tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup

terhadap lingkungannya.

3. Mendapat dukungan dari pihak Kepala Sekolah maupun rekan kerja yang ada

di lingkungan SDN Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur.

4. Adanya keterbatasan waktu dan biaya dari peneliti.

D. Prosedur Penelitian

Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam

pembelajaran penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya di kelas V SD

dengan dirancang melalui 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,

pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.

1. Persiapan Penelitian

a) Permintaan izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian

tersebut.

b) Mengobservasi keadaan dan minat awal siswa dalam pembelajaran IPA.

c) Mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di

kelas V. Hal ini dilakukan dengan menganalisisi kurikulum KTSP mata

(24)

d) Merumuskan model, pendekatan dan media yang akan digunakan sesuai

dengan materi IPA kelas V.

e) Menyusun pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan

menggunakan format observasi.

2. Pelaksanan Tindakan

Penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun

sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari perencanaan untuk melakukan

tindakan, proses pembelajaran, observasi dan evaluasii dan refleksi. Adapun

pelaksanaannya dilakukan dalam 3 siklus, dengan gambaran tiap siklusnya

sebagai berikut:

1) Tindakan Siklus I

Berdasarkan hasil observasi awal terhadap situasi kelas yang akan

dijadikan sebagai subyek penelitian, maka disusun rencana siklus I. Penelitian

dilaksanakan di Kelas V SDN Mande 3, dengan difokuskan kepada materi

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya.

a) Diawali dengan menganalisis Kurikulum 2006 mata pelajaran Ilmu

Pengetahuan Alam. Kegiatan menganalisis dilanjutkan pada standar

kompetensi dan kompetensi dasar, kemudian menganalisis buku sumber

yang digunakan.

b) Setelah memperoleh gambaran tentang keadaan kelas, perhatian, motivasi,

aktivitas, kemampuan dan kreativitas siswa serta sarana dan prasarana

pembelajaran, maka dilakukan kegiatan tindakan siklus I yaitu mengajak

siswa untuk memahami Adaptasi Hewan dengan Lingkungannya dalam

Mencari Makanan.

c) Secara ilustratif, observasi dilakukan untuk mengamati selama

pembelajaran, mengamati interaksi selama proses penyelidikan

(25)

Ucu Halimah, 2013

d) Melakukan evaluasi dan refleksi hasil terhadap apa yang telah dipelajari

siswa, yaitu mengenai Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan

Lingkungannya.

2) Tindakan Siklus II

Pada dasarnya kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II

harus melihat hasil perkembangan pada siklus I. Langkah-langkah yang

dilakukan sama seperti pada siklus I, namun ada perbedaan dengan materi

yang akan dibahas. Pada siklus II akan mempelajari materi tentang

Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri.

Dalam pelaksanaannya ada perbaikan pada beberapa hal

menyangkut proses pembelajaran sesuai refleksi pada siklus I untuk

penyempurnaan tindakan yang akan dilakukan.

3) Tindakan Siklus III

Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus III akan melihat

perkembangan pada siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan sama

seperti pada siklus-siklus sebelumnya, namun ada beberapa hal yang akan

diperbaiki, sesuai hasil refleksi dan evaluasi pada siklus II. Yang

membedakannya hanya materi yang akan dibahas pada siklus III yaitu,

Adaptasi Tumbuhan Dengan Lingkungannya.

3. Tahapan Observasi

Melakukan kegiatan observasi dengan cara melakukan analisis

terhadap perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Ini

berguna untuk perbaikan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus

berikutnya supaya hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.

4. Tahapan Analisis dan Refleksi

Tahap analisis dan refleksi adalah tahap dimana peneliti melakukan

pemeriksaan terhadap semua informasi yang telah berhasil dikumpulkan

pada, lembar observasi, dan catatan lapangan.

Informasi yang telah berhasil dikumpulkan tersebut selanjutnya harus

(26)

dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan. Melalui

proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan

mendalam.

Hasil dari kegiatan refleksi merupakan sumber untuk pelaksanaan

tindakan berikutnya, dengan demikian indikator yang sudah tercapai dengan

optimal akan dipertahankan dan indikator yang kurang akan diperbaiki dalam

siklus berikutnya.

E. Instrumen Penelitian

Suharsimi Arikunto (1997:137) mengemukakan bahwa: “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode berupa tes dan non tes”.

Instrumen penelitian di dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non

tes. Instrumen tes mengacu kepada KTSP, dengan melihat standar kompetensi,

kompetensi dasar dan indikator mengenai materi penyesuaian diri makhluk hidup

terhadap lingkungannya yaitu memahami penyesuaian diri makhluk hidup

terhadap lingkungannya berupa lembar tes tertulis seperti yang dijelaskan di

bawah ini yaitu:

a. Lembar Kerja Siswa (LKS), berisi tentang materi yang telah diberikan berupa

pertanyaan yang harus dikerjakan oleh kelompok yang telah dibentuk pada

awal pembelajaran. LKS bermanfaat untuk melihat hasil kerja siswa dalam

setiap kegiatan tindakan penelitian.

b. Lembar evaluasi, berisi soal yang diberikan kepada setiap individu pada akhir

pembelajaran. Evaluasi bermanfaat untuk mengumpulkan sejumlah data

mengenai hasil belajar siswa secara individu sekaligus untuk memperoleh

gambaran mengenai daya serap dan tingkat keberhasilan terhadap materi

pembelajaran yang telah diberikan, sehingga dapat mengukur tingkat

keberhasilan guru dalam mengajar.

Sedangkan instrumen non tes digunakan untuk melihat aktivitas siswa ketika

pembelajaran berlangsung berupa:

a. Lembar observasi, yaitu lembar instrumen untuk mengetahui sejauh mana

(27)

Ucu Halimah, 2013

lingkungannya. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap jalannya kegiatan

penelitian meliputi kegiatan dan tingkah laku guru selama proses

pembelajaran, kegiatan dan tingkah laku siswa selama mengikuti

pembelajaran, efektivitas waktu yang digunakan, serta keefektivan

penggunaan alat peraga.

b. Lembar catatan lapangan, berisi temuan-temuan peneliti di kelas selama

pembelajaran berlangsung yang diperoleh secara objektif berupa

kejadian-kejadian penting yang tidak terekam pada lembar observasi selama

pelaksanaan tindakan yang dapat dipakai sebagai bahan untuk kegiatan

analisis dan refleksi.

c. Dokumentasi berupa foto, berisi gambar kegiatan siswa dan guru saat

pelaksanaan tindakan, bermanfaat untuk menggambarkan secara nyata

kegiatan yang telah dilaksanakan

F. Pengumpulan dan Analisis Data

a. Pengumpulan Data

Suharsimi Arikunto (1997: 225), mengemukakan bahwa: “teknik

pengumpulan data merupakan interpretasi peneliti dengan menggunakan

instrumen yang telah disediakan”. Pengumpulan data dari setiap instrumen

penelitian memiliki kegunaan masing-masing diantaranya sebagai berikut:

1. Instrumen observasi, digunakan untuk memperoleh informasi secara

mendalam yang didalamnya terdapat indikator yang didesain yang harus

tercapai berdasarkan fokus penelitian yaitu pada konsep penyesuaian makhluk

hidup. Pada kegiatan observasi peneliti dibantu oleh observer yang bertugas

mengamati proses pembelajaran yang dilakukan peneliti. Observer tersebut

merupakan rekan peneliti yaitu guru SDN Mande 3.

2. Catatan lapangan, digunakan untuk memperoleh kesan umum. Catatan

lapangan dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan yang

menggunakan daftar ceklist pada konsep Penyesuaian Diri Makhluk Hidup

terhadap Lingkungannya, berupa perilaku guru atau siswa yang terjadi di luar

(28)

3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS), digunakan untuk mendapatkan data kuantitas

berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi pada materi

penyesuaian diri makhluk hidup terhadap Lingkungannya.

4. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akhir

siswa secara individu.

5. Dokumentasi berupa lembaran foto yang diperoleh dari setiap tindakan

penelitian baik itu kegiatan siswa maupun kegiatan guru

b. Analisis Data

Setelah semua data terkumpul perlu segera di olah oleh peneliti. Menurut

Suharsimi Arikunto (1997: 240), terdapat tiga garis besar langkah dalam analisis

data yaitu, persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan

penelitian. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada penelitian ini

menggunakan analisis data melalui pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuntitatif

digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa apakah meningkat atau tidak

melalui data yang didapat dari hasil tes dengan mencari rata-rata. Data tersebut

ditulis dalam bentuk tabel agar dapat memudahkan dalam penyusunan dan

pengolahan data dengan melihat rata-rata hasil kegiatan kelompok dan rata-rata

hasil tes dalam evluasi.

Mean (Rata-rata)

x = ∑ƒixi

∑ƒi

Keterangan : x = Rata-rata

xi = Nilai Tes

ƒi = Banyaknya siswa

(29)
(30)

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah melaksanakan seluruh rencana tindakan mulai dari siklus I sampai

dengan siklus III Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada kelas V SDN. Mande 3

Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur mengenai penerapan pendekatan

konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi

Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri

Mande 3, maka berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa :

1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian

dari mulai siklus I sampai siklus III, yaitu dengan membuat rencana

pembelajaran, instrumen penelitian, alat peraga sebagai media pembelajaran

dan memilih metode atau pendekatan yang akan digunakan. Dipersiapkan

pelaksanaan penelitian dapat terlaksanaan dengan baik dan memperoleh hasil

belajar secara maksimal.

2. Pelaksanaan penerapan pendekatan kontruktivisme pada materi penyesuaian

diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dapat meningkatkan hasil belajar

siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari aspek kognitif siswa

sudah memahami materi dalam pembelajaran IPA tentang penyesuaian diri

makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dari aspek afektif semua siswa aktif

dalam melakukan aktivitas dilihat dari lembar observasi yang menunjukkan

aktivitas siswa meningkat seperti memotivasi siswa yang pendiam menjadi

aktif dikelompokkan dengan siswa yang aktif dan diberi tugas yang dapat

meningkatkan aktivitasnya. Dari aspek psikomotor keterampilan siswa

neningkat dilihat dari siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan diskusi.

Meningkatnya pelaksanaan penerapan kontruktivisme aspek kognitif, afektif,

dan psikomotor siswamengacu kepada perangkat pembelajran (RPP), dan

instrument penelitian (LKS dan evaluasi) dimulai dari pelaksanaan siklus I

(31)

Ucu Halimah, 2013

PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA

3. Hasil belajar siswa kelas V SD mengalami peningkatan setelah

dilaksanakannya model pembelajaran konstruktivisme. Hal ini dapat dilihat

dari perolehan nilai pada kegiatan evaluasi perindividu juga mengalami

peningkatan yang sangat signifikan. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata

individu adalah 6,32 pada siklus II perolehan nilai rata-rata individu adalah

7,60, sedangkan pada siklus III perolehan nilai rata-rata individu adalah 8,28.

B. Saran

Bedasarkan kesimpulan diatas, dalam upaya perbaikan tindakan

pembelajaran serta meningkatkan berbagai aspek pembelajaran, baik dalam

proses maupun hasil pembelajaran. Maka ada beberapa saran yang penulis

rekomendasikan, antara lain adalah:

1. Hendaknya guru mempertimbangkan berbagai hal ketika akan

mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran IPA. Salah satunya

adalah mempertimbangkan perkembangan berpikir siswa, sebagai acuan

dalam memilih model pembelajaran yang tepat.

2. Pembelajaran yang dilaksanakan sebaiknya memanfaatkan lingkungan dan

benda-benda konkrit sebagai sumber belajar.

3. Mengembangkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, hal ini akan

mempermudah dalam mempelajari materi pembelajaran.

4. Supaya tidak menimbulkan kejenuhan dan untuk meningkatkan minat

belajar siswa, sebaiknya guru melakukan variasi dalam proses

pembelajaran baik variasi dalam metode, media, maupun sumber belajar.

5. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran, sebaiknya disesuaikan

dengan kondisi dan situasi sekolah, sehingga hasil yang didapatkan akan

(32)
(33)

Ucu Halimah, 2013

DAFTAR PUSTAKA

Amandemen, Undang-Undang Dasar 1945

http://www.yorozu.Indosite.org/const/uud 45_2k html.

Azmiyawati, C., dkk. 2008. IPA Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas

Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Galia Indonesia

Dahar, R. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.

Darmodjo, H, dan Kaligis, J. (1992/1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.

Djumhana Nana. (2011). “Pembelajaran Sains Sekolah Dasar”. Bandung: Makalah pada Kegiatan PPM Prodi PGSD.

Karli, Hilda dan Yuliaritiningsih, Margaretha Sri. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Bina Media Informasi

Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. (2008). Model Silabus Kelas IV. Badan Standar Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional

Nuraeni, Aan. (2009). Pendekatan Kontruktivis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Konsep Energi. Skripsi. PGSD UPI CIBIRU BANDUNG

Prayitno, Adi, Baskoro. (2008). Konsep Dasar Penelitian Kelas (PTK). [Online]:

http://baskoro1.blogspot.com/2008/06/konsep-dasar-ptk-penelitian-tindakan.html

Rositawati, S dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Pusat Prbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.

Subana, M, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia

Sumiati, Lilis. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam

Pembelajaran Operasi Hitung Campuran Melalui Pendekatan

(34)

Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bahan Belajar Mandiri. Bandung. FIP. UPI PRESS

Wahyono, Budi dan Setyo Nurachmandani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD DAN mi Kelas IV. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional Yuliartiningsih S. M. dan Irianto M. D. (2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar.

Gambar

TABEL
GAMBAR  2.1. Skema Perolehan Pengetahuan ……………………………………….
GRAFIK  4.1. Hasil Penelitian     …………………………………………………….  61
Gambar 3.1. Disain PTK Kemmis Dan Mc-Taggart (1982)  Ucu Halimah, 2013 Dalam Basrowi (2008:27)

Referensi

Dokumen terkait

Banyak pihak yang mendukung sikap Susnoduaji dalam membeberkan markus tersebut/ namun beberapa pihak juga merasa/ bahwa hal yang dilakukan Susno hanya bentuk dari

Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama R.I, menyatakan bahwa lembaga di bawah ini telah melakukan updating data Pendidikan Islam (EMIS) Periode Semester GENAP

Karakteristik listrik dan kinerja baterai seperti tegangan, kapasitas, kepadatan energi, tingkat kemampuan, siklus hidup, dan lama hidup akan berubah sebagai salah

Multimeter, Kabel Penghubung dan Gelas Ukur Penjepit Buaya.. Alat

Rancangan Teknik Self-Monitoring untuk Mereduksi Overconformity Remaja Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 5.

BAB II PERENCANAAN PEMBELAJARAN BERBASIS MULTIKULTUR PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA A.. Pengertian Multikultur

Pelaksanaan pekerjaan bekisting merupakan salah satu item pekerjaan yang harus dilaksanakan untuk menunjang pekerjaan selanjutnya, bekisting merupakan proses dimana suatu

Rasional tentang pentingnya pendidikan multikultur, karena strategi pendidikan ini dipandang memiliki keutamaan, keutamaan, terutama dalam (1) memberikan terobosan