Ucu Halimah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI
PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V
SDN MANDE 3
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)
SKRIPSI
Diajukan untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan pada Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar
Oleh
UCU HALIMAH 0810433
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN PEDAGOGIK
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS PENDIDIKAN INDONESIA
BANDUNG 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI
PENYESUAIAN DIRI MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V
SDN MANDE 3
Oleh
Ucu Halimah
Sebuah skripsi yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Pendidikan Ekonomi danBisnis
© Ucu Halimah 2013
Universitas Pendidikan Indonesia
Januari 2013
Hak Cipta dilindungi undang-undang.
Ucu Halimah, 2013
LEMBAR PENGESAHAN
PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI
MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)
Oleh
UCU HALIMAH
0810433
Disetujui Dan Disahkan Oleh :
Pembimbing I,
Dr. Wahyu Sopandi, M.A.
NIP. 19660525 19900 1 001
Pembimbing II,
Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd.
NIP. 1960521 198703 1 005
Mengetahui,
Ketua Prodi PGSD,
Ucu Halimah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA TENTANG MATERI PENYESUAIAN DIRI
MAKHLUK HIDUP TERHADAP LINGKUNGANNYA PADA MATA PELAJARAN IPA DI KELAS V SDN MANDE 3
(Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V A SDN Mande 3 Kabupaten Cianjur)
UCU HALIMAH 0810433
ABSTRAK
THE IMPLEMENTATION KONTRUKTIVISME APPROACH IN
DEVELOPING STUDENTS’ RESULT STUDY IN MATERIAL OF CREATURES’ ADAPPTATION TOWARD ENVIRENMENT IN THE
SUBJECT OF IPA IN 5th CLASS OF SDN 3 MANDE.
(Classroom Action Research in 5th class of SDN 3 Mande Cianjur)
UCU HALIMAH 0810433 ABSTRAK
Ucu Halimah, 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Illahi Robbi yang telah
memberikan Rahmat serta Karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan
skripsi ini.
Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat dalam menyelesaikan studi
pada Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Pendidikan Indonesia. Skripsi ini
berjudul ” Penerapan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap
Lingkungannya pada Mata Pelajaran IPA di Kelas V SDN Mande 3”.
Dalam penulisan skripsi ini penulis telah banyak mendapat bantuan dan
arahan dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini penulis
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Drs. Dede Somarya, M.Pd sebagai ketua program pendidikan guru
sekolah dasar.
2. Bapak Dr. Wahyu Sopandi, M.A. sebagai pembimbing skripsi I yang telah
memberikan bimbingan, dan petunjuk dalam proses penulisan skripsi ini.
3. Bapak Drs. H. Tatang Syaripudin, M.Pd., pembimbing skripsi II yang telah
memberikan bimbingan, dorongan serta masukan yang sangat berharga dalam
penyelesaian skripsi ini.
4. Bapak Da Syahbudin, S.Pd.I, selaku Kepala Sekolah SDN Mande 3, rekan -
rekan guru yang telah memberikan izin, dorongan, kesempatan serta
membimbing dalam pelaksanaan penelitian.
5. Bapak dan Ibu dosen FIP UPI yang telah banyak memberikan bekal ilmu
pengetahuan sampai selesai dan mendorong untuk menyelesaikan skripsi ini.
6. Seluruh staf akademik FIP UPI yang telah banyak membantu dalam
penyelesaian studi dibidang administrasi kemahasiswaan.
7. Suami dan anak, serta semua anggota keluarga tercinta yang telah memberikan
8. Rekan - rekan mahasiswa S-1 PGSD UPI Kampus Bumi Siliwangi angkatan
2008 yang telah banyak membantu penulis, baik dalam menberikan semangat
maupun pemikiran.
9. Semua pihak yang telah banyak membantu selama penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT membalas segala budi serta kebaikan semua pihak yang
telah membantu penulis dalam menyusun skripsi ini.
Penulis menyadari skripsi ini jauh dari sempurna, ini dikarenakan
keterbatasan ilmu serta pengetahuan yang dimiliki. Maka dari itu kritik dan saran
dari semua pihak sangat penulis harapkan. Akhir kata, semoga skripsi ini
bermanfaat bagi penulis khususnya serta dapat menambah pengetahuan bagi kita
semua pada umumnya. Amin
Bandung, Januari 2013
Ucu Halimah, 2013
A. Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) di SD ………… 7
B. Pendekatan Konstruktivisme ….……… 11
C. Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya . 18 BAB III METODOLOGI PENELITIAN ……… 28
A. Metode Penelitian ………….……… 28
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ………. 36
B. Deskripsi Hasil Tindakan Kelas ………. 38
C. Pembahasan …………..……….. 55
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ………. 63
A. Kesimpulan …..……….. 63
B. Saran ………..……….. 64
DAFTAR PUSTAKA ……...……… 65
Ucu Halimah, 2013
DAFTAR TABEL
TABEL
4.1. Jumlah Guru di SDN Mande 3 ……….. 36
4.2. Jumlah Siswa di SDN Mande 3 ……….. 37
4.3. Jumlah Sarana dan Prasarana di SDN Mande 3 ……… 37
4.4. Hasil Evaluasi Siklus I .. ……… 42
4.5. Hasil Evaluasi Siklus II ……… 48
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR
2.1. Skema Perolehan Pengetahuan ………. 16
2.2. Tahapan Kontruktivisme ……….. 17
2.3. Berbagai Macam Bentuk Paruh Burung ………... 19
2.4. Berbagai Macam Bentuk Kaki Burung ………... 20
2.5. Berbagai Macam Mulut Serangga ………... 21
2.6. Cecak dan Kadal ………... 22
2.7. Bunglon Dapat Berubah Warna Sesuai Dengan Lingkungan ………. 22
2.8. Kalajengking Memiliki Penyengat Yang Beracun Pada Ekornya ….. 22
2.9. Kura-Kura Memiliki Tempurung Untuk Melindungi Diri ………… 23
2.10. Ular Memiliki Bisa ……… 23
2.11. Cumi-Cumi Mengeluarkan Tinta Hitam Untuk Melindungi Diri …... 24
2.12. Bambu Memiliki Rambut-rambut Halus ……… 24
2.13. Mawar dan Putri Malu Memiliki Duri Untuk Melindungi Diri …… 25
Ucu Halimah, 2013
DAFTAR
GRAFIK
GRAFIK
4.1. Hasil Penelitian ………. 61
DAFTAR LAMPIRAN
LAMPIRAN
1. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran Siklus I Sampai III ……….………
2. Lembar Kerja Siswa ...………
3. Kisi-kisi Soal Evaluasi Tiap Siklus ………….………...
4. Lembar Evaluasi ……….………
5. Lembar Catatan Lapangan ………..
6. Rekapitulasi Hasil Pengamatan Aktivitas Siswa, Rekapitulasi Hasil
Evaluasi Tiap siklus ……….
7. SK Pembimbing ……….
8. Surat-surat Pelaksanaan Penelitian …………...………
Ucu Halimah, 2013
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan menempati peran yang sangat strategis dalam upaya
mempersiapkan Sumber Daya Manusia yang berkualitas bagi kepentingan
pembangunan. Bangsa Indonesia sebagai salah satu negara yang sedang
berkembang memberikan perhatian yang serius terhadap bidang yang satu ini,
yaitu pendidikan. Dalam Undang-Undang Dasar 1945 pasal 31 ayat 1
menyatakan: Tiap-tiap warga negara berhak mendapat pengajaran. Pasal 31 ayat 2
menyatakan: Pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pengajaran nasional, yang diatur dengan undang-undang (UUD 1945:
Amandemen). Betapa pentingnya pendidikan, maka pemerintah
menyelenggarakan berbagai macam lembaga pendidikan, salah satunya yaitu
pendidikan dasar yang merupakan pondasi bagi peserta didik dalam memperoleh
pengalaman belajar baik pengetahuan, keterampilan, maupun sikap yang sesuai
dengan budaya bangsa Indonesia. Kemampuan dasar tersebut sebagai bekal hidup
dalam pergaulan di masyarakat di dalam era globalisasi sekarang ini.
Pendidikan bertujuan untuk mewujudkan suasana dan proses pembelajaran
yang menuntut semua peserta didiknya mampu mengembangkan potensi yang ada
pada dirinya, sebagaimana yang tersurat dalam Undang-Undang Sistem
Pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003:
Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.
Pembelajaran yang menyenangkan adalah pembelajaran yang didalamnya
terjadi kebersamaan antara guru dan siswa tanpa adanya saling intervensi. Di
Proses belajar mengajar dapat berjalan dengan baik dan dapat dikatakan berhasil apabila terjadi interaksi yang baik antara siswa dan guru, dimana komunikasi tidak hanya satu arah. Selain itu guru harus dapat menjadi fasilitator yang baik dan memberikan peluang seluas-luasnya sehingga siswa dapat belajar lebih bermakna.
Sedangkan menurut teori pembelajaran konstruktivisme (Erna Suwangsih
dan Tiurlina, 2006: 91) keberhasilan belajar adalah siswa harus menguasai konsep
dengan mencoba dan melakukannya sendiri, dengan kata lain siswa bukan hanya
bergantung pada lingkungan atau kondisi belajar melainkan juga pada
pengetahuan awal siswa. Pengetahuan itu tidak dapat dipindahkan secara utuh dari
pikiran guru ke siswa, namun secara aktif dibangun oleh siswa sendiri melalui
pengalaman nyata. Dengan demikian jelas bahwa tahap berfikir anak usia SD
harus dikaitkan dengan hal-hal nyata dan pengetahuan awal siswa yang telah
dibangun mereka dengan sendirinya.
Pelaksanaan pembelajaran IPA di kelas V SDN Mande 3 Kecamatan
Mande Kabupaten Cianjur, pembelajaran dilakukan dengan metode ceramah.
Guru lebih banyak menjelaskan dan siswa hanya mendengarkan penjalasan guru.
Pembelajaran yang dilakukan guru tersebut masih bersifat tradisional, dan
mengakibatkan banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, karena
pembelajarannya berpusat pada guru. Selain itu ketika guru memberikan
pertanyaan seputar materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap
Lingkungannya, tidak ada yang dapat menjawab mereka hanya terdiam dan tidak
paham. Keadaan tersebut berdampak negatif pada hasil evaluasi, dimana hasil
evaluasi siswa tidak sesuai dengan apa yang diharapkan, yaitu 88% atau 22 siswa
dari 25 siswa nilainya di bawah KKM 68. Pernyataan di atas dapat disimpulkan
bahwa pembelajaran IPA khususnya pada materi Penyesuaian Diri Makhluk
Hidup terhadap Lingkungannya belum dapat dikatakan berhasil, dengan demikian
hasil pembelajaran tidak sesuai dengan apa yang diharapkan.
Dari analisis masalah yang ditemukan dilapangan, terdapat beberapa
penyebab masalah, antara lain pada awal pembelajaran guru tidak melakukan
apersepsi dan kurang membangkitkan motivasi terhadap pembelajaran,
Ucu Halimah, 2013
sehingga banyak siswa yang tidak memperhatikan penjelasan guru, selain itu tidak
adanya uji coba atau praktek seputar materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup
terhadap Lingkungannya.
Untuk mengatasi permasalahan di atas, peneliti mencoba menerapkan model
pembelajaran konstruktivisme dalam pembelajaran IPA khususnya pada materi
Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya. Dimana
pembelajarannya lebih memfokuskan pada kesuksesan siswa dalam
mengorganisasikan pengalaman mereka, dengan kata lain siswa lebih
berpengalaman untuk mengkonstruksikan sendiri pengetahuan mereka melalui
asimilasi dan akomodasi.
Latar belakang di atas mendorong penulis untuk megambil fokus Penelitian
Tindakan Kelas (PTK) dengan judul “Penerapan Pendekatan Kontruktivisme untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa tentang Materi Penyesuaian Diri Makhluk
Hidup terhadap Lingkungannyadi Kelas V SDN Mande 3 “.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan di atas, maka rumusan
masalah PTK ini yaitu “Bagaimana penerapan model konstruktivisme dalam meningkatkan hasil belajar pada materi Penyesuaian Diri Makhluk Hidup
terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri Mande 3?”
Untuk lebih spesifiknya, maka rumusan masalah tersebut dapat dijabarkan
sebagai berikut :
a. Bagaimanakah perencanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri
makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui
pendekatan konstruktivisme?
b. Bagaimanakah pelaksanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian diri
makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui
pendekatan konstruktivisme?
c. Bagaimanakah hasil belajar siswa pada materi penyesuaian diri makhluk
hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA melalui pendekatan
C. Hipotesis Tindakan
Dalam setiap pembelajaran ada tujuan yang ingin dicapai. Dalam
penelitian ini penulis bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar siswa melalui
pendekatan kontruktivisme yang digunakan.
Berdasarkan hal tersebut, penulis mencoba mengajukan hipotesis tindakan
sebagai berikut: “Jika pendekatan kontruktivisme dilakukan, maka akan
meningkatkan hasil belajar pada materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
lingkungannya pada pelajaran IPA anak kelas V Sekolah Dasar”.
D. Tujuan Penelitian
Berdasarkan pertanyaan penelitian tindakan kelas yang terdapat dalam
perumusan masalah di atas, maka penelitian ini bertujuan :
a. Untuk memperoleh gambaran tentang perencanaan pembelajaran tentang
materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata
pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme.
b. Mengungkap tentang pelaksanaan pembelajaran tentang materi penyesuaian
diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata pelajaran IPA
melalui pendekatan konstruktivisme.
c. Mengungkap Seberapa besar peningkatan hasil belajar siswa pada materi
penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya pada mata
pelajaran IPA melalui pendekatan konstruktivisme di kelas V SD.
E. Manfaat Hasil Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberi manfaat bagi
pihak-pihak yang terkait dengan pendidikan diantaranya:
a. Bagi Siswa
1) Diharapkan dapat menanamkan sikap kreatif dan percaya diri dalam
memecahkan masalah.
2) Diharapkan dapat meningkatkan aktivitas siswa selama berlangsungnya
pembelajaran tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
Ucu Halimah, 2013
3) Diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SD pada
tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap lingkungannya
di melalui pendekatan konstruktivisme.
b. Bagi Guru
1) Diharapkan dapat mengembangkan kompetensi guru dalam merancang
dan menyusun rencana pembelajaran dengan menggunakan pendekatan
konstruktivisme.
2) Diharapkan dapat meningkatkan kreativitas guru dalam
mengembangkan proses pembelajaran di sekolah.
3) Diharapkan dapat menambah wawasan guru dalam menyajikan
pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa di sekolah.
c. Bagi sekolah
1) Diharapkan dengan hasil prestasi yang bagus dan sikap guru yang baik,
dapat meningkatkan prestasi di lingkungan sekolah
2) Diharapkan dapat meningkatkan sumber daya manusia (guru) yang
berpotensial.
3) Diharapkan dapat meningkatkan kualitas pendidikan yang bermutu.
F. Definisi Operasional
Untuk memperjelas arah dalam penelitian ini, maka definisi operasional yang
digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
a. Hasil Belajar Siswa
Hasil belajar menurut Dimyati, 2002 (dalam Novita Eka, 2006: 4) adalah
sesuatu yang dicapai oleh siswa setelah mengikuti suatu kegiatan
pembelajaran, di mana tingkat keberhasilan tersebut kemudian ditandai
dengan skala nilai berupa huruf atau simbol. Adapun faktor-Faktor yang
mempengaruhi hasil belajar diantaranya adalah yang berasal dari dalam dan
luar diri siswa. Faktor yang berasal dari dalam dapat berupa bakat, minat, dan
semangat belajar. Sedangkan faktor yang berasal dari luar dapat berupa
pemahaman siswa, apabila pemahaman siswa baik maka hasil belajar siswa
pun akan baik. Pemahaman siswa adalah kemampuan siswa dalam mengetahui
dan menguasai materi pembelajaran di kelas (Wahyudi, 2001 : 8).
b. Model Pembelajaran Kontruktivisme
Pembelajaran berdasarkan model kontruktivisme berusaha untuk melihat
dan memperhatikan konsepsi dan persepsi siswa dari kacamata siswa sendiri.
Guru memberi tekanan pada penjelasan tentang pengetahuan tersebut dari
kacamata siswa sendiri (Ernasuwangsih dan Tiurlina, 2006:113).
Dalam penelitian ini yang dimaksud dengan model pembelajaran
kontruktivisme adalah pembelajaran yang disajikan di kelas V SD,
menggunakan model pembelajaran kontruktivisme dimana siswa perlu
dibiasakan untuk menemukan dan memecahkan masalah serta mengkonstruk
pengetahuan dibenak mereka sendiri. Selain itu diharapkan juga siswa dapat
bekerjasama dengan kelompok masing-masing dalam menyelesaikan soal
yang berhubungan dengan materi penyesuaian diri makhluk hidup terhadap
Ucu Halimah, 2013
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian menurut Suharsimi Arikunto (Sumiati, 2010:25)
merupakan cara untuk mengadakan suatu penelitian. Ada tiga prasyarat penting
dalam mengadakan kegiatan penelitian yaitu sistematis, berencana, dan mengikuti
konsep ilmiah. Pada penelitian ini peneliti menggunakan metode Penelitian
Tindakan Kelas (PTK). Hal ini dikarenakan penelitiannya berlangsung dalam latar
pembelajaran yang sebenarnya, sebagaimana proses pembelajaran sebelumnya
untuk memperbaiki dan meningkatkan proses serta hasil pembelajaran yang sudah
dilaksanakan guru. Melalui PTK guru mengupayakan memperbaiki atau
meningkatkan mutu pembelajaran di kelas melalui bentuk kegiatan pembelajaran.
Adapun pengertian PTK menurut para ahli adalah sebagai berikut:
a. Nurkamto (Basrowi dan Suwandi, 2008:19), menyatakan bahwa: “penelitian
tindakan kelas adalah penelitian tindakan yang dilakukan dalam kelas”.
b. Siswojo Hardjodipuro, yang dimaksud oleh Carr dan Kemmis (Trihastuti,
2008), penelitian tindakan kelas adalah suatu bentuk refleksi diri yang
dilakukan oleh partisipan (guru, siswa, kepala sekolah dll) dalam situasi
sosial (termasuk pendidikan) untuk memperbaiki rasionalitas dan kebenaran.
c. Cogen dan Manion, 1980 (Trihastuti, 2008), menyatakan bahwa: “penelitian
tindakan adalah intervensi sekala kecil terhadap tindakan di dunia nyata dan
pemeriksaan cermat terhadap pengaruh intervensi tersebut”.
Dari pengertian PTK di atas dapat disimpulkan bahwa penelitian tindakan kelas
merupakan penelitian yang dilakukan oleh guru dalam rangka memperbaiki
proses pembelajaran ke arah yang lebih baik. Borg (Suyanto, 1997:8)
menyebutkan secara eksplisit bahwa: “tujuan utama PTK adalah pengembangan
keterampilan guru berdasarkan pada persoalan-persoalan pembelajaran yang
dihadapi guru di kelasnya sendiri”. Manfaat yang dapat diperoleh guru jika mau
Pengembangan kurikulum di tingkat sekolah dan di tingkat kelas; dan (3).
Peningkatan profesionalisme guru.
B. Model Penelitian
Desain penelitian yang dipilih pada penelitian ini yaitu dengan
menggunakan model penelitian tindakan kelas John Model Desain Kemmis & M
c Taggart (Ruswandi Hermawan 2007 :128).
Dalam model ini digambarkan bahwa penelitian kelas merupakan
serangkaian langkah-langkah sebagai berikut:
a. Rencana (Planning ) : tindakan yang akan dilakukan untuk memperbaiki,
meningkatkan atau merubah perilaku dan sikap sebagai solusi.
b. Tindakan (Action) : realisasi dari rencana yang kita buat.
c. Observasi (Observation) : mengamati atas hasil atau dampak dari tindakan
yang dilaksanakan terhadap siswa.
d. Refleksi (Reflektion) : tahap pengkajian, melihat dan mempertimbangkan
hasil atau proses dari setiap tindakan. Berdasarkan hasil refleksi ini dilakukan
revisi atau perbaikan terhadap rencana awal.
Siklus model Kemmis dan Mc Taggart ini dilakukan secara berulang dan
berkelanjutan, seperti siklus di bawah ini :
Ucu Halimah, 2013 C. Subjek Penelitian
Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri Mande 3
Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 25 orang, terdiri dari 13 siswa
laki-laki dan 12 siswa perenpuan. Latar belakang ekonomi orang tua adalah menengah
ke bawah. Pendidikan orang tua siswa 55 % SD. Mata Pencahariannya 75 %
sebagai tani, 15 % pedagang dan sisanya sebagai buruh dan pegawai.
Adapun yang menjadi dasar pertimbangan pemilihan sekolah untuk
dijadikan bahan penelitian yaitu:
1. Lokasi sekolah yang digunakan peneliti merupakan tempat bekerja peneliti
sebagai tenaga pengajar tetap, sengaja untuk memudahkan peneliti
mengumpulkan informasi atau data yang diperlukan dalam melaksanakan
penelitian tindakan kelas.
2. Masih banyak permasalahan yang dihadapi peneliti dalam pelaksanaan
pembelajaran IPA, khususnya tentang materi penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkungannya.
3. Mendapat dukungan dari pihak Kepala Sekolah maupun rekan kerja yang ada
di lingkungan SDN Mande 3 Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur.
4. Adanya keterbatasan waktu dan biaya dari peneliti.
D. Prosedur Penelitian
Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk meningkatkan minat siswa dalam
pembelajaran penyesuaian makhluk hidup dengan lingkungannya di kelas V SD
dengan dirancang melalui 3 siklus. Masing-masing siklus terdiri dari perencanaan,
pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.
1. Persiapan Penelitian
a) Permintaan izin kepada kepala sekolah untuk melakukan penelitian
tersebut.
b) Mengobservasi keadaan dan minat awal siswa dalam pembelajaran IPA.
c) Mengidentifikasi permasalahan dalam pelaksanaan pembelajaran IPA di
kelas V. Hal ini dilakukan dengan menganalisisi kurikulum KTSP mata
d) Merumuskan model, pendekatan dan media yang akan digunakan sesuai
dengan materi IPA kelas V.
e) Menyusun pemantauan pada setiap tahapan penelitian dengan
menggunakan format observasi.
2. Pelaksanan Tindakan
Penelitian dilaksanakan sesuai dengan rencana yang disusun
sebelumnya. Pelaksanaan tindakan terdiri dari perencanaan untuk melakukan
tindakan, proses pembelajaran, observasi dan evaluasii dan refleksi. Adapun
pelaksanaannya dilakukan dalam 3 siklus, dengan gambaran tiap siklusnya
sebagai berikut:
1) Tindakan Siklus I
Berdasarkan hasil observasi awal terhadap situasi kelas yang akan
dijadikan sebagai subyek penelitian, maka disusun rencana siklus I. Penelitian
dilaksanakan di Kelas V SDN Mande 3, dengan difokuskan kepada materi
Penyesuaian Diri Makhluk Hidup Terhadap Lingkungannya.
a) Diawali dengan menganalisis Kurikulum 2006 mata pelajaran Ilmu
Pengetahuan Alam. Kegiatan menganalisis dilanjutkan pada standar
kompetensi dan kompetensi dasar, kemudian menganalisis buku sumber
yang digunakan.
b) Setelah memperoleh gambaran tentang keadaan kelas, perhatian, motivasi,
aktivitas, kemampuan dan kreativitas siswa serta sarana dan prasarana
pembelajaran, maka dilakukan kegiatan tindakan siklus I yaitu mengajak
siswa untuk memahami Adaptasi Hewan dengan Lingkungannya dalam
Mencari Makanan.
c) Secara ilustratif, observasi dilakukan untuk mengamati selama
pembelajaran, mengamati interaksi selama proses penyelidikan
Ucu Halimah, 2013
d) Melakukan evaluasi dan refleksi hasil terhadap apa yang telah dipelajari
siswa, yaitu mengenai Cara Hewan Menyesuaikan Diri dengan
Lingkungannya.
2) Tindakan Siklus II
Pada dasarnya kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus II
harus melihat hasil perkembangan pada siklus I. Langkah-langkah yang
dilakukan sama seperti pada siklus I, namun ada perbedaan dengan materi
yang akan dibahas. Pada siklus II akan mempelajari materi tentang
Adaptasi Hewan untuk Melindungi Diri.
Dalam pelaksanaannya ada perbaikan pada beberapa hal
menyangkut proses pembelajaran sesuai refleksi pada siklus I untuk
penyempurnaan tindakan yang akan dilakukan.
3) Tindakan Siklus III
Kegiatan yang akan dilaksanakan pada siklus III akan melihat
perkembangan pada siklus II. Langkah-langkah yang dilakukan sama
seperti pada siklus-siklus sebelumnya, namun ada beberapa hal yang akan
diperbaiki, sesuai hasil refleksi dan evaluasi pada siklus II. Yang
membedakannya hanya materi yang akan dibahas pada siklus III yaitu,
Adaptasi Tumbuhan Dengan Lingkungannya.
3. Tahapan Observasi
Melakukan kegiatan observasi dengan cara melakukan analisis
terhadap perencanaan dan pelaksanaan tindakan yang telah dilaksanakan. Ini
berguna untuk perbaikan perencanaan yang akan dilakukan pada siklus
berikutnya supaya hasil pembelajaran sesuai dengan yang diharapkan.
4. Tahapan Analisis dan Refleksi
Tahap analisis dan refleksi adalah tahap dimana peneliti melakukan
pemeriksaan terhadap semua informasi yang telah berhasil dikumpulkan
pada, lembar observasi, dan catatan lapangan.
Informasi yang telah berhasil dikumpulkan tersebut selanjutnya harus
dikaitkan dengan teori tertentu atau hasil penelitian yang relevan. Melalui
proses refleksi yang mendalam dapat ditarik kesimpulan yang mantap dan
mendalam.
Hasil dari kegiatan refleksi merupakan sumber untuk pelaksanaan
tindakan berikutnya, dengan demikian indikator yang sudah tercapai dengan
optimal akan dipertahankan dan indikator yang kurang akan diperbaiki dalam
siklus berikutnya.
E. Instrumen Penelitian
Suharsimi Arikunto (1997:137) mengemukakan bahwa: “Instrumen adalah alat pada waktu peneliti menggunakan sesuatu metode berupa tes dan non tes”.
Instrumen penelitian di dalam penelitian ini menggunakan instrumen tes dan non
tes. Instrumen tes mengacu kepada KTSP, dengan melihat standar kompetensi,
kompetensi dasar dan indikator mengenai materi penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkungannya yaitu memahami penyesuaian diri makhluk hidup
terhadap lingkungannya berupa lembar tes tertulis seperti yang dijelaskan di
bawah ini yaitu:
a. Lembar Kerja Siswa (LKS), berisi tentang materi yang telah diberikan berupa
pertanyaan yang harus dikerjakan oleh kelompok yang telah dibentuk pada
awal pembelajaran. LKS bermanfaat untuk melihat hasil kerja siswa dalam
setiap kegiatan tindakan penelitian.
b. Lembar evaluasi, berisi soal yang diberikan kepada setiap individu pada akhir
pembelajaran. Evaluasi bermanfaat untuk mengumpulkan sejumlah data
mengenai hasil belajar siswa secara individu sekaligus untuk memperoleh
gambaran mengenai daya serap dan tingkat keberhasilan terhadap materi
pembelajaran yang telah diberikan, sehingga dapat mengukur tingkat
keberhasilan guru dalam mengajar.
Sedangkan instrumen non tes digunakan untuk melihat aktivitas siswa ketika
pembelajaran berlangsung berupa:
a. Lembar observasi, yaitu lembar instrumen untuk mengetahui sejauh mana
Ucu Halimah, 2013
lingkungannya. Peneliti mengadakan pengamatan terhadap jalannya kegiatan
penelitian meliputi kegiatan dan tingkah laku guru selama proses
pembelajaran, kegiatan dan tingkah laku siswa selama mengikuti
pembelajaran, efektivitas waktu yang digunakan, serta keefektivan
penggunaan alat peraga.
b. Lembar catatan lapangan, berisi temuan-temuan peneliti di kelas selama
pembelajaran berlangsung yang diperoleh secara objektif berupa
kejadian-kejadian penting yang tidak terekam pada lembar observasi selama
pelaksanaan tindakan yang dapat dipakai sebagai bahan untuk kegiatan
analisis dan refleksi.
c. Dokumentasi berupa foto, berisi gambar kegiatan siswa dan guru saat
pelaksanaan tindakan, bermanfaat untuk menggambarkan secara nyata
kegiatan yang telah dilaksanakan
F. Pengumpulan dan Analisis Data
a. Pengumpulan Data
Suharsimi Arikunto (1997: 225), mengemukakan bahwa: “teknik
pengumpulan data merupakan interpretasi peneliti dengan menggunakan
instrumen yang telah disediakan”. Pengumpulan data dari setiap instrumen
penelitian memiliki kegunaan masing-masing diantaranya sebagai berikut:
1. Instrumen observasi, digunakan untuk memperoleh informasi secara
mendalam yang didalamnya terdapat indikator yang didesain yang harus
tercapai berdasarkan fokus penelitian yaitu pada konsep penyesuaian makhluk
hidup. Pada kegiatan observasi peneliti dibantu oleh observer yang bertugas
mengamati proses pembelajaran yang dilakukan peneliti. Observer tersebut
merupakan rekan peneliti yaitu guru SDN Mande 3.
2. Catatan lapangan, digunakan untuk memperoleh kesan umum. Catatan
lapangan dibuat berdasarkan hasil pengamatan dan pemantauan yang
menggunakan daftar ceklist pada konsep Penyesuaian Diri Makhluk Hidup
terhadap Lingkungannya, berupa perilaku guru atau siswa yang terjadi di luar
3. Lembar Kegiatan Siswa (LKS), digunakan untuk mendapatkan data kuantitas
berupa nilai yang menggambarkan pencapaian target kompetensi pada materi
penyesuaian diri makhluk hidup terhadap Lingkungannya.
4. Lembar evaluasi digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar akhir
siswa secara individu.
5. Dokumentasi berupa lembaran foto yang diperoleh dari setiap tindakan
penelitian baik itu kegiatan siswa maupun kegiatan guru
b. Analisis Data
Setelah semua data terkumpul perlu segera di olah oleh peneliti. Menurut
Suharsimi Arikunto (1997: 240), terdapat tiga garis besar langkah dalam analisis
data yaitu, persiapan, tabulasi, dan penerapan data sesuai dengan pendekatan
penelitian. Penelitian Tindakan Kelas yang dilaksanakan pada penelitian ini
menggunakan analisis data melalui pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuntitatif
digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa apakah meningkat atau tidak
melalui data yang didapat dari hasil tes dengan mencari rata-rata. Data tersebut
ditulis dalam bentuk tabel agar dapat memudahkan dalam penyusunan dan
pengolahan data dengan melihat rata-rata hasil kegiatan kelompok dan rata-rata
hasil tes dalam evluasi.
Mean (Rata-rata)
x = ∑ƒixi
∑ƒi
Keterangan : x = Rata-rata
xi = Nilai Tes
ƒi = Banyaknya siswa
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Setelah melaksanakan seluruh rencana tindakan mulai dari siklus I sampai
dengan siklus III Penelitian Tindakan Kelas (PTK) pada kelas V SDN. Mande 3
Kecamatan Mande Kabupaten Cianjur mengenai penerapan pendekatan
konstruktivisme untuk meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi
Penyesuaian Diri Makhluk Hidup terhadap Lingkungannya di Kelas V SD Negeri
Mande 3, maka berdasarkan hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa :
1. Perencanaan pembelajaran yang dilakukan sebelum melaksanakan penelitian
dari mulai siklus I sampai siklus III, yaitu dengan membuat rencana
pembelajaran, instrumen penelitian, alat peraga sebagai media pembelajaran
dan memilih metode atau pendekatan yang akan digunakan. Dipersiapkan
pelaksanaan penelitian dapat terlaksanaan dengan baik dan memperoleh hasil
belajar secara maksimal.
2. Pelaksanaan penerapan pendekatan kontruktivisme pada materi penyesuaian
diri makhluk hidup terhadap lingkungannya dapat meningkatkan hasil belajar
siswa pada aspek kognitif, afektif, dan psikomotor. Dari aspek kognitif siswa
sudah memahami materi dalam pembelajaran IPA tentang penyesuaian diri
makhluk hidup terhadap lingkungannya. Dari aspek afektif semua siswa aktif
dalam melakukan aktivitas dilihat dari lembar observasi yang menunjukkan
aktivitas siswa meningkat seperti memotivasi siswa yang pendiam menjadi
aktif dikelompokkan dengan siswa yang aktif dan diberi tugas yang dapat
meningkatkan aktivitasnya. Dari aspek psikomotor keterampilan siswa
neningkat dilihat dari siswa sudah terbiasa melakukan kegiatan diskusi.
Meningkatnya pelaksanaan penerapan kontruktivisme aspek kognitif, afektif,
dan psikomotor siswamengacu kepada perangkat pembelajran (RPP), dan
instrument penelitian (LKS dan evaluasi) dimulai dari pelaksanaan siklus I
Ucu Halimah, 2013
PENERAPAN PENDEKATAN KONTRUKTIVISME UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA
3. Hasil belajar siswa kelas V SD mengalami peningkatan setelah
dilaksanakannya model pembelajaran konstruktivisme. Hal ini dapat dilihat
dari perolehan nilai pada kegiatan evaluasi perindividu juga mengalami
peningkatan yang sangat signifikan. Pada siklus I perolehan nilai rata-rata
individu adalah 6,32 pada siklus II perolehan nilai rata-rata individu adalah
7,60, sedangkan pada siklus III perolehan nilai rata-rata individu adalah 8,28.
B. Saran
Bedasarkan kesimpulan diatas, dalam upaya perbaikan tindakan
pembelajaran serta meningkatkan berbagai aspek pembelajaran, baik dalam
proses maupun hasil pembelajaran. Maka ada beberapa saran yang penulis
rekomendasikan, antara lain adalah:
1. Hendaknya guru mempertimbangkan berbagai hal ketika akan
mengadakan pembelajaran dengan mata pelajaran IPA. Salah satunya
adalah mempertimbangkan perkembangan berpikir siswa, sebagai acuan
dalam memilih model pembelajaran yang tepat.
2. Pembelajaran yang dilaksanakan sebaiknya memanfaatkan lingkungan dan
benda-benda konkrit sebagai sumber belajar.
3. Mengembangkan pengetahuan awal yang dimiliki siswa, hal ini akan
mempermudah dalam mempelajari materi pembelajaran.
4. Supaya tidak menimbulkan kejenuhan dan untuk meningkatkan minat
belajar siswa, sebaiknya guru melakukan variasi dalam proses
pembelajaran baik variasi dalam metode, media, maupun sumber belajar.
5. Dalam menerapkan suatu model pembelajaran, sebaiknya disesuaikan
dengan kondisi dan situasi sekolah, sehingga hasil yang didapatkan akan
Ucu Halimah, 2013
DAFTAR PUSTAKA
Amandemen, Undang-Undang Dasar 1945
http://www.yorozu.Indosite.org/const/uud 45_2k html.
Azmiyawati, C., dkk. 2008. IPA Salingtemas Untuk Kelas V SD/MI. Jakarta: Pusat Perbukuan Depdiknas
Basrowi dan Suwandi. (2008). Prosedur Penelitian Tindakan Kelas. Bogor: Galia Indonesia
Dahar, R. (1996). Teori-teori Belajar. Jakarta: Erlangga.
Darmodjo, H, dan Kaligis, J. (1992/1993). Pendidikan IPA II. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Djumhana Nana. (2011). “Pembelajaran Sains Sekolah Dasar”. Bandung: Makalah pada Kegiatan PPM Prodi PGSD.
Karli, Hilda dan Yuliaritiningsih, Margaretha Sri. (2002). Implementasi Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : Bina Media Informasi
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Sekolah Dasar. (2008). Model Silabus Kelas IV. Badan Standar Nasional Pendidikan. Departemen Pendidikan Nasional
Nuraeni, Aan. (2009). Pendekatan Kontruktivis untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa dalam Konsep Energi. Skripsi. PGSD UPI CIBIRU BANDUNG
Prayitno, Adi, Baskoro. (2008). Konsep Dasar Penelitian Kelas (PTK). [Online]:
http://baskoro1.blogspot.com/2008/06/konsep-dasar-ptk-penelitian-tindakan.html
Rositawati, S dan Aris Muharam. (2008). Senang Belajar Ilmu Pengetahuan Alam untuk Sekolah Dasar / Madrasah Ibtidaiyah Kelas IV. Pusat Prbukuan. Departemen Pendidikan Nasional.
Subana, M, dkk. (2000). Statistik Pendidikan. Bandung : Pustaka Setia
Sumiati, Lilis. (2010). Upaya Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Dalam
Pembelajaran Operasi Hitung Campuran Melalui Pendekatan
Suwangsih, Erna dan Tiurlina. (2006). Model Pembelajaran Matematika. Bahan Belajar Mandiri. Bandung. FIP. UPI PRESS
Wahyono, Budi dan Setyo Nurachmandani. (2008). Ilmu Pengetahuan Alam untuk SD DAN mi Kelas IV. Pusat Perbukuan. Departemen Pendidikan Nasional Yuliartiningsih S. M. dan Irianto M. D. (2009). Pendidikan IPA di Sekolah Dasar.