• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) DAN WAKTU PERENDAMAN TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR AIR, NILAI pH DAN TOTAL KOLONI BAKTERI PADA DAGING SAPI.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) DAN WAKTU PERENDAMAN TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR AIR, NILAI pH DAN TOTAL KOLONI BAKTERI PADA DAGING SAPI."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) DAN WAKTU PERENDAMAN TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR AIR, NILAI pH DAN TOTAL KOLONI

BAKTERI PADA DAGING SAPI

SKRIPSI

Oleh :

SEPTIKA NOVIA HAYATI 1010612099

FAKULTAS PETERNAKAN UNIVERSITAS ANDALAS

(2)

PENGARUH KONSENTRASI EKSTRAK BUAH BELIMBING WULUH (Averrhoa bilimbi Linn.) DAN WAKTU PERENDAMAN TERHADAP KADAR PROTEIN, KADAR AIR, NILAI pH DAN TOTAL KOLONI

BAKTERI PADA DAGING SAPI Septika Novia Hayati, di bawah bimbingan Drh. Yuherman, MS. Ph.D. dan Ir. Hj. Allismawita, MS

Program Studi Peternakan Fakultas Peternakan Universitas Andalas Padang 2014

ABSTRAK

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh konsentrasi dan waktu perendaman dengan ekstrak buah belimbing wuluh terhadap kadar protein, kadar air, nilai pH dan total koloni bakteri pada daging sapi. Penelitian ini menggunakan daging sapi sebanyak 500 g dan buah belimbing wuluh sebanyak 18 kg. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) dengan pola faktorial 3x3 dengan 2 ulangan. Perlakuan faktor I adalah 3 taraf konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh (0.00; 0.45 dan 0.90 g/ml). Faktor II adalah 3 taraf lama perendaman (0; 20 dan 40 menit). Peubah yang diukur adalah kadar protein, kadar air, nilai pH dan total koloni bakteri pada daging sapi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya interaksi antara konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh dan lama perendaman yang memberikan pengaruh berbeda sangat nyata (P<0.01) terhadap kadar protein, kadar air, nilai pH dan total koloni bakteri pada daging sapi. Perendaman daging sapi dalam larutan ekstrak yang terbaik adalah pada perendaman selama 20 menit dengan konsentrasi ekstrak 0.45 g/ml dengan hasil kadar protein 21.45%, kadar air 73.51%, nilai pH 2.54 dan jumlah total koloni bakteri 38x106 CFU/g.

(3)

I.PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara yang kaya akan sumber daya

alam dan memiliki jumlah penduduk sekitar 250 juta jiwa pada tahun 2013.

Pertambahan penduduk yang terus meningkat dari tahun ke tahun harus diimbangi

dengan adanya ketersediaan pangan yang cukup untuk memenuhi kebutuhan

hidup. Pemerintah mencanangkan tahun kecukupan daging pada tahun 2014.

Program tersebut bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat

diantaranya adalah menyediakan dan meningkatkan mutu serta kuantitas daging.

Salah satunya adalah dengan meningkatkan mutu pangan dari produk hasil ternak

yang memiliki kandungan protein yang baik bagi tubuh.

Kandungan nilai nutrisi daging yang tinggi disebabkan karena daging

mengandung asam amino esensial yang lengkap dan seimbang, sehingga dapat

menyebabkan daging sangat mudah mengalami kerusakan (perishable). Oleh

karena itu, daging harus segera diolah sehingga dapat terhindar dari kerusakan

dalam waktu yang singkat. Salah satu faktor penyebab kerusakan daging

diakibatkan oleh adanya aktivitas mikroorganisme. Faktor lain yang dapat

menyebabkan kerusakan daging dapat juga disebabkan oleh aktivitas enzim, suhu,

kadar air, oksigen dan waktu penyimpanan (Winarno, Fardiaz dan Fardiaz, 1980).

Oleh karena itu, perlu dilakukan langkah-langkah yang dapat memperpanjang

umur simpan serta mencegah pencemaran oleh mikroorganisme pada produk hasil

ternak tersebut. Mutu daging dapat dinilai baik berdasarkan pada tingkat

kontaminasi akibat mikroorganisme perusak dan patogen. Berbagai pengawetan

(4)

kimia dengan tujuan untuk menghambat pertumbuhan mikrorganisme yang

merugikan tersebut. Masyarakat sangat terganggu dengan beredarnya bahan

pengawet kimia yang berbahaya dan dapat mengganggu kesehatan konsumen.

Bahan pengawet kimia yang berbahaya dan beredar dimasyarakat, diantaranya

adalah boraks dan formalin. Untuk mengatasi permasalahan adanya bahan

pengawet kimia yang merugikan konsumen tersebut, maka digunakanlah bahan

pengawet alami yang aman dan dapat memperpanjang umur simpan bahan

pangan, serta dapat mempertahankan nilai gizi dari daging sapi tersebut. Diantara

yang biasa digunakan adalah bahan dari rempah-rempah. Dibumi Indonesia masih

banyak bahan-bahan alami yang belum termanfaatkan secara maksimal,

diataranya adalah buah belimbing wuluh.

Ekstrak buah belimbing wuluh berdasarkan hasil pemeriksaan kandungan

kimia yang dilakukan Herlih (1993) menunjukkan bahwa buah ini mengandung

golongan senyawa oksalat, minyak menguap, fenol, flavonoid dan pektin.

Ditambahkan Lathifah (2008) menyatakan bahwa ekstrak kasar buah belimbing

wuluh dengan konsentrasi 450 mg/ml berpengaruh sangat nyata (P<0.01) terhadap

pertumbuhan beberapa bakteri diantaranya Staphylococcus aureus dan

Escherichia coli. Sedangkan Chowdhury et al. (2012) menyatakan kandungan

total senyawa flavonoid dalam ekstrak buah belimbing wuluh adalah 276 mg/g.

Sampai saat ini, belimbing wuluh belum banyak mendapat perhatian yang serius

sebagai bahan pengawet alami pada pangan. Manfaat tumbuhan ini memiliki

aktivitas antioksidan yang kuat dan sebagai antibakteri (Abas et al., 2006). Nilai

jual tanaman ini masih terbilang murah. Berdasarkan uraian di atas, dilakukan

(5)

Wuluh (Averrhoa bilimbi Linn.) dan Waktu Perendaman Terhadap Kadar Protein, Kadar Air, Nilai pH dan Total Koloni Bakteri Pada Daging Sapi”.

B. Perumusan Masalah

Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

1. Apakah ada pengaruh tingkat konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh

dan lama waktu perendaman terhadap kadar protein, kadar air, nilai pH

dan total koloni bakteri pada daging sapi ?

2. Bagaimana pengaruh tingkat konsentrasi ekstrak buah belimbing wuluh

dan lama waktu perendaman terhadap kadar protein, kadar air, nilai pH

dan total koloni bakteri pada daging sapi ?

3. Pada tingkat konsentrasi dan lama waktu perendaman berapakah yang

memberikan hasil yang terbaik ?

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui adanya interaksi antara

tingkat konsentrasi dan lama waktu perendaman yang memberikan pengaruh

terhadap kadar protein, kadar air, nilai pH dan total koloni bakteri pada daging

sapi yang direndam dengan ekstrak buah belimbing wuluh, sehingga kandungan

gizi dari daging tersebut dapat dipertahankan dan dapat digunakan untuk

menurunkan jumlah bakteri yang dapat menyebabkan kebusukan pada daging

sapi. Memberikan informasi kepada masyarakat bahwa ekstrak ini dapat menjaga

kualitas daging sebelum dilakukan pengolahan menjadi sebuah produk yang

(6)

D. Hipotesis Penelitian

Hipotesis penelitian ini adalah adanya interaksi antara tingkat konsentrasi

dan lama waktu perendaman dengan ekstrak buah belimbing wuluh yang

berpengaruh terhadap kadar protein, kadar air, nilai pH, dan total koloni bakteri

Referensi

Dokumen terkait

Namun, entah atas alasan apa yang masih perlu didalami lebih jauh, dalam rentang waktu yang hampir satu tahun itu kegiatan dimaksud hanya berkutat pada penyusunan anggaran dasar

Beberapa guru juga sudah mendapatkan pelatihan dan bimbingan teknis (bimtek) tentang penerapan Kurikulum 2013 Edisi Revisi. Tetapi dalam penerapannya, masih muncul

[r]

Suatu keputusan ( decision ) melibatkan pilihan diantara dua atau lebih alternatif tindakan. Keputusan selalu mensyaratkan pilihan diantara perilaku yang

Pada tahun 2015, batasan ruang lingkup laporan kinerja keberlanjutan mencakup delapan area, diantaranya Sumut 1 (PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk, unit Kisaran/BSP), Sumut 2

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) hubungan antara kepuasan dan loyalitas konsumen terhadap produk Converse “ Chuck Taylor ”, (2) hubungan antara kepuasan dan

MB = MsgBox(&#34;Anda Yakin Keluar...?&#34;, vbYesNo + vbInformation, &#34;Pesan&#34;). If MB =

Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 53,