• Tidak ada hasil yang ditemukan

KARAKTERISTIK MUTU MARGARIN DENGAN PENCAMPURAN LEMAK KAKAO DAN MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil).

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "KARAKTERISTIK MUTU MARGARIN DENGAN PENCAMPURAN LEMAK KAKAO DAN MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil)."

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Teknologi Pertanian

Oleh :

DIAN PRAMANA PUTRA

0911122086

JURUSAN TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

UNIVERSITAS ANDALAS

PADANG

(2)

vii

KARAKTERISTIK MUTU MARGARIN DENGAN PENCAMPURAN LEMAK KAKAO DAN MINYAK VCO (Virgin Coconut Oil)

Dian Pramana Putra*, Novizar Nazir**, dan Masrul Djalal** *Alumni Jurusan Teknologi Hasil Pertanian, ** Dosen Jurusan Teknologi Hasil Pertanian

Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Andalas Padang 25163 email : putra.pramana90@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh pencampuran lemak kakao dan minyak VCO terhadap karakteristik mutu margarin serta pada perbandingan konsentrasi berapa pencampuran lemak kakao dan minyak VCO yang memiliki nilai organoleptik tertinggi. Penelitian ini telah dilakukan di Laboratorium Teknologi Hasil Pertanian Universitas Andalas pada bulan Desember 2013 sampai Februari 2014.Proses pembuatan margarin melalui tahapan persiapan lemak kakao dan pengolahan VCO kemudian dilakukan pengamatan fisik, analisis kimia dan organoleptik. Penelitian menggunakan Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 5 perlakuan dan 3 kali ulangan. Data dianalisis secara statistika dengan menggunakan ANOVA dan jika berbeda nyata, dilanjutkan dengan uji Duncan’s New Multiple Range Test(DNMRT) pada taraf nyata 5% dengan perlakuan: A (60 g lemak kakao : 40 g minyak VCO), B (65 g lemak kakao : 35 g minyak VCO), C (70 g lemak kakao : 30 g minyak VCO), D (75 g lemak kakao : 25 g minyak VCO) dan E (80 g lemak kakao : 20 g minyak VCO). Pengamatan pada produk margarin meliputi analisis fisik, kimia dan mikrobiologi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pencampuran lemak kakao dan minyak VCO berpengaruh nyata terhadap stabilitas emulsi, daya oles, titik leleh produk, tetapi tidak berpengaruh nyata terhadap kadar air, kadar lemak dan bilangan asam. Hasil uji organoleptik menunjukkan perlakuan C sebagai produk yang paling disukai dengan persentase panelis yang memilih suka sampai sangat suka sebesar 70-95%, karakteristik perlakuan C adalah stabilitas emulsi 87%, titik leleh 32,750C, daya oles 95,33 N/cm2, kadar air 13,58%, kadar lemak 84,62%, bilangan asam 2,95 mg NaOH/g, dan angka lempeng total (ALT) 3,4x102cfu/g.

(3)

1.1 Latar Belakang

Lemak dan minyak merupakan zat makanan yang penting untuk menjaga

kesehatan tubuh manusia. Selain itu, lemak dan minyak juga merupakan sumber

energi tinggi dibanding karbohidrat dan protein. Minyak atau lemak, khususnya

minyak nabati, mengandung asam-asam lemak esensial seperti asam linoleat,

lenolenat dan arakidonat yang dapat mencegah penyempitan pembuluh darah

akibat penumpukan kolesterol serta berfungsi sebagai sumber dan pelarut bagi

vitamin-vitamin A, D, E dan K (Winarno, 1997).

Margarin merupakan produk lemak setengah padat yang merupakan

emulsi dengan tipewater in oil (w/o) yaitu fase air berada di dalam fase minyak,

dengan persyaratan mengandung tidak kurang 80 persen lemak. Sisanya adalah air

dan bahan aditif berupa pengemulsi, pengawet, pewangi dan pewarna, antioksidan

serta vitamin (Winarno, 1991; Gunstone dan Norris, 1983). Margarin digunakan

sebagai pengganti mentega dengan rupa, bau, konsistensi, rasa dan nilai gizi yang

hampir sama dengan mentega. Dibidang pangan, penggunaan margarin telah

dikenal secara luas terutama dalam baking dan cooking yang bertujuan untuk

menambah citarasa bahan pangan (Winarno, 1991).

Sumber lemak setengah padat umumnya adalah lemak hewani, karena

lemak hewani memiliki titik cair yang tinggi. Namun, karena lemak hewan

mengandung kolesterol yang tidak baik bagi kesehatan serta keberadaan yang

terbatas maka perlu dicari sumber alternatif lain. Alternatif yang dapat digunakan

adalah minyak nabati karena ketersediaannya yang besar dan murah. Akan tetapi

minyak nabati umumnya mempunyai titik cair yang rendah, sehingga diperlukan

proses untuk mengubah minyak cair menjadi lemak yang lebih padat. Metode

yang biasa digunakan adalah dengan cara hidrogenasi, fraksinasi dan

interesterifikasi. Hidrogenasi merupakan cara yang paling banyak digunakan.

Hidrogenasi adalah reaksi adisi hidrogen kedalam rantai asam lemak tidak jenuh

pada sisi karbon yang mengandung ikatan rangkap. Pada proses ini kemungkinan

terjadi isomerisasi, dimana terjadi perubahan konfigurasi dari cis menjadi trans

maka perlu dilakukan penggantian proses hidrogenasi dengan proses lainnya salah

(4)

2

Proses pencampuran (blending) antara minyak atau lemak yang berbeda

harus memiliki titik leleh yang tinggi pada salah satu lemak atau minyak yang

akan digunakan. Salah satu lemak yang memiliki titik leleh yang tinggi yaitu

lemak kakao. Lemak kakao merupakan lemak dengan karakteristik yang spesifik.

Dengan demikian, meskipun kandungan oleat tinggi tetapi 80 persen dari

trigliserida lemak kakao berwujud padat pada suhu ruang dengan titik cair yang

tinggi pada 32-35oC (Shukla, 2003).

Alasan pemilihan lemak kakao sebagai bahan baku pembuatan margarin

selain memiliki titik leleh yang tinggi, juga memiliki antioksidan yaitu fenol dan

flavonoid yang dapat menangkal radikal bebas. Selain itu, lemak kakao

merupakan lemak yang baik dan tidak berbahaya, tidak memiliki efek yang

merugikan pada kolesterol dalam darah yang dapat memicu penyakit kanker dan

jantung. Tetapi lemak kakao harganya mahal sehingga perlu dicari minyak lain

sebagai campuran dalam pembuatan margarin. Minyak yang bisa digunakan

sebagai campuran yaitu minyak VCO (Virgin Coconut Oil).

Menurut Codex Alimentarius Commission (1995) VCO adalah minyak

makan yang didapat tanpa mengubah sifat fisiko-kimia minyak dengan hanya

perlakuan mekanis dan pemakaian panas rendah. Minyak ini hanya dimurnikan

dengan cara pencucian menggunakan air, pengendapan, penyaringan dan

sentrifugasi saja.

Margarin yang beredar di pasaran umumnya menggunakan proses

hidrogenasi dalam pembuatannya. Sebagaimana diketahui bahwa reaksi

hidrogenasi mengubah lemak tidak jenuh menjadi lemak jenuh. Namun, dalam

reaksi hidrogenasi ada sebagian kecil asam lemak tidak jenuh mengalami

isomerisasi dimana terjadi perubahan konfigurasi dari cis menjadi trans

(Kusnandar, 2010). Lemaktransterkenal bersifat radikal bebas dan karsinogenik.

Lemak trans yang bersifat radikal bebas, karsinogen dan adanya timbunan

kolesterol dalam darah dapat menjadi faktor utama resiko dan penyebab berbagai

jenis penyakit kronis, degeneratif dan kanker yang sekarang sedang mewabah

(Budiarso, 2004).

Salah satu cara yang digunakan untuk mengganti proses hidrogenasi yaitu

(5)

memiliki titik leleh rendah dengan minyak atau lemak yang memiliki titik leleh

tinggi akan menghasilkan titik leleh diantara keduanya, sehingga margarin yang

dihasilkan akan bersifat semi padat pada suhu ruang. Berdasarkan hasil penelitian

pendahuluan yang telah dilakukan maka pencampuran antara lemak kakao dan

minyak VCO metode blending dengan berbagai konsentrasi perbandingan dapat

menghasilkan margarin dengan penampakan fisik yang baik dan organoleptik

yang dapat diterima. Namun, dari segi karakteristik fisik serta analisis kimia

belum dilakukan pengujian lebih lanjut.

Berdasarkan uraian diatas dilakukan penelitian dengan judul

“Karakteristik Mutu Margarin dengan Pencampuran Lemak Kakao dan

Minyak VCO(Virgin Coconut Oil)”.

1.2 Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mengetahui karakteristik mutu margarin yang dibuat melalui

pencampuran (blending) antara lemak kakao dan minyak VCO.

2. Untuk mengetahui formulasi perbandingan antara lemak kakao dan minyak

VCO yang sesuai dengan perlakuan dalam pembuatan margarin sehingga

didapatkan mutu dan karakteristik margarin yang dapat memenuhi standar.

1.3 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah :

1. Memberikan informasi tentang pembuatan margarin melalui proses blending

dari lemak kakao dan minyak VCO dengan perbandingan yang sesuai.

2. Memberikan informasi tentang pengaruhblendingterhadap karakteristik mutu

margarin yang dihasilkan.

3. Mencari bahan baku pengganti lemak hewani yang jumlahnya terbatas dengan

(6)

4

1.4 Hipotesis

H0 : Pencampuran lemak kakao dan minyak VCO tidak berpengaruh

terhadap karakteristik mutu margarin yang dihasilkan.

H1 : Pencampuran lemak kakao dan minyak VCO berpengaruh terhadap

Referensi

Dokumen terkait

Diksi yang digunakan dalam bait ini sangat sederhana namun bermakna. Ketika seseorang muslim hidup tenteram dan merasa aman, itulah pertanda karena keimanan,

Ketika response sampai di komputer operator, komputer operator melakukan perhitungan yang sama dengan yang dilakukan oleh kartu SIM; yang dalam hal ini komputer

1. ,PSOHPHQWDVL .HELMDNDQ $ORNDVL 'DQD 'HVD GL .DPSXQJ %DQMDU 6HPLQDL 7DKXQ EHOXP RSWLPDO KDVLO SHQHOLWLDQ PHQXQMXNDQ EDKZD EHOXP GLODNVDQDNDQ VRVLDOLVDVL WHQWDQJ $ORNDVL 'DQD

(1) Bidang Pelayanan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5 ayat (1) huruf c mempunyai tugas menyusun kebijakan, mengkoordinasikan, membina dan melayani kebutuhan pelaksanaan

“RUMAH SUSUN SEWA BAGI PEKERJA PABRIK DI SURABAYA”, sebuah judul yang didasari oleh kebutuhan akan tempat tinggal yang mampu mewadahi bagi para pekerja pabrik

upaya untuk mendorong Kesatuan Republik isu global yang dibahas di Swedia clan Latvia Indonesia, sebagai negara berbagai forum internasional; senantiasa meningkatkan

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan, maka perumusan masalah dalam penelitian ini adalah: (1) Bagaimana pengaruh audit manajemen terhadap kinerja manajerial pada

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan tentang (1) program kerja pembelajaran Gender Wayang di Sanggar Genta Mas Cita, Panjer Denpasar Selatan, (2)