2
ABSTRAK
Kesehatan sebagai salah satu unsur kesejahteraan umum harus diwujudkan
melalui berbagai upaya kesehatan dalam rangka pembangunan kesehatan secara
menyeluruh dan terpadu yang didukung oleh suatu sistem kesehatan nasional. Sejalan
dengan pasal 28 ayat (1) undang-undang dasar negara republik indonesia tahun 1945
telah ditegaskan bahwa setiap orang berhak memperoleh pelayanan kesehatan,
kemudian dalam pasal 34 ayat (3) dinyatakn bahwa negara bertanggungjawab atas
penyediaan fasilitas pelayan kesehatan dan fasilitas pelayannan umum yang layak.
Sesuai dengan permasalahan yang dibahas dalam penelitian inibadalah sebagai
berikut. 1. Bagaiamanakah pertanggungjawaban pidan pengurus rumah sakit terkait
dengan tindak pidana linglungan hidup yang dilakukan pegawai rumah sakit.2.
Bagaimanakah pertanggungjkawaban pidana rumah sakit terkait dengna tindak
pidana lingkungan hidup yang dilakukan pegawai rumah sakit.3. Bagaiamnakah
pertanggungjawaban pengurus dan rumah sakit terkait dengan tindak pidana
lingkungan hidup yang dilakukan pegawai rumah sakit.
Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian hukum dengan
menggunakan pendekatan peraturan perundang-undangan dalam melakukan
pengkajian pertanggungjawaban pidana dalam kejahatan lingkungan. Sifat penelitian
preskritif, yaitu dengan mempelajari tujuan hukum, nilai-nilai keadilan, validitas
aturan hukum, konsep-konsep hukum dan norma-norma hukum. Kemudian
penelitian ini dibantu dengan ilmu terapan. Sebagai ilmu terapan, ilmu hukum
menerapkan. Melalui sitematisasi terhadap bahan hukum yang kompleks akan dapat
ditemukan norma hukumnya menerapkannya guna menyelesaikan probleme hukum
yang dihadapi.
3
limbah medis dan tidak memiliki izin pengolahan limbah medis dituntut melanggar
UUPPLH pasal 102. Maka pertanggungjawaban terhadap pengurus apabila terjadi
maka akan dikenai pasal 117 yang menyatakan bahwa jiia tuntutan pidana diajukan
kepada pembei perintah tindak pidana yang dalam hal ini adalah pengurus
sebagaimana dimaksud dalam pasal 116 ayat (1) huruf b, maka ancaman pidana
dijatuhkan berupa penjara dan denda diperbarat sepertiga.
Dalam UUPPLH sendiri mengenai pertanggungjawabn pidana badan hukum
pencemar/perusak lingkungan hidup adalah sebagai mana yang telah diatur dalam
pasal 116, yaitu baik sebagai pemimpin dalam suatu perbuatan
(merusak?mencemarkan lingkungan hidup) ataupun terhadap kedua-duanya.
Pertanggungjawaban rumah sakit terkait dengan tindak pidana lingkungan hidup di
atur dalam pasal 119 UUPPLH bahwa terhadap badan usaha dapat dikenai pidana
tambahan atau tata tertib. Pertanggungjawaban pengurus adalah individu-individu
yang mempunyai kedudukan atau kekuasaan sosial, setidaknya dalam lingkup
perusahaan tempat mereka bekerja. Perlu ditelaah pula bagaimana konsep itu di
rumuskan dalam norma-norma hukum lingkungan di indonesia, khususnya dalam
UUPPLH. Pertanggungjawaban pengurus dan rumah sakit terkait dengan tindak
pidana lingkungan hidup di atur dalam pasal 116 ayat (1) huruf a dan b.
4
ABSTRACT
Health as one of the elements of the common welfare must be realized through a variety health in the context of the development of a comprehensive and integrated health supported a national health system. In the line with Article 28 paragraph (1) of the Constitution of the Republic of Indonesia Year 1945 has been affirmed that every person has the rights to obtain medical care, then in the Article 34 paragraph (3) stated that the State is responsible for the provision of health care facilities and publik service facilities are eligible. In accordance with the problems discussed in this study are as follows: 1. How criminal liability associated with hospital administrators environmental crime committed hospital staff; 2. How hospital criminal liability associated with environmental crime committed employees of the hospital; 3. How criminal liability and hospital administrator associated with environmental crime committed hospital employees.
Type of research is the study of law with the use of legislation approach for the assesment of criminal responsibility in the environmental crime. The nature of the research is descriptive, that is with the purpose of studying in the law, the values of justice, the validity of the rule of law, legal consepts and legal norms. Then this research assisted with applied science. As an applied science, the science of the law set the standart prosedure, the provisions and guidelines in implementing the rule of law. Primary legal inventary materials in advance in accordance with the substance systematized set to consider its relevance to the formulation of the problem and research objectives. Through systematize the complex legal material would be found legal norms and apply them to solve problems faced by law.
5
the leader giving the order or a criminal offense in this case was referred committee in Article 116 paragraph (1) letter b, then a sentence of imprisonment and imposed a fine is increased by one third.
Environmental Law itself regarding criminal liability of legal entities pollutant/destroyer of the environmental which is as set out in Article 116, which is well within the legal person as well as againts those who gave the order or who acts as a leader in an action (destroy/pollute the environment) or againts both. Accountability of hospital associated with environmental crime set in Article 119 Environmental Law that entity may be subject to additional criminal or disciplinary action. Accountability Board are individuals who have a social status or power, at least within the scope of the company where they work. Therefore, in addition to enjoying the social position, should also be accompanied by responsibility. After briefly discussing the consept of a bussiness entity or corporate accountability and the need for accountability reasons enterprises according to accademics, should be examined also how the consept was formulated within the norms of environmental law in Indonesia, particularly in Environmental Law. Hospital administrator and accountability related to environmental crime under Article 116 paragraph (1) Letter a and b.